Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Jumat, 13 Januari 2012

Jadilah salah satu dari Tujuh

BISMILLAHIRAHMAANIRRAHIM,,,,,
Abu hurairah menutur kan: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam bersabdah:
"tujuh macam {manusia} yang akan mendapat naungan Allah dalam naungan NYA pada hari
yang tidak ada naungan selain naungan NYA. {Mereka} adalah :
1.seorang pemimpin yang adil 2.seorang pemudah yang tumbuh berkembang beribadah kepada ALLAH
3.dua orang yang saling mencintiai karena ALLAH, berkumpul karena ALLAH dan berpisah karena ALLAH.
4.seseorang yang berdzikir kepada ALLAH sendirian dan kemudian bercucuran air mata nya.
5.seseorang yang hati nya tertambat pada masjid-masjid.
6.seseorang yang bersedekah dan menyembunyikan nya {sedekah nya itu] hingga tangan kiri nya
tidak tahu apa yang di sedekah kan oleh tangan kanan nya.
7.seseorang yang ketika di panggil oleh seorang wanita yang bermartabat dan cantik jelita,ia menjawab
"sesungguh nya aku takut kepada ALLAH,T uhan semesta alam.
Ke tujuh macam orang tersebut,menurut para ulama termasuk,para penganut Ahlu sunnah wal jama'ah.
dan yang di maksud adalah bukan tujuh individu,melin kan tujuh golongan.
Adapun golongsn ysng pertama adalah golongsn pemimpin yang adil,mereka itu adalah setiap orang
yang berbuat adil kepada orang yang di pimpin nya,baik ia seorang pemimpin pada arti umum,atau
pu pemimpin dalam arti khusus.

Dan hal itu sangat mudah bagi siapa saja yang di mudahkan oleh ALLAH . bahkan sangat ringan bagi
siapa saja yang di ringan kan oleh ALLAH,
Di sebut kan pada hari itu sang maha perkasa tampak dengn segala ke agungan dan kebesaran NYA,
duduk di singgah sana yang amat agung.menurut sebuah riwayat,singgahsana ALLAH itu di pikul
oleh delapan malaikat dan ALLAH berada di atas nya dengan segala ke agungan,kebesaran kemuliaan NYA
yang tiada banding nya sedikit pun.semua itu tidak bisa di lukiskan dengan kata-kata,entah bagaimana
di mana, seperti apa,dan laksana apa? yang jelas,Dia akan bertahta di singgasana NYA ,
sebagai mana di sebut kan dalam kitab suci Al-qur'an.
Kemudian dari atas singgasana NYAitu,ALLAH akan menyeru dengan suara NYA yang terdengar sama
oleh mereka yang dekat dan merek yang jauh---," Akulah sang raja mahadiraja,"--- yang maha suci
lagi maha agung.Dia lah sang raja yakni sebagaimana yang di tegaskan dala ayat suci al-qur'an
"yang menguasai hari pembalasan"{Qs.Al-fatihah:3}
Dalam sebuah hadits qudsi di sebutkan . ALLAH SUBHANAHU WATA'ALA berfirman.
"Akulah sang raja di manakah raja-raja dunia? " . kemudia DIA mengulang nya lagi hingga tiga kali.
"Aku lah sang raja di manakah raja-raja dunia? Aku lah sang raja di manakah raja-raja dunia?
Lalu DIA bertanya ," milik siapa kah kekuasaan pada hari ini? milik siapakah kekuasaan pada hari ini?
milik siapakah kekuasaan pada hari ini?" lantas LLAH menjawab nya sendiri seraya berkata,


"hanya kepunyaan ALLAH yang maha esa lagi maha mengalah kan."{Qs,Al-ghafir:16}
sesaat kemudian ALLAH mengawali panggilan NYA, DIA berkata:" man orang -orang yang
saling cinta mencintai dalam kebesaran KU? pada hari ini KU akan menaungi mereka dalam naungan KU,
sedang hari ini tidak ada naungan selain naungan KU."{HR.ABU HURAIRAH ra}.
GOLONGAN KE 2: adala pemudah yang tumbuh berkembng dalam ke taatan kepada ALLLAH ,arti nya ia
tidak mengenal hal-hal lain kecuali membaca Al-qur'an dan berdzikir kepadaALLAH,pemuda seperti ini jelas
sanga t jarang sekali pada zaman dewasa ini,bahkan para ulama menngatakan ,pemuda seperti ini sangat
langkah sekali di temukan dalam umat ini.
namun demikian di antara manusia di muka bumi ini,ada beberapa orang yang di tumbuhkan ALLAH dengan
pertumbuhan yang baik dan di didik ALLAH dengan pendidikan yang baik pula,
GOLONGAN KE 3:adalah, dua orang yang mencintai karena ALLAH berkumpul karena ALLAH dan berpisah
juga karena ALLAH.yang demikian itu tak lain merupakan dari tingkat tertinggi dari kecintaan manusia terhadap sesama manusia.
dan itu termasuk salah satu sifat yang disebutkan Rasulullah,"tiga perkara yang apabila seseorang
menetapi salah satu nya,niscaya ia akan menemukan manis nya,di antara nya adalah: mencintai
seseorang hanya karena ALLAH semata,"
GOLONGAN YANG KE 4 adalah seseorang yang berdzikir kepada ALLAH sendirian dan kemudian bercucurn air matanya.



yakni mana kala apabila ia teringat akan segala dosa dan kesalahnnya,atau teringat pda orang2 yang di cintai nya
dan sanak kerabat yang telah mendahului nya,dalam keadaan seperti ini,hingga berlinang-linang lah air mata nya
maka ia termasuk orang2 yang berdzikir kepada ALLAH,
GOLONGAN KE 5 adalah seseorang yang hati nya tertambat pada masjid2 ini hanyalah sekedar kalimat kiasan
dan permisalan tentang ke khusyu'an dan hadir nya hati seseorang ketika mendirikan sholat.
GOLONGAN KE 6 ADALAH seseorang yang bersedekah dan menyembunyikan nya,,adala bagaimana
seseorang yang bersedekah agar tidak di ketahui oleh siapapun kecuali hanya ALLAH semata.
golongan yang terakhir,yakni adala,,,seseorang yang ketika di goda oleh seorang wanita yang bermartabat
dan cantik jelita justru ia berkata" sesungguh nya aku takut pada allah tuhan semesta alam.
sungguh itu merupakan puncak kesadaran seorang hamba atas adanya pengawasan allah,tuhan yang maha
hidup kekal dan mengurusi segala urusan hambanNYAmaka dari itu sangat lah wajar bila kelak
ALLAH memberi nya penghargaan yang aman sangat berharga,yakni termasuk orang yang akan
mendapat naungan ALLAH pada hari yang tidak ada naungan lain selain naungan NYA.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/jadilah-salah-satu-dari-tujuh.html

Sayap Cinta yang Tak Pernah Patah (Fiksi)

Dingin. Tak kurasakan aliran darah beredar dalam tubuhku. Hatiku sakit menerima akhir dari kenyataan yang sebenarnya. Pikiranku terus melayang mengingat seluruh rangkaian kejadian yang telah kualami. Tak kusangka, akhir dari semua ini membuat hatiku terasa teriris.
“Ya Allah, kenapa semuanya menjadi seperti ini? Berikanlah kepada hamba kekuatan untuk melewati semua ini dengan baik.”
Dengan lirih aku hanya dapat mengadu kepada Allah. Menyampaikan segala gundah gulana di hatiku. Tapi, aku percaya. Ini adalah jalan terbaik yang telah kutempuh. Allah telah memberikan yang terbaik untukku. Tanpa sadar, kelenjar air mata di kelopak mata mulai merasakan impuls listrik dari rangsangan stimulus dari hatiku yang terdalam. Air mataku mulai mengucur deras menuruni bagian dagu wajahku. Sakit di hati membuat diriku terus terisak duduk sendiri di samping jendela bus yang kunaiki menuju Bandung.
Indah mempesona. Hanya ada dua kata terucap atas apa yang kupandang. Kebun-kebun teh hijau menghampar luas di segala penjuru. Desiran Angin putih menyelisik berbagai bentuk kehidupan sepanjang mata memandang. Kesejukannya membuat diri ini merasa tenang ketika menghirupnya. Inilah salah satu bioma dengan segala organisasi kehidupan di dalamnya untuk keseimbangan ekosistem yang kokoh. Keseimbangan sempurna yang diciptakan sang Khaliq untuk kebahagiaan seluruh organisme yang ada. Seperti kebahagiaan diriku saat ini.
Ini adalah hari bersejarah untukku. Dimana ada kebahagiaan besar yang aku dapatkan. Dengan segala yang kumiliki dari potensi diri yang terus berkembang dalam impianku. Aku selalu terus berkeinginan mendapatkan yang lebih tinggi. Tidak akan pernah puas atas apa yang Allah berikan dan bersyukur kepadaNya untuk mendapatkan yang lebih baik. Dan aku pun bisa mendapatkan semua itu jika dapat terus berusaha menjadi orang yang ikhlas.
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kepadaku impian yang ingin kuraih. Aku berhasil meraih apa yang kuharapkan. Mahasiswa terbaik Nasional dengan penghargaan dari presiden secara langsung. Berikut dengan pengakuan dari ahli Genetika terkemuka Dunia Dr. Kazuo Murakami terhadap skripsi yang kutulis tentang perkembangan genetika mikrobiologi. Dengan begitu secara langsung aku mendapatkan beasiswa pasca sarjana di Harvard University..
Suasana masjid sunyi dengan tenang. Diriku termenung terduduk di depan teras masjid memandangi perkebunan teh yang luas memikirkan berbagai rangkaian jejakku di ITB. Masa 4 tahun kujalani bersama teman-teman dalam ikatan ukhuwah yang kuat.


Dengan mereka semua telah kualami berbagai kejadian dan pengalaman yang mengharukan. Salah satunya adalah ceritaku ini yang membuatku mengerti bagaimana cinta bekerja dalam kehidupan manusia.
“Hey, jangan melamun!”, hentak Robbani kepadaku sehingga membuat pikiranku buyar. Karena hentakkannya, agar-agar yang kupegang jatuh dari atas tanganku. Padahal kami sudah susah payah membuatnya sendiri dari bahan dasar ganggang merah Eucheuma Spinosum.
“Yah, jadi jatuh itu agarnya”, keluhku.
“Hahaha… makanya siapa suruh melamun tidak jelas sambil menatap langit seperti itu. Toh yang ada hanya kegelapan malam dengan sinar bulan yang belum sempurna purnama.”
Itu pasti kebiasaan Robbani yang tak bisa dihilangkan. Selalu berkomentar panjang ketika melihat teman bicaranya melakukan sesuatu yang tidak disukainya. Padahal, bisa saja temannya itu melakukannya karena ada sesuatu yang lain. Tapi, tidak seperti biasanya ia menanyakan perihalku tentang hal ini.
“Yah..jadi makin diam. Ada apa sebenarnya yang membuat Antum menjadi seperti sekarang akhir-akhir ini?”, tanya Robbani kepadaku.
Walaupun perangainya seperti itu, dia memiliki hati yang lembut dimana hampir semua warga kampus menyukainya. Dia selalu perhatian melihat seluruh perilaku teman-temannya. Inilah yang dapat menjadikan diriku selalu percaya padanya menceritakan seluruh isi hatiku.
“Akhi, Antum pasti masih ingat. Ketika saat kita melakukan riset penelitian tentang penyakit AIDS. Dimana dalam riset itu kita berhasil menguak tentang asal usul virus HIV yang menyebabkan sistem imunitas tubuh menjadi turun drastis sehingga banyak komplikasi penyakit lain yang diderita pasien AIDS.
Dalam hal ini ada sebuah konspirasi kesehatan besar bahwa sebenarnya AIDS bukan berasal dari perbuatan homoseksual yang selama ini diduga kuat berasal dari kera Afrika yang telah mengalami mutasi. AIDS adalah plague yang dibentuk di laboratorium virus dengan mencampur genom sapi ternak dengan virus domba. Dan kita sudah mengetahui dengan jelas bahwa virus HIV ini diproduksi dan dikembangkan untuk disebarluaskan ke masyarakat dunia agar menimbulkan pandemi virus.”
“Ya, dalam studi kasus di New York juga ditemukan bahwa strain virus hepatitis B sama dengan pola pasien pengidap AIDS. Dan kita pun tahu? Ternyata salah satu perusahaan farmasi besar Dunia yang berbasis Internasional juga terlibat menimbulkan pandemi virus dengan ditemukannya vaksin hepatitis yang terkontaminasi oleh virus AIDS.”


Robbani meneruskan pernyataan tentang AIDS itu dengan pemaparan yang menakjubkan. Itulah kenapa kami sering diberikan kesempatan mengisi seminar karena argumentasi hebat dari kami. Dan kau tahu, Robbani pernah sekali mengatakan bahwa dia dan aku adalah dua orang partner sekaligus rival yang takkan pernah berpisah.
“Jadi, kenapa kau seperti orang yang terlihat selalu murung berharap sesuatu yang orang lain tak tahu?”
Aku tersentak kaget mendengar perkataannya. Bagaimana tidak. Robbani mengetahui tentang isi hatiku yang selalu berharap kepada seseorang yang sangat istimewa bagiku. Aku harus menumpahkan isi hatiku ini dengan sebaik-baiknya.
Pikiranku kemudian mulai menerawang tentang sosok perempuan mempesona dan sangat kukagumi. Dia adalah lentera pertama hatiku yang menerangi dengan cinta. Sosok perempuan yang sangat lembut hatinya dengan semangat membara dalam memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Dan tahukah kau?
Senyuman pada wajahnya itu benar-benar membuat dirinya menjadi lebih cantik dan bercahaya. Itulah kesanku terhadap dirinya saat melihat dirinya pertama kali.
Pertemuan pertama dengan sosok itu terjadi ketika ia menjadi pembicara saat seminar hasil riset penelitian penyakit AIDS. Sosok perempuan enerjik dengan balutan jilbab putih bersih dengan jubah berwarna biru muda . Aku sangat kagum sekaligus terpesona dengan sosok itu. Seperti melihat bidadari surga yang cantik jelita. Apalagi setelah mendengar dari para ikhwan akhwat lain yang sangat terkesan dengan kepribadian perempuan itu. Aku pun tahu. Sosok itu adalah perempuan yang dalam pandanganku sempurna sesuai dengan harapanku. Karena itulah aliran deras cinta dalam relung hatiku muncul dari Allah kepada dirinya.
Setelah aku menceritakan segala isi hatiku kepada Robbani dengan polosnya, Robbani hanya tersenyum dengan wajah yang bercahaya. Wajah yang kembali mengingatkan diriku tentang sosok perempuan itu yang memancarkan kebahagiaan saat dirinya tersenyum.
“Akhi, tahukah kau? Bahwa sebenarnya inilah yang kunantikan sejak bertemu denganmu. Aku memandangmu sebagai ikhwan dengan figur seorang teladan. Seorang ikhwan yang pada dirinya terpancar cahaya kebaikan. Cahaya itu dapat menjadikan orang yang melihatnya kembali teringat kepada Allah. Pelita yang menerangi hati dari kegelapan. Hingga membuat mata air keluhuran mengalir dengan deras ke seluruh jiwa raga menuju ketaqwaan kepada Allah.”
Robbani berkata dengan sangat terbuka sekali. Kejujurannya dalam berkata hingga genggaman tangannya di lenganku yang mencengkeram keras dengan kelembutan membuat diriku merasa terharu.. Robbani, kau adalah sahabat terbaikku. Mulutku tak bisa berkata-kata apalagi setelah mendengar pernyataannya itu.


“Akhi, karena itu aku sangat berharap kepada Allah agar kalian dipertemukan dalam ikatan cinta yang kuat. Dua orang insan yang saling mencintai akan menjalani kehidupan bersama dalam keridhaan ilaahi.
Akhi, Tahukah Antum bahwa sebenarnya dia juga sangat mencintaimu. Dia selalu menjaga cintanya kepadamu dalam naungan cinta Allah. Dia juga selalu memperhatikanmu untuk menjadi motivasi bagi dirinya agar menjadi lebih baik. Sama persis sepertimu. Kalian mempunyai cara yang sama dalam menjalin cinta kalian masing-masing untuk menjadi lebih baik. Dan tahukah Antum bahwa aku adalah adik sepupu dari sosok perempuan yang kau cintai.”
Tiba-tiba saja pelupuk mataku telah terpenuhi oleh air mata. Tetes demi tetes turun dengan derasnya hingga membasahi pipiku. Tanpa sadar tubuhku pun memeluk sahabatku ini dengan erat. Aku sangat terharu mendengar pengakuannya itu. Perasaanku berkecamuk antara kaget, takut, bimbang dan juga bahagia.. Kebahagiaan yang kurasakan seperti salju yang turun pada saat musim panas berlangsung. Bahagia karena harapanku selama ini telah benar-benar Allah wujudkan melalui pengakuan Robbani barusan. Inilah jalan cinta yang hakiki dalam menempuh jalan ketaqwaan kepada Allah Taala.
Hariku untuk selanjutnya sangat berbeda dari seperti biasanya. Sekarang ini mata air keluhuran dalam relung hatiku menghiasi setiap derap langkah kehidupan yang memancarkan energi positif. Ini adalah kekuatan cinta yang memberikan pemberdayaan menuju titik perubahan. Dengan kemampuan itulah seorang pecinta sejati terus berusaha agar cintanya tak kandas di tengah jalan. Seperti kata Quddamah bahwa jatuh cinta adalah peristiwa paling penting dalam sejarah kepribadian seseorang. Mengubah seorang pengecut menjadi pemberani, yang pelit jadi dermawan, yang malas jadi rajin, yang pesimis jadi optimis, yang kasar jadi lembut. Dan cinta ini kepada sosok perempuan itu merupakan pengejawantahan cinta tertinggi nan hakiki kepada Allah.
Raihan, teman dekatku selain Robbani. Setelah mengetahui perihal tentang diriku terus berkomentar banyak sekali. Salah satunya adalah perbedaan umurku dengan sosok perempuan itu.. Ya, aku memang lebih muda 10 bulan dengan dirinya. Tapi, ini bukanlah sesuatu yang perlu dipermasalahkan. Aku menginginkan seseorang yang dapat menjadi pendampingku seperti Khadijah RA. istri Rasulullah saw. Seorang pendamping hidup dalam mengemban amanah risalah Islam yang dipegang suaminya di saat sedih dan senang. Seperti peristiwa turunnya wahyu pertama kali kepada Rasulullah saw. Saat itu, Rasulullah sungguh merasakan ketakutan dan kekhawatiran yang besar. Khadijah yang penuh dengan rasa kasih sayang nan lembut hatinya adalah tempat beliau melimpahkan segala perasaan hati yang besar itu untuk mendapatkan rasa tenteram dan damai. Saat pulang dari gua hira itu Khadijah berkata kepada beliau,




“Wahai putra pamanku. Bergembiralah dan tabahkan hatimu. Demi Dia Yang memegang hidup Khadijah. Aku berharap kiranya engkau akan menjadi Nabi atas umat ini. Sama sekali Allah takkan mencemooh kau; sebab engkaulah yang mempererat tali kekeluargaan, jujur dalam kata-kata, kau yang mau memikul beban orang lain dan menghormati tamu dan menolong mereka yang dalam kesulitan atas jalan yang benar.” Khadijah adalah seorang istri yang sangat baik tutur perkataannya.
Hari mulai beranjak senja. Pemandangan puncak semakin indah dengan hiasan lazuardi langit yang menawan. Basuhan wudhu membuat kesegaran yang berlebih di puncak ini. Apalagi setelah itu mendirikan shalat Ashar berjamaah dengan teman-teman kampus. Lengkaplah kebahagiaanku saat ini dalam mengenang seluruh kejadian bersama teman-teman yang tak terlupakan selama 4 tahun di ITB. Dan sampai saat ini aku masih terus akan bercerita tentang kenanganku ini.
Diriku hanya bisa tersenyum mengingat kenangan indah yang takkan pernah kulupakan itu. Saat itu aku berpikir itu adalah jalan terbaik yang diberikan Allah kepadaku. Karena aku sangat berharap, agar Allah menjadikan sosok perempuan yang kucintai sebagai seseorang yang mendampingi hidupku. Dan aku pun juga merasakan kebersamaanku dengan Allah seperti sangat dekat sekali dalam pengawasan dan dukunganNya. Ya, saat itu aku sangat berharap kepada Allah. Tapi, Allah masih berkehendak lain.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh…
Maha suci Allah. Semua penciptaannya yang indah ini hanya dapat kita nikmati atas kehendak dan cintaNya Yang Maha Agung. Kehidupan yang ada dunia ini juga adalah karunia Allah kepada makhluk-makhluk cipataanNya. Dari kehidupan kecil uniseluler yang tak terlihat hingga kehidupan besar multiseluler yang selalu terlihat dengan sempurna. Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan kehidupan dengan yang kompleks ini sehingga dapat terus mengecap manisnya ukhuwah islamiyah di antara kita semua.
Ya Rabb, limpahkanlah selalu shalawat dan salam kepada manusia terpilih yang selalu dijaga olehMu. Seseorang yang telah berjasa dalam menyampaikan risalah Islam yang indah ini dengan baik. Seorang khotmul anbiyaa yang berhasil menerangi dunia dengan cahaya agamaMu dari kegelapan jahiliyyah yang menyesatkan. Dialah Nabi besar Muhammad saw yang selalu kami rindukan untuk bertemu dengannya di surga kelak. Allahumma Aamiin.
“Dan diantara manusia ada orang yang menyembah Tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapaun orang-orang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zhalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azabNya.” 1


“Sesungguhnya Allah SWT pada hari kiamat berfirman : “Di manakah orang yang cinta mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi dengan menunggu-Ku di hari yang tiada naungan melainkan naungan-Ku” 2
Kehidupan kan menjadi indah manakala kita selalu menghiasi diri dengan keikhlasan penuh cinta. Cinta akan selalu mengantarkan kita pada kebahagiaan yang haqiqi jika dalam implementasi cinta kita tertuju pada Allah. Selalu mengharapkan ridha dan cinta Ilaahi. Dengan begitu Allah kan memberikan naunganNya kepada kita semua apabila saling mencintai karena keagunganNya.
Akhi, semoga Allah memberikan perlindunganNya selalu kepadamu.
Yang paling utama adalah kuucapkan banyak terima kasih kepadamu.
Jazakallah khairan jazaa..
Karena Allah telah menjadikan kau sebagai seseorang yang telah memberikanku sebuah pelajaran terindah dalam hidupku akan arti yang haqiqi dari cinta.
Sepanjang perjalanan hidupku inilah ku bisa mendapatkan kebahagiaan cinta yang sesungguhnya saat melihat dirimu.
Kau seperti pelita cahaya yang menerangi jalan hidupku.
Memberikan cinta dengan penuh ketulusan.
Hingga sebuah motivasi besar keluar melonjak dalam diri.
Untuk bergerak pada titik perubahan yang menyeluruh
Mencintai karena Allah Ta’aala.
Semoga Allah terus selalu menjaga hati orang-orang beriman.
Salah satu tolak ukur tingkatan keimanan seseorang ialah rasa saling mencintainya. Ia mencintai saudaranya karena Allah. Tak lain hanya untuk mendapatkan naunganNya di akhirat kelak. Ukhuwah islamiyah selalu ia jaga dengan semua saudara perjuangannya. Ia memiliki prinsip hidup yang jelas tertuju pada Allah. Seluruh saudaranya memandang dirinya sebagai seorang figur teladan yang patut diikuti. Itu karena ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri. Ia adalah seorang ikhwan yang rendah hati menempati ruang khusus di relung hatiku.


Dalam sepatah kalimat ini ku ingin menyampaikan sesuatu kepadamu. Walaupun hati seperti tersayat tak ingin menyampaikan. Tapi, ini harus kusampaikan kepadamu sebagai wujud rasa cintaku kepada Allah melalui dirimu. Sebelum itu perkenankanlah ku meminta maaf atas semua kesalahan diriku dan Robbani kepadamu. Semoga Allah melimpahkan ampunanNya untuk kita semua.
Pekan ini insya Allah ku kan berangkat menuju Turki. Semata-mata perjalanan jauh ini kulakukan untuk terus melanjutkan jihad dalam menuntut ilmu. Selalu berharap mendapatkan tempat yang mulia di sisi para Syuhada. Hanya dengan ilmu kita dapat mudah mendapatkan sesuatu yang tak bisa kita dapatkan sebelumnya dan menjadi lebih mulia dengan perlindungan malaikat yang senang pada orang-orang yang berilmu.
Dalam kesempatan ini ku hanya bisa mengucapkan banyak permintaan maaf. Aku akan mulai menetap di Turki bersama keluarga tercinta. Dan ini yang harus kusampaikan. Insya Allah di sana ku kan menikah dengan seorang anak teman lama ayahandaku. Pernikahan itu harus kulaksanakan karena itu merupakan wasiat terakhir ayahanda.
Beliau berkata bahwa seseorang itu adalah orang yang paling cocok untukku. Aku mempercayainya karena ku sangat mencintai ayahanda yang telah meninggalkan kami.
Semoga engkau mendapatkan wanita shalihah yang jauh lebih baik mendampingimu.
Terima kasih kuucapkan sebanyaknya karena kau telah menjadi salah satu seseorang yang menghiasi kebahagiaan hidupku.
Jazakallah khairan katsiiran ya akhi…
Uhibbuka fillah…
Ukhtuka al mahbuub
“Ya Allah, kenapa akhir dari semuanya menjadi seperti ini? Berikanlah kepada hamba kekuatan untuk melewati semua ini dengan baik. Jadikanlah ini semua sebagai pelajaran terindah bagiku, Ya Rabb.”
Aku masih terus menangis dengan sesenggukan. Aku masih belum percaya atas apa yang kubaca dari lembaran kertas yang sedang kupegang. Tapi, ini semua memang telah terjadi atas ketentuan Allah. Walaupun diriku belum bisa menerima atas kenyataan yang terjadi. Aku hanya bisa menangis dan terharu membaca surat dari sosok perempuan yang kucintai dan dicintai olehnya.



Bis yang kunaiki akhirnya telah tiba di Bandung. Kulangkahkan kakiku dengan lemas keluar dari bis menuju masjid terdekat. Sejak pulang dari Bogor aku belum sempat menunaikan shalat dzuhur. Aku ingin lebih mendekatkan diri pada Allah untuk bisa mendapatkan hikmah yang akan terus mengingatkanku untuk kedepannya.
Dalam hatiku masih merasakan betapa sesaknya perasaanku setelah membaca surat dari sosok perempuan itu. Surat itu kuterima ketika masih berada di Bogor mengunjungi keluarga untuk bersilaturahim. Tak disangka surat itu sebenarnya telah ditulis sejak sebulan lalu ketika ia wisuda SI angkatan 2010. Robbani baru mengirimkannya ketika sosok perempuan itu telah pergi menuju Turki. Tapi, aku yakin Robbani melakukan itu semua untuk kebaikan kami bertiga.
Senyuman pada wajahku semakin mengembang mengingat akhir dari ceritaku ini. Itu adalah salah satu jejak kehidupan yang membahagiakan. Memberikan pelajaran berharga bagiku bagaimana cinta bekerja dalam kehidupan manusia. Cinta selalu berawal dan berakhir pada Allah. Karena itulah kehidupan pula dari awal hingga akhir dapat berjalan dengan seimbang dan berkesinambungan karena kehendak dan cintaNya. Itulah motif Allah dalam menjalankan pergerakan kehidupan ini. Karena hanya dengan cinta kehidupan kita tercermin dengan kebenaran.
Mencintai merupakan pekerjaan orang-orang yang kuat. Pecinta sejati yang dapat merefleksikan dirinya dalam penumbuhan kepribadian. Karena mencintai adalah pekerjaan yang membutuhkan kepribadian yang kuat. Maka pecinta sejati hanya mengenal bagaimana ia bisa terus menumbuhkan kepribadiannya dalam mencintai kekasih yang dicintainya.
Cinta dan kepribadian merupakan dua kata yang sama-sama saling tumbuh dan berkembang. Seorang pecinta sejati tahu bahwa mencintai adalah pekerjaan jiwa dalam mengatur gagasan, emosi dan tindakan. Dia tahu mencintai adalah pekerjaan yang membutuhkan keputusan yang besar. Karena mencintai itu adalah bagaimana kita dapat memberi sesuatu kepada kekasih yang kita cintai.
Hakikat cinta hanya bagaimana kita memberi pada kekasih yang kita cintai. Memberikan dengan penuh ketulusan. Bagaimana kita dapat selalu memperhatikan dirinya dalam penumbuhan dirinya. Memberikan semangat pelayanan dalam penumbuhan kepribadian dirinya. Merawat dengan kebajikan di setiap aktivitas kehidupannya. Dan melindungi dengan keberanian agar kekasih yang kita cintai dapat selalu tenang dan bergantung dalam kebersamaan dengan diri kita.
Sayap cinta yang tak pernah patah. Hanya seorang pecinta sejati yang tak pernah mematahkan sayap cintanya. Karena kasih yang tak sampai tak pernah menyurutkan rasa mencintai dirinya kepada orang yang dikasihi. Kesempatan itu pasti kan datang kembali. Memberikan yang terbaik untuk kita dalam melakukan pekerjaan jiwa yang agung ini. Maka pecinta sejati selamanya hanya berkata, “Apa yang akan kuberikan?”. Tentang ‘siapa’ yang akan kita berikan itu menjadi sekunder. Karena Allah pasti memberikan yang terbaik untuk kita jika kita mencintai karena keagunganNya.

Kegelapan mulai menyelimuti senja hari yang indah ini. Kulangkahkan kakiku menuju pintu keluar masjid. Aku tetap percaya. Sosok perempuan itu pun turut bahagia dengan kekasih hidupnya sekarang. Dan aku pun selalu percaya. Allah pasti akan memberikan kekasih terbaik untukku dalam melakukan pekerjaan jiwa yang agung. Cinta mencintai karena kebesaranNya untuk mendapatkan naunganNya kelak di hari kiamat nanti.
Kupu-kupu itu terus terbang dengan eloknya. Pesona Sasakia charondra yang dipancarkan dari sayap hitam dengan corak ungu itu tidak dapat luput dari pandangan. Ia terus terbang mencari kekasih dirinya yang tak lain adalah kuncup bunga yang mekar menunggu kedatangan dirinya. Kupu-kupu itu pun tahu. Bahwa dia dapat hidup dengan kehendak dan cintaNya. Dia tak pernah mematahkan sayapnya walaupun tak mendapatkan apapun dari kuncup bunga yang ia kunjungi. Karena sayap cinta takkan pernah patah.
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenis-jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh , pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” 3
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu), bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)” 4
Catatan kaki:
1. Al-Baqoroh : 165
2. H.R. Muslim
3. Ar-Ruum : 21
4. An-Nuur : 26


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/sayap-cinta-yang-tak-pernah-patah-fiksi.html

Sekuntum “Cinta” Pengantin Syurga

“Cinta itu mensucikan akal, mengenyahkan kekhawatiran, memunculkan keberanian, mendorong berpenampilan rapi, membangkitkan selera makan, menjaga akhlak mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta menjaga adab dan kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang shaleh dan cobaan bagi ahli ibadah,” Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam bukunya Raudah Al-Muhibbin wa Nuzhah Al-Musytaqin memberikan komentar mengenai pengaruh cinta dalam kehidupan seseorang.
Bila seorang kekasih telah singgah di hati, pikiran akan terpaut pada cahaya wajahnya, jiwa akan menjadi besi dan kekasihnya adalah magnit. Rasanya selalu ingin bertemu meski sekejab. Memandang sekilas bayangan sang kekasih membuat jiwa ini seakan terbang menuju langit ke tujuh dan bertemu dengan jiwanya.
Indahnya cinta terjadi saat seorang kekasih secara samar menatap bayangan orang yang dikasihi. Bayangan indah itu laksana air yang menyirami, menyegarkan, menyuburkan pepohonan taman di jiwa. <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><!--[endif]-->


Dahulu di kota Kufah tinggallah seorang pemuda tampan rupawan yang tekun dan rajin beribadat, dia termasuk salah seorang yang dikenal sebagai ahli zuhud. Suatu hari dalam pengembaraannya, pemuda itu melewati sebuah perkampungan yang banyak dihuni oleh kaum An-Nakha’. Demi melepaskan penat dan lelah setelah berhari-hari berjalan maka singgahlah dia di kampung tersebut. Di persinggahan si pemuda banyak bersilaturahim dengan kaum muslimin. Di tengah kekhusyu’annya bersilaturahim itulah dia bertemu dengan seorang gadis yang cantik jelita.
Sepasang mata bertemu, seakan saling menyapa, saling bicara. Walau tak ada gerak lidah! Tak ada kata-kata! Mereka berbicara dengan bahasa jiwa. Karena bahasa jiwa jauh lebih jujur, tulus dan apa adanya. Cinta yang tak terucap jauh lebih berharga dari pada cinta yang hanya ada di ujung lidah. Maka jalinan cintapun tersambung erat dan membuhul kuat. Begitulah sejak melihatnya pertama kali, dia pun jatuh hati dan tergila-gila. Sebagai anak muda, tentu dia berharap cintanya itu tak bertepuk sebelah tangan, namun begitulah ternyata gayung bersambut. Cintanya tidak berada di alam khayal, tapi mejelma menjadi kenyataan.
Benih-benih cinta itu bagai anak panah melesat dari busurnya, pada pertemuan yang tersamar, pertemuan yang berlangsung sangat sekejab, pertemuan yang selalu terhalang oleh hijab. Demikian pula si gadis merasakan hal serupa sejak melihat pemuda itu pada kali yang pertama.
Begitulah cinta, ketika ia bersemi dalam hati… terkembang dalam kata… terurai dalam perbuatan…Ketika hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya. Ketika hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan dan tidak nyata…
Ketika cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon; akarnya terhujam dalam hati, batangnya tertegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan. Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh amal.
Semakin dalam makna cinta direnungi, semakin besar fakta ini ditemukan. Cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan.
Begitupun dengan si pemuda, dia berpikir cintanya harus terselamatkan! Agar tidak jadi liar, agar selalu ada dalam keabadian. Ada dalam bingkai syari’atnya. Akhirnya diapun mengutus seseorang untuk meminang gadis pujaannya itu. Akan tetapi keinginan tidak selalu seiring sejalan dengan takdir Allah. Ternyata gadis tersebut telah dipertunangkan dengan putera bapak saudaranya.
Mendengar keterangan ayah si gadis itu, pupus sudah harapan si pemuda untuk menyemai cintanya dalam keutuhan syari’at. Gadis yang telah dipinang tidak boleh dipinang lagi. Tidak ada jalan lain. Tidak ada jalan belakang, samping kiri, atau samping kanan. Mereka sadar betul bahwa jalinan asmaranya harus diakhiri, karena kalau tidak, justeru akan merusak ’anugerah’ Allah yang terindah ini.

Bayangkan, bila dua kekasih bertemu dan masing-masing silau serta mabuk oleh cahaya yang terpancar dari orang yang dikasihi, ia akan melupakan harga dirinya, ia akan melepas baju kemanusiaannya dengan menabrak tabu. Dan, sekali bunga dipetik, ia akan layu dan akhirnya mati, dipijak orang karena sudah tak berguna. Jalan belakang ’back street’ tak ubahnya seperti anak kecil yang merusak mainannya sendiri. Penyesalan pasti akan datang belakangan, menangispun tak berguna, menyesal tak mengubah keadaan, badan hancur jiwa binasa.
Cinta si gadis cantik dengan pemuda tampan masih menggelora. Mereka seakan menahan beban cinta yang sangat berat. Si gadis berpikir barangkali masih ada celah untuk bisa ’diikhtiarkan’ maka rencanapun disusun dengan segala kemungkinan terpahit. Maka si gadis mengutus seorang hambanya untuk menyampaikan sepucuk surat kepada pemuda tambatan hatinya:
”Aku tahu betapa engkau sangat mencintaiku dan karenanya betapa besar penderitaanku terhadap dirimu sekalipun cintaku tetap untukmu. Seandainya engkau berkenan, aku akan datang berkunjung ke rumahmu atau aku akan memberikan kemudahan kepadamu bila engkau mau datang ke rumahku.”
Setelah membaca isi surat itu dengan seksama, si pemuda tampan itu pun berpesan kepada kurir pembawa surat wanita pujaan hatinya itu.
“Kedua tawaran itu tidak ada satu pun yang kupilih! Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar bila aku sampai durhaka kepada Tuhanku. Aku juga takut akan neraka yang api dan jilatannya tidak pernah surut dan padam.”
Pulanglah kurir kekasihnya itu dan dia pun menyampaikan segala yang disampaikan oleh pemuda tadi.
Tawaran ketemuan? Dua orang kekasih? Sungguh sebuah tawaran yang memancarkan harapan, membersitkan kenangan, menerbitkan keberanian. Namun bila cinta dirampas oleh gelora nafsu rendah, keindahannya akan lenyap seketika. Dan berubah menjadi naga yang memuntahkan api dan menghancurkan harga diri kita. Sungguh heran bila saat ini orang suka menjadi korban dari amukan api yang meluluhlantakkan harga dirinya, dari pada merasakan keindahan cintanya.
“Sungguh selama ini aku belum pernah menemukan seorang yang zuhud dan selalu takut kepada Allah swt seperti dia. Demi Allah, tidak seorang pun yang layak menyandang gelar yang mulia kecuali dia, sementara hampir kebanyakan orang berada dalam kemunafikan.” Si gadis berbangga dengan kesalehan kekasihnya.
Setelah berkata demikian, gadis itu merasa tidak perlu lagi kehadiran orang lain dalam hidupnya. Pada diri pemuda itu telah ditemukan seluruh keutuhan cintanya. Maka jalan terbaik setelah ini adalah mengekalkan diri kepada ’Sang Pemilik Cinta’. Lalu diapun meninggalkan segala urusan duniawinya serta membuang jauh-jauh segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia. Memakai pakaian dari tenunan kasar dan sejak itu dia tekun beribadat, sementara hatinya merana, badannya juga kurus oleh beban cintanya yang besar kepada pemuda yang dicintainya.

Bila kerinduan kepada kekasih telah membuncah, dan dada tak sanggup lagi menahahan kehausan untuk bersua, maka saat malam tiba, saat manusia terlelap, saat bumi menjadi lengang, diapun berwudlu. Shalatlah dia dikegelapan gulita, lalu menengadahkan tangan, memohon bantuan Sang Maha Pencipta agar melalui kekuasaa-Nya yang tak terbatas dan dapat menjangkau ke semua wilayah yang tak dapat tersentuh manusia., menyampaikan segala perasaan hatinya pada kekasih hatinya. Dia berdoa karena rindu yang sudah tak tertanggungkan, dia menangis seolah-olah saat itu dia sedang berbicara dengan kekasihnya. Dan saat tertidur kekasihnya hadir dalam mimpinya, berbicara dan menjawab segala keluh-kesah hatinya.
Dan kerinduannya yang mendalam itu menyelimuti sepanjang hidupnya hingga akhirnya Allah memanggil ke haribaanNya. Gadis itu wafat dengan membawa serta cintanya yang suci. Yang selalu dijaganya dari belitan nafsu syaithoni. Jasad si gadis boleh terbujur dalam kubur, tapi cinta si pemuda masih tetap hidup subur. Namanya masih disebut dalam doa-doanya yang panjang. Bahkan makamnya tak pernah sepi diziarahi.
Cinta memang indah, bagai pelangi yang menyihir kesadaran manusia. Demikian pula, cinta juga sangat perkasa. Ia akan menjadi benteng, yang menghalau segala dorongan yang hendak merusak keindahan cinta yang bersemayam dalam jiwa. Ia akan menjadi penghubung antara dua anak manusia yang terpisah oleh jarak bahkan oleh dua dimensi yang berbeda.
Pada suatu malam, saat kaki tak lagi dapat menyanggah tubuhnya, saat kedua mata tak kuasa lagi menahan kantuknya, saat salam mengakhiri qiyamullailnya, saat itulah dia tertidur. Sang pemuda bermimpi seakan-akan melihat kekasihnya dalam keadaan yang sangat menyenangkan.
“Bagaimana keadaanmu dan apa yang kau dapatkan setelah berpisah denganku?” Tanya Pemuda itu di alam mimpinya.
Gadis kekasihnya itu menjawab dengan menyenandungkan untaian syair:
Kasih…
cinta yang terindah adalah mencintaimu,
sebuah cinta yang membawa kepada kebajikan.
Cinta yang indah hingga angin syurga berasa malu
burung syurga menjauh dan malaikat menutup pintu.
Mendengar penuturan kekasihnya itu, pemuda tersebut lalu bertanya kepadanya, “Di mana engkau berada?”


Kekasihnya menjawab dengan melantunkan syair:
Aku berada dalam kenikmatan
dalam kehidupan yang tiada mungkin berakhir
berada dalam syurga abadi yang dijaga
oleh para malaikat yang tidak mungkin binasa
yang akan menunggu kedatanganmu,
wahai kekasih…
“Di sana aku bermohon agar engkau selalu mengingatku dan sebaliknya aku pun tidak dapat melupakanmu!” Pemuda itu mencoba merespon syair kekasihnya
“Dan demi Allah, aku juga tidak akan melupakan dirimu. Sungguh, aku telah memohon untukmu kepada Tuhanku juga Tuhanmu dengan kesungguhan hati, hingga Allah berkenan memberikan pertolongan kepadaku!” jawab si gadis kekasihnya itu.
“Bilakah aku dapat melihatmu kembali?” Tanya si pemuda menegaskan
“Tak lama lagi engkau akan datang menyusulku kemari,” Jawab kekasihnya.
Tujuh hari sejak pemuda itu bermimpi bertemu dengan kekasihnya, akhirnya Allah mewafatkan dirinya. Allah mempertemukan cinta keduanya di alam baqa, walau tak sempat menghadirkan romantismenya di dunia. Allah mencurahkan kasih sayang-Nya kepada mereka berdua menjadi pengantin syurga.
Subhanallaah! Cinta memiliki kekuatan yang luar biasa. Pantaslah kalau cinta membutuhkan aturan. Tidak lain dan tidak bukan, agar cinta itu tidak berubah menjadi cinta yang membabi buta yang dapat menjerumuskan manusia pada kehidupan hewani dan penuh kenistaan. Bila cinta dijaga kesuciannya, manusia akan selamat. Para pasangan yang saling mencintai tidak hanya akan dapat bertemu dengan kekasih yang dapat memupus kerinduan, tapi juga mendapatkan ketenangan, kasih sayang, cinta, dan keridhaan dari dzat yang menciptakan cinta yaitu Allah SWT. Di negeri yang fana ini atau di negeri yang abadi nanti.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum : 21).


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/sekuntum-cinta-pengantin-syurga.html

Bukan Sekedar Kata2 Biasa... Untaian Kata Penuh Makna

“Selamat datang wahai sumber-sumber hikmah dan para penerang kegelapan. Walaupun kalian telah usang pakaiannya akan tetapi hati-hati kalian tetap baru. Kalian tinggal di rumah-rumah (untuk mempelajari ilmu), kalian adalah kebanggaan setiap kabilah.”
- Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu
Pelajarilah Ilmu, karena mempelajarinya karena Allah adalah khasyah, Menuntutnya adalah ibadah, mempelajarinya adalah Tasbih, mencarinya adalah Jihad, Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah Shadaqah, menyerahkan kepada ahlinya adalah Taqarrub. Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian.
- Muadz bin Jabal radhiyallahu'anhu
"Tidaklah menjadi baik akhir umat ini, melainkan dengan apa yang telah memperbaiki dengannya generasi pertama umat ini. Maka setiap apa yang pada hari itu (zaman shahabat) tidak dikatakan sebagai agama, maka tidak pula hari ini (zaman sekarang) dikatakan sebagai agama."
- Al-Imam Malik rahimahullah
Tetesan air mata yang keluar dari mataku karena takut kepada Allah lebih aku sukai daripada aku bersedekah seribu dinar
- 'Amr bin al 'Ash - Jawahir shifatis shofwah
"Berpeganglah dengan atsar Salafus Shalih meskipun seluruh manusia menolakmu dan jauhilah pendapat orang-orang (selain mereka) meskipun mereka menghiasi perkataannya terhadapmu."
- Al-Imam Al-Auza'i
Menyia-nyiakan waktu itu lebih jelek daripada kematian. Menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu dari Allah dan akhirat, sedangkan kematian hanyalah memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.
- Ibnul Qayyim, Al Fawa'id



"Sederhana dalam As-Sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam di dalam bid'ah ." (Lammudurril Mantsur minal Qaulil Ma'tsur)
- Ibnu Mas'ud Radhiyallahu anhu
“Wahai Ahlus Sunnah, berteman baiklah kalian! --Semoga Allah merahmati kamu-- sesunggguhnya kalian adalah kelompok manusia yang sangat sedikit jumlahnya.”
- Al Hasan Al Bashry (Al Lalikai 1/57 nomor 19)
"Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah. Dan aku (Rasulullah) adalah sebaik-baik Salaf bagimu." (H.R Muslim)
- Fatimah bintu Rasulillah radhiyallahu'anha
“Berwasiatlah kamu terhadap Ahlis Sunnah dengan kebaikan karena sesungguhnya mereka adalah Ghuraba’ (orang-orang yang asing).”
- Dari Ibnul Mubarak dari Sufyan Ats Tsauri
Dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau berkata "... Allah tidak akan menambah kepada orang yang pemaaf kecuali kemuliaan. Tidaklah orang yang merendahkan diri kepada Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatnya"
- HR Muslim
"Islam adalah Assunnah dan Assunnah adalah Islam." (Syarhus Sunnah)
- Al-Imam Al Barbahari
“Jika kamu mendengar berita bahwa di belahan bumi timur ada seorang Ahli Sunnah dan di barat ada seorang Ahli Sunnah, kirimkanlah salam buat keduanya dan doakan kebaikan untuk mereka! Sungguh alangkah sedikitnya Ahlus Sunnah wal Jamaah itu.”
- Yusuf bin Asbath dari Sufyan Ats Tsauri
“Sungguh aku mempelajari satu bab dari ilmu lalu aku mengajarkannya kepada seorang muslim di jalan Allah (yaitu mempelajari dan mengajarkannya karena Allah semata) lebih aku cintai daripada aku mempunyai dunia seluruhnya.”



- Al-Hasan Al-Bashriy
Rasulullah bersabda (yang artinya), "Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba')."(hadits shahih riwayat Muslim)
"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka."(hadits shahih riwayat Ahmad)
"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). Yaitu mereka yang mengadakan perbaikan (ishlah) ketika manusia rusak."(hadits shahih riwayat Abu Amr Ad Dani dan Al Ajurry)


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/bukan-sekedar-kata2-biasa-untaian-kata.html

Indahnya Berumah Tangga

Bismillahir-Rahmanir-Rahim:
Ketika melihat pasangan yang baru menikah, saya suka tersenyum. Bukan apa-apa, saya hanya ikut merasakan kebahagiaan yang berbinar spontan dari wajah-wajah syahdu mereka. Tangan yang saling berkaitan ketika berjalan, tatapan-tatapan penuh makna, bahkan sirat keengganan saat hendak berpisah. Seorang sahabat yang tadinya mahal tersenyum, setelah menikah senyumnya selalu saja mengembang. Ketika saya tanyakan mengapa, singkat dia berujar “Menikahlah! Nanti juga tahu sendiri”. Aihhhh…Aihhhhh...
Menikah adalah sunnah terbaik dari sunnah yang baik itu yang saya baca dalam sebuah buku pernikahan. Jadi ketika seseorang menikah, sungguh ia telah menjalankan sebuah sunnah yang di sukai Nabi. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa Allah hanya menyebut nabi-nabi yang menikah dalam kitab-Nya. Hal ini menunjukkan betapa Allah menunjukkan keutamaan pernikahan. Dalam firmannya, “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan rasa kasih sayang diantaramu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kalian yang berfikir.” (QS. Ar-Rum: 21).

Menikah itu Subhanallah indah, kata ayah saya dan hanya bisa dirasakan oleh yang sudah menjalaninya. Ketika sudah menikah, semuanya menjadi begitu jelas, alur ibadah suami dan istri. Beliau mengibaratkan ketika seseorang baru menikah dunia menjadi terang benderang, saat itu kicauan burung terdengar begitu merdu. Sepoi angin dimaknai begitu dalam, makanan yang terhidang selalu saja disantap lezat. Mendung di langit bukan masalah besar. Seolah dunia milik mereka saja, mengapa? karena semuanya dinikmati berdua. Hidup seperti seolah baru dimulai, sejarah keluarga baru saja disusun.
Namun sayang tambahnya, semua itu lambat laun menguap ke angkasa membumbung atau raib ditelan dalamnya bumi. Entahlah saat itu cinta mereka berpendar ke mana. Seiring detik yang berloncatan, seolah cinta mereka juga. Banyak dari pasangan yang akhirnya tidak sampai ke tujuan, tak terhitung pasangan yang terburai kehilangan pegangan, selanjutnya perahu mereka karam sebelum sempat berlabuh di tepian. Bercerai, sebuah amalan yang diperbolehkan tapi sangat dibenci Allah.
Ketika Allah menjalinkan perasaan cinta diantara suami istri, sungguh itu adalah anugerah bertubi yang harus disyukuri. Karena cinta istri kepada suami berbuah ketaatan untuk selalu menjaga kehormatan diri dan keluarga. Dan cinta suami kepada istri menetaskan keinginan melindungi dan membimbingnya sepenuh hati.
Saya jadi ingat, saat itu seorang istri memarahi suaminya habis-habisan, saya yang berada di sana merasa iba melihat sang suami yang terdiam. Padahal ia baru saja pulang kantor, peluh masih membasah, kesegaran pada saat pergi sama sekali tidak nampak, kelelahan begitu lekat di wajah. Hanya karena masalah kecil, emosi istri meledak begitu hebat. Saya kira akan terjadi “perang” hingga bermaksud mengajak anak-anak main di belakang. Tapi ternyata di luar dugaan, suami malah mendaratkan sun sayang penuh mesra di kening sang istri. Istrinya yang sedang berapi-api pun padam, senyum malu-malunya mengembang kemudian dan merdu uaranya bertutur “Maafkan Mama ya Pa..”. Gegas ia raih tangan suami dan mendekatkannya juga ke kening, rutinitasnya setiap kali suaminya datang.
Jauh setelah kejadian itu, saya bertanya pada sang suami kenapa ia berbuat demikian. “Saya mencintainya, karena ia istri yang dianugerahkan Allah, karena ia ibu dari anak-anak. Yah karena saya mencintainya” demikian jawabannya.
Ibn Qayyim Al-Jauziah seorang ulama besar, menyebutkan bahwa cinta mempunyai tanda-tanda. Pertama, ketika mereka saling mencintai maka sekali saja mereka tidak akan pernah saling mengkhianati, Mereka akan saling setia senantiasa, memberikan semua komitmen mereka. Kedua, ketika seseorang mencintai, maka dia akan mengutamakan yang dicintainya, seorang istri akan mengutamakan suami dalam keluarga, dan seorang suami tentu saja akan mengutamakan istri dalam hal perlindungan dan nafkahnya. Mereka akan sama-sama saling mengutamakan, tidak ada yang merasa superior. Ketiga, ketika mereka saling mencintai maka sedetikpun mereka tidak akan mau berpisah, lubuk hatinya selalu saling terpaut. Meskipun secara fisik berjauhan, hati mereka seolah selalu tersambung. Ada do’a istrinya agar suami selamat dalam perjalanan dan memperoleh sukses dalam pekerjaan.

Ada tengadah jemari istri kepada Allahi supaya suami selalu dalam perlindunganNya, tidak tergelincir. Juga ada ingatan suami yang sedang membanting tulang meraup nafkah halal kepada istri tercinta, sedang apakah gerangan Istrinya, lebih semangatlah ia.
Saudaraku, ketika segala sesuatunya berjalan begitu rumit dalam sebuah rumah tangga, saat-saat cinta tidak lagi menggunung dan menghilang seiring persoalan yang datang silih berganti. Perkenankan saya mengingatkan lagi sebuah hadist nabi. Ada baiknya para istri dan suami menyelami bulir-bulir nasehat berharga dari Nabi Muhammad. Salah satu wasiat Rasulullah yang diucapkannya pada saat-saat terakhir kehidupannya dalam peristiwa haji wada’:
“Barang siapa -diantara para suami- bersabar atas perilaku buruk dari istrinya, maka Allah akan memberinya pahala seperti yang Allah berikan kepada Ayyub atas kesabarannya menanggung penderitaan. Dan barang siapa -diantara para istri- bersabar atas perilaku buruk suaminya, maka Allah akan memberinya pahala seperti yang Allah berikan kepada Asiah, istri fir’aun” (HR Nasa-iy dan Ibnu Majah ).
Kepada saudaraku yang baru saja menggenapkan setengah dien, Tak ada salahnya juga untuk saudaraku yang sudah lama mencicipi asam garamnya pernikahan, Patrikan firman Allah dalam ingatan : “…Mereka (para istri) adalah pakaian bagi kalian (para suami) dan kalian adalah pakaian bagi mereka…” (QS. Al-Baqarah:187)
Torehkan hadist ini dalam benak : “Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan begitu pula dengan istrinya, maka Allah memperhatikan mereka dengan penuh rahmat, manakala suaminya rengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela jemarinya” (Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi’ dari Abu Sa’id Alkhudzri r.a)
Kepada sahabat yang baru saja membingkai sebuah keluarga, Kepada para pasutri yang usia rumah tangganya tidak lagi seumur jagung, Ingatlah ketika suami mengharapkan istri berperilaku seperti Khadijah istri Nabi, maka suami juga harus meniru perlakukan Nabi Muhammad kepada para Istrinya. Begitu juga sebaliknya.
Perempuan yang paling mempesona adalah istri yang shalehah, istri yang ketika suami memandangnya pasti menyejukkan mata, ketika suaminya menuntunnya kepada kebaikan maka dengan sepenuh hati dia akan mentaatinya, jua tatkala suami pergi maka dia akan amanah menjaga harta dan kehormatannya. Istri yang tidak silau dengan gemerlap dunia melainkan istri yang selalu bergegas merengkuh setiap kemilau ridha suami.
Lelaki yang berpredikat lelaki terbaik adalah suami yang memuliakan istrinya. Suami yang selalu dan selalu mengukirkan senyuman di wajah istrinya. Suami yang menjadi qawwam istrinya. Suami yang begitu tangguh mencarikan nafkah halal untuk keluarga.


Suami yang tak lelah berlemah lembut mengingatkan kesalahan istrinya. Suami yang menjadi seorang nahkoda kapal keluarga, mengarungi samudera agar selamat menuju tepian hakiki “Surga”. Dia memegang teguh firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (QS. At-Tahrim: 6)
Akhirya, semuanya mudah-mudah tetap berjalan dengan semestinya. Semua berlaku sama seperti permulaan. Tidak kurang, tidak juga berlebihan.Meski riak-riak gelombang mengombang-ambing perahu yang sedang dikayuh, atau karang begitu gigih berdiri menghalangi biduk untuk sampai ketepian. Karakter suami istri demikian, Insya Allah dapat melaluinya dengan hasil baik. Sehingga setiap butir hari yang bergulir akan tetap indah, fajar di ufuk selalu saja tampak merekah. Keduanya menghiasi masa dengan kesyukuran, keduanya berbahtera dengan bekal cinta. Sama seperti syair yang digaungkan Gibran,
Bangun di fajar subuh dengan hati seringan awan
Mensyukuri hari baru penuh sinar kecintaan
Istirahat di terik siang merenungkan puncak getaran cinta
Pulang di kala senja dengan syukur penuh di rongga dada
Kemudian terlena dengan doa bagi yang tercinta dalam sanubari
Dan sebuah nyanyian kesyukuran tersungging di bibir senyuman
Semoga Allah selalu menghimpunkan kalian (yang saling mencintai karena Allah dalam ikatan halal pernikahan) dalam kebaikan. Mudah-mudahan Allah yang maha lembut melimpahkan kepada kalian bening saripati cinta, cinta yang menghangati nafas keluarga, cinta yang menyelamatkan. Semoga Allah memampukan kalian membingkai keluarga sakinah, mawaddah, warrahmah.
Semoga Allah mematrikan helai keikhlasan di setiap gerak dalam keluarga. Jua Allah yang maha menetapkan, mengekalkan ikatan pernikahan tidak hanya di dunia yang serba fana tapi sampai ke sana, the real world “Akhirat”. Mudah-mudahan kalian selamat mendayung sampai ketepian. Allahumma Aamiin.
Barakallahu, untuk para pengantin muda. Mudah-mudahan saya mampu mengikuti tapak kalian yang begitu berani mengambil sebuah keputusan besar, yang begitu nyata menandakan ketaqwaan kepada Allah serta ketaatan kepada sunnah Rasul Pilihan. Mudah-mudahan jika giliran saya tiba, tak perlu lagi saya bertanya mengapa teman saya menjadi begitu murah senyum. Karena mungkin saya sudah mampu menemukan jawabannya sendiri. __________________ Do people think that they will be left alone because they say:”We beleive,” and will not be tested.(TQS Al-Ankabut:2) Sumber : www.eramuslim.com

Jangan Menyibukkan Diri dengan Perkara-Perkara Remeh
Kebanyakan permasalahan rumah tangga adalah hal-hal yang remeh. Dan kebanyakan permasalahan yang terjadi diantara suami istri disebabkan oleh hal yang sederhana serta remeh. Seperti tidak mencuci pakaian, tidak mengharumkan rumah, atau tidak menata rumah.
Perselisihan pun terus berlangsung hingga bisa jadi berakibat pada perceraian.
Di antara sikap bijak dalam menghadapi permasalahan seperti itu adalah, salah satu dari pasangan suami istri diam. Sebab, menambah-nambahi pembicaraan dan suka menyangkal dari salah satu pasangan suami istri, itu merupakan godaan fitnak dan semakin mengobarkan api permasalahan.
Marilah kita bersikap diam dan diam hingga api peperangan itu melepaskan beban-bebannya. Atau keluar dari rumah hingga kemarahan itu reda dan topan menjadi tenang. Alangkah baiknya kita memberikan permasalahan itu sesuai dengan porsinya, tidak membesar-besarkan masalah dan melebih-lebihkan kejadian. Alangkah baiknya bila kita berzikir kepada Allah saat masuk rumah dan tersenyum saat berjumpa. Dan katakanlah, "Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, agar mereka tidak mendekatiku."(Al-Muminuun : 97-98)
Mudah-mudahan Allah Subhaanahu Wata’aala memberikan taufiq pada kita semua untuk istiqamah dalam agama yang telah dibawa Rasul-Nya shallallaahu ‘alaihi wa sallam
semoga ada hikmah yang bisa di ambil....
Marilah Setiap detak-detik jantung.., selalu kita isi dengan..
Asma Teragung diseluruh jagad semesta raya ini...


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/indahnya-berumah-tangga.html

Doa Wanita Sholehah

Kepada Yang Tunggal yang kebaikan-Nya menyelimuti semua makhluk
Pengaduanku ada dalam pendengaran-Mu
Dan kesusahanku ada dalam pandangan-Mu
Aku terbentur oleh kemiskinan dan kesusahan
Aku dihadapkan pada sesuatu yang hampir membuatku tidak dapat berbicara


Aku seperti orang haus yang selalu melihat air
Sedangkan tiada setetes air pun penyiram tenggorokanku
Dan tiada sesuatu pun penahan laparku
Kemudian diriku menyuruhku untuk memakan sesuatu yang fana kelezatannya
Sedangkan semua itu akan berakhir dengan kesedihan yang abadi
Apakah aku akan mendurhakai-Mu
Setelah datang keutamaan, kemurahan, dan petunjuk-Mu?
Padahal, hanya dengan ketaatan kepada-Mu lah aku akan mendapatkan rezeki
Biar aku hancur dalam ketaatan kepada-Mu untuk mendapatkan cinta-Mu
Semoga dengannya aku meraih kedekatan-Mu dan kemerdekaan dari azab-Mu


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/doa-wanita-sholehah.html

Asal-usul perayaan Ulang Tahun

Menurut Scwbische Zeitung, April 1981, hal 4, mengatakan:
“Berbagai kebiasaan yang dilakukan orang-orang dewasa ini dalam merayakan hari ulang tahun mereka, mempunyai sejarah yang panjang. Asal-usulnya ialah dari alam gaib dan agama. Kebiasaan memberikan ucapan selamat, memberikan hadiah dan merayakannya, lengkap dengan lilin-lilin yang dinyalakan pada zaman purba, dimaksudkan untuk melindungi orang yang berulang tahun dari hantu-hantu dan guna menjamin keselamatannya untuk tahun mendatang."


Menurut The Lore of Birthdays (New York, 1952), Ralph dan Adelin Linton, hal 8,18-10, mengatakan
“Orang-orang Yunani percaya bahwa setiap orang mempunyai roh pelindung atau daemon yang hadir pada setiap kelahirannya dan menjada dia selama hidupnya. Roh ini mempunyai hubungan mistik dengan tuhan (dewa) yang hari kelahirannya sama dengan orang yang merayakan hari ulang tahun itu. Orang-orang Romawi juga menganut gagasan ini. Gagasan ini dibawa serta dalam kepercayaan dan dicerminkan sebagai malaikat pelindung, peri yang menjadi wali ibu (godmother) dan santo pelindung.
Kebiasaan menyalakan lilin pada kue dimulai oleh orang-orang Yunani. Kue-kue madu yang bulat seperti bulan dan diterangi dengan lilin-lilin kecil ditaruh pada altar dari kuil ARTEMIS. Lilin ulang tahun dalam kepercayaan rakyat, mengandung kegaiban istimewa yang dapat mengabulkan permohonan. Lilin-lilin kecil yang dinyalakan dan api persembahan mempunyai makna mistik yang istimewa sejak manusia pertama kali mendirikan altar-altar untuk ilahnya (dewa-dewa).
Jadi lilin ulang tahun merupakan suatu penghormatan kepada anak yang berulang tahun dan mendatangkan keberuntungan. Ucapan selamat ulang tahun dan harapan semoga bahagia merupakan bagian dari perayaan ini. Mula-mula gagasan ini berasal dari ilmu gaib. Ucapan selamat ulang tahun mempunyai kuasa untuk kebaikan atau malapetaka karena seseorang lebih dekat kepada dunia roh (jin, setan, dll, ) pada hari itu."
(oleh Kodiran Salim, Peneliti Independen Lintas Kitab Suci)



HINDARI BID’AH Ikuti Sunnah-Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman (yang artinya);
"Katakanlah, jika kamu benar-benar cinta kepada Allah, turutlah aku (Muhammad) pasti Allah mencintaimu pula dan sekaligus mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. Ali'Imran [3]:31).
"Katakanlah: Taatilah Allah dan Rasul. Jika mereka tidak mau mengindahkan ajakanmu ini, maka Allah tidak cinta kepada orang-orang kafir."
(QS. Ali'Imran [3]:32).
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda,
(yang artinya);
"Tidak akan terjadi kiamat sebelum umatku mengikuti tradisi umat-umat terdahulu. Sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Apabila mereka masuk ke lubang biawak pun umatku akan mengikuti juga."
Sahabat bertanya, "Yahudikah, Nasranikah?"
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam menjawab:
“Siapa lagi!"
Dalam Hadits yang senada Sahabat bertanya, "Romawikah, Persiakah?"
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam menjawab;
"Siapa lagi!"
(HR. Bukhari dan Muslim).
Kalamullah [QS. Al-Mukmin [40]:14] artinya:
"Pujalah Allah dengan Khidmat dan setulus-tulusnya, meskipun orang-orang kafir merasa dongkol karenanya."
%%% Hati-hatilah mengikuti tradisi nenek moyang %%%


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman
(yang artinya)
"Dan bila dikatakan kepada mereka, "Ikutilah peraturan-peraturan yang telah diturunkan Allah!," mereka menjawab: "Tidak! Kami hanya mau mengikuti apa-apa kebiasaan yang telah kami dapati dari nenek moyang kami. "Apakah akan diikuti juga walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak pula mendapat petunjuk Tuhan?."
[QS. Al-Baqarah [2] :170]
"Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan oleh Allah!." Mereka menjawab: "Tidak! Kami hanya akan mengikuti apa yang telah kami dapati dari para nenek moyang kami! Apakah mereka akan mengikuti juga sekalipun nenek moyang mereka itu dibawa terlibat oleh setan ke dalam siksa Api Neraka?."
(QS. Luqman [31]:21).
Kesimpulan QS Luqman [31] ayat 21 di atas ialah:
'Apakah mereka tidak mempunyai pandangan pikiran sendiri, dengan mana dia dapat mengetahui yang benar dan yang salah? Seseorang harus mencari kebenaran bukan kebenaran mencari seseorang.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/asal-usul-perayaan-ulang-tahun.html

Benarkkah kita mencintai Allah dengan sebenarnya??

Setiap kali mendapat kiriman surat, setiap kali itu juga Anton nampak ceria dan bersemangat, seakan-akan ia sedang merasakan sebuah kebahagiaan yang sulit untuk dibendung. Surat tersebut ia baca berulang kali, kadang terlihat air matanya menetes, karena kuatnya hembusan angin kerinduan di padang sahara hatinya. Kadang ia terlihat merenung, mencoba hidup di alam lain, mengikuti tarian pikirannya dan memutar ulang memori masa lalu ketika masih di Indonesia. Dan kalau sedang dalam keadaan seperti itu Anton sangat pantang untuk diganggu.

Surat-surat yang datang dari kekasih hati dan pujaan hati tersebut selalu ia jaga, ia letakkan di tempat yang baik. Dan ketika gejolak kerinduan memenuhi ruang hatinya, membumbung tinggi di alam cakrawala jiwanya, Anton kembali membaca surat-surat yang datang dari kekasih hatinya.
Saat ditanya sudah berapa kali ia membaca surat-surat dari kekasih hatinya tersebut, ia menjawab, "Sudah lebih dari sepuluh kali". Kemudian ia mengatakan, "Hal itu belumlah bisa mengobati sakit rindu yang saya rasakan. Setiap kali saya membaca, setiap kali itu juga kerinduan saya bertambah," lanjut Anton. Penyakit rindu Anton nampak semakin kronis, dari hari ke hari ia semakin suka merenung.
Kisah Anton dan laki laki yang kasmaran lainnya sudah sering kita dengar dan mungkin diantara kita pernah mengalami seperti yang dirasakan Anton. Ketika seseorang yang sedang jatuh cinta mendapat kiriman surat dari sang pacar atau calon, apa reaksi yang terjadi dalam hatinya? Berbagai rasa bergejolak.
Surat cinta ternyata bisa menggugah hati, membangkitkan kerinduan, mendorong semangat, menumbuhkan kepercayaan diri, merubah suasana dan membuat terlena. Surat cinta seperi air laut yang semakin diminum tidak bisa menghilangkan rasa haus. Surat cinta bagaikan lecutan halus bagi jiwa yang sedang lemah.
Bagai bahan bakar api cinta yang mulai meredup. Bagaikan pelita ketika sang kekasih masih samar-samar meniti jembatan cinta menuju ke seberang jalan. Surat cinta adalah nyanyian jiwa, suara hati, ungkapan kerinduan dan hembusan angin sorga. Surat cinta adalah gambaran kanvas hati sang kekasih, lukisan jiwa dan bingkasan rindu.
Ia adalah ayat-ayat cinta. Yang bila di dalamnya disebutkan nama kekasih, bergetarlah hati si pemilik cinta dan ketika dibacakan padanya ayat-ayat tersebut bertambahlah rasa cinta dan gejolak kerinduan untuk bertemu sang kekasih hati.
Membaca surat cinta merupakan hobi yang sedang jatuh cinta, pekerjaan tanpa upah dan gaji. Membaca surat cinta adalah petualangan menuju ke alam penuh kasih dan kerinduan. Anton membaca surat cinta dengan penuh rasa haru, rindu dan khusyuk. Bahkan karena derasnya aliran sungai kerinduan dalam hatinya, air matanya harus tumpah. Cinta yang kuat dan besar telah meraih hatinya, dan bahkan memperbudak jiwanya.
Adakah suasana yang kita rasakan ketika membaca ayat-ayat Allah sebagaimana yang dirasakan oleh Anton dan orang-orang yang jatuh cinta lainnya ketika membaca surat dari sang kekasih? Adakah jiwa bergetar dan kerinduan kita berjumpa dengan Allah semakin bertambah sehingga karena kuatnya kerinduan tersebut tergerak hati untuk cepat meninggalkan dunia agar bisa bertemu dengan Allah, kekasih hati yang abadi?


Sesungguhnya diantara ciri-ciri sifat orang-orang yang beriman adalah ketika disebutkan nama Allah, bergetarlah hati mereka, dan ketika dibacakan pada mereka ayat-ayat Allah, bertambahlah iman mereka. Mereka adalah orang- orang beriman yang sesungguhnya. Bergetarnya hati dan kuatnya ombak kerinduan yang melanda samudera hati adalah karena hati telah dikuasai oleh cinta pada yang dicintai.

Semakin kuat rasa cinta itu bergejolak dalam hati semakin kuatlah getaran itu terasa.

Para pecinta sejati tak akan pernah bisa bertahan untuk berjauhan dengan sang kekasih. Sesungguhnya keinginan yang sulit untuk dibendung adalah ingin selalu berdekatan dan berada dalam dekapan sang kekasih, dekapan penuh kedamaian dan ketentraman. Begitulah semestinya hati orang-orang beriman, orang yang mengaku mencintai Penguasa jiwanya, Pencipta dirinya dan yang selalu tanpa pernah henti melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.
Benarkah kita mencintai Allah dengan sebenarnya? Ataukah kata-kata itu hanya penghias bibir dan kebohongan belaka? Adakah hati ini bergetar ketika disebutkan pada kita nama Allah? Adakah iman kita bertambah ketika dibacakan pada kita ayat-ayat Allah?
Kisah Anton di atas sedikit banyaknya bisa kita ambil darinya pelajaran bahwa rasa cinta yang hadir, tumbuh subur dan bersemi dalam hati bisa membuat seseorang selalu dilanda kerinduan untuk bertemu dengan sang kekasih hati. Dan ketika mendengar nama sang kekasih, hati bergetar dan dorongan cinta semakin bertambah.
Allah adalah Pencipta kita. Pencipta alam semesta. Allah yang memberi kita kehidupan, memberi kita rezki dan begitu banyak nikmat yang telah Allah limpahkan pada kita. Dan nikmat yang paling besar yang Allah anugerahkan pada hamba-Nya adalah nikmat iman dan islam, yang dengannya manusia akan selamat hidup di dunia dan di akhirat.
Sesungguhnya Allah yang maha kekal lah yang lebih pantas untuk kita cintai dengan makna cinta yang sesungguhnya. Kepada-Nyalah kerinduan itu hendaknya diperuntukan, rasa cinta itu diberikan. Dan air mata itu ditumpahkan.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/benarkkah-kita-mencintai-allah-dengan.html

=Surat Dari Iblis Untukmu=

Sungguh aku telah melihatmu kemarin… Engkau memulai kehidupan seharian, engkau bangun dan pergi untuk bekerja tanpa memikirkan shalat fajar…! Di kantor, engkau tidak peduli sama sekali tentang aturan halal haram, sebagaimana yang dilakukan oleh kawan-kawanmu… Saat ...engkau pulang ke rumah, engkaupun menyantap makananmu tanpa menyebut nama Allah Sang Pemberi rizki kepadamu… Juga tidak ada waktu untuk shalat Isya' sebelum tidur, meskipun kamu sempatkan nonton TV sampai engkau tertidur pulas …!
Engkau adalah seorang pengingkar nikmat dan penentang Pemberi nikmat. Aku sangat mencintaimu dengan kelakuanmu itu. Kelakuanmu adalah salah satu sifat dari sifatku. Aku sangat berbahagia melihatmu hidup seperti itu. Egkau adalah bagian dari diriku, dan aku adalah bagian dari dirimu.
Ingatlah, tahun-tahun telah berlalu, tahun berganti tahun, dan di antara kita ada hubungan intim selama puluhan tahun itu. Suatu persahabatan yang sangat panjang…! Meskipun demikian, aku tetap tidak mencintaimu. Aku membencimu dengan segenap hatiku…dan memusuhimu dengan segenap raga dan jiwaku… Allah telah mengeluarkanku dari sorga setelah aku berpaling dari nikmat-Nya, dan menolak sujud kepada bapakmu, Adam…! Aku akan berusaha terus untuk menyesatkanmu dengan segala kemampuanku agar engkau sengsara bersamaku.
Terus terang, engkau tidak menggunakan akal dalam memahami hakikat kehidupan ini. Betapa tidak, Allah telah membuka pintu sorga dan pintu taubat dari dosa untukmu… Akan tetapi engkau justru menghadap kepadaku… engkau mengharap janjiku, yang itu hanyalah angan-angan, dan pasti akan menghantarkanmu ke neraka… Terima kasih wahai kekasihku…! Sungguh aku telah bersumpah kepada Allah untuk menyesatkan seluruh anak keturunan Adam, orang-orang sepertimu… Aku ingin sekali melaksanakan keinginanku. Agar aku yakin… bahwa engkau mentaati perintah-perintahku…
Itulah dia, hari-hari yang telah berlalu…! Engkau beristighatsah, meminta pertolongan dengan ahli kubur… engkau menyandarkan diri kepada mereka saat terkena musibah…
Engkau suka mengerjakan yang bid'ah dan menyelisihi Nabimu serta perintah-perintahnya, karena tidak cukup puas dengan sunnah…!
Engkau berkelompok-kelompok (hizbiyyah ashabiyyah), dengan sebuah anggapan bahwa engkau membela Islam dan memperjuangkannya. Padahal kenyataannya, engkau melayaniku dengan membantuku menjauhkan manusia dari berpegang teguh dengan manhaj orang dahulu yg soleh (salaf) mu…
Engkau mendengarkan nyanyian-nyanyian…

Engkau melihat film-film…
Engkau kerjakan perbuatan-perbuatan keji dan hal-hal yang diharamkan…
Engkau melaknat manusia… mencuri… menipu… berkhianat… dan seterusnya…
Terima kasih kawan, atas semuanya. Sungguh engkau telah membahagiakanku. Karena dengan entengnya engkau telah membuat murka Allah…! Maka marilah sahabat… kita terbakar bersama-sama…! Di hadapan kita masih banyak langkah untuk kita berdua. Aku tertawa mengejekmu, saat melihatmu melakukan maksiat dengan disertai tertawaan yang memenuhi tempat tersebut, seakan-akan engkau menantang keagungan Allah…! Aku menginginkanmu wahai kekasih, agar engkau menyebarkan kerusakan di antara manusia sesamamu…
Doronglah mereka untuk melakukan perbuatan maksiat dan dosa! Tuntunlah mereka, agar bermaksiat kepada Allah dengan segenap cara yang kau mampu! Sebarkanlah di antara mereka film-film dan nyanyian-nyanyian, serta berbagai permainan…! Setiap kali engkau melihat seseorang beribadah kepada Allah, jangan lupa menghina mereka… Mencemooh penampilannya, hingga engkau membuatku tertawa. Maaf… aku sekarang ada urusan… aku akan meninggalkanmu, menyemangati orang-orang lain sepertimu. Cukuplah bagimu pasukanku setan-setan bangsa jin, kelak aku akan kembali. Melanjutkan kerjasama kita, memikirkan langkah baru bagi maksiat baru…!
Seandainya engkau cerdas, tentu engkau akan lari dariku. Kemudian engkau memohon ampunan kepada Allah dari dosa-dosamu. Lalu engkau hidup dalam ketaatan kepada Allah di tahun-tahun akhir dari usiamu yang tinggal sedikit ini…! Hingga engkau mendapatkan pahala serta kenikmatan iman, sebelum ridha Allah Subhanaahu wa Ta'ala yang abadi di dalam sorga… daripada engkau dilemparkan ke dalam neraka bersamaku selamanya. Akan tetapi aku yakin… bahwa engkau lebih mencintaiku daripada kecintaanmu kepada Allah…! Bahwasannya engkau lebih mendahulukan hawa nafsumu daripada ketaatan kepada Allah dan janji sorga yang masih jauh katamu. Engkau adalah sahabatku yang terkasih…!


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/surat-dari-iblis-untukmu.html