Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Rabu, 25 Januari 2012

KESABARAN ●●

Sabar, sabar dan sabar ……………!!!  Siapa yang tidak pernah mendengar kata ini? Berulang-ulang orang menyebutnya. Mudah diucapkan namun berat diamalkan. Perkataan dan perintah sabar sangat gampang ditemukan di dalam Al-Qur’an. Salah satu contohnya yang ada di dalam surat Al Ashr. Allah di surat ini memberikan pujian khusus bagi mereka yang mau memberikan nasehat kepada kesabaran. Ayat tersebut adalah: “Demi masa. Sesungguhnya setiap manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, dan saling nasehat menasehati di dalam kebenaran dan kesabaran.”
Sebagian besar orang, memahami bahwa yang namanya sabar itu terkait dengan musibah yang menimpa. Sehingga kalau ada mereka yang mendapatkan saudaranya meninggal maka tetangganya pun menasehatinya dengan “sabar”. Tak salah apa yang diucapkan. Namun ternyata, kesabaran tak hanya sebatas ketika ditimpa musibah saja. Ada kesabaran lain yang tak kalah pentingnya, yaitu:



·         Sabar di dalam menjalankan ketaatan kepada Allah. Menjalankan ketaatan kepada Allah bukanlah hal yang ringan. Sangat banyak orang yang paham dengan kebaikan dan ketaatan namun tidak juga mau mengamalkan. Terlebih lagi, menjalankan ketaatan itu ada penghalangnya. Siapakah penghalangnya? Jawabannya, banyak penghalang kita menjalankan ketaatan. Yang pertama adalah jiwa manusia itu sendiri. Jiwa manusia terkadang memerintahkan anggota tubuhnya untuk malas berbuat ketaatan. Yang kedua adalah syetan. Syetan paling tidak suka dengan mereka yang menjalankan ketaatan. Ini persis dengan yang disemboyan nenek moyangnya, yaitu iblis semenjak diusir Allah dari surga. Ia dan anak cucunya berupaya untuk menghalangi manusia dari kebaikan dengan berbagai cara. Tak heranlah bagi para muslimah sangat berat untuk menjalankan ketaatan. Memakai jilbab misalnya. Sangat berat, karena memang syetan terus menarik dan mencegah agar muslimah tidak memakainya. Syetan ini ada macamnya juga. Bisa berasal dari manusia maupun dari bangsa jin. Syetan dari bangsa manusia ini berupaya dengan keras agar kebaikan tidak tersebar luas. Makanya mereka berupaya memadamkan cahaya Allah. Contoh gampangnya, orang yang mau menjalankan syariat Allah dengan benar mereka musuhi dan perangi. Jahat lagi, mereka menyebarkan berita palsu bahwa orang yang menjalankan syariat islam identik dengan teroris. Menghadapi musuh-musuh ketaatan yang betebaran ini butuh dengan kesabaran yang ekstra.

·         Sabar dalam meninggalkan perbuatan kemaksiatan. Perbuatan kemaksiatan memang tampak bagus dan indah. Apalagi syetan menghiasi kemungkaran itu dengan hiasan yang luar biasa. Akibatnya? Manusia berbondong-bondong melakukan kemungkaran alias kemaksiatan. Hari ini membuktikan bahwa kemungkaran menjadi sesuatu yang dominan di muka bumi. Orang tak malu lagi berbuat kejelekan di sembarang tempat. Contoh realnya, betapa banyaknya saudara muslimah yang berpakaian minim ala barat. Menampilkan aurat kepada laki-laki yang bukan suaminya. Terus betapa maraknya perjudian di setiap tempat, di sudut kota dan jalanan. Tak ada rasa malu dan merasa bersalah. Kemaksiatan yang lain masih sangat banyak untuk diungkapkan. Lingkungan yang bertebaran dengan maksiat tadi terkadang mempengaruhi kepribadian seorang muslim atawa muslimah. Hingga akhirnya terbawa-bawa tanpa terasa. Maka, bersabar dalam meninggalkan kemaksiatan harus selalu bersanding pada setiap diri muslimah. Tentu, bukan berarti berdiam diri terhadap kemungkaran yang berkembang, namun turut andil dalam memberantasnya.
 
 

Getaran Cinta yang Dibisiki Nafsu ♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥

"Ya Allah, laki-laki itu begitu menggoda hati hamba, apakah hamba telah jatuh cinta padanya? Apakah ia adalah sosok dambaan hati hamba selama ini? Ya Allah, kenapa kerisauan di hati ini selalu menimpa disaat tak bertemu dengannya? Ya Allah, begitu mempesonakah ia? Ya Allah, bimbinglah cinta ini ke jalan yang Engkau ridhai."
Itulah kata-kata yang sering terlontar dari bibirnya. Kata-kata yang terangkai dari kegelisahan yang tidak pernah selesai. Kalimat yang tersusun dari gejolak yang sering memberontak dalam jiwanya.
Hatinya sering menjerit. Ia seakan tak sanggup mengontrol perasaan yang selalu bergemuruh dalam dadanya, apalagi disaat berhadapan dengan laki-laki itu. Tatkala ia bertatap muka dengannya, ada rasa kegembiraan yang begitu sulit ia gambarkan. Ada kecemasan yang tak ia pahami. Pertemuan-pertemuan yang selalu tak terduga. Ketika bersua di halte, dalam bis, dalam sebuah acara dan bahkan disaat nama laki-laki itu disebutkan. Hatinya bergetar, dadanya sesak dan gejolak-gejolak yang tak ia pahami seakan berupaya menguasai hatinya.
Sering kali ia berusaha menghindar, namun waktu seakan berusaha untuk mendekatkan jarak antara dirinya dengan laki-laki tersebut.
Ia telah berupaya mati-matian untuk melepaskan ingatan yang acap kali menjelma dalam pikirannya. Ia juga sering bertarung dengan bisikan-bisikan yang selalu menggoda hatinya.
Ia tahu, sebagai seorang wanita perasaan itu wajar muncul, tapi ia heran apakah saat ini dan pada sosok itu. Ia tak tahu lagi harus berbuat apa. Ia sering kali menangis. Menangisi dirinya yang begitu lemah, labil dan mudah goyah.



Akankah cinta berbagi? Banyak gejolak yang bermunculan dalam hatinya.
Dalam tangisnya ia sering berkata, "Aku tak boleh lemah, aku tak boleh membagi cinta ini. Aku tak ingin mengkhianati orang yang selama ini telah begitu penuh mempercayaiku. Tapi, aku tak kuasa membendung gelombang perasaan yang selalu menyesakkan ruang dada ini.
Kalau aku tahu akan seperti ini, aku menyesal dengan pertemuan itu. Aku tidak akan mau mengikuti kegiatan itu. Tapi semuanya sudah terjadi, tak ada yang perlu disesali. Penyesalanpun saat ini tidak akan memberi arti."
Laki-laki tersebut adalah kakak pembimbing belajarnya. Seorang pemuda yang menurut penilaiannya begitu perfek. "Ah, begitu sempurna," decaknya berulang kali penuh kagum. Seorang laki-laki yang punya segalanya. Bahkan pikirannya sering melayang jauh untuk bisa lebih dekat dengan laki-laki tersebut. Tapi, seketika ia sadar, pikiran-pikiran itu salah dan tidak layak.
Saat ini, ia telah menikah dengan seorang laki-laki pilihan orang tuanya. Ia memang tipe seorang anak yang patuh. Demi cintanya pada orang tua, ia rela mewujudkan apapun permintaan orang tuanya selama masih dalam ridha Allah. Apalagi sebagai seorang anak tertua ia harus menjadi teladan bagi adik-adiknya dalam kepatuhan pada orang tua.
Ia pun sadar, telah sekian bulan menikah, rasa cinta belum hadir di relung hatinya. Kehidupan rumah tangganya masih sunyi dari canda dan tawa. Ia masih belum sepenuhnya bisa menyesuaikan diri dengan laki-laki yang saat ini tengah hidup bersamanya.
Untuk memudahkan dirinya memahami diktat kuliah, ia meminta pada suaminya untuk mengizinkannya mengikuti bimbingan belajar. Suaminya pun tidak keberatan, walaupun pembimbingnya seorang laki-laki, tapi karena kepercayaan dan cinta yang telah tertanam kuat dalam hatinya pada istrinya, suaminyapun mengizinkan.
Pelajaran Mantik, adalah diantara pelajaran yang masuk kategori sulit di kalangan mahasiswa/i, sehingga banyak mahasiswa/i yang nilainya pas-pasan di bidang ini.
Adapun sang pembimbing tersebut adalah seorang mahasiswa yang berprestasi, gagah, cerdas, rapi dan berwibawa. Seorang laki-laki yang kalau berbicara begitu sanggup memukau pendengarnya, seorang laki-laki yang kata-katanya mampu membuat telinga wanita-wanita tahan berlama-lama mendengarkannya. Seorang pemuda yang punya logika berfikir yang matang. Tak heran banyak mahasiswi yang melirik padanya dan berharap bisa menjadi pendampingnya, hanya saja ia sudah punya komitmen untuk menyelesaikan studi sampai jenjang S2, kemudian baru menikah.



Satu dari sekian mahasiswi yang punya simpati itu adalah dirinya. Ia merasa laki-laki yang menjadi pembimbingnya selayaknya menjadi suaminya. Ia sejak dulu mendambakan suami yang cerdas, gagah dan berprestasi. Ya, ia ingin punya suami yang perfek. Tapi takdir berkata lain, ia dinikahkan oleh orang tuanya dengan orang yang tidak ia kenal sebelumnya.
Hari-harinya tidak pernah tenang, ia diliputi dua perasaan yang berlawanan, dua cinta berusaha mengambil alih dan merebut mahkota hatinya.
Suaminya, walau tidak begitu berprestasi di bangku kuliah tapi ia dikenal seorang yang gigih dan taat. Punya usaha yang lumayan sukses.  Yang dari keuntungan hasil usaha itu ia kirimkan ke kampung untuk membantu sekolah adik-adiknya.
Suaminya sebenarnya seorang yang tak kalah pintar juga, hanya saja kesibukannya di luar aktifitas kuliah; menghadiri berbagai talaqi dan dunia bisnis, sehingga terkadang pulang larut malam, membuatnya tidak begitu menonjol di bangku kuliah. Disisi lain, suaminya punya kepribadian yang baik dan seorang yang patuh menjalankan perintah agama. Seorang yang sangat cinta pada Al-Qur`an dan buku-buku hadits. Dua pedoman itu seakan tidak pernah lepas dari genggamannya. Yang selalu ia bawa, baca, renungkan, hafalkan dan amalkan. Satu hal inilah yang menjadi perbedaan yang menonjol antara suaminya dengan pembimbing belajarnya yang tak lain sahabat suaminya.
Waktu terus berjalan. Suaminya tak pernah bosan menunjukkan rasa cintanya. Suaminya memang seorang yang sangat penyabar. Seorang laki-laki yang berhati lembut dan berkepribadian matang. Seorang laki-laki yang dari pancaran air mukanya terlukis ketakwaannya. Betapa tidak, setiap malam shalat tahajud hampir tidak pernah ia tinggalkan, membaca Al-Qur`an seakan makanan yang tak pernah ia lupakan.
Ia sendiri heran, kenapa dirinya belum sepenuhnya mencintai laki-laki yang telah halal baginya. Dan kenapa cintanya ingin berlabuh pada laki-laki yang tidak halal bagi dirinya.
Inikah akibat dari mata yang tidak bisa terjaga? Inikah akibat dari mengikuti bisikan-bisikan hawa nafsu?
Pada suatu malam, ia terbangun oleh suara tangis yang menerobos ruang telinganya, suara itu berasal dari ruang tengah rumahnya.
Ia bangun dan mengikuti sumber suara itu. Suasana ruang tengah remang-remang, ia melihat suaminya tengah bersimpuh, mengangkat kedua tangannya ke langit, suaminya tengah berdo`a pada Allah, "Ya Allah, Tuhan yang menggenggam jiwa hamba, betapa diri ini mencintai-Mu. Betapa kerinduan hamba pada-Mu terus membuncah. Betapa hamba tak tahan lagi untuk segera bertemu dengan-Mu, Ya Allah karuniakanlah hamba syahid di jalan-Mu. Ya Allah, hamba bersyukur pada-Mu, karena Engkau telah mengabulkan do`a hamba selama ini.


Engkau telah menganugerahkan hamba seorang istri yang elok dipandang, patuh dan baik. Hamba bersyukurpada-Mu ya Allah. Hamba mencintai dirinya karena-Mu. Ya Allah jadikanlah cinta kami karena-Mu, untuk-Mu dan ikhlas karena-Mu, dan jadikanlah cinta kami menjadi jalan menuju sorga-Mu."
Ia terharu dan tak sanggup membendung perasaannya. Air matanya jatuh membasahi pipinya. Pikirannya jauh melayang tentang dosa-dosanya pada suaminya. Ia telah mengikuti bujuk rayu setan dan hawa nafsunya selama ini. Ia merasa telah mengkhianati cinta suaminya yang selama ini tulus diberikan padanya. Setan dan hawa nafsu berusaha untuk menghancurkan ketulusan cintanya dan kehidupan rumah tangganya. Dan ia pun tersadar dari kekhilafannya selama ini.
Ia tidak tahan lagi, segera ia memeluk suaminya, dan tangisnya semakin berderai, segera ia menyampaikan permintaan maaf pada suaminya. Ia menyesali perbuatannya yang telah salah tersebut.
Sejak saat itu, hatinya telah kembali tenang, bunga cinta di taman hatinya telah tumbuh dan mulai bermekaran. Dan sejak saat itu cintanya pada suaminya begitu besar. Ia bersyukur pada Allah telah menyadarkan dirinya dan telah menganugerahkan padanya seorang suami yang soleh dan taat.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/getaran-cinta-yang-dibisiki-nafsu.html

♂♥♀ Jika Aku Jatuh Cinta...Salah Siapa???? ♂♥♀

Jika aku jatuh cinta dan sakit karenanya…
Lalu..salah siapa??
Ketika aku telah menyandarkan hati
Dan dia meninggalkanku pergi..Lalu, salah siapa??
Marah hati ini, sakit jiwa ini...
Begitu saja kau tinggalkan aku
Padahal susah senang kita lalui bersama dulu...



Membaca kalimat demi kalimat di atas, mungkin teman-teman bisa menyimpulkan sdndiri, bagaimana perasaan sang penulis ketika menggoreskan penanya. Ya, rasa marah, benci, sakit hati, karena ditinggal pergi sang pujaan hati. Menggelikan memang, ketika mendengarkan curhatan teman yang patah hati, begitu menggebu-gebu, makan tak enak, tidur tak nyenyak,jantungpun serasa berhenti berdetak (hehehe..lebay). Namun, belum tentu kita juga bisa tegar berdiri ketika kita mengalami hal yang serupa.
Bicara patah hati, tak lepas dari masalah cinta. Yah..cinta, sayang, suka kepada lawan jenis dan menginginkan orang yang dicintainya itu menjadi milik kita. Tak seorangpun selain dirinya  yang di pinta. Cinta memang sangat indah. Fitrah dari sang Khalik yang membuat hidup manusia penuh warna. Namun rasa yang indah ini, jika tidak dibingkai dengan hati-hati hanya akan menimbulkan tangis dan luka saja.
Baik perempuan ataupun laki-laki, cinta bisa menghinggapi mereka kapan saja. Mulai dari pandangan pertama (in the first sight), karena kebiasaan (witing tresno jalaran saka kulina), berawal dari permusuhan (benci tapi rindu), atau bertemu kembali teman lama (CLBK). Namun sayangnya, mereka sendiri pun tak tahu kapan cinta itu bisa tetap singgah di hati mereka. Cinta ibarat kutu yang meloncat dari hati ke hati, menggetarkan jiwa host yang dihinggapi kemudian meninggalkannya pergi.Oleh karena itu, tak heran jika manusia dengan mudahnya berpindah ke lain hati.
Mencintai orang lain di saat kita telah memiliki seseorang di dekat kita itu adalah hal yang wajar dan manusiawi. Namun, Allah tak membiarkan manusia hanya diperbudak nafsu dan cinta, Dia lalu memerintahkan untuk ”menikah” ketika seseorang mencintai lawan jenisnya. Komitmen dalam pernikahan itulah yang menunjukkan bahwa hidup bukanlah hanya untuk mengumbar cinta semata. Namun, sayangnya, komitmen ini disalahgunakan, dipermak sedemikian rupa sehingga banyak istilah bermunculan seperti pacaran, tunangan, dan lain-lain yang nota bene semua itu hanyalah mengikuti nafsu yang tak mau menunggu dengan sabar.
Bagi seorang wanita, menjaga malu sangatlah penting. Dengan malu, wanita lebih bisa menjaga dirinya. Ketika wanita jatuh cinta, wanita dengan mudahnya menyerahkan jiwa raga untuk yang dicintainya. Itu dikarenakan wanita lebih mengedepankan rasa ketimbang logika. Mereka tidak memikirkan bagaimana nantinya, apakah orang yang dicintainya itu serius dengannya atau hanya ingin mempermainkannya saja. Mengambil kesempatan dan mengatas namakan cinta.
Tapi untunglah, Islam begitu sempurna. Islam mengetahui bahwa wanita susah untuk berlogika, oleh karena itu islam mengajarkan seorang wanita harus dibekali dengan ilmu dan iman. Dengan ilmu, wanita tak mudah diperdaya, dapat mengasah logika. Dan dengan iman, wanita tidak selalu mengedepankan perasaan.
Islam begitu melindungi wanita dengan mengharamkan pacaran.


Selain mendekati zina, pacaran juga dapat menyudutkan wanita dan membuat kehormatan wanita tidak berharga. Bayangkan saja, dengan komitmen pacaran, tunangan yang tidak jelas kelanjutannya, sang wanita mau diajak kemana-mana, runtang-runtung, makan, main bersama. Lalu setelah itu sang lelaki meninggalkannya ketika ada bunga yang lebih bagus darinya.
Marah, kecewa, sakit hati, benci, dan memaki-maki. Tentu itu yang akan dilakukan sebagai wanita. Menyalahkan dan meratapi mengapa ada laki-laki yang setega itu membohongi dan mempermainakn mereka. Padahal jika mau mengintrospeksi lebih lanjut, hal itu juga dikarenakan salah mereka sendiri. Salah siapa yang mau diajak kemana-mana, salah siapa yang mau diikat dengan janji kata-kata semata. Dan salah siapa??Andai..dan andai, sedikit saja wanita dapat menjaga diri dan bersabar. Banyak keuntungan yang dapat mereka dapatkan, mereka dapat mengaja kehormatan dirinya tanpa menimbulkan fitnah, tak ada rasa malu kepada tetangga karena tak ”jadi” dengan pacarnya, selain itu wanita juga dapat menyeleksi dan menguji lelaki mana yang benar-benar mencintainya, setia, dan serius dengannya. Lelaki seperti predator alami, akan mendekat saja ketika ada lampu hijau menyala dan feromon sang betina dilepaskan. Mungkin tidak semua, tetapi kebanyakan tak ada rasa bersalah meninggalkan pasangannya. Walaupun mereka sering gonta-ganti pacar, di dalam nurnai,laki-laki ingin wanita yang suci dan tak terjamah oleh siapapun. Nah, itulah hebatnya lelaki..Tak mau sediri, ingin ditemani, tetapi menginginkan wanita yang suci. Jadi, untuk para wanita, sekarang kita bisa memilih sendiri kita ingin dijadikan teman saat sepi, atau ingin dijadikan sebagai seorang istri???
Tapi...kan tidak semua pasangan seperti itu, buktinya  di sinetron ”cinta fitri” Farel juga hanya mencintai Fitri. Yah...itu contoh sempurnanya. Tapi dalam kehidupan nyata, cinta tak sesempurna itu, pengkhianatan adalah hal yang biasa. Tak ada yang tahu, pasangan kita saat ini jodoh kita atau tidak. Tak ada yang tahu sampai kapan pasangan kita mencintai kita. Tak ada yang dapat mebuktikan cinta, selain waktu dan keseriusan. Sabar menunggu waktu itu tiba, dan dengan serius menjalaninya di ikatan pernikahan.
Menikah sendiri juga berdasar kemantapan dan kecocokan, bukanlah bermodal cinta. Cinta bisa dipupuk dan disiram ketika hati kita telah yakin dan mantap dengan pilihan kita, baru kita mencintainya. Yakin dan mantap pasti bisa berwujud cinta, tetapi cinta belum tentu membuat yakin dan mantap.
Lalu, jika memang ikatan pernikahan adalah ending  dari cinta dan jodoh, tapi mengapa saat ini banyak orang bercerai?Bukankah mereka telah menikah??tapi mengapa masih bisa berpisah??Jika seperti itu ada baiknya kita menilik kembali latar belakang mereka menikah. Hanya untuk saling memiliki karna takut kehilangan, atau karena ibadah??Wallahualam, hanya Allah yang tahu apa yang akan Dia gariskan. Ikuti saja garisNya, karena Dia akan membawamu ke jalan yang benar. Jangan mendahuluiNya dengan menetapkan seseorang itu adalah jodoh kita. Dialah sutradara yang ternama, Dialah peramal yang paling handal. Apa yang dijanjikanNya pastilah benar, dan jika kita menurut kepadaNya pasti akan bahagia. Lalu, apalagi yang akan kita dustakan???


Tinggal kita pilih. Sabar sebentar dan bahagia selanjutnya. Atau menjalani sesuatu yang tak tau bagaimana rimbanya. Hidup ini pilihan kawan. Apapun pilihannya, semua itu pasti ada konsekuensinya. Jadi, jika aku jatuh cinta dan sakit karenanya??Siapa yang harus ku salahkan???Salahkan diri sendiri. Yang tak bisa menjaga diri, yang tak bisa sabar menunggu janji indah dari Sang Pencipta hingga waktu itu tiba....


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/jika-aku-jatuh-cintasalah-siapa.html

♂♥♀ Andai oh andai....♂♥♀

Siang yang terik.  Sinar mentari  dengan beringas menghujam bumi tanpa  ampun. Aku bertemu dengan seorang kawanku di sebuah taman. Di sana kami berbincang tentang banyak hal. Sampai tak sengaja aku bertanya kepadanya tentang tubuhnya yang semakin tambun itu.
” Kau sudah coba olahraga rutin?” tanyaku.
Dia menggeleng.
“ Ah, untuk apa. Dari kecil aku sudah seperti ini . Sudah takdirnya, ” katanya.
Aku lalu berfikir. Benarkah itu takdir?? Hmm...sebegitu pasrahnya kah kita dengan takdir, sehingga membuat kita menyesali diri dan bahkan tak jarang menyalahkan Allah yang memberi wajah tak cantik, tubuh kurang tinggi, tidak melar ke atas malah melar ke samping. Atau sering berkeluh dengan takdirnya mempunyai istri yang wajahnya tak seperti artis-artis india atau sebaliknya tak mempunyai suami yang kaya raya. Berjuta sumpah serapah keluar begitu saja ketika mendapat nilai ujian yang tak memuaskan. Menyalahkan Tuhan mengapa tak punya otak yang jenius.
Hmm..Baiklah kawan..Takdir memang tak bisa kita lawan, tetapi bukan berarti tak bisa kita perindah. ”Ketika Allah menurunkan jeruk untuk kita, janganlah memaksa meminta semangka. Buatlah sirup dari jeruk  itu sehingga lebih manis rasanya, lebih bernilai, dan berguna.” Jangan menyesali keadaan dan takdir yang diberikan tetapi perbaikilah.
Tubuh yang tambun identik dengan mudahnya terkena penyakit. Jika kita ditakdirkan mempunyai tubuh seperti itu, tak ada salahnya kita permak dengan olahraga dan makanan yang sehat. Kalaupun masih sukar kurus, paling tidak perlahan tapi pasti lemak-lemak dalam tubuh akan mulai berkurang. Paling tidak kadar kolestrol tak melebihi ambang, tekanan darah tidak meninggi, sukur-sukur perut mulai mengempes.
Atau jika kita mempunyai suami/istri dengan tampang atau keadaan seperti yang kita idamkan siang dan malam. Tak ada salahnya kita mencoba mendukungnya untuk menjadi lebih baik. Para suami bisa membelikan pakaian yang bagus, dan menyarankan perawatan wajah untuk sang istri. Kalaupun tak bisa menyaingi wajah aktris yang diinginkannya paling tidak akan terlihat lebih sedap dipandang mata, dan bisa bergumam.” Ah, ternyata istriku cantik juga.” Sedangkan para istri bisa mendorong usaha suami, dengan doa, semangat, pijatan kasih sayang setiap malam sehingga suami akan lebih keras berusaha demi keluarga. Paling tidak jika tidak bisa menyaingi aktor-aktor yang kaya raya, cicilan sepeda motor bisa dilunasi segera.
Lagi, kadang kita menyalahkan otak yang tak mau diajak kompromi. Sudah belajar setengah mati, tetap saja mengerjakan soal tak pernah handal. Baiknya ditilik kembali, sudahkah benar cara belajar selama ini. Bagaimana bisa menjadi pintar dan nilai di atas rata-rata, kalau belajar dengan pikiran kemana-mana, sms an, atau malah ketiduran.


Tak ada orang yang bodoh di dunia. Mereka handal dengan bidang dan bakatnya masing-masing. Jadi jangan takut untuk selalu mencoba dan berusaha.
Jadi kawan, berhentilah berandai-andai. Terimalah apa yang diberikan dengan senang hati. Biarlah rambut keriting tetapi bersih tak ada kutunya. Biarlah kulit hitam tetapi tak pernah alergi waktu terkena sinar matahari. Biarlah kecil mungil tetapi tetap percaya diri, bisa menjadi sahabat dan teman bagi orang-orang di sekitarnya. Mari mengubah jeruk  yang Allah beri menjadi es jeruk atau sirup jeruk yang lebih lezat rasanya.
Tuhan anugerahilah aku kekuatan
Untuk menerima hal-hal yang tidak bisa aku ubah
Keberanian untuk merubah hal-hal yang bisa aku ubah
Dan kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaannya...


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/andai-oh-andai.html 

<< Kekuatan Sebuah Janji >>

Ketika kita berjanji untuk lebih menguasai diri... itu baik,
Ketika kita menepati janji itu saat menghadapi berbagai ujian dan pencobaan...


itu jauh lebih baik.

Ketika kita berjanji untuk lebih lembut lagi dalam berkata-kata... itu baik,
Ketika kita menepati janji itu saat harus menjawab kata-kata makian yang pedas...
itu jauh lebih baik.

Ketika kita berjanji untuk setia sehidup semati hingga maut memisahkan kita... itu baik,
Ketika kita menepati janji itu saat badai rumah tangga dan kejenuhan rutinitas melanda....
itu jauh lebih baik.

Ketika kita berjanji untuk berbuat kebaikan lebih lagi di sepanjang hidup kita... itu baik,
Ketika kita menepati janji itu saat keadaan dan orang-orang di sekitar kita semakin jahat...
itu jauh lebih baik.

Ketika kita berjanji untuk bermurah hati dan banyak memberi... itu baik,
Ketika kita menepati janji itu saat kita kekurangan namun sekitar kita lebih membutuhkan...
itu jauh lebih baik.

Ketika kita berjanji untuk lebih bersabar... itu baik,
Ketika kita menepati janji itu saat menghadapi orang-orang yang begitu menyebalkan...


itu jauh lebih baik.

Ketika kita berjanji untuk memilih kedamaian ketimbang kekuatiran... itu baik,
Ketika kita menepati janji itu saat menghadapi berbagai masalah hidup yang kian merisaukan...
itu jauh lebih baik.

Ketika kita berjanji untuk lebih bersukacita... itu baik,
Ketika kita menepati janji itu saat beban kehidupan dan berbagai penderitaan begitu menekan...
itu jauh lebih baik.

Ketika kita berjanji untuk memiliki kasih lebih lagi kepada sesama... itu baik,
Ketika kita menepati janji itu kepada mereka yang justru membenci dan memusuhi kita...
itu jauh lebih baik.

Kekuatan sebuah JANJI adalah pada saat janji itu DITEPATI, bukan pada saat diucapkan...
itu jauh lebih baik.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/blog-post.html 

Ketika Kehendak Allah tak dapat Kita Pahami♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥

“….. Dan bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia adalah baik untukmu, Bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia buruk bagimu. Dan Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui.” (Al-Baqarah ; 216).
 *************
Dahulu ada dua orang raja. Raja mukmin dan raja kafir. Raja yang kafir sakit, ia menginginkan sejenis ikan bukan pada musimnya. Waktu itu, jenis ikan tersebut berada didasar samudra. Para tabib yg putus asa menasehatkan agar raja memilih penggantinya.” Obat baginda pada ikan tersebut, kita tak mungkin mendapatkannya,” kata mereka
Allah lalu mengutus salah seorang malaikat untuk menggiring ikan itu keluar dari lubangnya didasar laut supaya orang mudah menangkapnya. Ikan itupun lalu ditangkap. Raja memakannya dan ia segera sembuh.
Kemudian raja yang mukmin pun jatuh sakit, ia menderita sakit yang sama seperti yang diderita raja kafir. Tetapi ia sakit pada waktu ketika ikan menjadi obatnya itu berada pada permukaan laut. “ bergembiralah, sekarang ini musim munculnya ikan itu.” Ucap para tabib.
Lalu Allah mengutus para malaikat untuk menggiring ikan-ikan itu dari permukaan laut sampai masuk kembali ke lubang lubang didasar laut. Orang orang tak mampu menangkapnya.
Para malaikat langit dan penduduk bumi keheranan, mereka kebingungan. Kemudian Allah mewahyukan kepada para malaikat langit dan kepada para nabi dizaman itu.
“inilah aku yg pemurah, pemberi karunia, mahakuasa. Tidak menyusahkan Aku apa yang Ku berikan, tidak bermanfaat bagi bagi Ku apa yang kutahan sedikipun, Aku tidak menzalimi siapapun.
Adapun raja kafir itu, aku mudahkan baginya mengambil ikan bukan pada waktunya, dengan begitu Aku membalas kebaikan yang pernah ia lakukan. Aku balas kebaikan itu sekarang, supaya ketika ia dating pada hari kiamat, tidaklah ada kebaikan pada lembaran lembaran amalnya. Ia masuk neraka karena kekufurannya.
Adapun raja yang ahli ibadah itu, Aku tahan ikan itu pada waktunya. Dia pernah berbuat salah, Aku ingin menghapus kesalahannya itu dengan menolak kemauannya dan menghilangkan obatnya supaya kelak ia datang menghadap-Ku tanpa dosa. Dan diapun masuk syurga.
*****
Terkadang kita selalu mengeluh atas harapan yang tak terpenuhi, kita mengeluh atas doa yang tak terkabulkan, dan selalu mengeluh untuk sesuatu yang tidak kita ketahui.


padahal dibalik semua itu ada hikmah termahal jika kita bisa jeli melihatnya.ada kasih yang tak ternilai dari Allah tuk hamba-Nya yang sabar.
terkadang kita melihat ketidakadilan dari kaca mata kita sebagai seorang hamba dengan ego yang berkecamuk dihati. sebagai contoh ketika kita melihat mengapa Allah tidak membalas ketidakadilan seorang suami yang tidak memberikan keadilan pada seorang istri baik lahir maupun batin. mengapa justru Allah memberikan segala fasilitas duniawi terhadap suami tersebut. mengapa Allah tidak menghukumnya. mengapa Allah tidak mendengarkan doa seorang istri yang menghiba memohon agar Allah memberikan keadilan ? seperti cerita diatas sesungguhnya Allah lebih mengetahui yang terbaik buat hamba-hamba-Nya. begitu pula, jika kita melihat kasus seorang istri yang berselingkuh kesana kemari dan menyia-nyiakan suami dan anak. begitulah kehidupan, selalu ada rahasia yang tidak kita ketahui.  dan sesungguhnya dibalik semua rahasia itu ada satu kunci kebaikan. (** afwan ini kasus nyata dari banyaknya keluhan baik itu dari pihak istri maupun suami ).
ya ukhti ya akhi.. marilah kita bersabar, bersyukur dan ikhlas.. karena kebahagiaan itu ada disini dihati kita. tidak akan pernah ada seorangpun yang bisa merampasnya. karena Kebahagiaan itu ada didalam keimanan.
ya ukhti ya akhi... selalu ada permata dibalik derita dan airmata , selalu ada makna dibalik peristiwa dan bencana. jangan sampai kita menyesal,  jangan sampai Allah mengajak kita untuk mensyukuri nikmat-Nya dengan cara mencabut nikmat tersebut dari diri kita.
Sesungguhnya Rencana Allah lebih indah dari impian kita. tersenyumlah , jangan bersedih... karena kesedihanmu, airmatamu terlalu berharga hanya tuk menangisi dunia yang fana
Wallahua'lam, semoga Allah mengampuni saya jika karena pengetahuan saya yang kurang luas sehingga saya menulis, berbuat dan berbicara salah.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/ketika-kehendak-allah-tak-dapat-kita.html

Istrimu lebih Ridho Perutnys di Lilit Batu ♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥

saudariku....
jika engkau istri yang shalihah takkan kau biarkan sejumputpun barang haram masuk ketubuhmu, tubuh anak anakmu dan tubuh suami yang setiap malam berdekat lekat denganmu.
saudariku...
 jika engkau istri yang shalihah engkau takkan rela ada api menjilat kulitmu yang halus dan cantik kelak di neraka Allah, menjilat kulit anak anakmu yang lembut, dan menjilat kulit suamimu yang liat dan macho itu.
saudariku....
jika engkau istri yang shalihah, tentu berpuasa lebih baik bagimu daripada ngemil kerikil neraka.
Saudariku...
jika engkau istri yang shalihah, janganna ijinkan suamimu tertuntut untuk mengais -ngais yang haram diantara sampah dunia.
saudariku....
 jika engkau istri yang shalihah, engkau akan menyemangatinya dengan Allah, dan bukan dengan mengatakan :" kapan sih kamu bisa membahagiakan isteri !"
saudariku...
jika engkau istri yang shalihah, yang akan kau katakan ketika suamimu berangkat adalah :" selamat berjuang suamiku tercinta, ya habiballah. segala kelelahanmu bekerja menjemput yang halal dari-Nya, akan dibalas Allah dengan pijatan lembut di syurga. disanalah kita menikmati setiap jerih payah. pergilah dengan ridha Allah dan pulanglah dengan barakah-Nya. kami dirumah lebih ridha berlapar lapar dengan perut dililit batu. kami Insya Allah kuat untuk itu.


yang kami tidak mampu adalah didihan bara neraka, minuman panas membakar, buah zaqqum yang menggidikkan, darah, nanah, dan segala siksa yang tiada akhirnya....."
saudariku....
jika engkau istri yang shalihah, yang akan kau katakan ketia suamimu pulang adalah :" jujurlah pada Allah sayang.. cintaku.... darimana kau jemput ini semua ? dari syurgakah , hingga kelak kita akan bersama menikmati yang lebih banyak disana ? jika tidak, kembalikanlah. sungguh rumah reyot kita terlalu berharga untuk dimasuki barang hina meski emas, perak dan berlian bentuknya....
♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥
"aku dan anak - anakmu memang menghajatkan rizqi Allah. tapi hanya yang halal. aku dan anak anakmu menghajatkan banyak kebutuhan. tetapi kami lebih mencintai keberkahan. Qarun telah terbenam, Fir'aun telah tenggelam. bumi dan langit tidak menangisi mereka. tetapi adalah harapan kita berdua, untuk menemui Rasulullah ditelaganya. kelak segala kehausan sirna jika kita diberi minum olehnya."
 ♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥
Bersemangatlah suamiku, cintaku..... untuk menjemput barakahnya. Doa kami bersamamu...
terimakasih ya Allah walau hanya 11 bulan kumendampingi suamiku masih terasa lekat disini, dihati ini akan kelembutannya, ketawadhuannya, kesabarannya cintanya, kasih sayang dan penghargaannya pada seorang istri yang baru belajar tuk menjadi sholehah
Uhhibuka lillah mas, tuk semua kenangan yang terindah disampingmu tak pernah kurasakan sedikitpun kesedihan karena berada disampingmu hanya manisnya iman kurasakan semoga Allah mempertemukan kita kembali disyurga-Nya...


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/istrimu-lebih-ridho-perutnys-di-lilit.html

Untuk kekasih Saya Tercinta, ALLAH SWT…♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥

Ya ALLAH, tahukah Engkau bahwa malam ini saya sangat merindukanMu… sangat ingin berbicara denganMu, sangat ingin berdua saja denganMu, sangat ingin Engkau mendengarkan apa saja yang saya alami dibumi milikMu, sangat ingin dimanjakan olehMu, sangat ingin disayangi dengan segenap kasih sayangMu, sangat ingin tidak ada hijab, tidak ada jarak diantara kita, sangat ingin Engkau memaafkan segala kesalahan saya dimasa masa yang lalu agar kita bisa bersama hingga ujung napas saya, bahkan setelah napas saya berpisah dari raga saya ini…
Ya ALLAH tahukah Engkau bahwa namaMu selalu saya sebut disetiap langkah saya… bahwa namaMu adalah nama terindah yang pernah saya kenal, bahwa dengan menyebut namaMu hati saya akan kembali tenang, bahwa namaMu mampu membuat segumpal daging merah bernama hati didalam jiwa saya bergetar, bahwa namaMu begitu indah bukan hanya ditelinga saya, tapi diseluruh darah yang mengalir sempurna didalam raga saya bahkan berdetak sempurna bak rentakan rampak gendang dijantung hati saya…
Ya ALLAH saya ingin Engkau tahu bahwa sangat mencintaiMu melebihi apapun yang disinari oleh matahariMu, sayang ingin Engkau tahu bahwa cinta saya ini membuat saya ingin terus memperbaiki diri agar Engkau tahu bahwa semua yang saya lakukan adalah untuk memperoleh cintaMu karena saya tahu bahwa saya tidak bertepuk sebelah tangan atas cinta ini…
Ya ALLAH kehadiranMu selalu ada dalam setiap helaan napas saya, tak sehelapun tanpa kehadiranMu, Engkaulah pelepas dahaga jiwa saya, Engkaulah penghapus rasa lapar jiwa saya, penyejuk mata, cahaya akal, pengharum batin, Engkaulah penawar racun didalam raga hamba… You are my everything, You are the step I made, You are my daily sunshine
Ya ALLAH jangan tinggalkan saya, jangan jauhi saya jika saya salah, … tak ada yang lebih baik dari yang saya miliki kecuali Engkau, tak ada cinta yang lain, tak akan saya mencintai apapun diduniaMu yang akan membuat Engkau cemburu dan marah lalu meninggalkan saya, TAK AKAN saya berselingkuh dengan Tuhan lain selain Engkau, tak akan ada cinta yang lain wahai ALLAH
Ya ALLAH inilah saya yang mencintaiMu melebihi apapun … jangan tinggalkan saya
Wahai ALLAH tercinta, yang tiada TUHAN selain Engkau … saya janji nanti saya akan kirimi lagi Engkau surat cinta saya yang lain ya ALLAH, saya tahu bahwa Engkau tidak pernah lelah menanti cinta saya … menunggu surat cinta saya yang lain, I LOVE YOU wahai ALLAH
Ketahuilah wahai ALLAH bahwa surat cintaMu yang terlukis indah dalam kitab suciMu Al Quran selalu saya baca untuk melepas kerinduan yang membuncah didalam jiwa saya … saya sangat sangat merindukanMU.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/untuk-kekasih-saya-tercinta-allah-swt.html 

Fitrah Manusia

Pada hakekatnya, dalam diri manusia ada fitrah untuk senantiasa berbuat baik dan diri dari perbuatan jahat. Nurani manusia selalu merindukan kedamaian dan ketenangan. Jauh di dalam lubuk hati manusia, pada dasarnya selalu ada kerinduan untuk terus menerus mengikuti jalan agama yang benar. Inilah fitrah manusia yang sesungguhnya, fitrah yang diajarkan Islam.
Maka ketika manusia tergelincir berbuat kejahatan yang menghinakan dirinya serta menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan dan agamanya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala  mengingatkan mereka melalui firmannya. Dalam Q. S. al-Rum: 30 ditegaskan: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”


Rasulullah saw. melalui salah satu hadisnya juga menyebutkan bahwa pada dasarnya setiap anak manusia dilahirkan dalam keadaan suci, tak bernoda. Rasul menegaskan: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci. Maka tergantung pada kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak seorang Yahudi, Nashrani, atau Majusi”.
Dari dua landasan teologis di atas, jelaslah bahwa dalam diri manusia ada potensi bersih dan suci. Prinsip kebaikan ini diakui oleh seluruh umat manusia, sedangkan kejahatan akan senantiasa mengantarkan manusia menuju kehinaan dan kesengsaraan.
Ironisnya, banyak di antara kita yang melupakan  fitrah insaniyah (kemanusiaan) kita. Sebagian besar kita justru dipengaruhi, bahkan dikuasai oleh nafsu. Kita menjadikan nafsu sebagai  (tuhan) dalam kehidupan ini. Padahal Allah Subhanahu Wa Ta'ala secara tegas mengecam para budak ‘nafsu’ dengan firman-Nya: “Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya.” (Q.S. Al-Furqan: 43-44)
Betapa nista dan hinanya gelar yang disematkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada para pemuja nafsu. Mereka diibaratkan seperti binatang, bahkan jauh lebih hina dari binatang tersebut. Dan jelas, tempat yang telah disiapkan bagi mereka adalah neraka Jahannam (Q. S. Al-A’raf: 179)
Bagi manusia yang masih sadar akan eksistensi kemanusiaannya, tentu ia tidak mau direndahkan derajatnya, ia akan mempertahankan fitrah kemanusiaannya.Bahkan, ia akan selalu berusaha meningkatkan derajat serta kualitas kemanusiaannya. Tetapi bagi mereka yang telah dibutakan mata hatinya oleh dekapan nafsu, ia akan terlena dan terbuai, tidak memedulikan lagi fitrah kemanusiaannya yang suci. Ia akan terlelap dalam bisikan nafsu, sampai akhirnya maut datang menjemputnya. Na’udzubillahi min dzalik.
Semoga kita termasuk manusia-manusia yang senantiasa menjaga fitrah insaniyah kita, menyadari eksistensi kemanusiaan kita, sehingga mengarungi hidup dan kehidupan di dunia ini selalu berada dalam bimbingan wahyu Ilahi. Amin




http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/fitrah-manusia.html