Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Jumat, 20 April 2012

Mampukah Kita Mencintai Tanpa Syarat?

(sebuah perenungan)

Buat para suami baca ya..... Istri & calon istri juga boleh..
Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun.
Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke-empat tiba2 kakinya lumpuhdan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari Pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.
Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha Pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaiandan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yang dia alami seharian.


Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.
Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar Dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal is bungsu yang masih kuliah.
Pada suatu Hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yang merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.
Dengan kalimat yang cukup hati2 anak yang sulung berkata " Pak kami ingin sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak....... ..bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" .
Dengan air mata berlinang anak itumelanjutkan kata2nya "sudah yang keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua Bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian".
Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak2 mereka." Anak2ku ......... Jikalau perkawinan & hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah..... tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian.. Sejenak kerongkongannya tersekat,... Kalian yang selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti Ini.
Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan Ibumu yang masih sakit."
Sejenak meledaklah tangis anak2 Pak Suyatno. Mereka pun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno .. Dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu.. Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat istrinya yang sudah tidak bisa apa2.. Di saat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yang hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.
Disitulah Pak Suyatno bercerita.


"Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, Tetapi tidak mau memberi (memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yang lucu2..
Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta Kita bersama..Dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya.
Sehat pun belum tentu saya mencari penggantinya..
Apalagi dia sakit,,,"


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/mampukah-kita-mencintai-tanpa-syarat.html

Anak Kita Akan Meniru…

Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun. Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih.



Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan.
Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah.
Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. "Kita harus lakukan sesuatu," ujar sang suami. "Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini." Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan.
Di sana , sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek.
Sering saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada airmata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Meski tak ada gugatan darinya.
Tiap kali nasi yang dia suap, selalu ditetesi air mata yang jatuh dari sisi pipinya. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi. Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam.
Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. "Kamu sedang membuat apa?".
Anaknya menjawab, "Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu, untuk makan saatku besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan.."
Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.
Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak malpu berkata-kata lagi. Lalu, air mata pun mulai bergulir dari kedua pipi mereka.Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki.
Mereka makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama. Dan anak itu, tak lagi meraut untuk membuat meja kayu. Sahabat, anak-anak adalah persepsi dari kita. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan.
Mereka adalah peniru. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak.


 Orangtua yang bijak, akan selalu menyadari, setiap "bangunan jiwa" yang disusun, adalah pondasi yang kekal buat masa depan anak-anak..
Mari, susunlah bangunan itu dengan bijak. Untuk anak-anak kita, untuk masa depan kita, untuk semuanya. Sebab, untuk merekalah kita akan selalu belajar, bahwa berbuat baik pada orang lain, adalah sama halnya dengan tabungan masa depan.


Menjemput Rezeki,,,

Setengah jam menjelang adzan dzuhur. Dari kejauhan mata saya menangkap sosok tua dengan pikulan yang membebani pundaknya. Dari bentuk yang dipikulnya, saya hapal betul apa yang dijajakannya. Penganan langka yang menjadi kegemaran saya di masa kecil. Segera saya hampiri dan benarlah, yang dijajakannya adalah kue rangi, terbuat dari sagu dan kelapa yang setelah dimasak dibumbui gula merah yang dikentalkan. Nikmat; pasti.
Satu yang paling khas dari penganan ini selain bentuknya yang kecil-kecil dan murah, kebanyakan penjualnya adalah mereka yang sudah berusia lanjut “Tiga puluh tahun lebih bapak jualan kue rangi” akunya kepada saya yang tidak bisa menyembunyikan kegembiraan bisa menemukan jajanan masa kecil ini. Sebab sudah sangat langka penjual kue rangi ini, kalau pun ada, sangat sedikit yang masih menggunakan pikulan dan pemanggang yang menggunakan bara arang sebagai pemanasnya.
Tiga jam setengah berkeliling, akunya. Baru saya lah yang menghentikannya untuk membeli kuenya “Kenapa bapak tidak mangkal saja agar tidak terlalu lelah berkeliling” iba saya sambil menaksir usianya yang sudah di atas angka enam puluh “Saya nggak pernah tahu dimana Allah menurunkan rezeki, jadi saya nggak bisa menunggu di satu tempat. Dan rezeki itu memang bukan ditunggu, harus dijemput. Karena rezeki nggak ada yang nganterin” jawabnya panjang.



Ini yang saya maksud dengan keuntungan dari obrolan-obrolan ringan yang bagi sebagian orang tidak menganggap penting berbicara dengan penjual kue murah seperti Pak Murad ini. Kadang dari mereka lah pelajaran-pelajaran penting bisa didapat. Beruntung saya bisa berbincang dengannya dan karenanya ia mengeluarkan petuah yang saya tidak memintanya, tapi itu sungguh penuh makna.
“Setiap langkah kita dalam mencari rezeki ada yang menghitungnya. Dan jika kita ikhlas dengan semua langkah yang kadang tak menghasilkan apa pun itu, cuma ada dua kemungkinan; Kalau tidak Allah mempertemukan kita dengan rezeki di depan sana, biarkan ia menjadi tabungan amal kita nanti” lagi sebaris kalimat meluncur deras meski parau terdengar suaranya.
“Tapi kan bapak kan sudah tua untuk terus menerus memikul dagangan ini?” pancing saya. Agar keluar terus untaian hikmahnya. Benarlah, ia memperlihatkan bekas hitam di pundaknya yang mengeras. “Pundak ini, juga tapak kaki yang pecah-pecah ini akan menjadi saksi di akhirat kelak bahwa saya tak pernah menyerah menjemput rezeki”
Sudah semestinya isteri dan anak-anak yang dihidupinya dengan berjualan kue rangi, berbangga memiliki lelaki penjemput rezeki seperti Pak Murad. Tidak semua orang memiliki bekas dari sebuah pengorbanan menjalani kerasnya tantangan dalam menjemput rezeki. Tidak semua orang harus melalui jalan panjang, panas terik, deras hujan dan bahkan tajamnya kerikil untuk membuka harapan esok pagi. Tidak semua orang harus teramat sering menggigit jari menghitung hasil yang kadang tak sebanding dengan deras peluh yang berkali-kali dibasuhnya sepanjang jalan. Dan Pak Murad termasuk bagian dari yang tidak semua orang itu. Yang Allah takkan salah menjumlah semua langkahnya. Tak mungkin terlupa menampung setiap tetes peluhnya dan kemudian mengumpulkannya sebagai tabungan amal kebaikan.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/menjemput-rezeki.html

L O S E

  Memutuskan silaturhami  ...LOSE


Maka Janganlah Ucapan mereka menyedihkan kamu sesungguhnya  KAMI mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan ." (   Q.S Yasin : 76)
Ba'da ashar tadi  telepon genggam saya berbunyi ,ternyata seorang teman lama memberi kabar yang kurang menyenangkan bagi siapapun yang mendengarnya , sebuah informasi yang mengejutkan bagi saya ,betapa tidak  berita ini begitu membuat saya prihatin ,karena saya tidak menyangka ,dan tidak pernah mengalami sebuah pristiwa yang membuat orang kecewa selama saya menjadi pengarah pada sebuah lembaga ...
.>>>    " Asalamu'alaikum ...bu yuli
>>>    '"  Walaikumsalam ...siapa yaa ?
>>>   "  Saya  ..Bu ade bu..
>>>   " yaa ada apa bu ade , sehat ,bagaimana kabarnya ?
>>>   "  Alamdulillah  saya  sehat ,dan saya di pecat bu hari ini dari sekolah
>>>   ' What.. apa bu di pe cat ..ha yang benar bu?
>>>   " iya Bu  .. bukan saya saja .. kami berdua dengan pak Bahtiara dipecat
kata dipecat ,sebuah momok yang menakutkan bagi siapapun orang yang bekerja untuk orang lain , pemecatan sebuah tindakan yang saya tidak pernah mau saya  lakukan sepanjang saya menjadi seorang yang berpengaruh, berapapun banayknya  masalah tentu kerap terjadi saats selama ini  ,


 kita sedang membangun sebuah team ,dalam sebuah organisasi ,pasti ada saja yang pro dan kontra dengan keputusan kita , namun saya selalu berprinsip, sangat mencoba jangan samapi saya memcat orang. bukan karena saya kurang tegas, bukan masih ada cara yang bisa ditempuh , dengan beberapa tahap . seorang leader  ,penyelia yang baik pastilah memilki step by step.untuk menempuh langkah  pemecatan itu kelak .
Betapa sedihnya hati seluruh anggota keluarga pak bahtiar , dirasakan oleh teman yang baru saja mendapat buah hati, tapi tadi siang selepas pemberian raport kepada wali murid , dipanggil dan dipecat tanpa ada SP1 ,2 dan 3 ,mengapa didunia ini masih saja orang yang tidak tau bagaimana ,mengelola manusia dengan baik dan benar,bukan surat pemberhentian dijadikan sebagai penyelesai masalah .
Prinsip manajemen , mengelola dengan hati,bekerja dengan iklas , dan penuh rasa syukur mengemban amanah  tentunya  tak satu butir pasal pun tidak akan kita temukan ,pemecatan kepada SDM ,kecuali SDM tersebut melakukan perbuatan seperti mencuri, membuat onar , mencemarkan nama baik lembaga dan lain sebaginya perbuatan yang merugikan lembaga , seornag pendidik ,yang saya tau seorang insan-insan teladan  dengan idealis yang saya yakin mereka dapat mencetak generasi-generasi rabbani dan generasi penerus peradaban islam . dipecat ,karena dianggap sebagi ancaman bagi lembaga tersebut ,ini bukan sebuah sikap profesionlisme dari pihak manajemen ,
seorang pesuruh sekolah dengan jabatan terendah disebuah lembaga pendidikan ,saya tidak sanggup memecatnya, tarik ulur-tarik ulur ,pembinaan teruslah yang harus kita lakukan, dan saya bersyukur selama 10 tahun ini belum pernah memecat orang, dan prinsip saya pun sebelum dipecat saya mengundurkan diri lebih baik .
Sahabat Zuhudlah apa yang ada ditangan manusia, bu ade  dan pak bahtiar , bersabarlah ,tangan-tangan allah akan bekerja ,memperbaiki takdir kiata hari ini, semua yang kita lakukan sekecil apapun Allah tidak tidur,tidak pula Buta , kelak ada hadiah besar dan kado terindah yang akan kalian berdua terima sebagai imbalan atas jasa seorang pendidik ,tidak didunia tapi kelak diakhirat nanti .. kepada temanku yang baru dipecat hayati " pepatah ini .
Be Proud and bending in defeat yet humble and gentle victory 
pelajaran bagi kita semua sahabat ,jika anda  saat sedang mengemban amanah berupa  jabatan yang paling tinggi dahulukan niat anda bekerja untuk melayani umat  utamakan hati nurani ,
" logic of discovery no logic of perfection "
Segala apa yang dilangit dan yang ada dibumi adalah kepunyaan Allah .Dan jika kamu melahirkan apa yang ada dihatimu atau kamu menyembunyikannya .niscaya Allah akan menghitung dan akan menyatakan kepada kamu .


 kemudian Dia mengampunkan kepada sesiapa yang dikehdakiNya dan meyiksa sesiapa yang dikehendakiNya  menurut peraturan Allah dan (ingatlah) ,Allah Maha kuasa atas tiap-tiap sesuatu .

Diatas langit masih ada langit .. 




http://rnmdani45498.blogspot.com/2010/12/l-o-s-e.html

Syair-Syair Islami

Syair Renungan: ” Teruntuk Saudara Seimanku... ”
1. Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia.... Alloh tau betapa kau telah berjerih payah.
2. Jika kau telah menangis sekian lama dan hatimu terasa perih... Alloh telah menghitung dentingan air matamu.
3. Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menanti sesuatu dan waktu serasa berlalu... Alloh sedang menanti bersamamu.
4. Jika kau MERASA SENDIRIAN dan Saudara-Saudaramu SIBUK dengan banyak urusan... Alloh senantiasa berada di dekatmu.
5. Ketika kau berpikir, kau sudah mencoba segalanya dan tak tau harus berbuat apa lagi... Alloh selalu punya jawabnya.
6. Ketika segala sesuatu tidak masuk akal dan kau merasa sangat tertekan... Alloh mampu menenangkanmu.
7. Jika kau merasa ada jejak-jejak harapan terbesit di hatimu... Alloh sedang berbisik kepadamu.
8. Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kamu merasa ingin mengucap syukur... Alloh telah memberkahimu.
9. Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mempunyai mimpi untuk digenapi... Alloh telah membuka dan memanggilmu dengan namamu.
10. Ketika sesuatu yang indah terjadi dan engkau dipenuhi ketakjuban... Alloh telah tersenyum padamu.
Ingatlah Saudaraku...
Dimanapun engkau, kemanapun engkau dan kapanpun engkau menghadap... Alloh TAU !!!
Mari mendekat pada Alloh lebih dekat. Agar tunduk kala yang lain angkuh. Agar teguh kala yang lain runtuh. Agar tegar kala yang lain terlempar. Rapatkan Shaf!, Bangkitkan Ghiroh-mu (semangat) demi Dien (Agama) kita Islam yang mulia serta jangan futur dan terlena dalam dunia yang penuh badai fitnah dan syahwat serta Kemusyrikan dan Kemaksiatan juga penuh dengan Fatamorgana ini, marilah kita mendekatkan diri kepada Alloh Rabb kita yang menciptakan kita dan mematikan kita. ALLOHU’ AKBAR. Mari kita bersama berlomba-lomba meraih Shirothul Mustaqiem (Jalan yang lurus) yang membawa kita kepada jalan Alloh Ta’ala jangan melalui jalan yang tidak diridhoi Alloh Azza Wa Jalla karena akan mendapatkan adzab-Nya yang sangat pedih. Wallohu’ Ta’ala ’Alam Bish Showab
Kang Faisal alJawy al-Bantani
Syair’ Tema: “ Kerendahan Hati “
……….kalau engkau tak mampu
Menjadi beringin,
Yang tegak di kaki bukit,
Jadilah saja belukar yang terbalik,
Yang tumbuh di tepi danau……
Kalau engkau tak sanggup menjadi
belukar,
Jadilah saja rumput,
Tetapi rumput yang memperkuat tanggul,
pinggiran jalan….
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan
raya,
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang membawa
Orang ke mata air.....
Tidak semua menjadi kapten
Tentu harus ada awak kapalnya
Jadilah saja dirimu.....
Sebaik-baik dari dirimu sendiri.

Kami Menjawabmu Wahai Saudaraku Muslimah

Segala puji bagi Allah Rab Pemilik Alam Semesta


Yang awal dan yang akhir
Yang mendengar segala pengaduan
Yang paling cepat balasannya terhadap kedloliman


Sholawat serta salam kepada yang dibangkitkan bersama pedang sebelum datangnya hari kiamat
Yang memberi berita gembira dan peringatan
Yang memberi petunjuk kepada Allah dengan ijin-Nya dan sebagai lampu yang memancarkan sinarnya
Amma ba’du:
Telah berfirman Allah:
Wahai orang – orang yang beriman jawablah Allah (dengan mentaatinya) dan Rasul (Muhammad Saw) ketika ia mengajak kalian kepada apa yang akan memberi kehidupan bagi kalian.”[Al-Anfal: 24]
Dan firman-Nya:
Dan perangilah kaum musyirik seluruhnya sebagaimana mereka memerangimu seluruhnya.Dan Allah bersama orang – orang yang bertaqwa” [At-Taubah: 36]
Dan Allah berfirman:
Jika engkau tidak berangkat (untuk berjihad) maka Dia (Allah) akan mengadzabmu dengan adzab yang besar, dan menggantikan dengan kelompok selain kalian, dan kalian sekali – kali tidak dapat memberikan kejelekan pada mereka. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” [At-Taubah: 36]
Dan firman-Nya:
Berangkatlah baik dalam keadaan ringan atau berat dan berjihadlah dengan harta dan jiwa kalian fie sabilillah. Yang demikian itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahuinya.” [At-Taubah: 41]
Berangkatlah dalam ringan atau berat
Yang tua dan yang muda
Yang kaya dan yang miskin
Wahai muslim
Wahai mujahidin


Hari ini telah direndahkan harga diri
Telah dijatuhkan kemuliaan agama
Hari ini anjing telah mengambil tempat yang bukan milik mereka
Dan orang kafir, fasiq, dan fajir telah mengotori kesucian tempat ini
Wahai muslim
Sesungguhnya Nabi kalian Muhammad Saw
Telah memanggil
Kalian untuk berjihad fi sabilillah
Ketika orang – orang merendahkan kehormatan kaum muslimah
Maka beliau berkata kepada Malik ibn al-Ashrof
Dan sekarang, Nuri al-Maliki dan Thoriq al-Hasyimi telah menjatuhkan kehormatan kaum muslimah kita dan menari di atas kesucian mereka
Maka siapakah yang akan membalaskan dan menjadi tentara mereka
Mana cucu – cucu Muhammad bin Maslamah
Sesungguhnya Nabi Saw bersabda
Barang siapa seseorang yang merendahkan harga diri seorang muslim dimana kesuciannya dijatuhkan dan kehormatannya direndahkan kecuali Allah tidak akan mendengarkan doanya ketika ia membutuhkan-Nya”
dan sabda beliau
“Barang siapa yang merendahkan harga diri seorang muslim maka tidak akan ditolong (oleh Allah) padahal ia membutuhkan pertolongan-Nya. Allah akan merendahkannya pada di hadapan Sang Pencipta pada hari kiamat.”
Maka wahai para pemuda Daulah Islam
Sesungguhnya Amirul Mukminin (Abu Umar Al-Baghdadi) berkata:


Saya bukanlah pemimpin kalian dan kalian bukanlah pasukanku
Hingga kalian menjatuhkan ke tanah darah – darah orang – orang kafir itu
Hancurkan kendali mereka, robohkan markaz – markaz mereka
Pecahkan persatuan mereka, jadikanlah jantung – jantung mereka keluar dari tubuh mereka
Hari ini merupakan hari kekacauan, hari ini telah dijatuhkan harga diri
Pada hari ini kami akan mengucurkan darah kami setelah kehormatan dijatuhkan
Dan ketahuilah bahwa Rasullah Saw bersabda:
”Barang siapa mati membela keluarganya maka ia syahid”
Maka carilah kesyahidan.
Kematian fie sabilillah adalah tujuan kita yang selalu kita berusaha untuknya
Telah berkata orang yang suka tertawa dan seorang pembunuh (Rasulullah SAW):
“Sebaik – baik kehidupan adalah seseorang di atas kuda tunggangannya untuk berperang fi sabililah, setiap ia mendengar panggilan meminta tolong, maka ia cepat – cepat menuju panggilan itu dimana terdapat pembunuhan dan kerusuhan.”
Maka adakah penolong yang lebih baik dari hal tersebut wahai tentara Allah.
Maka wahai seluruh kafilah syuhada’
Pergilah dengan barokah dari Allah, bakarlah kemah – kemah mereka
Pergilah ke rumah – rumah mereka, dan keluarkan dari tubuh mereka darah mereka
Amir kita telah bertekad maka ia berkata:
“Setiap mujahidin harus mengeluarkan senjata mereka dari tempatnya,
dan janganlah ia meletakkannya hingga ia mendapatkan kesyahidan atau Allah membukakan bagi mereka kemenangan”



“Dan perangilah mereka hingga tidak ada lagi fitnah, dan din ini hanya menjadi milik Allah seluruhnya” [Al-Baqarah: 193]
Dan hati – hatilah dari menjadi orang yang disebutkan Allah tentang mereka:
[quote]Dan jikalau mereka ingin untuk keluar (untuk berperang) maka pastilah mereka mempersiapkan untuknya; akan tetapi Allah tidak menginginkan kepergian mereka, maka Allah menetapkan mereka dan dikatakan kepada mereka, “Duduklah bersama orang – orang yang duduk” [At-Taubah:46][/quote]
Adapun engkau wahai wanita suci negeri ini:
Panggilanmu bergantung kepada Allah
Panggilanmu bergantung kepada Allah
Dan bersabarlah dan tunggulah dan ketahuilah
Bahwa lebih dari 300 para penolong dan pencari syahid dari mujahidin Iraq
Diantara 50 orang Janabiyyah (keluarga bangsa Iraq), lebih dari 20 orang ingin menikah dengan kalian
Jika kalian hendak mencari pendamping
Maka kami menjawabmu wahai saudaraku muslimah, dan kami tidak akan lupa dengan kalian
Ya Allah, atas Engkaulah Nori Al-Maliki, atas Engkaulah Thoriq Al-Hasyimi
Atas Engkaulah Adnan Ad-Dulaimi, atas engkaulah Salam Az-Zuba’i
Atas Engkaulah Mahmud Al-Masyhadani
Ya Allah, mereka ini telah berdusta kepadamu, mereka ini telah menjatuhkan kehormatan bangsa mereka sendiri
Mereka telah berbuat curang dan khianat terhadap kaum mereka sendiri
Hingga kehormatan dan hak ahlu sunnah mereka serang atas nama politik dan strategi
Ya Allah berilah balasan kepada mereka


Dan tunjukkanlah kepada kami balasan-Mu yang segera
Ya Allah, atas engkaulah mereka yang memberi kesempatan kepada mereka dan kepada yang mengaku Ahlu Sunnah yang berfatwa
Untuk menggabungkan pasukan nasional dan penjajah
Ya Allah, atas Engkaulah anak – anak Baa’ora
Dan sebagai penutup panggilan kami, Segala puji hanyalah bagi Rabb Sekalian Alam.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/kami-menjawabmu-wahai-saudaraku.html

Mother Day Celebration “

Segala Puji serta Syukur hanya milik Alloh Azza wa Jalla Rabb semesta alam, Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu’Alaihi wa Sallam, Shahabat, Keluarganya dan orang-orang yang tetap mengikuti milahnya sampai akhir zaman
“ Ya Alloh ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orang tuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangimu di waktu kecil “.
Sebuah untaian Do’a yang sangat indah yang selalu kita panjatkan seusai sholat. Sungguh Ibu tidak akan pernah terbalaskan jasa-jasa, pengorbanan, penderitaan, keluh kesahnya, selama 9 bulan, badan sakit dan sulit untuk beraktivitas kesana-kemari, itu semua dilakukan semata-mata untuk kita seorang (Anaknya)…
Sayangilah Ibu kita, karena beliau telah mengandung kita selama 9 bulan dalam keadaan yang susah payah dan menyusui kita selama 2 tahun, pengorbanan yang beliau lakukan, tidak akan pernah menuntut apapun.


Rasa sakit dan penderitaannya terasa hilang dalam hitungan detik, ketika tangisan kita hadir diantara mereka. Penderitaan seorang Ibu pun hilang ketika tersenyum manis melihat tubuh kita yang di peluk erat olehnya…
Manusia termulia, tauladan terbaik Rosululloh Shollallahu’ Alaihi Wa Sallam adalah sosok yang sangat mencintai anak-anaknya dan seorang Ibu (Ummi). Bahkan seorang bertanya kepada Rosululloh, “ Siapa yang lebih kita cintai Ya Rosul? “ Rosululloh menjawab: Ibu, sampai ketiga kalianya Rosululloh menjawab ibu dan selanjutnya Ayah…
Seorang Ibu adalah Madrasah (Sekolah) pertama bagi putra-putrinya kelak, Beliaulah yang mengajarkan kita berjalan, berbicara dan tersenyum. Kawan, walaupun harta kita menggunung tinggi dan melangit luas tidak akan pernah terbalaskan jasa-jasanya.
Ketika kita beranjak dewasa, bibir yang dulu berbicara tentang kebaikan, kini menjadi boomerang bagi ibu kita sendiri, membetaknya dan mencacinya (Naudzubillah). Kaki yang dulu tertatih berjalan sejengkal demi sejengkal mengejar Ibu kita kini menjadi kaki yang sering berjalan pada keburukan, dan senyum yang dulu manis terukir hanya untuk Ibu seorang kini menjadi senyuman yang sinis dan tajam ketika apa-apa yang kita inginkan tidak terpenuhi. Apakah itu balasan selama ini kepada mereka “ AIR SUSU DI BALAS AIR TUBA “ ?. Kepada sesorang yang telah memberikan kasih sayang yang sempurna kepada kita???.
“ Dan Alloh mengeluarkan dari perut Ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur “.
Sungguh kawan tidak ada yang lebih mereka ingini selain bhakti kita untuknya:
1. MenDo’akanya.
2. Selalu memuliakanya dimanapun dan kapanpun.
3. Selalu menjaga nama baiknya.
4. Bersikap lemah lembut.
5. Tidak membeda-bedakan orang tua kita dengan orang tua yang lain.
6. Tidak berkata kasar dan.
7. Selalu memuliakan sanak saudaranya.
8. Senatiasa selalu menjaga dan menyayanginya.


Sekian. Barakallohu’ Fiik, Semoga tulisan ini bermanfaat. Wa’akhiru Dakwathuna. Subhanakallohumma’ Wabihamdikaa’ Ashadu’alaa ‘illaa Anta Astaqfiruka Wa’athubuhu ‘Ilaika. Nun Wal Qolami Wamaa’ Yasthurun. Wallohu’ Ta’ala A’lam bish Showab.
Dan segala puji bagi Alloh Robb semesta alam dan shalawat dan salam atas nabi kita Muhammad Ibnu Abdillah Shallallahu’ Alaihi wa Sallam dan keluarganya dan para shahabatnya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat.




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/mother-day-celebration.html

AL – HIJAB

Alhamdulillah, Shalawat dan Salam atas Rasululloh Shallallaahu `Alaihi Wasallam, ‘amma ba’du: Risalah ringkas ini ditujukan kepada Ukhti Muslimah, berkenaan dengan masalah Hijab dan masalah membiarkan wajah tanpa hijab. Tidak tersembunyi bagi siapapun bahwa di banyak negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, masih banyak kalangan wanita yang bertabarruj (berhias di luar kemestian), dan tiadanya komitmen mereka terhadap hijab. Tidak diragukan lagi bahwa ini merupakan satu kemunkaran yang besar, yang merupakan sumber datangnya malapetaka dan bencana.


Dalam risalah ringkas ini, terdapat penjelasan mengenai wajibnya hijab, keutamaan dan syarat-syaratnya. Di dalamnya pula terhadap peringatan bagi orang-orang yang bertabarruj dan hukumannya, kita memohon kesejahteraan kepada Alloh, mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi saudari-saudari kita kaum Muslimah, sesungguhnya Dia Maha berkuasa dan Maha menentukan. * Hijab adalah Ibadah, bukan adat 'Saudari muslimah: sesungguhnya para penyeru kepada kesesatan dan berbuat kerusakan senantiasa berusaha secara terus terusan untuk mengoyak kewajiban hijab dan menyangka bahwa Hijab ialah penyebab keterbelakangan wanita, hijab pula membatasi dan memperkosa kebebasan wanita. Lalu para penyeru itu memotivasi kaum Muslimah untuk menanggalkan hijab mereka, untuk kemudian bertabarruj dan memamerkan wajah, mereka berusaha untuk meniadakan syariat hijab, mereka menyebut usaha ini sebagai pembebasan dan kemajuan bagi wanita. Mereka pada hakikatnya tidak menghendaki kebaikan terhadap diri wanita Muslimah sebagaimana yang mereka nyatakan.
Dengan klaim seperti itu, sebenarnya mereka tidak menghendaki selain kehancuran harga diri dan kehidupan wanita. Maka berwaspadalah wahai saudari Muslimah. Jadilah kalian sebagai orang-orang yang mulia dengan dien (agama) kalian, dengan tetap teguh mengenakan hijab-hijab kalian. Kuatkanlah keyakinan kalian bahwa Hijab adalah merupakan syariat Islam. Dan diatas itu semua, bahwa mengenakan hijab adalah merupakan Ibadah kepada Alloh dalam menta'ati Alloh dan Rasul-Nya Shallallaahu 'Alaihi Wa-Sallam. Hijab bukanlah merupakan adat kebiasaan, ketika suka dikenakan, ketika tidak suka ditanggalkan. Hijab adalah harga diri dan kemuliaan. 'Saudari Muslimah, sesungguhnya Alloh Ta'ala, ketika memerintah kalian mengenakan hijab, tidak lain sesungguhnya Alloh berkehendak untuk menjaga kesucian kalian. Menjaga tubuh kalian dan seluruh anggota badan kalian, agar tidak ada orang yang menyakiti kalian dengan perbuatan yang tak senonoh dan ucapan-ucapan murahan.
Dengan hijab pula Alloh hendak meninggikan kalian. Maka hijab adalah kehormatan dan kemuliaan bagi kalian, bukan merupakan pengungkungan terhadap kalian. Ini merupakan sesuatu yang indah dan kesempurnaan bagi kalian. Dan ianya merupakan bukti yang nyata akan iman kalian, sekaligus menjadi ukuran sejauh mana adab dan akhlak kalian. Dan ini pula merupakan pembeda antara kalian dengan orang-orang yang telah hilang harga diri dan kehormatannya. 'Maka janganlah sekali-kali kalian menyepelekan masalah ini apalagi mengingkari kewajiban berhijab. Karena sesungguhnya -demi Alloh- tidaklah seorang wanita menganggap sepele masalah hijab atau mengingkarinya, kecuali pastilah ia terancam oleh kemurkaan Alloh dan siksa-Nya. Dan tidaklah seorang muslimah menjaga hijabnya kecuali bertambahlah keridhaan dan kedekatan Alloh kepadanya, bertambah pulalah kehormatannya.
Syarat-syarat Hijab Syar'i 'Sesungguhnya Hijab syar'i bagi wanita Muslimah wajib tebal dan tidak nipis, tidak boleh hijab itu bercorak warna-warni yang mencolok mata. Hijab pula tidak boleh sempit (ketat). Tidak boleh pula berhijab disertai parfum dan menawan, karena Nabi Shallallaahu 'alaihi wa-sallam mengharamkan wanita yang mengenakan parfum dan keluar menuju satu tempat yang didalamnya terdapat ajnabi (lelaki yang bukan mahram).


Baginda Rasululloh ShallaLlaahu 'Alaihi Wa-Sallam bersabda: "Siapa dari kalangan wanita yang mengenakan wewangian lantas ia melalui suatu kaum sehingga kaum itu mencium wanginya, maka si wanita itu adalah (dianggap) penzina". Hijab Muslimah tidak boleh pula menyerupai pakaian lelaki. Diwajibkan pula hijab ini menutupi seluruh anggota badan, termasuk wajah, dimana sesetengah wanita menganggapnya sebagai perkara sepele, sehingga membiarkan wajahnya terbuka, dengan alasan bahwa wajah bukanlah aurat. Sungguh ini satu hal yang aneh, bagaimana mungkin wajah tidak dianggap sebagai aurat, padahal wajahlah sumber fitnah terbesar dalam diri wanita, pada wajahlah terdapat kecantikan dan terhimpun keindahannya, kalaulah lelaki tidak terfitnah oleh kecantikan wajah wanita, lalu dengan apa dia terfitnah?!! 'Sungguh terdapat banyak nash (dalil) dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah yang menunjukkan kewajiban wanita untuk menutupi seluruh anggota badannya, karena wanita itu, seluruh tubuhnya adalah aurat, tidak dibenarkan lelaki yang bukan mahram melihat sesuatu apapun dari dirinya. Diantara dalilnya ialah: "Hendaklah mereka (wanita) menghulurkan khimar (kain labuh) ke atas leher-leher mereka" (An-Nuur:31).
Berkenaan dengan ayat ini Rasululloh s.a.w bersabda: "Ketika ayat ini turun, wanita-wanita Anshar menjadikan kain-kain tirai (gordin) mereka dan memotong-motongnya menjadi khimar (penutup tubuh)" yaitu : “menutupi wajah-wajah mereka" Dalam hadits lain, yang telah disepakati kesahihannya, berkenaan dengan kisah Aisyah Radhiyallaahu `Anha, dalam satu peristiwa yang terkenal dengan sebutan "Hadiitsul Ifki" (Gosip dusta), ketika beliau tertidur di tempatnya, kemudian datanglah Shafwan Ibnul Mu'thal kepadanya dan beliau ummul mu'minin berkata: "Lalu aku berkhimar" (dalam lain riwayat disebutkan : aku menutupi wajahku dengan jilbabku). Ini semua menunjukkan wajibnya menutup wajah"
Oleh sebab itu, menjadi kewajiban bagi seluruh wanita Muslimah, hendaklah mereka bertaqwa kepada Alloh, terhadap dirinya. Dan hendaklah ia tetap iltizam dengan hijabnya dengan keiltizaman (komitmen) yang optimal. Jangan menyepelekan satu hal pun dari masalah ini, misalnya membiarkan telapak tangan dan tangannya terbuka, atau mengenakan kain yang dari celah-celahnya terlihat sebagian besar wajahnya, atau pula menutupi seluruh wajahnya tetapi dengan kain tipis, sehingga nampaklah apa yang dibalik penutup wajahnya itu, kemudian ia menyangka bahwa dirinya telah berhijab dengan sempurna. Lalu dia menyangka bahwa bagian dari anggota badannya tidak berpengaruh apa-apa dan tidak menimbulkan fitnah, atau dia menganggap bahwa hal itu bukanlah merupakan tabarruj yang tercela. Maka merupakan kewajiban baginya untuk berusaha keras menjauhi perkara-perkara yang mempengaruhi komitmennya terhadap hijab, atau perkara-perkara lain yang merusakkan sifat malunya. Demi menghindari keburukan orang-orang fasiq sebagaimana kebiasaan mereka terhadap wanita yang secara fisik tidak menampakkan kemuliaan akhlak mereka.
Agar dirinya tidak terperangkap ke dalam kemurkaan Alloh dan siksa-Nya, sebagai terdapat keterangan mengenai hal tersebut, yang datang daripada Rasululloh Shallallaahu Alaihi Wa-Sallam, baginda bersabda: "Dua golongan dari ahli neraka yang aku tidak peduli kepada keduanya" disebutkan diantaranya :


 " Dan wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang melenceng meninggalkan kebenaran, kepalanya seperti punuk unta, dia telah tersesat, dan tidak akan memasuki jannah dan tidak akan mencium bau jannah (syurga), padahal wanginya jannah ini tercium dari perjalanan sejauh sekian dan sekian " (HR.Muslim).
Para ahli ilmu berkata: Maksud dari kalimat: "Berpakaian tapi telanjang" ialah bahwa mereka mengenakan pakaian akan tetapi pakaian itu sempit(ketat) atau tidak menutupi seluruh bagian tubuhnya”.
Syaikh Shalih Utsaimin ditanya tentang sifat Hijab Syar`i, maka ia menjawab: Pendapat yang paling rajih (benar) ialah bahwa hendaklah wanita menghijabi seluruh bagian yang dapat menimbulkan fitnah terhadap kaum lelaki, diantara sumber paling besar fitnah dalam diri wanita adalah Wajah, maka wajib baginya untuk menutup wajahnya dari seluruh ajnabi (lelaki asing, bukan mahram), adapun terhadap orang-orang yang masih ada hubungan mahram maka tidak mengapa ia menampakkan wajahnya. 'Adapun orang-orang yang mengatakan bahwa Hijab Syar`i adalah dengan menutupi rambutnya dan membiarkan wajahnya terbuka…maka ini merupakan pendapat yang sangat aneh!! Manakah penyebab fitnah yang paling besar, rambut ataukah wajah?! Dan manakah bagi orang yang menghendaki wanita, apakah mereka menanyakan wajah wanita ataukah rambutnya? 'Dua pertanyaan diatas tidak mungkin dijawab kecuali dengan : "Sesungguhnya sumber fitnah paling besar adalah terdapat pada wajah" Dan hal ini tidak diragukan lagi. Lelaki akan tertarik kepada wanita jika wajahnya cantik walaupun rambutnya dibawah kecantikan wajahnya. Dan, sebaliknya lelaki tidak akan tertarik kepada wanita yang berwajah buruk sekalipun rambutnya indah menawan. Maka pada hakikatnya hijab syar`i adalah yang menghijabi wanita sehingga tidak menimbulkan fitnah atau dengannya ia terfitnah, dan tidak diragukan lagi bahwa wajah lah sumber utama fitnah itu.
Tabarruj dan membiarkan wajah terbuka menyeru kepada Dosa dan kerusakan 'Sesungguhnya seorang wanita itu, jika ia bertabarruj dan membiarkan wajahnya terbuka di hadapan kaum lelaki, pada hakikatnya ia telah jatuh harga dirinya, amat sedikit rasa malunya, di mata manusia harga dirinya sebenarnya telah jatuh. Ini menunjukkan kebodohannya dan kelemahan imannya, juga kurang kepribadiannya. Semua ini adalah awal kejatuhan harga dirinya. Bahkan akan tiba saatnya hal tersebut menjadikan harga dirinya lebih rendah daripada keharusannya sebagai insan, dimana -jika dia normal- manusia ini telah dimuliakan oleh Alloh, Alloh telah melindunginya dan membentenginya, namun akhirnya akan terjatuh dan hina dengan sebab-sebab diatas. Apalagi, sebenarnya Tabarruj dan sufur (membiarkan wajah bebas terbuka), sebenarnya tidak menuju kepada kebebasan dan kemajuan, sebagaimana yang disangka oleh sebagian orang-orang yang mengklaim sebagai beragama Islam, dan orang-orang yang telah sesat diri mereka. Perbuatan tabarruj dan sufur ini sama sekali bertentangan dengan Akhlaq dan Adab Islam. Tidak akan ada wanita yang sanggup melakukannya kecuali wanita-wanita yang masih jahil tentang hal ini, yang telah hilang rasa malu dan akhlaqnya. Karena sesungguhnya amat tidak terbayangkan jika ada seorang wanita yang terhormat dan memiliki harga diri membiarkan dirinya dan sumber-sumber fitnah yang ada pada dirinya diumbar kepada kehinaan dan kerendahan,


 kepada kaum lelaki di pasar-pasar dan di tempat-tempat lainnya, tanpa memiliki rasa malu dalam dirinya. 'Barangkali sebagian wanita meyakini bahwasanya jika ia keluar rumah dalam keadaan tabarruj (berhias) dan wajahnya bebas terbuka tanpa hijab juga tempat-tempat yang mendatangkan fitnah dari dari dirinya terhadap orang-orang lain, hal itu akan menyebabkan dirinya dikagumi dan dihormati manusia. Sesungguhnya ini adalah prasangka yang salah sama sekali, karena sesungguhnya manusia tidak mungkin selamanya menghormati orang-orang yang berbuat seperti itu, bahkan sebenarnya mereka mencelanya dan memandang diri wanita itu dengan pandangan hina dan rendah. Dan wanita itu, dalam pandangan manusia dianggap sebagai wanita yang tidak punya harga diri dan akhlaq, lalu bagaimana mungkin seorang wanita yang berakal menghendaki hal ini terjadi pada dirinya? Apa yang memanggilnya kepada kehinaan dan menjatuhkan dirinya dalam keadaan seperti itu? Kemana akal dan rasa malunya hilang? 'Maka, wahai orang-orang yang memuliakan syetan dengan perbuatan Tabarruj dan Sufuur (membiarkan wajah terbuka tanpa hijab):
Takutlah kalian kepada Alloh dan bertaubatlah kalian kepada Alloh daripada perbuatan yang buruk tersebut, kenalilah apa bagianmu kelak, ingatlah tempat kembalimu kelak, ingatlah kedudukan kalian kelak di alam kubur, yang gelap dan mengerikan. Dan ingatlah keberadaan kalian di hadapan Alloh kelak. Dan ingatlah dahsyatnya hari kiamat. Ingatlah hari perhitungan dan ditimbangnya amal. Ingatlah akan neraka jahannam dan apa-apa yang Alloh sediakan di dalamnya, yaitu adab yang pedih bagi mereka yang berpaling dan menyalahi perintah-perintah Alloh Subhaanahu Wa-Ta`ala. Ingatlah akan semua itu, sebelum kalian berbuat tabarruj dan sufuur. Dan demi Alloh, sesungguhnya kalian adalah makhluk yang amat lemah dalam memikul siksa Alloh kelak, atau menghadapi dahsyatnya hari kiamat yang akan kalian hadapi kelak, maka kasihanilah dirimu, jangan biarkan terjerumus dalam keadaan seperti itu, bersegeralah untuk bertaubat Nasuha (sebenar-benar Taubat) sebelum pintu taubat tertutup, sebelum tanah menimbun jasadmu, maka sesalilah hal itu dengan sebenar-benar penyesalan.

Kepada para Lelaki 'Sesungguhnya tidaklah wanita rusak, dan sampai kepada tingkat kerusakan seperti ini, yaitu Tabarruj dan Sufuur, dan memandang remeh urusan dien (agama) dan hijabnya kecuali karena sebagian lelaki memandang remeh terhadap urusan wanita mereka, dan bermasa bodoh terhadap dien mereka, dan hilangnya sifat mereka sebagai lelaki, hilang sifat cemburu dari diri mereka, bahkan tidak merasa hina dengan adanya perbuatan tabarruj dan sufur yang dilakukan oleh wanita-wanita mereka. 'Aduhai, betapa hinanya, kalian lihat sebagian lelaki telah hilang sifat mereka sebagai lelaki, sehingga mereka pada akhirnya menjadi lelaki yang tambun (pemalas) bukan lelaki yang satria [maksudnya para lelaki tidak mau lagi menasehati wanita yang tabaruj dan sufur-ed].
Kemudian celakalah mereka yang tidak mengerti kehormatan diri-diri mereka, dan tidak menjaga orang-orang yang berada dalam tanggung jawab mereka, yang tidak melaksanakan dengan baik apa yang Alloh telah perintahkan dalam menjaga kaum wanita,


 sedangkan Rasululloh Shalallaahu Alayhi Wa Sallam telah memberikan peringatan tentang hal ini, beliau bersabda: "Tidaklah seorang penanggung jawab yang Alloh berinya tanggung jawab untuk mengurusi tanggungannya, kemudian orang yang menjadi tanggungannya itu meninggal, dalam keadaan si penanggung tidak mempedulikan keberadaan orang yang meninggal tadi, kecuali Alloh akan haramkan baginya jannah (syurga) " 'Wahai kaum lelaki, sesungguhnya harga diri kalian itu adalah seperti nyawa kalian, sesungguhnya telah banyak orang yang rusak di antara kalian, mereka menyepelekan masalah tanggung jawab, melalaikan amanah. Kalian telah berada dalam keadaan bahaya, dan tidaklah kalian rusak kecuali oleh diri kalian sendiri sedangkan kalian tidak menyadari. Tidakkah kalian berfikir dan bertaubat kepada Rabb (Tuhan) kalian dan menjaga wanita-wanita kalian?




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/al-hijab.html

Kita Sibuk Dengan Apa?


Kita sering merungut sibuk.. saya sibuk nie.. tak dapat nak hadir majlis ilmu, tak sempat hadir usrah, tak sempat nak hadir mesyuarat dan lain-lain. Tapi tahukah anda bahawa Ar-Rasul adalah manusia yang paling sibuk.


Namun kita lihat bagaimana ia memperuntukkan masanya untuk beribadah kepada Allah sehingga bengkak kedua kakinya sedangkan beliau telah dijanjikan syurga.
Ini kerana beliau mahu menjadi hamba yang bersyukur kepada Allah yang telah memberinya banyak nikmat. Maka marilah kita sama-sama ukur sejauh mana kesibukan kita dan kesyukuran kita kepada Allah  s.w.t .
Rasulullah s.a.w. sibuk kerana:
Memikirkan masalah umatnya sampai kiamat
Bermunajat kepada Allah setiap malam
Mengajar ilmu kepada sahabat setiap hari
Berperang di jalan Allah
Melayani isteri-isteri
Menerima dan mengajar Al-Qur'an yang disampaikan oleh Jibrail  selama 23 tahun serta menghafalnya
Melayani tetamu dari bangsa Badwi, Yahudi, Parsi, dan lain-lain
Menziarah orang sakit (biar muslim, munafiq atau yahudi)
Mengajar ilmu  Al-Qur'an kepada Jin
Memikirkan untuk menyelamatkan umatnya di hari kiamat (dengan  menyimpan permintaan yang paling besar kepada Allah untuk digantikan  dengan syafaat)

Tetapi kita.... sibuk kerana hanya beberapa perkara :
Kerja
Keluarga (isteri dan anak-anak)
Melangsaikan hutang
Main facebook, nengok Youtube


Dan lain-lain..[
Renungkanlah kata-kata ini pula :
Lebih baik mata itu buta jika tidak menghargai keindahan dan ayat-ayat Allah s.w.t.
Lebih baik telinga itu pekak jika tidak mendengar nasihat-nasihat Allah s.w.t.
Lebih baik anggota badan itu mati jika tidak melaksanakan segala suruhan Allah s.w.t.
Barangsiapa mengaku empat perkara tanpa disertai dengan empat perkara yang lain, maka dia adalah pembohong. Barangsiapa mengaku cinta syurga tetapi tidak beramal dengan ketaatan, maka dia adalah pembohong.
Barangsiapa yang mengaku cinta Rasulullah saw tetapi tidak cinta kepada ulama dan kaum faqir, maka dia adalah pembohong. Barangsiapa yang mengaku takut pada neraka tetapi tidak meninggalkan maksiat, maka dia adalah pembohong. Dan barangsiapa yang mengaku cinta kepada Allah swt tetapi berkeluh-kesah dari bala, maka dia adalah pembohong. _Al-Imam Ghazali.




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/kita-sibuk-dengan-apa.html