Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Kamis, 09 Februari 2012

♥♥ Muslimah Cantik………………sungguh cantik...♥♥

Tahukah wahai saudariku,…bahwa muslimah itu cantik…..dan bukankah kita mencintai dan menginginkan kecantikan …?
Muslimah itu sungguh cantik……..Bibirnya slalu dihiasi dan dibasahi dengan kecantikan tasbih (Ali Imron : 41) dan tahmid kepada Robnya.



Lantunan ayat-ayat Quran yang menyejukkan hati... dan menenangkan pikiran... senantiasa berteman dengan bibir dan lidahnya, nasehat dan tutur kata yang santun menghancurkan semua karang dan benteng rasa dendam. Lidahnya tak pernah lepas dari ucapan syukur atas nikmat nikmat dari tuhannya (Al Baqoroh : 152).
Ya….Muslimah memang sungguh cantik…secantik bening matanya.Kedua matanya yang bening selalu terjaga dari hal-hal yang haram untuk dilihatnya (An Nuur: 31). Kebeningan dan kejernihan matanya sejernih air mata yang setiap malang keluar dari telaga airmatanya (AL Muzammil : 2), mencuci dosa-dosa yang sempat hinggap, yang mengalir deras karena rasa takut dan penyesalan yang mendalam, bersimpuh dihadapan Rob nya, merayu dan merajuk agar mendapatkan maghfirohnya.
Sungguh ….Muslimah itu cantik…..Secantik hatinya yang slalu tunduk pada Rob nya. Hati yang penuh dengan rasa kecintaan kepada Rob nya (Ali Imron:31).
Jauh hatinya dari rasa dengki, sombong dan hasud. Keikhlasan senantiasa menghiasi qolbu yang yang pernah lupa akan kebesaran Rob nya (An Nisaa: 125).Hati yang senantiasa siap menerima kebenaran dan keimanan. Hatinya bak cermin nan indah dan bersih, yang selalu siap menerima nur hidayah dari Robnya dan memantulkannnya, menyebarkannya keseluruh penjuru jagad raya. Qolbu yang senantiasa bersih dari prasangka dan fitnah kepada saudaranya.
Maha Besar dan Maha Suci Allah yang telah menciptakan muslimah dengan kecantikannya. Secantik pakaian taqwa yang senantiasa dikenakannya. Sebaik-baik pakaian yang mendapatkan pujian dari Rob nya (Al A’raaf : 26). Seindah indah pakaian yang tiada ganti yang lebih indah darinya. Pakaian yang senantiasa melindunginya, dimanapundan kapanpun dia berada. Pakaian yang membedakan dirinya dari wanita wanita lain yang tanpa pakaian, pakaian yang akan membawanya menuju pribadi nan mulia, pakaian yang akan membawanya berjumpa dengan Rob nya tercinta.
Sungguh…..cantik muslimah…Secantik akhlaq dan budi pekertinya yang diselubungi pakaian taqwanya (As Shaad : 46)(Al Qalam: 4). Yang dengan akhlak dan budi pekertinya yang mulia itu menentramkan orang orang disekitarnya, hilang kecemasan dan kerisauan disekelilingnya, berganti rasa cemburu dan curiga menjadi rasa kasih sayang dan kepercayaan yang mulia.
Sungguh……..muslimah itu cantikSecantik ketulusan cintanya kepada saudaranya. Ukhuwah yang demikian mendalam menghancurkan bongkahan-bongkahan kebekuan yang bersemayam di dalam hati, melunakkannya dari kekakuan dan kekerasan, menyegarkannya kembali dengan kasih sayang dan kepercaaan.(Al Maaidah:54)
Sungguh,……Muslimah itu benar-benar cantik…Kecantikan yang sesungguhnya…Kecantikan yang tiada bandingannya..Tasbih sebagai lipstik bibirnyaAir mata taubat sebagai pelentik bulu matanyaMalu dan Akhlak mulia sebagai perhiasannyaTaqwa sebagai pakaian terindahnya…..


Sungguh…muslimah itu cantikMaka bersyukur para muslimahYang bangga akan kemuslimahannyaTapi…….Kebanggaan karena ketaqwaan dan keikhlasannya
Wahai para wanita………Sudahkan engkau menggapai kecantikan itu………


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/muslimah-cantiksungguh-cantik.html

*** Taubatnya Malik Bin Dinar ***

Kehidupanku dimulai dengan kesia-siaan, mabuk-mabukan, maksiat, berbuat zhalim kepada manusia, memakan hak manusia, memakan riba, dan memukuli manusia. Kulakukan segala kezhaliman, tidak ada satu maksiat melainkan aku telah melakukannya. Sungguh sangat jahat hingga manusia tidak menghargaiku karena kebejatanku.

Malik bin Dinar Rohimahullah menuturkan :
Pada suatu hari, aku merindukan pernikahan dan memiliki anak. Maka kemudian aku menikah dan dikaruniai seorang puteri yang kuberi nama Fathimah.
Aku sangat mencintainya. Setiap kali dia bertambah besar, bertambah pula keimanan di dalam hatiku dan semakin sedikit maksiat di dalam hatiku.
Pernah suatu ketika Fathimah melihatku memegang segelas khamr, maka diapun mendekat kepadaku dan menyingkirkan gelas tersebut hingga tumpah mengenai bajuku. Saat itu umurnya belum genap dua tahun. Seakan-akan Allah Subhanahu wa Ta’ala -lah yang membuatnya melakukan hal tersebut.
Setiap kali dia bertambah besar, semakin bertambah pula keimanan di dalam hatiku.
Setiap kali aku mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala selangkah, maka setiap kali itu pula aku menjauhi maksiat sedikit demi sedikit. Hingga usia Fathimah genap tiga tahun, saat itulah Fathimah meninggal.

Kembalilah aku menjadi orang yang lebih buruk dari sebelumnya. Aku belum memiliki sikap sabar yang ada pada diri seorang mukmin yang dapat menguatkanku di atas cobaan musibah. Setanpun mempermainkanku, hingga datang suatu hari, setan berkata kepadaku: “Sungguh hari ini engkau akan mabuk-mabukan dengan mabuk yang belum pernah engkau lakukan sebelumnya.”
Maka aku bertekad untuk mabuk dan meminum khamr sepanjang malam. Aku minum, minum dan minum. Maka aku lihat diriku telah terlempar di alam mimpi ...

Di alam mimpi tersebut aku melihat hari kiamat. Matahari telah gelap, lautan telah berubah menjadi api, dan bumipun telah bergoncang. Manusia berkumpul pada hari kiamat. Manusia dalam keadaan berkelompok-kelompok. Sementara aku berada di antara manusia, mendengar seorang penyeru memanggil :
“Fulan ibn Fulan, kemari … Mari menghadap al-Jabbar …”.
Aku melihat si Fulan tersebut berubah wajahnya menjadi sangat hitam karena sangat ketakutan. Sampai aku mendengar seorang penyeru memanggil namaku: “Mari menghadap al-Jabbar …!”

Kemudian hilanglah seluruh manusia dari sekitarku seakan-akan tidak ada seorangpun di padang Mahsyar. Kemudian aku melihat seekor ulat besar yang ganas lagi kuat merayap mengejar kearahku dengan membuka mulutnya. Akupun lari karena sangat ketakutan. Lalu aku mendapati seorang laki-laki tua yang lemah.

Akupun berkata : “Hai, selamatkanlah aku dari ular ini!”

Dia menjawab : “Wahai anakku aku lemah, aku tak mampu, akan tetapi larilah kearah ini mudah-mudahan engkau selamat …!”

Akupun berlari kearah yang ditunjukkannya, sementara ular tersebut berada di belakangku. Tiba-tiba aku mendapati api berada dihadapanku.

Akupun berkata: “Apakah aku melarikan diri dari seekor ular untuk menjatuhkan diri ke dalam api …?”

Akupun kembali berlari dengan cepat sementara ular tersebut semakin dekat. Aku kembali kepada lelaki tua yang lemah tersebut dan berkata: “Demi Allah, wajib atasmu menolong dan menyelamatkanku”

Maka dia menangis karena iba dengan keadaanku seraya berkata: “Aku lemah sebagaimana engkau lihat, aku tidak mampu melakukan sesuatupun, akan tetapi larilah kearah gunung tersebut mudah-mudahan engkau selamat …!”

Akupun berlari menuju gunung tersebut sementara ular akan mematukku. Kemudian aku melihat di atas gunung tersebut terdapat anak-anak kecil, dan aku mendengar semua anak tersebut berteriak:
“Wahai Fathimah tolonglah ayahmu ... tolonglah ayahmu …!”


Selanjutnya aku mengetahui bahwa dia adalah putriku. Akupun berbahagia bahwa aku mempunyai seorang putri yang meninggal pada usia tiga tahun yang akan menyelamatkanku dari situasi tersebut. Maka diapun memegangku dengan tangan kanannya, dan mengusir ular dengan tangan kirinya, sementara aku seperti mayit karena sangat ketakutan. Lalu dia duduk di pangkuanku sebagaimana dulu di dunia.

Dia berkata kepadaku: “Wahai ayah, “belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (Qs. Al-Hadid:16)

Maka kukatakan: “Wahai putriku, beritahukanlah kepadaku tentang ular itu.”

Dia berkata: “Itu adalah amal keburukanmu, engkau telah membesarkan dan menumbuhkannya hingga hampir memakanmu. Tidakkah engkau tahu wahai ayah, bahwa amal-amal di dunia akan dirupakan menjadi sesosok bentuk pada hari kiamat …? Dan lelaki yang lemah tersebut adalah amal shalihmu, engkau telah melemahkannya hingga dia menangis karena kondisimu dan tidak mampu melakukan sesuatu untuk membantu kondisimu. Seandainya saja engkau tidak melahirkanku, dan seandainya saja tidak mati saat masih kecil, tidak akan ada yang bisa memberikan manfaat kepadamu.”

Akupun terbangun dari tidurku dan berteriak:
“Wahai Rabbku, sudah saatnya wahai Rabbku ..."
“ Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah”
Kemudian aku mandi dan keluar untuk shalat subuh dan ingin segera bertaubat dan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Akupun masuk ke dalam masjid dan ternyata imampun membaca ayat yang sama:
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (Qs. Al-Hadid: 16)

Itulah kisah taubatnya Malik bin Dinar Rohimahullah yang beliau kemudian menjadi salah seorang imam generasi tabi’in, dan termasuk ulama Basrah. Dia dikenal selalu menangis sepanjang malam dan berkata: “Ya Illahi, hanya Engkaulah satu-satunya Dzat Yang Mengetahui penghuni sorga dan penghuni neraka, maka yang manakah aku di antara keduanya …? Ya Allah, jadikanlah aku termasuk penghuni sorga dan jangan jadikan aku termasuk penghuni neraka”

Malik bin Dinar Rohimahullah bertaubat dan dia dikenal pada setiap harinya selalu berdiri di pintu masjid sambil berseru:
“Wahai para hamba yang bermaksiat, kembalilah kepada Penolong-mu …!
Wahai orang-orang yang lalai, kembalilah kepada Penolong-mu …!
Wahai orang yang melarikan diri (dari ketaatan), kembalilah kepada Penolong-mu …! Penolong-mu senantiasa menyeru memanggilmu di malam dan siang hari ...
Dia berfirman kepadamu: “Barangsiapa mendekatkan dirinya kepada-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya satu hasta. Jika dia mendekatkan dirinya kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya satu depa.
Siapa yang mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku akan mendatanginya dengan berlari kecil.”

Aku memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar memberikan rizki taubat kepada kita. Tidak ada sesembahan yang hak selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.

Malik bin Dinar Rohimahullah wafat pada tahun 130 H.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmatinya dengan rahmat-Nya yang luas

Amin ya Rabbal Alamin.
 
 

Gambarab - gambaran Hidup Manusia Setelah Meninggal Dunia

Sahabat Ma'adz bin Jabal bertanya kepada Rasulullah SAW, " Ya Rasulullah...terangkan kepadaku tentang makna firman Allah "ketika ditiup sangkakala, lalu kamu datang berkelompok-kelompok". Lalu menangislah Rasulullah SAW. Cucuran air matanya membasahi pakaiannya. Engkau telah menanyakan sesuatu yang dahsyat. Umatku akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam 12 kelompok-kelompok Tabiat.

1. Kelompok pertama : Dibangkitkan tanpa kaki dan tangan, seraya terdengar suara dari sisiNya,
"Mereka adalah orang-orang yang Mengganggu Tetangganya. Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya".

2. Kelompok kedua : Dibangkitkan dalam bentuk babi, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah balasan bagi orang-orang yang bermalas-malasan melakukan Sholat dan nerakalah tempatnya".

3. Kelompok ketiga : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan perutnya besar menggunung yang dipenuhi ular dan kalajengking, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran orang-orang yang menahan Zakat dan nerakalah tempatnya".

4. Kelompok keempat : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan darah mengalir dari mulut, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang Berdusta dalam Perkara Jual Beli dan nerakalah tempatnya".

5. Kelompok kelima : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan bau busuk, lebih busuk dari bau bangkai. seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang melakukan Maksiat (perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat islam) secara sembunyi karena takut terlihat orang tapi tidak takut dari pengawasan Allah dan nerakalah tempatnya".

6. Kelompok keenam : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan Terputus Lehernya, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang memberikan kesaksian Palsu dan nerakalah tempatnya".

7. kelompok ketujuh : Dibangkitkan dari kuburnya tanpa memiliki lidah dan dari mulutnya keluar darah dan nanah. Seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang tidak mau memberikan Kesaksian dan nerakalah tempatnya".

8. Kelompok kedelapan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan tertunduk dan kedua kakinya berada diatas kepala, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang suka melakukan Zina dan terlanjur mati sebelum bertobat dan nerakalah tempatnya".

9. Kelompok kesembilan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berwajah Hitam dan Matanya Biru serta Perutnya penuh Api, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang memakan harta dan merampas hak anak-anak Yatim secara Zalim dan nerakalah tempatnya".


10 Kelompok kesepuluh : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan Sakit Kusta dan Sopak, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang mendurhakai Orang Tuanya nerakalah tempatnya".

11. Kelompok kesebelas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan Buta Hati, buta mata. Giginya seperti tanduk kerbau. Bibir dan lidahnya bergelantungan mencapai dada, perut dan paha. Dan dari perutnya keluar kotoran. Seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang meminum khamr (yang memabukan/alkohol) dan nerakalah tempatnya".

12. Kelompok kedua belas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan wajah bercahaya, seperti bulan Purnama. Melewati Shirath Al-Mustaqim secepat kilat menyambar angin. Seraya terdengar suara dari sisiNya "Mereka adalah orang-orang yang melakukan amal sholeh kebajikan. Menjauhi segala kemaksiatan. Rajin memenuhi panggilan sholat dan mati setelah bertobat. Maka ganjaran mereka adalah Pengampunan, Rahmat, dan Ridho serta Surga dari ALLAH SWT".

"Ya Alllah,,, masukanlah hamba-MU ini ke dalam golongan orang-orang yang selalu beriman kepadaMu ya Allah,,, jauhkan panas api neraka dari kami ya Allah....''

AMIN-AMIN YA RABBAL ALAMIN
 
 

Mengenal dan Mengendalikan Nafsu

Nafsu ,dikurniakan Allah kepada makhluk yang bernama manusia dan Allah telahpun menyediakan jalan diantaranya menuju kebaikan ataukah kejahatan. Nafsu tidak bisa kita hilangkan ataupun kita bunuh,namun mestilah kita mampu kendalikan dengan cara yang benar.Dan islam telah mendidik kita  bagaimana mengendalikan nafsu dengan benar.Melalui Islam lah Allah telah menyebar ilmu NYA,bagaimana kita mengenal,mendidik,mengawal dan membimbing nafsu,dan Allah akan memberikan kesejahteraan,di dunia,membuka pintu-pintu syurgaNya,di akhirat,bagi mereka yang mampu mendidik,dan mengendalikan nafsunya.
Nafsu dijadikan bertujuan untuk mengawal diri manusia,dari ujian,serangan,tapi bukan untuk menyerang. Dengan nafsu juga manusia akan berlomba dan bersaing dalam mencapai kejayaan dirinya,namun yang menjadi isu ialah apabila nafsu itu sudah melampaui batas dan sukar dikendalikan, perkara inilah yang mengakibatkan seorang manusia selalu terjebak dalam perangkap syaitan,karena memperturuti hawanafsunya sehingga tidak pernah puas,dan akhirnya membawa binasa,karena Allah  mencela orang orang yang melampaui batas. Maka sudah seharusnyalah kita “melihat”kedalam diri kita,intropeksi diri,apakah kita sudah mengenal kedudukan nafsu dalam diri,apakah sudah mampu mengendalikannya.Inilah yang sepatutnya untuk kita perbenah sebelum kita melayakkan diri untuk beramal ibadah ,serta memetik “buahnya” yaitu Hidayah dari Allah SWT.
Menurut para ulama,secara garis besarnya,nafsu yang terdapat pada diri manusia yang akhil balikh itu terbagi 3 tingkatan;diantaranya:
[1] NAFSU AMMARAH;
        Kedudukan Nafsu ini adalah yang paling rendah dan tercela disisi Allah SWT ,bagi mereka yang memperturutinya.Dari Nafsu amarah inilah tumbuh bibit bibit penyakit hati ,diantaranya dengki iri hati,dendam,tamak,sombong. Mereka suka mencela orang lain, memperbodohkan kelemahan orang lain dan melihat dirinya sendiri serba sempurna,akhirnya menjadi takkabur. Mereka tidak dapat tahan lagi untuk menjaga kehormatan dirinya, walaupun dia orang terkenal, akan jatuh jadi hinalah orang yang menurutkan nafsu ammarah.
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya"…” (Al-Baqarah : 10) "Sesungguhnya nafsu amarah itu sentiasa menyuruh manusia berbuat keji(mungkar) , kecuali orang-orang yang telah diberi rahmat oleh Allah (maka terselamatlah ia dari hasutan nafsu itu). Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.”(Qs Yusuf 53)
[2] NAFSU LAWAMMAH
    

Ialah nafsu yang selalu ragu-ragu,mengkritik diri sendiri bila berlaku suatu kejahatan dosa atas dirinya. Nafsu lawamah  lebih baik sedikit dari nafsu amarah. Orang yang sudah ada bunga kesadaran, keinsafan, dia sadar kejahatan itu berdosa dan kebaikan itu pahala, dia ingin berbuat baik, tetapi tidak tahan lama, waktu jatuh dalam kejahatan dia resah tak tentu arah, walaupun dia puas dengan kejahatan tapi hati menderita dengan kejahatan. Rasa berat untuk keluar dari kejahatan. Timbul perebutan antara nafsu dan akal, nafsu mengajak kepada kejahatan, akal mengajak kepada kebaikan.Namun terkadang melakukan suatu perbuatan tanpa pertimbangan dan niat tulus ,dan apabila terlanjur tidak berhenti menyesal,akhirnya menderita berkepanjangan. Atau tidak dapat istiqomah dalam berbuat kebaikan. Namun Nafsu Lawamah  ibarat taufik dan hidayah Allah untuk memimpinnya kembali dari kesesatan dan kesalahan kepada kebenaran dan jalan yang lurus.
[3] NAFSU MUTHMAINNAH
       Ialah nafsu yang Redha,tenang dan tenteram ,dan terbaik diantara nafsu yang disebutkan tadi, sifat orang-orang yang memiliki nafsu Muthmainnah adalah, bila dia buat amal kebajikan rasa sejuk hatinya, tenang dan puas. Selalu rasa rindu hendak buat kebajikan, mereka senantiasa menunggu waktu untuk beribadah kepada Allah. Mereka ini dikatakan penggembala matahari (senantiasa menunggu waktu beribadah)
Hati senantiasa rindu dengan Allah, bila dia baca ayat Allah yang ada kaitannya dengan Neraka, dia rasa takut, cemas. Dia takut dengan dosa, seolah-olah gunung akan menimpa kepalanya. Dia akan bersabar dengan ujian dari Allah kepada dirinya. Doanya mustajab, Allah cepat kabulkan, rezekinya terjamin, dijamin oleh Allah. Bila selalu diuji dia sabar, akhirnya ia sudah bisa redha dengan ujian dan sabar itu akhirnya berbuah, kebahagian dunia dan Akhirat.
Firman Allah; “Hai jiwa yang tenang (bernafsu muthmainah), kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang redha dan diredhai, maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam Syurga-Ku” [Al Fajr : 27-30]
Demikianlah diantara tingkatan nafsu yang telah disepakati para Ulama’,dan Islam menuntut agar  diri kita mampu mengendalikan hawa nafsu kita,dan bukan diri yang dikendalikan Nafsu.Dan yang paling utama untuk kita jaga,dan yang menjadi ISU BESAR pada diri kita saat  ini ialah,bermula dari menjaga nafsu amarah,karena inilah yang  akan membawa penderitaan pada diri,dan masyarakat dan sangat dibenci Allah SWT.Nafsu amarah manusia ialah apa yang dikenali sebagai kemahuannya (keinginan dirinya) yang berada pada jiwanya sendiri. Ia boleh diumpamakan seperti musuhnya yang senantiasa menunggu peluang untuk membinasakan dan menyerangnya. Sebab itu dalam satu hadis Rasulullah SAW memperingatkan bahawa peperangan kita melawan kaum kuffar itu masih dikira kecil dan mudah jika dibandingkan dengan perjuangan seseorang menentang nafsunya sendiri yang sentiasa berada bersamanya.Untuk mendidik nafsu ammarah tersebut amatlah sukar melainkan mereka yang sanggup melalui perjuangan atau mujahadah bersungguh2,


dengan bantuan rahmat dari Allah SWT. Sehubungan ini Allah berfiman bermaksud: Mereka yang berusaha dan berjuang pada jalan Kami, akan Kami tunjuki jalan-jalan Kami (Surah al-Ankabut ayat 69).Rahmat Allah senantiasa terbuka dimanapun kita berada,namun akibat penyakit dalam hatipada nafsu amarah ini,yang menjadikan  Rahmat tersebut sukar untuk menerangi hati dan fikirannya,dan ketika mendapati Rahmat janganlah berhenti dan jangan berputus asa,bahwa masih banyak lagi pintu Rahmat dibukaNYA,bagi orang yang memiliki kesungguhan untuk memperbaki diri. .
      Terkadang pula seorang  yang berada pada peringkat nafsu amarah ini  bergembira bila menerima nikmat tetapi berdukacita dan mengeluh bila tertimpa kesusahan. Firman Allah: "Dan apabila Kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu. Dan apabila mereka ditimpa suatu musibah akibat kesalahan tangan mereka sendiri, lantas mereka berputus asa."(Surah Ar Rum 36).
       Marah adalah sumber kegelisahan,kebosanan,dan tergesa-gesa.Marah adalah bara api,dan api hanya boleh dipadamkan dengan air. Amal ibadat boleh jadi ‘penawar’ untuk hati daripada dikuasai perasaan benci, dendam
Baginda Rasul bersabda artinya:"Kebersihan adalah sebahagian dari iman."juga sabdanya "Wudhuk itu senjata orang mukmin" ,Sabda Rasulullah "Tiap sesuatu ada alat penyucinya dan yang menyuci hati ialah zikir kepada Allah "
      Ini menunjukkan kebersihan seorang muslim itu bukan hanya terletak pada zahirnya tetapi bathinnya pun hendaklah bersih,seperti yang diketahui wudhuk sebelum ibadah sholat adalah pembersih dan penerang diri dan wajah seorang ,dan pembersih bagi hatinya ialah mengingat akan Allah dengan Zikrillah,dan apabila amarah itu datang tiba tiba, segeralah istighfar,dan mohon padanya agar dikuatkan hati dengan Sabar.  Sabda Rasulullah s.a.w: "Sesungguhnya syaitan itu telah menaruh belalainya pada hati manusia, maka apabila manusia itu berzikir kepada Allah , maka mundurlah syaitan dan apabila ia lupa, maka syaitan itu menelan hatinya"
Rasulullah SAW pernah berhadapan dengan kemarahan tatkala Baginda menyaksikan bagaimana bapa saudaranya, Saidina Hamzah Abu Talib dibunuh dengan kejam dan di luar batas kemanusiaan dalam perang Uhud. Kemarahan dan perasaan dendam Baginda akhirnya dilembutkan Allah apabila turunnya ayat Al-Quran yang meminta Nabi tabah serta bersabar dengan ujian besar yang diterimanya.Allah berfirman yang bermaksud: “Kalaulah engkau bersikap kasar dan keras hati terhadap mereka tentulah mereka akan lari dari kelilingmu. Oleh itu, maafkanlah kesalahan mereka.” (Surah Ali-Imran, ayat 159)
Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as. mengatakan, "Jauhilah amarah, karena ia mulai dengan kegusaran dan berakhir dengan penyesalan mendalam”


      
Namun demikian, harus pula dicamkan bahwa rasa amarah bukan tak ada gunanya dan selalu berbahaya dalam semua keadaan. Pada saat-saat tertentu, terlepas juga. Namun harus digunakan secara BIJAKSANA ketika situasinya memang menuntut. Naluri ini datang pada waktu seseorang itu hendak melindungi kehidupan dan hartanya dari para perusak dan unsur-unsur kejahatan. Ketika seseorang harus melindungi keimanannya, negaranya, atau membela kemanusian secara umum, naluri kemarahan akan menjadi bagian dari semangat kepahlawanannya. Tanpa kemunculan naluri semacam ini, seseorang akan berada dalam kedudukan pengecut yang menundukkan kepalanya di hadapan berbagai penghinaan atau perlakuan buruk dari selainnya. Bila naluri kemarahan tetap berada dalam kendali naluri kebijaksanaan, niscaya ia dapat menjadi modal yang berharga bagi seseorang. Rasa amarah menjadikan seseorang mampu ikut ambil bagian dalam tugas-tugas yang sulit, seperti berjuang mempertahankan negara, menghidupkan keimanan (amar makruf nahi mungkar), serta melindungi keluarga.
 Namun sebaliknya apabila tidak dapat dikendalikan,kemarahan terus-menerus dapat mempengaruhi jiwa dan urat syaraf seseorang serta membuatnya lemah dan tak bertenaga. Karena itu, orang yang berupaya menjaga nama baik, kesehatan, dan kesalehannya harus sekuat tenaga menundukkan rasa amarahnya yang buruk, kalau tidak, ia (rasa amarah) akan merusak urat syaraf, nama baik, dan keimanan ,dan akhirnya Allah menutup hatinya .
Namun bagaimanapun tetaplah kita berikhtiar mendidik diri supaya senantiasa berlembut hati,dalam bermasyarakat jauhi sifat amarah,jadilah seorang pemurah,karena Allah akan memurahkan Rahmat bagi jiwa kita, serta mudah memaafkan orang lain.Begitulah sifat Rasulullah SAW yang berjaya menarik ramai golongan Musyrikin yang keras, sombong dan Jahil hingga akhirnya mampu dijinakkan dengan kebenaran Islam. Semoga kita bisa menjaga dan mengendalikan sifat marah dan hawa nafsu kita. Karena marah itu hanya akan membawa bencana dan murka ALLAH SWT ,dan dapat meneladani akhlaq Rasulullah SAW yaitu Akhlaqul Kharimmah,yang mendapat gelar Al Insan Kamil (Insan Utama)… amin … Semoga ALLAH menjaga kita dan keluarga kita dari fitnah kehidupan dunia, fitnah kubur dan adzab di hari kiamat kelak. Karena Allah telah membuka lebar pintu-pintu syurgaNya, bagi mereka yang mampu mengendalikannya.
taqabalAllah minaa wa minkum,subhannallah.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/mengenal-dan-mengendalikan-nafsu.html 

Hikmah yang Tersirat

 Anda pasti tau Kholifah Harun Ar-Rasyid. beliau adalah salah satu Kholifah dari Bani Abbasiyah yang masyhur karena kesuksesannya dalam kepemimpinan dan perluasan daerah kekuasaan Islam.
di suatu hari beliau mengalami kegundahan hati, sehingga beliau merasa tidak tenang dan bahagia. kemudian dia memanggil penasehat spiritualnya yang bernama ibnu asyiqi.
ketika penasehat tersebut datang, penasehat bertanya tentang ada perihal apa sehingga Raja Harun Ar-Rasyid memanggilnya, kemudian Raja Harun Ar-Rasyid menceritakan tentang kegundahannya.
Raja mengungkapkan bahwa beliau merasa tidak bahagia dan tenang, penasehatnya pun kaget, di dalam benaknya bagaimana mungkin seorang raja yang memiliki kekuasaan dan memiliki kekayaan yang melimpah tidak hidup bahagia dan tenang?. kemudian penasehat tersebut berkata :
Penasehat : wahai raja, saya akan memberikan nasehat kepada anda akan tetapi sebelumnya saya akan mengajukan beberapa pertanyaan, apakah anda bersedia?
Raja Harun Ar-Rasyid : aku bersedia!


Penasehat : wahai raja, andaikan anda melakukan perjalanan di tengah-tengah gurun pasir, di tengah-tengah perjalanan tersebut anda merasa lelah sekali dan merasa haus, kemudian anda mengambil perbekalan air yang anda bawa, akan tetapi perbekalan air tersebut telah habis anda minum di saat perjalanan tadi, sehingga anda sangat merasa bertambah haus. kemudian anda bertemu dengan seseorang yang membawa air, apa yang akan anda lakukan?
Raja Harun Ar-Rasyid : aku akan merebutnya!
Penasehat : bukankah perbuatan tersebut adalah larangan agama? mengambil yang bukan hak kita?
Raja Harun Ar-Rasyid : ya, engkau benar. kalau begitu aku akan membelinya!
Penasehat : jadi anda benar-benar akan membelinya?
Raja Harun Ar-Rasyid : ya!
Penasehat : jika orang tersebut meminta harga yang lebih mahal, seperti dia akan memberikan air satu gelas dengan seharga satu kerajaan yang anda miliki?
Raja Harun Ar-Rasyid : ya, aku akan bayar dengan kerajaanku. karena apalah artinya sebuah kerajaan jika aku kehausan dan menjadi tidak berdaya. aku akan membayarnya dan aku akan meminumnya sehingga aku bisa meneruskan hidupku!
Penasehat : baiklah. saya akan mengajukan pertanyaan lagi, apakah anda bersedia?
Raja Harun Ar-Rasyid : ya, aku bersedia!
Penasehat : jikalau anda sakit tidak bisa kencing, sedangkan para tabib yang anda panggil tidak ada yang bisa memberikan obat yang dapat menyembuhkan anda. tapi ada seorang tabib yang memiliki obat yang dapat menyembuhkan penyakit anda tersebut, dan obat yang dijualnya tersebut sangatlah mahal, yakni seharga kerajaan anda, apakah anda akan membayarnya?
Raja Harun Ar-Rasyid : ya, aku akan membayarnya dengan kerajaanku. apalah artinya sebuah kerajaan jika aku terus kesakitan dengan penyakitku. aku akan membayarnya dan setelah sehat aku akan meneruskan hidupku dengan kesehatanku.
Penasehat : baiklah. saya akan mengajukan pertanyaan lagi, apakah anda bersedia?
Raja Harun Ar-Rasyid : ya, aku bersedia!



Penasehat : bagaimana anda akan membayar keduanya sekaligus, padahal kerajaan anda hanya satu, anda tidak memiliki dua kerajaan, bagaimana dengan begitu?
Raja Harun Ar-Rasyid : (diam, tidak bisa menjawab)
Penasehat : wahai tuanku, dari pertanyaan-perntanyaan yang saya ajukan tadi, tidaklah ada niatan ingin mengecilkan hati tuan. saya hanya ingin mengatakan bahwa apalah artinya sebuah kerajaan dan kekuasaan dengan sebuah kesehatan dan nikmat yang diberikan oleh Allah! wahai tuanku, ada dua hal yang harus anda pahami agar anda bisa bahagia, yang pertama adalah menysukuri apa yang di anugerahkan oleh Allah kepada tuan dan yang kedua adalah dunia yang telah diciptakan oleh Allah itu semua adalah nikmat.
dari cerita di atas dapat kita ambil pelajaran bahwa, apa yang ada pada diri kita itulah nikmat yang harus kita syukuri, kesehatan, akal, bernafas, melihat, mendengarkan, pakaian dan sebagainya itu merupakan nikmat Allah. akan tetapi kecenderungan manusia adalah lupa bersyukur atas apa yang telah ada pada dirinya, dia akan bersyukur ketika dia baru memperoleh apa yang ia inginkan.
pada saat puasa, apa yang berharga menurut anda ketika berpuasa?ketika anda berbuka? tentu anda akan mengatakan bahwa meminum segelas air dan memakan sepiring nasi adalah sesuatu yang sangat berharga. tidak kah anda merasa bahwa Allah mengajarkan kita bahwa apa yang ada pada diri kita selama ini adalah nikmat yang sangat-sangat berharga.
dalam surah ibrahim :
لئن شكرتم لأزيدنّكم , ولئن كفرتم إ نّ عذابي لشديد

jika engkau bersyukur maka akan Ku tambah nikmatku, dan jika kamu megkufurinya sesungguhnya siksaKu sangatlah dahsyat.
bertambahnya nikmat tidak hanya dapat kita ukur dengan bertambahnya materi akan tetapi bertambahnya nikmat bisa berarti ketenangan dalam hidup walaupun tak mempunyai materi, begitu juga dengan sebaliknya.
demikianlah pelajaran yang dapat kita ambil, kurang lebihnya penulis mohon maaf. karena kami juga tidak luput dari salah. Wallohu A'lamu Bis Showab.. Alhamdulillahi Robbil 'Alamin


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/hikmah-yang-tersirat.html

Buat Sahabatku.......

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Assalamualaikum…………… Apa khabarmu disana ……………….. Salam kerinduan fillah sebagai pembuka tirai………… Semoga dirimu sahabat , sentiasa di bawah lembayung rahmat serta taufik Ilahi…..
Buat renungan diri ini serta sahabatku fillah, Semalam nan berlalu sukar digamit lagi, Hari ini suatu realitas, Andai hadirnya esok, Pastinya bersulamkan rantaian suci………….
 MAAL HIJRAH…….. telah jauh kita tinggalkan, setiap hari yang berlalu menagih suatu perubahan bagi diri ini lalu ia mengundang suatu gelanggang mujahadah yang maha hebat agar tersahut  menuju Allah. Sejenak…… sayup-sayup suatu perasaan menerjang sanubari betapa ibanya diri ini andainya hadirnya maal hijrah ini adalah kali terakhir buat diri kita ini………. Pastinya detik-detik kematian kan menjelma menghampiri diri ini seiring dengan gagahnya malaikat Izrail dengan izin tuhan mencabut nyawa, Malaikat Raqib & 'Atid sibuk dengan komputernya menghitung amalan kita, Malaikat Mungkar dan Nakir sibuk dengan set perakam videonya memperlihatkan segala rutin diari kita……..
Buat renungan diri ini dan sahabat fillah…………. Ingatlah……. Dunia ini hanya tempat persinggahan permainan suatu persembahan pentas kehidupan  segala penipuan serta kepura-puraan………..
Sahabat……… rinduilah akhirat nan kekal abadi pasti tersIRAT sinar kebahagiaan serta keriangan sejati……….
Dilautan dunia ini, badai-badai cobaan senantiasa menjenguk diri tanpa jemu, menggamit hati serta sanubari, lantaran nafsu dan syaitan lah’natullah semakin bermaharajalela menghantui diri, agar tersisih dari ridhaNYA, lantas tercampaklah dalam kemurkaan ilahi……..na'udzubillah.
Buat renungan diri ini dan sahabat yang di kasihi fillah……. Sesekali Allah takkan memungkiri janji janjiNya…… Setiap kekurangan suatu cabaran………


Setiap kelemahan suatu ujian………. Pastinya sahabat, dirimu tegak menantang badai-badai dugaan ditengah-tengah lautan berapi, biarpun bahtera yang di layari patah sauhnya, biarkan dirimu semakin lemas terjepit antara bisikan syaitan……antara gamitan ilahi.
Sahabat, pastinya dirimu tetap utuh dan tetap kukuh seiring dengan rahmat dan kasih Ilahi Maha luas nan sejati…………. Marilah sahabat, andai di renungi setiap kegetiran cabaran nan menimpa para kekasih Allah, para auliya' Allah, begitu besar sekali mehnah perjuangan diri, betapa kerdil diri kita ini sebagai insan biasa kadangkala sekelumit cuma dugaan melanda, hati memberontak, dan jiwa meronta lantas pasrah bersangka buruk terhadap Ilahi. Zalimnya diri kita temanku, bertahun-tahun Allah naungi kita dengan kurnia rahmatNya dan limpah kasihNya. Cuma seketika Allah uji hati kita dan jiwa kita, lalu perasaan kita merintih menangisi betapa malang nasib diri ini…………
Mengapa???? Menjadi tanda tanya. Setelah nikmat kita kecapi, masih kita agih-agihkan yang mana boleh dan yang mana tidak boleh kita lakukan suruhan Ilahi. Sampai hati kita sahabat, membiarkan diri kita, hati kita, perasaan kita……..gersang ketandusan santapan rohani dan santapan nur kasih Ilahi. Menzalimi diri sendiri, membiarkan ia tercamapk dalam jurang Neraka jahannam nan sentiasa membara menanti mangsanya.
Buat renungan diri ini serta sahabat yang kukasihi dan di rahmati Ilahi..... ……andai diperlihatkan ahli-ahli neraka pada isi alam maya ini pasti akan mati kita…..karena terlalu ngeri keadaanya …. Marilah sahabat sama-sama kita menoreh langkah merindui……. Betapa syahdu lambaian syurga Ilahi, Betapa agung 'arash Ilahi, Betapa mulia gamitan ridha Ilahi, Betapa luas lautan keampunan Ilahi, Realitinya………………………… Betapa jelas kalimah Ilahi, kalam Nya  tinggi, QahharNya tidak bertepi, hikmahnya Maha Jabbari……….. Marilah sahabat kita bersama-sama, bangun, beristiqamah diri, tetapkan pendirian, teguhkan hati dan iman, perjuangan diri serta nafsu agar tercapai nur maghfirah serta mardhiah Ilahi………. Memang terlalu derita jiwa terlalu lemah diri dalam pentarbiyahan, karena………… Syurga itu manis, maghfirah Allah itu luas dan derajat mukmin itu tinggi……………
BERMUJAHADAHLAH……….. Walaupun pada awalnya terlau pahit amat sukar tetapi itulah permulaan titik nur keinsafan, kudus bersulamkan jutaan mutiara nasihat, bicara hikmah, senandung pengajaran, puitis peringatan agar penyesalan tidak membelit , agar derajat insani tidak menyamai derajat hewan……… Maukah kita bertopengkan manusia tetapi berhatikan hewan, Mempunyai hati, tidak merenungi kebesaran Ilahi…………… Mempunyai mata tidak memerhatikan keindahan ciptaan Ilahi…… Mempunyai telinga, tidak mendengar peringatan Ilahi……….
Buat renungan diri ini dan sahabat di kasihi perjuangan fisabilillah……… Terlalu dhaif diri ini, terlalu hina jiwa ini, walau saban  waktu mengalunkan kalimah Ilahi, mendengar serta meyakini Kitabul-izzati tapi masih lagi kita biarkan diri kita hanyut dibawa arus kebobrokan duniawi………….


Andainya kita terus berusaha berusaha mencari ridha Ilahi….. Disitulah terdapat pengampunan Ilahi nan Maha tinggi……… Andainya kita berputus asa menggapainya ………… Disitulah terdapat kemurkaan Ilahi nan Maha ngeri………….. Syaidina Ali .a berkata: "Andainya diri ingin kemesraan Ilahi, kamu hendaklah garang dengan nafsu kamu sendiri. Andainya kamu telah merasai manisnya bertemu Ilahi, pasti kamu akan merasai terlalu pahit berpisah denganNya."
Akhir kata……………. Marilah sahabat bersama-sama kita mengoreksi diri di bawah lembayung rahmat, rIdha serta nikmat Ilahi agar nur keimanan berlimpah sejuta karOmah serta barOkah.

Salam Persahabatan.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/buat-sahabatku.html

== Mencintaimu Karenamu Ya Allah==

Wahai Penilai Hati lihat batinku, Entah Ungkapan apa yang dapat kulukiskan betapa bersyukurnya Hamba atas anugerah Cinta yang Engkau berikan ini pada Hamba..
Hanya padamu kubertanya lewat setiap sujudku ini Hingga akhirnya kau tunjukkan padaku Cinta terhadap makhluk karenamu Ya Alloh.. Sesungguhnya rahasia itu hanya kau yang tahu
Hingga akhirnya engkau ajarkan kepada hamba atas apa-apa yang tidak kuketahui Kau tunjukkan ilmu-Mu dihadapanku yang sungguh aku tak mampu menafsirkan betapa sesungguhnya engkau maha mengetahui apa-apa yang tidak kuketahui
Kau berikan jawaban kepada Hamba atas setiap doa yang kupanjatkan dalam setiap kesempatan kala bermunajat kepada-Mu dan juga didalam sunyi keheningan malam
Engkau tunjukkan pula pada lubuk hatiku akan hubungan yang sesuai dengan syar’i dan yang sepantasnya diridhoi olehmu Ya Alloh.
Kau berikan aku kekuatan dan tindakan nyata kepadaku dalam setiap keraguanku hingga ku dapat melangkah dan memutuskan segala sesuatu-Nya menyesuaikan dengan tuntunanmu
Ya Alloh..sungguh luar biasa rencana darimu Ya Alloh
Kau pertemukan hamba dengan seseorang ukhti yang terbaik menurut pandangan serta harapanku dan tentunya terbaik pula menurut-Mu Ya Alloh.
Tiada kata yang bisa kuucapkan selain rasa syukur kepadamu Ya Alloh
Aku sebagai hambamu yang lemah dan tak sempurna hanya bisa memohon dan berdoa kepadamu Ya Alloh
Janganlah Engkau cabut rasa yang telah hadir dan kian tumbuh itu dariku Ya Alloh
Janganlah pula Engkau bolak-balikkan Hati Hamba-MU ini Ya Alloh dari Qolbu ini
Sesungguhnya,
Aku mencintaimu ….. …. ….. karena-Mu Ya Alloh.
Dengarlah suara hatiku ini bahwa sesungguhnya aku mencintaimu karena-Mu Ya Alloh...
Dan, di akhir ungkapan hatiku ini..
Kutitipkan saja Rindu dan Cintaku ini pada-Nya...


Amiin Ya Robbal’alamin


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/mencintaimu-karenamu-ya-allah.html

*** Hati Seorang Ayah ***

Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya.
Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?” Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.
Ayahnya menjawab : “Sebab aku Laki-laki.”Itulah jawaban Ayahnya.
Anak wanita itu berguman : ” Aku tidak mengerti.”
Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran.
Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya,
kemudian Ayahnya mengatakan :
“Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki.
” Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.


Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya
:”Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk?
Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?”
Ibunya menjawab: “Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian.” Hanya itu jawaban Sang Bunda.
Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.
Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.
“Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. ”
“Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. ”
“Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. ”
“Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya.”
“Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. ”
“Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara.”


“Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi.”
“Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia & BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. ”
“Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat.”
Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya.
” AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH.”
Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah…
With Love to All Father...
Note: Berbahagialah yang masih memiliki Ayah. Dan lakukanlah yang terbaik untuknya….
          Berbahagialah yang merasa sebagai ayah. Dan lakukanlah yang terbaik Buat keluarga kita…


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/hati-seorang-ayah.html

Panggilan

Kemanapun arah mata memandang saat ini, jutaan hamba Allah dari berbagai belahan dunia sedang berkemas-kemas untuk menyambut panggilan Allah ke Tanah Suci Makkah.  Bekal untuk itu sudah disisihkan bertahun-tahun.  Yang kurang berada juga menyapihnya seperak dua perak dengan harapan suatu ketika bisa mewujudkan niat mulia.  Sebentar lagi air mata mereka akan berlinang di sana, seraya menengadahkan tangan dan mengharapkan ampunan dari Allah.  Lantas, di saat saudara-saudara kita berkesempatan memenuhi panggilan itu,nah.. kita sendiri sedang memenuhi panggilan siapa?(siapa?  maaf saya ga mendengar suara anda..).

    
 (“Atau) siapakah yang mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi? Apakah ada tuhan lain selain Allah? Sedikit sekali kamu yang memperhatikannya” (QS. an-Naml: 62).
 Mengamati apa yang sedang berkembang dalam hari-hari belakangan ini di negeri kita, suka atau tidak suka harus mengakui bahwa sebahagian kita sedang memenuhi panggilan nafsu.yang di sopiri oleh setan..kok?.  Sebab, sebahagian kita sedang saling menzalimi saling memmutus  silahturahim diamanpun.  Banyak hamba tak bersalah menjadi teraniaya, lahir dan batin, akibat perbuatan sebahagian kita. Keadilan pun menjadi mati.. justice is death, dilindas oleh dahsyatnya arus kejahatan .  Bau busuk perbuatan dosa menyelimuti negeri ini. Sungguh tega si empunya hati yang berbuat demikian, bahkan terhadap saudara-saudaranya sendiri.  Bahkan di saat sebahagian saudara kita sedang memohon ampunan di Tanah Mulia.
 Andaikan si pelaku dosa melihat dirinya dari luar tubuhnya, sungguh tak akan mau menerimanya dirinya.  Apalagi di saat yang sama, ancaman terhadap azab Allah sangat besar, terutama terhadap para pelaku aniaya.  Sungguh, Allah akan mengabulkan doa, apalagi doa orang-orang teraniaya.maka hati hati lah pada doa ornag yang teraniaya..  


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/panggilan.html