Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Jumat, 18 Mei 2012

Hei, Bangun Masa Depanmu! [ Part #2 ]

Di Part pertama tulisan 'Hei, Bangun Masa Depanmu!' ini, kamu insya Allah sudah mendapat kesimpulan, bahwa kamu harus mau membangun masa depanmu, sebaik mungkin. Dan, hal itu membutuhkan pemaksimalan dua hal penting, sekaligus paling dasar: Tahdid alhadaf, dan mil' alfaragh.
Ok, memaksimalkan keduanya, saya membuat peta tersendiri untuk diri saya, yang -semoga- dengan berbagi ini, kamu, sahabat saya, mungkin mengambil gambaran, dan semoga mengambil manfaat.
Hm, pemaksimalan dua point penting tadi, membutuhkan empat langkah sakti: Ifham, Qaddir, Thabbiq, Naffidz. Ikuti penjelasannya!
[ Ifham! » Fahamilah! ]
Langkah pertama, adalah kamu harus memahami kemauan dan tujuanmu di masa depan. Tentu saja, memahami keinginan masa depanmu, bukan hanya dengan sekedar 'memahami' saja, tapi kamu -minimal- benar-benar membuat persiapan yang pas. Saya pribadi, persiapan itu saya tulis baik-baik, dan saya simpan sebagai penyemangat!

Nah, agar kamu lebih mudah membuat persiapan untuk masa depan, point Ifham, bisa kamu kuasai sebaik mungkin dengan membuat pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan yang saya gunakan untuk menginjak point Ifham, diantaranya:
• Apa tujuanmu? • Apa yang kamu lakukan untuk menuju impian? • Apa rencanamu? • Apa yang mungkin kamu butuhkan? • Apa yang membuatmu memilih impian itu? • Apa yang akan terjadi jika tercapai? •
Sahabat, kamu bisa kok menambahkan pertanyaan lain, agar kamu semakin mantap dengan pilihan masa depanmu!
Nah, jika kamu sudah benar-benar memahami dirimu dan kemauanmu dipoint ini, saatnya kita berpindah ke point kedua.
[ Qaddir! » Perkirakan! ]
Ya, kamu sudah memahami kemauanmu, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang membuatmu semakin yakin dengan kemauan itu. Sekarang, agar mudah untuk menuju impian dan masa depan, kamu harus memperkirakan segala sesuatu yang berhubungan dengan tujuan itu, yang kamu sendiri harus melewatinya!
Ya, saya sudah menjawab pertanyaan untuk point ini. Semisal, pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Bagaimana caramu menuju impian? • Sekarang, kamu memulai darimana? • Apakah kamu nanti akan membutuhkan bantuan? Jika ya, dari siapa? • Apakah kemungkinan menuju impian itu dalam batas wajar dan bisa diharapkan? • Jika kamu menemui rintangan, apa yang kamu persiapkan untuk menghadapinya? • Jika kamu menemui kegagalan, apa yang kamu persiapkan untuk menghadapinya? • Siapkan segala rencanamu! •
Point ini, ada hal penting yang harus menjadi amunisi kita: percaya diri! Karena dengan kepercayaan dirimu, kamu bisa melaju pesat untuk mencapai tujuan. Dan, setiap masalah yang kamu hadapi, insya Allah bisa kamu urai, secepat mungkin.
Plus, agar lebih memuaskan, coba kamu perkirakan juga: siapa sajakah yang akan mendapat manfaat dari masa depanmu itu? Jawab saja sepuas hatimu: bisa orang tua, keluarga, sahabat, atau bahkan masyarakat luas.
[ Thabbiq! » Terapkan! ]
Kamu sudah memahami keinginanmu, juga sudah mempersiapkan peta dengan matang untuk menuju garis finish. Tak ada kata menunda: Sekarang juga, secepatnya terapkan rencana dan petamu, dalam hidupmu dan jadwal sehari-harimu!


Ya, seperti pada point Qaddir, ada perkiraan kamu menemui rintangan. Tapi, hm, di fase Thabbiq, karena persiapan matang point Qaddir, juga kepercayaan dirimu, kamu akan mudah melewati rintangan; Karena bagi seorang yang benar-benar berkemauan tinggi, rintangan hanyalah sebuah halangan kecil, yang bukan mengganggu, tapi memberikan pelajaran!
Ya, pengalaman adalah guru terbaik.
[ Naffidz! » Laksanakan! ]
Ya, point ini berkaitan erat dengan point sebelumnya, Thabbiq. Point Naffidz, mengajakmu agar tak terputus untuk tetap menjalani rencana-rencana yang kamu susun di point kedua, Qaddir, hasil keyakinan matang point pertama, Ifham.
Nah, point Naffidz, pun mengajak kamu untuk selalu cepat tanggap menghadapi segala sesuatu yang berhubungan dengan rencana-rencanamu: setiap satu rencana terlaksana, maka bersegeralah melaksanakan rencana kedua -semua rencanamu, tetap akan bermuara pada satu ujung bernama masa depan! Jangan sia-siakan waktu!
###
Sahabat, bisa kamu temukan rasa disini, bahwa di dua point Ifham dan Qaddir, kamu sedang memaksimalkan tahdid alhadaf. Dan, pada dua point terakhir, Thabbiq dan Naffidz, kamu diajak memaksimalkan mil' alfaragh!
Seperti yang disebut di part pertama, memaksimalkan dua hal penting ini: tahdid alhadaf dan mil' alfaragh, akan membuat jalanmu menuju masa depan semakin luas terbentang!
###
Wah, benar-benar pas dengan awal tulisan ini, Masa muda, benar-benar masa yang berapi-api. Saya terbakar semangat!
###
Seringkali, ketika kita sedang berada di jam sembilan pagi hingga dluhur, semangat kita mengerjakan tugas keseharian -apapun itu- begitu berkobar, hingga seakan kita lupa bahwa nanti waktu ashar dan waktu malam ak tiba -kita semangat sekali di jam-jam 'hidup' itu!
Begitu juga kita diusia remaja ini. Kita terbakar semangat, terbakar motivasi. Dan karena itu, kita sering lupa dengan masa tua dan gelap kubur kelak! Seakan di perasaan kita, dimasa depan, usia kita kelak tak jauh berbeda dengan usia sekarang.


Sahabat, ayolah. Coba terapkan tahdid alhadaf dan mil' alfaragh, bukan hanya pada masa depan kehidupan dunia, tapi juga pada masa depan yang lebih jauh dan abadi: akhirat! Apakah kamu sudah mempersiapkan itu semua, agar masa depan bernama akhirat itu bisa lebih bersinar terang dan memuaskan?
Ya, menerapkan semua itu pada kehidupan akhirat, akan lebih penting. Masa mudamu, masa yang sedang penuh semangat, jangan disia-siakan untuk hal yang mengantarkanmu kepada selain surga!
Ya, rencanakan masa depan duniamu, untuk mencapai hal terbaik bagimu. Dan rencanakan untuk masa depan akhiratmu: Surga Tertinggi!
###
Ya Hayyu, Wahai Yang Mahahidup,
Ya Qayyum, Duhai Yang Mahamenguasai,
Dengan rahmatMu aku meminta tolong,
Dari siksamu aku berlindung,
Jangan biarkan aku sekerjap matapun
Mengurusi urusan-urusan hidupku.

Cukuplah bagi kami, Allah sebagai Penguasa terbaik dan Penolong terbaik.



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/hei-bangun-masa-depanmu-part-2.html 

Kecantikan Istri Hanya Untuk Suami

  •*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Al-Barquni mengatakan,
“Kecantikan seorang wanita dan keindahan dirinya adalah landasan kecenderungan laki-laki dan keterpika tannya. Pilar keindahan adalah kebersihan, maka seharusnya istri mewaspadai pandangan suaminya tertuju pada sesuatu yang menjijikkan dan memuakkan, baik itu berupa kotoran, kekusutan, bau busuk atau lainnya”.
Mungkin pertama kali yang menjadikan pria tertarik kepada wanita adalah kecantikan dan penampilannya yang manis. Tetapi sayangnya, sebagian wanita melupakan kenyataan ini, sehingga mereka mengabaikan dirinya sedikit demi sedikit. Akibatnya,sang suami melihatnya dirumah dengan penampilan yang tidak enak dipandang, dalam keadaan rambut acak-acakan, atau bersikap cuek, dan juga mencium “aroma dapur” dari badannya, selalu mengenakan pakaian yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan rumah, tidak memperhatikan insting, etika,sisi-sisi psikologis, dan kecantikan .Bahkan mereka masih saja mengabaikan setelah dikaruniai beberapa orang anak, karena pada saat itu ia menyangka telah mengikat suaminya, dan meyakini bahwa suaminya tidak akan bisa lari darinya.
Ini adalah kesalahan fatal, karena bisa merusak penampilan yang telah digambarkan oleh seorang pria tentang wanita disaat menikahinya.Tidak diragukan lagi bahwa hi langnya kecantikan seorang istri dari pandangan suaminya akan mengakibatkan dampak yang sangat buruk. Misalnya, kita sering menemukan ada seorang wanita cantik yang diabaikan suaminya. Bahkan, sang suami lebih cenderung mencari wanita lain. Sementara itu, disisi lain kita menemukan wanita lain yang kurang begitu cantik tetapi dapat menarik hati dan perasaan suaminya dengan memelihara kelembutannya, menjaga kebersihan, perhiasan dan pakaiannya .


Kehancuran mayoritas rumah tangga bisa di pastikan berawal dari permasalahan ini.
Oleh sebab itu,Tanggung jawab seorang wanita muslimah adalah menyediakan segala faktor ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kasih sayang bagi suami, sementara tanggung jawab suami adalah berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup, peralatan dan barang-barang yang diperlukan istrinya.
Sudah seharusnya seorang istri berhias berharum-haruman, dan mempercantik dirinya di rumah khusus, untuk suaminya saja, berapa banyak wanita yang tidak begitu cantik bisa memiliki hati dan perasaan suaminya dengan menjaga kebersihan, pakaian, keindahan penampilan dan tutur kata yang manis.
Seorang wanita Muslimah pasti ingin menjadi penghuni surga-Nya, dengan menyadari bahwa sesungguhnya keindahan merupakan ajakan yang kuat bagi rangsangan seksual laki-laki dan memenuhi keinginannya menjadi lebih baik untuk penampilan seorang wanita, serta akan lebih mengekalkan kasih dan sayang.Abul Al-Faraj berkata:
“Sesungguhnya istri akan mendapat perhatian suaminya setelah sempurna penampilan dan kecantikannya seharusnyalah istri membiasakan diri dalam hal menjaga kebersihan dan penampilan yang indah, memakai segala sesuatu yang menabah kecantikannya, baik itu perhiasan ataupun pakaian, bentuk-bentuk perhiasan ini harus disesuaikan dengan persetujuan dan yang disukai oleh suaminya. Hendaklah ia mewaspadai pandangan suaminya tertuju kepada sesuatu yang tidak di sukainya seperti kotoran, bau yang tidak enak,a tau perubahan yang dibenci pada dirinya. Bahaya yang muncul saat ia mengabaikan hal tersebut akan menimpa dirinya sendiri. Sangat ditakutkan apabila suaminya mengetahui peremehan tersebut, dan kemudian ia melayangkan pandangan pada wanita lain”.
Tujuan menyuruh kaum wanita mempercantik diri untuk suaminya bukanlah untuk menghabiskan waktu di depan cermin sambil mengagumi kecantikan dirinya, atau panjang rambutnya atau tinggi badannya. Sesungguhnya membanggakan diri sendiri merupakan tanda kelemahan akal seseorang, tujuan sebenarnya adalah membiasakan diri dalam kebersihan dan kerapian, hal itu termasuk menertibkan rambut, merapikan pakaian tanpa ada tanda-tanda di buat-buat atau terbebankan.
Alangkah mulianya seorang wanita ketika suaminya akan datang ,ia segera bersiap-siap untuk menemuinya dengan penampilan yang sebaik-baiknya mulai dari kebersihan pakaian, keceriaan wajah dan senyum simpulnya, karena istri manapun jika menyambut suaminya dengan penampilan begini pasti suaminya akan merasakan kehormatan dan kedudukan yang mulia.
Sejumlah ahli hikmah mengatakan,“Kehidupan yang panjang ini akan terasa pendek oleh istri yang ceria, berseri-seri, terpercaya,dan shalihah, sedangkan penderitaan banyak disebabkan oleh istri kasar yang tidak memberikan ketenangan jiwa saat bergaul dengannya, tidak memberikan keteduhan saat melihatnya”.

Sebuah peribahasa mengatakan :
“Kasih sayang adalah badan; sedangkan wajahnya adalah muka yang berseri-seri”.
Merupakan kewajiban istri untuk memperindah diri bagi sang suami dengan membersihkan badan yang juga men cakup pakaian,karena tidak diragukan lagi bahwa istri ya ng mengabaikan keindahan dirinya berarti ia sedang beru saha untuk menjauhkan suaminya dengan tangannya sen diri dan bisa saja akhirnya suaminya terlempar dipangku an wanita lain.Hendaklah ia membersihkan diri sebelum kedatangan suaminya dari kesibukan kerja dan memakai pakaian yang pantas seakan-akan ia sedang menunggu pangeran yang tampan.
  ♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/kecantikan-istri-hanya-untuk-suami.html 

MENTAL KORUPSI

Pernah dalam suatu hari, saat piket masak, aku memperhatikan sikap aneh tak biasa dari salah satu temanku sesama tim masak. Biasanya, dia yang paling semangat mengincipi masakan apapun. Entah itu nyemil kerupuk, nyuil lauk yang sudah matang, nyobain kuah. Pokoknya ada aja deh.
Suatu hari itu, dia tidak incip sama sekali. Iseng aku tanya, "tumben kamu nggak incip-incip? Biasanya suka banget".



Pelan dia menjawabku, "pengen sekali-kali melatih diri nggak korupsi Wy, masa' korupsi terus". Heeee... Bahasanya :-D
@ @ @
Di kesempatan yang lain, saat kami lagi mendapat rizki cemilan dan dibagi oleh teman yang senior, kami sempat melihat teman yang membagi tadi, diam-diam ngantongin beberapa bungkus jajan yang hendak dibagi. Kebetulan aku yang memergoki ulahnya itu, kugoda dia, "hayooo, kyai kok korupsi", seniorku itu hanya tersenyum nyengir kuda, tapi tetap saja jajannya itu dia embat.
@ @ @
Cerita yang lain, dari kisah para seniorku yang telah pulang dan aku hanya dengar cerita. Dulu, ada salah satu senior yang setiap jam makan selalu datang terlambat dan dia nimbrung di nampan yang anggotanya masih belum lengkap (tradisi pesantren, makan bersama satu nampan 3 orang). Namun dia, meski datang terlambat, tetapi selalu selesai dan berdiri terlebih dahulu saat yang lain belum selesai.
Ketika ditanya akan kebiasaan itu, beliau dengan polos menjawab, "aku hanya takut makan jatahnya teman, lebih baik aku berdiri dulu".
Ironis, di waktu yang juniornya kini, termasuk aku, pada momentum yang sama, --padahal kita sudah maem jatah kita, tapi masih kerap belum puas (ya masih lapar juga)--, mencari peluang dengan ngembat jatahnya teman yang lain (walau mereka memang tidak makan).
Atau, kadang jatah satu nampan yang biasanya buat 3 orang, di maem dengan rakus berdua saja.
Meski tentu semuanya di kalangan kami, hal itu dianggap maklum dan sama-sama saling ridho, ya akhirnya selamat deh, nggak jadi korupsi :-D (yang jadi perkara besar kan kalau ada yang nggak rela)..
@ @ @
Mental korupsi, kalimat itu yang tiba-tiba terlintas di benakku, apakah seperti ini ya mental bangsa kita? Pantesan dari atas ke bawah, sama saja.
Pikirku, kalau yang mengerti agama saja berani begitu, walau hanya kecil-kecilan, bagaimana yang tak terdidik agama dan tatakrama dengan baik? Yang dikepalanya hanya berpikir keuntungan dan materi saja?..



Korupsi, apapun jenisnya, meski hanya sejumput beberapa helai bulu ternak (sebagaimana yang digambarkan sendiri oleh Nabi) adalah perbuatan yang sangat terlarang oleh agama dan diancam hukuman pedih kelak di hari pembalasan.
Penyebab utama korupsi adalah tentu karena tidak adanya rasa Wara' (menjauhkan diri dan berusaha mengekang nafsu dari berbuat dosa) di hati. Kurangnya taqwa, ketakutan pada Allah.
Andai di hati terpatri rasa ini, ada Wara', maka tak akan pernah seseorang itu mengambil hak orang lain.
Harus kita akui, kerap kita menyalah gunakan kepercayaan yang diberikan pada kita, untuk kepentingan pribadi kita. Semisal kita mendapat kepercayaan jadi pengurus apa gitu. Fasilitas yang tidak seharusnya buat pribadi, malah kita pakai buat kepentingan sendiri, dengan dalih, ah sedikit aja kok, nggak apa-apa.
Iya, pertama kecil-kecilan, lama-lama entar? Bisa korupsi beneran kalau dibiar-biarin, na'udzu billah deh.
Kita sama sekali lupa, dan tak bisa meneladani, bagaimana sikap salaf sholeh dahulu kita.
Diceritakan, bahwa Umar bin Abdil Aziz, pada suatu malam di istananya sedang berbincang persoalan kenegaraan dengan salah satu menterinya. Usai pembahasan soal itu, sang menteri bertanya soal keluarga dan keseharian Khalifah, ngobrol lah.
Tiba-tiba beliau mematikan seluruh lilin yang tadi menerangi ruang kerjanya, sang menteri tentu heran dan bertanya akan tindakan aneh Khalifah.
Dengan bijak beliau menjawab, "tadi kan kita membahas soal negara, jadi tidak apa-apa kita pakai lilin-lilin itu. Lha sekarang kan kita ngobrol santai, ya nggak boleh lah kita pakai fasilitas negara."
Nah, masih adakah teladan seperti ini di kalangan kita? Alhasil, catatan ini, sama sekali tidak menyinggung para pejabat, atau orang-orang kantoran dan yang berhubungan dengan duit. Tapi lebih ke kita sendiri, mesti kita koreksi lagi diri kita terlebih dahulu (sebelum menilai orang).
Kalau kita masih suka ngambil jatah yang semestinya bukan hak kita, meski cuma satu butir permen, atau hal yang remeh temeh lah, berarti masih ada mental korupsi dalam diri kita. Ini yang harus kita hilangkan.
Hooo? Jangan-jangan, kenapa demo korupsi sama sekali tak ada pengaruhnya? Apa karena yang mendemo juga masih suka korupsi kecil-kecilan ya? :-D wallahu a'lam deh


Akhir catatan, dalam hukum Fiqih, jika orang mencuri, maka harus dipotong tangannya (tentu dengan persyaratan-persyaratan khusus). Tapi kalau korupsi, tak ada hukuman itu. Hanya saja seorang koruptor, hukumannya di ta'zir, direhabilitasi, dan ta'zirannya itu, bisa dengan dibunuh ! (*)



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/mental-korupsi.html 

Berjalan Dengan Keong

  •*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥


Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa keong jalan-jalan.
Aku tak dapat jalan terlalu cepat, keong sudah berusaha keras merangkak. Setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit.


Aku mendesak, menghardik, memarahinya, Keong memandangku dengan pandangan meminta-maaf, serasa berkata : "aku sudah berusaha dengan segenap tenaga !" Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, keong terluka. Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, merangkak ke depan.
Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor keong berjalan-jalan.
Ya Tuhan! Mengapa ? Langit sunyi-senyap. Biarkan saja keong merangkak didepan, aku kesal dibelakang. Pelankan langkah, tenangkan hati….
Oh? Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman bunga.
Aku rasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut.
Ada lagi! Aku dengar suara kicau burung, suara dengung cacing.
Aku lihat langit penuh bintang cemerlang.
Oh? Mengapa dulu tidak rasakan semua ini ?
Barulah aku teringat, Mungkin aku telah salah menduga!
Ternyata Tuhan meminta keong menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat mamahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami kalo aku berjalan sendiri dengan cepatnya.
"He's here and with me for a reason"
Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi,
Haruslah berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu.
Karena ketika dia telah pergi, segalanya telah terlambat.


Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.
Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah ditemukan.
Saat bertemu penolongmu,
Ingat untuk bersyukur padanya.
Karena ialah yang mengubah hidupmu

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai,
Ingatlah dengan tersenyum untuk berterima-kasih .
Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih.

Saat bertemu orang yang pernah kau benci,
Sapalah dengan tersenyum.
Karena ia membuatmu semakin teguh / kuat.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu,Baik-baiklah berbincanglah dengannya.
Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai,
Berkatilah dia.
Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap ia bahagia ?

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu,

Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu.
Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu,
Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya.
Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan

Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup,
Berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.
Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati..
Dan selalu bersyukur …..atas apa yang kau rasakan….! Sudah kah ?….



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/berjalan-dengan-keong.html 

Wanita SHOLEHAH…

Wanita shalihah...
Ia merupakan sosok makhluk lembut yang menjadi idaman bagi setiap muslim yang shaleh. Karena pada dirinya terdapat perhiasan terindah di dunia ini sebagaimana disinyalir oleh Sang pembawa kabar gembira Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya: “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita shalehah”.
Lantas seperti apasih wanita shalehah itu???
Wanita shalehah adalah wanita yang benar-benar mengahambakan diri kepada Allah dan beribadah hanya kepadaNya. Ia menjauhkan diri dari perbuatan syirik baik kecil apalagi besar, tidak menyembah kecuali kepada Allah, tidak minta kepada kuburan atau pohon beringin, tidak memberi sesaji kepada Ratu Laut Selatan atau ratu-ratu lainnya, tidak kedukun, nggak make jimat dan banyak lagi perbuatan syirik yang dapat meluluh lantakan amal shaleh Allah berfirman yang artinya: “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada Nabi-nabi sebelummu: 'Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tetulah kamu termasuk orang-orang yang merugh. Karena itu, maka hendaklah Allah saja yang kamu sambah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur'”.
Lebih gawat lagi Allah tidak akan mengampuni dosa syirik sebagaimana termaktub dalam firmanNya yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa selain dari syirik itu bagi siapa saj yang di kehendakiNya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka ia telah tesesat sejauh-jauhnya”.(QS 4 : 116)
Wanita shalehah adalah wanita yang taat, patuh dan berbakti kepada kedua orang tuanya, Allah SWT menyelaraskan perintah beribadah hanya kepadanya dengan perintah berbuat baik dengan orang tua. Perhatiakan firman Allah dalam Qs Al-Israa’ ayat 23-24 yang artinya: “Dan Tuhanmu telah memrintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka da n ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. Lihat juga Qs 31 : 13-15
Wanita shalihah adalah wanita yang menjadikan shalat sebagai kebahagian tersendiri baginya, seperti yang dilalkukan oleh idolanya, Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Nasa’i dari Anas Ra: “Dan kujadikan shalat sebagai permata hatiku”. Ia tidak lalai mendirikan shalat tepat pada waktunya, khusu’ dalam shalat-shalatnya, gemar berpuasa dan bersedekah, sungguh- sungguh dalam do’anya antara takut dan penuh harap.


Wanita shalehah
Jilbab adalah pakaiannya, busana muslimah yang menutup rapat seluruh auratnya, pakaian yang disyariatkan oleh Sang Penguasa jagad raya kepadanya. Allah berfirman yang artinya: “Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: 'hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka'. Yang demikian itu supaya mereka lebih untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Jilbab adalah syi’ar islam, hanya jilbab yang menjadi pembeda antara muslimah dan wanita kafir di tempat umum. Wanita shalehah tahu apapun yang disyari’atkan Allah kepada manusia, tidak lain untuk kebaikan mereka.
Wanita shalehah...
Dalam dirinya terkumpul kebaikan akhlak, adab baginya lebih baik dari zahab (emas), penghias bibirnya adalah zikrullah dan bacaan Al-Qur’an, pemerah pipinya adalah rasa malu, eye shadawnya gahdul bashar dan ia selalu menjaga kesuciannya sebagai aplikasi dari firman Allah yang artinya: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudungnya kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasanya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudar- saudara leleki mereka, atau putra- putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak memiliki keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung'”. (Qs 24 : 31).
Ia juga menjaga dirinya dari sentuhan laki-laki yang bukan muhrim, baik melalui bersalaman apalagi diraba-raba. (Iiii ngeriii). Rasul SAW bersabda yang artinya : “Sekiranya ditusukkan jarum besi ke kepala salah seorang diantara kamu, itu lebih baik dari pada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya”. (HR At-Thabroni dan Baihaqi dari mi’qol bin yasaar)
Wanita shalehah adalah wanita yang terdidik dengan tarbiyah islamiyah, terus memperdalam ilmu syar’i, aktif dalam kegiatan dakwah beramar makruf nahi mungkar.
Wanita shalehah...
Ia senantisa berusaha menghindari ikhtilat, berkhalwat, apalagi pacaran. Pacaran? makhluk apaan tuh? Tidak la yau. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Tidaklah laki-laki dan perempuan berkhalwat (berdua-duaan) kecuali yang ketiganya adalah setan”.(Hr Tirmizi)


Wanita shalehah...
Hari-hari libur dari ritualnya ia ganti dengan dangan hal-hal yang bermanfaat, membaca buku-buku islam, mendengar kaset-kaset ceramah, memperbanyak sedekah dan lain sebagainya.
Pendeknya, wanita shalehah adalah sosok wanita yang taat melaksanakan perintah Allah, sungguh- sungguh terhadap kewajiban dan hirs terhadap nawafil, sehingga ia dapat menggapai cintaNya sebagaimana yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits qudsy yang dirwayatkan oleh Imam Bukhary dari Abi Hurairah yang artinya: Rasul bersabda: "Allah berfirman: 'Barang siapa yang menjadikan selain Ku sebagai sekutu, Aku telah mengizinkan agar ia diperangi, tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang lebih dari yang Aku wajibkan, dan hambaku itu selalu mendekatkan diri kepadaKu dengan nawafil (amalan sunnah) sehingga Aku mencintainya, apabila Aku telah mencintainya, Akulah pendengaranya yang ia gunakan untuk m endengar dan pengelihatannya yang ia gunakan untuk melihat dan tangannya yang ia gerakan dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan, apabila ia meminta kepadaKu niscaya Aku beri dan apabila ia meminta perlindungan niscaya Aku lindungi.'" (Hr Bukhary)
Dan meninggalkan laranganNya, berusaha menghindari yang makhruh dan sungguh-sungguh menjauhi yang haram. Namun bukan berarti ia tak pernah melakukan kesalahan dan dan luput dari perbuatan dosa, tidak, karena tidak ada di muka bumi ini orang yang tak penah berdosa sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi SAW yang artinya: “Setiap anak Adam pernah melakukan perbuatan dosa, dan sebaik-baiknya orang yang yang berbuat dosa adalah orang-orang yang bertaubat”. Sebagai manusia biasa, ia terkadang terjerumus pada perbuatan maksiat, akan tetapi ia akan cepat bertaubat dari kesalahannya tersebut dan bersegera menuju ampunan Allah sebagaimana termaktub dalam firmanNya yang artinya: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapalagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”. (Qs 3 : 135).
Seluruh hari-harinya adalah ibadah, praktis dari bangun tidur sampai tidur lagi dipenuhi dengan ibadah, no time withouth ibadah begitulah mottonya. Maka jadilah ia seorang muslimah yang berakidah bener, ibadah seeur, akhlak bageur, berbadan seger dan otaknya pun pinter. So pemuda muslim akan ngiler, trus ngincer untuk selanjut nguber. Nah lho.....
Wanita shalehah...
Ketika di khitbah oleh seorang muslim yang shaleh dan multazim, ia tidak menolaknya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Jika datang kepadamu (mengkhitbah) orang yang kamu ridha dien dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia, bila tidak, akan terjadi fitnah dan kerusakan yang besar”.


Ia memprioritaskan dua syarat dien dan akhlak, namun tidak terlalu ghulu (berlebihan) dalam menyaring dan menentukan pilihan, sebab ia tahu tidak ada orang zaman sekarang yang imannya setaraf dengan Abu Bakar atau Umar. Cukuplah baginya pemuda yang shaleh dan multazim, itulah yang ia nantikan.
Suami, ah gadis mana yang tidak mengenangkan suami, pendamping dan pasangan hidup, yang akan memberikan kebahagiaan dan keceriaan? Rasanya semua gadis mengimpikannya. Akan dinantinya saat-saat kedatangan sang pujaan hati dengan debar bahagia di dada, dengan rona memerah dipipi, terlambunglah angan dan teruntailah harapan: “Akankah kumiliki suami idaman nan shaleh? Suami yang dapat dijadikan tempat berbagi, tempat belajar, tempat mencurahkan isi hati , tempat bermanja, juga tempat menyerahkan ketaatan agar tercapai ridha Ilahi, suami yang menjadi qowam yang dapat menggandeng tangan pasangannya menuju syurga Allah, suami yang menjadi teladan, suami yang menjadi pendidik, suami yang menjadi kecintaan, aah pantas kiranya tak boleh sembar angan memilih suami...
Wanita shalehah...
Saat memasuki jenjang pernikahan, terbetik azam dalam hatinya, untuk mengoptimalkan diri dalam mencurahkan ketaatan kepada suaminya, terngiang di telinganya nasehat seorang ibu Umamah binti Harits kepada putrinya dimalam pernihkahan sang putri tercinta:
“Wahai putriku tersayang… Sesungguhnya nasehat ini jika ditinggalkan karena keagungan adab maka kutinggalkan ia untukmu. Nasehat ini merupakan peringatan bagi orang yang lalai (lupa) dan petunjuk bagi yang berakal, jika seorang wanita tidak butuh terhadap pernikahan, niscaya kedua orang tuanya lebih tidak membutuhkannya, akan tetapi keduanya sangat membutuhkannya, karena wanita diciptakan untuka lelaki dan laki-laki diciptakan untuk wanita.
Putriku sayang... kini engkau akan berpisah dari udara dan dunia remaja yang akupun telah melaluinya. Kini engkau akan menjalani hidup baru yang juga pernah kujalani, menuju
kehidupan yang belum engkau ketahui dan teman yang belum engkau pahami, dia akan menjadi raja dan pelindung bagimu. Jadilah engkau budaknya, niscaya dia akan menjadi budak yang
dekat denganmu, ingat dan peliharalah sepuluh point yang akan menjadi modal dan simpanan bagimu.
Y`ng pertama dan kedua adalah: Tunduk berkhidmat kepadanya disertai dengan qona’ah. Memperhatikan ucapannya disertai dengan to’ah (taat).
Yang ketiga dan ke empat: menjaga persaan mata dan hidungnya, jangan sampai matanya
melihat sesuatu yang jelek darimu dan jangan tercium olehnya kecuali sesuatu yang harum dan
wangi.

Adapun yang kelima dan enam: perhatikanlah watu makan dan tidurnya, karena rasa lapar dapat menimbulkan emosi dan kurang tidur bisa mengundang amarah.
Yang ke tujuh dan delapan: menjaga hartanya serta menaruh hormat terhadap keluarganya,
aturlah hartanya dengan baik dan pergauilah keluarganya sebaik mungkin.
Dan yang ke sembilan dan sepuluh: jangan engkau maksiat dan menentangnya, jangan pula engkau beberkan rahasianya, bila engkau menentangnya maka engkau telah mengobarkan kemarahannya dan jika engkau membeberkan rahasianya niscaya engkau tidak akan merasa aman akan kepergiannya. Kemudian jangan sampai engkau menampakkan kegembiraan jika ia sedang bersedih dan jangan pula menampakkan kesedihan bila ia sedang gembira.
Wanita shalehah...
Ia tahu bahwa kehidupan rumah tangga tidak melulu berjalan mulus, berbentangkan permadani. Kehidupan rumah tangga tak ubahnya sebuah kapal yang berlayar di tengah samudra, terkadang tenang dengan ombak dan riak-riak kecil, namun dilain waktu angin kencang melanda, badai menghantam, ombak bergulung seakan ingin menenggelamkan kapal dan seluruh isinya. Saat seperti itulah peranan suami istri teruji, jika mereka kompak, bahu-membahu dengan saling pengertian, InsyaAllah biduk akan selamat sampai ketepian.
Wanita shalehah...
Ia menjadi sesuatu yang paling berharga bagi suaminya setelah ketakwaannya kepada Allah, bila dipandang oleh sang suami menimbulkan rasa bahagia dihati. Sebagaimana termaktub dalam sebuah hadits yang artinya: “tidak ada yang lebih bermanfaat bagi seorang muslim setelah takwa kepada Allah dan lebih baik baginya selain dari istri yang shalehah, apabila ia memerintahnya dia akan mentaatinya, jika ia melihat kepadanya dia membahagiakannya, jika bersumpah kepadanya dia menepatinya dan bila ia tidak berada di dekatnya dia menjaga dirinya juga harta suaminya”. (HR Ibnu Majah).
Ia tidak memasukkan lelaki kerumahnya tanpa seizin sang suami dan selalu menjaga harga diri dan kepercayaan suaminya. Allah berfirman yang artinya: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan kerena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shaleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka”. (Qs 4 : 34).
Ia selalu ridha dengan apa yang diberikan suami, betapapun kecilnya pemberian itu dan tidak pernah menuntut sesuatu yang tidak tergapai oleh penghasilan sang suami.


Wanita shalehah...
Ia sabar saat-saat sang suami meninggalkannnya untuk menuntut ilmu, mencari rizki, atau kepentingan dakwah dan menyambut kepulangan suami dengan senyum mengembang dan wajah ceria.
Wanita shalehah...
Apabila suaminya dilanda futur, semangatnya mengendur, ia tampil menegur “Mas kok loyo”, memberikan motivasi dan mengobarkan semangat juangnya.
Wanita shalehah...
Ia selalu melahirkan generasi robbani, mengenalkan putra-putrinya kepada Allah sejak dini, bahkan sebelum sang anak itu terlahir kedunia. Mengasuhnya dengan sabar dan penuh keibuan, mendidiknya dengan pendidikan islami, mengajari Sunnah-sunnah Nabi, akhlakul karimah dan lain sebagainya. Ibu adalah madrasatul Ula bagi putra-putrinya.
Dengan demikian ia akan menjadi mar’ah shalehah, zaujah muti’ah dan ummu madrasah. Singkatnya, wanita shalehah adalah gambaran sosok hamba Allah, pengikut Rasul, anak, istri, ibu dan anggota masyarakat yang baik dan menjadi uswah hasanah bagi orang lain.
Indah nian alunan nasyid yang berbunyi: “Sungguh indah permata dunia, intan mutu manikam, emas dan berlian yang memikat hati. Namun tiada seindah bunga wanita shalehah harapan agama...
Demikianlah beberapa sifat dan karakter wanita shalehah yang menjadi dambaan setiap muslimah.



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/wanita-sholehah.html 

"Dinda sayang,anak kita Cantik seperti dirimu":')

Pernikahan,bahkan memiliki keturunan,siapa yang tidak mau???
jangankan yang sudah menikah,yang belum pun "ngebet" ingin segera dipertemukannya Sang Kekasih Hati....wew!Entah siapapun pasangan kita nanti......
Terlebih bagi Wanita yang Sholehah,yang menutup seluruh Tubuhnya dengan kain panjangnya,mereka tidak pernah takut dengan yang namanya Cinta!!priqitiuu....
karena mereka melaksanakan Perintah Titah Robb dengan setulus Hati,Semampu mereka,bukan semau mereka!!SubhanAlloh....
siapa coba yang ga Cinta kalau di Cintai oleh orang terkenal,Artis tenar,bahkan presiden sekalipun...hmmmmm,merasa beda pastinya,tapi sayang ukhti fillah,itu hanya rasa cinta yang semu.....
Kalau Wanita Sholehah,Ia jelas merasa bangga,,kenapa??? Karena Alloh 'azza wa jalla yang langsung menjaga kehormatannya,sekaligus Dia mencintai dengan Cinta yang Maha Besar...Tidakkah kalian bangga ya ukhti???????
Wanita Sholehah hanya satu Idamannya sebelum ia menikah,yaitu hadirnya sosok Lelaki yang Sholeh,yang mencintai dan di Cinta kerana Alloh!!wew...
Ia mencintai lawan jenisnya Bukan karena Harta,Tahta ataupun Wajah yang enak dipandang Mata,Cukuplah Iman dan Taqwa kepada-Nya yang dapat membimbingnya kekebaikan Dunia-Akherat......semoga...!!!!!!
*******************************************************
Suatu ketika datang seorang Lelaki sholeh untuk melamar gadis pujaannya....
Ia datang seorang diri dengan rasa percaya diri tinggi,turun dari angkot dengan berlari menyebrangi jalan yang cukup ramai,terlihat wajahnya yang tampan dan janggutnya yang rapi mulai turun keringat dari dahinya.....
"Masya Alloh,begini toh jakarta sekarang,padat merayap"
"ah, tak masalah,demi ridho Alloh" katanya berbicara sendiri....
sampailah ia ditempat Sang Target!!
"Benar ini alamat rumahnya,,,," sambil memnyocokkan alamat rumah dengan kertas yang ia pegang,dapat langsung dari Sang Tuang rumah...


"Masya Alloh, Rumah apa gedong nihh?? mewah betul...ckckck" ada sedikit rasa minder di hatinya...
"ah dicoba dulu,Insya Alloh dikasih jalan,Beliau orang baik....."
"Assalamu'alaikum,apa benar ini rumah Bapak Dr.Ahmad Yusuf??" tanyanya kepada Satpam penjaga rumah...
"wa'alaikum salam.benar Mas,ada apa ya??" jawab satpam dengan santun....
"begini pak,saya ada kepentingan pribadi dengan keluarga beliau,,,apa bisa tolong dipanggilkan pak??"
"siap Mas,Insya Alloh,sebentar ya Mas saya panggil beliau dulu"...
hanya anggukan dan senyman yang khas yang ia balas,sambil pemuda ini mengipas2 dan membersihkan bajunya...
tak lama satpam pun keluar...
"Mas,kata Tuan langsung saja kedalam"
"alhamdulillah,jazakAlloh ya Pak" balasnya
"oh iya,saya sudah rapi atau belum ya Pak??",,,,
pak satpam hanya melihat tubuhnya dari bawah hingga atas.....
"whwhwh,Lumayan Mas masih ganteng wajahmu" balas satpam dengan sedikit tertawa...
"ah,bapak ini bisa saja,saya ke dalam dulu ya pak.makasih"
"silahkan,Mas,,,,,,"
..............................................................
"Assalamu'alaikum,Om maaf mengganggu"
"wa'alaikum salam warohmatulloh,mari To,silahkan masuk ..." sambut Tuan rumah dengan ramah
"silahkan duduk To..." perintahnya dengan senyuman manis....


"Alhamdulillah,aaahhhhhhhh,,,," jawabnya sambil menghela nafas...
"apa kabar Om?? tante dan Aisyah kemana ya Om??"
"Alhamdulillah baik To,,Tante lagi Arisan keluarga,sedangkan Aisyah sedang pergi dengan sahabatnya,Intan...!!
"Oh,iya,sekarang kamu kerja dimana To??"
"alhamdulillah Om,buka bisnis kecil2an dengan beberapa orang teman" jawabnya
"SubhanAlloh,bagus itu To,,semoga barokah dan lancar yaa,jangan Lupa To,sisihkan sebagian untuk yang membutuhkan......karena dalam Ekonomi Islam,,jika kita punya penghasilan,ada 4 pos yang harus kita keluarkan,,
1. Pos Hutang,kalau kita punya Hutang....
2. Pos Tabungan,untuk masa depan...
3. Pos Shodaqoh,nah inilah Tabungan kita yang sesungguhnya
4. Pos untuk sehari2,sandang pangan papan,biasanya selama sebulan....." kata Tuan Rumah panjang lebar....
"SubhanAlloh,iya Om,Alhamdulillah sudah saya jalani,Insya Alloh....."
"Ehmmmm,jadi begini Om,maksud kedatangan saya kemari untuk meminang putri Om,tapi maaf,hanya saya sendiri,karena bapak sedang sakit dan Ibu yang menjaga beliau,dan mereka telah merestui niat saya untuk datang kemari,,melamar Aisyah..."
"SubhanAlloh,apa kamu serius ingin melamar Aisyah,putriku??"
"Insya Alloh serius Om,tapi..........??" menggantung
"tapi kenapa To?? Apa kamu malu??,Astaghfirulloh....saya nkenal kamu To,meskipun maaf,keadaan Ekonomi biasa tapi tidak untuk Iman,akhlaq serta sopan santun yang kamu miliki beserta keluargamu"
"kamu Insya Alloh sholeh,baik,penyayang kepada yang muda..." tambah Om Ahmad....
"tempo hari ada kolega saya yang ingin melamar Aisyah untuk anaknya,tapi saya tolak mentah2,saya tahu betul bagaimana Islamnya,sholatnya dan lain2nya,,, mau dikasih apa putriku nantinya,mau dikasih uang harom,minuman keras olehnya?? Na'udzubillah,,,,,

setelah saya nasihati baik2,akhirnya mereka tahu diri,mundur....
"ehmm,kalau kamu serius,aku sudah berniat untuk mengangkat seorang yang amanah yang dapat memajukan perusahaan saya kedepan,menurut aturan Islam,sepertinya kamu orang yang tepat,Anto...."
"Astaghfirulloh,wAllohi om saya tidak ada niat untuk berfikir seperti itu dan sayapun tak tahu kalau Aisyah orang yang berada"
"Tidak2,Om percaya kamu To,,namun jawaban ada pada Putriku,aku berharap Aisyah mau menerima pinangan darimu"
nah itu Aisyah datang........
"Assalamu'alaikum...." salam Aisyah
"wa'alaikum salam" jawab Om Ahmad dan Anto serentak
"ada apa Pah,,,,Antoooo???" tanya Aisyah
"kemari nak duduk dulu,,jadi begini sayang,nak Anto jauh2 datang kemari ingin menyampaikan sesuatu,,tetapi bukan untuk Papa,melainkan untukmu"
"untukku??" jawab Aisyah heran
"jadi begini Aisyah,afwan sebelumnya kalau kedatanganqu mendadak,bapakku berpesan agar aku segera menikah,karena kondisi beliau sedang sakit,kata beliau,beliau ingin melihat aku segera mencari pendamping yang sholehah...."
 "Bismillah,Aisyah,maukah kau menikah denganku???"
Deg...Kalimat itu langsung membuat jantung Aisyah berdegup kencang,urat2 nadinya begitu tegang,....
"Tapi,aku memiliki penyakit yang cukup kronis,apa kamu mau menikah dengan Wanita yang memiliki penyakit sepertiku ini??"....
"Aisyah,,semua penyakit datang dari Alloh dan akan sembuhpun atas seizin-Nya...kalau kita sabar,Insya Alloh dosa2 kita akan berkurang dan pahala terus mengalir selama kita sabar menghadapinya....."
"Hidup,rezeki,jodoh,Mati,,,bukankah Alloh yang mengatur semua ini???" Lanjut Anto meyakinkan

"seandainya kamu menolak pinanganku,itu hakmu Aisyah,,aku harus berbesar Hati..."
"Tidak,aku bersedia menjadi Istrimu,aku menerima pinanganmu...Insya Alloh aku bersedia menikah dengan lelaki sebaik dirimu....."
"tapi bukankah di kampus dulu banyak yang suka denganmu,kenapa kamu memilih diriku??"
"Dimataku,kamu wanita yang berbeda Aisyah,meskipun teman2mu terlihat sholehah,tetapi Hati dan fikiranku berkata Lain terhadapmu,,kamu Wanita yang tawadhu',menjaga pandangan,dan santun dalam bergaul,pastinya banyak juga lelaki yang ingin memiliki dirimu....."
 Aisyah hanya menundukkan pandangannya,terharu,.begitupun dengan Papanya,,kagum melihat sosok Pemuda Langka ini
############
SubhanAlloh,,pernikahanpun dipercepat,dua bulan sejak kedatangannya,pernikahan pun di gelar!!
Serentak seluruh hadirin mengucap Tahmid,diikuti doa pernikahan,,sangat bahagia sekali terpancar dari mata-mata para hadirin,terlebih bagi dua orang pengantin khususnya.....
Malam pun tiba!!
Sebelum melakukan "Sunnah",mereka bergegas untuk membasuh tubuh dengan mandi,setelah itu sholat sunnah,dzikir2 pun mereka lakukan demi mencari ridho Ilahi.......
"Dinda,kau begitu Cantik malam ini,jadilah Wanita sholehah,yang menjaga nama baikku,kehormatanku,nama baik kita.kehormatan kita,nama baik Islam dan keturunan kita kelak...."
"iya kanda,kau juga begitu tampan,betapa banyak Wanita diluaran sana yang ingin menjadi istrimu,namun akulah Wanita yang beruntung itu"
mereka berdua hanya saling senyum,lalu mereka "Istirahat".......
tak terasa,hampir Delapan bulan sudah pernikahan mereka lalui.........
"SubhanAlloh ndok,perutmu sudah mulai besar yaa,di check atuh ke Dokter!" tanya Sang mertua yang kini menjadi Orang Tuanya.....
"Insya Alloh Bu,nanti kalau Mas Anto sudah pulang kerja,katanya Beliau ada sertijab di perusahan baru Papa..."

"Sebetulnya bapak malu nak punya menantu sepertimu,kamu ini Wanita yang baik,Cantik,terpelajar,orang kaya pula....sedangkan Bapak?????????......." Sambung bapak angkat suara......
"Astaghfirulloh,bapak ndak boleh bicara seperti itu atuh,toh yang namanya jodoh sudah Alloh yang mengatur.Masalah harta,itukan cuma titipan-Nya" jawab Aisyah dengan penuh keramahan...
"SubhanAlloh,kamu begitu Wanita yang sempurna sayang" lanjut Ibu.....
Senyuman manis menghiasi wajah Aisyah dengan penuh ke Tawadhu'an.....
"Assalamu'alaikum" Anto datang,,,,,
"wa'alaikum salam warohmatulloh" jawab mereka serempak......
mencium tangan Ibu dan ayahnya dengan penuh takzim,diikuti mencium kening sang istri tercinta....
"Aisyah,Ayo kita langsung kerumah sakit??"
"kamu ndak cape Mas??
"iya To,kamu istirahat dulu ya?? sambung Ibu
"Alhamdulillah Bue,tadi dah istirahat,sekaligus dah isi bensin perutqu...aku ndak sabar ingin meilhat perkembangan kondisi Aisyah"
"ya sudah kalau begitu,kamu hati2 ya To...."
Di Rumah Sakit!!
"Alhamdulillah keadaan Ibu Aisyah postif Hamil,,mungkin tak lama lagi akan melahirkan,,,,,namun........."
"namun kenapa Dok??" tanya Anto cemas....
"ah ndak papa,semoga baik2 saja,berDoalah pak Anto,Bu Aisyah" Motivasi Sang Dokter menghentikan pembicaraan....
"sudah Mas ndak perlu difikirkan,Insya Alloh ndak papa" Aisyah meyakinkan suaminya itu..


"Astaghfirulloh,iya sayang..."hanya senyum kecil suaminya membalas....
"oh Iya kita mampir keRumah Papa ya??"
"ya sudah kalau begitu Mas......."
Kabar Gembira ini sampai kepada keDua orang tua mereka,yang ternyata mereka dah di rumah pak Ahmad....
Bapak Anto yang sudah membaik,beserta Ibu silaturrahmi ke jakarta dengan di jemput Supir pribadi Pak Ahmad.........perjalanan hanya 2jam...
"SubhanAlloh ya Pak,kita punya besan yang begitu perhatian,penyayang..."
"Iya Bu,semoga Alloh memuliakan beliau beserta keluarga beliau"
"Betul pak Bu,selama saya jadi supir beliau,saya belum pernah kena omelan beliau ataupun nyonya......
"paling saya di tegur kalau saya belum sholat,"mank,kamu dah sholat ashar?? "belum Tuan"... gaya sang supir mengikuti gaya bicara Lembut Sang Majikan...
"Beliau dan nyonya begitu baik,ramah dan dermawan" sambut pak supir panjang lebar ikut berkomentar...
Tibalah dirumah pak Ahmad...
terlihat mereka saling menyapa,mesra,berpelukan,berbincang2 sejenak...
"Pah,sepertinya Bapak dan Ibu terlihat lelah,mungkin butuh istirahat..."
"Astaghfirulloh,betul mah...." disambut senyuman oleh beliau
"Masya Alloh,ndak ko Pak,Bu...." Bapak Anto menjawab...
"yasudah,Bapak dan Ibu Istirhat dulu ya ke atas,,,setelah istirahat cukup tadi disini,Anto dan Aisyah berbelanja perlengkapan bayi,untuk persiapan kalau sudah lahir nanti,calon buah hati mereka,calon buah hati kita,,hehehee....mari Pak,biar kami yang bawa tas Bapak ke atas" sambut Pak Ahmad dengan penuh keramahan...........
"ehh,jangan Pak,Astaghfirulloh,biar kami saja"


Pak Ahmad dan Istri langsung ke atas dengan membawa tas mereka....
Bapak Anto dan Ibu hanya tertegun,saling menatap,rasa kagum,heran,takjub kepada mereka.......SubhanAlloh!!
Akhirnya mereka pun istirahat di atas!!!
Tiga jam kemudian!!
Rumah Pak Ahmad ada telepon dari Anto,ternyata Aisyah pendarahan saat berbelanja....
sekarang Ia kembali kerumah sakit.........
"Assalamu'alaikum,Pah,ini Anto,sepertinya Aisyah ingin melahirkan,sekarang kami di Rumah Sakit biasa" terdengar suara Anto dari seberang telepon......
"wa'alaikum salam,iya To,Papa akan segera ke rumah sakit,orang tuamu juga ada disini belum lama mereka sampai"
"Alhamdulillah,,kami tunggu ya Pa"
"Assalamu'alaikum"....
klik!!
Tibalah mereka dirumah sakit........
dilihat kondisi Aisyah yang begitu parah,banyak darah yang keluar.........
Akhirnya Aisyah bersuara,
"Mas Anto,Papa,Mama,Bapak,Ibu,maafkan Aisyah jika selama ini Aisyah banyak dosa kepada kalian,,Mas Anto,maaf jika selama jadi istrimu,aku sering durhaka,tak patuh atas perintahmu,terima kasih Mas,kau begitu penyayang kepadaku,perhatian,dan apa yang aku butuhkan,Mas selalu ada buatqu" Suara Aisyah terdengar payau...
"tidak sayang,kamu benar2 istri yang sholehah,yang selalu siap jika di butuhkan,istri yang penyabar" balas Anto dengan menahan kesedihan,,,wajahnya semakin pucat.......
tak lama masuklah seorang Dokter Muda yang Cantik sekali,dengan jilbabnya yang menjulur ke bawah...


"Assalamu'alaikum" sapa Sang Dokter ketika masuk ruangan
"wa'alaiku salam" serentak mereka menjawab
"maaf bapak ibu sekalian,boleh tiggalkan sebentar ruangan ini,mungkin suaminya saja yang boleh menemani...maaf bapak ibu yaaa" perintah Sang Dokter dengan penuh Sopan santun dan senyumnya yang manis sekali.....
"Mas,jika anak kita lahir berilah nama yang baik untuknya,bimbinglah ia dengan aturan2 Alloh dan Rosul-Nya,kelak aku berharap,dia akan menjadi pejuang Agama-Nya"
"maaf,apa Dokter sudah menikah??" Dokter hanya kaget ketika di tanya demikian,sambil menyiapkan alat2 untuk persalinan....
"ehhhmmm,,alhamdulillah belum mba"
"kalau begitu,nikahlah dokter dengan suamiku,jaga ia baik2 dan anak kami jika ia lahir dengan selamat...."
Suami dan Sang Dokter kaget sekali mendengarnya,,,mereka saling menatap.....
"Astaghfirulloh,," gumam Sang Suami...
"Mas,sampaikan salam Cinta terakhir dariku untuk Orang Tua kita,semoga Alloh kiranya berkenan mempertemukan kita di Surga-Nya kelak....
tanpa terasa,Sang Dokter Muda nan Cantik inipun ikut meneteskan Air Mata.......
"Mba sudah siap???"
"Insya Alloh siap Dok!!" llirih sekali suaranya....
"Bismillahhirrohman nirrohim" Dokter berucap pelan
terlihat Sang Suami hanya diam menundukkan pandangan denga penuh harap, ia berDoa kepada Alloh 'azza wa jalla....
tak lama kemudian,Akhirnya sang buah hati hadir ke Dunia barunya dengan selamat....
Akhirnya,Orang Tua mereka diperkenankan masuk,penuh gembira campur Duka....
"Mas,ingat pesanku tadi yaaa,semoga Alloh menjadikan kita Hamba2-Nya yang Ikhlas...."


"Ma,Pa,Pak,Ibu,aku pamit,ridhoi kepergianku,,,,
"Mas,,,,,,,,"
setelah Aisyah mencium Buah Hati yang baru beberapa saat menjadi Anaknya,,kini,dengan Lembut dan penuh keRidhoan,ia bersuara Lirih diakhiri senyuman manisnya,"Laaaa ilaaaa ha ill Allohhhhhh,Muhammadar Rosuululloh"
seluruh ruangan hanya diisi oleh tangis haru,tangis bahagia,........
"selamat jalan Sayang,Mama dan Papa mengikhlaskan kepergianmu"
"selamat jalan Aisyah,bapak dan ibu akan selalu mengenang kebaikanmu,kelembutanmu......" terdengar mereka hanya berpelukan,mengikhlaskan kepulangan Aisyah untuk menghadap Robbny,Alloh yang Maha Kuasa...
"Dinda sayang,,Lihatlah,anak kita Cantik seperti dirimu...." suara terakhir dari Anto sembari menggendong bayinya dan memeluk untuk yang terakhir istrinya yang tercinta.......



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/dinda-sayanganak-kita-cantik-seperti.html 

Back to School, Asik-Asik Aja!



Setelah liburan lebih dari seminggu, saatnya kembali ke sekolah. Back to school sambil dag dig dug akan nilai raport bagi kamu yang belum terima raport. Sedangkan bagi yang sudah terima raport, dag dig dug juga, kira-kira semester ini bakalan lebih baik apa lebih buruk ya nilai-nilainya?
Apapun kondisinya, selama ikhtiar kamu maksimal untuk meraih yang terbaik, semua itu bukan masalah. Bagi kamu yang mungkin semester kemarin tidak memberi hasil sesuai harapan, tak usah sedih. Masih ada semester depan sebelum kenaikan kelas atau ujian akhir, untuk mengejar semua harapan yang masih belum terlaksana. Sedangkan yang nilainya sudah oke, jangan bangga dulu. Ada kalanya mempertahankan itu lebih sulit daripada meraihnya loh. Jadi kamu juga kudu waspada.
Intinya, jangan jadikan sekolah itu sebagai beban. Sekolah adalah sesuatu yang menyenangkan sehingga kamu pun merasa asik-asik aja dalam melakoninya.
Kalo masih ada ganjalan atau terasa ogah-ogahan untuk kembali ke sekolah setelah keasyikan liburan lama, introspeksi donk! Ayo tengok kembali niatmu dalam bersekolah. Sekolah memang beneran mau menuntut ilmu atau ada niatan lain yang mengotorinya semisal, biar dapat pacar. Jangan salah, ada loh tipe remaja yang niatan sekolah Cuma supaya dapat gebetan aja. Dapat ilmu syukur, gak dapat juga gak papa yang penting udah laku. Idih…emangnya jualan donat?
Ada juga yang niatnya sekolah sekadar membahagiakan ortu. So, dengan alasan ini pula tipe ini biasanya menghalalkan segala cara untuk dapat nilai bagus, tak peduli dengan cara curang sekalipun, yang penting ortu senang. Trus yang unik, ada juga yang beralasan kalo sekolah hanya untuk menghabiskan waktu saja daripada bengong di rumah. Nah, loh? Jadi deh tipe kayak gini yang di sekolah pun Cuma bengong aja. Kan daripada bengong di rumah, maka bengongnya dipindah ke sekolah. Ih….nggak banget!
Nah, di antara semua itu…yang keren cuma mereka yang sekolah karena alasan bener yaitu pingin dapat ilmu karena Allah meninggikan derajat orang-orang yang berilmu pengetahuan. Remaja yang berangkat sekolah karena motivasi ini, jelas dan sudah pasti mempunyai energy lebih untuk berbuat lebih juga. Ya lebih baik, lebih pintar, lebih cerdas, lebih semuanya deh.
….Momen back to school ini, mau tak mau harus kamu jalani. Kamu harus kembali ke sekolah dan beraktivitas seperti semula, belajar dan berprestasi setinggi mungkin….
Remaja oke yang satu ini, merasa bahwa sekolah adalah tempat yang asik untuk menjadikan diri makin cerdas dan berkualitas. Tak ada deh yang namanya malas, bête atau perasaan negatif tentang sekolah ataupun proses belajar itu sendiri. Iya sih, memang sekolah yang ada di negeri ini tidak memenuhi syarat di banyak hal. Tapi itu tidak menjadikan remaja tipe ini berkecil hati. Sebaliknya, kondisi yang tidak memenuhi syarat itu semakin membuatnya terpacu untuk belajar rajin agar satu hari nanti ia bisa menjadi ‘agent of change’.
Intinya, momen back to school ini, mau tak mau harus kamu jalani. Kamu harus kembali ke sekolah dan beraktivitas seperti semula, belajar dan berprestasi setinggi mungkin. Hanya mungkin yang perlu diluruskan adalah niat agar langkah back to school ini menjadi satu ayunan indah menuju cita-cita untuk mewujudkan generasi muslim tangguh yang berdimensi dunia akhirat. So, tetap semangat back to school ya ^_^…

 

http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/back-to-school-asik-asik-aja.html 

**Kecemburuan Istri terhadap Suaminya**

Cemburu merupakan tabiat wanita. Ini juga dialami para istri Rasulullah SAW dan shahabiyyah yang lain. Namun tentu saja, kecemburuan ini tidak serta merta membutakan hati mereka. Bagaimana dengan kita?


Cemburu tak hanya milik lelaki, tapi juga milik kaum wanita. Bahkan, wanitalah yang dominan memiliki sifat yang satu ini karena merupakan tabiatnya. Dan perasaan cemburu ini paling banyak muncul pada pasangan suami istri (Fathul Bari, 9/384).
Oleh karena itu, semestinya hal ini menjadi perhatian seorang suami. Sehingga ia tidak serampangan dalam meluruskan ‘kebengkokan’ sang istri dan dapat memaklumi tabiat wanita ini selama dalam batasan yang wajar. Apalagi pada hakikatnya, kecemburuan istri terhadap suaminya bukan merupakan hal yang tercela. Bahkan menjadi tanda adanya rasa cinta di hatinya. Tentunya selama tidak melampaui batasan syariat.
Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-‘Asqalani, asal dari sifat cemburu bukanlah hasil usaha si wanita, namun wanita memang diciptakan dengan sifat tersebut. Namun, bila cemburu itu melampaui batas dari kadar yang semestinya, maka menjadi tercela. Bila seorang wanita cemburu terhadap suaminya karena sang suami melakukan perbuatan yang diharamkan seperti berzina atau mengurangi haknya atau berbuat dzalim dengan mengutamakan madunya (yaitu istri yang lain, bila si suami memiliki lebih dari satu istri), kata Al-Hafidz, cemburu semacam ini disyariatkan (dibolehkan).
Dengan syarat, hal ini pasti dan ada bukti (tidak sekedar tuduhan dan kecurigaan). Bila cemburu itu hanya didasari sangkaan, tanpa bukti, maka tidak diperkenankan. Adapun bila si suami seorang yang adil dan telah menunaikan hak masing-masing istrinya, tapi masih tersulut juga kecemburuan maka ada udzur bagi para istri tersebut (yakni dibolehkan) bila cemburunya sebatas tabiat wanita yang tidak ada seorang pun dari mereka dapat selamat darinya. Tentu dengan catatan, ia tidak melampaui batas dengan melakukan hal-hal yang diharamkan baik berupa ucapan ataupun perbuatan. (Fathul Bari, 9/393)

Cemburu Melebihi Batas
Ada kalanya kecemburuan seorang istri terhadap suaminya sangat berlebihan. Di benaknya seolah hanya ada sifat curiga. Bahkan tak jarang ia melemparkan prasangka buruk kepada suaminya dan tidak bisa menerima kenyataan bila suaminya memiliki istri yang lain.
Yang ironis adalah bila ada istri yang mengalami hal ini kemudian tidak dapat menahan diri dari perkara yang Allah haramkan, seperti lari ke “orang pintar.” Dengan bantuan tukang tenung atau tukang sihir, ia berharap suaminya membenci madunya dan hanya mencintai dirinya. Padahal perbuatan sihir merupakan perbuatan kekufuran yang diharamkan, sebagaimana Allah nyatakan dalam firman-Nya:
“Dan mereka (orang-orang Yahudi) mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Nabi Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir),


padahal Sulaiman tidaklah kafir2 akan tetapi setan-setan itulah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedangkan keduanya tidaklah mengajarkan sesuatu kepada seorang pun sebelum keduanya mengatakan: ‘Sesungguhnya kami hanyalah cobaan bagimu, karena itu janganlah engkau berbuat kekafiran.’ Maka mereka mempelajari sihir dari keduanya yang dengannya mereka dapat memisahkan antara suami dengan istrinya. Tidaklah mereka dapat memberi mudharat kepada seorang pun dengan sihir tersebut kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepada mereka dan tidak memberi manfaat. Sungguh mereka telah mengetahui bahwa barangsiapa yang menjual agamanya (menukarnya) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat. Betapa jelek perbuatan mereka menjual diri mereka dengan sihir itu seandainya mereka mengetahui.” (Al-Baqarah: 102)
Nabi  juga bersabda:
 “Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang membinasakan. Para shahabat bertanya: ‘Apa tujuh perkara itu, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab: ‘(di antaranya) Syirik kepada Allah, sihir’…” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 2766 dan Muslim no. 89)
Saking cemburunya, sebagian wanita bahkan ada yang sampai berangan-angan tidak dibolehkannya poligami dalam syariat ini. Bahkan ada yang membenci syariat karena menetapkan adanya poligami. Sebagian yang lain mengharapkan kematian suaminya bila sampai menikah lagi. Yang lain tidak berangan demikian, tapi lisannya digunakan untuk mencaci maki madunya, meng-ghibah, dan menjatuhkan kehormatannya. (Nashihati lin Nisa, Ummu Abdillah Al-Wadi‘iyyah, hal. 158-159)
Karena sifat cemburu ini pula, mayoritas wanita merasa mendapatkan musibah yang sangat besar kala suaminya menikah lagi. Semestinya bagi seorang mukminah, apapun kenyataan yang dihadapi, semuanya itu disadari sebagai ketentuan takdir Allah. Semua musibah dan kepahitan yang didapatkan di dunia itu sangat kecil dibanding keselamatan agama yang diperolehnya.

Salahkah Bila Aku Cemburu?
Mungkin sering muncul pertanyaan demikian di kalangan para wanita. Maka jawabnya dapat kita dapati dari kisah-kisah istri Nabi. Mereka pun ternyata memiliki rasa cemburu padahal mereka dipuji oleh Allah dalam firman-Nya:
“Wahai istri-istri Nabi, kalian tidak sama dengan seorang wanita pun (yang selain kalian) jika kalian bertakwa…” (Al-Ahzab: 32)
Al-Imam Al-Qurthubi menyatakan bahwa istri-istri Nabi SAW tidak sama dengan wanita lain dalam hal keutamaan dan kemuliaan, namun dengan syarat adanya takwa pada diri mereka. (Al-Jami` li Ahkamil Qur’an, 14/115)

Nabi SAW sendiri sebagai seorang suami memaklumi rasa cemburu mereka, tidak menghukum mereka selama cemburu itu dalam batas kewajaran.
‘Aisyah r.a bertutur tentang cemburunya:
“Aku tidak pernah cemburu kepada seorang pun dari istri Rasulullah SAW seperti cemburuku kepada Khadijah karena Rasulullah  banyak menyebutnya dan menyanjungnya.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 5229 dan Muslim no. 2435)
‘Aisyah pernah berkata kepada Nabi mengungkapkan rasa cemburunya kepada Khadijah:
“Seakan-akan di dunia ini tidak ada wanita kecuali Khadijah? Nabi SAW menjawab: ‘Khadijah itu begini dan begitu, dan aku mendapatkan anak darinya.’” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 3818)
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: “Sebab cemburunya ‘Aisyah karena Rasulullah SAW banyak menyebut Khadijah meski Khadijah telah tiada dan ‘Aisyah aman dari tersaingi oleh Khadijah. Namun karena Rasulullah sering menyebutnya, ‘Aisyah memahami betapa berartinya Khadijah bagi beliau. Karena itulah bergejolak kemarahan ‘Aisyah mengobarkan rasa cemburunya hingga mengantarkannya untuk mengatakan kepada suaminya: “Allah telah menggantikan untukmu wanita yang lebih baik darinya.” Namun Rasulullah berkata: “Allah tidak pernah menggantikan untukku wanita yang lebih baik darinya.” Bersamaan dengan itu, kita tidak mendapatkan adanya berita yang menunjukkan kemarahan Rasulullah kepada ‘Aisyah, karena ‘Aisyah mengucapkan hal tersebut didorong rasa cemburunya yang merupakan tabiat wanita.” (Fathul Bari, 9/395)
Pernah ketika Nabi SAW berada di rumah seorang istrinya, salah seorang ummahatul mukminin (istri beliau yang lain) mengirimkan sepiring makanan untuk beliau. Melihat hal itu, istri yang Nabi SAW sedang berdiam di rumahnya segera memukul tangan pelayan yang membawa makanan tersebut hingga jatuhlah piring itu dan pecah. Nabi SAW pun mengumpulkan pecahan piring tersebut kemudian mengumpulkan makanan yang berserakan lalu beliau letakkan di atas piring yang pecah seraya berkata: “Ibu kalian sedang cemburu.” Beliau lalu menahan pelayan tersebut hingga diberikan kepadanya ganti berupa piring yang masih utuh milik istri yang memecahkannya, sementara piring yang pecah disimpan di tempatnya. (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 5225)
Hadits ini menunjukkan wanita yang sedang cemburu tidaklah diberi hukuman atas perbuatan yang dia lakukan tatkala api cemburu berkobar. Karena dalam keadaan demikian, akalnya tertutup disebabkan kemarahan yang sangat. (Fathul Bari, 9/391, Syarah Shahih Muslim, 15/202)
Namun, bila cemburu itu mengantarkan kepada perbuatan yang diharamkan seperti mengghibah, maka Rasulullah  tidak membiarkannya. Suatu saat ‘Aisyah berkata kepada beliau: “Wahai Rasulullah, cukup bagimu Shafiyyah, dia itu begini dan begitu.” Salah seorang rawi hadits ini mengatakan bahwa yang dimaksud ‘Aisyah adalah Shafiyyah itu pendek. Mendengar hal tersebut, Rasulullah SAW berkata kepada ‘Aisyah:

“Sungguh engkau telah mengucapkan satu kata, yang seandainya dicampur dengan air lautan niscaya akan dapat mencampurinya.” (HR. Abu Dawud no. 4232. Isnad hadits ini shahih dan rijalnya tsiqah, sebagaimana disebutkan dalam Bahjatun Nazhirin, 3/25)
Juga kisah lainnya, ketika sampai berita kepada Shafiyyah bahwa Hafshah mencelanya dengan mengatakan: “Putri Yahudi”, Shafiyyah menangis. Bersamaan dengan itu Nabi SAW masuk menemuinya dan mendapatinya sedang menangis. Maka beliau pun bertanya: “Apa yang membuatmu menangis?” Shafiyyah menjawab: “Hafshah mencelaku dengan mengatakan aku putri Yahudi.” Nabi SAW berkata menghiburnya: “Sesungguhnya engkau adalah putri seorang nabi dan pamanmu adalah seorang nabi dan engkau adalah istri seorang nabi, lalu bagaimana dia membanggakan dirinya terhadapmu?” Kemudian beliau menasehati Hafshah: “Bertakwalah kepada Allah, wahai Hafshah”. (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa, hal. 43 dan selainnya).
Begitulah kisah istri-istri Rasulullah (ummahatul mukminin) yang juga memiliki sifat cemburu terhadap suaminya (Rasulullah SAW). Apatah lagi kita sebagai wanita biasa, yang keimanannya sangat jauh dari ummahatul mukminin. Namun yang terpenting adalah bagaimana kecemburuan itu dibingkai tanpa melanggar syariat Islam.






http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/kecemburuan-istri-terhadap-suaminya.html

Saudariku,,,Jangan Sebarkan Fitnahmu !!

Semua perasaan condong kepadanya, perbuatan haram pun terjadi karenanya. Mengundang terjadinya pembunuhan permusuhan disebabkan karenanya. Sekurang-kurangnya ia sebagai insan yang disukai di dunia. Kerusakan mana yang lebih besar daripada ini? (Al Imam Al Mubarakfuri rahimahullah fi At Tuhfah Al Ahwadzi 8/53)
Allah Subhanahu wa Ta'ala menyatakan bahwa fitnah (baca ujian) yang paling besar khususnya bagi kaum laki-laki adalah wanita, bahkan wanita merupakan salah satu sumber syahwat sebagaimana yang disebutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita … .” (QS. Ali Imran : 14).
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam juga memberikan peringatan akan bahaya fitnah wanita, diriwayatkan dalam Shahih Muslim dari shahabat Abu Said Al Khudri radliyallahu 'anhu, beliau bersabda : “Hati-hatilah terhadap dunia dan hati-hatilah terhadap wanita karena sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa Bani Israil adalah wanita.”
Keterangan ayat dan hadits diatas telah memberikan gambaran akan besarnya ujian yang dihadapi bagi kaum adam kepada persoalan wanita, kalau dilihat secara historis dua keterangan diatas ditujukan khusus kepada para sahabat yang juga tentunya merupakan peringatan bagi mereka akan fitnah ini, padahal mereka adalah manusia-manusia pilihan dan orang yang paling bersih hatinya diantara ummat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. Dengan demikian kita dengan kadar keimanan yang jauh berbeda dengan para sahabat dan terlebih lagi diperhadapkan dengan zaman yang begitu banyak ujian termasuk fitnah wanita, tentu lebih perlu mawas diri, sebab sangat jarang yang bisa selamat dari fitnah ini kecuali orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah. Kebenaran akan wahyu ilahi itu telah diperlihatkan kepada kita semua akan bahaya fitnah wanita yaitu kasus yang menimpa ketua KPK Antasari Azhar dengan Nasruddin direktur Rajawali Banjaran yang menimbulkan dampak yang besar, nyawa yang melayang, karir yang hancur, nama baik yang menjadi luntur dan kepercayaan pun hilang.
Wanita dimata syariat memliki kedudukan yang sama dengan pria dan inilah bentuk keadilan syariat Allah Subhanahu wa Ta'ala:
1.
Persamaan dalam hal penciptaan dengan laki-laki. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nya di antara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar Rum : 21)


2.
Persamaan dalam mendapatkan pahala atas amal shalih. Allah berfirman : “Maka Rabb mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman) : “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu baik laki-laki maupun perempuan (karena) sebagian kamu adalah turunan sebagian yang lain … .” (QS. Ali Imran : 195). Allah juga berfirman : “Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik … .” (QS. An Nahl : 97)
3.
Hak untuk mendapatkan perlakuan dan pergaulan yang baik. Allah Subhanahu wa Ta'alaApabila kamu mentalak istri-istrimu lalu mereka mendekati akhir iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang ma’ruf atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma’ruf pula. Janganlah kamu merujuki mereka untuk memberi kemudlaratan karena dengan demikian kamu menganiaya mereka … .” (QS. Al Baqarah : 231). Allah Subhanahu wa Ta'ala … dan bergaullah dengan mereka secara patut … .” (QS. An Nisa’ : 19).
berfirman : “ juga berfirman : “
Sungguh pada setiap diri wanita berpotensi menimbulkan fitnah, Perlu ditegaskan bahwa fitnah wanita tidak mesti datang dari arah wanita itu saja, godaan nafsu lah yang mendorong bagi seorang laki-laki untuk mendekati wanita dan melakukan maksiat. Oleh karena itu, wanita bukanlah musuh yang perlu dijauhi, akan tetapi seorang laki-laki dan seorang wanita wajib bagi masing-masing untuk membentengi diri agar tidak terjatuh dalam kemaksiatan dengan jalan menjaga ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang dimaksud dengan taqwa disini adalah menjalankan semua perintah Allah yang sifatnya wajib dan menjauhi sekuat kemampuan kita terhadap semua yang diharamkanNya, dengan menjaga kataatan kepada Allah akan memberikan pengaruh yang kuat pada keimanan dan orang yang memiliki keimanan yang kuat, pasti tidak akan melakukan perbuatan yang tercela. Beberapa hal yang telah diajarkan oleh syariat yang mulia ini agar kita terselamatkan dari fitnah ini yaitu:
1.
Adanya kewajiban bagi laki laki dan wanita untuk menahan pandangan mereka sebagaimana yang disebutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman agar mereka menjaga pandangannya” (QS 24:31) dan “Katakanlah kepada para wanita beriman agar mereka menjaga pandangannya” (QS 24:32). Diantara penyebab utama fitnah itu adalah mata sehinggah Allah menyuruh kita untuk tidak melihat kecuali hal-hal yang memang dibolehkan oleh Syariat.


2.
 Adanya larangan untuk berdua-duaan antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : “Tidak boleh seorang laki-laki berkhalwat (menyendiri/berduaan) dengan seorang wanita kecuali dengan mahramnya.” (HR. Muttafaq ‘alaihi dari shahabat Ibnu Abbas Radliyallahu 'anhuma) dalam riwayat lain Nabi bersabda : " Tidak halal laki-laki dan wanita berdua-duan karena pihak ketiganya adalah syaitan.” Perbuatan zina tidaklah dimulai kecuali berdua-duan antara laki-laki dan wanita, dan tidak terjadi perzinahan kecuali ditempat yang sunyi lagi tertutup dari pandangan manusia.
3.
Allah menetapkan beberapa syariat yang dikhususkan bagi wanita sebagai bentuk kemuliaan terhadapnya, yang mana ketika syariat itu dilanggar maka ialah yang merupakan penyebab munculnya fitnah bagi laki-laki diantaranya:

*
Syariat melarang mereka bertabaruj, yaitu berhias di hadapan selain mahramnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : “ … dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu … .” (QS. Al Ahzab : 33)
*
Mereka dilarang berbicara dengan suara yang mendayu-dayu yang dapat mengundang fitnah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : “ … maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit di hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (QS. Al Ahzab : 32)
*
Mereka dilarang keluar rumah dengan memakai wangi-wangian. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : “Wanita mana saja yang memakai wangi-wangian kemudian lewat di suatu kaum supaya mereka mendapatkan bau harumnya maka ia telah berzina.” (HR. Ahmad dari shahabat Abu Musa Al Asy’ari radliyallahu 'anhu)
*
Syariat memerintahkan wanita untuk tinggal lebih banyak di rumahnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : “Dan hendaklah kalian tetap di rumah kalian … .” (QS. Al Ahzab : 33).


Sama sekali ini tidak berarti dzolim terhadap wanita, atau penjara, ataupun mengurangi kebebasannya. Allah lebih mengetahui kemaslahatan hamba-Nya. Sesungguhnya dengan tinggalnya para wanita di rumah-rumahnya maka ia dapat mengurusi urusan rumahnya, menunaikan hak-hak suaminya, mendidik anaknya, dan memperbanyak melakukan hal-hal baik lainnya, dan hukum asal keluar rumah bagi wanita adalah perkara yang dibolehkan bagi syariat kecuali jika didalamnya ada maksiat.
Allah telah menentukan bahwa ada perkara tertentu yang menarik perhatian di antara lelaki dan wanita. Dan untuk itu, Allah juga yang mengatur bentuk hubungan yang perlu dilakukan, agar di antara mereka tidak timbul perkara-perkara yang tidak diingini. Walaupun demikian, ramai juga manusia yang melanggar batasan tersebut sehingga mereka tertunduk malu kerana keterlanjuran yang mereka lakukan. Lelaki yang tidak mampu mengawal dirinya daripada daya tarik yang ada pada wanita, pasti mudah untuk melakukan perkara-perkara yang menjadi larangan Allah Subhanahu wa Ta'ala, akhirnya kita berdoa :

“Wahai, Rabbku! Walaupun dosaku sangat besar, namun aku yakin bahwa ampunan-Mu lebih besar lagi, engkaulah yang menggenggam hati maka tetapkanlah hati ini diatas agamamu dan ketaatan kepadamu sucikanlah jiwa kami dari penguruh-penguruh akan keburukan fitnah wanita serta berikanlah kekuatan dan keistiqomahan dalam menjaga dan melaksana semua aturanmu."



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/saudarikujangan-sebarkan-fitnahmu.html