Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Senin, 06 Februari 2012

Taqwa Yang Terindah

 Seringkali kita mendengar dan mengucapkan kata taqwa, tetapi kita sebagai muslim belum memahami dan mengerti apalagi memaknai taqwa dalam kehidupan kita yang singkat ini. Sangat bersyukur sekali kita semua dikaruniakan hadiah terindah dalam hidup kita yakni hidayah islam dan selalu berdoa untuk setia hingga akhir dalam pelukan hidayah Islam.
Seiring dengan krisis yang datang silih berganti, ibarat kata keimanan dan ketaqwaan kita diuji dengan berbagai cobaan hidup baik itu kemiskinan, kemelaratan, sulitnya mencari pekerjaan, meningkatnya kebutuhan hidup dan banyak hal lainnya yang menuntut kesabaran dan keihlasan hati kita untuk tetap setia berdzikir mengingat kebesaran dan karunia Allah SWT.
Cobaan yang datang bukan saja menguji hakikat hati dan kadar keimanan tetapi menguji ketulusan dan keridhaan kita akan menrima dan mensyukuri ni’mat yang diberikan Allah. Banyak Saudara kita yang tergelincir imannya dan menukar dengan kebutuhan pokok, kepopuleritasan dan hal lainnya yang gencar dilakukan pihak-pihak yang membenci ISLAM. Mari kita bersama memperkuat tali silaturrahim diantara kita dan memperkokoh iman kita agar terhindar dari hal-hal yang merusak dan menukar hidup kita dengan kemurkaan danazab dari Allah SWT. Semoga dengan tulisan yang sederhana ini proses penguatan iman dan taqwa kita selalu kuat dan kuat tak tergoyahkan dan tergantikan dengan keimanan lainnya yang sungguh- sunguh sesat dan menyesatkan. Amin ya Rabbal Alamien.
Islam dengan ajarannya yang indah mengajarkan bahwa perbedaan hakiki manusia tidak berada pada kedudukan, jabatan, pangkat, kekayaan dan lainnya. Manusia dibedakan dengan kadar dan bobot nilai mereka di mata Allah. Perbedaan antar manusia di dalam Islam terletak pada sejauh mana manusia mampu mengoptimalkan kadar ruhaninya untuk mendekat pada Tuhannya. Perbedaan manusia dan kemuliaan manusia ditentukan oleh nilai dan kadar taqwanya yang bergolak dalam dadanya. (QS. Al-Hujurat: 13) Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudhari disebutkan, Hendaknya kamu bertaqwa sebab ia adalah kumpulan segala kebaikan, dan hendaknya engkau berjihad karena ia sikap kependetaan seorang muslim, dan hendaknya engkau selalu berdzikir menyebut nama Allah karena dia cahaya bagimu (HR. Ibnu Dharis dari Abu Said Al-Khudhari).
Definisi Taqwa
Taqwa adalah kumpulan semua kebaikan yang hakikatnya merupakan tindakan seseorang untuk melindungi dirinya dari hukuman Allah dengan ketundukan total kepada-Nya. Asal-usul taqwa adalah menjaga dari kemusyrikan, dosa dan kejahatan dan hal-hal yang meragukan (syubhat). Seruan Allah pada surat Ali Imran ayat 102 yang berbunyi, “Bertaqwalah kamu sekalian dengan sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kamu sekali-kali mati kecuali dalam keadaan muslim”, bermakna bahwa Allah harus dipatuhi dan tidak ditentang, diingat dan tidak dilupakan, disyukuri dan tidak dikufuri.
Taqwa adalah bentuk peribadatan kepada Allah seakan-akan kita melihat-Nya dan jika kita tidak melihat-Nya maka ketahuilah bahwa Dia melihat kita. Taqwa adalah tidak terus menerus melakukan maksiat dan tidak terpedaya dengan ketaatan. Taqwa kepada Allah adalah jika dalam pandangan Allah seseorang selalu berada dalam keadaan tidak melakukan apa yang dilarang-Nya, dan Dia melihatnya selalu melakukan kebaikan. Menurut Sayyid Quth dalam tafsirnya—Fi Zhilal al-Qur`an—taqwa adalah kepekaan hati, kehalusan perasaan, rasa khawatir yang terus menerus dan hati-hati terhadap semua duri kehidupan.
Saat Umar ra bertanya kepada Ubay bin Ka’ab apakah taqwa itu? Dia menjawab; “Pernahkah kamu melalui jalan berduri?” Umar menjawab; “Pernah!” Ubay menyambung, “Lalu apa yang kamu lakukan?” Umar menjawab;
 “Aku berhati-hati, waspada dan penuh keseriusan.” Maka Ubay berkata; “Maka demikian pulalah taqwa!”
 Demikian banyak ayat Al-Qur`an yang menyerukan kita untuk bertaqwa dalam bingkai taqwa yang sebenarnya, dalam kadar taqwa yang semestinya, dalam bobot taqwa yang mampu kita lakukan. Lihat umpamanya (QS. Al-Ahzab : 70) dan (QS. At-Taubah : 119). Dalam hadits juga sangat banyak seruan agar taqwa menjadi penghias perilaku kita dan menjadi mutiara batin kita. Seperti sabda Rasulullah, :
“Bertaqwalah kamu kepada Allah, dimanapun kamu berada, dan ikutilah keburukan itu dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapus keburukan itu. Dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik” (HR. Tirmidzi, Ahmad dan Ad-Darimi).
Ciri Manusia Taqwa
Seseorang akan disebut bertaqwa jika memiliki beberapa ciri. Dia seorang yang melakukan rukun Iman dan Islam, menepati janji, jujur kepada Allah, dirinya dan manusia dan menjaga amanah. Dia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri. Manusia taqwa adalah sosok yang tidak pernah menyakiti dan tidak zhalim pada sesama, berlaku adil di waktu marah dan ridha, bertaubat dan selalu beristighfar kepada Allah. Manusia taqwa adalah manusia yang mengagungkan syiar-syiar Allah, sabar dalam kesempitan dan penderitaan, beramar ma’ruf dan bernahi munkar, tidak peduli pada celaan orang-orang yang suka mencela, menjauhi syubhat, mampu meredam hawa nafsu yang menggelincirkan dari shiratal mustaqim. Itulah diantara ciri-ciri sosok manusia taqwa itu.
Agar seseorang bisa mencapai taqwa diperlukan saran-sarana. Dia harus merasa selalu berada dalam pengawasan Allah, memperbanyak dzikir, memiliki rasa takut dan harap kepada Allah. Komitmen pada agama Allah. Meneladani perilaku para salafus saleh, memperdalam dan memperluas ilmu pengetahuannya sebab hanya orang berilmulah yang akan senantiasa takut kepada Allah (QS. Fathir: 28). Agar seseorang bertaqwa dia harus selalu berteman dengan orang-orang yang baik, menjauhi pergaulan yang tidak sehat dan kotor. Sahabat yang baik laksana penjual minyak wangi dimanapun kita dekat maka akan terasa wanginya dan teman jahat laksana tukang besi, jika membakar pasti kita kena kotoran abunya (HR. Bukhari). Membaca Al-Qur`an dengan penuh perenungan dan mengambil ‘ibrah juga merupakan sarana yang tak kalah pentingnya untuk mendaki tangga-tangga menuju puncak taqwa. Instrospeksi, menghayati keagungan Allah, berdoa dengan khusyu’ adalah sarana lain yang bisa mengantarkan kita ke gerbang taqwa. Pakaian dan makanan kita yang halal dan thayyib serta membunuh angan yang jahat juga sarana yang demikian dahsyat yang akan membawa kita menuju singgasana taqwa.
Buah Taqwa
Manusia dengan ciri dan karakterisrik di atas akan memetik buah ranum dan manisnya taqwa. Bukan hanya individual sifatnya namun masyarakat juga akan menikmatinya. Manusia taqwa akan mendapatkan mahabbah Allah (Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa, (QS. At-Taubah: 4), Allah akan selalu bersama langkah dan pikirnya (Sesungguhnya Allah selalu bersama orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan (QS. An-Nahl; 128), mendapat manfaat dari apa yang dibaca di dalam Al-Qur`an (QS. Al-Baqarah; 2), lepas dari gangguan syetan –“sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa apabila ditimpa was-was dari syetan, mereka ingat kepada Allah maka seketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya” (QS. Al-A’raf: 35), diterima amal-amalnya (QS. Al-Maidah: 27), mendapatkan kemudahan setelah kesulitan dan mendapat jalan keluar setelah kesempitan (QS. Ath-Thalaq: 2 dan 4)
 Manusia taqwa akan memiliki firasat yang tajam, mata hati yang peka dan sensitif sehingga dengan mudah mampu membedakan mana yang hak dan mana pula yang batil. (QS. Al-Anfaal : 29). Mata hati manusia taqwa adalah mata hati yang bersih yang tidak terkotori dosa-dosa dan maksiat, karenanya akan gampang baginya untuk masuk surga yang memiliki luas seluas langit dan bumi yang Allah peruntukkan untuk orang-orang yang bertaqwa (QS. Ali Imran: 133 dan Al-Baqarah: 211).
Taqwa yang terhimpun dalam individu-individu ini akan melahirkan keamanan dalam masyarakat. Masyarakat akan merasa tenteram dengan kehadiran mereka. Sebaliknya pupusnya taqwa akan menimbulkan sisi negatif yang demikian parah dan melelahkan. Umat ini akan lemah dan selalu dilemahkan, akan menyebar penyakit moral dan penyakit hati. Kezhaliman akan merajalela, adzab akan banyak menimpa. Masyarakat akan terampas rasa aman dan kenikmatan hidupnya. Masyarakat akan terenggut keadilannya, masyarakat akan hilang hak-haknya. Semakin taqwa seseorang -baik dalam tataran individu, sosial, politik, budaya, ekonomi- maka akan lahir pula keamanan dan ketenteraman, akan semakin marak keadilan, akan semakin menyebar kedamaian. Taqwa akan melahirkan individu dan masyarakat yang memiliki kepekaaan Ilahi yang memantulkan sifat-sifat Rabbani dan insani pada dirinya. Sungguh Allah SWT telah memberikan karunia terindah atas umat muslim yang beriman dan bertaqwa hanya kepada NYA.
Akankah kita seperti hamba Allah lainnya menghadap kepadaNya dengan kebanggan dan tingkat taqwa setinggi-tinggi untuk menemui Dzat Yang Maha Agung Allah SWT. Smoga kita termasuk ke dalam golongan orang beriman dan mendapat SyafaatNya di hari Pembalasan. Amin.
 
 

Nikmatnya..kenikmatan..

  "Berpikir akan melahirkan pengetahuan, pengetahuan akan melahirkan perubahan keadaan hati, perubahan keadaan hati akan melahirkan kehendak, kehendak akan melahirkan perbuatan. Jadi, berpikir adalah asas dan kunci semua kebaikan” (Ibnul Qayyim).
Jadi begini..setiap bencana yang menimpa negeri atw suatu daerah, akan menjadi kesengsaraan panjang, khususnya bagi orang-orang yang mengabaikan potensi akalnya untuk berpikir alias lemot..  Padahal kalau dipikir lebih dalam, bencana itu bisa bermakna dicabutnya beberapa "kenikmatan sesaat" oleh Allah Azza wajalla dari sebahagian manusia.  Meskipun sudah dicabut, bukan berarti semua kenikmatan telah dicabut sehabis-habisnya.
Buktinya, masih begitu banyak kenikmatan yang disisakan untuk manusia baik yang berada di daerah yang sedang terjadi bencana, maupun yang berada di daerah yang sedang tidak terjadi bencana.buktinya.. antum masih bisa bernafas dan membaca tulisan ini dan di beri kesempatan untuk mengubah atw memperbaiki kembali yang telah rusak baik materi atw rohani umat. 
Masih ada kenikmatan berupa pikiran sehat, juga kenikmatan dalam bentuk kepedulian atau solidaritas yang ditunjukkan sesama manusia.  Juga ada kenikmatan dalam bentuk harapan baru, yaitu munculnya harapan akan bangkit lagi menjadi lebih baik setelah terpuruk atau terkena bencana. Dan berbagai kenikmatan lain yang kadangkala tak terpikirkan dan tak terhitung oleh manusia, meskipun dinikmati terus-menerus.dan teruuss..
 Lebih istimewa lagi bagi orang-orang beriman, ada kenikmatan iman (so sweet), meskipun di saat menghadapi musibah.  Yaitu, orang-orang tertentu itu masih merasa nikmat dalam menjalankan ketaatannya kepada Allah, sehingga tak dirundung putus asa.  Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an,..Bismillahirohmanirohim.. “Akan tetapi Allah itulah yang membuat iman terasa menyenangkan bagi kalian, membuatnya tampak indah di dalam hati kalian, dan yang membuat kalian benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan. Mereka itulah orang-orang yang lurus. Sebuah keutamaan dan kenikmatan yang datang dari Allah, Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. al-Hujurat: 7-8).
  Dengan demikian, bila belum merasa senang dalam beribadah, juga belum merasa benciiiii..bangeet kepada kemungkaran, jangan harap..jangan harap " kenikmatan iman" akan dirasakan.  Karena itu, perlu selalu berusaha meningkatkan keimanan, agar sempat merasakan kenikmatannya dalam keadaan apa saja.mau kan mendapatkan kenikmatan yang tiada taranya dari Allah..???


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/nikmatnyakenikmatan.html 

10 Kiat Agar Hati Lapang

Bismillaahirrahmanirrakhiimi....
Sedih, marah, dan dendam adalah tiga dari sejumlah tindakan yang menyebabkan dada ini terasa sempit. Tetapi, hal-hal tersebut selalu menghiasi hidup manusia. Kadang-kadang ada di dalam diri dalam jangka waktu yang panjang dan kadang-kadang hanya dalam tempo yang pendek saja. Yang pasti saat sifat-sifat tersebut bersarang, dada akan terasa sesak, hati pun kehilangan vitalitasnya dan menjadi lemah. Kondisi yang lemah itu membuat syetan-syetan mudah menguasai hati manusia.
Orang yang beriman tentu tidak akan membiarkan hatinya terjangkiti hal-hal yang menyesakkan dadanya. Maka ia akan melindungi diri dari tindakan tersebut dan mengobati penyakit yang sudah terlanjur. Adapun obat mujarab untuk itu bukanlah obat yang bersifat fisik-kimiawi. Berikut inilah amal-amal yang, bi-idznillah, insya Allah—akan bisa menghilangkan virus sesak dada menjadi dada yang lapang.
Pertama;
Mengesakan Allah
Ibnul Qayyim mengatakan, “Kecintaan kepada Allah, ma’rifat kepadaNya serta mengingatNya secara terus-menerus, tenang dan tenteram kepadaNya, mengesakanNya dalam kecintaan, rasa takut, pengharapan, tawakkal dan mu’amalah, dimana Dia sajalah yang menguasai harapan, keinginan dan tekad hamba, adalah sorga dunia, kenikmatan yang tak ada bandingnya. Itulah penyejuk mata sang pecinta, dan kehidupan orang-orang yang arif.
Beliau juga mengatakan, “Sesuai dengan kesempurnaan (tauhid)nya, kekuatannya, dan peningkatannya, maka akan terwujudlah kelapangan dada orang yang bersangkutan [Zaadul Ma’ad]
Kedua;
Prasangka baik kepada Allah
Persangkaan baik kepada Allah, diwujudkan dalam bentuk merasakan dan menyadari bahwa Allah adalah dzat yang menghilangkan kesedihan dan duka. Sesungguhnya, apabila seorang hamba berprasangka baik kepada Rabbnya, Allah akan membukakan baginya pintu berkahNya dari arah yang tak disangka-sangka. Maka, marilah senantiasa berprasangka baik kepada Allah, semoga kelak kita bisa melihat hal-hal yang membahagiakan datang dari Allah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : «قَالَ اللهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِي، إِنْ ظَنَّ خَيْرًا فَلَهُ، وَإِنْ ظَنَّ شَرًّا فَلَهُ» [أخرجه الإمام أحمد وابن حبان].
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata; Rasulullah saw bersabda; Allah swt berfirman; Aku mengikuti persangkaan hambaKu kepadaKu. Jika ia bersangka baik maka baginya (kebaikan) dan jika ia bersangka buruk maka baginya (keburukan) [HR Imam Ahmad dan Ibnu Hibban]
Ketiga;
Ilmu Syar’i
Ilmu syar’i akan melapangkan dan melonggarkan dada sedangkan kebodohan akan melahirkan kesempitan, sesak dada dan rasa terkucil. Setiap kali ilmu seseorang bertambah banyak dan bertambah luas, maka hatinya akan terasa semakin lapang dan longgar. Ibnul Qayyim mengatakan; Ilmu Syar’i akan melapangkan dan melonggarkan dada sehingga terasa lebih luas dari dunia. Sedangkan kebodohan akan menyesakkan dada, menyempitkan dan mengungkungnya. Maka setiap kali ilmu seorang hamba bertambah maka hatinya akan terasa lebih lapang dan luas. Tetapi ini tidak akan berlaku untuk semua ilmu, melainkan khusus bagi ilmu yang diwarisi dari Rasulullah saw. Itulah ilmu yang bermanfaat, sehingga pemiliknya menjadi orang yang hatinya paling lapang dan longgar, paling baik akhlaknya, hidupnya paling baik”
Keempat;
Dzikir kepada Allah dan banyak berdo’a
Wahai orang yang dadanya terasa sesak, dan urusannya ruwet, angkatlah telapak tanganmu seraya memohon kepada Tuhanmu. Tumpahkanlah keluhanmu dan kesedihanmu kepadaNya. Cucurkanlah air matamu di hadapanNya. Dan ketahuilah, semoga Allah memeliharamu, bahwa Allah lebih mengasihimu daripada ibumu dan ayahmu, daripada isteri dan anak-anakmu.
Di antara dzikir-dzikir yang dicontohkan oleh Rasulullah dalam mengatasi kesesakan dada itu adalah;
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رُبُّ الّعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَرَبِّ اْلأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ [رواه البخاري ومسلم].
Tiada ilah selain Allah yang Maha agung dan Maha Pemurah, Tiada ilah selain Allah, Rabb Asry yang agung, tidak ada ilah melainkan Allah Rabb langit dan Rabb bumi, serta Rabb arsy yang mulia [HR al-Bukhari dam Muslim]
اللهم رحمتك أرجو فلا تكلني إلى نفسي طرفة عين وأصلح لي شأني كله لا إله إلا أنت [أخرجه أبو داود وابن حبان].
Dari Abu Bakrah ra, (ia berkata) bahwasannya; Rasulullah saw bersabda; Do’a orang yang kesusahan adalah, “Ya Allah RahmatMu aku harapkan, maka janganlah Kau bebankan aku kepada diriku meskipun hanya sekejap mata, dan perbaikilah bagiku seluruh keadaanku; tiada ilah melainkan engkau” [HR Abu Dawud dan Ibnu Majah]Dan masih banyak lagi dzikir-dzikir yang dicontohkan dalam hal ini.
Kelima:
bersegera meninggalkan maksiat dan melakukan muhasabah terhadap diri.Kemaksiatan adalah kehinaan, tersingkir dan terjauh dari rahmat Allah, kesedihan, kekalutan dan kesempitan hati. Harus disadari, bahwa dosa-dosa adalah pintu yang besar bagi datangnya berbagai musibah kepada seorang hamba. Firman AllahDan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (asy-syura:30)
Keenam;
Menunaikan kewajiban secara terus menerus
Memelihara rutinitas dalam menunaikan kewajiban, dan memperbanyak amal sunnah seperti puasa, shalat, shadaqah, kebaikan dan lain-lainnya. Terus menerus dalam menunaikan kewajiban dan memperbanyak amal sunnah adalah salah satu sebab untuk mendapatkan kecintaan Allah kepada hambaNya, sebagaimana disebutkan di dalam hadits
عن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه قال: قال رسول الله : «إن الله قال: من عادى لي وليًا فقد آذنته بالحرب، وما تقرب إليّ عبدي بشيء أحب إليّ مما افترضته عليه، وما يزال عبدي يتقرب إليّ بالنوافل حتى أحبه، فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به، وبصره الذي يبصر به، ويده التي يبطش بها، وإن سألني لأعطيته، ولئن استعاذني لأعيذنه» الحديث [أخرجه البخاري].
Dari Abu Hurairah ra; ia berkata; Rasulullah saw bersabda; bahwasannya Allah berfirman; barangsiapa memusuhi kekasihku maka aku nyatakan perang kepadanya. Dan tidaklah hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang lebih aku sukai daripada dengan apa-apa yang telah Aku perintahkan kepadanya. Dan hambaKu masih terus mendekatkan diri kepadaKu dengan amal sunnah sampai Aku mencintainya. Jika aku telah mencintainya maka Aku akan menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, danmenjadi penglihatannya yang dipakai untuk melihat, dan menjadi tangannya yang digunakan untuk menyentuh, Jika dia memohon kepadaKu niscaya Aku penuhi ia, dan jika ia memohon perlindungan kepadaku, niscaya aku beri perlindungan kepadaNya” (HR al-Bukhari)
Ketujuh;
Bermajelis dengan orang-orang yang shalih
Berkumpul dengan sahahabat-sahabat yang shalih, … mendengarkan pembicaraan mereka, mengambl manfaat dari buah percakapan dan nasehat mereka. Dengan demikian berkumpul dengan mereka akan mendapatkan ridla Allah swt, sekaligus membuat marah syetan. Sebab itulah biasakanlah untuk duduk bersama dengan orang shalih dan mohonlah nasihat dari mereka, dari sana Kau akan melihat hatimu menjadi lapang.
Kedelapan;
Membaca al-Qur’an
Membaca al-Qur’an dengan disertai tadabbur dan perenungan merupakan salah satu sebab penting untuk menghilangkan duka lara yang menyelimuti hati. Bacaan al-Qur’an akan melahirkan ketenangan dan kelapangan di hati. Firman Allah;
Orang-orang yang beriman dan hati mereka tenang dengan mengingat Allah, ketahuilah dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang (ar-Ra’d:28)
Kesembilan;
Berbuat ihsan kepada sesama makhluk
Ihsan kepada sesama manusia, dan memberikan manfaat dengan segala yang kita miliki adalah salah satu sebab terbukanya hati. Sifat pemurah, dermawan dan suka membantu orang lain akan melapangkan dada dan mengharumkan jiwa. Karena itulah mari kita berusaha sekuat tenaga untuk menjadi orang yang dermawan dan suka membantu orang lain. Terutama kepada kedua orang tua, kerabat, tetangga, kawan-kawan dan lain-lainnya.
Kesepuluh;
Melepaskan dendam dari dalam hati.
Hasad, iri dan dengki merupakan sebab kesempitan dada seseorang. Sebaliknya kebersihan dan ketenteraman hati merupakan sebab terlapangkannya dada seseorang. Karena itulah mari berusaha menyehatkan hati kita, menjauhi hal-hal yang menyebabkan dada terasa sesak. Marilah tinggalkan kebencian, permusuhan dan kedengkian kepada orang lain. Sebaliknya mari kita pupuk rasa cinta terhadap saudara-saudara kita, sebagaimana sabda Rasulullah,
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Tidaklah beriman salah seorang dari kalian hingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri (HR al-Bukhari)

Semua Karena Sebab

Namanya Sukerti bin Saiman, dari Lombok Utara. Pada saya beliau bercerita, bahwa desanya adalah salah satu desa yang paling tertinggal baik dari sisi pembangunan maupun ekonomi sosial. Di desa yang paling tertinggal ini, Pak Sukerti, menurutnya, adalah penduduk paling miskin di antara 300 kepala keluarga. Dia hanya petani lahan kering, bertanam jagung, diselingi kacang atau yang lain.
Tak ada dalam bayangannya untuk bepergian jauh, yang harus mengeluarkan dana dan bekal besar. Tapi hari ini, di sini lah Pak Sukerti, menunaikan Thawaf dan Sai. Bersama jutaan manusia dari seluruh dunia, menunaikan ibadah haji. Bertasbih, bertahmid, bertakbir, memuja sang Ilahi.
Tak ada nalar yang bisa dibangun untuk mencerna ini. Sukerti bin Saiman mencatat sejarah sebagai orang pertama yang menunaikan rukun Islam kelima dari kampungnya. Tak ada orang yang percaya, tapi Allah sudah menciptakan sebab untuknya.
Dari Bandung, beberapa orang tunanetra juga menunaikan ibadah yang sama. Saling tuntun, saling jaga. Terbang dari tempat yang sungguh jauh, tak melihat terang, tapi di saat yang sama justru dilimpahi cahaya-Nya, insya Allah. Satu di antara mereka adalah Pak Hepi. Sejak mengayunkan langkah pertama kakinya dari pintu rumah, dia sudah membisikkan doa yang penuh pasrah dan iba. “Ya Allah, tak seperti para hujjaj yang lain, aku tak bisa melihat rumah-Mu yang Agung. Padahal sungguh aku ingin melihatnya. Aku hanya mampu melihat dengan cara meraba. Maka izinkan aku menyentuh dan meraba bangunan-Mu yang mulia,” demikian doa Pak Hepi.
Maka disinilah dia. Terseret-seret oleh gelombang manusia yang berthawaf dengan Kabah sebagai pusarannya. Terjungkal-jungkal, terdorong-dorong oleh kekuatan manusia yang bergulung-gulung besarnya. Terjatuh-jatuh, dua kali Pak Hepi tak berkuasa mengendalikan diri. Tapi ketika terbangun, tangannya telah meraba dinding Kabah. Subhanallah,
Maha Suci Allah yang jika telah menghendaki sesuatu terjadi, maka dengan berbagai alasan akan terjadi. Tak ada sesuatu bisa menghalangi, meski alasan-alasan dan sebab sebagai syarat terjadinya sesuatu tak cukup terpenuhi dalam ukuran akal manusia yang lemah ini.
Pak Sukerti, Pak Hepi, termasuk saya adalah satu di antara ratusan orang lain dari seluruh dunia yang menunaikan ibadah haji atas undangan Rabitha Alam Islami. Satu dari sekian sebab yang dijadikan Allah untuk mengantar sesuatu bisa terjadi. Dia, Allah yang Maha Memiliki, tak pernah kehilangan alasan untuk menciptakan sebab-sebab kejadian. Dia tak pernah kehabisan cara untuk mewujudkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan manusia. Dan Dia, Allah yang Maha Kuasa, sungguh Maha Mampu menciptakan kausalitas yang tak pernah terbayang oleh manusia.
Maka, jangan pernah hilang harapan. Apapun asa dan hajat kita. Dan jika Dia mampu membuat sesuatu terjadi, beyond reason, maka Dia juga mampu menghentikan apapun yang terjadi juga beyond reason. Berdoalah, dan jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah SWT. Dengan izin-Nya, dengan kuasa-Nya, Dia mampu mengantar kita untuk datang kerumah-Nya yang agung dan beruluk salam langsung di pusara baginda Rasul.
Pertanyaanya bukan tentang seberapa besar kemampuan kita, tapi tentang seberapa tinggi kemauan hati ini. Sehingga menggerakkan makhluk langit untuk berdoa dan membantu meringankan semua. Labaik ya Allah, kami akan datang memenuhi panggilan-Mu….
 
 

Tetap Berarti di Usia Senja

Tua bukan berarti tak berguna dan tak bahagia,Bagaimana cara mewujudkanya? Menjadi tua,tak mau berbuat apa-apa,dan menjadi tak berguna tentu merupakan momok bagi sebagian besar orang.Menjadi tua bisa begitu menakutkan,walau seorangpun yang bisa menghindar ,dari usia yang terus bertambah dan mundurnya kemampuan fisik ani.
HANTU MENOPAUSE Menopause merupakan gerbang yang menghantarkan seorang perempuan memasuki usia senja.Perempuan mengalami menopause umumnya terjadi mulai usia 45 hingga mulai 50 tahun keatas,Hal ini secara alami terjadi karena berhentinya produksi hormon esterogen dan horman lain yang di hasilkan oleh ovarium.Tanpa adanya hormon esterogen maka bermunculanlah berbagai persoalan kesehatan.Menginggat hormon esterogen sangat menunjang tubuh perempuan.Tanda yang mudah di kenali terhentinya siklus haid,munculnya semburan rasa panas di seluruh tubuh(hot flushes).Rasa nyeripun terjadi terjadi di mana-mana antara lain di punggung,lutut,dan panggul.Jika bangun tidur badan terasa tidak nyaman dan sakit. Namun,persoalan psikislah yg biasanya paling berat di rasakan yang berat di rasakan perempuan.Gangguan psikosomatik,menjadi cepat marah,khawatir yang tdk mendasar,merasa tidak percaya diri,depresi, bahkan ada yang tidak mau bertemu dgn orang lain.Meski ia pergi ke spikiater sekalipun,karena beban psikis yang menekan ini,gejala-gejala menapause ini tak akan hilang,Sebab yg terjd bukan masalah kejiwaan,melainkan hormon yg sedang tdk stabil. SHAHABIYAH DI USIA SENJA Menopause boleh terjadi tetapi bukan berarti"gong'' ambruknya prestasi diri
.Menjadi tua tak bearti menjadi orang yg tak bahagia,karena tak lagi berguna bagi orang lain.Menjadi tuapun tak berarti kehilanga kencatikan dan pesona pribadi. Sejenak mari kita simak sepucuk surat yang pernah di tuliskan oleh Ummu Salamah di usia 60 thun.Surat yg berisi bait-bait indah ini,Ia persembahkan pada Aisyah manakala Aisyah bersiap tuk keluar dari rumahnya untuk memobilisasi masa melawan Ali bin Abi Thalib RA. "Dari Ummu salamah,Isri NABI Shallallahu 'alaihi waalam,untuk AISYAH UMMUL-MUKMININ........ Amma ba'du,Engkau sungguh telah merobek pembatas antara RASULULLAH dan umatnya yang merupakan hijab yang telah di tetapkan keharamannya.Sungguh AL-QUR'AN telah memberimu kemuliaan,maka jangan engkau lepaskan.Dan ALLOH telah menahan suaramu,maka janganlah Engkau mengeluarkannya.Serta ALLAH telah tegaskanbagi ummat ini seandainya RASULULLAH mengetahui bahwa kaum wanita memiliki kewajiban jihad(berperang) niscaya Beliau berpesan kepadamu untuk menjaganya.Tidakkah engkau tahu bahwasannya Beliau melarangmu melampaui batas dalam agama,karena sesungguhnya tiang agama tidak bisa kokoh dengan campur tangan wanita apabila tiang itu telah miring,dan tidak bisa di perbaiki oleh wanita apabila telah hancur.Jihad wanita adalah tunduk kepada segala ketentuan,mengasuh anak,dan mencurahkan kasih-sayangnya. Demikian dengan pemikirannya yg tajam.ia berusaha menjaga kehormatan kau MUKMININ ketika itu melarang Aisyah keluar dari rumahnya untuk menentang Khalifah yang tlah sah di pilih oleh rakyatnya. Apa jadinya bila Aisyah yang merupakan kesayangan Rasulullah pergi ke khalayak luas,menyerukan perang,lalu terjun di dalamnya.Smentara yang di perangi umat Rasulullah sendiri,orang-orang yang selama ini masih begitu di kasihi oleh utusa ALLAH ta'ala,suaminya yg di cintainya.Maka,di usia senjanya,Ummu salamah masih dapat memberikan pertimbangan yang sangat tepat untuk melindungi kehormatan AISYAH dan umat islam. Di usia senja pula,KHODIJAH memberikan bukti cinta yang luar biasa kepada MUHAMMAD shallallahu 'alaihi wwasalam.Bukti cinta yang di tunjukan dengan menemani Rasulullah,menjalani masa pemboikotan yang berat,padahal siapapun tahu,Khodijah telah berpuluh-puluh tahun terbiasa hidup dengan bergelimang kemewahan dan pelayanan dari pembantu2nya. Ummu salamah dan Khodijah adaalah dua di antara begitu banyak wanita yang berhasil melewati masa menopause mereka dengan baik dan menjadikan masa tuanya tetap memberi kebahagiaan kepada orang lain.
KUNCI BAHAGIA Tak bisa di pungkiri,menopause memang bukan masa yang menyenangkan.Namun,sejatinya masa ini sama ketika seorang perempuan memasuki masa aktifnya siklus haid.perubahan hormon yang terjadi juga sama dengan masa tersebut.Karena itu yang terpenting adalah mempersiapkan mental untuk menyakinkan diri kita bahwa setelah menopause,tak akan ada yang berubah pada diri kita. Dari sebuah penelitian oleh mahasiswa postdoctoral universitas california,san fransisco,Alexandra fiocco."menyimpulkan bahwa tidak semua orang mengalami penurunan fungsi kognitif(berfikir da bertindak)saat mereka lansia.Mereka yang selalu aktif di temukan lebih bugar dan memiliki daya ingat yang baik.Kunci mereka aktif berolah raga dan memperbaharui wawasan mereka. Selain itu profesor bidang saraf dan otak dari universitas Texas,Dr,john hart berpesan."Carilah aktifitas yang berbeda,aktif di organesasi,pokoknya lakukan hal-hal yang trus mengasah otak."Selain menjalani pola hidup sehat,untuk menghindari kejenuhan dan rasa kesepian di usia senja,
Hart juga menyarankan agar para lansia tidak hidup sendirian.Karena menghadapi menopause dgn menyendiri dan berlarut dalam kegundahan yang sulit di terjemahkan hanya akan menjadikan masa tua begitu berat di jalani. Sejatinya,masa tua yang luang dari hiruk-pikuk rutinitas yang melelahkan adalah masa emas meraih magrifah-NYA.Karena itu mari mempersiapkan diri agar masa tua kita tetap berarti dan bahagia.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/tetap-berarti-di-usia-senja.html 

)-( Atas Nama Keluarga.. )-(

Keluarga adalah pusaran dimana banyak hal kita pertaruhkan.
Ia selalu memanggil dalam diam, mengikat dalam halus, menjangkau dalam jauh.
Siapapun kita, dimanapun kita, kita pasti terjahit oleh serat-serat keluarga.
Bahkan yang benar-benar hidup sebatang kara, masih bisa mengimajinasikan ayah & ibunya yang memang pernah nyata.
Keluarga adalah jembatan penghubung bagi keberlangsungan  wujud manusia.
Keluarga adalah sumber kekuatan kita untuk terus menjalani apa yang harus. Maka pasti ada yang layak kita pertaruhkan, atas nama keluarga.
Seperti apapun, kita adalah anak dari orang tua kita.
Dalam kondisi yang lain, kita adalah juga orang tua dari anak-anak kita.
Kita mungkin juga adik dari kakak kita, atau kakak dari adik kita.
Atau paman dan bibi dari keponakan kita.
Hubungan yang terbangun dari ikatan biologis itu tidak semata soal ikatan darah dan ras.
tapi itu semua memiliki kompleksitas yang luar biasa secara kejiwaan. Maka sebuah keluarga bukan sekedar soal bertautnya fisik dengan fisik yang melahirkan fisik ketiga.
Ini adalah persenyawaan hati, rasa dan pikiran yang kesemuanya bermuara pada satu kesadaran, kesadaran akan  makna keluarga.
Disini keluarga adalah tempat bermula.
Dengan ayah & ibu yang masih genap, keluarga seringkali tak sekedar tempat berawal, tapi juga tempat kita kembali.
Bahkan dalam usia kita yang tak lagi muda, dan anak-anak mungkin telah hadir, kita tetap punya saat-saat merindukan ibu, merindukan kerelaannya, kesabarannya, dekapannya, juga makanan seadanya yang menjadi sangat istimewa karena dia memasak dengan cinta.
Kita masih punya saat-saat kita merindukan ayah, suaranya yang khas, pandangannya yang khas, dan tentu saja nasehatnya yang khas.
Bila pun akses pengetahuan kita lebih maju, petuah ayah ibu selalu memiliki kedalaman arti.
Bahkan bila sebagian kita sudah tidak lagi punya mereka, atau tidak sempat melihat rupa mereka, kita masih bisa menghadirkan 'perasaan ada' dari keduanya.
Keluarga adalah sumber kekuatan kita untuk terus menjalani apa yang harus.
Pasti, ada yang layak kita pertaruhkan, atas nama keluarga...
 )-(
 
 

C.I.N.T.A♥◦°˚¨˚°*•‧::‧☺*•♫.•♥.•*¨:*•♫.•♥.•

♥◦°˚¨˚°*•::☺*•♫.•♥.•*¨:*•♫.•♥.•
 Katakan (wahai Muhammad) apabila apak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluarga besarmu, harta yang kamu cari, perdagangan yang kamu khawatir kebangkrutannya dan rumah tinggal yang disenanginya, lebih kamu cintai daripada Allah, Rasul-Nya dan berjuang di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." (QS. At-Taubah:24)
Alhamdulillah kita telah dijadikan sebagai hamba-hamba muslim yang berserah diri kepada-Nya dengan menyatakan Laailaha illallah wa anna Muhammad Rasulullah. Hanya saja kenyataannya masih banyak dari kita yang belum konsekuen dengan pernyataannya. Kita menyatakan mencintai Allah, kenyataannya lebih mencintai hawa nafsu kita, sehingga tidak sedikit ajaran Allah yang kita langgar. Bahkan lebih dari itu menuhankan kebendaan dengan cara mencintainya melebihi cinta kita kepada Allah. Oleh karena itu Allah mensinyalir hal tersebut dalam Al-Quran surat Al-Baqarah:165, "Sungguh orang beriman lebih mencintai Allah daripada yang lainnya."
 ♥◦°˚¨˚°*•::☺*•♫.•♥.•*¨:*•♫.•♥.•
Definisi cinta menurut terminologi bahasa adalah kecenderungan atau keberpihakan. Sementara menurut terminologi syara adalah keberpihakan kepada yang dicintai sehingga mengikuti apa yang dia kehendaki dan meninggalkan apa yang tidak dia sukai, baik secara terang-terangan atau tersembunyi.
♥◦°˚¨˚°*•::☺*•♫.•♥.•*¨:*•♫.•♥.•
Hal-hal yang dapat memalingkan cinta kita kepada Allah, seperti yang disitir Allah dalam Al-Quran surat Al-Imran, "Dihiasi bagi manusia cinta kepada hawa nafsunya daripada wanita, anak-anak, kumpulan emas dan perak, kuda berwarna (kendaraan), peternakan, pertanian, itulah isi dari kehidupan dunia, dan Allah memiliki tempat kembali yang lebih baik"
 ♥◦°˚¨˚°*•::☺*•♫.•♥.•*¨:*•♫.•♥.•
 Di atas disebutkan enam bagian yang apabila dicintai oleh manusia melebihi cintanya kepada Allah atau mengikuti kehendak mereka sampai mengangkangi kehendak Allah, maka berarti telah menuhankan hal-hal tersebut, ini sangat berbahaya.
Lebih tegas lagi Allah memperingatkan dalam surat At-Taubah:24, "Katakan (wahai Muhammad) apabila bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluarga besarmu, harta yang kamu cari, perdagangan yang kamu khawatir kebangkrutannya dan rumah tinggal yang disenanginya, lebih kamu cintai daripada Allah, Rasul-Nya dan berjuang di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya."
 ♥◦°˚¨˚°*•::☺*•♫.•♥.•*¨:*•♫.•♥.•
 Bagaimana Kita Mencintai Allah
Dalam upaya mencintai Allah, kita harus mengenalnya dengan baik sesuai dengan informasi Al-Quran dan Rasulullah saw, baik kaitannya dengan rububiyah-Nya atau uluhiyah-Nya atau asma dan sifat-sifat-Nya, baru kemudian mengenal hukum-hukum-Nya, baik perintah maupun larangan. Seorang dikatakan mencintai Allah apabila memenuhi empat syarat:
1. Berbuat sesuai dengan kehendak Allah, dengan menjalankan perintah-perintah-Nya.
2. Meninggalkan seluruh larangan-Nya baik secara dhohir maupun batin.
3. Mencintai orang-orang yang dicintai Allah, yaitu kaum beriman.
4. Membenci mereka yang dibenci Allah, yaitu kaum kafir, fasik dan munafik.
Apa saja yang menghantarkan kita mencintai Allah.
♥◦°˚¨˚°*•::☺*•♫.•♥.•*¨:*•♫.•♥.•
 Menurut Ibnul Qayyim, seorang ulama abad ke-7, ada sepuluh hal yang menyebabkan orang mencintai Allah SWT:
1. Membaca Al-Quran dan memahaminya dengan baik.
2. Mendekatkan diri kepada Allah melalui media sholat sunnah sesudah sholat wajib.
3. Selalu menyebut dan berdzikir dalam segala kondisi dengan hati, lisan, dan perbuatan.
4. Mengutamakan kehendak Allah disaat berbenturan dengan keinginan hawa nafsu.
5. Menanamkan di dalam hati asma dan siaft-sifat Allah SWT, dan memahami maknanya.
6. Memperhatikan karunia dan kebaikan Allah kepada kita, baik nikmat dhohir maupun nikmat batin.
7. Menunduk hati dan diri ke kehariban Allah.
8. Menyendiri bermunajat dan membaca kitab suci-Nya, diwaktu malam saat orang sedang lelap tidur.
9. Bergaul dan berkumpul bersama orang-orang sholeh, serta mengambil hikmah dan ilmu mereka.
10. Menjauhkan segala sebab-sebab yang dapat menjauhkan kita daripada Allah.
♥◦°˚¨˚°*•::☺*•♫.•♥.•*¨:*•♫.•♥.•
Penyeimbang Cinta Kepada Allah
Untuk mencintai Allah diperlukan penyeimbang. Digambarkan oleh para ulama bahwa cinta itu bagaikan badan burung, sehingga ia tidak bisa terbang kecuali dengan dua sayap. Dua sayap itulah penyeimbang cinta kita kepada Allah, yaitu rasa harap di satu sisi dan rasa cemas di sisi lain. Rasa harap akan menimbulkan khusnudzan (berbaik sangka) kepada Allah.
berpahala. Sementara rasa cemas akan mendorong kita melakukan kebaikan, karena rasa cemas itu kita khawatir jangan-jangan amalan baik kita tidak diterima Allah karena ada faktor X-nya.
Maka apabila ada rasa cemas pada diri seseorang ketika dia mengerjakan hal-hal wajib, tercermin di dalam benaknya jangan-jangan amalan itu tidak diterima atau kurang sempurna, maka dia terdorong untuk mengerjakan sunnah-sunah dst. Rasa cemas itu juga yang dapat mencegah seseorang untuk tidak melakukan maksiat dan dosa.
Dengan demikian burung yang berbadan cinta, bersayap rasa harap sebelah kanan dan rasa cemas di sebelah kiri, maka burung itu akan terbang melayang ke langit bersujud dihadapan sang maha perkasa dan bijaksana.
♥◦°˚¨˚°*•::☺*•♫.•♥.•*¨:*•♫.•♥.•
 
 

Belajar dari Keledai ►►►►►►►►►

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam, sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya. Akhirnya, ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup - karena berbahaya); jadi tidak berguna untuk menolong si keledai.Ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya. Walau punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu. Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga mengguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri!
Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu. Cara untuk keluar dari "sumur" (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan mengguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran, dan hati kita) dan melangkah naik dari "sumur" dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan. Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari "sumur" yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah!
Guncangkanlah hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik!Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan :
1. Bebaskan dirimu dari kebencian serta iri dan dengki
2. Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan
3. Hiduplah sederhana
4. Berilah lebih banyak
5. Berharaplah lebih sedikit
6. Tersenyumlah, dunia akan terasa lebih damai
7. Banyaklah bersyukur dg apa yang kita peroleh
8. Berusaha lebih dekat dengan Tuhan
9. Memberi maaf baik kepada teman, musuh, maupun kepada DIRIMU SENDIRI
Seseorang telah mengirimkan hal ini untuk kupikirkan, maka aku meneruskannya dengan maksud yang sama. GUNCANGKANLAH!Entah ini adalah waktu kita yang terbaik atau waktu kita yang terburuk, sekarang inilah satu-satunya waktu yang kita miliki saat ini!"
 
 

KEMBALI....aku MERINDUmu

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ 
"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, saling menyayangi, dan saling simpati mereka adalah seperti satu tubuh. Bila salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh anggota tubuh lainnya akan terkena demam dan tidak bisa tidur" (HR.Bukhari-Muslim).
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ 
Sayang? cinta? Ketulusan? Ridho-Nya?
Terkadang manusia tak ingati bagaimana dia bisa hidup, bisa melalui hidup dan bisa merasakan kesenangan dan kesedihan akan kehidupan, tak lain adalah dari Allah SWT.
Cinta ...
pada hakikatnya semua manusia merasakan apa itu cinta,apa itu ketulusan .Tapi apakah kita ingati jika cinta dan ketulusan yang kita berikan kepada seseorang di Ridhoi Allah?
Memang tak semudah itu kita menemukan sebuah cinta yang di Ridhoi Allah.
Bahkan untuk menemukan sebuah ketulusan begitu sulit jika tidak berawal dari diri kita sendiri.
Karna pada hakikatnya cinta dibagi dua tipe,
1. penggoda.
2. penuntun.
Mana yang kau pilih diantara kedua itu?
Tak khayal jika tipe penggoda memang lebih menarik daripada tipe penuntun. Karna hanya kesenangan duniawi saja yang menyelimuti hati, fikiran, dan raga.Tapi tidakah kau fikirkan, bagaimana perasaanmu di akhirat kelak?Menangiskah kau?Atau tersenyumkah kau??Terutama bagaimana perasaan orang tuamu... terutama ibumu??Saat diakhirat kelak??
Berbeda dengan tipe penuntun, cinta dan ketulusan mengalir begitu saja untuk mengharap ridho-Nya.Bahkan untuk memilih cinta tak luput menghadap-Nya, shalat istikharah di penghujung malam..Dan setiap langkah yang ia langkahkan tak luput dari dzikirullah dan niat yang baik.
"Kata Hatiku...."
Aku memang belum pernah merasakan begitu indahnya cinta dari seseorang yang mengajakku kejalan-Nya. Karna memang belum aku temukan.
Dan karna memang jalanku penuh akan duri, bahkan kisah laluku jatuh ke lorong kelam hingga kini masih sering kali menyesakkan hati.Begitu aku benci diri ini,
 Tapi tak harus ku larut bersedih hati, ku harus lebih baik dari yang lalu. Dan ku harus lebih berhati-hati untuk memilih pilihan yang benar-benar bisa menuntunku dijalan Allah.,
 ♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ 
syairku..
Penuntunku....
Aku rindui dirimu disetiap waktu...
Aku rindui jiwamu yang menyapaku disela waktu...
Mengajakku bermunajat,menangis pilu..
Mengingati dosa-dosa lalu..
Aku rindui jiwa itu...
Jiwa penuntun hatiku...
Yang membawaku ke jalan-Mu...
Tahukah kau?
Ku tak ragu siapakah dirimu?
Bagaimanakah dirimu dulu?
Setampan apakah dirimu?
Sekaya apakah dirimu?
Karna memang kau penuntunku,
Untuk menghapus luka lalu, dan menuntunku hingga ajal menjemutku,
Aku rindui dirimu...
Dalam setiap akhir shalatku,
 Aku rindui dirimu...
Dalam setiap tidur lelapku,
Aku rindui dirimu...
Dalam setiap suka dukaku,
Karna kau penuntunku,
Jiwa pembuka hatiku,Penawar lukaku,
Jika ada cinta dihatiku terhadap makhluk-Nya...
kan ku pilihkan yang bisa membawaku menuju Jalan-Nya..
Menyentuh hatiku dengan kesholehan-Nya...
Aku tak perduli siapa dia, dan bagaimanakah dia dulu..
Yang ku tahu, adalah sekarang dan esok bisa menuntunku ke Jalan-Nya..
Aku rindui ketulusannya...
Aku memang masih jauh dari sempurna, karna memang tak ada manusia yang sempurna.
Dan akupun tahu begitu gejolaknya keindahan di dunia ini..
Merasakan jatuh ke lorong yang begitu kelam membuatku sadar akan kehidupanku jika tanpa DIA.
Tapi yang ku ingin sekarang, aku berjalan dan akan terus berjalan dijalan-Nya,Tanpa menengok kebelakang.
Karna yang lalu adalah sebuah pelajaran yang begitu hebat dan sebagai evaluasi dimasa mendatang...
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥