Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Sabtu, 10 Maret 2012

== Insya Alloh ==

Dikisahkan oleh Ibnu Hisyam yang meriwayatkan bahwa ketika pertentangan pemikiran antara Rasulullah saw. dan kaum Quraisy di Mekah semakin memanas, kaum Quraisy meminta bantuan kepada orang Yahudi di Madinah. Kaum Quraisy mengutus Nadhir bin Haritsah dan Uqbah bin Abi Mu'aith ke para rabbi Yahudi untuk bertanya pada mereka tentang kenabian Rasulullah saw Sampai keduanya di sana kemudian berkata, "Kalian adalah Ahli Kitab (Taurat), kami datang kepadamu agar kamu mengabarkan kami tentang sahabat kami ini! " Para rabbi itu menjawab, "Tanyakan padanya tiga hal yang kami perintahkan, jika ia mengetahui dua satu dan tidak mengetahui yang ketiga, maka ia benar seorang Nabi yang diutus, tetapi jika ia tidak dapat menjawabnya, berarti ia mengada-ada, kemudian terserah kalian . "" Pertama, tanyakan pada para pemuda yang pergi di masa lalu, apa yang mereka lakukan, sesungguhnya mereka mengalami peristiwa yang menakjubkan. " "" Kedua, tanyakan padanya pada lelaki yang sering berkelana, ia telah mengunjungi seluruh penjuru bumi. "" Ketiga, tanyakan padanya tentang apa itu roh. "Keduanya lalu kembali ke kaum Quraisy dan berkata," Wahai penduduk Quraisy, kami datang kepadamu dengan membawa pembeda antara kamu dan Muhammad. Para rabbi Yahudi itu menyuruh kita agar menanyakannya pada hal-hal yang mereka perintahkan. "Mereka lalu datang kepada Rasulullah saw. Dan berkata," Hai Muhammad, beri tahukan kami tentang pemuda yang pergi pada waktu lalu, mereka memiliki kisah yang menakjubkan, tentang laki -laki yang berkeliling ke seluruh penjuru dunia, dan beritahukan kami pada roh. "Maka Rasulullah saw. menjawab," Akan kujawab apa yang kamu tanyakan besok. "Esok pun tiba, tetapi Jibril tidak datang memberi jawaban, lalu Rasulullah saw. diam selama lima belas hari, tetapi wahyu Allah tidak kunjung datang. Penduduk Mekah terguncang, terujilah keimanan mereka, dan mereka berkata, "Muhammad telah berjanji kepada kita satu hari, dan hari ini telah lima belas hari, tetapi Muhammad belum juga memberi tahu kita tentang hal itu . "Sedihlah hati Rasulullah saw. karena wahyu Allah belum juga sampai padanya. Ia juga merasa gelisah atas apa yang dikatakan oleh penduduk Mekah. Hingga akhirnya saat yang dinantikan pun turun wahyu berupa ayat yang menegur Rasulullah ketika alpa (lupa) mengucapkan insya Allah." dan janganlah sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, "Aku pasti melakukan itu besok pagi," kecuali dengan mengatakan Insya Allah (jika Allah menghendaki) "Dan Ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah," Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku lebih dekat pada kebenaran dari pada ini. "(al-Kahfi (18) ayat 23-24)." Insya Allah "yang berarti" jika Allah menghendaki atau mengizinkan "bukanlah hanya sekedar ucapan atau bahkan digunakan menghindari janji, tetapi sebagai usaha sekuat energi dan hati untuk memenuhinya. Kata "insya Allah" menunjukkan kerendahan hati seorang hamba sekaligus kesadaran akan kekuasaan ilahi. Meskipun Rasulullah pernah lupa, akan tetapi hal ini tidak mengurangi kenabian dan keterjagaan beliau dari kesalahan. Lupa yang terjadi kepada Rasulullah adalah atas kehendak Allah, dan satu hal yang Rasulullah tidak akan pernah lupa adalah ayat-ayat al-Qur'an yang diwahyukan kepada beliau, ini janji Allah. Setiap lupanya Rasulullah, membawa hikmah dan pelajaran untuk diri beliau dan Ummatnya, Dikisahkan pula suatu waktu ketika beliau melaksanakan sholat, diperhatikan oleh sahabatnya, pada roka'aat kedua ia langsung berdiri, dan melupakan tasyahud awwal. Lalu sahabatnya itu bertanya soal itu kepada beliau. Lalu beliau duduk menghadap kiblat, dan sujud dua kali, lalu salam. Lalu ia menghadap ke sahabatnya itu dan bersabda, "Jika ada perubahan dalam sholat, pasti kalian akan aku beritahu, tetapi aku ini hanyalah seorang manusia yang dapat lupa sebagaimana kalian, jika aku lupa, ingatlah aku. Jika salah seorang di antara kalian merasa ragu dalam sholatnya maka hendaklah ia mencari yang benar, dan menyempurnakan sholatnya itu kemudian lakukanlah sujud sebanyak dua kali. "(HR. Imam Muslim) Lupanya Rasulullah SAW menjadi sebab diturunkannya syari'at:" Sujud Sahwi ". Setelah dilanjutkan turunnya beberapa wahyu Allah SWT, akhirnya Rasulullah SAW menjawab dua pertanyaan pertama beliau yaitu kisah ashabul Kahfi dan Dzulqarnain. Dan untuk pertanyaan yang ketiga, pada apa itu ruh? Ia menjawab dengan wahyt Allah lainnya, tapi kali ini tidak mendetail. Ia hanya membacakan ayat, "Dan mereka bertanya tentang ruh. Katakanlah, "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan, melainkan sedikit saja" (al-Isro '(17): 85) Karena pada hakikatnya tidak ada satt manusia pun yang mengetahui apa itu ruh, juga bentuknya. Dan pengetahuan akan hal tersebut ada pada sisi Allah. Hanya Allah yang mengetahui. Dengan demikian terbuktilah bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang Rasul yang diutus oleh Allah SWT. Keraguan yang awalnya sempat merebak di kalangan penduduk Mekkah, karena Allah menahan wahyu-Nya selama 15 hari, kini pun berubah menjadi keyakinan yang mendalam akan kenabian beliau. Meskipun begitu tetap saja masih ada beberapa orang-orang kafir Quraisy yang ingkar .. "Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku satu ungkapan tentang Islam, yang saya tidak memintanya kepada siapapun kecuali kepadamu." Bersabda, "Katakanlah, 'Aku beriman kepada Allah, 'kemudian Istiqamahlah. "(HR Muslim) 




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/insya-alloh.html

Antara "Setan" dan "Syaitan"

Setan, setiap kali membicarakan setan pastilah yang muncul pertama kali dalam benak kita adalah pocongan, kuntilanak, gondoruwo, tuyul, dan lain sebainya yang identik dengan mahluk halus yang menghantui kita. Hal itu sebenarnya tidak salah, karena di dalam Kamus*besar bahasa indonesiapun “setan” sendiri dimaknakan dengan roh jahat (yg selalu menggoda manusia supaya berlaku jahat); sehingga dengan berpegangan pada makna kata setan dalam kamus Bahasa Indonesia, banyak dari kita yang mengartikan setan sebagai kata benda ( Noun ). Lalau bagaiman bila di lihat dari akar katanya sendiri? Kata “setan” atau “Syaithaan” ( dalam bahasa Arab ) di sadur dari bahasa Ibrani yang mempunyai arti lawan atau musuh. Dan kata setan ini telah di kenal oleh bangsa Yahudi sebelum adanya Agama Nasrani dan Islam, hal ini menurut ‘Abbas Mahmud al – ‘Aqqaad dalam bukunya yang berjudul “Iblis”. Meskipun masih menurut beliau, bahwa pendapat ini tidak dapat di buktikan karena orang Yahudi mengenal kata “setan” dan menggunakan kata “setan” untuk tingkah laku manusia yang “jahat” setelah mereka berhijrah ke Babel ( Babylonia ) Di lain pihak, para pakar Mesir yang kenamaan menyebutkan bahwa kata “setan” / “syaithan” berasal dari bahasa Arab sangat tua yang asli, hal ini di buktikan dengan adanya sekian kata bahasa Arab asli yang dapat di bentuk dengan kata “Syaithan”, misalnya : “syathatha – syaatha – syawatha – syathana “ yang kesemuanya mengandung makna “Jauh – Sesat – Berkobar dan Terbakar atau Extrem” Seorang pakar bahasa “al Jauhari” ( w.1005 ) menjelaskan dari segi makna bahwa, setiap sesuatu yang membangkang dari perintah Allah, baik jin ataupun manusia, di namakana “Syaithan.” Sedangkan dalam bukunya “Yang Tersembunyi”, H 128, DR Quraish shihab menggatakan bahwa dari sekian banyak ayat al Qur’an dan Hadis, ternyata kata “setan”tidak terbatas pada kata benda tapi pada kata sifat / perilaku yang buruk / tidak menyenangkan / tercela / dan juga lambang kejahatan. Dalam kamus karya Ahmad Ibn Muhammad A’li al Fayyuumi (w.1368 ) yaitu Al-Misbah al-Munir, dijelaskan bahwa kata “setan” bisa jadi di ambil dari akar kata “ Syathana” yang menyerupai arti “jauh”. Sementara itu di dalam al-Quran sendiri kata “Syaitan” (الشيطان, شيطن) tercatat sejumlah 61 ayat dalam 32 surat, yaitu : 1. al-Baqoroh : 36, 168, 208, 268, dan 275; 2. Ali ‘Imron : 36, 155, dan 175; 3. an-Nisa’ : 36, 60, 76, 83, 117, 119, dan 120; 4. al-Ma’idah : 90 dan 91; 5. al-An ‘am : 43, 68, dan 142; 6. al-A’raf : 20, 22, 27, 175, 200, dan 201; 7. al-Anfal : 11 dan 48; 8. Yusuf : 5, 42, dan 100; 9. Ibrohim : 22; 10. al-Hijr : 17; 11. an-Nahl : 63 dan 98; 12. al-Isro’ : 27 dan 53; 13. al-Kahfi : 63; 14. Maryam : 44 dan 45; 15. Thoha : 120; 16. al-Hajj : 3, 52, dan 53; 17. an-Nur : 21; 18. al-Furqon : 29; 19. an-Naml : 24; 20. al-Qoshosh : 15; 21. al-‘Ankabut : 38; 22. Luqman : 21; 23. Fathir : 6; 24. Yasin : 60; 25. ash-Shaffat : 7; 26. shad : 41; 27. Fushshilat : 36; 28. az-Zukhruf : 36 dan 62; 29. Muhammad : 25; 30. al-Mujadilah : 19; 31. al-Hasyr : 16; serta 32. at-Takwir : 25. Sehingga kata “setan” atau “syaitan” (شيطن) di ambil dari kata “Syathana” (شطن) yang mashdarnya “syathnan” (شطنا) yang artinya menentang, menyalahi atau ingkar. Dalam Tafsir al-Mishbah dan Tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa pengertian “syaitan” menurut bahasa adalah suatu sifat yang ada dalam diri mahluk, yaitu Jin dan Manusia yang selalu membawa pada kesesatan, menentang perintah kebaikan, menyalahai aturan-aturan Allah dan ingkar kepada-Nya. Dari beberapa makna kata dari “setan” di atas maka apabila merujuk pada kamus bahasa Indonesia maka kata “setan” akan di maknai dengan roh jahat yang menganggu manusia dalam berbagai macam bentuk yang sangat menyeramkan seperti kuntilanak, pocong, gondoruwo, suster ngesot, wewe gombel, Sundel bolong, Tuyul, Kemangmang, Orang bunian, Siluman, Leyak, Rangda, Kuyang, Palasik, Jenglot dan Lain-lain. Akan tetapi apabila kata “setan” itu bila kita pahami seperti pada kamus bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa Arab, maka akan tidak sesuai artinya dengan bahasa Arab, bila yang dimaksud adalah serapan dari kata Arab “syathana” (شطن) seperti yang telah di jelaskan di atas yang berarti menentang, menyalahi atupun ingkar. Dan merupakan sebagai kata sifat yang bisa di sematkan kepada setiap mahluk baik manusia, jin ataupun hewan yang berkelakuan buruk dan bukan merupakan kata benda seperti penggunaan kata “setan” dalam kamus bahasa Indonesia. Sebagai orang Indonesia dan yang berkomunikasi dengan bahasa Indonesia tentu kita tidak dapat mengingkari arti bahasa dalam Kamus besar Bahasa Indonesia yang telah di susun oleh tokoh-tokoh besar kita namun juga sebagai seorang muslim kita tentu tidak bisa mengindahkan maksud dan arti kata yang terdapat di dalam al-Quran. Dan mungkin yang sering terjadi adalah kesalah pahaman kita dalam memaknai penggunaan kata antara “setan” dan “syaitan”. Sering kali kita bermaksud dengan arti kata “syaitan” akan tetapi orang yang menangkap kata itu menerjemahkannya “setan” dan kemudian merujuk pada kamus besar Bahasa Indonesia, sehingga maksud antara yang menyampaikan dan yang memahami kata berbeda, ataupun mungkin sebaliknya. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa kata “setan” dan “syaitan” itu adalah dua kata yang berbeda dan memliki arti yang berbeda pula, kata “setan” berati roh jahat (yg selalu menggoda manusia supaya berlaku jahat); sehingga dengan berpegangan pada makna kata setan dalam kamus Bahasa Indonesia, banyak dari kita yang mengartikan setan sebagai kata benda ( Noun ). Sedangkan “syaitan” (شيطن) menurut beberapa ahli bahasa merupakan diambil dari kata “Syathana” (شطن) yang mashdarnya “syathnan” (شطنا) yang artinya menentang, menyalahi atau ingkar. Dan merupakan kata sifat yang dapat di sematkan pada mahluk, baik itu Jin, Manuisa ataupun Binatang. Sehingga tidak bisa digunakan kata “setan” untuk maksud “syaitan” ataupun sebaliknya, walaupun kata “setan” itu sendiri merupakan serapan dari kata “syaitan” namun tetap keduanya memiliki arti yang berbeda. Maka dari itu ada baiknya kita menggunakan kata "setan" dan "Syaitan", secara berbeda pula untuk memudahkan dalam mencerna maknanya.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/antara-setan-dan-syaitan.html

Belajar Dari Kesalahan Yang Kita Perbuat

Tidak ada orang yang suka berbuat kesalahan. Namun jika anda ingin melewati hidup dengan baik, maka tidak ada jaminan bagi anda untuk tidak melakukan kesalahan. Jika anda dapat belajar dari kesalahan dengan tepat, maka anda akan mendapatkan bahan bakar baru untuk maju kedepan. Anda harus menyadari bahwa kesalahan adalah bagian yang penting dalam pengembangan diri. Jangan termenung terus dengan rasa bersalah dan penyesalan, pelajari bagaimana anda dapat belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut. 1. Minta Maaf dengan Tulus dan Sungguh-sungguh Jika anda telah melakukan kesalahan yang menyakiti/membahayakan orang lain, sangat penting bagi anda untuk segera meminta maaf dengan sungguh-sungguh. Pastikan bahwa itu adalah betul-betul suatu kecelakaan yang tidak akan terulang. Permintaan maaf yang baik akan mengembalikan tingkat kepercayaan orang tersebut pada anda. Sebaliknya, jika anda tidak meminta maaf, maka kemungkinan besar orang tersebut akan menyerang anda. Akan sangat efektif jika anda meminta maaf secara pribadi dibandingkan lewat surat atau email. Namun, begitu anda telah mendapatkan maaf, jangan sampai melakukan kesalahan yang sama lagi, karena itu adalah suatu kekonyolan dan sangat menjengkelkan. Segera perbaiki tindakan-tindakan anda. 2. Jangan Menjadi Seorang Yang ’Perfectionist’ Jika anda menjalani hidup dengan ketakutan untuk melakukan kesalahan, maka anda akan menghabiskan hidup anda dengan tidak melakukan apa-apa. Bukan masalah jika anda melakukan kesalahan, karena sekali lagi itu adalah bagian penting dari hidup agar anda terus maju. Semakin banyak tanggung jawab yang anda pikul, kemungkinan anda melakukan kesalahan pun semakin sering. Jika anda selalu ingin merasa semuanya sempurna, selalu ingin menghindari kesalahan-kesalahan sekecil apapun, hal itu lama kelamaan akan membentengi diri anda secara psikologi dan anda menjadi tidak berani dalam mengambil resiko. 3. Jangan Membuang Waktu Dengan Mencari Pembenaran Kita manusia mempunyai sifat alami untuk mencari pembenaran atas kesalahan-kesalahan yang kita lakukan. Ketika kita melakukan kesalahan, rata-rata reaksi pertama kita adalah menyalahkan orang lain. ”Ya, saya telah menabrak mobil di depan saya, tapi itu adalah karena teman saya yang selalu mengajak saya bergosip sehingga konsentrasi saya terpecah…” ”Saya tidak dapat menyelesaikan tugas sesuai jadwal karena komputer saya mengalami gangguan …” Perlu anda ketahui, ketika kesalahan telah dibuat, atasan anda sama sekali tidak tertarik dengan pembenaran-pembenaran yang anda buat. Kita mencari pembenaran karena ego kita yang tinggi. Kadang-kadang, hal terbaik yang perlu diucapkan, sangat sederhana : ”Ya, saya telah melakukan kesalahan.” 4. Pahami Mengapa Kesalahan Tersebut Dapat Terjadi Kesalahan-kesalahan dapat terjadi karena berbagai macam kesalahan. Untuk mencegah terjadinya kesalahan yang sama dua kali, anda harus memahami akar permasalahannya. Sebagai contoh, anda seringkali berbicara dengan nada cepat dan marah; sering anda mengeluarkan kata-kata yang kurang baik. Anda harus mencari tahu apa yang menyebabkan anda marah pada saat itu. Mungkin anda merasa sangat lelah atau kepala anda sedang sakit. Jika anda melakukan kesalahan karena anda begitu lelahnya, cobalah untuk tidak tidur sampai larut malam. Jika anda merasa stress, carilah jalan untuk membuat anda relax. 5. Hindari Mengulang Kesalahan Yang Sama Anda harus menghindari perasaan bersalah yang terus menerus karena telah berbuat kesalahan, namun pada saat yang sama, anda harus mencari jalan pemecahan dan melakukan tindakan perbaikan. Jika anda mengulang kesalahan yang sama, hal tersebut menunjukkan bahwa anda tidak mengalami suatu kemajuan dan menyebabkan kerugian/penderitaan yang berulang. Seringkali kesalahan disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Untuk mencegah kesalahan yang sama berulang, anda harus menghapuskan kebiasaan buruk tersebut. Hal ini memang tidak mudah dan membutuhkan usaha ekstra untuk merubah kebiasaan. Bagaimanapun, semakin cepat anda bisa merubah kebiasaan buruk tersebut, semakin cepat anda menghindari melakukan kesalahan yang sama. 6. Kesalahan Adalah Kesempatan Untuk Belajar Dari kesalahan-kesalahan yang telah anda buat, tentu saja anda akan semakin berkembang dan bijak. Kesalahan-kesalahan, dalam hubungannya dengan keberanian mengambil resiko, merupakan sesuatu yang krusial untuk kesuksesan anda. Hal yang terpenting adalah melihat kesalahan sebagai batu loncatan untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi dan kehidupan yang lebih baik. semoga bermanfaat,,,^_^ Dan smoga kita bisa belajar untuk menjadi lebih baik lagi... 




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/belajar-dari-kesalahan-yang-kita.html

Teguran Rasulullah Pada Abubakar r.a

Dikeluarkan oleh Ahmad dan At-Tabarani dari Abu Hurairah ra bahwa seorang lelaki telah mencerca Abu Bakar ra Ketika itu, Rasulullah SAW juga sedang duduk di sana. Beliau tersenyum dan keheranan melihat kondisi lelaki tersebut. Ketika pria itu mulai bersikap kurang ajar terhadap dirinya, Abu Bakar pun membalas beberapa kata pria tersebut. Dengan yang demikian, Rasulullah SAW menjadi marah lalu bangun dan dibuntuti oleh Abu Bakar. Abu Bakar menemui dan berkata kepada Rasulullah SAW: "Lelaki itu bersikap kurang ajar terhadap diriku, oleh karena itu aku membalasnya. Ketika aku mulai membalasnya, kamu meninggalkan kami di tempat itu ". Rasulullah SAW bersabda:" Bila kamu tidak membalas kata-katanya, terdapat malaikat yang membalasnya untuk kamu. Namun saat kami mulai membalas kata-kata kasarnya itu syetan mula mengambil tempat dan duduk di antara kamu. Yang demikian itu aku tidak mau duduk bersama-sama dengan setan ". Kemudian Rasulullah SAW bersabda lagi: "Ya Abu Bakar! Ada tiga hal yang benar yaitu: 1) Bila seorang hamba itu dizalimi dengan satu kezaliman, maka dia meninggalkan tempat itu semata-mata karena Allah, Allah akan menguatkan dan membantunya. 2) Apabila seseorang itu membuka pintu kedermawanannya dan memberi hadiah, maka Allah akan menambahkan kekayaannya. 3) Apabila seseorang itu mulai meminta-minta untuk menambahkan kekayaannya, maka Allah akan mengurangi kekayaannya.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/teguran-rasulullah-pada-abubakar-ra.html 

Sholat Untuk Apa ( ? )

 Kampus-ku, huff...sering kudengar celetukan-celetukkan mahasiswa2 yang ada di kampusku itu yang bagiku 'aneh' dan 'menakutkan', hmm...
Padahal aku tau mereka mengatakan itu dengan kesadaran penuh, dengan sengaja, ya dengan sengaja, tanpa ada yang memaksa mereka berkata demikian...
Sekarang aku ngasih tau salah satu celetukkan yang berhubungan dengan sholat yang kudengar tadi sore ketika aku mau wudhu bwat sholat asar.
 Pas lagi wudhu kedengeran ( sepertinya adik tingkat ) sedang rame ngobrol, huff...ga tau apa kalo tempat wudhu ya buat wudhu! Bukan buat ngobrol, ckckck...
 "Gw mau sholat dulu ya..", kata adik tingkatku itu ke temennya.
"Iya..eh, gw juga mau sholat ah!", sahut temennya. Aku langsung tuing2 bingung penuh tanya, mau sholat? emang biasanya kagak sholat ape?
 "Tumben lu sholat..", kata orang pertama lagi.
"Ya..biar nilai gw bagus en' gak remedial...", jawab temennya lagi.
 WHAAATTTTTTTTT....?????!!!!!! Gubraksssss, kelontaannggg gompyaaaangggg!!!! Nohok banget deh jawaban tuh orang..,
  SHOLAT BIAR NILAI BAGUS EN' KAGAK REMEDIAL...??????
 Ya Allahu Rabbi! Aku yang lagi wudhu langsung kagak konsen dan diliputi sejuta perasaan yang tak menentu adanya. Bukan apa-apa, walaupun memaaang aku kecewa dan sedih banget ngedenger jawaban adik tingkatku itu, tapi kata-kata itu menjadi cambuk pula untuk diri ini,
 Lalu aku sholat untuk apa???
Apakah serupa dengan alasan adik tingkatku itu???
Atau apakah hanya sekedar menggugurkan kewajiban????
Ya Allah naudzhubillahimindzalik!!!!


Sholat memang sudah menjadi kewajiban seluruh umat muhammad yang mengaku beragama islam, hukumnya adalah WAJIB bagi yg sudah baligh. Tapi bagiku sholat sekarang bukan hanya sebagai kewajiban tapi sudah merupakan kebutuhan. Yaa..aku butuh sholat ! Aku butuh ketentraman jiwa saat menghadapi masalah, aku butuh ketenangan batin, aku butuh Allah dan ingin selalu dekat kepadaNya...dan semua itu hanya aku dapat didalam sholat.
 Arrrgggghhhh....sedih dan gontai aku melangkah, kalimat mahasiswa adik tingkat itu terus menggema dalam hati,
Duh Rabbi, Ya Rabbul Izzati...
Semoga alasanku shalat bukan seperti orang itu,
 Semoga sholatku ini memang hanya karenaMu, mengharap ridhaMu, mengemis cintaMu, Allah...hhiks...
Tetapkanlah aku, keluargaku, saudara-saudaraku, teman-temanku, dosen-dosenku, sahabat-sahabat RDM-ku, dan seluruh umat muslim di dunia menjadi hamba-hambaMu yang shalih dan shalihah, aamiin...semoga cinta, rindu, dan apapun yang kami lakukan di dunia ini semuanya semata hanya karnaMu dan untukMu Allah, bukan karna dunia fana yang entahlah, mengapa manusia begitu berbahagia dan berlomba didalamnya..., aamiin...
 Sabda nabi:” Sholat itu tiang agama. Siapa yg menegakkan sholat berarti ia menegakkan agama. Siapa yg meninggalkan sholat berarti ia meruntuhkan agama”.
Lalu untuk apa kita sholat..??
 Yang sedang berusaha terus memperbaiki diri,




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/sholat-untuk-apa.html

Aku Si Anak Petani

Ku harap kau mau dengarkan ceritaku kawan,
Tentang aku, anak seorang petani..

Bapak bertemu Ibu ketika muda masih menghias wajah mereka


Bapak adalah anak seorang renta yang menjadi guru di desa terpencil kami,
dan Ibu, anak penjual pecel keliling yang sudah digerogoti masa..

Tanpa pernah bersentuhan, tanpa pernah berduaan,
Pernikahan kecil nan sederhana tapi begitu mewah di hati mereka pun terlaksana.
Ijab kabul syahdu, isak tangis Ibu yang haru..

Dalam hitungan detik saja, kata 'kamu' dan 'saya' berubah menjadi 'kami'..
Aku lahir sebagai yang tertua, 13 bulan setelah bapak dan ibu mengikat janji setia.
Menyusul di belakang 2 adikku yang sekarang mulai remaja.
Bapak memberi kami nama terbaik sejagat raya,
Ibu meng-aamiin-i dan mendo'akan semua anaknya.

Aku, anak seorang petani..
Tidak pernah mengenyam bangku sekolah formal di sini,
Tak pernah pula belajar akan ilmu pasti
Hanya belajar hadits, Al-Qur'an, dan semua ilmu syar'i

Bapak mengatakan,
Ilmu akhirat bermanfaat untuk selamanya, sedang Ilmu dunia hanya menemani ketika kita ada nafas saja..
Bukan, bukan berarti bapak mengharamkan sekolah formal,


Tapi keadaan yang mengharuskan. Allah sudah menaqdirkan..

Aku si anak petani..
Temanku sawah dan kehidupan
Aku senang tinggal di sini
Sederhana, sepi, tepat sekali untuk berkontemplasi..

Ketika remaja seusiaku asik dengan televisi atau perangkat teknologi yang mumpuni,
di saat yang sama aku mengajar adikku mengaji, menekuri kalam Ilahi..

Aku si anak petani..
Usiaku genap delapan belas saat ini
Sebentar lagi aku akan menikah
Dengan pemuda anak seorang kuli

Ia cerdas, seorang penghafal Qur'an
Tak sampai sebulan perkenalan kami
Bapak Ibu kami menyepakati,
Di tentukanlah gerbang masa depan kami..

Aku si anak petani...


Pernikahanku sederhana di tengah alam surgawi
Janji pemuda itu pada Allah terlaksana pasti
Semua menangis, semua meng-aamiin-i..

Bapak Ibu memelukku seraya membisikkan nasehat lembut untuk aku sang buah hati,
Adik-adik menghambur, mencium aku kakaknya terkasih..

Aku si anak petani...
Kami malu-malu di antara semua wewangi
Pertama kalinya aku menatap mata seorang lelaki
dan ku lihat ada cinta di dalamnya,

Yaa Allah, aku jatuh cinta!
Dia berkata beruntung mendapatkanku,
Padahal sungguh... Aku lah yang beruntung dicintainya...

Aku si anak petani..
Lima belas tahun sudah kami berkasih-kasih
Tiga buah hati kami besarkan secara syar'i

Ketika di bumi belahan lain para orangtua membesarkan anaknya dengan teknologi


Kami ajarkan anak kami mengaji, kami ajarkan anak kami tentang Islam yang hakiki..

Aku si anak petani..
Mungkin kau ada yang mengernyit membacanya
Ya,
Kami memang tidak punya dalam soal materi,
Tapi kami tetap bahagia.. Sangat bahagia..

Aku si anak petani..
Kebahagiaan hakiki bukan dari banyaknya harta, tapi dari hati kita yang kaya..
Semoga...




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/aku-si-anak-petani.html

Sembilan ( 9 ) Tipe Gadis yang Tidak Akan Dinikahi Pria

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh jurusan psikologi (ilmu jiwa) pada Fakultas Adab (sastra) di Universitas Zaqaqiq, Mesir dengan judul: "Kepribadian Remaja Putri, Tata Cara kesiapan Jiwa dalam Menghadapi Pernikahan, dan Masa Perubahan Jiwa Pasca Nikah Secara Khusus" menyimpulkan ada 9 tipe gadis yang tidak diminati oleh para pemuda atau tipe gadis yg dijauhi para pemuda:



Pertama: Gadis Pencemburu
Pencemburu adalah sifat pertama kali yang dihindari oleh para pemuda dari calon istri-istri mereka. Cemburu disini bermakna keraguan. Para pemuda itu menuntut adanya sebagian sifat cemburu yang memperkuat ikatan cinta, akan tetapi mereka menolak ketidak percayaan (keraguan) yang menimbulkan petaka dalam kehidupan rumah tangga. Mereka menginginkan kepercayaan dari para istri mereka, dan tidak suka jika mereka menceritakan atau mengungkap setiap langkah yang dilaluinya.

Kedua: Gadis Egois, Sok Menjadi Ratu
Adapun gadis yang kedua adalah gadis yang egois, ingin berkuasa, menginginkan dari suaminya segenap kecintaan, ketundukan, dan kepasrahan hanya kepadanya saja. Dia akan marah jika melihat suaminya lebih mementingkan orang lain atau mencintai selain dirinya. Seperti cemburu kepada kerabat suami, atau teman-temannya. Perbuatan ini kadang menimbulkan banyak permasalahan.
Dengan sikap seperti itu, dia telah mempersempit kepribadian suami, dan menyebabkan timbulnya permasalahan dengan kerabatnya. Dengan sikap seperti itu, dia telah menjadikan suami benci dengan kehidupan rumah tangganya. Sikap yang demikian tidak termasuk cinta, tetapi ambisi kepemilikan dan penguasaan. Maka wajib bagi gadis ini untuk menyadari bahwa mereka adalah kerabat suami, yang tidak mungkin ia bebas lepas dari mereka, begitu pula sebaliknya mereka tidak mungkin bebas lepas darinya.

Ketiga: Gadis Durhaka
Yaitu istri yang tidak ridha dengan kehidupannya. Dia senantiasa membangkang pada suami dan menggerutu tentang segala sesuatu. Dia tidak bersikap qonaah (menerima apa adanya), senantiasa menginginkan tambahan dan lebih. Dengan sikap seperti ini, dia telah menekan suami hingga mau memenuhi keinginannya. Dia tidak peduli darimana sang suami bisa memenuhi berbagai tuntutan itu, dan bagaimana ia bisa mendapatkan harta tersebut. Dia adalah jenis istri perusak. Dia hanya mencari untuk diri dan kebahagiannya sendiri, terutama harta, bukan cinta. Dia tidak menjaga suami atau harta dan rumahnya. Biasanya keadaan yang seperti ini berakhir dengan perceraian.





Keempat: Gadis yang Cuek dan Masa Bodoh
Gadis ini tidak layak disebut sebagai seorang istri. Dia sama sekali tidak menaruh perhatian pada suami, tidak juga pada rumahnya. Tidak berusaha memenuhi kebutuhan suami atau permintaannya. Di sini sang suami merasa bahwa si istri tidak mencintainya, atau tidak menganggapnya. Kadang yang demikian membuat sang suami bersikap kasar kepada istri sebagai usaha untuk meluruskannya. Akan tetapi jika sang istri memiliki sifat seperti ini, maka akan sulit merubahnya. Hal ini menjadikan sang suami tidak menaruh perhatian terhadap istri, tidak mesra dengannya dalam segala hal, dan bisa menyebabkan perpisahan. Maka mulai sekarang seharusnya istri mulai memberikan perhatian terhadap suami.

Kelima: Gadis yang Kekanak-kanakkan
Yaitu gadis yang senantiasa tergantung pada ibunya, dan terus terikat dengannya, bersandar kepadanya dalam segala hal. Dia bertindak dengan malu, tidak mampu mengemban tanggung jawab. Kebanyakan ibunyalah yang memberikan keputusan dan berkuasa pada seluruh urusan rumah. Maka sang putripun bersandar kepadanya dalam segala hal seperti apa yang dia kerjakan saat masih kanak-kanak. Dengan sifat seperti itu, dia tidak layak menjadi seorang ibu bagi putra-putranya, dikarenakan putra-putranya akan menjadi pribadi-pribadi yang terputus, tidak utuh. Adapun sang suami, maka ia merasa seolah-olah telah menikahi ibu mertuanya, karena dialah yang mengatur segala keperluannya. Maka wajib bagi para gadis untuk belajar memikul tanggung jawab dan berbuat secara dewasa.

Keenam: Gadis yang Suka Meninggalkan Tugas Rumah Tangga
 Kebanyakan gadis seperti ini adalah gadis yang bekerja (wanita karir). Akan tetapi, ada perbedaan antara istri yang bekerja dan istri yang pergi meninggalkan tanggung jawab rumah. Artinya ada banyak istri yang bekerja, tetapi mereka dapat melakukan segenap pekerjaan rumah tangga dan memberikan perhatian terhadap berbagai keperluan suami dan anak-anak mereka. Pekerjaan mereka tidak membuat mereka durhaka terhadap keluarga. Maka istri harus menyeimbangkan antara pekerjaan dengan suami dan anak-anaknya. Janganlah pekerjaan membuat keluarga terhalangi dari perhatian dan kasih sayangnya. Sehingga sang suami merasa kehilangan kemesraan, akhirnya timbullah permasalahan diantara mereka.




Ketujuh: Gadis yang Lemah
Yaitu seorang gadis yang terbiasa pasrah terhadap keadaan di sekitarnya, apakah terhadap keluarga atau teman-temannya. Dia sangat lemah untuk bisa mengambil keputusan dengan dirinya sendiri, tidak berusaha mengadakan musyawarah atau menampakkan pendapat apapun. Kepribadian yang lemah, penurut, dan tidak terbiasa memikul tanggung jawab. Kebanyakan penyebabnya adalah keluarga, yaitu dengan sikap keras sang ayah, dan diamnya ibu. Maka sang suamipun kehilangan teman yang bisa memberikan nasihat, atau masukan-masukan dalam berbagai urusannya.

Kedelapan: Gadis yang Membuat Was-was
Yaitu gadis yang menggambarkan suaminya dengan gambaran yang terburuk. Sebagai contoh, jika suami terkena penyakit mulas, maka sang istri membesar-besarkannya serta meyakininya bahwa sang suami menderita usus buntu. Jika panas sang suami meningkat dia berkata bahwa dia telah terkena demam. Jika sang suami terlambat, dia berkeyakinan telah terjadi kecelakaan atau terkena sesuatu yang tidak disukai. Istri semacam ini akan mendorong suami untuk selalu was-was dan berkhayal macam-macam serta selalu khawatir.

Kesembilan: Gadis yang Sok Sempurna
Yaitu gadis yang berambisi untuk mengerjakan sesuatu dengan benar, dan terlalu berlebih-lebihan di dalamnya sehingga sang suami dan orang-orang yang tinggal di sekitarnya terkadang merasa jengkel. Sifat seperti itu membuatnya fanatik buta dalam kehidupan rumah tangga. Dia menginginkan kesempurnaan dalam segala hal. Jika pergi salah seorang teman maka harus membawa hadiah berharga dan mahal dibungkus dengan bungkus yang mewah dan seterusnya.
Sifat seperti ini dimungkinkan akan membuat suami melakukan respon yang mungkin bisa menjadi seorang laki-laki yang keras dan menolak apa saja yang dilakukan istri, sekalipun perbuatan itu untuk kepentingannya, dan dia tidak lagi mementingkan keridhaan istrinya
Sekarang, carilah untuk dirimu sendiri wahai saudariku, sifat manakah dari kesembilan sifat tersebut yang kamu miliki? Kemudian bersihkanlah dari dirimu agar kehidupan rumah tanggamu selamat dan bahagia.




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/sembilan-9-tipe-gadis-yang-tidak-akan.html

Saat Si dia Datang Mengganggu

Wahai engkau yg pernah singgah di lubuk hatiku
Izinkan aku untuk melupakan bayanganmu dihatiku


Saudaraku yg kusayangi karena Allah.., tidak bisa dipungkiri bahwa banyak diantara kita, khususnya saudariku kaum akhwat, mereka banyak yg merasakan sakit hati atau tepatnya patah hati karena kegagalan cinta atau kegagalan proses taaruf dgn seorang ikhwan. Ataupun sebaliknya. Jika itu terjadi, maka mereka merasa hidup sudah hancur dan dunia begitu sempit.
Kenapa? Karena rasa cinta memang tidak mudah untuk dihilangkan. Apalagi cinta pertama, pasti teramat sulit dilupakan. Nah, hadirnya notes ini adalah utk sedikit mengobati rasa kecewa dari ukhti-ukhtiku semua. Meski saya sadar tidak akan bisa mengobati seluruh luka itu, tp paling tidak notes ini insaallah hanya bertujuan memberi “Renungan dan Motivasi” agar kalian saudariku yg pernah gagal dalam taaruf cintanya, menjadi bangkit lagi utk meraih masa depan.
Saudariku..,kegagalan cinta itu memang sangat menyiksa jika kita tidak bisa berusaha mengatasinya. Ketika bayangannya kembali hadir lagi dalam memori, bahkan seringmenghantui mimpi-mimpi. Sementara,kesempatan bersanding sudah tidak memungkinkan lagi. Lantas, apa yg akan kita lakukan???
Menangis? Bersedih? Menyesli yg telah terjadi, atau stress, sakit hati, frustasi atau bahkan bunuh diri ? menyangka persoalan hidup ikut selesai dgn berakhirnya hidup? Saya yakin hal itu tidak akan kita lakuka bukan? Karena kita masi punya Iman. Yaa, karena kita masih punya iman yg kuat menancap di dada. Lantas kenapa mesti bersedih..?
Sesal tiada guna, kecewa tanpa makna, mari itu kita buang jauh2 dan kita hilangkan. Memeng mudah untuk diucapkan. Tapi bagaimana jika bayangannya masih tetap hadir dan mengganggu aktivitas kita? Padahal kita telah berusaha membuangnya jauh dari hadapan muka tapi tetap tak berhasil.
Jika itu yg terjadi dengan engkau, maka saya kutipkan sebuah nasehat dari Abdullah bin Mas’ud yg bisa kita jadikan pegangan:” Apabila kamu merasa kagum dengan seseorang ( ikhwan/akhwat), maka ingatlah kekurangan2nya”.
Maaf sahabatku, bukan hendak tajayus atau mencari-cari aib dan mengorek-orek kekurangan. Tapi..inilah nasehat ! supaya kita tidak diperbudak oleh pesona yg dia tampakkan, si dia yg sudah pergi dari kehidupan kita. Agar kita tidak dibuai oleh gejolak nafsu sehingga menjadi bulan-bulanan setan yg hendak mencelakakan iman kita. Sulit memang, tapi itulah konsekuensi. Terkadang kurang, bahkan tidak sesuai dengan apa yg kita inginkan. Apalagi ini masalah hati dan perasaan, pasti tidaklah semudah itu. Perlu engkau ingat saudariku, bahwa saya juga perempuan, maka saya juga bisa mengerti,memahami dan merasakan apa yg kalian rasakan.
Seorang ustadz pernah berkata,” kalau cinta mempertemukan jiwa dialam ketinggian, maka perpisahan dialam dunia adalah siksaan jiwa bagi para pecinta. Kalau mata tidak saling memandang dan bertemu,maka jiwa dan jiwa pasti tersiksa rindu. Dan kalu rindu masih berujung pertemuan didunia, itu tanda bahwa hidup masih menyisakan harap “.


Nah..itulah cinta saudariku. Terkadang menjadikan mereka yg bermata menjadi buta. Menjadikan mereka yg bertelinga menjadi tuli. Menjadikan merekayg berhati menjadi alpa alias tidak merasa. Lihatlah mereka yg sedang asyik pacaran, biasanya mereka sudah tidak mempedulikan lingkungan sekitar. Walaupun dilihat banyak orang, tetap saja berpura-pura tidak mempedulikan. Walaupun kedua telinganya utuh, tapi berbagai teguran dan kritikan orang tidak mereka acuhkan. Betul kan?
------------------------------------------------------------
WAJAHMU..,CANDA TAWAMU
Yaa..jika tak ingin diganggu terus oleh bayangan wajahnya, maka ingatlah selalu kekurangan-kekurangannya. Dan hanyalah engkau sendiri yg bersangkutan yg tahu apa dan bagaimana kekurangan dirinya. Saya rasa engkau lebih tau bagaimana mengungkapkan dan memilih kata2 yg tepat utk itu. Tentu saja saya tidak menganjurkan engkau utk menyampaikan secara lisan hal itu kepadanya. Cukup engkau tahu dalam hati saja. Walaupun sebenarnya kurang baik juga. Seakan-akan kita merendahkan dan menganggap remeh orang. Namun, tujuan kita semata-mata adalah agar tidak larut dan tersiksa oleh bayangan wajahnya yg selalu hadir di otak kita. Agar tidak diperbudak oleh nafsu yg mengatasnamakan cinta. Tidak akan dibuai oleh bisikan2 setan.
Biarlah ia akan menjadi masalalu kita,masa lampau yg akan kita kubur kenangannya, masa silam yg akan kita hapus lembaran2nya, masa telah lewat yg akan kita tinggalkan dgn segala bentuk suka dukanya.
Masalalu memang harus dikubur dalam2. Jangan diungkit-ungkit lagi karena akan menimbulkan kesedihan.
Namun, jik secara psikologis engkau masih sulit melupakannya, maka TULISLAH NAMANYA PADA SELEMBAR KERTAS. LANTAS SOBEKLAH KERTAS ITU DAN NYATAKAN DALAM HATIMU BAHWA ENGKAU AKAN MELUPAKAN DIRINYA. MEMBUANG JAUH BAYANGAN WAJAHNYA. DAN SETELAH ITU ENGKAU AKAN MEMAAFKAN DAN MENGIKHLASKANNYA !
Maaf saudariku, bukan maksud saya untuk menunjukkan kebencian atau dendam kepadanya. Hanya saja, itu dilakukan supaya engkau tidak larut dalam kesedihan, tidak tersiksa dalam kekecewaan, dan supaya engkau juga dapat melupakan dirinya, dan bangkit kembali utk mengejar masa depan. Sebab kalu tidak, bayangannya akan senantiasa hadir dalam kehidupanmu. Menghantui setiap mimpimu, mengganggu setiap langkahmu. Dan tentunya, engkau tidak menginginkan itu bukan ??
Pada situasi seperti ini, engkau lantas teringat perkataan ustadzmu: jika memang dia jodoh terbaik buatmu, bayangan wajahnya akan hadir lewat mimpi !


 namun mengapa ternyata semua mimpi itu meleset? Apa yg salah pada diriku? Apa yg salah pada istikharahku? Mengapa dia yg senantiasa hadir dalam mimpi dan setiap istikharahku, ternyata bukan dia sebaik-baik jawaban, bukan dia yg akan menjadi jodoh pilihan..????
Saudara dan saudariku, engkau lupa bahwa istikharah itu terkait dgn pilihan. Bagaimana engkau bisa obyektif jika yg dipilih dan di istikharahi hanya dia dan harus satu nama?? Itupun nama y kau target harus bisa. Sehingga doamu akan kau lantunkan berbunyi: “ Ya Allah, kalau memang dia jodohku, segera jodohkan ya Rabb. Tapi kalau ia bukan jodohku, maka jadikan dia jodohku ya Allah !”. Duh, malah lucu sekali kedengarannya doamu sahabatku.
Kalau bukan dia, tidak mau ! Pokoknya harus dia ! Apapun yg terjadi harus dia !!!
Duh, saudariku..yg engkau lakukan itu tak ubahnya seperti memaksakan kehendak kepada Allah. Tahukah engkau memaksakan kehendak kepda manusia saja dilarang, lalu pantaskah engkau memaksakan kehendakmu kepadaNya, sedangkan DIA adalah Yamg Maha Berkehendak? Sungguh sudah fitrah seorang hamba utk mengikuti kehendakNya, bukan memaksakan kehendak kita kepadaNya. Saya berharap semoga engkau tidak seperti itu saudaraku. Biarlah cerita itu hanya ada pada sosok Nurul dalam novel Ayat-Ayat Cinta, sosok wanita yg hendak menempuh cintanya kepada Fahri.

MELUPAKAN KEBAIKANNYA
 Saudara saudariku fillah..,saya tidak bermaksud mengajak engkau utk tidak tahu membalas budi dan terimakasih. Logikanya, kebaikan orang memng harus selalu kita ingat. Kalau perlu kita tulis pakai tinta emas. Namun, tujuan kita melupakan kebaikannya adalah agar kita tidak diperbudak oleh bayangan wajahnya. JANGAN SAMPAI MERASA BAHWA DIRINYA ADALAH YG TERBAIK DAN SATU-SATUNYA BAGI KITA. Sang pangeran atau bidadari yg tiada bandingannya. Sehingga, ketika tidak berhasil mendapatkan cintanya, tidak menikah dengannya, lantas menjadikan diri ini kecewa luarbiasa. Seakan-akan kehilangan segalanya dan kehancuran hidup.
Lantas, apakah salah bila terus mengenang kebaikan2nya? Tentu saja tidak. Hanya saja, jika engkau telah berkomitmen untuk melupakannya, maka usahakanlah utk melupakan kebaikan-kebaikannya. Apalah artinya bibir berkata “ I WANT TO FORGET YOU “, namun tidak ada tindakan kesungguhan ke arah itu. Apalah artinya jika engkau telah berkomitmen utk membuang jauh bayangan wajahnya, tapi foto-fotonya masih engkau simpan, surat2 dan sms2 darinya masih engkau koleksi, dan pemberian2 hadiahnya masih engkau pelihara…???? Bukankah itu malah akan membuat bayangan wajahnya makin menempel terus di ingatanmu..???



Saudara dan saudariku fillah, bisa tidaknya engkau menghilangkan bayangan wajahnya dari benakmu hanyalah engkau sendiri yg bisa melakukan, bukan saya atau orang lain. Engkau sendiri yg lebih tahu bagaimana caranya melakukan itu, bukan saya atau karena tulisan ini.
Sekali lagi..bukan orang lain, bukan saya, juga bukan karena tulisan ini. Tetapi ENGKAU SENDIRI ! Adapun saya,orang2 terdekatmu, dan tulisan ini..hanyalah sebagai “Renungan dan Motivasi” utk membantu engkau menjadi lebih baik, lebih tangguh, lebih dewasa, dan lebih bijaksana menyikapi hidup.
.Jabat erat dan salam ukhuwah, dan rajut silaturahmi utk orang2 yg anda sayangi...


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/saat-si-dia-datang-mengganggu.html

Inilah Sang Wanita Penghuni Surga

 Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu Abbas berkata padaku, “Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?”
Aku menjawab, “Ya”
Ia berkata, “Wanita hitam itulah yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.’
Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’ Lalu ia melanjutkan perkataannya, ‘Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.’
Maka Nabi pun mendoakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Betapa rindunya hati ini kepada surga-Nya yang begitu indah. Yang luasnya seluas langit dan bumi.
Betapa besarnya harapan ini untuk menjadi salah satu penghuni surga-Nya. Dan subhanallah! Ada seorang wanita yang berhasil meraih kedudukan mulia tersebut. Bahkan ia dipersaksikan sebagai salah seorang penghuni surga di kala nafasnya masih dihembuskan. Sedangkan jantungnya masih berdetak. Kakinya pun masih menapak di permukaan bumi.
Sebagaimana perkataan Ibnu Abbas kepada muridnya, Atha bin Abi Rabah, “Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?” Aku menjawab, “Ya” Ibnu Abbas berkata, “Wanita hitam itulah….dst”
Wahai saudariku, tidakkah engkau iri dengan kedudukan mulia yang berhasil diraih wanita itu? Dan tidakkah engkau ingin tahu, apakah gerangan amal yang mengantarkannya menjadi seorang wanita penghuni surga?
Apakah karena ia adalah wanita yang cantik jelita dan berparas elok? Ataukah karena ia wanita yang berkulit putih bak batu pualam?
Tidak. Bahkan Ibnu Abbas menyebutnya sebagai wanita yang berkulit hitam.
Wanita hitam itu, yang mungkin tidak ada harganya dalam pandangan masyarakat. Akan tetapi ia memiliki


kedudukan mulia menurut pandangan Allah dan Rasul-nya. Inilah bukti bahwa kecantikan fisik bukanlah tolak ukur kemuliaan seorang wanita. Kecuali kecantikan fisik yang digunakan dalam koridor yang syar’i. Yaitu yang hanya diperlihatkan kepada suaminya dan orang-orang yang halal baginya.
Kecantikan iman yang terpancar dari hatinyalah yang mengantarkan seorang wanita ke kedudukan yang mulia. Dengan ketaqwaannya, keimanannya, keindahan akhlaqnya, amalan-amalan shalihnya, seorang wanita yang buruk rupa di mata manusia pun akan menjelma menjadi secantik bidadari surga.
Bagaimanakah dengan wanita zaman sekarang yang sibuk memakai kosmetik ini-itu demi mendapatkan kulit yang putih tetapi enggan memutihkan hatinya? Mereka begitu khawatir akan segala hal yang bisa merusak kecantikkannya, tetapi tak khawatir bila iman dan hatinya yang bersih ternoda oleh noda-noda hitam kemaksiatan – semoga Allah Memberi mereka petunjuk -.
Kecantikan fisik bukanlah segalanya. Betapa banyak kecantikan fisik yang justru mengantarkan pemiliknya pada kemudahan dalam bermaksiat. Maka saudariku, seperti apapun rupamu, seperti apapun fisikmu, janganlah engkau merasa rendah diri. Syukurilah sebagai nikmat Allah yang sangat berharga. Cantikkanlah imanmu. Cantikkanlah hati dan akhlakmu.
 Wahai saudariku, wanita hitam itu menderita penyakit ayan sehingga ia datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan meminta beliau agar berdoa kepada Allah untuk kesembuhannya. Seorang muslim boleh berusaha demi kesembuhan dari penyakit yang dideritanya. Asalkan cara yang dilakukannya tidak melanggar syariat. Salah satunya adalah dengan doa. Baik doa yang dipanjatkan sendiri, maupun meminta didoakan orang shalih yang masih hidup. Dan dalam hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki keistimewaan berupa doa-doanya yang dikabulkan oleh Allah.
Wanita itu berkata, “Aku menderita penyakit ayan dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.”
Saudariku, penyakit ayan bukanlah penyakit yang ringan. Terlebih penyakit itu diderita oleh seorang wanita. Betapa besar rasa malu yang sering ditanggung para penderita penyakit ayan karena banyak anggota masyarakat yang masih menganggap penyakit ini sebagai penyakit yang menjijikkan.
Tapi, lihatlah perkataannya. Apakah engkau lihat satu kata saja yang menunjukkan bahwa ia benci terhadap takdir yang menimpanya? Apakah ia mengeluhkan betapa menderitanya ia? Betapa malunya ia karena menderita penyakit ayan? Tidak, bukan itu yang ia keluhkan. Justru ia mengeluhkan auratnya yang tersingkap saat penyakitnya kambuh.


Subhanallah. Ia adalah seorang wanita yang sangat khawatir bila auratnya tersingkap. Ia tahu betul akan kewajiban seorang wanita menutup auratnya dan ia berusaha melaksanakannya meski dalam keadaan sakit. Inilah salah satu ciri wanita shalihah, calon penghuni surga. Yaitu mempunyai sifat malu dan senantiasa berusaha menjaga kehormatannya dengan menutup auratnya. Bagaimana dengan wanita zaman sekarang yang di saat sehat pun dengan rela hati membuka auratnya???
Saudariku, dalam hadits di atas terdapat pula dalil atas keutamaan sabar. Dan kesabaran merupakan salah satu sebab seseorang masuk ke dalam surga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.” Wanita itu menjawab, “Aku pilih bersabar.”
Wanita itu lebih memilih bersabar walaupun harus menderita penyakit ayan agar bisa menjadi penghuni surga. Salah satu ciri wanita shalihah yang ditunjukkan oleh wanita itu lagi, bersabar menghadapi cobaan dengan kesabaran yang baik.
Saudariku, terkadang seorang hamba tidak mampu mencapai kedudukan kedudukan mulia di sisi Allah dengan seluruh amalan perbuatannya. Maka, Allah akan terus memberikan cobaan kepada hamba tersebut dengan suatu hal yang tidak disukainya.
Kemudian Allah Memberi kesabaran kepadanya untuk menghadapi cobaan tersebut. Sehingga, dengan kesabarannya dalam menghadapi cobaan, sang hamba mencapai kedudukan mulia yang sebelumnya ia tidak dapat mencapainya dengan amalannya.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika datang suatu kedudukan mulia dari Allah untuk seorang hamba yang mana ia belum mencapainya dengan amalannya, maka Allah akan memberinya musibah pada tubuhnya atau hartanya atau anaknya, lalu Allah akan menyabarkannya hingga mencapai kedudukan mulia yang datang kepadanya.” (HR. Imam Ahmad. Dan hadits ini terdapat dalam silsilah Al-Haadits Ash-shahihah 2599)
Maka, saat cobaan menimpa, berusahalah untuk bersabar. Kita berharap, dengan kesabaran kita dalam menghadapi cobaan Allah akan Mengampuni dosa-dosa kita dan mengangkat kita ke kedudukan mulia di sisi-Nya.
Lalu wanita itu melanjutkan perkataannya, “Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berdoa kepada Allah agar auratnya tidak tersingkap. Wanita itu tetap menderita ayan akan tetapi auratnya tidak tersingkap.



Wahai saudariku, seorang wanita yang ingatannya sedang dalam keadaan tidak sadar, kemudian auratnya tak sengaja terbuka, maka tak ada dosa baginya. Karena hal ini di luar kemampuannya. Akan tetapi, lihatlah wanita tersebut. Bahkan di saat sakitnya, ia ingin auratnya tetap tertutup. Di saat ia sedang tak sadar disebabkan penyakitnya, ia ingin kehormatannya sebagai muslimah tetap terjaga. Bagaimana dengan wanita zaman sekarang yang secara sadar justru membuka auratnya dan sama sekali tak merasa malu bila ada lelaki yang melihatnya? Maka, masihkah tersisa kehormatannya sebagai seorang muslimah?
Saudariku, semoga kita bisa belajar dan mengambil manfaat dari wanita penghuni surga tersebut. Wallahu Ta’ala a’lam. 




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/inilah-sang-wanita-penghuni-surga.html