Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Senin, 21 Mei 2012

Kura-kura Terbang

Seekor anak kura-kura memanjat tebing dengan tergopoh-gopoh. Begitu sampai di atas ia loncat sambil mengepak-kepakkan kedua kaki depannya.
Ia jatuh terjungkir dan menggelinding ke bawah.
Tak lama kemudian ia kembali naik ke atas dan loncat dan jatuh lagi sampai berkali-kali.
Sepasang burung melihat perilaku kura-kura kecil dengan hati yang pilu.
Lalu si burung betina berkata pada burung jantan, suaminya;
"Sayang, rasanya kini saat yang tepat untuk mengatakan pada kura-kura mungil kita bahwa ia adalah anak adopsi."
Humor dan hikmah:
Meniru atau imitasi adalah proses paling penting dalam pertumbuhan anak bahkan pertumbuhan manusia.
Setiap anak selalu tanpa sadar mengimitasi apapun yang dilakukan orang tua.
Itu adalah salah satu naluri mahluk hidup.
Kura-kura anak adopsi tadi hanya melihat apa yang dilakukan ayah ibu angkatnya dari kelompok burung, ia kira ia bisa terbang hanya dengan menggerakkan kaki depannya sebagaimana ayah ibu angkatnya seekor burung.
Ada orang tua yang matanya hanya melihat layar handphobe, Blackberry atau komputer ketika bicara dengan anak-anak mereka. Hasilnya anak merasa tidak penting dan merasa tidak perlu menghormati orang lain karena ia sendiri tidak merasa dihormati.
Anak-anak mungkin merasa tidak perlu sholat karena ayah ibunya juga tidak sholat.
Anak-anak merasa merokok sah-sah saja karena ayah atau ibunya merokok.
Sebenarnya proses imitasi ini tetap berjalan sekalipun kita dewasa.
Para karyawan kerja malas-malasan kalau bos kerja seenaknya.
Mereka ikut sering telat kalau atasan juga sering telat.
Ada pegawai yang korupsi karena meniru perilaku teman kerjanya.
Karena itu jaga sikap, karena bisa jadi kita diikuti orang.
Kalau mereka ikut yang baik gak masalah, tapi kalau mereka ikut perilaku buruk, itu bisa jadi masalah.
Antusiasme itu menular!
Begitu juga pesimisme.
 
 
 

Menanti Roda Berputar

Pasti kejadian seperti ini pernah kamu dengar:
Ada orang jahat menyakiti orang baik, lalu orang baik tidak melawan sekalipun jadi korban.
Dalam hati ia berkata"Biarkan roda berputar, suatu saat dia akan di bawah kita di atas!"
Ada orang miskin bekerja tapi tetap miskin, dan tidak kaya-kaya.
Lalu ia melihat orang kaya dan bermimpi ingin kaya.
Dalam hati ia berkata,"Biarkan roda berputar, suatu saat kita akan di atas"
Anda percaya itu?
Buat Anda yang percaya bahwa roda akan berputar saya terpaksa mengingatkan bahwa itu salah satu OMONG KOSONG yang paling berbahaya.
Faktanya: Roda TIDAK selalu berputar. Ada kalanya roda DIAM.
Banyak sekali orang miskin yang mati miskin.
Orang bodoh tetap bodoh sampai mati.
Orang jadi korban dan jadi korban seumur hidupnya.
Umat direndahkan dan tetap direndahkan.
Sebaliknya ada orang yang lahir kaya dan sampai mati tetap kaya.
Kenapa?
Karena roda TIDAK BERPUTAR.
Kenapa tidak berputar?
Karena tidak digerakkan.
Roda yang di-rem tidak bisa bergerak.
jadi KITA yang harus menggerakan RODA nasib.
Jangan menunggu nasib berputar sendiri mengangkat kita ke atas, padahal kita tidak melakukan apa-apa.
Ingat kan Indonesia dijajah ratusan tahu?
Berarti ada generasi yang dari lahir sampai mati tidak tahu rasanya merdeka.
Rodanya di bawah terus.
Ayo luruskan?
Yang benar bukan roda berputar tapi roda bisa berputar dan bisa diam, dan kita yang memutuskannya akan menggerakkannya atau tetap diam di bawah.
Nah, pasti percaya roda berputar? (Tanpa digerakkan)
 
 
 

Cari Ranting Terbaik

Dalam sebuah kegiatan petualangan hutan, seorang instruktur Pencinta Alam memerintahkan kepada anggotanya untuk masuk ke hutan dan mencari ranting terbaik. Syaratnya ranting tidak boleh dipatahkan dari pohon tetapi harus yang sudah jatuh ke tanah. Syarat kedua, jika mereka sudah memegang satu ranting maka itu adalah pilihannya tidak boleh diganti. Syarat ketiga, setelah pluit tanda lomba berakhir ditiup maka semua harus diam dan tidak melakukan aktivitas. Pluit bisa ditiup kapan saja tergantung instruktur.
Sebagai hadiah, yang mendapatkan ranting terbaik akan mendapat perjalanan petualangan ke Alpen secara gratis bersama pendaki profesional dari seluruh dunia.


Tentu saja semua ingin mendapat hadiah yang menarik tersebut.
Setelah waktu di mulai masuklah seluruh anggota pencinta alam ke dalam hutan.
Awalnya semua bersemangat untuk menemukan ranting yang terbaik. Akan tetapi, setiap kali mereka menemukan ranting yang terbaik, mereka tidak berani memegang karena takut ada lagi ranting lain yang lebih baik. Apalagi persaingan sangat ketat dan semua ingin menemukan ranting terbaik dibanding pesaingnya. Setiap kali mereka menemukan ranting yang lebih baik, mereka selalu melihat ranting lain yang lebih baik. Maka mereka bergerak dan bergerak mencari lagi ranting lain yang mungkin lebih baik.
Di hutan itu banyak sekali ranting yang sudah berjatuhan di tanah, sehingga agak sulit menemukan ranting yang terbaik.
Setelah sekian lama, setiap anggota sudah punya banyak pilihan alternatif ranting terbaik, tapi belum berani memegang karena takut ada yang lebih baik lagi. Mereka sibuk mengingat di mana saja alternatif ranting yang akan mereka pilih.
Tiba-tiba...prrriiiittttt.
Tanda lomba sudah berakhir.
Sebagaimana perjanjian, semua harus diam.
Lalu instruktur melihat satu persatu anggota yang mengikuti lomba.
Diperhatikannya satu persatu untuk membandingkan ranting siapa yang lebih baik dari yang lainnya.
Ternyata, tidak ada satupun dari anggota yang memegang ranting. Semua terlalu sibuk mencari yang lebih baik, dan lebih baik lagi sampai akhirnya ketika waktu berakhir mereka belum memutuskan ranting yang mana.
Tahukah siapa mereka?
Mereka mewakili sebagian besar kita.
Kadang kala karena terlalu berharap akan peluang besar kita mengabaikan banyak peluang yang ada di depan kita.
Ada sarjana yang melamar kerja di mana-mana, menanti pekerjaaan yang terbaik yang sesuai dengan bidang studinya.


Tapi tanpa sadar ia sudah menganggur selama puluhan tahun.
Padahal banyak peluang di depan mata yang dilewatkannya.
Lagipula sambil menunggu peluang terbaik, kita bisa saja mencoba peluang-peluang lain.
Ada juga jomblo yang menunggu calon terbaik, tanpa sadar menjomblo sampai bertahun-tahun. Kadang ada yang menjomblo karena terlalu banyak calon sampai tidak tahu lagi mana yang terbaik, kadang karena yang muncul tidak sesuai dengan kriteria. Saya berdoa semoga segera mendapatkan yang terbaik untuk mereka.
Ada juga yang menunggu peluang bisnis. Begitu lama menunggu sampai mengabaikan banyak peluang yang lewat di depan mata.
Masalahnya kita tidak tahu kapan pluit masa akhir hidup kita akan ditiup.
Ajal bisa menjemput kapan saja, apakah kita memilih untuk segera beraksi dan berbuat dengan apa yang ada, sambil menunggu kesempatan yang ideal, atau hanya menunggu dan menunggu peluang yang dianggap terbaik, sambil bertaruh dan berpacu waktu dengan berama lama kita masih punya jatah hidup di dunia ini.
Itu semua pilihan Anda!
No Excuse, karena peluang selalu ada!



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/cari-ranting-terbaik.html 

Aku Bangga Anak Ku

“Hendak pergi kemana Bu?” tanya Irwan kepada seorang ibu yang duduk di sebelahnya saat perjalanan di dalam sebuah kereta api.
“Saya hendak ke Jakarta mas nengok anak saya yang nomor lima”, jawab ibu di sebelah Irwan tersebut.
“Anaknya kerja di Jakarta ya Bu? Kalau boleh tahu emang anak Ibu berapa?” tanya Irwan lagi.
“Anak saya lima. Yang di Jakarta ini yang paling kecil, baru dilantik jadi dokter dua bulan lalu”, jawabnya dengan rona senyum manisnya.
“Wah pintar dong Bu ya anaknya jadi dokter. Emang kakak-kakaknya dokter juga ya?”, irwan kembali bertanya.
“Ooo..bukan mas, yang dokter cuma dia, kakaknya yang nomor empat dosen universitas di Yogyakarta, yang nomor tiga jadi konsultan keuangan di Singapura,” Jawab ibu itu santai masih dengan senyum manis yang menghiasi raut wajah keriputnya.
“Wah anak Ibu sukes-sukses ya. Lalu bagaimana dengan anak ibu yang nomor dua dan nomor satu Bu?”
“Anak saya yang nomor dua sebagai psikolog di Semarang mas,” kata Ibu itu menjawab, lalu sesaat ia terdiam sejenak.
“Terus yang pertama?” tanya irwan penasaran memecah keheningan.


“Anak saya yang pertama tukang becak, ia tinggal di desa di pesisir pantai utara Jawa Timur, Lamongan."
tukasnya.
“Hah, tukang becak? kok beda Bu dengan adik-adiknya?” masih belum hilang penasaran Irwan terhadap jawaban ibu tersebut.
Sambil diiringi dengan senyum hangatnya, ibu itu menjawab dengan bangga dan penuh rendah hati,
“Ya, meskipun dia tukang becak, tapi saya bangga padanya. Sejak suami saya meninggal belasan tahun lalu, dia yang bekerja keras membanting tulang menyekolahkan adik-adiknya hingga sukses dengan becak peninggalan ayahnya. Besar tekadnya agar adik-adiknya bisa berhasil walaupun ayah yang dicintainya telah tiada.”
Mendengar jawaban wanita disebelahnya, tanpa ia sadari tertegun Irwan dalam hening perjalanan malam itu,
“Saya terharu Bu…”



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/aku-bangga-anak-ku.html 

Menjadi Singa Dan Embun

Saat sedang mendarat, Andi yang telah lama menjadi seorang pelaut, di datangi oleh dua teman kecilnya dulu. Yang satu datang menemuinya karena kehilangan semangat dalam berwirausaha, selalu melihat perusahaan pesaingnya yang jauh lebih mapan dan berhasil, dan yang satu lagi datang karena kehilangan semangat dalam menjalani pekerjaannya sehari-hari, merasa karirnya sudah buntu dan tak berkembang. Bingung dengan kondisi tersebut, mereka bertanya tentang apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan solusi atas masalah mereka. Andi pun menanggapi kebingungan mereka dengan sederhana.
Kepada temannya yang pengusaha, Andi menjawab,
“Lebih baik kamu jadi singa si raja rimba yang hidup dan mengaung bebas di belantara luas dalam kekuasaanmu sendiri daripada jadi burung cendrawasih berbulu menawan yang terkungkung rapat dalam sangkar emas berlapis berlian di setiap sisinya. Lebih baik kamu jadi pengusaha yang bijak dan pemimpin yang adil untuk semua karyawanmu daripada kamu jadi buruh dan bawahan di perusahaan orang. Ya kan? Dengan kesungguhan, kerja keras dan kesabaran, insya Allah kelak usahamu pun akan tumbuh dan berkembang hingga menjadi seperti perusahaan-perusahaan besar yang menjadi pesaingmu itu.”
“Sedangkan kamu, jadilah tetesan-tetesan embun yang menyejukkan keheningan malam, kalau memang belum bisa menjadi mata air nan jernih yang meneduhkan indahnya pesona alam, karena kelak tetesan embun itu akan sanggup menjadi telaga bening bila dikumpulkan setetes demi setetes secara terus menerus.  Meskipun kamu pegawai rendahan, jadilah pegawai yang bisa memberi manfaat untuk banyak orang dan lingkungan di sekitarmu jika memang belum bisa menjadi direktur di perusahaan tempatmu bekerja. Dengan keuletan dan kejujuranmu dalam berkarya dan bekerja, suatu saat nanti insya Allah pasti akan ada jalan yang membawamu ke puncak karir, hingga melebihi posisi yang kamu idamkan sekarang, percayalah,” jawab Andi kepada temannya yang kedua.
“Jangan dipikir aku tidak pernah merasakan kejenuhan dan kehilangan semangat seperti yang kalian rasakan, aku juga pernah merasakan hal itu. Sebagai pelaut aku tak ingin hanya sekedar menjadi awak kapal yang bisa tidur pulas di atas lambung kapal sambil menikmati hembusan angin laut, tapi aku ingin menjadi batu karang di lautan luas yang selalu dihempas ombak ganas agar aku tahu bahwa semakin keras ombak menghempasku maka semakin keraslah struktur tubuh karangku. Itulah prinsip hidupku. Bahwa semakin aku sering menerima tantangan dan kesulitan maka semakin tangguhlah aku dalam mengarungi hidup ini. Dan aku harap kalian juga seperti itu.”


Kedua temannya mengangguk paham tanda mengerti sambil mencoba untuk menjadi diri sendiri yang selalu bersyukur atas apa yang telah mereka capai hingga saat ini. Menjadi singa si raja rimba yang mengaung bebas dengan gagahnya dan menjadi embun yang selalu menyejukkan malam setelah diterpa terik sang mentari siang.






http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/menjadi-singa-dan-embun.html

BUAH KEIKHLASAN

Fajar menjelang subuh, seorang ibu terlihat mengikhlaskan uang yang dimilikinya sebesar Rp 5000,- untuk disedekahkan kepada seorang tukang becak di pinggir jalan. Ibu itu bukan tergolong orang yang mampu. Baginya uang senilai Rp 5000,- tidaklah kecil, karena kehidupannya yang sangat miskin, uang Rp 5000,- tentu sangatlah berarti baginya. Penuh harapannya bahwa Allah akan memberikan rezeki untuknya pada hari itu sekedar untuk menyambung hidup diri dan anak-anaknya.
Ternyata harapannya tidaklah sia-sia, Allah sungguh Tuhan Yang Maha Mendengar. Tanpa diduga, siang harinya, Allah membalas kebaikan ibu tersebut dengan memberikannya rezeki sebesar Rp. 150.000,-  melalui tangan seorang wanita yang menghampirinya, sebutlah namanya Bu Rahma, seorang pengusaha.
Seperti halnya ibu yang bersedekah sebesar Rp. 5000,- tadi, Bu Rahma pun berniat untuk memohon pertolongan pada Allah atas masalah keuangan yang dihadapinya melalui sedekah yang dilakukannya tadi. Di sini keajaiban terjadi, lagi-lagi Allah sungguh Maha Mendengar dan Maha Melihat.
Tepat di hari yang sama, seorang rekan bisnis Bu Rahma menghubungi dirinya dan mengatakan bahwa hutang-hutang Bu Rahma sebesar Rp.150 juta dihapuskan atau dianggap lunas karena rekan bisnisnya itu baru saja mendapatkan proyek dengan nilai yang sangat besar, dan sebagai ungkapan kegembiraannya ia menghapuskan piutang yang dimilikinya sebesar Rp 150 juta kepada Bu Rahma.
Betapa bahagianya Bu Rahma, karena Allah telah mendengar doa-doanya. Dan betapa gembiranya Ibu pemberi sedekah ke tukang becak tadi, karena Allah telah menyambung rezeki untuk hidup diri dan anak-anaknya pada hari itu.
Sungguh Allah Tuhan Yang Maha Kaya, Sang Pemberi Rezeki seluruh makhluk, Sang Penebar Kekayaan Seluruh Alam, Sang Penyelesai Masalah Seluruh Hamba, dan yang selalu menepati janji kepada hamba-hambaNya yang bertakwa dan memohon kepadaNya.

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas KaruniaNya lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqoroh 261).



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/buah-keikhlasan.html 

Walau DIMADU Tapi TETAP BAHAGIA


Kali ini saya ingin berbagi dan belajar hidup bahagia
Dengan seorang sahabat KKH...
Dia tetap fun saja, walaupun dia sudah dipolygami.
Setelah saya posting tulisan tentang IKHLAS,
Dia mengirim pesan ke inbox fb saya:

assalaamu 'alaikum pak ogy......
barusan tadi saya baca ttg ikhlas yg bpk tulis....
alhamdulillah......menyejukkan hati.
tggl 7 des (1 muharram) suamiku berterus terang
kalo dia udah menikahi janda tanpa anak pd tggl 4 maret 2010
bertepatan anakku yg bungsu dirawat di rmh sakit.

alhamdulillah........gak ada amarahku saat itu.
aku justru lega...
berarti aku gak perlu suhuzhon
dan suamiku gak hrs membohongiku trs.


anak2 sudah kukasih tahu........
kuajak mereka ’tuk tetap santun ke ayah dan istrinya.
aku gak melihat ini sbg keburukan,
justru aku melihat Allah ingin memberikan
nilai kemuliaan kepadaku dan anak2.
saya dan anak2 sdh sering ketemu istri ayahnya.......
sejauh ini fun2 aja.
mohon doanya agar aku dan anak2 dpt sabar dan ikhlas
dlm menjalani ini semua.......thx

Dia juga mengatakan:
kata orang bijak.......
"kalo kamu mencari kebahagiaan,
itu gak akan kamu temukan,
tapi.......kalo kamu bersyukur dgn apa yg kamu terima......
itulah kebahagiaan yg sesungguhnya".

alhamdulillah.....
Allah ngingetin aku agar ga bergantung pd makhluk,
krn ada Allah yg memelihara aku.
kalo Allah sdh kita jadikan sandaran hidup kita,


insyaallah hidup ini akan sangat nyaman tuk dijalani.
aku berterima kasih bnyk.......
dgn seringnya aku membaca "kata2 hikmah".........
bnyk ilmu yg aku bisa serap.....
jazakumullah

Sahabat Hikmah yang tercinta...
Yang menjadi titik perhatian bukan masalah polygaminya.
Tetapi bagaimana agar kita mendapatkan ’kebahagiaan’ dalam kondisi apapun.
Sungguh dengan ini saya belajar dengan pesan tersebut.
Dalam ’realita’ bukan hanya dalam ilmu.
Dari dia kita belajar untuk hidup ’bahagia’, bahwa:
”Kebahagiaan bukan untuk dicari,
Tetapi....apabila kita bersyukur dengan apa yang di terima......
itulah kebahagiaan yg sesungguhnya".
Ayat Al-Quran dan hadits yang terkait adalah:

"Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah menjadi teman yang sangat setia." (QS Fushilat ,41: 34)
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri." (Riwayat Bukhori dan Muslim)


Saya sangat salut dengan dia...
Memang KEBAHAGIAAN akan didapat...
Pada saat kita bisa BERBAGI dengan saudaranya yang lain...
BERSYUKUR dengan apa yang ada...
BERDAMAI dan MEMAAFKAN orang lain

KEBAHAGIAAN bukan DICARI…
Kebahagiaan diTEMUkan di dalam DIRI..
Dalam sikap MENERIMA apapun yang terjadi
Yaitu dengan berSYUKUR dan berSABAR dengan apa yang ada.
Dan dengan dorongan IKHLAS hanya mengharap Ridlo Allah semata.
Serta menjadikan Allah satu-satunya tempat ’berTAWAKKAL’.

Semoga kita bisa mengambil HIKMAH



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/walau-dimadu-tapi-tetap-bahagia.html 

Menahan AMARAH untuk SURGA

Ternyata surga dirempati oleh orang yang bisa menahan amarah.
Surga ditempati orang yang senang memaafkan.
”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,


 (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran : 133-134)
Apakah Anda mau masuk surga?
Mulai sekarang TAHAN AMARAH dan MAAFKANLAH !
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Berilah saya nasihat” Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah” Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah” (HR. Bukhari).
Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan, “Makna jangan marah yaitu janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Larangan ini bukan tertuju kepada rasa marah itu sendiri. Karena pada hakikatnya marah adalah tabi’at manusia, yang tidak mungkin bisa dihilangkan dari perasaan manusia”.
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam juga pernah menasihatkan, “Apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring”(HR. Ahmad, Shohih).
Dahulu ada juga seorang lelaki yang datang menemui Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam“Wahai Rosululloh, ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu yang bisa mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari neraka”. Maka beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan tumpahkan kemarahanmu. Niscaya surga akan kau dapatkan”   (HR. Thobrani, Shohih)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rohimahulloh juga mengatakan, “Bukanlah maksud beliau adalah melarang memiliki rasa marah. Karena rasa marah itu bagian dari tabi’at manusia yang pasti ada. Akan tetapi maksudnya ialah kuasailah dirimu ketika muncul rasa marah. Supaya kemarahanmu itu tidak menimbulkan dampak yang tidak baik. Sesungguhnya kemarahan adalah bara api yang dilemparkan oleh syaithan ke dalam lubuk hati bani Adam. Oleh sebab itulah anda bisa melihat kalau orang sedang marah maka kedua matanya pun menjadi merah dan urat lehernya menonjol dan menegang. Bahkan terkadang rambutnya ikut rontok dan berjatuhan akibat luapan marah. Dan berbagai hal lain yang tidak terpuji timbul di belakangnya. Sehingga terkadang pelakunya merasa sangat menyesal atas perbuatan yang telah dia lakukan”.

Tips menanggulangi kemarahan


Syaikh Wahiid Baali hafizhohulloh menyebutkan beberapa tips untuk menanggulangi marah. Diantaranya ialah :
(1) Membaca ta’awudz yaitu, “A’udzubillahi minasy syaithanir rajiim”.
(2) Mengingat besarnya pahala orang yang bisa menahan luapan marahnya
(3) Mengambil sikap diam, tidak berbicara
(4) Duduk atau berbaring
(5) Memikirkan betapa jelek penampilannya apabila sedang dalam keadaan marah
(6) Mengingat agungnya balasan bagi orang yang mau memaafkan kesalahan orang yang bodoh
(7) Meninggalkan berbagai bentuk celaan, makian, tuduhan, laknat dan cercaan karena itu semua termasuk perangai orang-orang bodoh.
Syaikh As Sa’di rohimahulloh mengatakan:
Sebaik-baik orang ialah yang keinginannya tunduk mengikuti ajaran Rasul shollallohu ‘alaihi wa sallam, yang menjadikan murka dan pembelaannya dilakukan demi mempertahankan kebenaran dari rongrongan kebatilan.
 Sedangkan sejelek-jelek orang ialah yang suka melampiaskan hawa nafsu dan kemarahannya. Laa haula wa laa quwwata illa billaah” (lihat Durrah Salafiyah).
Menurut Al-Ghazali, kita memang tidak mungkin menghindari kemarahan. Kemarahan tidak secara normatif dianggap sebagai penyakit, demikian tulis Said Hawwa. Kemarahan yang penyakit – lanjutnya - adalah kemarahan yang zhalim dan cepat marah serta lambat reda. Kemarahan yang baik dipicu oleh hal-hal yang baik. Sedangkan kemarahan yang zhalim dipicu arogansi, ‘ujub, senda gurau, kesia-siaan, pelecehan, pencibiran, perdebatan, pertengkaran, penghianatan dan ambisi dunia.

Semoga kita MENAHAN AMARAH, BERDAMAI dan MEMAAFKAN...



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/menahan-amarah-untuk-surga.html 

Sepotong Doa Untuk Ikhwan

Inilah goresan pena dariku untuk mewakili dirinya dan semua ikhwan pada umumnya, yang sedang mendambakan datangnya akhwat sholehah sang pujaan hati belahan jantung, yang bisa diajak bersama untuk mencintai Allah dan RasulNya..
------------------------------------------

Yaa……Rabbi……..
Aku berdoa untuk seorang akhwat yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sangat mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau dan Muhammad rasulMu..
Seseorang yang hidupnya bukan untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk-Mu dan orang lain..
Yaa Allah, aku meminta berikan aku hati yg sungguh2 mencintaiMU..
Berikan aku tangan yg dengannya aku mampu berdoa untuknya, dan bila akhirnya kita bersatu..
Kuharap kami berdua dapat mengatakan betapa “Maha Besarnya ENGKAU” karena tlah memberikan padaku mutiara dunia yg akan menyempurnakan separuh agamaku dan memenuhi sunah RasulMU.
Aku tidak peduli seandainya seluruh manusia dibumi ini membenciku, asal ENGKAU mencintaiku.
Aku tidak peduli seandainya seluruh manusia dibumi ini memusuhiku, asal ENGKAU menjdi penolongku.
Jika ENGKAU memusuhiku, siapa lagi yg mampu memberiku pertolongan?
Dan jika ENGKAU adalah penolongku, siapa lagi yg harus aku takutkan ?
Ya Allah..,ENGKAU-lah sebaik-baik pelindung, dan ENGKAU-lah sebaik-baik pemberi pertolongan !!!
Wajah, fisik, status atau harta tidaklah penting


Yang terpenting adalah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
Dan berusaha menjadikan sifat-sifat baikMu ada pada pribadinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup
Sehingga hidupnya akan tidak sia-sia..

Seseorang yang memiliki hati yang bijak, tidak hanya otak yang cerdas
Seseorang yang tidak hanya mencintaiku, tapi juga menghormatiku
Seorang yang tidak hanya memujaku, tetapi juga dapat menasehatiku
Seseorang yang mencintaiku bukan karena fisikku, hartaku atau statusku tapi karena Engkau

Seorang yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang membuatku merasa sebagai lelaki shaleh ketika aku berada di sisinya
Seseorang yang bisa menjadi asisten sang nahkoda kapal
Seseorang yang bisa menjadi penuntun kenakalan balita yang nakal
Seseorang yang bisa menjadi penawar bisa
Seseorang yang sabar mengingatkan saat diriku lancang

Ya..Rabbi……
Aku tak meminta seseorang yang sempurna, karena aku sendiri tidak sempurna
Hingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seseorang yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya


Seorang yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya lebih berwarna

Aku tidak mengharap dia semulia Fatimah Radhiyallahuanha
Tidak setaqwa Aisyah, pun tidak secantik Zainab, apalagi sekaya Khodijah Radhiyallahuanha.
Karena aku sadar aku bukanlah orang yang semulia abu bakar Radhiyallahu,
Atau setaqwa Umar, setabah Ustman bin Affan,
Ataupun sekaya Abdurrahman bin auf, pun setegar Zaid Radhiyallahu,
Juga segagah Ali, apalagi setampan Usamah Radhiyallahu.

Aku hanyalah seorang lelaki akhir zaman
Maka aku hanya mengharap seorang pendamping akhir zaman pula,
Yang punya cita-cita mengikuti jejak mereka,
Membangun rumah tangga dengan keturunan yang sholeh dan sholehah,
Membangun peradaban, pemberi rasa aman dan penyejuk bagi umat

Ya…..Rabbii …
Aku juga meminta, Jadikanlah ia sandaran bagiku
Buatlah aku menjadi laki-laki yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sepenuh jiwaku


Berikanlah sifat yang lembut, sehingga auraku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak kebaikan dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
Mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat

kokohnya benteng tidak bisa dibangun dalam semalam, namun bisa hancur dalam sedetik
Kota Baghdad tak dibangun dalam sehari, namun bisa hancur dalam sekejap

Perkawinan tak dirajut dalam pertimbangan sesaat, namun bisa saja terberai dalam sesaat
Pernikahan, bukanlah akhir dari sebuah perjalanan
Tapi awal sebuah langkah
Karenanya, jadikanlah kelak pernikahan kami sebagai titian
Untuk belajar kesabaran & ridho-Mu, ya Rabbi

Dan bilamana akhirnya kami berdua bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
” Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang
dapat membuat hidupku menjadi sempurna”.

Ya Rabbul Izzati..
Limpahkan kepada kami kelak, Cinta Rasulullah dan Khadijah


Yang ENGKAU jadikan sebagai penghias bumi

Pertemukan kami sebagai hambaMU yg saling mencintai dikala dekat
Saling menghormati dikala jauh
Saling mengingatkan dalam kebaikan dan ketakwaan pada jalanMu
Serta saling menyempurnakan dalam kekurangan dan beribadah

Ya rabbi..
Sempurnakan kebahagiaan kami kelak
Dengan menjadikan pernikahan kami nanti sebagai bukti pengikat dibawah ridhoMu
Dan menjadi pahala disisiMu.. 

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segalanya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan…
Hamba sabar menunggu hingga waktu itu tiba..
Hanya kepadaMu hamba memohon, dan hanya kepadaMu hamba tawakkal dan berserah diri.
Amiinn..

------------------------------------------------------------
Wanita diciptakan dari tulang rusuk pria
Bukan dari kepalanya utk menjadi atasannya


 Bukan pula dari kakinya utk menjadi alasnya
Melainkan dari sisinya untuk menjadi teman hidupnya
Dekat pada lengannya utk dilindungi
Dan dekat pada hatinya utk dicintai

Wallahu’alam bisshowab

Dari ikhwan yang membutuhkan ampunan Allah azzawajalla, dan mengharapkan doaku dikabulkanNYA untuk mendapatkan istri yang sholehah. Semoga akhwat itu engkau yaa ukhti..^.^



 http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/sepotong-doa-untuk-ikhwan.html