Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Minggu, 22 April 2012

Kehidupan Yang Berarti

*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Berapa umur anda saat ini?
25 tahun, 35 tahun, 45 tahun atau bahkan 60 tahun...
Berapa lama anda telah melalui kehidupan anda?
Berapa lama lagi sisa waktu anda untuk menjalani kehidupan?
Tidak ada seorang pun yang tahu kapan kita mengakhiri hidup ini.

Matahari terbit dan kokok ayam menandakan pagi telah tiba. Waktu untuk kita


bersiap melakukan aktivitas, sebagai karyawan, sebagai pelajar, sebagai
seorang profesional, dll.
Kita memulai hari yang baru. Macetnya jalan membuat kita semakin tegang
menjalani hidup. Terlambat sampai di kantor, itu hal biasa. Pekerjaan
menumpuk, tugas dari boss yang membuat kepala pusing, sikap anak buah yang
tidak memuaskan, dan banyak
problematika pekerjaan harus kita hadapi di kantor.
Tak terasa, siang menjemput..."Waktunya istirahat..makan-makan.." Perut
lapar, membuat manusia sulit berpikir. Otak serasa buntu. Pekerjaan menjadi
semakin berat untuk
diselesaikan. Matahari sudah berada tepat diatas kepala. Panas betul hari
ini...
Akhirnya jam istirahat selesai, waktunya kembali bekerja...Perut kenyang,
bisa jadi kita bukannya semangat bekerja malah ngantuk. Aduh tapi pekerjaan
kok masih banyak yang belum selesai. Mulai lagi kita kerja, kerja dan terus
bekerja sampai akhirnya terlihat di sebelah barat...

Matahari telah tersenyum seraya mengucapkan selamat berpisah. Gelap mulai menjemput. Lelah sekali hari ini. Sekarang jalanan macet. Kapan saya sampai di rumah. Badan pegal sekali, dan badan rasanya lengket.
Nikmat nya air hangat saat mandi nanti. Segar segar...
Ada yang memacu kendaraan dengan cepat supaya sampai di rumah segera, dan ada yang berlarian mengejar bis kota bergegas ingin sampai di rumah.


Dinamis sekali kehidupan ini.

Waktunya makan malam tiba. Sang istri atau mungkin Ibu kita telah menyiapkan
makanan kesukaan kita. "Ohh..ada sop ayam"
. "Wah soto daging buatan ibu memang enak sekali".
Suami memuji masakan istrinya, atau anak memuji masakan Ibunya. Itu juga kan
yang sering kita lakukan.

..Selesai makan, bersantai sambil nonton TV. Tak terasa heningnya malam
telah tiba. Lelah menjalankan aktivitas hari ini, membuat kita tidur dengan
lelap. Terlelap sampai akhirnya pagi kembali menjemput dan mulailah hari
yang baru lagi.


Kehidupan..ya seperti itu lah kehidupan di mata sebagian besar orang.
Bangun, mandi, bekerja, makan, dan tidur adalah kehidupan.
Jika pandangan kita tentang arti kehidupan sebatas itu, mungkin kita tidak ada bedanya dengan hewan yang puas dengan bisa bernapas, makan, minum,melakukan kegiatan rutin, tidur. Siang atau malam adalah sama.
Hanya rutinitas...sampai akhirnya maut menjemput.

Memang itu adalah kehidupan tetapi bukan kehidupan dalam arti yang luas.


Sebagai manusia jelas kita memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupan.
Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri kita untuk orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka dengan orang yang kita sayangi.

Kehidupan adalah kesempatan untuk kita bisa mengenal orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita melayani setiap umat manusia.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai pasangan kita, orang tua kita, saudara, serta mengasihi sesama kita.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus belajar tentang arti kehidupan.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa ..
Kehidupan adalah ... dll.

Begitu banyak Kehidupan yang bisa kita jalani.
Berapa tahun anda telah melalui kehidupan anda ?
Berapa tahun anda telah menjalani kehidupan rutinitas anda ?
Akankah sisa waktu anda sebelum ajal menjemput hanya anda korbankan untuk sebuah rutinitas belaka ?

Kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput, mungkin 5 tahun lagi, mungkin 1tahun lagi, mungkin sebulan lagi, mungkin besok, atau mungkin 1 menit lagi.
Hanya Tuhanlah yang tahu...
Pandanglah di sekeliling kita...ada segelintir orang yang membutuhkan kita.


Mereka menanti kehadiran kita. Mereka menanti dukungan kita. Orang tua,
saudara, pasangan, anak, sahabat dan sesama......
Serta Tuhan yang setia menanti ucapan syukur dari bibir kita.

Bersyukurlah padaNYA setiap saat bahwa kita masih dipercayakan untuk menjalani kehidupan ini. Buatlah hidup ini menjadi suatu ibadah.

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Selamat menjalani hidup yang lebih berkualitas. 


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/kehidupan-yang-berarti.html 

== Zakat itu…==

TAHUKAH ANDA...
SEBAGIAN DARI HARTA YANG KINI BERADA DI TANGAN ANDA ADALAH MILIK ORANG LAIN ?

Zakat dalam ajaran Islam merupakan salah satu perintah agama. Begitu pentingnya zakat sehingga dalam rukun Islam mendapat urutan ke tiga setelah syahadat dam shalat. Bahkan shalat dan zakat, hampir senantiasa disandingkan  dalam setiap ayat Al-Qur'an. Sebab keduanya saling mengisi terutama dalam membangun struktur sosial kemasyarakatan yang sehat dan seimbang : Shalat membentuk keshalihan pribadi, zakat membangun keshalihan sosial.
Pengelolaan Zakat secara tertib dan profesional telah dimulai sejak masa Umar bin Khattab dan diperkuat lagi pada masa Umar bin Abdul Aziz. Di Kedua masa tersebut, zakat dikelola oleh Baitulmaal (Semacam Badan/Lembaga Amil Zakat di masa kini). Lembaga ini telah sungguh-sungguh memerankan fungsi yang sangat penting dalam mengentaskan kemiskinan. Alokasi dana Zakat selain dapat diperuntukkan membiayai kebutuhan konsumtif, dapat pula dikelola untuk sektor-sektor produktif rakyat, seperti Ekonomi dan Pendidikan. Namun sayang, seiring berjalannya waktu kesadaran terhadap optimalisasi zakat semakin berkurang. Dari perspektif ibadah, sebenarnya zakat adalah kewajiban yang harus ditunaikan, disamping shalat, puasa, atau haji.


 Dari perspektif lain, zakat sebenarnya dapat menjadi sumber pendanaan alternatif : dari ummat oleh ummat dan untuk ummat.
MARI TUNAIKAN ZAKAT!

Zakat Profesi
Zakat Profesi/penghasilan adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan profesi jika sudah mencapai nilai tertentu (nishab). Profesi yang dimaksud pegawai negeri atau swasta dll. Seorang pegawai dengan penghasilan minimal setara 520 kg beras (Senilai 2.080.000, beras Rp.4000,-/kg) wajib mengeluarkan zakatnya sebesar 2,5% begitu menerimanya.
Dimisalkan:
Bapak Ahmad adalah seorang karyawan sebuah perusahaan swasta. Setiap awal bulan ia mendapat gaji dari perusahaan tersebut (take home pay) sebesar Rp.6.000.000,- dari gaji tersebut beliau keluarkan untuk kebutuhan pokok, biaya rumah tangga (dapur) sebesar Rp.3.000.000,- untuk sekolah 2 orang anaknya sebesar Rp.1.000.000,- membayar cicilan rumah sebesar Rp.750.000,- bayar telepon dan listrik 500.000,-
Jadi zakat yang harus dikeluarkan oleh Bapak Ahmad adalah sebagai berikut:
Penghitungan Rp.6.000.000,- x 2,5%= Rp.150.000,-

Zakat Tabungan
Uang simpanan yang telah mengendap selama 1 (satu) tahun dan mencapai nilai minimal (nishab) setara 85 gr emas, wajib dikeluarkan zakatnya 2,5%

Zakat Fitrah
Zakat yang dikeluarkan menjelang Hari Raya Idul Fitri oleh setiap individu. Besarnya dalah 2,5 kg atau 3,5 liter beras yang dikonsumsi. Pembayaran zakat fitrah dapat dilakukan dengan membayarkan harga dari makanan pokok daerah tersebut.
Waktu Pembayaran


1. Waktu wajib membayar zakat fitrah yaitu ditandai dengan tenggelamnya matahari di akhir bulan Ramadhan.
2. Membolehkan mendahului atau mempercepat pembayaran zakat fitrah  dari waktu wajib tersebut.

Fidyah
Fidyah dibayarkan bagi orang yang berhalangan (udzur) untuk berpuasa. Pembayaran fidyah sesuai dengan lamanya seseorang tidak berpuasa dan menurut standar makanannya sehari-hari.
Dimisalkan:
Seseorang yang sudah lansia dan tidak mampu untuk berpuasa, maka dia menggantinya dengan membayar fidyah sejumlah hari yang ditinggalkannya.

Zakat Emas/Perak
Emas/perak simpanan yang telah dimiliki selama 1 (satu) tahun, nilainya minimal 85 gr emas/595 gr perak wajib dikeluarkan zakatnya 2,5 %
Dimisalkan :
Seseorang mempunyai emas sebanyak 150 gr. Yang biasa dipakai sebanyak 40 gr. Sisanya disimpan. Asumsi emas 1 gr = Rp.100.000,- Zakat yang harus dikeluarkan adalah 150-40=90 gr.
Jadi zakatnya = 90 x 100.000 x 2,5% = Rp.225.000

Zakat Investasi
Zakat Investasi adalah yang dikenakan terhadap harta yang diperoleh dari hasil investasi. Contoh : Bangunan atau kendaraan yang disewakan.
Zakat investasi dikeluarkan pada saat menghasilan sedangkan modal tidak dapat dikenai zakat. Besar zakat yang dikeluarkan 5% untuk penghasilan kotor dan 10 % untuk penghasilan bersih.


Dimisalkan :
Hj. Azmi adalah seorang yang kaya raya, ia memiliki rumah kontrakan berjumlah 20 pintu, karena sifatnya yang dermawan, arif dan bijaksana, ia menyewakan rumah kontrakannya tidak terlalu mahal, perbulannya seharga Rp.200.000,-/rumah.  Setiap bulannya Hj.Azmi mengeluarkan Rp.500.000,- untuk biaya perawatan seluruh rumah kontrakannya.
Apakah Hj.Azmi termasuk yang wajib membayar zakat? berapa zakatnya?
The answer is :
Penghasilan dari rumah kontrakan dianalogikan dengan zakat investasi, yaitu nishabnya senilai 520 kg beras dengan tarif 5% dari bruto dan 10% dari netto.
Setiap bulannya Hj.Azmi memiliki penghasilan sebanyak 20 x Rp.200.000,- = Rp.4.000.000,-
Jadi zakatnya : Rp.4.000.000 x 5% = Rp.200.000, -

Zakat Perdagangan
Zakat perniagaan adalah zakat yang dikenakan pada harta perniagaan. Dalam sebuah kisah diriwayatkan : "Rasulullah SAW memerintahkan kami agar mengeluarkan zakat dari semua yang kami persiapkan untuk berdagang." (HR.Abu Daud)
Ketentuan:
(1). Usaha telah berjalan 1 tahun (Haul)
(2). Obyek zakat minimal senilai 85 gr emas, tidak termasuk asset tetap misalnya gedung, tanah, dll
(3). Besarnya zakat 2,5 %
(4). dapat dibayar dengan uang atau barang.
(5). Dikenakan pada perdagangan maupun perseroan.
Perhitungan
(Modal diputar + Keuntungan + Piutang yang dapat dicairkan) - (Hutang+Kerugian) x 2,5%


Dimisalkan:
Ibu Azizah seorang pedagang kelontong, walaupun tokonya tidak begitu besar ia memiliki modal sebanyak Rp.6.000.000,- setiap harinya ia mendapatkan keuntungan bersih sebesar  Rp.150.000,- dari toko yang ia buka setiap hari. Usaha yang ia mulai pada bulan Januari 2009 tersebut, setelah berjalan 1 tahun, pada bulan tersebut ia mempunyai piutang Rp.3000.000,- dan hutang yang harus ia bayar pada bulan tersebut sebesar Rp.3.100.000,-
Zakat Ibu Azizah :
Modal yang dimiliki Rp.6.000.000,-
Keuntungan setiap hari Rp.150.000,- selama 1 tahun = 150.000x365 = 54.750.000,-
Piutang sejumlah Rp. 3.000.000,-
Hutanf sejumlah Rp. 3.100.000,-
Penghitungan zakatnya adalah :
(Modal + Untung + Piutang) - (Hutang)x 2,5%
Jadi, zakatnya = (6.000.000 + 54.750.000 + 3.000.000)- (3.100.000) x 2,5% = Rp.1.516.250

Istilah-Istilah
Nishab zakat
Kadar atau jumlah minimal pada harta wajib zakat dimana jika kurang dari batas minimalnya tidak terkena kewajiban zakat. Nishab zakat berbeda-beda tergantung jenis dan spesifikasi harta.
Melewati Haul
Harta wajib zakat dengan nilai/kadar mencapai nishab dan melewati masa 12 bulan (baik masehi atau hiriyah). Awal penentuan batas haul adalah saat dimana harta mencapai nishab. Tidak ada syarat haul pada harta pertanian, barang tambang, dan rikaz/harta karun, serta luqathah/barang temuan.
Kadar Zakat


Kadar atau nilai nominal yang wajib dikeluarkan dari harta yang sudah wajib zakat jika sudah terpenuhi nishab dan haul.
Sepuluh Persen
Adalah kadar besarnya zakat yang harus dikeluarkan dari harta wajib zakat pertanian non-irigasi.
Dua Puluh Persen
Adalah kadar besarnya zakat yang harus dikeluarkan dari harta wajib zakat tertentu (harta karun, barang tambang, dan barang temuan).
Dua Setengah Persen
Adalah kadar besarnya zakat yang harus dikeluarkan dari harta wajib zakat (emas, perak, uang tabungan, saham, perniagaan).

Muzakki
Orang atau lembaga yang sudah wajib mengeluarkan zakat atas kekayaan harta tertentu, dengan syarat muslim, tidak ada syarat aqil-baligh menurut jumhur ulama (sebagian ulama lainnya mensyaratkan aqil-baligh).

Mustahiq Zakat
Adalah kelompok orang tertentu yang berhak mendapatkan harta zakat. Mereka adalah 8 jenis: fakir, miskin, amil, muallaf, pembebasan budak, gharim/pailit, fii sabilillah, dan ibnu sabil.

Shadaqah
Adalah sesuatu yang diberikan kepada orang fakir-miskin sebagai sebuah bantuan suka-rela, karena ingin mendapatkan ganjaran dari Allah.
Amil



Adalah orang yang ditugaskan untuk mengumpulkan, mengurusi, dan membagikan harta zakat kepada mustahiqnya
Dari Ali ibn Abi Thalib, Rasulullah bersabda, “Jika engkau memiliki 200 dirham dan telah melewati 1 tahun (haul), maka zakatnya adalah 5 dirham dan engkau setelah itu tidak ada kewajiban apapun atas 200 dirham tersebut; Sampai engkau memiliki 20 dinar dan telah melewati masa 1 tahun, maka zakatnya adalah ½ dinar. Adapun kelebihan dirham atau dinar, maka patokannya adalah seperti tersebut di atas. Dan engkau tidak memiliki kewajiban zakat apapun, kecuali jika harta tersebut telah melewati masa haul (1 tahun). (HR. Abu Daud, Ibn Majah, Baihaqi, hadits hasan. Imam Daraquthni, Bukhari, Nawawi menshahihkannya, Al-Hafidz menghasankannya).
Keterangan:
1. Nishab perak = 200 dirham = 595 gram perak.
2. Nishab emas = 20 dinar = 85 gram emas 24 Karat.
3. Nishab uang = 20 dinar = 85 gram emas 24 Karat.
4. Satu dirham = 2,975 gram perak.
5. Satu dinar = 4,25 gram emas murni.
6. Satu dinar = 10 dirham.
Contoh lainnya :
Perhitungan Zakat Tabungan
Simpanan/deposito sebanyak Rp. 20.000.000,- telah disimpan selama setahun tanpa dikeluarkan. Misal, nishobnya Rp. 12.750.000,- atau sama dengan nilai 85 gram emas dikalikan harga emas Rp. 150.000,-/gram
Maka, Zakat yang wajib dikeluarkan sebanyak : 2,5% x Rp. 20.000.000,- = Rp. 500.000,-
Jenis perusahaan yang wajib zakat :
Perusahaan yang menghasilkan produk tertentu (product/commudity), perusahaan jasa seperti lawyer, akuntan, dll. Perusahaan keuangan seperti bank, asuransi, reksadana, money changer, dll.
Contoh :


Sebuah perusahaan mebel pada tutup buku per januari 2005 memiliki keadaan sebagai berikut :
1.Stok mebel 5 set seharga          Rp. 10.000.000
2.Uang tunai/bank                        Rp. 15.000.000
3.Piutang                                        Rp.    2.000.000
Jumlah                                            Rp. 27.000.000
Utang                                               Rp.  7.000.000
Saldo                                                Rp. 20.000.000
Besarnya zakat yang harus dikeluarkan : Rp. 20.000.000,- x 2,5% = Rp. 500.000,-


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/zakat-itu.html 

8 Pengertian Cinta Menurut Al Qur’an

Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai’an katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai’an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta sejati ada tiga :
(1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain,
(2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan
(3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri.
Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Alloh SWT, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain.
Dalam Qur’an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri.


Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.
3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
5. Cinta ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).
6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut term ini ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)
7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi


8. Cinta kulfah..yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positipf meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286).
Termasuk kriteria manakah cinta anda...?
Ambillah yang baik,,dan tinggalkanlah yang tidak baik .




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/8-pengertian-cinta-menurut-al-quran.html

Hati Kita Hati Orang

Alhamdulillah, baru-baru  ini saya berpeluang mendengar bacaan ayat-ayat suci al-Quran dalam  sebuah majlis. Bacaan dan terjemahan surah  Al-Hujraat, benar-benar berkesan di hati kerana ia memperingatkan saya  mengenai pelbagai polemik, konflik, krisis dan kritik yang sudah  menjelma menjadi kata mengata, senda mempersenda, maki hamun malah  fitnah memfitnah sesama kita. Surah ini seharusnya menjadi renungan  pelbagai pihak di kalangan orang politik,  orang persatuan, orang surau,  malah orang di pejabat-pejabat.
Renungkanlah di antara peringatan daripada ALLAH dalam surah ini:
Ayat 6:
Pentingnya Menyelidik Sesuatu Berita, Cerita & Gosip
WAHAI  orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kamu seorang fasik membawa  sesuatu berita, maka selidikilah (untuk menentukan) kebenarannya,  supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara yang tidak  diingini dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) sehingga menjadikan  kamu menyesali apa yang kamu telah lakukan.
Ayat 10:
Mendamaikan Pihak Yang Bersengketa, Bukan Mengapi-Apikan
SEBENARNYA orang-orang  yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah di antara dua  saudara kamu (yang bertelingkah) itu dan bertakwalah kepada Allah supaya  kamu beroleh rahmat.
Ayat 11:
Larangan Meninggi Diri Dan Mengata Orang Lain
WAHAI  orang-orang yang beriman! Janganlah sesuatu puak (dari kaum lelaki)  mencemuh dan merendah-rendahkan puak lelaki yang lain,


(kerana) harus  puak yang dicemuhkan itu lebih baik daripada mereka dan janganlah pula  sesuatu puak dari kaum perempuan mencemuh dan merendah-rendahkan puak  perempuan yang lain, (kerana) harus puak yang dicemuhkan itu lebih baik  daripada mereka dan janganlah setengah kamu menyatakan keaiban  setengahnya yang lain dan janganlah pula kamu panggil-memanggil antara  satu dengan yang lain dengan gelaran yang buruk. (Larangan-larangan yang  tersebut menyebabkan orang yang melakukannya menjadi fasik, maka)  amatlah buruknya sebutan nama fasik (kepada seseorang) sesudah dia  beriman dan (ingatlah), sesiapa yang tidak bertaubat (daripada perbuatan  fasiknya) maka merekalah orang-orang yang zalim.
Ayat 12:
Larangan Berprasangka Dan Mencari Salah Orang
Wahai  orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya  kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya  sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip  atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang dan janganlah setengah  kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah seseorang dari kamu suka  memakan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan  mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, patuhilah  larangan-larangan yang tersebut) dan bertakwalah kamu kepada Allah;  sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha Mengasihani.
Ayat 13:
Allah Memandang Ketakwaaan, Bukan Keturunan
WAHAI  umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan  perempuan dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku  puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu dengan  yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang  yang lebih takwanya di antara kamu, (bukan yang lebih keturunan atau  bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam  PengetahuanNya (akan keadaan dan amalan kamu). (13)
SESUNGGUHNYA  pertelingkahan dan pergeseran yang terjadi berpunca kerana kegagalan  masing-masing menjaga hati. Perasan yang hati masing-masing masih putih  bersih. Kerana itu berani dan konfiden melakukan apa sahaja dosa tanpa  menyedari hati sudah mula dipenuhi titik-titik noda.
Hadis Rasulullah:
"Sesungguhnya dalam jasad manusia itu ada seketul daging,  jika baik daging itu itu maka baiklah keseluruhan jasad dan jika buruk,  maka buruklah jasad keseluruhannya, ingatlah bahawa daging itulah hati".


Bila hati sendiri tidak terjaga, bagaimana hendak menjaga hati orang lain?


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/hati-kita-hati-orang.html

Bukan Semua Keinginan Kita Allah Bagi


Dalam banyak-banyak anugerah Allah, anugerah keluargalah yang paling  bermakna dalam diri saya. Saya sayang mak dan arwah abah kerana redha  Allah ke atas saya bergantung ke atas redha mereka terhadap saya. Saya  amat sayang kerana isteri saya kerana beliaulah yang sentiasa bersama  saya, menjadi tulang belakang ketika susah dan senang. Saya juga terlalu  sayang dengan anak-anak saya, kerana mereka adalah pelaburan tetap saya  untuk hari akhirat. Mereka jugalah penghibur hati saya ketika duka.
Selepas berkahwin, saya tidak pernah hidup terlalu berjauhan dalam  tempoh masa yang lama dengan keluarga. Paling lama pun, ialah ketika  isteri menghadiri kursus BTN. Hanya Allah sahaja yang tahu dalam tempoh 5  hari tersebut, betapa rindunya Raed yang ketika itu berumur setahun  setengah terhadap mamanya. Selepas itu, tidak pernah kami tinggal  berjauhan. Walaupun saya kadang-kadang sibuk setiap hujung minggu  memenuhi jemputan di sana sini, akan tetapi akan pulang juga bersama  keluarga.
Setelah hampir 5 tahun nikmat itu Allah pinjamkan kepada kami  sekeluarga, saya sedar akan tiba suatu hari nanti Allah akan uji kami  dengan menarik seketika nikmat tersebut. Dan itulah yang berlaku  sekarang. Atas sebab rasmi, secara mengejut kini saya hidup dalam episod  bercinta antara benua.
Saya dan anak-anak lelaki terpaksa pulang ke  tanah air, sementara isteri dan [I]baby[/I] Sofea akan akan terus berada di UK sehinggalah tamat research beliau. Segala-galanya berlaku dengan begitu pantas dan drastik. Hari  ini dapat pasport, esoknya beli tiket, lusanya terbang, tulatnya sudah  masuk kerja. Siapa yang mahu berpisah dengan keluarga dan anak-anak.  Siapa yang mahu menyeksa perasaan diri serta insan tersayang dalam kadar  waktu yang pantas dan mengejut.
Beginilah ketetapan Allah. Bukan semua yang kita inginkan, akan  diberikan oleh Allah SWT. Sekadar peringatan dan penawar kepada hati  yang masih berduka ini, di celah kesibukan menjadi 'bapa tunggal'  berkarier, saya nukilkan warkah peringatan ini khususnya untuk diri kami  sekeluarga.
Mengapa Allah uji kita, dengan menahan seketika kehendak peribadi kita?
1. Mungkin ini sebagai kaffarah dosa untuk diri kita.
Semua kita,  tidak kiralah sama ada yang bergelar ustaz ustazah atau pun tidak,  adalah berhadapan dengan risiko melakukan dosa. Ketebalan iman seseorang  boleh dirobek dengan walau dengan sekelumit kealpaan. Beruntunglah bagi  yang segera bertaubat dan berisghfar setelah melakukan dosa. Dalam pada  itu, insaflah betapa luasnya rahmat Allah kepada kita, sehinggakan  disediakan sebab dosa-dosa itu boleh diampunkan, iaitu dengan kaffarah  melalui ujian dan penderitaan. Sabda nabi Muhammad SAW dalam sepotong  hadith yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:


Tiadalah muslim yang ditimpa cubaan  seperti sakit dan sebagainya melainkan dihapuskan Allah akan  dosa-dosanya, seperti pohon kayu menggugurkan daunnya.
2. Tercatat dalam ketetapan Allah dan terbukti jua di dalam sejarah,  bahawa keluarga yang baik biasanya akan menerima ujian yang besar.
Seolah-olah, ujian penderitaan adalah prasyaratnya. Kisah yang berlaku  antara nabi Ibrahim, isterinya Hajar serta puteranya nabi Ismail telah  melahirkan daripada keturunan mereka manusia yang hebat, yang terulung  sekali ialah nabi Muhammad SAW.
Saya dan keluarga hanya diuji barangkali setengah tahun sahaja, di  dalam dunia yang sudah dilengkapi dengan prasarana komunikasi yang  hebat. Setiap malam, kita boleh sahaja berhubung melalui video conference.  Semua ini masih belum wujud lagi semasa zaman nabi Ibrahim terpaksa  meninggalkan Hajar dan Ismail di kota Bakkah yang kering kontang tanpa  penghuni dan sumber alam. Bayangkan, betapa hibanya hati seorang ayah  terpaksa meninggalkan isteri dan anaknya di tempat dan keadaan yang amat  ekstrim. Akan tetapi, ketabahan serta kesabaran mengharungi ujian,  melayakkan mereka semua mendapat inayah dan bantuan Allah. Ketabahan  mereka berhadapan dengan ujian hebat, akhirnya melahirkan generasi yang  hebat.
3. Siapa yang tidak sedih menerima ujian ini. Akan tetapi perlu  dididik dan dilentur hati kita, bahawa[B] ujian yang Allah beri sekarang  ini hanyalah sedikit sahaja berbanding ujian orang lain.
Apalah sangat  ujian hidup cinta antara benua ini, berbanding dengan mereka yang diuji  dengan kehilangan insan tersayang. Apalah sangat ujian kita ini,  berbanding ujian ibu, ayah dan anak-anak Palestin khususnya di Genting  Gaza. Apalah sangat ujian kita ini, berbanding nasib ramai umat Islam  yang menjadi mangsa diskriminasi diktator manusia di seluruh dunia.  Sehinggakan terpisah tanpa khabar berita, berjumpa tidak pernah, bertemu  berharap tak usah.
Sedih memanglah sedih. Akan tetapi buat apa perlu melayan kesedihan  itu secara berlebihan. Sedangkan banyak lagi nikmat kesenangan (yang  sepatutnya perlu dibaca sebagai ujian) berlegar di sekitar kita. Dalam  masa yang sama, ramai lagi yang lebih menderita tetapi tabah di dalam  diuji Allah.
Ya Allah, bantulah keluarga kami. Permudahkanlan urusan kami.  Permudahkanlah anak-anak kami menerima perubahan drastik yang mencabar  ini. Murahkanlah rezeki kami. Kurniakanlah daripada isteri dan  anak-anakku, penyejuk mata, dan jadikanlah mereka generasi imam yang  bertaqwa. Amin Ya Rabbal Alamin.
Terima kasih yang tidak terhingga juga kepada sanak saudara dan rakan taulan yang membantu dan memahami ujian kami ini.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/bukan-semua-keinginan-kita-allah-bagi.html

Mengapa Gagal Kawal Nafsu Zina?

Hikmah larangan berzina sudah dimaklumi umum. Akibat buruknya juga  terbukti hari ini, kes pembuangan bayi serta pembunuhan pasangan kekasih  adalah bertitik tolak daripada perlanggaran perintah Allah.
Walaupun Islam sudah menggariskan cara hidup yang sempurna merangkumi  semua aspek, ada segelintir pihak mahu melanggarnya. Maka timbullah  pelbagai kejadian tidak diingini dan tidak dapat diterima fitrah  manusia. Zina adalah perbuatan keji yang boleh mengaibkan pemilik maruah  diri, keluarga dan agama. Zina juga membawa kerosakan pada bumi. dan  dapat dilihat dalam perkembangan sosial sekarang, hubungan intim tidak  lagi menjadi asing dalam budaya hidup moden.
Akibatnya, janin digugurkan dan anak yang tidak sah taraf lahir, dibuang  merata malah dibiarkan mati. Perbuatan ini boleh disamakan dengan  pembunuhan yang balasannya juga adalah nyawa, mengikut hukum Tuhan.
Firman Allah: "Dan janganlah kamu membunuh diri seseorang manusia yang  diharamkan oleh Allah membunuhnya kecuali dengan alasan yang benar."  (Surah al-Israa': 33)
Berzina sehingga melahirkan anak tidak sah taraf juga meninggalkan  implikasi lain yang bersifat jangka panjang terhadap anak terbabit  seperti rosaknya nasab. Allah berfirman maksudnya: "Dan janganlah kamu  menghampiri zina, sesungguhnya zina itu adalah satu perbuatan yang keji  dan satu jalan yang jahat yang membawa kerosakan." (Surah Al-Israa': 32)
Buruknya zina dapat dinilai melalui amaran Allah dalam ayat itu  supaya hamba-Nya tidak menghampiri sebarang perbuatan yang mendorong  kepada zina.


Kebanyakan pengamal zina hari ini tahu dan faham akan larangan itu  tetapi tidak berusaha menjauhinya. Apa lagi yang mampu mengelakkan  golongan ini menjauhi zina melainkan kesedaran beragama dan pemantauan  orang di sekeliling?
Memang benar, sekiranya empunya badan tidak berusaha kembali ke pangkal  jalan, sudah tentulah tidak ada apa yang boleh merubah keadaan. Di  negara yang taraf pendidikan rakyatnya tinggi, kedangkalan ilmu tidak  menjadi sebab perbuatan jahiliyah ini semakin berleluasa. Apatah lagi  ilmu agama hari ini mudah diperoleh dan disampaikan kepada setiap  golongan masyarakat secara langsung atau tidak langsung. Mungkin juga  tarbiyah hati yang kurang mencukupi menyebabkan nafsu tidak terhalang  daripada terus membuat kerosakan di bumi dan akal pula tidak boleh  menjadi pedoman meskipun mampu berfikir.
Walau apa pun alasannya, mencari ruang kesalahan tidak cukup untuk  membetulkan keadaan. Sebaliknya, setiap ahli masyarakat perlu memainkan  peranan yang sepatutnya untuk tidak membenarkan perbuatan zina berlaku  di mana-mana, baik di rumah sendiri, bilik hotel, dalam semak atau di  rumah tumpangan. Mengharapkan sehingga setiap individu mempunyai  kesedaran tentulah tidak merancakkan langkah pencegahan, walaupun itulah  yang terbaik untuk mengatasinya.
Firman Allah bermaksud: "Dan hendaklah ada di antara kamu puak yang  menyeru berdakwah kepada kebajikan mengembangkan Islam dan menyuruh  berbuat segala perkara yang baik serta melarang daripada segala yang  salah, buruk dan keji, dan mereka yang bersifat demikian ialah  orang-orang yang berjaya." (Surah Ali 'Imran: 104)
Individu Islam tidak boleh menolak daripada berpegang teguh kepada  ajaran al-Quran dan as-Sunnah. Dengan berpegang ajaran inilah manusia  tidak akan terpesong daripada kebenaran atau sesat akidahnya, sama ada  melalui perkataan atau perbuatan, seperti sabda Rasulullah:
"Dari Ibni  Abbas r.a ia berkata: Sabda Rasulullah – Sesungguhnya aku telah  meninggalkan pada kamu dua perkara yang kamu tidak akan sama sekali  sesat selama mana kamu berpegang kepada keduanya, kitab Allah dan sunnah  Nabi-Nya." (Hadis riwayat Al-Imam Al-Hakim).


Jangan jadikan Aku Istrimu, (Renungan Buat Lelaki)

Jangan jadikan Aku Istrimu,
jika nanti dengan alasan bosan kamu berpaling pada perempuan lain,
kamu harus tahu meski bosan mendengar suara dengkurmu,
melihatmu begitu pulas,
wajah mantan pacarku yang terlihat begitu sempurnapun takkan mengalihkan pandanganku dari wajah lelahmu setelah bekerja seharian.

Jangan Jadikan Aku istrimu,
jika nanti kamu enggan bangun hanya untuk mengganti popok anakmu ketika dia terbangun tengah malam,
sedang selama 9 bulan aku harus membawanya di perutku,


membuat badanku pegal dan tak bisa tidur sesukaku.

Jangan Jadikan Aku Istrimu,
jika nanti kita tidak bisa berbagi baik suka maupun sedih dan kamu lebih memilih teman perempuanmu untuk bercerita.
kamu harus tahu meski begitu banyak teman yang siap menampung curahan hatiku,
padamu aku hanya ingin berbagi dan aku bukan hanya teman tidurmu yang tidak bisa di ajak bercerita sebagai seorang sahabat.

Jangan Jadikan Aku Istrimu,
jika nanti kamu langsung tertidur setelah kita bercinta,
kamu harus tahu aku menikmati kebersamaan denganmu dan mendengar rayuan gombalmu yang lebih terdengar lucu dari pada romantis adalah saat2 yang ku tunggu..

Jangan Jadikan Aku Istrimu,
jika nanti dengan alasan sudah tidak ada kecocokan kamu memutuskan menceraikan diriku
kamu tahu betul kita memang berbeda dan bukan persamaan yang menyatukan kita tapi komitmen kita untuk hidup bersama.

Jangan Jadikan Aku Istrimu,
jika nanti kamu memilih tamparan dan kata2 kasar untuk memperinagtkan kesalahanku, sedang aku tidak tuli dan masih bisa mendengar kata-katamu yang lembut tapi berwibawa.

Jangan Pilih Aku Sebagai Istrimu,


jika nanti setelah seharian bekerja kamu tidak segera pulang dan memilih bertemu dengan teman-temanmu.
Sedang seharian aku sudah begitu lelah dengan cucian dengan setrikaan yang menumpuk dan aku bahkan tidak sempat menyisir rambutku, anak dan rumah bukan hanya kewajibanku karena kamu menikahiku bukan untuk jadi pembantu tapi pendamping hidupmu dan jika boleh memilih aku akan memilih mencari uang dan kamu di rumah saja sehingga kamu tahu bagaimana rasanya.

Jangan Pilih Aku Sebagai Istrimu,
jika nanti kamu lebih sering berkutat dengan pekerjaanmu bahkan di hari minggu daripada meluangkan waktu bersama keluarga.
Aku memilihmu bukan karena aku tahu aku akan hidup nyaman dengan segala fasilitas yang bisa kamu persembahkan untukku.
Harta tidak pernah lebih penting dari kebersamaan kita membangun keluarga larema kita tidak hidup hari ini saja.

Jangan Pilih Aku Jadi Istrimu,
jika nanti kamu malu membawaku ke pesta pernikahan teman-temanmu dan memperkenalkanku sebagai istrimu.
Meski aku bangga karena kamu memilihku tapi takkan ku biarkan kata-katamu menyakitiku bagiku pasangan bukan sebuah trofi apalagi pajangan,
bukan hanya seseorang yang sedap di pandang mata tapi menyejukkan batin ketika dunia tak lagi menyapa.
Rupa adalah anugerah yang akan pudar terkikis waktu dan pada saat itu kamu akan tahu kalau pikiran dangkal telah menjerumuskanmu.

Jangan Pilih Aku Sebagai Istrimu,


jika nanti kamu berpikir akan mencari pengganti ketika tubuhku tak selangsing sekarang.
Kamu tentunya tahu kalau kamu juga ikut andil besar dengan melarnya tuguhku karena aku tidak punya waktu untuk diriku sedang kamu selalu menyempatkan diri ketika teman-temanmu mengajakmu berpetualang.

Jangan Buru-buru Menjadikan Aku Istrimu,
jika saat ini kamu masih ingin bersenang-senang dengan teman-temanmu dan beranggapan aku akan melarangmu bertemu mereka setelah kita menikah.
Kamu tidak tahu akupun masih ingin menghabiskan waktu bersama teman-temanku untuk sekedar ngobrol atau creambath di salon dan tidak ingin apa yang di sebut "kewajiban" membuatku terisolasi dari pergaulan aku semakin d sibukkan dengan urusan rumah tangga.
Menikah bukan untuk menghapuskan identitas kita sebagai individu tapi kita tahu kita harus selalu menghormati hak masing-masing tanpa melupakan kewajiban.

Jangan Buru-buru Menikahiku,
jika saat ini kamu masih ingin meraih impian mimpi muda aku hanya akan menjad ipenghalang untuk langkahmu itu,
meski menikah denganmu adalah
impian terbesarku,
aku tidak akan keberatan menunda itu demi cita-citamu karena aku juga punya cita-cita dan aku tahu bagaimana rasanya jika berhasil meraihnya.

Jangan Buru-buru Menikahiku,
jika saat ini kamu sungkan pada orang tuaku dan merasa tidak nyaman karena waktu semakin menunjukkan kekuasaanya.
Bagiku hidup lebih lebih dari angka yang kita sebut umur,


aku tidak ingin menikah karena kewajiban atau untuk menyenangkan keluargaku.
Menikah denganmu adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidupku yang tidak ingin ku sesali hanya karena terburu-buru.

Jangan Buru-buru Menikahiku,
jika sampai saat ini kamu masih berpikir mencuci adalah pekerjaan perempuan,
aku takkan keberatan membetulkan genting rumah dan berubah menjadi satpam untuk melindungi anak-anak dan hartamu ketika kamu keluar kota.

Hapus Aku Dari Daftar Calon Istrimu,
jika saat ini masih ada perempuan yang menarik hatimu dan rasa penasaran membuatmu enggan mengenalkanku pada teman-temanmu.
Kamu harus tahu meski cintamu sudah ku perjuangkan,
aku takkan ragu untuk meninggalkanmu.

Jangan Jadikan Aku Istrimu,
jika kamu masih berpikir kamulah cinta pertamaku sedang setiap hari aku masih harus mendengar nama-nama mantanmu dan berusaha seku`t tenaga menghilangkan rasa cemburu yang mungkin tidak beralasan tapi kamu harus yakin,
kamulah cinta terakhir dan satu-satunya cinta yang ingin ku jalani sampai akhir hayatku...

Jangan Jadikan Aku Sebagai Istrimu,
jika kamu pikir bisa menduakan cinta kamu mungkin tak tahu seberapa besar aku mengagungkan sebuah cinta tapi aku juga tidak akan menyakiti diriku sendiri jika cinta yang ku pilih mengkhianatiku.


Jangan Jadikan Aku Sebagai Istrimu,
jika kamu berpikir aku mencari kesempurnaan jangan pernah berpikir menjadikanku sebagai istrimu jika kamu belum tahu satu saja alasan karena aku harus menerimamu sebagai suamiku. 




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/jangan-jadikan-aku-istrimu-renungan.html

Mengalamatkan CINTA

Ya Allah, sudah lama ingin aku tuliskan surat ini kepada-Mu. Namun, selalu saja aku ragu untuk melakukannya. Bukan karena aku tak tahu alamat yang hendak kutuju, tapi aku benar-benar malu.
Sebab, selama ini aku merasa jauh dari-Mu.
Padahal, Engkau selalu baik kepada setiap hamba-Mu.

Sebab, selama ini aku kerap lalai bersyukur atas Nikmat-Mu.
Padahal, tak terhitung lagi berapa banyak nikmat itu.

Sebab, selama ini aku selalu menyibukkan diri dengan urusan dunia.
Padahal, itu tak bisa memberikan sedikit pun syafaat kepadaku.
Ya Allah, sudah lama ingin aku tuliskan surat ini kepada-Mu. Namun, selalu saja aku bingung untuk melakukannya. Bukan karena aku tak bisa menuangkannya, tapi aku benar-benar malu.

Sebab, selama ini aku tak jarang menyalahkan- Mu bila keinginanku tak terpenuhi.
Padahal, Engkau mahabaik dengan mencukupi segala kebutuhan hamba-Mu.

Sebab, selama ini aku jarang menyempatkan waktu untuk bersama-Mu.
Padahal, bercinta dengan-Mu menjanjikan ketenangan dan kebahagiaan.

Sebab, selama ini aku kerap bertindak yang menyalahi perintah-Mu.
Padahal, firman-Mu adalah sebenar-benar penerang.



Ya Allah, sudah lama ingin aku tuliskan surat ini kepada-Mu. Bukan karena aku menginginkan surga-Mu dan takut neraka-Mu. Namun, segala yang tercurah dalam surat itu kutulis:
Untuk menuangkan segala penyesalan atas ketamakan dan kesombonganku.
Untuk menyampaikan ampun pada semua dosa-dosa yang kuperbuat.
Untuk mengalamatkan cinta yang menjadi anugerah terbesar-Mu.
Rabbana zhalamna anfunsana wainlam taghfirlanaa lanakunanna minalkhasiriin. 


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/mengalamatkan-cinta.html

Masih Adakah Kekuatan dari Sebuah Kebersamaan?

  •*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Apa yang dirasakan dalam keseharian dalam kesibukan masing-masing?
Masihkah ada waktu untuk berbagi dengan orang-orang yang disayangi dan dicintai?
Masihkan ada untuk men’charge’ pikiran dan bathin sendiri?
Masih ada waktu untuk merenung dan bersyukur?



Masihkah ada waktu untuk bercanda tawa dengan teman-teman lama, sahabat, dan orang yang terdekat?

Atau seluruh waktu kita habis untuk bergelut dalam pekerjaan, stress dan kecemasan? tak ada waktu untuk memanjakan diri sendiri apalagi waktu untuk orang lain? hidup dalam rutinitas yang membuat kita berpacu ddngan adrenalin, bergulat dalam emosi jiwa, hidup yang penuh tantangan dan menantang arus kehidupan dengan segala fenomenanya.
Sering mendengar orang tua berkata:”Kalau Hidup sudah susah, Jangan di Tambah susah!”
ini yang jarang sekali kita renungi. Tanpa sadar, banyak yang menjadi terjebak semakin menambah masalah hidupnya.
Hubungan jaman sekarang banyak ditemui kondisi dimana anak dan orang tua sudah hampir tiada ‘keterbukaan’, satu dan lainnya sibuk dengan kegiatan masing-masing, percakapan sehari-harinya terkesan basa-basi.
Akhirnya banyak anak yang lebih sering curhat dengan orang lain dibanding curhat dengan orang tuanya. Dan lucunya orang tahu tahu paling belakangan dengan kejadian yang menimpa anaknya sendiri.
Ada juga ditemui kenyataan sehari-hari dimana Suami Isteri sudah jarang bicara dari hati ke hati, masing-masing sibuk dengan dirinya sendiri, apalagi semakin canggihnya teknologi, masing-masing sibuk dengan BBMnya sendiri, orang lain jauh lebih penting dari pasangannya. Percakapan dengan orang lain jauh lebih asik dari pada bicara langsung kepada ‘belahan hati’nya.
Akhirnya sudah dapat ditebak, masalah-masalah baru muncul karena kurangnya keterbukaan, kecurigaan, dan terlalu asiknya dengan yang bukan pasangannya. Munculah fenomena baru yang mencuat belakangan ini. bagaimana menghadapinya? kembali kepada kebijaksanaan masing-masing orang dalam menyikapinya. Tidak semua negatif. karena negatif atau positif tergantung bagaimana kita menyikapi dan menjalankannya. Ibarat pisau di tangan, bisa jadi sangat bermanfaat atau bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri, bila dipakai untuk hal-hal negatif.
Jadi Bagaimana Solusinya?
Kembali pada diri sendiri, dan rekatkanlah Hubungan yang indah dengan orang yang disayangi, menjaga keharmonisan  baik dengan keluarga atau orang-orang disekitar kita.



Menjaga perasaan, keserasian dan meluangkan waktu untuk bicara dengan ‘hati’. Memupuk kebahagiaan dan menghindari perpecahan atau pertengkaran yang tidak diperlukan.
Jangan menghabiskan waktu untuk perseteruan yang hanya akan berkepanjangan, tetapi isilah dengan hal-hal yang membuat hidup lebih indah. jangan lupa mengoreksi diri sendiri sebelum mengoreksi orang lain.
Dan kunci yang paling penting dari semua itu adalah IBADAH. bersama mengikuti kegiatan-kegiatan di tempat ibadah,  atau gathering bersama yang tujuannya adalah melatih diri, membangkitkan kepekaan diri,  menyirami bathin dengan siraman rohani.Membuat hdiup terasa lebih berarti, memberikan sentuhan bathin kepada hati yang mulai kering, kepada orang-orang yang dikasihi, dan merasakan kebersamaan dalam nuansa baru kehangatan sebuah keluarga.
Selain mengakrabkan diri dengan keluarga, bermain bersama dengan orang lain, teman serta mencari sahabat, mengurangi  permusuhan. Meluangkan waktu untuk manfaat yang jauh lebih besar dan berarti bagi kehidupan, dibanding terus bergelut dengan sesuatu yang hanya membuat banyak masalah dalam kehidupan. marilah kita mulai mencari ‘balancing’ diri.  Percayalah kekuatan dari kebersamaan itu luar biasa, dan masih bisa dirasakan sebelum semuanya terlambat.
Bila sebuah mobil memerlukan perawatan khusus, perlu spooring balancing, perlu tune up, perlu service berkala, perlu ganti oli, dan perawatan intensif lainnya, mengapa juga kita tidak memulai untuk merawat bathin kita? merawat jasmani dan rohani agar tetap seimbang, membuat hidup yang jauh lebih hidup?
Marilah mengembangkan diri. membina hubungan baik dengan sesama, membangkitkan semangat hidup dan membangun kesadaran diri. Semoga kita semua dapat bermanfaat bagi diri sendiri, bermanfaat bagi orang lain dan berguna bagi bangsa dan negara tercinta. Kembangkanlah cinta kasih pada sesama, dan pancarkanlah maka semesta alam akan memancarkan kebahagiaan pada kita semua.




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/masih-adakah-kekuatan-dari-sebuah.html