Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Minggu, 08 April 2012

“ Bahaya Minuman Bersoda “

Kesenangan manusia kepada kenikmatan dunia kerap kali berujung pada ketidak puasan. pikiran produktif manusia selalu mencari terobosan baru untuk memenuhi hajat manusia, bahkan impian yang hanya ada di kepala pencetusnya. Banyak produk yang asalnya asing dari kehidupan manusia, kemudian seolah dipaksakan akhirnya menjadi terbiasa. Tidak heran jika kemudian makanan ataupun minuman justru berakhir dengan membuat masalah. Di antara contoh terbaik adalah minuman yang bersoda.


 Minumaan ini begitu merata, mulai dari kota hingga ke desa-desa. Setelah banyak yang ketagihan, masalahpun tiba. Untuk menunjukkan bahayanya minuman bersoda, berikut ini kami kemukakan beberapa data:
1.    Satu kalengnya menyamai 10 sendok gula yang cukup untuk menghancurkan Vitamin B, di mana kekurangan Vitamin B akan mengakibatkan buruknya pencernaan, lemahnya tingkat kesehatan, tegangnya urat syaraf, pusing, sulit tidur, cemas, dan kejangnya otot.
2.    Mengandung CO2 yang menyebabkan lambung tidak bisa menghasilkan enzim yang sangat penting bagi proses pencernaan, yang demikian itu terjadi jika menkonsumsinya bersamaan dengan makan, atau setelahnya. Juga menyebabkan peniadaan fungsi enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh lambung, yang selanjutnya terganggunya proses pencernaan dan pengambilan sari-sari makanan.
3.    Mengandung Kafein yang menyebabkan meningkatnya frekuensi detak jantung, naiknya tekanan darah, gula dalam darah, bertambahnya keasaman lambung, bertambahnya hormon-hormon dalam dalam darah yang kadang bisa menyebabkan radang dan terlukanya lambung serta usus dua belas jari. Sebagaimana ia meningkatkan tekanan pada bagian bawah saluran makanan yang menyebabkan tertolaknya makanan dan zat asam dari dalam lambung ke tenggorokan (saluran makan), yang hal ini dapat menyebabkan rasa nyeri pada radang.
4.    Mengandung zat asam fosfor yang menyebabkan rapuh dan lemahnya tulang, khususnya pada usia pertumbuhan, di mana yang demikian banyak menjadikan keretakan pada tulang.
5.    Mengandung senyawa asam fosforik, malik, dan karbonik yang menyebabkan tergerogotinya lapisan pelindung gigi.
6.    Mengandung zat kimia buatan yang bisa merusak otak, dan menyebabkan hilangnya ingatan secara bertahap, dan rusaknya fungsi hati.
7.    Tuangkanlah satu kaleng Coca Cola dalam tempat kloset kemudian biarkan selama satu jam, kemudian tariklah sepon, maka engkau akan melihat bahwa seluruh belang-belang (bercak-bercak hitam) yang ada telah hilang, yang demikian itu dikarenakan senyawa asam telah menghilangkannya dengan reaksi yang kuat.
8.    Untuk menghilangkan karat yang ada pada sebagian mobilmu atau pada paku yang berkarat, maka gosoklah bagian yang ingin kau bersihkan dengan sepotong pakaian yang dibasahi dengan Coca Cola, maka Coca Cola akan bereaksi untuk membersihkannya dengan baik.
9.    Untuk membersihkan lempengan penghubung ACCU dari karat, masukkanlah lempengan penghubung tersebut ke dalam sekaleng Coca Cola, dan amatilah gelembung-gelembung gas yang muncul, sebagai akibat reaksi pembersihan karat.


10. Untuk menghilaangkan noda minyak dari pakaian, campurkanlah sekaleng Coca Cola ke deterjen, dan perhatikanlah hilangnya noda-noda minyak tersebut.
11. Derajat keasaman (PH) pada minuman-minumaan soda seperti Pepsi Cola dan Coca Cola mencapai 3-4, dengan PH sekian, cukup untuk meluluhkan gigi daan tulang bersamaan dengan berjalannya waktu. Tubuh kita berhenti membangun tulang setelah usia 30 tahun, dan mulai luluh dengan presentasi 8-18% tiap tahunnya sesuai dengan tingkat keasaman yang kita konsumsi. (Prosentasi keasaman ini tidak didasarkan pada rasa makanan kita, akan tetapi didasarkan pada prosentasi Potassium, Chlor, Magnesium, dan senyawa-senyawa fosfor lain).
12. Larutan Calsium akan mengendaap di tenggorokan, sel-sel kulit, dan angota-anggota vital pada tubuh yang bisa berpengaruh pada fungsi ginjal, dan menyebabkan batu ginjal.
13. Minuman-minuman bersoda tidak memiliki faidah makanan pada tubuh, bahkan mengandung garam dan gula yang berlebihan, selain bahan pengawet dan pewarna.
14. Sebagian orang lebih memilih minuman dingin bersoda setelah makan. Perilaku ini mempengaruhi enzim-enzim pencernaan, yaitu merendahkan suhu panas tubuh, sehingga enzim-enzim pencernaan kehilangan kemampuannya untuk bekerja di mana suhu tubuh normal adalah suhu yang sesuai dengan fungsi kerja enzim-enzim tersebut. Maka enzim-enzim tersebut tidak bisa mencerna makanan dengan baik yang bisa mengakibatkan soda, dan sebagian zat beracun berpindah bersama darah menuju sel-sel tubuh, dan kadang pada akhirnya membuat bermacam-macam penyakit.
15. Sesungguhnya, jika anda menkonsumsi minuman bersoda maka sebenarnya anda telah menelan gas CO2.
16. Belum lama ini telah diadakan sebuah perlombaan “ siapakah yang paling banyak meminum Pepsi Cola “ di Universitas Delhi, India. Yang menang dalam perlombaan itu telah meminum 8 kaleng Coca Cola dan meninggal pada tempat yang sama karena tingginya gas CO2 di dalam darahnya yang berakibat tidak bisanya darah mendapatkan O2 secara normal. Sebagai akibat dari perlombaan itu, Rektor Universitas tersebut melarang penjualan air bersoda di dalam Universitas.
17. Pernah diletakkan sebuah gigi yang pecah ke dalam segelas Pepsi, dan pada beberapa hari yang telah ditentukan ternyata gigi tersebut telah larut!.
18. Gigi-gigi dan tulang-tulang adalah bagian anggota tubuh yang paling akhir terurai setelah kematian dalam beberapa tahun, akan tetapi air bersoda ini melarutkannya dalam beberapa hari, maka bayangkanlah apa yang mungkin dilakukannya terhadap sel-sel lunak?! Maka berhati-hatilah terhadap minuman bersoda. Kembalilah ke makanan dan minuman alami misalkan mengkonsumsi yang disunnahkan Rasul seperti Kurma Rasul bersabda:


“ Barangsiapa yang memakan tujuh buah kurma di antara dua kampung (di Madinah) pada pagi hari, maka dia tidak akan dicelakakan oleh racun sampai sore hari…”.                                          (HR. Imam Muslim), Madu Lihat QS. An-Nahl:69, Habbatus Sauda (Jintan Hitam) sebagaimana Rasul bersabda: “ Sesungguhnya di dalam habbatus sauda’ (jintan hitam) terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit kecuali kematian “. (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim), Air Zam-zam Rasul bersabda: “ Air Zam-zam itu penuh berkah. Ia merupakan makanan yang mengenyangkan (dan obat bagi penyakit). (HR. Imam Muslim dan Imam Baihaqi). Gaya hidup muslim adalah gaya hidup orang sehat: Batasi makanan, gerakkan badan, kuatkan hati dengan iman, tenangkan pikiran dengan ibadah kepada Yang Maha Rahman, pasti engkau hidup dengan tentram dan wafat dengan aman.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/bahaya-minuman-bersoda.html

OENTOEKMOE TEMAN

Untukmu yang bernama teman,
Ingin aku hadiahkan sebaik-baik kalungan,
Seindah-seindah anyaman,
Dari seharum-harum bunga,
Kerana hati yang terpahat ini,
Saban hari semakin menyayangi,
Nilaian yang sama-sama kita kecapi,
Kenangan yang tak sudah-sudah kita lakari,
Kerana aku perantau,
Yang kerap menapak dan menjajah,
Walau dalam makna yang sementara,
Valau secebis semangat didada.
Contohku adalah kamu,
Kerana tamsilanmu adalah Rasulku,
Manusia agung karya Ilahi,
Pembimbing umat ke jalan abadi..
Aku ingin melihat,
Rencana yang sama-sama kita bentangkan,
Bersemadi dalam hati-hati manusia,
Bersemi dalam peradaban ummah,
Tidak akan pernah cukup,
Apa yang kita lemparkan,
Kerna apa yang bakal dituntut,
Itulah yang kita khuatirkan.
Teman bangkitkan kembali nostalgia itu,
Bersama ukhwah kita adun kembali,
Demi saat yang bakal kita miliki.
Teman,
Jangan mudah kita menafsir,
Mimpi indah kini,
Yang bukan untuk diraih
Tetapi lihatlah ia,
Sebagai penterjemah diri,
Dikala kita beruzlah sunyi,
Menghadap Ilahi.
 
 

“ Jauhi Khamr (Miras/Minuman Keras), Narkotika dan Rokok “

Sabda Rasululloh SAW dari Abdullah bin Umar Radhiyallohu Anhum:
“ Kullu Muskirin khomru, wakullu muskirin haroomu “ Artinya: “ Tiap zat/bahan yang memabukkan adalah khamr (alcohol dan sejenisnya begitupun rokok) dan tiap zat/bahan yang memabukkan adalah haram “.
Sebuah hadist lain yang diriwayatkan oleh Ummi Salamah Radhiyallohu Anha yaitu:
“ Nahaa rasulul laahi sholal laahu ‘alayhi wa sallama ‘an kulli muskiriw wa muftirin “ Artinya:                                “ Rasululloh SAW, melarang setiap zat/bahan yang memabukkan dan melemahkan “. (lihat buku Konsep Islam Memerangi Aids & Naza, Penulis: Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari (Psikiater), Hal. 72 dengan sedikit perubahan, bab Mengapa NAZA diharamkan?.
Bismillaahirrohmaanirrohiim.
Assalamu’alaikum Wr Wb
Sesungguhnya Segala puja dan puji hanya milik Alloh SWT Rabb semesta Alam dan tidak ada sekutu tandinganNya, kita memujinya dan kita patut menyembah kepadaNya jua, dan Shalawat serta Salam semoga tercurahkan kepada baginda Rasululloh SAW yang telah membawa umatnya dari zaman gelap gulita menuju zaman yang terang benderang dengan cahaya illahi Rabbi Alloh SWT, beserta Keluarganya, Shahabatnya, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in dan pengikut setianya hingga akhir zaman, dan semoga saja kita termasuk didalamnya yang membela ajaran Rasululloh SAW hingga akhir zaman walau badai fitnah dan syubhat merajalela untuk memerangi musuh-musuh Alloh dan RasulNya. Amien Ya Mujibas Saliem.
“ Sesungguhnya Sebaik-baik Petunjuk adalah Kitabulloh Al-Qur’an, dan sebaik-baik petunjuk adalah Sunnahnya Rasululloh (HadistNya), dan setiap petunjuk yang tidak ada contohnya dari kami adalah perbuatan Bid’ah yakni tidak ada contoh sebelumnya dari Rasululloh, dan setiap yang tidak ada contohnya dari Rasululloh tempatnya ialah kekal di Neraka “. (HR. Muttafaq’ Alaih yakni Bukhari dan Muslim). Maka oleh karena itu perbuatan Meminum Miras (minuman keras), memakai Narkotika dan sejenisnya begitupun Rokok adalah tidak dicontohkan Rasululloh SAW dan kekal di dalam Neraka. wallohu’ ta’ala alam
Ketika Nabi Muhammad SAW, diutus sebagai Rasul Alloh 14 abad lampau, minum khamr atau arak merupakan kegemaran umum masyarakat Arab. Syari’at Nabi Muhammad, dalam rangka memberantas khamr ini melalui tiga tahap, pertama, dikala Nabi ditanya tentang khamr beliau SAW menjawab, dalam khamr terdapat dosa besar, meski ada pula manfaatnya. Sebab, mudharatnya (dosa) lebih besar dan tidak seimbang dengan manfaatnya.
            Kedua, tatkala mengadakan jamuan makan dan mengundang para sahabat/rekanan. Abdurrahman bin Auf menghidangkan minuman khamr. Ketika masih dalam keadaan mabuk, Ali bin Abi Thalib bertindak menjadi imam shalat. Tak lama kemudian turunlah ayat yang melarang menunaikan shalat dalam keadaan masih mabuk. (lihat QS. An-Nisaa’: 43, lihat pula QS. Al-Maaidah: 90-91 serta QS. Al-Baqarah: 219).
            Ketiga, pada taraf inilah dinyatakan dengan tegas dan jelas, yaitu diharamkannya minuman khamr. Larangan itu berlaku, baik dalam waktu shalat maupun dalam waktu senggang, baik sedikit maupun banyak. Kalau kita pelajari larangan minum khamr ini lebih lanjut, akan terdapat kesimpulan bahwa dilarangnya minum khamr karena sifatnya yang memabukkan dan menghilangkan kesadaran akal seseorang. Tapi apa saja yang masuk dalam kategori minuman khamr?
“ Narkotika “
            Dewasa  ini terdapat suatu zat yang memiliki daya pemabuk, jauh lebih kuat dan dahsyat dari pada khamr pada zaman Nabi. Zat sebangsa narkotika antara lain ganja, morfin, mariyuana, shabu-shabu, ekstasi, putau, kokain, inex, dan pil koplo bahkan dalam rokok mengandung zat Nikotin dan Tar yang buat mabuk penggunanya malah terlena memakainya dan membuat penyakit Kangker alias Kantong Kering pula, wallohu’ ta’ala alam, mending uangnya dipakai buat yang bermanfaat betul tidak???, misalkan membeli makan dan berinfak kepada orang yang memerlukan daripada melakukan kebiasaan syaithan dan kroni-kroninya yang tukang boros ya kan!!?. Konon, benda haram itu dapat membawa manusia kepada alam tidak sadar. Pengemar-pengemarnya menganggap hal ini sebagai alam kenikmatan. Dalam keadaan mabuk, pecandu narkotika sengaja melukai tubuhnya dengan benda tajam. Kemudian serbuk zat pemabuk ini ditaburkan ke dalam goresan tersebut, sehingga betul-betul luka di atas luka. Dengan cara-cara itu, si pecandu merasa lebih cepat mimpi indah bertemu dengan bidadari yang cantik jelita padahal syetanlah yang berubah jadi bidadari tersebut dan kegirangan melihatnya.
            Kalau ketenangan seperti ini yang dicari, sungguh hal itu benar-benar sangat tidak seimbang dengan mudharat dia akan ditanggungnya. Sebab, nikmat sesaat harus dibayar mahal dengan derita sepanjang masa. Selain derita jasmani dan rohani, si pecandu juga akan mengalami kerugian materi yang besar. Tim ahli biokimia dari Amerika Serikat, baru-baru ini menemukan bukti terperinci, bahwa ganja dan sejenisnya bisa mengakibatkan perubahan kimiawi pada otak. Bahkan memungkinkan tumbuhnya penyakit tumor. Dijelaskan, ganja dapat menimbulkan amotivational syndrome, seperti kehilangan semangat bekerja, menurunnya daya kemauan bahkan malasnya belajar dan lain-lain sebagainya. Pengakuan seorang pecandu, selain terbuai mimpi bertemu bidadari, ia juga merasa laksana mendengar sesuatu yang menakjubkan dan berada di dunia dongeng yang penuh kenikmatan. Penderita semacam itu sudah berada di ambang   pintu kubur.
            Sementara penderita yang lain menuturkan, ia merasa tidak puas menikmati narkotika hanya dengan menghisap asap. Oleh karena itu, ia menyutikkan zat-zat tersebut ke dalam badan. Perbuatannya itu dimaksudkan agar ia lebih cepat ke syurga. Makin hari dosis kian bertambah, semakin sukar baginya untuk tidur pulas. Malah kalau suntikan tidak di dekatkan ke syarat mata, ia mengaku matanya tidak bisa terpejam. Tapi apabila jarum sudah sampai kemata, berarti ia sudah sampai ke gerbang kubur. Karena tidak mungkin bisa tertolong lagi, alias mati/meninggal konyol.
“ Khamr/Miras, Narkotika dan sejenisnya serta Rokok Puncak Segala Kejahatan “
            Dosa manakah, minum-minuman yang memabukkan, berzina atau membunuh. Itulah teka-teki sebagai inti khutbah Khalifah Ustman bin Affan Radhiyallohu Anhum seperti yang diriwayatkan oleh Az-Zuhriy, dalam Khutbah Ustman itu mengigatkan umat Islam agar berhati-hati terhadap minuman khamr atau arak (termasuk didalamnya yang diharamkan misalnya Narkotika serta sejenisnya dan Rokok-red). Sebab minuman atau obat-obatan yang memabukkan itu sebagai pangkal perbuatan keji dan sumber segala dosa. Dulu hidup seorang ahli ibadah yang selalu tekun beribadah ke Masjid, lanjut Khutbah Khalifah Utsman, Suatu hari lelaki yang sholeh itu berkenalan dengan seorang wanita cantik.
            Karena sudah terjatuh hati, lelaki itu menurut saja ketika disuruh memilih antara tiga permintaannya, tentang kemaksiatan. Pertama minum Khamr, Kedua Berzina dan Ketiga membunuh Bayi. Mengira minum Khamr dosanya lebih kecil daripada dua pilihan lain yang diajukkan wanita pujaan itu, lelaki sholeh itu lalu memilih minum Khamr. Tetapi apa yang terjadi, dengan minum Khamr yang memabukkan itu malah dia melanggar dua kejahatan lain. Dalam keadaan mabuk dan lupa diri, lelaki itu menzinai pelacur itu dan membunuh bayi disisinya.
            Oleh sebab itu Al-Allamah Syaikh Prof. DR. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, MA Hafidzhahulloh (Seorang Ulama terkemuka dari Kerajaan Saudi Arabia, Anggota tetap di Lembaga Riset Ilmiyyah dan fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah, beliau Syaikh juga Guru Besar Universitas Imam Muhammad Ibnu Sa’ud Al-Islamiyyah, di Riyadh-Saudi Arabia) berkata: “ Segala Puji Bagi Alloh Rabb semesta Alam dan Shalawat atas Rasululloh dan Keluarganya beserta para Shahabatnya dan pengikut setianya yang membela ajarannya hingga akhir zaman, Karena itulah saudaraku yang dicintai karena Alloh hindarilah Khamr/Miras serta Narkotika begitupun Rokok, karena hal tersebut biang keladi segala kejahatan dan termasuk perbuatan dosa yang dimurkai Alloh dan Rasulpun dan para Shahabatnya tidak mencontohkan hal-hal yang membawa kemudharatan, ingatlah, Iman dengan Khamr serta Narkotika dan Rokok tidak mungkin bersatu dalam tubuh manusia. Salah satu diantaranya harus keluar dari perbuatan haram tersebut. Orang yang mabuk mulutnya akan mengeluarkan kata-kata kufur begitupun dengan Narkotika dan Rokok, dan jika menjadi kebiasaan sampai akhir hayatnya, ia akan kekal di Neraka, Wallohu’ Ta’ala a’lam bish Showab.
            INGATLAH AKAN SABDA RASULULLOH SAW ini: “ Tubuhmu mempunyai hak atas dirimu “. (HR. Bukhari). Alloh SWT berfirman: “ Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Sesungguhnya Alloh adalah Maha Penyayang kepadamu “. (QS. An-Nisaa’: 29). Dan Sabda Rasul kembali: “ Tidak boleh mendatangkan bahaya dan membalasnya dengan bahaya “. (Hadist Muttafaq’ Alaih), Dan didalam kaidah Fiqh Al-Allamah Syaikh DR. Bakr bin Abdillah Abu Zayd, MA Hafidzhahulloh (Seorang Ulama terkemuka dari Kerajaan Saudi Arabia, Anggota tetap di Lembaga Riset Ilmiyyah dan fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah, beliau Syaikh juga Guru Besar Universitas Imam Muhammad Ibnu Sa’ud Al-Islamiyyah, di Riyadh-Saudi Arabia) berkata: “ Mencegah yang buruk lebih utama daripada menciptakan yang baik “. Maksudnya adalah janganlah kita memakai barang yang jelas mudharatnya tapi kita akui bahwa barang itu tidak ada mudharatnya, suatu kedustaan besar yang akan menjerumuskan kedalam neraka pula, aneh bin ajaib betul ya!!?, Wallohu’ Ta’ala a’lam bish Showab.
“ Fakta-fakta seputar Rokok “
  1. Rekomendasi WHO, 10/10/1983 menyebutkan seandainya 2/3 dari yang dibelanjakan dunia untuk membeli rokok digunakan untuk kepentingan kesehatan, niscaya bisa memenuhi kesehatan asasi manusia di muka bumi.
  2. WHO juga menyebutkan bahwa di Amerika, sekitar 346 ribu orang meninggal tiap tahun dikarenakan rokok.
  3. 90 % dari 660 orang yang terkena penyakit kangker di salah satu rumah sakit Sanghai China adalah disebabkan rokok.
  4. Presentase kematian disebabkan rokok adalah lebih tinggi dibandingkan karena perang dan kecelakaan lalu lintas.
  5. 20 batang rokok perhari menyebabkan berkurangnya 15 % hemoglobin, yakni zat asasi pembentuk sel darah merah.
  6. Presentase kematian orang yang berusia 46 tahun atau lebih adalah 25 % lebih bagi perokok.
“ Bahaya Merokok “
            Merokok sangat berbahaya dan merusak kesehatan. Di antara bahaya merokok adalah:
  1. Melemahkan iman dan menjauhkan diri dari Alloh SWT.
  2. Mengurangi nafsyu makan.
  3. Menyebabkan penyakit TBC.
  4. Menyebabkan sesak nafas/asma.
  5. Menyebabkan sulitnya pencernaan.
  6. Menyebabkan rusaknya hati.
  7. Menyebabkan berhentinya detak jantung.
  1. Menyebabkan penyakit kangker.
  2. Menyebabkan batuk dan lender.
  3. Menyebabkan lemas dan kurus.
  4. Menyebabkan luka lambung.
  5. Menyebabkan kebakaran.
  6. Menyebabkan keengganan isteri terhadap suami.
Catetan ini disadur dalam Kitab: Rasa’ilut Taubah Minat Tadkhin, Penulis: Syaikh Dr. Muhammad bin Ibrahim Al-Huraiqi Hafidzhahulloh dan ada dalam Buku Ar-Rasaail Al-Mufidah (Masalah-masalah Penting) {buku ini dibagikan Gratis tapi tidak dijual belikan hanya kalangan tertentu yang dapat}, Penulis: Al-Ustadz Aman Abdurrahman, Lc Hafidzhahulloh, pada Hal: 36-37 bab Bertobat Dari Merokok dengan sedikit perubahan redaksi.
Mungkin beberapa penyakit diatas belum tampak pada masa muda, karena daya tahan tubuh yang diberikan Alloh, tetapi pada masa tua, berbagai penyakit itu akan bereaksi, kecuali jika Alloh SWT menghendaki lain.  Dan pokoknya, mulai sekarang biasakan hidup sehat dari diri sendiri dan dalam keluarga anda kemudian masyarakat dan di tempat anda bekerja ataupun ditempat anda belajar baik di Kampus, Sekolah dan tempat lainnya.
“ Pencegahan “
      +      Meski dampak candu dan obat-obatan terlarang itu sudah bukan rahasia umum, namun penggemarnya kian bertambah. Asap ganja menjalar kemana-mana, bahkan hampir meliputi seluruh permukaan dan penjuru bumi. Kini nyaris seluruh pemerintah dan Negara di dunia, berusaha memberantas miras. Upaya pemberantas itu termasuk pada Pemerintahan Indonesia. Hal ini sesuai perintah Alloh SWT.
            “ Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya miras, judi, berhala, bertenung ialah perbuatan yang keji dari pekerjaan syaithan. Oleh karenanya jauhilah, mudah-mudahan kamu mendapat                  kemenangan “. (QS. Al-Maidah: 90). Masalah narkotika tampaknya merupakan wabah penyakit yang umumnya menyerang remaja akibat pergaulan bebas dan kurangnya pantauan orang tua dan lembaga pendidikannya. Mulanya anak-anak ini hendak mencoba dan ingin menunjukkan bahwa dirinya berani melanggar adat kebiasaan masyarakat serta peraturan yang dibikin pemerintah dengan yang terkecil menggunakan Rokok kemudian menggunakan Narkotika dan Miras, aneh bin ajaib betul anak-anak sekarang kurangnya pendidikan agama dan hancurnya moralitasnya, oleh karena itu tanamkan didiri anak-anak kita agama yang kokoh agar tidak terjerumus kedalam perbuatan tersebut. Terkadang timbul keinsyafan, namun ternyata jalan sudah terlampau jauh untuk surut kembali. Lantas dirinya dibiarkan hanyut oleh tipuan asap ganja dan angin syurga. Biasa mereka tak lagi peduli dengan ekonomi dan kesehatannya, tanpa mau peduli kutukan masyarakat dan intipan aparat hukum. Oleh karenanya orang tersebut wajib didera 40 kali cambukan.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasululloh Muhammad bin Abdillah SAW:
            “ Bahwasanya Nabi telah mendera orang yang meminum-minuman keras dengan dua pelepah kurma, sebanyak empat puluh kali cambukan “. (HR. Muslim).  Kenyataan menunjukkan, sebagian besar remaja yang terkena penyakit madat di tanah air ialah putra jendral, kolongmerat dan cendekiawan bahkan pejabat baik pusat maupun daerah. Kenapa jadi pemadat? Alasan mereka karena frustasi dalam menghadapi masalah di keluarga. Oleh sebab itu, orang tua mempunyai tanggung jawab besar dalam memerangi masalah tersebut. Suatu hal yang sangat menggimbarakan di Indonesia, yaitu timbulnya suatu badan/organisasi masyarakat (ormas) yang bernama “ Gerakan Anti Madat “. Gerakan ini bertujuan memberi penerangan tentang bahaya madat dan menanam semangat tanggung jawab kepada remaja ke arah yang lebih baik. Dan semoga saja Gerakan Anti Madat dapat berkerjasama dengan Aparat Hukum dan Masyarakat memberantas Miras serta Narkotika di Negeri tercinta ini, agar menjadi bangsa yang sehat dari Miras dan Narkotika begitupun dengan rokok, dan semoga saja berjalan dengan lancar, kita Do’akan saja, agar negeri ini menjadi negeri yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghafur dapat tercapai. Sekian semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Wallohu’ Ta’ala a’lam bish Showab. Fastabiqul Khairoot, Nuun Walqolami Wama’a Yasthuruun, Washallallaahu’ ala nabiyyina Muhammad wa ‘alaa alihi wa shahhbihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil’ Alamien.  


“ PENGABDIAN KEPADA ALLOH Subhanaahu’’ Wa Ta’ala “

Segala Puja dan Puji hanya milik Alloh Subhanaahu’’ Wa Ta’ala, kita memuji, meminta pertolongan, memohon ampun kepada-Nya, kita berlindung kepada-Nya dari keburukan perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Alloh, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan sebaliknya, barangsiapa yang disesatkan oleh Alloh Subhanaahu’’ Wa Ta’ala, maka tidak ada yang memberi petunjuk kepada-Nya, Kita bersaksi tidak ada yang berhaq disembah melaikan Alloh satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan kita bersaksi bahwa Rasululloh Shallallahu’ Alaihi wa Sallam adalah hamba dan utusan-Nya.  Amma Ba’du.
            “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam “. (QS. Ali-Imran: 102).
“ Sebaik-baik petunjuk adalah Kitabulloh (Al-Qur’an), serta sebaik-baik petunjuk ialah petunjuk Rasululloh Shallallahu’ Alaihi wa Sallam yakni Sunnahnya, dan seburuk-buruk perbuatan dan perkataan ialah yang diada-adakan dan setiap yang diada-adakan ialah Bid’ah dan setiap keBid’ahan itu sesat serta setiap kesesatan itu ialah tempatnya di dalam Naar (Neraka) “. (Al-Hadist).
“ Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus “.
{QS. Al-Baqarah (2): 213}.
            Jika kita amati ayat di atas, romantika dakwah sejak Nabi Nuh Alaihi’ Wa Sallam hingga Rasululloh Shallallahu’ Alaihi wa Sallam adalah sama. Problematika yang dihadapi pun tak jauh berbeda. Artinya tabiat dakwah semua Rasul adalah satu, yaitu menyeru kepada jalan ketauhidan (pengesaan ibadah hanya kepada Alloh Subhanaahu’ Wa Ta’ala) dengan segala cabang, jenis dan konsekuensi serta tuntutannya. Seperti keharusan membersihkan segala bentuk kesyirikan sampai tercabut akar-akarnya.


Alloh Subhanaahu’ Wa Ta’ala berfirman:       “ Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Alloh, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Alloh), aku takut kamu akan ditimpa adzab hari yang besar (kiamat) “. {QS. Al-A’raaf (7): 59, 65, 73, 85}. Dalam sebuah hadist disebutkan Ali Ridwanulloh Azmain meriwayatkan, Rasululloh Shallallahu’ Alaihi wa Sallam bersabda:                        “ Sebaik-baik perkataan para nabi adalah ucapan ‘Laa Ilaaha Illalloh’. (Ibnu Taimiyyah dalam Kitab                     Al-‘Ubudiyah, hal.4). berdasarkan hal ini dapat disimpulkan, bahwa perseteruan antara para nabi yang membawa panji Laa Ilaaha Illalloh dengan kaum jahiliyah ternyata bukan hanya dikarenakan adanya pengutusan nabi semata, tetapi sudah ada akarnya sejak zaman awal mula manusia diciptakan.
Kita bisa melihat bagaimana hal ini dikuatkan dalam Al-Qur’an tentang kisah para Nabi dan pendusta agama. Firman-Nya:  “ Dan jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya); kepada mereka telah datang rasul-rasulnya dengan membawa mukjizat yang nyata, zubur, dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna “. {QS. Faathir (35): 25}.

Dua Asas Penyangga Agama (Dien)
Kalau kita membaca dan mengamati ayat-ayat Al-Qur’an dan Sunnah Rasululloh Shallallahu’ Alaihi                  wa Sallam bahwa agama Islam tegak atas dua dasar:
1.      Tidak ada suatu dzat pun yang dapat diibadahi/disembah melaikan Alloh Subhanaahu’                       Wa Ta’ala. Dalam konteks syari’at, prinsip ini bermakna tidak ada kompromi ibadah kepada selain Alloh Subhanaahu’ Wa Ta’ala. Kata “ ibadah “ disini merupakan kata benda yang mencakup semua hal yang dicintai Alloh Subhanaahu’ Wa Ta’ala, semua nama yang mencakup settiap hal yang dicintai dan diridhoi Alloh, baik berupa ucapan maupun perbuatan lahir                      dan bathin.
2.      Tidak beribadah melainkan dengan apa yang telah disyari’atkan melalui lisan Rasululloh Shallallahu’ Alaihi wa Sallam. ini berarti bahwa kalimat Laa Ilaaha Illalloh bukan hanya sekedar ikrar seorang hamba bahwa, tidak ada dzat pencipta selain Alloh Subhanaahu’ Wa Ta’ala dan Alloh adalah Tuhan pengatur segala sesuatu. Kenapa demikian? Sebab kaum penyembah berhala di zaman dakwah Rasul Shallallahu’ Alaihi wa Sallam pun mengikrarkan pengakuan seperti ini. simak firman Alloh Subhanaahu’ Wa Ta’ala berikut ini: “ Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab: "Alloh". Katakanlah: "Segala puji bagi Alloh"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui “. {QS. Lukman (31); 25 dan QS. Az-Zumar (39)}.



Akan tetapi pada kenyataannya mereka tetap menyekutukan Alloh Subhanaahu’ Wa Ta’ala kepada sesame makhluk di antara mereka bahkan mentaati perintah-perintah mereka. Sehingga ikrar mereka tak ada manfaatnya sedikit pun bagi mereka sendiri. Semua ini dikarenakan: Pertama, prinsip pengabdian kepada Alloh Subhanaahu’ Wa Ta’ala semata (tauhid uluhiyah) yang benar adalah meliputi kecintaan kepada Alloh Subhanaahu’ Wa Ta’ala, pengagungan terhadap-Nya, ketundukan kepada perintah-Nya, kepasrahan terhadap segala keputusan-Nya, kepatuhan untuk senantiasa menta’ati-Nya, dalam semua aspek kehidupan, baik dari masalah aqidah, ibadah hingga dalam praktik-praktik adaptasi antar sesama manusia dalam seluruh kehidupan. Kedua, karena kebenaran konsekuensi dari kesaksian bahwa “ Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Alloh “, menuntut manusia untuk menafikan (menolak) ketuhanan selain Alloh Subhanaahu’ Wa Ta’ala dari dalam hatinya itu ketuhanan Yang Maha Benar, yaitu Alloh Subhanaahu’ Wa Ta’ala. Kemudian hal itu harus dibuktikan dengan mencintai-Nya, mengagungkan kebesaran-Nya, beribadah hanya kepada-Nya, mengembalikan semua harapan hanya kepada-Nya, takut kepada-Nya, mengharap pertolongan hanya dari-Nya, mencintai Sesutu karena-Nya, bertawakkal kepada-Nya dan hal-hal lain yang menjadi hak-hak khusus ketuhanan Alloh Subhanaahu’ Wa Ta’ala.
Atas dasar ini, maka berarti setiap seorang muslim atau pun muslimah harus menunjukkan ketundukaan dan kepatuhan terhadap Islam dalam setiap ucapan, pemikiran, dan perilakunya dalam kehidupan ini.                  Firman-Nya: “ Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Alloh, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Alloh)". {QS. Al-An’aam (6): 162-163}. Dari sini tidak ada keraguan sedikitpun, bangsa Arab -yang notabene lebih mengetahui dan memahami bahasa mereka sendiri, benar-benar mengerti dan paham apa yang dikandung dan dimaksud kalimat Laa Ilaaha Illalloh yang diserukan dan diajarkan oleh Rasululloh Shallallahu’ Alaihi wa Sallam bermakna, manusia harus melepaskan segala ketundukan terhadap semua bentuk kekuasaan yang senantiasa digunakan oleh para pejabat, pemerintah, dan para pemimpin kabilah, sesuai hawa nafsu dan kepentingan sesaat mereka, dan mengembalikan semuanya hanya kepada Alloh Subhanaahu’ Wa Ta’ala, Firman-Nya: “ Keputusan itu hanyalah kepunyaan Alloh. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui “. {QS. Yusuf (12): 40}.
Syaikh Al-Mujahid Sayyid Quthub Rahimahulloh mengatakan, “ Kita tidak adan memahami pejelasan alasan di atas sebagaimana orang Arab memahaminya, kecuali jika kita mengetahui makna ibadah yang khusus ditujukan hanya kepada Alloh Subhanaahu’ Wa Ta’ala. Adapun makna ‘abada’ (asal kata ibadah) secara bahasa adalah, tunduk dan patuh. Pada awalnya, makna ‘ibadah’ yang dipakai dalam istilah Islam bukanlah ‘pelaksanaan ritual-ritual keagamaan melainkan sebagaimana makna bahasa tersebut. Dan ketika ayat ini turun (pada periode Makkah) belum ada satu bentuk ritual peribadatan pun yang disyariatkn hingga munculnya istilah peribadatan itu sendiri.


 Maka dari itu, karena yang dimaksud dengan ‘ ibadah ‘ pada ayat ini adalah sebagaimana maknanya secara bahasa, yang sekaligus menjadi maknanya secara istilah waktu itu. Berarti yang dimaksud ‘ ibadah ‘ dalam ayat ini adalah, ketundukan dan kepatuhan kepada Alloh semata, serta keta’atan pada perintah-Nya saja. Baik perintah itu berkaitan dengan ritual peribadatan, pengarahan akhlak, ataupun yang berkaitan dengan syari’at perundang-undangan “.
Maka ibadah dalam arti ketundukan dan kepatuhan itu, tidak akan berdiri tegak ketika suatu keputusan hukum diserahkan kepada selain Alloh. Dan dalam hal ini, tidak ada perbedaan antara hukum-hukum-Nya yang berkaitan dengan taqdir yang mesti terjadi, dengan hukum-hukum syari’at-Nya yang dikehendaki-Nya agar ditempuh manusia secara khusus. Sekali lagi terbukti b`hwa bangsa Arab memahami makna hakiki kalimat Laa Ilaaha Illalloh adalah, berarti penolakan terhadap kekuasaan buatan manusia yang telah merampas karakteristik utama ketuhanan yakni ibadah dan ketaatan dan memerangi siapa saja yang berhukum dengaan syari’at atau undang-undang yang tidak di-izinkan Alloh Subhanaahu’ Wa Ta’ala, Firman-Nya: “ Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Alloh yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Alloh? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Alloh) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang dzalim itu akan memperoleh adzab yang amat pedih.                                                    {QS. Asy-Syuura (42): 21}.
Maka tidak mengherankan jika Waraqah Ibnu Naufal berkata kepada Rasul Shallallahu’ Alaihi wa Sallam sesaat setelah mendengar turunnya wahyu pertama: “ Semoga aku masih hidup, sehingga dapat membelamu ketika engkau diusir oleh kaummu. “ Dengan keheranan Rasululloh Shallallahu’ Alaihi wa Sallam berkata: “ Apakah kaumku akan mengusirku? “ Waraqah menjawab: “ Tak seorangpun pembawa ajaran seperti yang kamu bawa, kecuali dia akan dimusuhi “. “ Ya Alloh… tetapkan kami dalam pengabdian                   kepada-Mu dengan benar “. Amien, Ya Rabbal ‘Alamin.  Sekian Risalah singkat ini, Fastabiqul Khoirot                 (mari kita berlomba dalam kebajikan), semoga dapat bermanfaat. Wallohu’ Ta’ala a’lam bish Showab, Nuun Walqolami’ wamaa’ Yasthuruun, Subhanakallohhumma’ Wabihamdhikaa’ Ashadu’ala ilaahaa’ illa Anta Astaqfirukaa Wa’athubuh ilaa’ikaa. Washallallaahu’ ala nabiyyina Muhammad wa ‘alaa alihi wa shahhbihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil’ Alamien.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/pengabdian-kepada-alloh-subhanaahu-wa.html 

Saudari ku... SADARLAH...

Saat ini sangat berbeda dengan beberapa tahun silam. Sekarang para wanita sudah banyak yang mulai membuka aurat. Bukan hanya kepala yang dibuka atau telapak kaki, yang di mana kedua bagian ini wajib ditutupi. Namun, sekarang ini sudah banyak yang berani membuka paha dengan memakai celana atau rok setinggi betis. Ya Allah, kepada Engkaulah kami mengadu, melihat kondisi zaman yang semakin rusak ini. Kami tidak tahu beberapa tahun mendatang, mungkin kondisinya akan semakin parah dan lebih parah dari saat ini. Mungkin beberapa tahun lagi, berpakaian ala barat yang transparan dan sangat memamerkan aurat akan menjadi budaya kaum muslimin. Semoga Allah melindungi keluarga kita dan generasi kaum muslimin dari musibah ini.
Tanda Benarnya Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Hadits ini merupakan tanda mukjizat kenabian. Kedua golongan ini sudah ada di zaman kita saat ini. Hadits ini sangat mencela dua golongan semacam ini. Kerusakan seperti ini tidak muncul di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau, namun kerusakan ini baru terjadi setelah masa beliau hidup (Lihat Syarh Muslim, 9/240 dan Faidul Qodir, 4/275). Wahai Rabbku. Dan zaman ini lebih nyata lagi terjadi dan kerusakannya lebih parah.
Saudariku, pahamilah makna ‘kasiyatun ‘ariyatun
An Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahwa ada beberapa makna kasiyatun ‘ariyatun.
Makna pertama: wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.
Makna kedua: wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah.
Makna ketiga: wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
Makna keempat: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)
Pengertian yang disampaikan An Nawawi di atas, ada yang bermakna konkrit dan ada yang bermakna maknawi (abstrak). Begitu pula dijelaskan oleh ulama lainnya sebagai berikut.
Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Muslimah, 125-126)
Al Munawi dalam Faidul Qodir mengatakan mengenai makna kasiyatun ‘ariyatun, “Senyatanya memang wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya dia telanjang. Karena wanita tersebut mengenakan pakaian yang tipis sehingga dapat menampakkan kulitnya. Makna lainnya adalah dia menampakkan perhiasannya, namun tidak mau mengenakan pakaian takwa. Makna lainnya adalah dia mendapatkan nikmat, namun enggan untuk bersyukur pada Allah. Makna lainnya lagi adalah dia berpakaian, namun kosong dari amalan kebaikan. Makna lainnya lagi adalah dia menutup sebagian badannya, namun dia membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutupi) untuk menampakkan keindahan dirinya.” (Faidul Qodir, 4/275)
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahwa makna kasiyatun ‘ariyatun ada tiga makna.
Pertama: wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.
Kedua: wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang.
Ketiga: wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya. (Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shohihain, 1/1031)
Kesimpulannya adalah kasiyatun ‘ariyat dapat kita maknakan: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya dan wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup.
Tidakkah Engkau Takut dengan Ancaman Ini
Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Memakaian pakaian tetapi sebenarnya telanjang, dikatakan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”
Perhatikanlah saudariku, ancaman ini bukanlah ancaman biasa. Perkara ini bukan perkara sepele. Dosanya bukan hanya dosa kecil. Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas. Wanita seperti ini dikatakan tidak akan masuk surga dan bau surga saja tidak akan dicium. Tidakkah kita takut dengan ancaman seperti ini?
An Nawawi rahimahullah menjelaskan maksud sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘wanita tersebut tidak akan masuk surga’. Inti dari penjelasan beliau rahimahullah:
Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya.
Dapat kita maknakan juga bahwa wanita seperti ini tidak akan masuk surga untuk pertama kalinya. Jika memang dia ahlu tauhid, dia nantinya juga akan masuk surga. Wallahu Ta’ala a’lam. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)
Jika ancaman ini telah jelas, lalu kenapa sebagian wanita masih membuka auratnya di khalayak ramai dengan memakai rok hanya setinggi betis? Kenapa mereka begitu senangnya memamerkan paha di depan orang lain? Kenapa mereka masih senang memperlihatkan rambut yang wajib ditutupi? Kenapa mereka masih menampakkan telapak kaki yang juga harus ditutupi? Kenapa pula masih memperlihatkan leher?!
Sadarlah, wahai saudariku! Bangkitlah dari kemalasanmu! Taatilah Allah dan Rasul-Nya! Mulailah dari sekarang untuk merubah diri menjadi yang lebih baik ....



http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/saudari-ku-sadarlah.html

~*~ Bila Cinta, Khitbah lah ~*~

“ Lihat wanita itu bang ?? “
sahabatku menunjuk seorang wanita berjilbab,sekilas ku lihat memang wanita anggun.
“ Aku mencintainya bang,tapi setiap kali aku mendekatinya,dia menjauhiku. Entah apa maksudnya. Dia tidak pernah
membalas SMS ku bahkan aku pernah nekat mengiriminya surat,namun nasibnya sama. Tak berbalas “ sahabatku yang bernama Tio pun tertunduk.


“ Kau sudah pernah melamarnya ?? “ aku bertanya.
“ Boro-boro bang,aku ini masih kuliah. Abang juga kan masih kuliah,dia juga kuliah. Mau di kasih makan apa,batu?? “ aku melihatnya tertawa. Aku tersenyum melihatnya.
“ Kalo aku jadi kamu,udah aku lamar enggak pake lama deh “ aku menatapnya.
“ Kalo abang udah mikir mau ngasih makan batu,silahkan aja “ dia pun melanjutkan tawanya. Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala.
Tak lama setelah perbincangan itu aku mengetahui namanya. Lathifah. Nama yang bagus,itu pun aku ketahui dari Tio yang keceplosan menyebut namanya. Aku hanya sekilas melihatnya lagi. Setelah itu hanya mengetahui Lathifah dari  Tio.
Lama aku mengenal Lathifah dari Tio,begitu seringnya Tio menceritakan Lathifah padaku.  Aku hanya sebagai pendengar setia setiap curhatan nya.
“ Gimana Yo,lama aku tak mendengarmu menyebut namanya,katanya cinta “ kataku memulai pembicaraan yang telah lama tidak ku ketahui kabarnya.
“ Enggak tahu deh bang,capek aku mikirin dia. Enggak ada kepastian “ timpalnya.
“ Dia itu seorang muslimah Yo,aku yakin dia enggak pernah kepikiran pacaran apalagi mau pacaran. Kepastian dia Cuma lamaran Yo,kalo kamu berani melamarnya. Aku yakin kamu akan mendapatkan kepastian. Kalo kamu masih enggak mau juga,buat aku saja yaa “ aku terkekeh melihat raut wajahnya yang langsung berubah jadi cemberut.
“ Aahh..sudahlah bang,kalo jodoh juga dia enggak akan lari “
“ Kata siapa enggak bakalan lari ?? Yang namanya jodoh itu harus di kukuhkan dengan pernikahan,kalo enggak  yaa sampai kapanpun jodoh akan lari. Dari mana kamu tahu kalo dia jodohmu kalo kamu enggak mau nyoba buat mengukuhkannya dengan pernikahan”
“ Cerewet amat si bang,si amat aja enggak cerewet kayak abang “ aku tertawa mendengar ejekannya.
Ada suara ketukan di pintu kamar ku. Aku bergegas berdiri dari depan meja tempatku berjuang menyelesaikan tugas-tugasku.
“ Kenapa kamu Yo ?? “ aku mengerenyitkan dahi,melihat muka Bima lesu. Seperti habis memikul sesuatu yang berat.


“ Lathifah akan menikah bulan depan bang,aku di beri tahu sahabatnya “ Tio melangkahkan kakinya menuju tempat tidurku,lalu telentang dan menutup kepalanya dengan bantal.
Aku membuka bantalnya,melihat Tio menangis. Tak ada salahnya seorang laki-laki menangis,toh dia juga manusia biasa yang mempunya fitrah dengan sebuah perasaan yang membebaninya.
“ Terus kenapa kamu menangis “
“ Aku kecewa bang,lama sudah aku ngejar-ngejar dia. Masa ada cowok baru dateng minggu kemaren ke rumahnya,udah dia terima aja jadi calon suaminya “ Dia kembali menangis.
“ Emang calon suaminya salah ya kalo mau ngelamar Lathif ??”
“ Ya enggak Bang,Cuma aku duluan yang suka sam Lathif,dia kan datangnya belakangan “ aku tersenyum mendengarkan pembelaannya.
“ Hey sob,Siapa yang suka duluan atau yang suka belakangan itu enggak di perhitungkan sob. Kalo siapa yang duluan ngelamar,itu baru perlu di pertimbangkan. Ini dari dulu di suruh ngelamar,enggak berani,sekarang udah di lamar orang lain,kamu malah nangis-nangis. Emangnya dia di suruh nugguin ketidak pastianmu apa “ Kataku panjang lebar.
“ Bukan Cuma itu bang,dia ternyata juga suka sama aku. Itu kata sahabatnya si Lathif,Cuma aku nya ngajak pacaran mulu,makanya dia enggak mau nerima aku. Aku baru tahu kalo dia sedang nunggu aku,Cuma karna dia seorang muslimah dia benar-benar menjaga kehormatannya...aaahhhh...aku nyesel bang “ dia kembali  menutupkan wajahnya pada bantal.
“ Nyesel selalu datang terlambat ya,kalo datangnya duluan namanya bukan penyesalan atuh,tapi perencanaan buat nyesel nantinya “ Aku mencoba mencairkan suasana. Tapi tetap saja tangisnya belum mereda.
“ Makanya,kalo cinta jangan Cuma di katakan,tapi di khitbah biar bisa jadi istri. Kalo udah di ambil orang,baru kerasa efeknya “
Lemparan bantal ke arahku menandakan dia sedang kecewa berat. Namun pelajaran berarti saat ini untuk menuju sebuah kedewasaannya dalam berfikir.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/bila-cinta-khitbah-lah.html

Wasiat Sepanjang Zaman

Cukuplah bagi kita Allah sebaik-baik tempat bergantung.
Ikhlaskanlah niat kepada Allah dan hati-hatilah dari riya’ baik dalam perkataan ataupun perbuatan.
Ikutilah sunnah Nabi dalam semua perkataan, perbuatan, dan akhlak.
Bertaqwalah kepada Allah dan ber’azamlah untuk melaksanakan semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nashuha dan perbanyaklah istighfar.
Ingatlah bahwa Allah senatiasa mengawasi gerak-gerikmu. Dan ketahuilah bahwa Allah melihatmu, mendengarmu dan mengetahui apa yang terbersit di hatimu.
Berimanlah kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya, rasul-rasul- Nya, dan hari akhir serta qadar yang baik ataupun yang buruk.
Janganlah engkau taqlid (mengekor) kepada orang lain dengan buta (tanpa memilih dan memilah mana yang baik dan yang buruk serta mana yang sesuai dengan sunnah/syari’ at dan mana yang tidak). Dan janganlah engkau termasuk orang yang tidak punya pendirian.



Jadilah engkau sebagai orang pertama dalam mengamalkan kebaikan karena engkau akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikuti/mencontoh mu dalam mengamalkannya.
Jagalah selalu wudlu’mu dan perbaharuilah. Dan jadilah engkau senantiasa dalam keadaan suci dari hadats dan najis.
Jagalah selalu shalat di awal waktu dan berjamaah di masjid terlebih lagi sahalat ‘Isya dan Fajr (shubuh).
Janganlah memakan makanan yang mempunyai bau yang tidak enak seperti bawang putih dan bawang merah. Dan janganlah merokok agar tidak membahayakan dirimu dan kaum muslimin.
Jagalah selalu shalat berjamaah agar engkau mendapat kemenangan dengan pahala yang ada pada shalat berjamaah tersebut.
Tunaikanlah zakat yang telah diwajibkan dan janganlah engkau bakhil kepada orang-orang yang berhak menerimanya.
Bersegeralah berangkat untuk shalat Jumat dan janganlah berlambat-lambat sampai setelah adzan kedua karena engkau akan berdosa.
Puasalah di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah agar Allah mengampuni dosa-dosamu baik yang telah lalu ataupun yang akan datang.
Hati-hatilah dari berbuka di siang hari di bulan Ramadhan tanpa udzur syar’i sebab engkau akan berdosa karenanya.
Tegakkanlah shalat malam (tarawih) di bulan Ramadhan terlebih-lebih pada malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah agar engkau mendapatkan ampunan atas dosa-dosamu yang telah lalu.
Bersegeralah untuk haji dan umrah ke Baitullah Al-Haram jika engkau termasuk orang yang mampu dan janganlah menunda-nunda.
Bacalah Al-Qur’an dengan mentadaburi maknanya. Laksanakanlah perintahnya dan jauhi larangannya agar Al-Qur’an itu menjadi hujjah bagimu di sisi rabmu dan menjadi penolongmu di hari qiyamat.
Senantiasalah memperbanyak dzikir kepada Allah apakah dalam keadaan berdiri, duduk ataupun berbaring. Dan hati-hatilah engkau dari kelalaian.


Tundukkan pandanganmu dari aurat dan hal-hal yang diharamkan dan hati-hatilah engkau dari mengumbar pandangan, karena pandangan itu merupakan anak panah beracun dari anak panah Iblis.
Janganlah engkau panjangkan pakaianmu melebihi mata kaki dan janganlah engkau berjalan dengan kesombongan/ keangkuhan.
Janganlah engkau memakai pakaian sutra dan emas karena keduanya diharamkan bagi laki-laki.
Janganlah engkau menyerupai wanita dan janganlah engkau biarkan wanita-wanitamu menyerupai laki-laki.
Biarkanlah janggutmu karena Rasulullah: “Cukurlah kumis dan panjangkanlah janggut.” (hari. Bukhari Dan Muslim)
Janganlah engkau makan kecuali yang halal dan janganlah engkau minum kecuali yang halal agar doamu diijabah.
Ucapkanlah "bismillah" ketika engkau hendak makan dan minum dan ucapkanlah "alhamdulillah" apabila engkau telah selesai.
Makanlah dengan tangan kanan, minumlah dengan tangan kanan, ambillah dengan tangan kanan dan berilah dengan tangan kanan.
Hati-hatilah dari berbuat kezhaliman karena kezhaliman itu merupakan kegelapan di hari kiamat.
Janganlah engkau bergaul kecuali dengan orang mukmin dan janganlah dia memakan makananmu kecuali engkau dalam keadaan bertaqwa (dengan ridla dan memilihkan makanan yang halal untuknya).
Hati-hatilah dari suap-menyuap (kolusi), baik itu memberi suap, menerima suap ataupun perantaranya, karena pelakunya terlaknat.
Janganlah engkau mencari keridlaan manusia dengan kemurkaan Allah karena Allah akan murka kepadamu.
Hati-hatilah dari bersaksi palsu dan menyembunyikan persaksian.
“Barangsiapa yang menyembunyikan persaksiannya maka hatinya berdosa. Dan Allah maha mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (Al-Baqarah: 283)



“Dan beramar ma’ruf nahi munkarlah serta shabarlah dengan apa yang menimpamu.” (Luqman: 17
Ma’ruf adalah apa-apa yang diperintahkan oleh Allah dan rasul-Nya , dan munkar adalah apa-apa yang dilarang oleh Allah dan rasul-Nya.
Tinggalkanlah semua hal yang diharamkan baik yang kecil ataupun yang besar dan janganlah engkau bermaksiat kepada Allah dan janganlah membantu seorangpun dalam bermaksiat kepada-Nya.
Janganlah engkau dekati zina. Allah berfirman: “Janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah kekejian dan sejelek-jelek jalan.” (Al-Isra’:32)
Wajib bagimu berbakti kepada orang tua dan hati-hatilah dari mendurhakainya.
Wajib bagimu untuk silaturahim dan hati-hatilah dari memutuskan hubungan silaturahim.
Berbuat baiklah kepada tetanggamu dan janganlah menyakitinya. Dan apabila dia menyakitimu maka bersabarlah.
Perbanyaklah mengunjungi orang-orang shalih dan saudaramu di jalan Allah.
Cintalah karena Allah dan bencilah juga karena Allah karena hal itu merupakan tali keimanan yang paling kuat.
Wajib bagimu untuk duduk bermajlis dengan orang shalih dan hati-hatilah dari bermajlis dengan orang-orang yang jelek.
Bersegeralah untuk memenuhi hajat (kebutuhan) kaum muslimin dan buatlah mereka bahagia.
Berhiaslah dengan kelemahlembutan, sabar dan teliti. Hatilah-hatilah dari sifat keras, kasar dan tergesa-gesa.
Janganlah memotong pembicaraan orang lain dan jadilah engkau pendengar yang baik.
Sebarkanlah salam kepada orang yang engkau kenal ataupun tidak engkau kenal.
Ucapkanlah salam yang disunahkan yaitu "assalamualaikum" dan tidak cukup hanya dengan isyarat telapak tangan atau kepala saja.
Janganlah mencela seorangpun dan mensifatinya dengan kejelekan.


Janganlah melaknat seorangpun termasuk haiwan dan benda mati.
Hati-hatilah dari menuduh dan mencoreng kehormatan orang lain karena hal itu termasuk dosa yang paling besar.
Hati-hatilah dari namimah (mengadu domba), yakni menyampaikan perkataan di antara manusia dengan maksud agar terjadi kerosakan di antara mereka.
Hati-hatilah dari ghibah, yakni engkau menceritakan tentang saudaramu apa-apa yang dia benci jika mengetahuinya.
Janganlah engkau menakuti dan menyakiti sesama muslim.
Wajib bagimu melakukan ishlah (perdamaian) di antara manusia kerana hal itu merupakan amalan yang paling utama.
Katakanlah hal-hal yang baik, jika tidak maka diamlah.
Jadilah engkau orang yang jujur dan janganlah berdusta karena dusta akan membawa kepada dosa dan dosa akan membawa ke Neraka.
Janganlah engkau bermuka dua. Datang kepada sekelompok dengan satu wajah dan kepada kelompok lain dengan wajah yang lain.
Janganlah bersumpah dengan selain Allah dan janganlah banyak bersumpah meskipun engkau benar.
Janganlah menghina orang lain karena tidak ada keutamaan atas seorangpun kecuali dengan taqwa.
Janganlah mendatang dukun, ahli nujum serta tukang sihir dan jangan membenarkan (perkataan) mereka.
Janganlah menggambarkan gambar manusia dan binatang. Sesungguhnya manusia yang paling keras azabnya pada hari kiamat adalah tukang gambar.
Janganlah menyimpan gambar makhluk yang bernyawa di rumahmu karena akan menghalangi malaikat untuk masuk ke rumahmu.
Tasymitkanlah orang yang bersin dengan membaca: "yarhamukallah" apabila dia mengucapkan: "alhamdulillah"


Jauhilah bersiul dan tepuk tangan.
Bersegeralah untuk bertaubat dari segala dosa dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan karena kebaikan tersebut akan menghapuskannya. Dan hati-hatilah dari menunda-nunda.
Berharaplah selalu akan ampunan Allah serta rahmat-Nya dan berbaik sangkalah kepada Allah .
Takutlah kepada azab Allah dan janganlah merasa aman darinya.
Bersabarlah dari segala mushibah yang menimpa dan bersyukurlah dengan segala kenikmatan yang ada.
Perbanyaklah melakukan amal shalih yang pahalanya terus mengalir meskipun engkau telah mati, seperti membangun masjid dan menyebarkan ilmu.
Mohonlah Syurga kepada Allah dan berlindunglah dari Nereka.
Perbanyaklah mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/wasiat-sepanjang-zaman.html

Jika Si dia Lebih Dulu Menikah

Ketika bayangan wajahnya sering hadir di pelupuk mata..
Ketika derap langkahnya senantiasa menggetarkan jiwa..
Ketika kesempatan bersanding sudah tiada lagi..
Maka Lupakan dirinya..Cari yang lebih sempurna 
------------------------------------------------------
Aku telah dewasa. Aku pasti bisa menerimanya. Aku yakin mampu menghadapinya. Sepahit apapun akan kutelan, kan kujadikan obat yg menyehatkan.


Ketika harapan sudah tidak ada lagi. Ketika jalinan cinta dan taaruf yg demikian kuat ternyata tidak membawa ke gerbang pernikahan, maka berhentilah meratap dan menangis sahabatku. Justru mari sekarang kita berlomba sahabat. Tentu saja berlomba utk mendapatkan pasangan pengganti yg lebih baik. Ketika berhasil lebih dulu mendapatkan, engkau bisa mengatakan,"Aku duluan ya?". Namun bila ternyata dirinya yg lebih dulu mendapatkan, kita pun harus iklas, ridha, tetap tersenyum dan lapang dada.
Ketika bertemu dia dijalan, sapa dan tersenyumlah. Tunjukkan bahwa engkau pribadi yg dewasa. Allah Yang Maha Menggenggam hati pasti tidak akan pernah lalai, ukhtiku. Pertemuan kita dengannya dijalan atau di mall, atau disuatu tempat, bukanlah pertemuan yg tidak disengaja atau kebetulan. Semua itu sudah merupakan kehendak Allah. DIA-lah yg merencanakan itu. Pertemuan itu akan mengandung hikmah dan pelajaran berharga buatmu diantaranya:
1. Bahwa kita tidak diperkenankan memutus ukhuwah dengannya.
2. Allah hendak melatih mental kita untuk siap menghadapi realita.
 Jadi bersikaplah wajar dan proporsional. Jangan biarkan perasaanmu yg mendominasi hati, krn itu akan membuat dirimu lemah.
Ketika kita telah mendapatkan pengganti dia, pastilah mudah utk mengatakan apapun. Namun bgmn bila engkau berada pada posisi telah disalip oleh dia? yang prnh menolak engkau? bisakah kita melakukan hal yg sama..??
Jelas..semua butuh proses, tidak bisa langgsung instan dan selesei. Tapi sy akan mengutip kata bijak dari Sayyib Qutub seorang sastrawan dari mesir yg jatuh cinta kpd gadis kairo.." Kepada seseorang yg prnh menempuh jalan berdiri bersamaku hingga ia dan aku berdarah dan merasa perih. Namun, kemudian ia menuju suatu jalan, sementara ak meniti jalan yg lain."
Aku mengambil hikmah dari kisah ini, bahwa kegagalan cinta bukanlah kehancuran. Oleh karena itu, tidak terus berusaha melupakannya..tetapi jg menjalin silaturahmi dengannya. Dan tidak kalah penting, harus menggali hikmahnya. Kalopun hikmah blm terungkap, jangan sampai hal itu menjadikan beban trauma yg justru akan menghalangi prestasi2mu dimasa mendatang.
Sekali lagi, jangan lama-lama tampakkan sedihmu. Boleh engkau tampakkan sedihmu, tp jangan berlarut-larut, krn itu akan mengganggu mentalmu dan mempengaruhi aktivitas belajar dan pekerjaanmu. Bagaimana kita bisa belajar dan bekerja dgn maksimal kalau yg ada di otak kita adalah bayangan si dia yg seolah-olah terus menghantui. Dan itu terjadi karena engkau sendiri yg membiarkannya bayangan si dia masuk kedalam otakmu berlama-lama.
Jadi..,mulai sekarang tata dan perbarui lagi hatimu. Tunjukkan sikap tegar bahwa engkaupun turut berbahagia.


 Dan engkaupun berharap suatu saat nanti kau akan menyusul seperti dirinya –bila saat ini engkau belum menikah.
Jangan sampai hanya karena satu orang yg tidak engkau dapatkan cintanya, lantas menyebabkan engkau berlarut-larut dalam kesedihan. Tanamkan dalam diri, tiada dendam, tiada sakit hati, walaupun rasanya menyiksa hati. Kalau hatimu dipenuhi dendam, maka percayalah engkau yg akan menjadi korban pertamanya.
Sakit, pedih, dan hati tersiksa, adalah hal yg wajar saat kita melihat orang yg kita cintai, yg kita harapkan menjdi pujaan hati belahan jiwa, ternyata bersanding dgn orang lain. Taaruf kita yg sudah bertahun-tahun seakan amblas ditelan bumi, habis tak bersisa. Tapi akankah hal itu menjdikan kau sempit pikiran dan picik pandangan, seakan-akan dunia sudah runtuh? Lantas, apkh bila undangan pernikahannya datang..engkau akan berdalih pergi keluar kota, tidak enak badan atau sedang ada acara lain, dan semua itu kau lakukan hanya utk menghindar dari realita??
Duh ukhti fillah, ...inilah kenyataan Sahabatku, bukan mimpi ! Kenyataan yg harus dihadapi dg kacamata IMAN dan REALITA, bukan dgn kacamata PERASAAN. Tunjukkan bhw kita adalah pribadi yg dewasa, pribadi yg tangguh, pribadi yg tegar dan kokoh. Tersenyumlah bila bertemu dengannya dijalan. Dan datanglah ke pesta walimahnya, bila dia memang mengundangmu datang. Bukankah itu salah satu kewajibanmu dan hak dia sbg sesama muslim utk didatangi jamuannya..?
Tentu akan lain ceritanya, bila engkau telah mendapatkan gantinya, apalagi dgn pengganti yg lebih baik. Dengan bangga akan kau gandeng pasanganmu, seolah-olah engkau ingin berkata, "Inilah aku. Akupun mampu mendapatkan yg lebih baik dari dirimu! ". Tapi akankah hal itu akan kau tunjukkan agar engkau disebut hebat krn mampu mendapat yg lebih baik dari dia? Da jika itu kau lakukan, bukankah itu berarti sifat kekanak-kanakanmu masih ada? bukankah anak kecil paling suka menunjukkan mainan miliknya?
Sahabatku..,seandainya dia ( yg pernah menolak cintamu ) tidak mengundangmu dipesta pernikahannya, beranikah engkau berkata "teman, saya diundang kan?" atau "mengapa sy tidak diundang teman?''.
Klo memang dia tdk mengundang dgn alasan menjaga perasaanmu, bukan masalah. Tp bila justru sebaliknya, dia mengundangmu krn menghormatimu, tanpa membeda-bedakan dg yg lain, beranikah engkau datang ke pesta pernikahannya? Jiwa besar dan sikap dewasa harus kita tunjukkan. Menganggap hal itu biasa dan tidak berlebihan dalam mensikapinya. Datanglah dan tunjukkan bahwa engkau pribadi yg dewasa !
Keresahan dan kegelisahan itu pasti menghampiri hatimu. Tapi jangan sampai hal itu mengubah pandanganmu kpd Sang Pemilik Cinta. Kalaulah rasa itu datang menghampiri, usah kau lara sendiri, duhai ukhti.


Jika dulu engkau taaruf  kpd manusia ternyata tidak berbalas, maka sekaranglah saatnya engkau taaruf kepada Allah, dan dapat dipastikan taarafmu pasti akan terbalas. Kembalikan segala urusan hnya kepadanya. Bukankah hanya DIA Yang Maha Memberi dan Maha Pengasih. Ikhtiar, munajat serta untaian doa tiada habisnya curahkanlah kepada Sang Pemilik Hati. Tak usah diri ini membandingkan dgn wanita lain yg beruntung krn mendapatkan cintanya, krn itu akan menjadikan dirimu tidak iklas dalam cobaan cintaNya.
Usahlah dirimu menangis di penghujung malam karena tak kunjung usai memikirkan siapa kiranya pasangan jiwamu kelak. Menangislah karena air mata permohonan kepadaNya disetiap sujudmu dan di keheningan pekat malam menjelang subuh. Jadikan hidup selalu penuh dgn Qusnudzon dan harapan baik kepadaNya. Bersiaplah menghadapi putaran waktu selanjutnya, hingga setiap helaan nafas dan gerak langkah kita akan bernilai ibadah. Tausyiahilah selalu hati dgn tarbiyah Ilahi agar diri ini tidak sepi dalam kesendirian.
Bukankah kalau sudah saatnya tiba, jodohmu tak akan lari kemana. Karena sejak ruh ditiupkan kedalam jasad, siapa belahan jiwamu sudah tertulis disana ( Lauh Mahfuzh ). Masih yakin dgn kalimat ini kan : SEMUA  AKAN  INDAH  PADA  WAKTUNYA !
Jadi..sabarlah ukhtiku…
Sabarlah akhi saudaraku…
Hapus airmata di pipi dan hilangkan lara dihati. Terimalah semua sebagai bagian dari perjalanan hidup ini. Dengan kebesaran hati dan jiwa, dirimu akan menemukan apa rahasia dibalik titian kehidupan yg telah engkau jalani. Hingga kelak akan engkau rasakan tak ada lagi kegelisahan dan keresahan saat sendiri.
Karena bagaimanapun..ketika kita mendapatkan cinta sejati kita, kitapun akan tetap bersedih. Dan jika engkau kehilangan cinta, engkaupun lebih bersedih.
Tidak percaya..? Saya kutipkan syair Ibnu Qayyim Al-Jauziyah ini:
“Tidaklah didunia ini ada orang yg lebih menderita dari pecinta meski ia mendapatkan cinta itu manis rasanya. Engkau lihat ia selalu menangis disetiap keadaan, krn takut berpisah atau krn rindu dendam. Ia menangis jika mereka jauh, sebab didera kerinduan. Tapi ia menangis pula saat berdekatan,sebab takut perpisahan. Air matanya mengalir saat bertemu.. Air matanya mengalir saat berpisah.. !!!
Nah lho.. saat berpisah dan bertemupun, akan menyisakan kesedihan. Jadi untuk apa engkau bersedih. Lupakan dirinya..dan yakinlah Allah sudah menyiapkan untukmu dgn pengganti yg lebih baik !




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/jika-si-dia-lebih-dulu-menikah.html