Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Minggu, 18 Maret 2012

"Pada-Mu kuberserah..."

Kuhadapkan wajah ini kehadiratmu duhai Ilahi, kutundukkan kepala ini menangis tersedu ratapi diri, kutengadahkan tangan ini mohon ampunan-Mu Yaa Rabbi, kuhinakan salahku karena lemahnya iman di hati. Ratap pilu menyeruak dari hati sanubari, buliran air mata telah basahi permadani suci ini, lirih menyayat perih, hatiku berbisik tak terperi, Yaa Rabb, kuterima semua ini sebagai ujian diri. Pasrahku bergelayut pada-Mu, lara bathinku mengharap keridhaan-Mu, terbaring kudekap erat kain putih ini dalam mengingat-Mu, nanar mataku dalam pandangan tak berdaya ku di hadapan-Mu Jeritku tertahan tersekat tanpa kata-kata, demi memohon keampunan dari-Mu sang Maha Kuasa, terlambatkah kusadari disaat kenikmatan tlah terenggut dari asa, sesal diriku kian menghimpit, pedih, perih sesakkan jiwa, Tak henti jemari ini menyeka buliran air mata, satu persatu kubaca ayat suci-Mu agar kuperoleh ketenangan di jiwa diantara tangis yang tiada kunjung reda jua kuterlelap dalam buaian pasrahkan segala noda dan dosa Berselimut kain putih beralaskan sejadah tak ingin lagi kuberanjak walau sesaat tanpa-Mu Yaa Allah, tercurah sudah semua keluh kesah, pada-Mu kuberserah, agar Kau angkat semua masalah...


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/pada-mu-kuberserah.html

Kado Tahun Baru Tuk Saudaraku...

Dalam sejarah umat muslim, tentu peristiwa hijrah tidak akan pernah terlupakan. sebuah langkah besar kaum muslim tuk memulai sebuah kehidupan yang lebih baik. Tak hanya untuk mempertahankan aqidah tapi juga tuk melebarkan sayap-sayap dakwah. kesebuah kota bernama madinah. namun dalam catatanku hari ini aku tidak memfocuskan pada masalah hjrah karena udah kutulis sebelumnya, dalam my dee q beberapa waktu yang lalu. ** Lebih lengkapnya baca notesq yang berjudul hijrah ya :P ** Sesungguhnya kita harusnya bersyukur, baik aku ataupun orang yang sedang atau mempunyai kesempatan membaca notesku ini. karena ALLAH Tak hanya mengijinkan tapi juga mempercayai kita tuk bisa menjumpai tahun baru 1432 H. dimana tak semua makhluk ALLAH di berikan kesempatan tsb. dan dalam indahnya suasana tahun baru nan barokah ini. ALLAH telah memberiku kado terindah, yang ingin ku bagi tuk kalian semua MUngkin kado ini bukan emas permata, tapi bila kita sanggup memaknai & mensyukurinya.. insyaAllah nilai tiada ternilai.. kado tersebut adalah Al Qur'an Surat Al Baqoroh (2) : 1 - 5 yang artinya : 1. Alif laam miin. 2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa , 3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki] yang Kami anugerahkan kepada mereka. 4. dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. 5. mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. *sumber terjemahan http://khairuddinhsb.blogspot.com/*** Yup 5 ayat ini cukup dalam maknanya terutama bagiku. terlebih untuk memaknai 1 Muharram 1432 H. karena bila kemarin malam kita menerung apa prestasi yg telah kita raih, apa kegagalan yg membuat kita patah arang dan hari ini kita memulai langkah kita menuju pintu-pintu harapan yang bernama waktu.. sebuah amanah yang Allah berikan agar kita bisa mewujudkan apa yang tertunda dan bisa memperbaiki keadaan.. dalam sebuah konsep mind mapping ( peta pikiran ) agar kita bisa membuat kerangka rencana tuk 1 tahun mendatang ( insyaAllah ) konsep mind mapping tsb tertuang dalam ke 5 ayat tsb, yakni : 1. Back to Al qur'an sebagai pedoman hidup. Mungkin mempelajari semua isi Al qur'an bukanlah hal yang instan, tp juga bukan hal yang sulit. selama kita memiliki keyakinan & kemampuan kuat. InsyaAllah cahaya Al Qur'an akan senantiasa membimbing kita ke jalan terbaik. 2. Berani mempunyai cita-cita yang tinggi. jika kita tidak mempunyai keberanian, maka kita tak akan tahu, apa kita bisa mewujudkan cita-cita tsb. dan awal dari keberanian dalam mewujudkan cita-cita, adalah dengan menjalani takdirmu dengan cara terbaik. karena sesungguhnya cita-cita adalah sesuatu yang tak tampak awalnya, tapi nyata akhirnya jika kita berani mewujudkannya. 3. Always remember to sholat... sholat tak hanya sebagai tiang agama, tapi sholat bisa memberi warna bagi para pelakunya. semakin baik kualitas kita dalam melaksanakan sholat dengan baik. sebaik itulah kualitas hidup kita. baik dalam aspek pikiran, jiwa, perasaan, kesehatan, emosi & social 4. Menyisihkan sebagian rizki kita. mungkin sebagian besar orang memaknai menyisihkan uang / harta kita tuk orang yang membutuhkan. hal tersebut memang tak salah. namun penekanan Menyisihkan sebagian rizki adalah bagaimana hidup kita (apa yg kita miliki) bisa memberikan kebaikan & manfaat bagi kehidupan, karena kebaikan & manfaat yang kita berikan tsb yang insyaAllah menemani kita di yaumul hisab. 5. memiliki keYakinan penuh Kepada Allah, yakin akan tujuan & rencana yang dibuat. karena keyakinan ( Faith ) means nothing impossible with Allah. Jika kita mampu mewarnai 1 tahun kedepan dengan kelima hal tsb insyaAllah kita akan menjadi orang yang beruntung.. Ya Allah.. Segala Puji Bagi Engkau... yang telah memberikan kesempatan hamba tuk bisa menjumpai tahun 1432 H ini.. hamba mohon berkatilah tahun ini dengan pesona rahmat & hidayahMU.. mudahkanlah langkah hamba & saudara-saudara hamba seiman tuk dekat dengan Ridho-MU bukalah pintu manfaatMU pada hamba & saudara-saudara hamba seiman.. jangan biarkan kami tersesat atau menyesatkan jangan biarkan kami membodohi atau dibodohi jangan biarkan kami saling mendholimi baik diri kami sendiri ataupun orang lain. Kenalkanlah kami pada diri kami. agar bertambah ketaatan padaMU.. ijinlkanlah kami tuk dekat dengan MU baik dalam keadaan lapang ataupun sempit.. dan hamba mohon ampunilah hamba & saudara-saudara hamba seiman jika sikap kami berlebihan.. hamba mohon ampunilah dosa-dosa hamba & saudara-saudara hamba yang seiman baik yang masih hidup ataupun yang telah kembali ke pangkuanMU.. Dekatkanlah hati kami tuk senantiasa taat di jalanMU...


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/kado-tahun-baru-tuk-saudaraku.html

Terima Kasih

Saat menghadapi Kesulitan,Beberapa orang tumbuh Sayap, Sedangkan yang lain mencari tongkat Penyangga.. Sebetulnya, Kesulitan adalah peluang untuk membuat diri kita menjadi Kuat..(Harold W. Ruoff) Berterimakasihlah kepada Orang yang telah mencelakai Anda, Karena ia telah melatih Kegigihan Hati Anda.. Berterimakasihlah kepada Orang yang telah menipu Anda, Karena ia telah menambah pengalaman & wawasan Anda.. Berterimakasihlah kepada Orang yang telah mencambuk Anda, Karena ia telah membuat Anda berlari sangat kencang,Melebihi kecepatan normal Anda.. Berterimakasihlah kepada Orang yang telah menjatuhkan Anda, Karena ia telah menguatkan Kemampuan Anda.. Berterimakasihlah kepada Orang yang telah memarahi Anda, Karena ia telah membantu menumbuhkan Ketenangan & Kebijaksanaan Anda.. Berterimakasihlah kepada semua Orang yang telah membuat Anda Kuat, Kokoh & Berhasil..


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/terima-kasih.html

== Apakah Itu C I N T A ==

Apakah telapak tanganmu berkeringat, jantungmu berdetak cepat, dan suaramu tercekat saat berada di dekatnya? Itu bukan Cinta, itu Suka. Apakah kamu tak bisa melepaskan pandangan atau genggaman dari dirinya? Itu bukan Cinta, itu Nafsu. Apakah kamu menginginkan dia saat dia sedang tidak ada? Itu bukan Cinta, itu Kesepian. Apakah kamu ada di sana karena itulah yang diinginkannya? Itu bukan Cinta, itu Kesetiaan. Apakah kamu menerima pengakuan cintanya karena kamu tak ingin menyakitinya? Itu bukan Cinta, itu Kasihan. Apakah kamu ada di sana karena dia memelukmu atau menggenggam tanganmu? Itu bukan Cinta, itu Ketergantungan. Apakah kamu ingin memiliknya karena tatapan matanya membuat hatimu berdegup kencang? Itu bukan Cinta, itu Tergila-gila. Apakah kamu memaafkan kesalahannya karena kamu peduli padanya? Itu bukan Cinta, itu Persahabatan. Apakah kamu mengatakan padanya setiap hari bahwa dialah satu-satunya orang yang kamu pikirkan? Itu bukan Cinta, itu Dusta. Apakah kamu ingin memberikan semua benda kesayanganmu untuknya? Itu bukan Cinta, itu Sikap dermawan. Apakah kamu tertarik pada orang lain, tapi tetap setia mendampinginya tanpa pernah menyesal? Barulah itu Cinta. Apakah kamu menerima segala kesalahan dan kekurangannya karena itulah bagian dari dirinya? Barulah itu Cinta. Apakah kamu menangis saat dia sedih meskipun dia kuat? Barulah itu Cinta. Apakah kamu memaafkannya dan bersedia tetap bersamanya saat dia menyakiti? Barulah itu Cinta. Apakah kamu tetap setia apapun yang terjadi, baik saat gembira maupun sengsara? Barulah itu Cinta. Apakah kamu bersedia memberikan hatimu, Episode Kehidupanmu, dan Suka dan Dukamu untuknya? Ya, itulah Cinta. Sekarang, tarik perlahan nafas anda. Dan pejamkan mata anda. Bayangan siapa yg pertama kali muncul? Kemungkinan besar dialah orang yang anda Cintai *** Dikisahkan sewaktu masih kecil Husain (cucu Rasulullah Saw.) bertanya kepada ayahnya, Sayidina Ali ra: "Apakah engkau mencintai Allah?" Ali ra menjawab, "Ya". Lalu Husain bertanya lagi: "Apakah engkau mencintai kakek dari Ibu?" Ali ra kembali menjawab, "Ya". Husain bertanya lagi: "Apakah engkau mencintai Ibuku?" Lagi-lagi Ali menjawab,"Ya". Husain kecil kembali bertanya: "Apakah engkau mencintaiku?" Ali menjawab, "Ya". Terakhir Si Husain yang masih polos itu bertanya, "Ayahku, bagaimana engkau menyatukan begitu banyak cinta di hatimu?" Kemudian Sayidina Ali menjelaskan: "Anakku, pertanyaanmu hebat! Cintaku pada kakek dari ibumu (Nabi Saw.), ibumu (Fatimah ra) dan kepada kamu sendiri adalah karena cinta kepada Allah". Karena sesungguhnya semua cinta itu adalah cabang-cabang cinta kepada Allah Swt. Setelah mendengar jawaban dari ayahnya itu Husain jadi tersenyum mengerti :)  


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/apakah-itu-c-i-n-t.html 

== Bersedekahlah, Kalian Kaum Wanita ==

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya) Imam Qurthubi rahimahullah mengomentari hadits di atas dengan pernyataannya : “Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk Surga adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat karena kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka untuk tertipu dengan kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal. Kemudian mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum pria dari akhirat dikarenakan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, kebanyakan dari mereka memalingkan diri-diri mereka dan selain mereka dari akhirat, cepat tertipu jika diajak kepada penyelewengan terhadap agama dan sulit menerima jika diajak kepada akhirat.” Hal ini kita dapati pada sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang dikarenakan minimnya pakaian mereka dan tipisnya bahan kain yang dipakainya. Yang demikian ini sesuai dengan komentar Ibnul ‘Abdil Barr rahimahullah ketika menjelaskan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tersebut. Ibnul ‘Abdil Barr menyatakan : “Wanita-wanita yang dimaksudkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah yang memakai pakaian yang tipis yang membentuk tubuhnya dan tidak menutupinya, maka mereka adalah wanita-wanita yang berpakaian pada dhahirnya dan telanjang pada hakikatnya … .” Mereka adalah wanita-wanita yang hobi menampakkan perhiasan mereka, padahal Allah subhanahu wa taala telah melarang hal ini dalam firman-Nya : “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan-perhiasan mereka.” (An Nur : 31) Imam Adz Dzahabi rahimahullah menyatakan : “Termasuk dari perbuatan-perbuatan yang menyebabkan mereka dilaknat ialah menampakkan hiasan emas dan permata yang ada di dalam niqab (tutup muka/kerudung) mereka, memakai minyak wangi dengan misik dan yang semisalnya jika mereka keluar rumah … .” Dengan perbuatan seperti ini berarti mereka secara tidak langsung menyeret kaum pria ke dalam neraka, karena pada diri kaum wanita terdapat daya tarik syahwat yang sangat kuat. Terlebih bagi iman yang lemah yang tidak dibentengi dengan ilmu Al Quran dan As Sunnah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sendiri menyatakan di dalam hadits yang shahih bahwa fitnah yang paling besar yang paling ditakutkan atas kaum pria adalah fitnahnya wanita. Sejarah sudah berbicara bahwa betapa banyak tokoh-tokoh legendaris dunia yang tidak beriman kepada Allah subhanahu wa taala hancur karirnya hanya disebabkan bujuk rayu wanita. Dan berapa banyak persaudaraan di antara kaum Mukminin terputus hanya dikarenakan wanita. Berapa banyak seorang anak tega dan menelantarkan ibunya demi mencari cinta seorang wanita, dan masih banyak lagi kasus lainnya yang dapat membuktikan bahwa wanita model mereka ini memang pantas untuk tidak mendapatkan wanginya Surga. Saudariku Muslimah … . Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah menuntunkan satu amalan yang dapat menyelamatkan kaum wanita dari adzab neraka. Ketika beliau selesai khutbah hari raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada Allah subhanahu wa taala dan anjuran untuk mentaati-Nya. Beliau pun bangkit mendatangi kaum wanita, beliau menasehati mereka dan mengingatkan mereka tentang akhirat kemudian beliau bersabda : “Bershadaqahlah kalian! Karena kebanyakan kalian adalah kayu bakarnya Jahanam!” Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, iapun bertanya : “Mengapa demikian, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab : “Karena kalian banyak mengeluh dan kalian kufur terhadap suami!” (HR. Bukhari) Bershadaqahlah! Karena shadaqah adalah satu jalan untuk menyelamatkan kalian dari adzab neraka. Semoga Allah subhanahu wa taala menyelamatkan kita dari adzabnya. KUFUR SAMA SUAMI ( LAKI ) Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan hal ini pada sabda beliau di atas tadi. Kekufuran model ini terlalu banyak kita dapati di tengah keluarga kaum Muslimin, yakni seorang istri yagn mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya dengan sikap suami yang tidak cocok dengan kehendak sang istri sebagaimana kata pepatah, panas setahun dihapus oleh hujan sehari. Padahal yang harus dilakukan oleh seorang istri ialah bersyukur terhadap apa yang diberikan suaminya, janganlah ia mengkufuri kebaikan-kebaikan sang suami karena Allah subhanahu wa taala tidak akan melihat istri model begini sebagaimana dijelaskan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam : “Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (HR. Nasai) Hadits di atas adalah peringatan keras bagi para wanita Mukminah yang menginginkan ridha Allah subhanahu wa taala dan Surga-Nya. Maka tidak sepantasnya bagi wanita yang mengharapkan akhirat untuk mengkufuri kebaikan-kebaikan suaminya dan nikmat-nikmat yang diberikannya atau meminta dan banyak mengadukan hal-hal sepele yang tidak pantas untuk dibesar-besarkan. Jika demikian keadaannya maka sungguh sangat cocok sekali jika wanita yang kufur terhadap suaminya serta kebaikan-kebaikannya dikatakan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagai mayoritas kaum yang masuk ke dalam neraka walaupun mereka tidak kekal di dalamnya. Cukup kiranya istri-istri Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para shahabiyah sebagai suri tauladan bagi istri-istri kaum Mukminin dalam mensyukuri kebaikan-kebaikan yang diberikan suaminya kepadanya. KENGERIAN NERAKA Allah subhanahu wa taala berfirman : “Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At Tahrim : 6) Imam Ath Thabari rahimahullah menyatakan di dalam tafsirnya : “Ajarkanlah kepada keluargamu amalan ketaatan yang dapat menjaga diri mereka dari neraka.” Ibnu Abbas radliyallahu anhu juga mengomentari ayat ini : “Beramallah kalian dengan ketaatan kepada Allah, takutlah kalian untuk bermaksiat kepada-Nya dan perintahkan keluarga kalian untuk berdzikir, niscaya Allah menyelamatkan kalian dari neraka.” Dan masih banyak tafsir para shahabat dan ulama lainnya yang menganjurkan kita untuk menjaga diri dan keluarga dari neraka dengan mengerjakan amalan shalih dan menjauhi maksiat kepada Allah subhanahu wa taala. Di dalam surat lainnya Allah subhanahu wa taala berfirman : “Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (Al Baqarah : 24) Begitu pula dengan ayat-ayat lainnya yang juga menjelaskan keadaan neraka dan perintah untuk menjaga diri daripadanya. Kedahsyatan dan kengerian neraka juga dinyatakan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di dalam hadits yang shahih dari Abu Hurairah radliyallahu anhu bahwasanya beliau bersabda : “Api kalian yang dinyalakan oleh anak cucu Adam ini hanyalah satu bagian dari 70 bagian neraka Jahanam.” ( Shahihul Jami) Jikalau api dunia saja dapat menghanguskan tubuh kita, bagaimana dengan api neraka yang panasnya 69 kali lipat dibanding panas api dunia? Semoga Allah subhanahu wa taala menyelamatkan kita dari neraka. Wahai saudariku Muslimah … Hindarilah tabarruj dan berhiaslah dengan pakaian yang Islami yang menyelamatkan kalian dari dosa di dunia ini dan adzab di akhirat kelak. Allah subhanahu wa taala berfirman : “Dan tinggallah kalian di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj dengan tabarrujnya orang-orang jahiliyyah pertama dahulu.” (Al Ahzab : 33) Masih banyak sebab-sebab lainnya yang mengantarkan wanita menjadi mayoritas penduduk neraka. Tetapi saya hanya mencukupkan tiga sebab ini saja karena memang tiga model inilah yang sering kita dapati di dalam kehidupan masyarakat negeri kita ini.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/bersedekahlah-kalian-kaum-wanita.html

Riya Lebih Tersembunyi Daripada Rambatan Semut

============================================================= Pengantar: Duhai betapa beruntung pembaca note ini dan betapa rugi penulisnya. Antum mendapatkan air jernih darinya sementara penulisnya mendapat air keruh. Tapi inilah perdagangan yang saya tawarkan. Bila hati pembaca lebih bersih maka itulah yang diharapkan, dengan tanpa terkotorinya hati penulis tentunya. Bila yang terjadi adalah sebaliknya maka Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah tempat meminta pertolongan, dan segala kebaikan yang ada berasal dari Allah Yang Maha Tunggal semata. Al-'alamah Ibnu Qudamah memberikan uraian tentang Riya', Hakekat, Pembagian dan Celaannya, termasuk keterangan riya' yang menggugurkan amal dan yang tidak, obat dan cara mengobati riya' dan sebagainya. Uraiannya yang berdasar keterangan dari qur'an dan sunnah cukup jelas, dapat membuat takut orang yang terlalu beharap hingga meremehkan dan memberikan harapan kepada orang yang terlalu takut. Berikut ini saya kutipkan beberapa paragraf dari nasehat beliau yang bisa di jadikan perhatian agar kita bisa hati-hati, karena ini masalah hati. (ALS) ========================================================= Ketahuilah bahwa kata riya' itu berasal dari kata ru'yah (melihat), sedangkan sum'ah (reputasi) berasal dari kata sami'a (mendengar). Orang yang riya' menginginkan agar orang-orang bisa melihat apa yang dilakukannya. Riya' itu ada yang tampak dan ada pula yang tersembunyi. Riya' yang tampak ialah yang dibangkitkan amal dan yang dibawanya. Yang sedikit tersembunyi dari itu adalah riya' yang tidak dibangkitkan amal, tetapi amal yang sebenarnya ditujukan bagi Allah menjadi ringan, seperti orang yang biasa tahajud setiap malam dan merasa berat melakukannya, namun kemudian dia menjadi ringan mengerjakannya tatkala ada tamu di rumahnya. Yang lebih tersembunyi lagi ialah yang tidak berpengaruh terhadap amal dan tidak membuat pelaksanaannya mudah, tetapi sekalipun begitu riya' itu tetap ada di dalam hati. Hal ini tidak bisa diketahui secara pasti kecuali lewat tanda-tanda. Tanda yang paling jelas adalah, dia merasa senang jika ada orang yang melihat ketaatannya. Berapa banyak orang yang ikhlas mengerjakan amal secara ikhlas dan tidak bermaksud riya' dan bahkan membencinya. Dengan begitu amalnya menjadi sempurna. Tapi jika ada orang-orang yang melihat dia merasa senang dan bahkan mendorong semangatnya, maka kesenangan ini dinamakan riya' yang tersembunyi. Andaikan orang-orang tidak melihatnya, maka dia tidak merasa senang. Dari sini bisa diketahui bahwa riya' itu tersembunyi di dalam hati, seperti api yang tersembunyi di dalam batu. Jika orang-orang melihatnya, maka bisa menimbulkan kesenangannya. Kesenangan ini tidak membawanya kepada hal-hal yang dimakruhkan, tapi ia bergerak dengan gerakan yang sangat halus, lalu membangkitkannya untuk menampakkan amalnya, secara tidak langsung maupun secara langsung. Kesenangan atau riya' ini sangat tersembunyi, hampir tidak mendorongnya untuk mengatakannya, tapi cukup dengan sifat-sifat tertentu, seperti muka pucat, badan kurus, suara parau, bibir kuyu, bekas lelehan air mata dan kurang tidur, yang menunjukkan bahwa dia banyak shalat malam. Yang lebih tersembunyi lagi ialah menyembunyikan sesuatu tanpa menginginkan untuk diketahui orang lain, tetapi jika bertemu dengan orang-orang, maka dia merasa suka merekalah yang lebih dahulu mengucapkan salam, menerima kedatangannya dengan muka berseri dan rasa hormat, langsung memenuhi segala kebutuhannya, menyuruhnya duduk dan memberinya tempat. Jika mereka tidak berbuat seperti itu, maka ada yang terasa mengganjal di dalam hati. Orang-orang yang ikhlas senantiasa merasa takut terhadap riya' yang tersembunyi, yaitu yang berusaha mengecoh orang-orang dengan amalnya yang shalih, menjaga apa yang disembunyikannya dengan cara yang lebih ketat daripada orang-orang yang menyembunyikan perbuatan kejinya. Semua itu mereka lakukan karena mengharap agar diberi pahala oleh Allah pada Hari Kiamat. Noda-noda riya' yang tersembunyi banyak sekali ragamnya, hampir tidak terhitung jumlahnya. Selagi seseorang menyadari darinya yang terbagi antara memperlihatkan ibadahnya kepada orang-orang dan antara tidak memperlihatkannya, maka di sini sudah ada benih-benih riya'. Tapi tidak setiap noda itu menggugurkan pahala dan merusak amal. Masalah ini harus dirinci lagi secara detail. Telah disebutkan d`lam riwayat Muslim, dari hadits Abu Dzarr Radliyallahu Anhu, dia berkata, "Ada orang yang bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat engkau tentang orang yang mengerjakan suatu amal dari kebaikan dan orang-orang memujinya?" Beliau menjawab, "Itu merupakan kabar gembira bagi orang Mukmin yang diberikan lebih dahulu di dunia." Namun jika dia ta'ajub agar orang-orang tahu kebaikannya dan memuliakannya, berarti ini adalah riya'.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/riya-lebih-tersembunyi-daripada.html

Bahaya Berdusta (berbohong)

Berbohonglah !!!!!! Oleh: Macan santri asia Allah berfirman: وعد الله المنافقين والمنافقات والكفار نار جهنم خالدين فيها هي Artinya: Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka. (QS At Taubah: 68) فيه يختلفون إن الله لا يهدي من هو كاذب كفار Artinya: Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta lagi sangat ingkar. (QS Az Zumar: 3) إن المنافقين يخادعون الله وهو خادعهم Artinya: Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. (QS.An Nisaa ': 14) .... ان الله لا يحب كل خوان كفور. الحج: 38 Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat. [QS. Al-Hajj: 38] Nabi Muhammad SAW bersabda: آية المنافق ثلاث إذا حدث كذب و إذا وعد أخلف وإذا ائتمن خان Artinya: "Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga hal: jika ia berbicara ia berdusta, jika ia dipercaya ia khianat dan jika ia berjanji ia melanggar janjinya itu ". (HR. Bukhari, lihat Mujam M. .. ufahras Li Alfazil Hadis Nabawi, hal 433, jilid I) والله يشهد إن المنافقين لكاذبون Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. ( QS. almunafiqun: 1) 


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/bahaya-berdusta-berbohong.html 

5 Faktor Berfikir Keliru

Berfikir merupakan fitrah manusia, tapi manusia dalam menjalankan fitrahnya ini tidak terjamin kebenarannya, maka dari itu hasil pemikiran selalu ada dua kemungkinan yaitu benar dan salah. Untuk menghindari kesalahan dalam berfikir maka ada baiknya mengetahui beberapa faktor penyebab kesalahan berfikir yang harus di perhatikan, diantaranya adalah : 1. Bersandar pada Prasangka, bukan pada Pengetahuan yang pasti Prasangka, merupakan penyebab utama dalam kekeliruan berfikir, sebab dalam berprasangka itu, kesimpulan di ambil tidaklah berdasarkan ilmu berfikir yang ada, melaikan berdasarkan suka atau tidaknya yang berfikir kepada sesuatu yang difikirkan itu, sehingga kesimpulan lebih di dasari oleh prasangka semata bukan kepada bukti-bukti yang ada. Al-quran sendiri mengingatkan kita tentang bahaya prasangka ini dalam surat al-An’am, ayat 116.Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang, niscaya mereka akan menjauhkanmu dari jalan yang benar. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka” Dan al-Quran pun melarang keras kita untuk mengikuti prasangka dalam surat al-Isra’, ayat 36. Dan jangalah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabanya. 2. Prasangka dan Hawa Nafsu Seringkali ketika berfikir kita tidaklah menggedepankan bukti-bukti yang ada ataupun berfikir secara logis namun selalu saja kita menggedepankan hawa nafsu, sehingga kesimpulan yang diambil bukanlah dari hasil cara berfikir yang logis melainkan lebih cenderung kepada apa yang disukain hawa nafsunya atau tidak. Oleh sebab itu al-Quran hawa nafsu dan bersandar kepada prasangka merupakan suatu sumber kesalahan, sebagaimana yang disampaikan dalam surat an-Najm, ayat 23. Mereka hanyalah mengikuti persangkaan dan apa yang diingini hawa nafsu mereka.” 3. Tergesa-gesa Untuk menyimpulkan suatu persoalan kita harus memiliki bukti yang cukup terlebih dauhulu sebelum mengambil kesimpulan, sebab apabila dilakukan secara tergesa-gesa tanpa bukti yang cukup, bisa jadi kesimpulan yang kita bikin itu tidaklah akurat atau besar kemungkinannya adalah salah. Ketika menyimpulkan sesuatu dengan tergesa-gesa sebelum bukti tercukupi maka hal ini sama dengan kita menyimpulkan sesuatu yang sebenarnya belum kita ketahui secara utuh dan hal ini oleh al-Quran termasuk dalam kategori mendustakan sebagaimana dalam surat Yunus, ayat : 39.Yang sebenarnya, mereka mendustakan apa yang mereka belum ketahui dengan pasti.” 4. Berfikir Tradisional dan Melihat ke Masa lalu Manusia lebih cenderung untuk menerima gagasan atau kepercayaan yang di wariskan oleh generasi sebelumnya, bahkan kadang kala dengan membabi buta untuk menerimanya secara utuh dan tidak bisa di ganggu gugat. Tanpa perlu lagi mempertanyakan atau mencoba mengoreksi lagi kebenaran atau kesalahan dari gagasan atau kepercayaan warisan tersebut. Dalam hal ini al-Quran suci mengingatkan manusia agar tidak menerima warisan dari generasi sebelumnya tanpa menelitinya secara seksama terlebih dahulu, seperti tertulis dalam surat al-Baqarah, ayat 170. Tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati pada nenek moyang kami. Walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa pun dan tidak mendapatkan petunjuk?” 5. Memuja Tokoh Pemujaan terhadap tokoh ini sangat sering terjadi, akibat sang tokoh begitu di hormati dan di kultuskan, sehingga apa pun yang di sampaikan oleh si tokoh akan di anggap sebagai sebuah kebenaran tanpa perlu adanya koreksi ataupun kritik terhadapnya. Sehingga pemikiran-pemikiran tokoh mempengaruhi dan kehendak orang. Orang berfikir seperti pikiran tokoh dan tidak berani untuk beda ataupun menampilkan pemikiran yang independent. Dengan berbuat demikian maka besar kemungkinan kita akan melakukan kesalahan tanpa adanya koreksi dan memungkinkan kita mendapatkan nasib buruk. Dalam al-Quran dikatakan bahwa pada hari Pengadilan orang-orang sesat akan berkata seperti dalam surat al-Ahzab, ayat 67. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan yang benar.”


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/5-faktor-berfikir-keliru.html 

Tips mengenalkan Al-Qur’an Sejak Dini

“ Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? “. (QS. Al-Qamar: 17) Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya shaleh dan shalehah. Keshalehan tidak bisa dilahirkan, tapi bisa dibentuk dengan mengenalkan pedoman hidup yaitu Al-Qur’an. Namun, seiring kemajuan zaman, sekarang anak-anak lebih hafal nyanyian, film-film, dan produk lainnya dibandingkan dengan Al-Qur’an. Upaya mendidik anak menjadi shaleh dan cerdas tidaklah mudah. Berikut ini beberapa alternatif mengenalkan Al-Qur’an pada anak. 1. Sejak anak dalam kandungan, perbanyaklah bertilawah Qur’an. Ajak komunikasi janin Anda melalui belaian lembut dan untaian kalimat Qur’an saat menunggu kelahiran si anak. 2. Ketika anak baru belajar bicara, kenalkan kata ‘ Alloh ‘, misalkan saat makan ajak anak menyebut nama Alloh. 3. Perbanyaklah memperdengarkan Al-Qur’an di rumah Anda, baik tilawah sendiri maupun dengan memutar kaset. 4. Ceritakan arti surat-surat pendek Al-Qur’an, misal-nya kisah pasukan gajah yang kalah yang dihancurkan Alloh (dalam Surat Al-Fiil). 5. Ajaklah anak-anak ikut mengaji, sertakan anak-anak dalam beraktifitas ibadah. Jangan sekali-kali kita menganggap keberadaan anak-anak mengganggu jalannya ibadah. 6. Ajari anak sambil bermain, seperti menulis huruf Qur’an, menyusun Puzzle huruf Qur’an, dll. 7. Sediakan alat shalat atau Qur’an yang menarik bagi anak, gunakan kaset ngaji ‘ a ba ta tsa ‘ atau kaset ngaji anak kecil, hingga anak merasa ada teman seusianya yang bisa membaca Qur’an. 8. Usahakan belajar membaca Al-Qur’an ataupun sholat menjadi kegembiraan Semoga Tips diatas dapat Anda lakukan, dan ingatlah bahwasannya Al-Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahulloh berkata: “ Hayatilah Al-Qur’an jika Anda menginginkan petunjuk, Karena ilmu itu ada di balik penghayatan Al-Qur’an “. Maka mulai sejak Dini anak kita harus kita ajarkan mencintai Al-Qur’an karena Al-Qur’an adalah sebagai Hujjah (Petunjuk) bagi setiap Muslim dan Muslimah. Wallohu’ Ta’ala Alam bish Showab.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/tips-mengenalkan-al-quran-sejak-dini.html