Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Rabu, 13 Juni 2012

Tentang Rasa Syukur

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Mari, kita belajar menjadi hamba yang pandai bersyukur. Caranya ialah lebih jeli dalam melihat setiap nikmat yang kita terima.
Saya bersyukur, bisa menulis artikel ini. Banyak orang yang tidak bisa menulis sama sekali.
Saya bersyukur, memiliki sebuah website yang banyak dikunjungi. Semantara, banyak orang yang ingin punya website tetapi tidak memilikinya.
Saya bersyukur, artikel ini dibaca oleh Anda. Mudah-mudahan menjadi ajang silaturahim diantara kita dan memberikan kebaikan bagi kita.
Saya bersyukur, memiliki kesehatan untuk menulis artikel ini. Sementara banyak orang yang tidak bisa duduk tegak, apalalgi menulis artikel.
Saya bersyukur, memiliki mata yang bisa membantu saya dalam membaca dan menulis. Sementara banyak orang yang tidak bisa melihat.
Saya bersyukur, sering “diganggu” oleh putri saya yang cantik saat menulis artikel. Sementara banyak yang ingin memiliki anak namun belum juga tercapai.
Saya bersyukur, nikmatnya minum kopi yang disiapkan oleh istri saya saat menulis artikel. Sementara, banyak orang yang tidak mampu membeli beras untuk keluarganya.
Saya bersyukur ….
Ini baru seputar menulis artikel. Begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada saya dan begitu juga kepada Anda yang membaca artikel ini. Inilah maksud saya, jika diteruskan, tidak akan pernah tamat untuk menyebutkan nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An Nahl: 18)
Maka, pantaslah jika Allah bertanya kepada kita,
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar Rahman:13)
Sungguh aneh orang yang tidak mau bersyukur. Sungguh rugi orang tidak mau bersyukur. Padahal, jika kita bersyukur, nikmat kita akan bertambah.
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim:7)
Mudah-mudahan, artikel motivasi ini bisa menambah kepekaan kita melihat nikmat Allah dan menjadikan kita sebagai hamba yang pandai bersyukur.




http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/tentang-rasa-syukur.html

Saat…

saat menjemput pujaan baru...



Tibalah waktu yang telah kurindu, tuk selalu bersama denganmu.
Telah terbuka pintu itu, Akad tlah terucap sudah, sumpah telah diikrarkan,
Dan sekaranglah saatnya Dinda, marilah melangkah….
------------------------------------------------------------------------
Kujemput Ma’isyah, Kugapai Aisyah
Sungguh sebuah ungkapan yg cukup indah dan bermakna dalam jika kita mampu mengaplikasikannya. Ma’isyah atau nafkah merupakan salah satu syarat awal yg sangat penting sebagai bekal melangkah saat engkau menjemput pujaanmu. Maaf, jika subjudul diatas seolah menyinggung perasaan kaum akhwat, seolah-olah engkau, para wanita, hanya patut dijadikan obyek yg hanya menunggu atau dijemput, sedangkan dilain pihak, laki-laki bebas untuk memilih alias menjemput. Bukan pula maksud saya hendak merendahkan martabat Ibunda Aisyah istri rasulullah yg begitu agung dan mulia.
Hanya saja, siapa sih orangnya yg tidak menginginkan seorang pendamping hidup secantik dan seagung Ibunda Aisyah? Atau setampan dan segagah Sayidina Ali yg alim dan wara..? Dua nama tersebut yaitu Aisyah dan Sayidina Ali, yg sering dinisbatkan sebagai sosok harapan atau impian bagi setiap laki-laki dan perempuan yg hendak memilih pasangan hidup. Saya ingin menggunakan istilah tersebut, yaitu Ma’isyah atau nafkah, dan Aisyah atau calon istri ( pendamping hidup ), karena istilah tersebut sering digunakan oleh para aktivis dakwah.
Satu diantara prasyarat sebelum menikah adalah faktor yg disebut ‘MAMPU”, yaitu Ma’isyah alias kecukupan dalam hal ekonomi. Setelah berhasil menjemput Ma’isyah atau siap memberi nafkah, engkaupun berhak bahkan wajib utk melangkah ke jenjang selanjutnya, yaitu menggapai Aisyah, sang pujaan hati belahan jantung. Suatu saat saya pernah berdiskusi dgn beberapa teman ikhwan dan akhwat, membahas hal-hal yg selama ini sering menjadi problematika dikalangan para ikhwan. Yaitu dari segi Ma’isyah mungkin sudah siap, dan Aisyah pun sudah siap ‘dipetik’, tp ternyata pihak orang tua si wanita yg mempersulit. Alasannya takut anaknya terlantar, takut anaknya miskin, sengsara, tidak bisa makan, dan seterusnya.
Sebenarnya kekhawatiran seperti itu wajar diungkapkan oleh para orang tua. Sebagai orang tua yg maaf -- terkadang pemahaman agamanya masih minim -- kriteria seorang yg sholeh saja tidak cukup menjadi alasan yg kuat utk mengkhitbah anak gadisnya. Sehingga tidak heran, banyak para ikhwan yg penghasilan bekerjanya pas-pasan harus kelimpungan saat ditanya calon mertua: “ Kerjanya dimana Dik? Gajinya berapa sebulan? Nanti setelah menikah tinggal dimana?”..dll.
Keringat dinginpun langsung mengucur. Berbagai pertanyaan yg lebih dahsyat daripada interview kerja akhirnya dihadapi para ikhwan dari orang tua si gadis. Ya, saya rasa engkau saudaraku para ikhwan lebih tahu bagaimna cara menjelaskannya. Misalnya: ”Pak, maaf saya memang tidak mempunyai pekerjaan tetap, tapi insaAllah saya akan tetap bekerja”. Atau :” Saya memang tidak berpenghasilan tinggi, tapi insaAllah gaji saya cukup untuk sebulan. Dan kedepannya insaAllah akan berusaha utk lebih baik lagi”.
Kepada pihak akhwatpun, diharapkan sebaiknya juga memberi pengertian kpd orangtua bahwa masalah Maisyah atau nafkah adalah relative, artinya tidak harus mentargetkan calon menantunya harus orang kaya atau berpenghasilan tinggi. Karena rejeki yg didapat sedikit akan lebih mengharmoniskan rumah tangga jika iklas dan bersyukur daripada rejeki banyak tapi malah mendatangkan kekufuran.
-------------------------------------------------------------------------------
AKUPUN MENYUSULMU
Saudara dan saudariku fillah..,kegagalan cinta yg pernah engkau jalin kepadanya, boleh jadi bukan lantaran dia sudah memiliki tambatan hati ataupun telah dijodohkan oleh orangtuanya. Mungkin juga sebenarnya dia mengharapkan yg lebih baik dari dirimu. Yaitu lebih sholeh atau sholehah, lebih mapan..dsb. Saya rasa engkaupun demikian. Sebagai manusia normal pasti mengharapkan pendamping hidup yg terbaik. Hal ini pun tidak dilarang dalam agama. Nah, saat itulah upaya perbaikan diri dari hari ke hari harus senantiasa engkau lakukan. Karena ketika Allah sudah menganggapmu benar2 siap dan mampu, maka pasangan jiwa itu pun akan diberikan oleh Allah dgn penuh keridhoan.
Saat itulah engkaupun dapat berkata: “Akupun telah menyusulmu. Akupun akhirnya menjemput karuniaNya, menyempurnakan separuh agama. Kita akan saling berlomba, saling berdoa, dan akan tetap menjadi saudara, dalam bingkai ketaatan dan takwa, dan tetap saling mengingatkan didalam kebaikan”.
Dan setelah itu, tiada ungkapan termulia yg dapat engkau ucapkan selain syukur kepada Allah yg telah memenuhi janjiNya bahwa dia akan memberikan pasangan hidup yg sudah lama engkau impikan.
Yaa..puji Tuhan kepada Allah dan sujud syukur patut engkau lakukan ketika telah kau dapatkan pengganti dia. Menjemput atau dijemput pujaan hati belahan jiwa yg telah dijanjikan Allah. “ Dan diantara tanda2 kekuasaanNya adalah DIA menciptakan istri-istrimu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesunguhnya pada yg demikian terdapat tanda2 kekuasaanya bagi kaum yg berfikir”. ( QS.Ar-Ruum; 21 ).
Subhanallah ! saat itulah yg paling membahagiakan, saat dua insan diikat dgn simpul agung yg kokoh, dibawah naungan iman, ditempa kalimat Rabbaniyah. Ketika dua hati telah menyatu, dua anak manusia berlainan jenis telah ditemukan dalam semulia-mulia ikatan. Menggapai mahligai suci yg dilandasi nilai2 keimanan. Dan akhirnya kembali engkau bisa berucap dimalam pertamamu: “ Ya Rabbi, akhirnya kutemukan juga, dia yg akan menjadi pelipur lara. Dia yg akan mnjadi pengobat luka dan penentram jiwa. Ya Rabbi, betapa hamba pernah dzalim kepadaMU, betapa hamba prnh ragu akan janjiMU, betapa hamba prnh kcewa dgn keputusanMU. Namun kini hamba merasa seakan surga ada di pelupuk mata. Ampuni segala dosa dan khilaf hamba ya Rabb, sesungguhnya Engkau Yang Maha Mengampuni Dosa “.
---------------------------------------------------------------------------------
NOBODY IS PERFECT !
Kini engkau telah mendapatkan pengganti si dia. Insaallah lebih baik dari dia yg dulu. Tapi lebih baik disini bukan berarti lebih cantik atau tampan. Tidak juga harus lebih kaya atau lebih tinggi pendidikannya. Tapi kesalehannya yg akan mengantarkan engkau ke surgaNya bersama-sama. Tentu saja jika engkau diberikan kesempurnaan dgn nikmat berlebih seperti pasanganmu yg sekarang lebih cantik atau lebih tampan dari yg dulu maka engkau harus lebihh banyak bersyukur. Siapa yg tidak mau kalau begitu..??!
Disisi lain, janganlah sampai engkau merasa bahwa pasangan kita yg sekarang diberikan Allah, adalah lebih jelek dari yg dulu. Jangan sampai, baru melihat SEKILAS tp langsung mengambil kesimpulan.
Sahabat, setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kelebihan, itu sudah sunatullah. Seseorang yg kau anggap special disatu sisi, psti jg memiliki kekurangan dilain sisi. Begitupun sebaliknya. Yaa, NO BODY IS PERFECT. Tiada seorangpun yg sempurna. Selalu akan engkau temui kekurangan dari pasanganmu yg sekarang.
Yang menjadi masalah sebenarnya bukan kekurangan yg ada pada dirinya, tetapi karena kita lebih menonjolkan kekurangan drpd menggali kelebihan. Kalau sudah bgitu, maka pasti tidak akan tumbuh sikap syukur dan Qusnudzon kepadaNya. Yang ada hanyalah keluhan, penyesalan serta rasa tidak puas dgn apa yg sudah dikaruniakan olehNya. Jangan sampai engkau berpikir seperti itu. Sudah bagus Allah memberikan engkau pasangan, apa jadinya jika Allah mentakdirkan engkau sendirian seumur hidup, engkau psti tidak mau bukan ? Maka tetaplah bersyukur siapa dan bagaimanapun pasangan kita yg sekarang.
------------------------------------------------------------------------------------
JANGAN SAKITI PERASAAN DIA
Rasulullah bersabda,” Orang islam ialah orang yg menyelamatkan orang islam lainnya dari lisan dan tangannya” ( HR.Bukhari). Dengan sabda beliau yg lain:” Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri ( HR.Bukhari ).
Lalu apa hikmah nilai dari kedua hadist tersebut..?? Saudaraku, biarpun ketika pujaan baru telah ditemukan, jangan sampai engkau menyakiti perasaan dia yg pernah singgah dihatimu, jangan sampai sakiti perasaan dia yg dulu pernah menolak cintamu. Apalagi engkau akan bersikap sombong dan mengatakan kepadanya: “Inilah aku. Akupun mampu mendapatkan pengganti yg jauh lebih baik dari dirimu”!. Jangan sampai hal itu engkau lakukan saudaraku. Karena itu akan melukai perasaannya.
Justru engkau harur berterimakasih kepada dia yg pernah mengobrak-abrik dinding hatimu, yg pernah menolak cintamu. Kenapa demikian? Karena, ketika Allah mentakdirkanmu mendapat pengganti yg ternyata jauh lbih baik dari dirinya, pada hakekatnya itu adalah merupakan ganti dari Allah krn engkau tidak jadi mendapatkan dirinya. Buah keikhlasanmu itulah yg menyebabkan Allah ridho sehingga memberikan yg lebih baik untukmu.
------------------------------------------------------------------------------
JANGAN SAKITI PERASAANNYA
Saudara dan saudariku fillah.., apa bedanya antara subjudul ini dgn subjudul sebelumnya: ‘Jangan Sakiti Perasaan Dia’ dan ‘Jangan Sakiti Perasannya’..?. Bedanya adalah, pernyataan yg pertama jangan engkau sakiti perasaan si dia yg telah mengecewakan cintamu dgn menolak cinta yg prnh engkau tawarkan, sedangkan pernyataan yg kedua adalah Jangan engkau sakiti pasangan yg sekarang menjadi pujaan hati belahan jiwamu yg sekarang mendampingimu.
Sungguh, akan sangat menyakiti hati dan perasaan pasanganmu..bila saat berdekatan dgn pendampingmu yg sekarang, tp hati dan pikiranmu ternyata masih memikirkan dirinya yg dulu. Apalagi jika engkau masih sering menyebut-nyebut namanya didepan pasanganmu kini. Duh, istighfarlah sahabat, betapa engkau telah kufur nikmat dan Allah pasti akan membalas kezalimanmu ! Yakinlah bahwa pasanganmu yg sekarang..suami atau istrimu, adalah pasti lebih baik dari yg dulu. Mungkin dari segi fisik tidak sebaik dulu, tidak secantik atau setampan dia yg dulu. Tidak juga sekaya atau selevel dalam pendidikan tinggi drpd yg dulu.
Namun, dari segi kemuliaan akhlak, budi pekerti dan pengetahuan agamanya justru lebih baik, bahkan diatas rata-rata. Nah, factor inilah yg akan membahagiakanmu lahir dan batin. Engkau akan menemukan penentram jiwa dan pelita hidupmu yg sebenarnya.
Nah, sahabatku..bila pasangan jiwamu telah engkau miliki sekarang, namun ternyata engkau masih memikirkan dia yg dulu, alangkah dzalim dan tidak bersyukurnya dirimu ! sudah diberikan yg halal dan ada didepan mata, namun engkau masih memikirkan yg tidak ada. Afwan, lantas apalagi sebutan yg pantas untukmu kalau begitu, Sahabat..??
-----------------------------------------------------------------------------------------
BILA RUMPUT ENGKAU LEBIH HIJAU
Sekarang, bagaimana bila rumput engkau lebih hijau? Dalam artian, bagaimana bila pasanganmu yg sekarang ternyata memang benar2 lebih baik dari dirinya yg dulu?
Yaa, tentunya engkau memang harus lebih banyak bersyukur berlipat-lipat. Kalau memang rumput sendiri lebih hijau, rasanya tidak perlu lagi melihat-lihat lagi rumput lain. Namun terkadang sifat manusia adalah serakah. Nabi SAW pun pernah memberikan gambaran: ” seandainya manusia diberikan dua buah bukit emas, apakah akan menjadikan mereka puas? Ternyata tidak ! Mereka pasti akan berusaha mencari bukit emas yang ketiga”. Itulah manusia, tidak akan pernah puas kecuali setelah nafas sampai ke tenggorokan alias ajal datang merenggut nyawa. Ada seorang bijak yang berkata: “ Dunia sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh umat manusia, tetapi tidak akan pernah cukup untuk memuaskan keserakahan hanya bagi seorang anak adam saja” !
Dalam hal inipun demikian. Adakalanya seseorang yg sudah memiliki pasangan yg ideal, semua criteria sudah ada dalam diri pasangannya, ternyata masih juga melihat rumput lain milik teman dan milik tetangga. Memang, terkadang rumput tetangga atau orang lain kelihatan lebih hijau dari rumput sendiri. Sebaliknya, orang lainpun mungkin justru menganggap rumput kita lebih hijau dari rumput miliknya.
Analoginya begini: Coba perhatikan pelangi. Pelangi itu tidak akan pernah berada diatas kepala kita sendiri. Orang lainpun demikian. Seakan-akan pelangi hanya berada diatas kepala teman2nya. Kalau sudah seperti itu, lantas kapan akan bersyukur..??! Padahal Allah sudah mengecam dengan keras: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmatKU kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmatKU, maka sesungguhnya azabku sangat pedih”. (QS.Ibrahim; 7 ).
Oleh karena itu saudaraku, mulai sekarang harus kau ingat: kalau memang engkau sudah mendapatkan pengganti dia, apalagi “lebih hijau” dari yang dulu, jangan sampai engkau ‘melihat-lihat dan melirik’ apalagi menjarah “rumput” lain. Awas ya, kalau malah jelalatan, engkau sendiri yg akan tanggung akibatnya !
-------------------------------------------------------------------------------------------
DUNIA ADALAH PANGGUNG SANDIWARA
Ada sebuah lagu ‘Dunia ini Panggung Sandiwara, ceritanya mudah berubah. Ada peran wajar dan ada peran berpura-pura” demikian kata lirik lagu tersebut. Jujur saya tidak tahu itu lagu siapa. Tapi yg jelas saya sangat setuju dengan lirik lagu tersebut. Bahwa dunia ini hanya panggung sandiwara, dan sang Sutradara Tunggal adalah tidak lain dan tidak bukan yaitu Allah ‘Azza Wajalla. Setiap orang akan memainkan perannya snendiri2 di dunia ini. Ada yg berperan sebagai petani, guru, tentara , ustadz bahkan penjahat. Sementara skenario cerita sudah diatur secara lengkap dalam kitab induk: Al-Qur’an.
Lantas apa hubungannya….??
Saudaraku fillah, saya rasa engkau sudah tahu apa yg saya maksud. Kejadian apapun yg menimpa kita dulu, seperti tertolaknya cinta dan gagalnya pinangan yg engkau ajukan kepada dirinya dahulu, pada dasarnya adalah sudah tertulis alur ceritanya, yaitu di Lauh Mahfuzh ! sehingga, permasalahan apapun akan terasa ringan ketika engkau menganggap dunia ini adalah panggung sandiwara, tempat masing2 orang akan memainkan perannya sesuai scenario cerita.
Ketika engkau mengalami keberhasilan, engkau pun sadar bahwa ini adalah episodenya utk berhasil. Dan ketika mengalami kegagalan, engkau pun jg sadar bhwa itu adalah episode yg memang harus kau mainkan. Semuanya telah tertulis, dan segalanya telah tercatat. Sekecil-kecilnya, sedetail-detailnya. “ Tidak akan luput dari pengetahuan Tuhanmu sebesar zarrah (atom) yg ada dibumi ataupun dilangit. Tidak ada yg lebih kecil ataupun lebih besar dari itu, melainkan semua telah tercatat dalam kitab yang nyata ( Lauhul Mahfuzh ). (QS.Yunus; 61).
Jadi apapun yg menimpamu, kalau kita menganggap seperti aktris atau actor panggung sandiwara tersebut, insaAllah engkau tidak akan pusing, stress, apalagi sampai gila, karena engkau sadar bahwa dirimu hanyalah pemeran atau pelaku cerita.
Oleh karena itu, sekali lagi saya katakan..mulai saat ini, beranikan dan tegaskan dirimu untuk berkata: “ SELAMAT TINGGAL MASA LALU ”! dan sekarang sambutlah masa depanmu dengan Sang Pujaan Baru ! amin dan semoga..^_^.
Wassalam wr.wb.
******-------*******
Sungguh siapa jodohmu sudah tertulis. Yang perlu engkau lakukan hanyalah terus berusaha, berdoa, tawakal, dan menjemputnya disaat yang tepat.




http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/saat.html

Untukmu,....

untukmu, bekal istriku....(dari seorang musafir, sebuah renungan untuk kita semua)




  Untukmu, Bakal isteriku..
Tangan ini mula menulis apa yang telah dikarangkan oleh hati ini di dalam kalbu. Aku mula tertanya-tanya adakah aku sudah seharusnya mula mencari sebahagian diriku yang hilang. Bukanlah niat ini disertai oleh nafsu tetapi atas keinginan seorang muslim mencari sebahagian agamanya. Acap kali aku mendengar bahawa ungkapan "Kau tercipta untukku.”
Aku awalnya kurang mengerti apa sebenarnya erti kalimah ini kerana diselubungi jahiliyah. Rahmat dan hidayah Allah yang diberikan kepada diriku, baru kini aku mengerti bahawa pada satu hari nanti, aku harus mengambil satu tanggungjawab yang sememangnya diciptakan khas untuk diriku, iaitu dirimu. Aku mula mempersiapkan diri dari segi fizikal, spiritual dan juga intelektual untuk bertemu denganmu.
Aku mahukan pertemuan kita yang pertama aku kelihatan 'sempurna' di hadapanmu walaupun hakikatnya masih banyak lagi kelemahan diri ini. Aku cuba mempelajari erti dan hakikat tanggungjawab yg harus aku galas ketika dipertemukan dengan dirimu. Aku cuba membataskan perbicaraanku dengan gadis lain yg hanya dalam lingkaran urusan penting kerana aku risau aku menceritakan rahsia diriku kpdnya kerana seharusnya engkaulah yg harus mengetahuinya kerana dirimu adalah sebahagian dariku dan ianya adalah hak bagimu untuk mengetahui segala zahir dan batin diriku ini.
Apabila diriku memakai kopiah, aku digelar ustaz. Diriku diselubungi jubah, digelar syeikh. Lidahku mengajak manusia ke arah makruf digelar daie. Bukan itu yang aku pinta kerana aku hanya mengharapkan keredhaan Allah. Yang aku takuti, diriku mula didekati oleh wanita kerana perawakanku dan perwatakanku. Baik yang indah berhijab atau yang ketat bert-shirt, semuanya singgah di sisiku. Aku risau imanku akan lemah. Diriku tidak dapat menahan dari fitnah ini. Rasulullah S.A.W pernah bersabda, "Aku tidak meninggalkan setelahku fitnah yang lebih bahaya untuk seorang lelaki melainkan wanita."
Aku khuatir amalanku bukan sebulatnya untuk Rabbku tetapi untuk makhluknya. Aku memerlukan dirimu untuk menghindari fitnah ini. Aku khuatir kurangnya ikhlas dalam ibadahku menyebabkan diriku dicampakkan ke neraka meninggalkan kau seorang diri di syurga. Aku berasa bersalah kepada dirimu kerana khuatir cinta yang hak dirimu akan aku curahkan kepada wanita lain. Aku sukar untuk mencari dirimu kerana dirimu bagaikan permata bernilai di antara ribuan kaca menyilau. Tetapi aku pasti jika namamu yang ditulis di Luh Mahfuz untuk diriku, nescaya rasa cinta itu akan Allah tanam dalam diri kita. Tugas pertamaku bukan mencari dirimu tetapi mensolehkan diriku. Sukar untuk mencari solehah dirimu andai solehku tidak setanding dengan ke’solehah’anmu. Janji Allah pasti kupegang dalam misi mencari dirimu. "Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik." (Surah An-Nuur: 26)
Jiwa remaja ku ini mula meracau mencari cinta. Matang kian menjelma dan kehadiran wanita amat terasa untuk berada di sisi. Setiap kali aku merasakannya, aku mengenangkan dirimu. Di sana engkau setia menunggu diriku, tetapi di sini aku curang kepadamu andai aku bermain dengan cinta fatamorgana. Sampaikan doamu kepada diriku agar aku dapat menahan gelora kejantananku di samping aku mengajukan sendiri doa diperlindungi diri.
Bukan harta,rupa dan keturunan yang aku pandang dalam mencari dirimu. Cukuplah agama sebagai pengikat kasih antara kita. Saat di mana aku bakal melamarmu, akan ku lihat wajahmu sekilas agar mencipta keserasian diantara kita kerana itu pesan Nabi kita. Tidak perlu alis mata seakan alis mata unta, wajah bersih seakan putih telur ataupun bibir merah delima tetapi cukup cuma akidah sekuat akar, ibadah sebagai makanan dan akhlak seindah budi.
"Kahwinilah isteri kerana empat perkara; keturunan, harta, rupa dan agama. Dan jika kau memilih agama, engkau tidak akan menyesal." Jika aku dipertemukan dengan dirimu, akan ku jaga perasaan kasih ini supaya tidak tercurah sebelum masanya. Akan ku jadikan syara’ sebagai pendinding diri kita. Akan ku jadikan akad nikah itu sebagai cop halal untuk mendapatkan dirimu. Biarlah kita mengikuti nenek moyang kita, Nabi Adam dan Siti Hawa yang bernikah sebelum disatukan agar kita dapat menikmati kenikmatan perkahwinan yang menjanjikan ketenangan jiwa, ketenteraman hati dan kedamaian batin. Doakan diriku ini agar tidak berputus asa dan sesat dalam misi mencari dirimu kerana aku memerlukan dirimu untuk melengkapkan sebahagian agamaku.


Dariku, Bakal Suamimu.





http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/untukmu.html

Ada Apa...

ada apa dengan lelaki akhir zaman



Kau penyempurna wanita
Seharusnya pelipur purna yang bijaksana
Kau yang gagah perkasa pelindung keluarga
Tidak seharusnya kau membuat luka
Semudah cinta di awal senja
Semudah itupula kau tebar pesona
Hingga hati menjadi buta karna cinta
Dan lupa bahwa kami ada dan setia
Kami yg mnerima sgala kekurangan dan kelebihan kaum pria
Kenapa sosokmu kini menjadi seorang yang pemaksa
Kau disciptakan bukan untuk menyiksa, tapi penjaga
Kami tdk mengharapkn kau yg sempurna
Tdk sadarkah kau, dr rahim siapa kau lahir, air susu siapa yg kau minum, nyanyian siapa yg kau dengar, tangan siapa yg memberimu makan, doa siapa yg mengiri setiap langkahmu, tangan siapa yg mencuci kotoranmu ketika kecil, kau rewelpun dgn lembut dengan perasaan hangat tetap kami jaga.
Karna wanita langkahmu menjadi bermakna
Wanita.. wanita.. wanita... ibumu wanita..
Bgitu kau mhyakiti anak & istrimu tidak kah kau ingat dengat ibumu yang jg seorang wanita
Kami diciptakan dgn kelembutan hati dan perasa
Untuk apa kau cari agama tp kau semena2 dan lupa dgn rapuhnya hati wanita
Kalian yg memaksakan kami mjadi wanita yg mandiri dan perkasa
Kalau bgitu, untuk apa kau ada
Bukankah kau penyempurna Melengkapi sisi yg tak dimiliki wanita
Kami bukan barang yg bs kau koleksi, kemudian usang dimakan waktu dan habis
Kami hanya bisa menangis dengan luka yg mengiris
Apakah hanya kami yang harus terpaksa menerima takdir dgn ikhlas
Lalu bagaimana dengan pria? Apa hanya ada Egois..
Rasanya mata ini tdk kuat u/ mnahan air ata. Hati aku terasa mau menjerit kesakitan ikut merasakan hati yg ter iris krn ksakitan saudaraku. Takdir apa yg akan kau tuliskan pdku ya Robbi.. aku sungguh pasrakan semua paMu.. kini aku benar2 tdk berani berharap apapun dr dunia. Kau Maha mengetahui yg terbaik untukku.. Kau yang paling mengerti siapa dan bagaimana aku.

Rasanya ingin kupeluk dia. Ku usap punggungnya, menangislah saudaraku.. smoga khadiranku bisa meringankan bebanmu. Smoga dgn kehadiranku, ada sisi remajamu yg tertahan krn terlalu berat beban yg kau pikul.
Wajahmu yg cantik.. wajahmu yg ayu.. kulit yg putih, umurmu yang masih muda hanya berselang 2thn di atasku.. kau yg memiliki gelar sarjana, anakmu yang cantik dan lucu yg suka tidur2an di tumpukkan kain, baru saja umurnya mnginjak 2thn. Yang aku tau, kau yg suka bekerja keras mandiri dan lemah lembut. Kufikir hidupmu sempurna. Ternyata kisahmu membuat aku mneteskan air mata. Hidupmu keringatmu dan lelahmu kau tujukan untuk sekaleng susu anakmu.. dengan teganya suamimu mengikatmu dlm derita dgn alasan sdh menafkahi sesuai kemampuannya 50rb sebulan. pdahal laki2 itu mengendarai roda empat kmana dia pergi. Sinting.. tidak masuk di akal. Lalu untuk apa dia menikahi 2 wanita. Menghianati wanita yg setia yg ikhlas membagi tenaganya untuk keluarga dan bekerja keras membantu suami mencari nafkah.
Adapa dengan laki-laki akhir zaman.. tidak tahukah dia, nafsu itu dilumuri dengan kesombongan ketamakan dan kedengkian? Bukti itu telah nyata. Kau tamak akan wanita. Selalu saja kurang. Dengki dengan kebaikan org2 yg membantu istrimu u/ bangkit. Dengki dgn org2 yg setia dengan menjadikan istrinya satu2nya dlm hidupnya. Sombong merasa dirinya hebat dan mampu berbuat adil. Pendapatnya adalah benar, merasa hina jika di kritik atau dinasihati olh org lain. Selalu saja dusta agar terhindar dan tdk disalahkan. Kau akan terus berbohong untuk menutupi kebohongan2 lainnya. Pada akhirnya menjadi org yang berhati keras, dan ketika Allah menutup hati seorang hambaNya, bara kesombongan telah membara dan menggelora didalamnya yg akan merendam rasa tawadhu. Jika kedengkian itu sudah bertahta, maka tdk akan ada lg nasihat yg masuk kedalam telinganya. Jika ketamakan sudah mendarah daging, maka harta tahta dan wanita sudah menjadi tuhan baginya, Gelisah tanpanya. Takut kehilangannya. dalam kamus hidupnya dia tdk akan pnah mengenal kata qonaah. Dan mintalah perlindungan dr kesombongan dan hawa nafsu. karena keduanya memadukan segala kejahatan. keduanya akan memalingkan seorang pemuda dari setiap jalan-jalan kebaikan, karena di dalam hatinya ia terus mendesaknya.
Rosulullah bersabda:
dari harisah bin wahab Al-khazadiy:
"maukah kamu kuberitahukan tentang penduduk surga? (yaitu) setiap org yg sangat lemah. seandainya dia bersumpah atas nama Allah. niscaya dia akan melaksanakannya. tidak kah kamu mau aku beritahu tentang penghuni neraka? yaitu setiap org yg berlaku kasar, bjalan dengan sikap sombong dan takabbur."
dari Abu hurairah;
"surga dan neraka berdebat lalu berkatalah neraka, aku diprioritaskan bagi org2 yg menyombongkan diri, bertindak zalim dan sewenang-wenang"
ya Allah.. aku berdoa untuk seseorang yang akan mendampingi hidupku suatu hari nanti dmana yg telah engkau tentukan..
jika ketampanannya akan membuat dirinya sombong, maka aku akan lebih memilih dia yg buruk rupa. jika tahta dan hartanya membuat dia lupa pd ank istrinya, aku lbh memilih dia yg sederhana. Jika ilmunya membuat dirinya merasa hebat, maka berilah aku ilmu melebihi dirinya. Apabila bertambah pangkatnya, maka bertambahkan pula kerendahan hatinya. Apabila bertambah hartanya maka tambahkanpula kedermawanannya. Apabila bertambah ilmunya, tambahkanlah dia menjadi org yg bermanfaat. Apabila bertambah umurnya, bertambahpula kesungguhannya. Jadikanlah aku penyempurna imannya, jadikanlah aku pagar pembatas yg lemah lembut yg bs menegurnya dikala dia melewati batas. jadikanlah kisah cinta kmi seperti 5 musim yang berputar tanpa henti, musim panas, semi yang berbunga dan berbuah lebat, gugur dan hujan yang meneteskan air kedamaian dikala masalah itu hadir. jangan jadikan seperti padang sahara yang hanya memiliki 2 musim dimana kekeringan lebih mendominasi hidup kami. kebahagiaan hanya fatamorgana bagai kolam air di padang pasir. amin.. amin ya Robb..




http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/ada-apa.html

" Suamiku, Ijinkan Aku Bercerita Tentang Kupu - Kupu "

Tersebutlah seekor kupu-kupu jelita yang tinggal di negeri Sayap Indah. Ia begitu jelita, elok, dan rupawan, menyenangkan siapa pun yang memandangnya. Nyaris taksatu ekor pun kupu-kupu yang dapat memandangnya tanpa jatuh hati setelahnya. Wahai… ia begitu bangga pada dirinya. Maka dengan segala keelokan yang ia miliki, ia sangat yakin dapat membuat Pangeran Kupu-kupu Emas jatuh hati kepadanya, dan membawanya tinggal di Istana Bahagia Tanpa Derita.
Dan ia tak salah, Pangeran Kupu-kupu Emas memang jatuh hati kepadanya, dan mengajaknya tinggal di Istana Bahagia Tanpa Derita, menjadi ratu di istana hatinya. Tetapi sungguh tak beruntungnya ia, karena Pangeran Kupu-kupu Emas telah bertunangan dengan Putri Kupu-kupu Hijau. Malangnya si kupu-kupu jelita, Putri Kupu-kupu Hijau tak begitu saja merelakan kekasihnya direbut dari sisinya. Maka menderitalah ia, ketika terompet berbunyi, dan genderang pesta bertabuh di seluruh negeri, tanda pernikahan Pengeran Kupu-kupu Emas dan Putri Kupu-kupu Hijau dilangsungkan.
Wahai… para pecinta, aku telah mabuk oleh cintaku pada Pangeran Kupu-kupu Emas. Tak peduli apa pun, cintaku hanya miliknya, dan hanya kepadanya selamanya…meski cinta ini membuatku menderita… akan kunikmati setiap detik penderitaan itu, karena aku cinta… begitulah ratapan hatinya yang berderak patah. Tak sanggup ia melangkahkan kaki dengan tegak, karena yang ia lihat hanya bayangan Pangeran Kupu-kupu Emas yang mengikutinya. Hingga ia tak menyadari, bahwa sepasang sayap biru selalu mengamati dan mengikuti langkahnya, kemana pun ia pergi.
Syahdan, kupu-kupu biru pun melamarnya. Si kupu-kupu jelita sejenak lupa pada hatinya yang telah berai. Ia pun mulai membangun harapan, bahwa bersama kupu-kupu biru, luka hatinya akan sembuh, dan cintanya yang berai akan utuh kembali, karena ia yakin bahwa kupu-kupu biru sangat mencintainya, dan tak akan menyakitinya.
Sekali lagi ia tak salah. Kupu-kupu biru mencintainya tanpa syarat. Kupu-kupu biru mencintainya tanpa cacat. Kupu-kupu biru mencintainya dengan sempurna. Tetapi semua itu tak mampu menghapus segala cintanya kepada Pangeran kupu-kupu Emas. Makin ia melupakannya, makin deras cinta itu menerjangnya. Kupu-kupu jelita lupa pada niatnya, lupa pada harapan yang pernah dipupuknya. Setiap hari ia terus mengeluh… “oh… andaikan si kupu-kupu biru ini adalah Pangeran Kupu-kupu Emas yang kucintai… tentu aku tak akan menderita seperti ini…”
Ia terus meratap… ia terus menangis… ia lupa bersyukur, ia lupa membalas cinta si kupu-kupu biru. Hingga suatu hari, ia tak lagi melihat si kupu-kupu biru di sangkar mereka. Dan beberapa waktu kemudian ia menerima sebuah paket berukuran sangat besar, yang didalamnya ada seekor kupu-kupu disepuh emas, yang telah mati. Dan juga selembar surat… “istriku… aku sangat mencintaimu… namun aku tak mampu membahagiakanmu… karena yang engkau inginkan hanyalah hidup bersama dengan Kupu-kupu Emas.. maka hari ini, aku menemui Empu Hias, kuminta padanya untuk mencelupkan tubuhku di cairan emas, dan memintanya untuk mengantarkan tubuh emasku kepadamu. Kau tahu, cairan emas itu sangat panas, maka begitu tubuhku masuk ke dalamnya, aku pasti mati. Tetapi aku rela, asalkan aku tetap bersamamu, sesuai dengan apa yang engkau inginkan… menjadi kupu-kupu emas…”
— End Story —
***
Suamiku, aku bukanlah kupu-kupu jelita. Bukan pula angsa putih nan rupawan. Apalagi menjadi phoenix yangmerdu dan menawan.
Aku adalah kupu-kupu rapuh, yang menjadi kuat karena perhatianmu… aku adalah putik kecil, yang menjadi buah karena cintamu… aku adalah kuntum bunga, yang menjadi mekar bersamammu… aku adalah helai daun, yang menjadi segar dalam siraman kasih sayangmu…
Apapun adanya diriku, cintamu tulus dan sempurna, tanpa syarat dan tanpa cela. Seelok dan selembut cinta si kupu-kupu biru. Namun aku tak sebaliknya, seringkali aku menuntut lebih dari dirimu… seringkali aku mengharapkan apa yang belum ada dalam dirimu… hingga aku pun bertanya-tanya, bisakah engkau bertahan?
Namun kurasakan, cintamu tak pernah berkurang… kasihmu tak pernah lekang… sabarmu tak pernah hilang…
Maka, kuyakin dengan saldo cintamu yang tak pernah habis, bahwa bahtera yang telah melewati masa 1 tahun ini akan melewati masa 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, dan seterusnya, bersama dirimu, menjadi istrimu, hingga ke dalam surganya….
Jangan pernah lelah, mengajari dan memberiku kesempatan, untuk membalasnya sebesar cinta yang engkau berikan…
To my husband, With love ever after….
Semoga Allah memberkahi pernikahan ini, dan buah hati yang terlahir di dalamnya… amin…




http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/suamiku-ijinkan-aku-bercerita-tentang.html

==Dunia..Oh..Dunia..==

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda, “Demi Allah, DUNIA ini dibanding AKHIRAT ibarat seseorang yang mencelupkan JARINYA ke LAUT; air yang TERSISA di JARINYA ketika diangkat itulah NILAI DUNIA ( akhirat = LAUT) ” (HR Muslim).

Dikisahkan, Orangtua yang Materialistis pernah berkata Kepada sang buah hatinya:
"Nak, cepat besar yaa sayaang. Semoga kelak dewasa kamu dapat menjadi seorang yang sukses, kaya raya dan dapat membanggakan Ayah dan Ibumu nanti"
" Nak, Kalau kamu memilih Calon pendamping kelak, Carilah seseorang yang Kaya raya, Mapan. Agar kamu tidak hidup susah kelak nanti yaa"
"Nak, Sekolah dan pendidikan itu Penting..Kamu harus Sekolah disini dan nanti kalau kamu sudah selesai pendidikan di sekolah. Kamu harus kuliah diluar negeri. Biar kelak kamu dapat menjadi orang yang sukses, berhasil dan membanggakan papa dan mama mu yach"
"Nak, coba kamu dekati si fulan itu, Dia orang yang cerdas, kaya raya, mapan dan usianya masih muda lho". Tapi, Ma??
sst..udah, nanti mama kenalin dech sama kamu nak. Kebetulan ibunya satu arisan sama mama. Kamu diam aja nak. Ikuti perintah mama aja (titik)."
Kamu adalah anak kebanggan papa. Kamu harus berhasil melampaui kesuksesan Papa. Kamu harus kenal dan papa jodohin kamu dengan anak rekan bisnis papa. Biar kamu mendapat kebahagiaan nak.
Sang anak pun berkata: Tapi, Pa??
sang ayah pun kembali berkata: sstt..sudah diam kamu Nak. ikuti saja kata papa. Kamu belum tau apa-apa dan belum memiliki pengalaman tentang kehidupan..dengar kata papa saja. sudah (titik)."
---> Lho, Kok tak ada tinjauan dari sisi Rohani (Agama, Akhlak,keturunan,budi pekerti yang baik, Rasa Cinta Karena Anugerah dari Alloh dan mencintai karena Alloh) ??
Tidak ada seorang pun yang tidak mengetahui apa itu DUNIA.
Dimana kita Hidup saat sekarang ini ??
Tidak dipungkiri pula tidak sedikit manusia yang cinta-mencintai bahkan diperbudak oleh Duniawi.
Dunia dan keindahannya cukup mempesona umat manusia. Bayangkan, hanya karena masalah duniawi atau materi seseorang dapat melakukan/mengorbankan segala sesuatunya (Harga diri, jiwa&raga) demi eksistensinya maupun kenikmatan duniawi yang sementara ini.
Dunia oh..Dunia..kau Cukup Mempesona.
Jika Kamu tahu..
Sesungguhnya...
Banyak Seseorang yang mencarimu..
Banyak pula seseorang yang menjadi tujuan hidupmu..
Kata Dunia di dalam Al-Qur'an terulang sebanyak 115 kali sama dengan kata Akhirat
Memandang Dunia ini...dengan....
“ Dunia ini berada dalam genggaman empat tahapan; seorang yang diberi rezki oleh Allah dengan kekayaan dan ilmu, lalu dengan kekayaan itu dia bertaqwa kepada Allah, selanjutnya di ikat tali silahturrahmi dengan masyarakat, kemudian di perhatikannya benar batas-batas hak untuk Allah. Maka disanalah kedudukan sebaik-baiknya.” (HR.Tirmidzi)
“Setiap jiwa akan merasakan mati, dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (Ali ‘Imran: 185)
“Perbanyaklah oleh kalian mengingat penghancur kenikmatan dunia.” –Yakni kematian. (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasa’i, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil no. 682)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma:
“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau yang sedang numpang lewat.”
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata:
“Jika engkau di sore hari janganlah menunggu pagi (untuk beramal shalih). Jika engkau di pagi hari janganlah menunggu sore hari. Manfaatkanlah kesehatanmu untuk masa sakitmu, manfaatkanlah masa hidupmu (dengan beramal shalih) untuk masa matimu.” (HR. Al-Bukhari)
Semua pun bercerita tentang dunia:
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda, “Demi Allah, DUNIA ini dibanding AKHIRAT ibarat seseorang yang mencelupkan JARINYA ke LAUT; air yang TERSISA di JARINYA ketika diangkat itulah NILAI DUNIA ( akhirat = LAUT) ” (HR Muslim).
Bagi tiap sesuatu terdapat ujian dan cobaan, dan ujian serta cobaan terhadap umatku ialah harta-benda. (HR. Tirmidzi)
Dikisahkan kala Hatim bin Asham kala belajar Ilmu Pengetahuan&Agama terhadap gurunya Syaqiq al-Balkhi selama 30 Tahun, ia menemukan terdapat 8 hal yang ia temukan dalam memandang kehidupan ini. Dari kesemuanya, tampak Seseorang (manusia) amat banyak yang memiliki tujuan hidup dan kecintaannya teramat besar terhadap DUNIA semata.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah berkata: “Apakah kalian tahu siapakah orang-orang yang bangkrut?”. Para sahabat menjawab: “Yang bangkrut itu adalah orang yang tidak punya dirham (uang) dan tidak punya aset”. Maka Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari kalangan umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat (menghadap Allah) membawa pahala shalatnya, puasanya dan zakatnya. Dia datang tetapi dia telah mencaci si ini, menuduh berzina si ini, memakan harta si ini, menumpahkan darah si ini dan memukul si ini. Maka diambillah semua kebaikannya, diberikan kepada si ini dan si ini. Jika kebaikannya telah habis sebelum lunas beban keburukannya tersebut, maka diambillah keburukan orang-orang (yang telah disakitinya) tersebut, lalu dibebankan kepadanya, lalu dia dilemparkan ke dalam neraka”. (HR Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW bersabda: "Kamu adalah pemimpin yang akan ditanya terhadap kepemimpinanmu itu". (HR.Muslim)
Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari kiamat) dari akhlak yang baik. (HR. Abu Dawud)
Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. ~ Ibnu Mas’ud
Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata: “Barangsiapa yang memerhatikan kondisi alam ini, niscaya ia akan mengetahui bahwasanya sebab dari semua kebaikan yang ada di muka bumi ini adalah beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata (tauhidullah) dan taat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan sebab dari kerusakan, fitnah, bala`, paceklik, dan kekalahan dari musuh adalah menyelisihi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menyeru kepada selain jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya.” (Bada`i’ul Fawa`id, 3/17)
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan...dan tidak lain hanyalah merupakan kesenangan yang menipu. Berlomba-lombalah kamu sekalian menuju ampunan Tuhanmu dan surga yang seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada yang dikehendaki-Nya. Dan Allah memiliki karunia yang besar. (QS Al Hadiid: 20-21)
Seorang sahabat datang kepada Nabi Saw dan bertanya, "Ya Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan yang bila aku amalkan niscaya aku akan dicintai Allah dan manusia." Rasulullah Saw menjawab, "Hiduplah di dunia dengan berzuhud (bersahaja) maka kamu akan dicintai Allah, dan jangan tamak terhadap apa yang ada di tangan manusia, niscaya kamu akan disenangi manusia." (HR. Ibnu Majah).
Hidup adalah sebuah permainan rasa.
Hidup jika diibaratkan dalam perspektif sebuah permainan sepakbola.
Sudah sewajar dan seharusnya setiap pemain sepakbola pastinya akan menunjukkan permainan terbaiknya. Demi Mendapatkan sebuah Kemenangan atau di titik Aman.
Orang bijak pun berkata "Bermainlah dengan Baik & Benar. Tapi, Ingat!! Jangan Main-main kalau mau Anda Menang!!"
Andalah selaku Pemimpin dan aktor dalam kehidupan Dunia..
Apa yang ingin anda lakukan di permainan dunia ini? Mau Menang, Seri (STMJ, Kurang Manfaat, Ada tidak ada Diri anda tidaklah memiliki pengaruh thd lingkungan sekitar anda) / Kalah??
Kalian yang memilih..Kalian pula yang menentukan??
Bersemangatlah untuk meraih apa yg bermanfaat bagimu.Mintalah tolong kepada Allah dan janganlah lemah. Apabila sesuatu memintamu janganlah engkau mengatakan ''andaikan aku mengerjakan begini niscaya akan begini dan begitu''. Akan tetapi katakanlah, ''Qadarullah wama sya'a fa'ala'' (Semua ini takdir Allah, DIA yg mengerjakan apa yg DIA kehendaki). Karena kata 'andaikan' itu membuka pintu bagi amalan setan (HR.Muslim, Ibnu Majah, Ahmad)
Harta, Tahta dan Wanita bukanlah sesuatu yg hrs ditakuti dan dihindari. Sebab ketiganya sebenarnya adalah sumber-sumber kekuatan. Harta bs menyempurnakan amal, Tahta memberi kekuatan menangkal kemunkaran dan wanita menyempurnakan ibadah dan muamalah. Itulah kunci-kunci dunia, menjadi kekuatan apabila Dunia didalam genggaman, bukan sebagai tujuan. (Quote Ust.Qodrat/YISC Al-Azhar)
Tanda-tanda kebahagiaan:
Tiap bertambah ilmunya bertambah pula rendah hatinya, Tiap bertambah amalnya bertambah pula takutnya kepada Allah, Tiap bertambah umurnya, berangsur kurang cintanya terhadap keduniaan, Tiap bertambah harta kekayaannya bertambah pula pemurahnya, Tiap bertambah pangkat kedudukannya, bertambah dekatnya kepada orang banyak (Ibnu Qayyim)
Jangan bangga dengan pakaian berdasi, karena pakaian terakhir adalah KAIN KAFAN. Jangan bangga dengan mobil dan motor, karena kendaraan kita terakhir adalah KERANDA. Jangan bangga dengan tempat tidur yang empuk, karena tempat tidur terakhir adalah TANAH. Jangan bangga dengan rumah yang mewah, karena rumah terakhir adalah KUBUR. Jangan bangga dengan titel, karena titel kita yang terakhir adalah ALMARHUM/AH.
*****
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari permainan dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (surah Al An’aam ayat 32).
Yang ada dalam suatu permainan adalah :
1. Pencipta Permainan yaitu Allah SWT
2. Nama Permainan yaitu Menyembah/Berbhakti kepada Allah SWT hal ini sesuai dengan Adz Dzaariyaat ayat 56 yang artinya : Dan tidaklah Allah ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada Nya.
3. Peserta Permainan (Jin dan Manusia)
4. Lawan Permainanan (Setan yang terdiri atas : Setan Berbentuk Jin dan Setan Berbentuk Manusia).
5. Tempat permainan yaitu Dunia yang meliputi Bumi, Langit beserta isinya.
6. Alat permainan yaitu Tubuh kita yang dilengkapi dengan berbagai macam organ/alat beserta indra.
7. Peraturan-Peraturan Permainan yang ditentukan oleh Pencipta Permainan yaitu berupa Ketentuan-Ketentuan atau Hukum-Hukum Allah yang terdiri dari Al Qur’an dan Al Hadits
8. Hakim yang mengatur Permainan dan menilai/menentukan hasil akhir dari Permainan yaitu Allah SWT yang menempatkan malaikat Rakib dan Atid yang diberi tugas untuk mencatat apa yang telah dilakukan manusia.
9. Hasil akhir dari Permainan (Apa yang akan didapat oleh manusia jika memenangkan Permainan dan apa yang akan didapat manusia jika mengalami kekalahan dalam Permainan).
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir" (QS.Al-Baqarah:286)
Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS.Asy Syuraa:30).
"Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah nikmat dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi." (QS. an-Nisaa` 79)
Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. (QS.Al Mu’minuun:71)
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (QS.Al-Ankabuut:2)
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS.Ali Imran:104).
Pesan terakhir yang paling baik adalah kalimat dari manusia terbaik yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Abu Sa’id Al-Khudry rodhiallahu’anhu, dia berkata. ‘Aku memasuki tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau sedang demam. Lalu kuletakkan tanganku di badan beliau. Maka aku merasakan panas di tanganku di atas selimut. Lalu aku berkata. ‘Wahai Rasulullah, alangkah kerasnya sakit ini pada dirimu’. Beliau berkata: ‘Begitulah kami (para nabi). Cobaan dilipatkan kepada kami dan pahala juga ditingkatkan bagi kami’. Aku bertanya. ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya ? Beliau menjawab: ‘Para nabi. Aku bertanya. ‘Wahai Rasulullah, kemudian siapa lagi? Beliau menjawab: ‘Kemudian orang-orang shalih. Sungguh salah seorang di antara mereka diuji dengan kemiskinan, sampai-sampai salah seorang diantara mereka tidak mendapatkan kecuali (tambalan) mantel yang dia himpun. Dan, sungguh salah seorang diantara mereka merasa senang karena cobaan, sebagaimana salah seorang diantara kamu yang senang karena kemewahan.’ (HR. Ibnu Majah, Al-Hakim, di shahihkan Adz-Dzahaby)
“Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Q.s. an-Nisa’: 19).
Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu memaafkan dan menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah. (HR. Al-Baihaqi)
Rasulullah saw bersabda,”…Beramallah semaksimal yang kamu mampu, karena Allah tidak akan bosan sebelum kamu bosan, dan sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang kontinyu (terus-menerus) walaupun sedikit.” (H.R. Bukhari)
Manusia yang paling lemah ialah orang yang tak sanggup cari teman dan yang paling lemah daripada itu ialah orang yang mensia-siakan teman yang telah diperolehinya (Imam Al-Ghazali)
Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah-lembut (Saidina Umar bin Al-Khattab)
Sesungguhnya hati itu berkarat sebagaimana besi itu berkarat.”Para sahabat bertanya,”wahai Rasulullah,apakah yg menghilangkannya?”Beliau bersabda,”membaca al-qur’an dan mengingat mati.”(HR.Baihaqi)
Allah telah membuat satu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram,
rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap penjuru, tetapi (penduduknya)
kufur (tidak bersyukur atau tidak bekerja untuk menampakkan) nikmat-nikmat Allah (yang terpendam). Oleh karena itu, Allah menjadikan mereka mengenakan pakaian kelaparan dan ketakutan disebabkan oleh
perbuatan (ulah) yang selalu mereka lakukan (QS.An-Nahl [16]: 112).
"Dan tidaklah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman. Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah
kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).'" (QS. az-Zumar: 52-54)
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
(QS. Al Mu'min, 40:60)
Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki- Nya di antara hamba-hamba- Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki- Nya)." Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya. (QS.Saba:39)
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.(QS.Ath Thalaaq:2-3)
Ketika nabi Musa tidak berdaya dibelakang pasukan Fira'un, didepan lautan merah lalu beliau berdoa, Allah selamatkan dengan terbelah lautan(QS.7:141). Nabi Ibrohim tidak berdaya,dibakar hidup-hidup lalu berdoa.Allah selamatkan beliau. Apipun dingn(QS.21:69).Nabi Muhammad & para sahabatnya menghadapi teror luar biasa,dihina sampai pembunuhan lalu brdoa,Allah menangkan beliau(QS.2:214). So, jangan pernah meremehkan DOA, doa itu senjata dahsyat.(QS40:60)
(Quote Ust.Arifin Ilham tentang hakikat Doa)
Allah SWT berfirman : "Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada diri-Ku. Aku bersamanya setiap kali ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat - Ku ketika ia sendirian, maka Aku akan mengingatnya dalam kesendirian-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam kelompok, niscaya Aku mengingatnya dalam suatu kaum yang lebih baik daripada mereka. Jika ia mengingat - Ku dalam jarak sejengkal, maka aku mendekatinya dengan jarak satu hasta. Jika ia mendekat kepada-Ku dalam jarak satu hasta, Aku akan mendekat padanya dalam jaran satu depa. Apabila ia datang kepada - Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari-lari kecil. (HR Ibnu Majah ; hadist sahih)
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya : Aku adalah dekat”. (QS. Al-Baqarah : 186)
Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia. (QS An Naml: 40)

Seorang yang baik keislamannya ialah yang meninggalkan apa-apa yang tidak berkepentingan dengannya. (HR. Tirmidzi)
Rasulullah Saw bersabda: “Bergaullah dengan orang yang apabila engkau memandangnya, dia akan mengingatkanmu kepada Allah, sedangkan perkataannya dapat menambah ilmumu, dan perbuatannya akan membantumu cenderung beramal untuk akhirat.” (Hadits)
Ya Allah, jadikanlah aku mampu bersyukur atas nikmat & karunia-Mu yg telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua ayah & ibuku, dan mampu untuk berbuat baik yg mendapat ridho-Mu. Serta berilah aku kebaikan berkenaan dgn keturunanku. Sungguh aku bertobat kepada-Mu, dan sungguh aku termasuk orang-orang yg berserah diri
(Al-Ahqaaf:15 )




http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/duniaohdunia.html

Kamu Makin Cantik Kalau Marah

Bertengkar adalah fenomena yang sulit dihindari dalam kehidupan berumah tangga, kalau ada seseorang berkata: "Saya tidak pernah bertengkar dengan isteri saya!" Kemungkinannya dua, boleh jadi dia belum beristeri atau ia tengah berdusta.

Yang jelas kita perlu menikmati sa'at-sa'at bertengkar itu, sebagaimana lebih menikmati lagi sa'at sa'at tidak bertengkar. Bertengkar itu sebenarnya sebuah keadaan diskusi, hanya saja dihantarkan dalam muatan emosi tingkat tinggi. Kalau tahu etikanya, dalam bertengkarpun kita bisa mereguk hikmah,betapa tidak, justru dalam pertengkaran, setiap kata yang terucap mengandung muatan perasaan yang sangat dalam, yang mencuat dengan desakan energi yang tinggi, pesan pesannya terasa kental,lebih mudah dicerna ketimbang basa basi tanpa emosi.

Salah satu diantaranya adalah tentang apa yang harus dilakukan kala kita bertengkar, dari beberapa perbincangan hingga waktu yang mematangkannya, tibalah kami pada sebuah Memorandum of Understanding, bahwa kalau pun harus bertengkar, maka :

1. Kalau bertengkar tidak boleh berjama'ah.
Cukup seorang saja yang marah marah, yang terlambat mengirim sinyal nada tinggi harus menunggu sampai yang satu reda. Untuk urusan marah pantang berjama'ah, seorangpun sudah cukup membuat rumah jadi meriah. Ketika ia marah dan saya mau menyela, segera ia berkata "STOP" ini giliran saya! Saya harus diam sambil istighfar. Sambil menahan senyum saya berkata dalam hati : "Kamu makin cantik kalau marah, makin energik..." Dan dengan diam itupun saya merasa telah beramal sholeh, telah menjadi jalan bagi tersalurkannya luapan perasaan hati yang dikasihi... "Duh kekasih... bicaralah terus, kalau dengan itu hatimu menjadi lega, maka dipadang kelegaan perasaanmu itu aku menunggu ...."

Demikian juga kalau pas kena giliran saya "yang olah raga otot muka," saya menganggap bahwa distorsi hati, nanah dari jiwa yang tersinggung adalah sampah, ia harus segera dibuang agar tak menebar kuman, dan saya tidak berani marah sama siapa siapa kecuali pada isteri saya:) maka kini giliran dia yang harus bersedia jadi keranjang sampah.

Pokoknya khusus untuk marah, memang tidak harus berjama'ah, sebab ada sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan secara berjama'ah selain marah :)

2. Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan ungkit yang telah terlipat masa.
Siapapun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab masa silam adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah. Siapapun tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan terbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga harapan,bukan menghancurkannya. Sebab pertengkaran di antara orang yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah pemanasan, sedang pertengkaran dua hati yang patah asa, menghancurkan peradaban cinta yang telah sedemikian mahal dibangunnya.

Bila teh yang disajinya tidak manis, sepedas apapun saya marah, maka itu adalah "harapan ingin disayangi lebih tinggi". Tapi kalau itu dihubungkan dgn kesalahannya kemarin dan tiga hari lewat, maka saya telah menjepitnya dengan hari yang telah pergi, saya menguburnya di masa lalu, ups saya telah membunuhnya, membunuh cintanya. Padahal kalau cintanya mati, saya juga yang susah... OK, marahlah tapi untuk kesalahan semasa, saya tidak hidup di minggu lalu, dan ia pun milik hari ini .....

3. Kalau marah jangan bawa bawa keluarga!
Saya dengan isteri saya terikat baru beberapa masa, tapi saya dengan ibu dan bapak saya hampir berkali lipat lebih panjang dari itu, demikian juga ia. Dan konsep Quran, seseorang itu tidak menanggung kesalahan pihak lain (QS.53:38-40).
Saya tidak akan terpancing marah bila cuma saya yang dimarahi, tapi kalau ibu saya diajak serta, jangan coba-coba. Begitupun dia, semenjak saya menikahinya, saya telah belajar mengabaikan siapapun di dunia ini selain dia, karenanya mengapa harus bawa bawa barang lain ke kancah "awal cinta yang panas ini".

Kata ustadz saya: "Teman seribu masih kurang, musuh satu terlalu banyak." Dunia sudah diambang pertempuran, tidak usah ditambah tambah dengan memusuhi mertua!

4. Kalau marah jangan di depan anak-anak!
Anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan kebencian. Dia tidak lahir lewat pertengkaran kita, karena itu, mengapa mereka harus menonton komedi liar rumah kita. Anak yang melihat orang tua nya bertengkar, bingung harus memihak siapa. Membela ayah, bagaimana ibunya. Membela ibu, tapi itu 'kan bapak saya.

Ketika anak mendengar ayah ibunya bertengkar (based on true story):
Ibu: "Saya ini cape, saya bersihkan rumah, saya masak, dan kamu datang main suruh begitu, emang saya ini babu?!!!"
Bapak: "Saya juga cape, kerja seharian, kamu minta ini dan itu dan aku harus mencari lebih banyak untuk itu, saya datang hormatmu tak ada, emang saya ini kuda????!!!!
Anak: "Yaaa ...ibu saya babu, bapak saya kuda .... terus saya ini apa?"

Kita harus berani berkata: "Hentikan pertengkaran!" ketika anak datang, lihat mata mereka, dalam binarannya ada rindu dan kebersamaan. Pada tawanya ada jejak kerjasama kita yang romantis, haruskah ia mendengar kata basi hati kita???

5. Kalau marah jangan lebih dari satu waktu shalat!
Pada setiap tahiyyat kita berkata: "Assalaa-mu'alaynaa wa 'alaa'ibaadilahissholiihiin" Ya Allah damai atas kami, demikian juga atas hamba hambamu yang sholeh.... Nah andai setelah salam kita cemberut lagi, setelah salam kita tatap isteri kita dengan amarah, maka kita telah mendustaiNya, padahal nyawamu ditangan Nya.

OK, marahlah sepuasnya kala senja, tapi habis maghrib harus terbukti lho itu janji dengan Ilahi ..... Marahlah habis shubuh, tapi jangan lewat waktu dzuhur, Atau maghrib sebatas isya... Atau habis isya sebatas....???
Nnngg.......Ah kayaknya kita sepakat kalau habis isya sebaiknya memang tidak bertengkar ... :)

6. Kalau kita saling mencinta, kita harus saling mema'afkan
Hikmah yang ini saya dapat belakangan, ketika baca di koran (resensi sebuah film). Tapi yang jelas memang begitu, selama ada cinta, bertengkar hanyalah "proses belajar untuk mencintai lebih intens". Ternyata ada yang masih setia dengan kita walau telah kita maki-maki.

Ini saja, semoga bermanfa'at. "Dengan ucapan syahadat itu berarti kita menyatakan diri untuk bersedia dibatasi". Selamat tinggal kebebasan tak terbatas yang dipongahkan manusia pintar.




http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/kamu-makin-cantik-kalau-marah.html

" Sekelumit Renungan......

hidup,
ada kalanya membuatmu resah,
ada kalanya mambuatmu terduduk seketika dan menangis sendiri,
ada kalanya membuatmu merasakan terlalu sukar untuk menempuhinya sendiri,
ada kalanya mahu sahaja engkau menyerah...kerana merasakan diri selalu kalah...

namun...ingatlah...
bahaw duka itu datangnya diiringi bahagia,
tangis itu diiringi tawa,
maka...bersabarlah...
carilah bahagia dalam dukamu,
berilah senyuman redha di saat kau diuji...
moga air mata yang kau alirkan disaat duka itu,
menjadi penyejukmu di 'sana'...

Abu Abbas Abdillah bin Abbas r.a. berkata, Suatu hari aku berada di belakang Rasulullah saw., lalu beliau bersabda,
"Wahai pemuda! Aku hendak mengajarimu beberapa kalimat: 'Jagalah ALLAH maka ia akan menjagamu; jagalah AlLLAH nescaya engkau akan mendapati-NYA bersamamu; bila engka memohon sesuatu, mohonlah kepadaNYA; bila engkau meminta pertolongan, minta tolonglah kepada ALLAH.
Ketahuilah bahawa seandainya seluruh umat ini berkumpul untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagimu, maka mereka tidak akan bisa memberi manfaat kepadamu kecuali sesuatu yang telah ditetapkan ALLAH S.W.T kepadamu. Dan seandainya seluruh umat ini berkumpul untuk memberikan sesuatu yang merugikanmu, maka mereka tidak akan bisa merugikanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan oleh ALLAH S.W.T terhadapmu.
Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah mengering tintanya.' "
(Hadith riwayat Tirmidzi)
Menurut riwayat selain Tirmidzi dijelaskan,
"Jagalah ALLAH,nescaya engkau akan bersamaNYA. Kenalilah ALLAH di waktu lapang, nescaya Ia mengenalimu di waktu susah. Ketahuilah bahawa segala perbuatan salahmu belum tentu mencelakaimu dan musibah yang menimpamu belum tentu akibat kesalahanmu. Ketahuilah bahawa kemenangan beserta kesabaran, kebahagiaan beserta kedukaan, dan setiap kesulitan ada kemudahan."




http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/sekelumit-renungan.html

AKIBAT MENGABAIKAH 'SHALAT'

Pada suatu kesempatan, Uqail bin Abi Thalib mengikuti perjalanan Rasulullah SAW. yang membuatnya semakin mantap memeluk agama Islam, setelah ia menyaksikan keajaiban-keajaiban.
Diantara keajaiban itu adalah :
Tiba-tiba saja seekor unta melompat dan berlari ke hadapan Rasulullah SAW. seraya berkata "Ya Rasulallah !, aku mohon perlindngan kepadamu dari ancaman majikanku". Belum selesai unta itu mengadu, dari belakang nampak datang seorang Arab Badui (kampung) dengan pedang terhunus di tangannya.
Melihat itu, Rasulullah SAW. langsung bertanya kepada badui itu ; "Hendak engkau apakan unta itu?" tanya Rasul.
Ya Rasulallah !, aku telah membelinya dengan harga yang mahal tapi dia tidak mau taat dan tidak jinak kepadaku. Aku pikir lebih baik di potong saja, lalu dagingnya akan aku sedekahkan kepada orang-orang yang membutuhkannya". Jawab Badui enteng.
Kemudian Rasulullah, bertanya kepada unta " "Hei unta mengapa kamu tidak taat kepada perintah majikanmu?".
Dengan masih agak gugup unta itu menjawab ;
"Wahai Rasulullah !, aku bukannya tidak mau taat apalagi bermaksud mendurhakainya tentang pekerjaan yang memang sudah menjadi kewajibanku. Tetapi aku menjadi enggan dan membangkang kepadanya disebabkan dia adalah termasuk orang-orang yang sering meninggalkan shalat, dan perbuatan buruknya. Aku takut kepada Allah jangan-jangan Allah menurunkan balak dan musibah serta siksa-Nya kepada mereka, sedang aku berada ditengah-tengah mereka" katanya rinci.

Si unta lalu melanjutkan ;
"Kalau saja mereka membuat janji kepada Engkau Rasul!, bahwa mereka tidak akan lagi meninggalkan shalat lima waktu, khususnya shalat Isya', maka akupun janji akan senantiasa patuh dan tunduk kepada perintahnya".
Akhirnya Nabi SAW. membuat perjanjian dengan orang Badui tersebut, bahwa dia tidak akan meninggalkan shalat Isya' lagi. Selain itu Nabi Muhammad SAW. menyerahkan unta itu kepada pemiliknya yaitu si Badui itu.
Kita simak sabda Rasulullah SAW. yang artinya ;
"Shalat yang paling dirasakan berat oleh orang-orang munafiq adalah shalat Isya' dan Shubuh. Kalau seandainya mereka mengetahui apa-apa (pahala) xang ada pada keduanya, mereka pasti akan mendatangi berjamaah walau dengan merangkak" (Muttafaquh 'Alaih).





http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/akibat-mengabaikah-shalat.html