Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Kamis, 16 Februari 2012

Cintaku Utuh Tak Tersentuh

Ku mencintamu utuh tak tersentuh….,
Jika ada yang bertanya, bagaimana aku memandang perkara jodoh, maka akan ku jawab, bagiku sama saja kau menanyakan keyakinanku tentang kematian..
dan kematian adalah rahasia-Nya yang tersembunyi dalam tabir keghaiban-Nya, dan tersimpan dengan indah dalam tiap lembar daun di lauhul mahfuzh..


Lalu apa yang ku khawatirkan? Dan kenapa pula ku harus mengejar? Tidak, aku tak sudi.. Ku katakan padamu wahai para wanita perhiasan terindah dunia..
Jangan pernah mengobral murah kehormatanmu untuk hal yang kau sendiri tak yakin kehakikiannya? Pahamkah maksudku?
Ku tanya padamu, pernahkah kau jatuh cinta? Ku akui, akupun juga… Tapi tak pantas bagi kita mengumbar rasa itu.. Rasa yg entah akan berlabuh di mana?Lalu pikirkan, jika dia yang kau cinta, yang mengganggu tidurmu, membuatmu menangis karena rindu, ternyata bukan atau mungkin tak kan pernah menjadi pendampingmu, atau bukan kau yang dia pilih? Tak malukah? Tak malukah?
Lalu, apa masih mampu kau tatap wajah suamimu kelak dengan cinta yang seutuhnya jika ternyata dulu kau pernah menaruh separuh hatimu pada lelaki lain… Wahai para lelaki, tak cemburukah? Tak cemburukah? Tak cemburukah kau jika saat ini wanita yang kau pilih kelak sedang menyerahkan hatinya pada lelaki selainmu, namun ternyata kau yang akan meminangnya.
Tak sakit hatikah bila ketika bersamamu, ternyata dia tengah membandingkanmu dengan sosok lain dalam hatinya? Tak sedihkah? Tak sakitkah? Tak cemburukah? Jika kau, para lelaki, menjawab 'ya' maka, itu pula yang kami, wanita, rasakan..
Takkan pernah bosan ku ingatkan, bahwa yang akan berlaku tetaplah ketetapan-Nya…. Sekuat apapun usaha kalian jika tak sejalan dengan kehendak-Nya, maka tak akan pernah terjadi.. . Lalu, buat apa kau mubazirkan waktumu? Untuk apa Kau kuras energi? Kerana apa kau habiskan airmatamu?.... untuk orang yang belum tentu menjadi milikmu? Untuk apa?
Dan ku katakan padamu. Mungkin kau yang akan memilihku belum ku cinta saat itu. Tapi ketahuilah, karena kau memilihku, kau ku cinta... Bukankah jatuh cinta adalah sebuah proses? Akan ada sebab, akan ada hal yang membuatku jatuh cinta padamu, dan kau pun akan mencintaiku.. Dan ketika itu terjadi, semua telah terangkai dengan indah dalam kerangka kehalalan, dalam ikatan pernikahan yang disebut mitsaqan ghalizhan..
Dan tak akan pernah ada ragu ku katakan kuserahkan cintaku UTUH TAK TERSENTUH, padamu.. Hanya padamu.. ya, hanya padamu dan untukmu duhai cintaku….


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/cintaku-utuh-tak-tersentuh.html

Teruntuk Muslimah

Jika engkau tidak berusaha menjadi seperti Fathimah, mengapa engkau berharap bisa mendampingi pemuda seperti Ali ?
Jika engkau tidak berusaha shalih seperti Rasulullah shalaAllahu ‘alaihi wassalam, mengapa engkau berharap mendapatkan wanita seperti ‘Aisyah ?
Berharap memang tak salah. Seorang pencuri sah – sah saja berharap anaknya tidak tumbuh menjadi pencuri. Ada salah satu saudara kita yang malas diajak sholat jama’ah ke masjid, malas mendatangi majelis ilmu malah menghabiskan waktu dalam hal yang sia-sia. Bahkan ada juga yang kurang menjaga pergaulannya, merasa bebas berhubungan dengan lawan jenis. Namun, mereka tidak akan menikah kecuali dengan istri/suami yang shalih/ah dan pandai dalam din. Mereka mendambakan suami/istri yang tidak pernah bergaul bebas dengan lawan jenis. Mereka menginginkan istri yang suci bagai bidadari turun dari surga.Sebagaimana pula saudari-saudari kita, mereka yang menginginkan suami yang selembut Abu Bakar, yang setegas `Umar Ibnul Khoththob, yang sekaya `Utsman Ibnul Affan, atau setangkas `Ali ibnu Abi Thalib.
Namun anehnya, bagi saudari-saudari kita tersebut, tidak ada usaha untuk memperbaiki diri semisal meniru kebijaksanaan Khadijah , kepandaian ‘Aisyah, ketangguhan Fathimah, atau keikhlasan Sumayyah.Begitu juga dengan saudara kita para ikhwan yang menginginkan istri sepandai para istri nabi, sebagus akhlaq muslimah di zaman Rasul, namun dalam dirinya tidak ada usaha untuk lebih shalih, lebih pandai, dan lebih menuju akhirat.Memang berharap itu tidak salah. Seorang pencuri sah – sah saja berharap anaknya tidak tumbuh menjadi pencuri,


namun apakah jikaanak tersebut tumbuh menjadi ‘ulama misalnya, apakah mampu membebaskan bapaknya dari hukuman penjara ? Apakah suami yang shalihdan istri yang shalihah bisa menyelamatkan kita dari Naar jika kita sendiri tidak berusaha menjauhi Naar ?
“ Allah telah menjadikan istri nabi Nuh dan istri nabi Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya dibawah pengawasan dua hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami. Lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminyaitu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah, dan dikatakan (kepada keduanya) `masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk` (neraka) “(QS. At Tahrim : 10)
“ Dan Allah menjadikan istri Fir’aun sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata ` Ya Rabbi, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim “(QS. At Tahrim :11)
“ (Dan ingatlah) Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan dalam rahimnya sebagaian dari ruh (ciptaan)Kami, dan dia membenarkan kalimat-kalimat Rabbnya dan kitab-kitabNya dan dia termasuk orang-orang yang ta’at”(QS. At Tahrim : 12)


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/teruntuk-muslimah.html

Pernikahan Sebuah Fitrah Kemanusiaan

Agama Islam adalah agama fithrah, dan manusia diciptakan Allah Subhanahu wa Ta’ala cocok dengan fitrah ini,


karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala menyuruh manusia menghadapkan diri ke agama fithrah agar tidak terjadi penyelewengan dan penyimpangan. Sehingga manusia berjalan di atas fithrahnya.  Perkawinan adalah fitrah kemanusiaan, maka dari itu Islam menganjurkan untuk nikah, karena nikah merupakan gharizah insaniyah (naluri kemanusiaan). Bila gharizah ini tidak dipenuhi dengan jalan yang sah yaitu perkawinan, maka ia akan mencari jalan-jalan syetan yang banyak menjerumuskan ke lembah hitam.
Firman AllAh Subhanahu wa Ta’ala , yang artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS: Ar-Ruum: 30).
A. Islam Menganjurkan Nikah
 Islam telah menjadikan ikatan perkawinan yang sah berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai satu-satunya sarana untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang sangat asasi, dan sarana untuk membina keluarga yang Islami. Penghargaan Islam terhadap ikatan perkawinan besar sekali, sampai-sampai ikatan itu ditetapkan sebanding dengan separuh agama. Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu berkata, telah bersabda Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang artinya: “Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi”. (HR: Thabrani dan Hakim).
B. Islam Tidak Menyukai Membujang
 Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras kepada orang yang tidak mau menikah. Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu berkata: “Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk nikah dan melarang kami membujang dengan larangan yang keras”. Dan beliau bersabda yang artinya: “Nikahilah perempuan yang banyak anak dan penyayang. Karena aku akan berbangga dengan banyaknya umatku dihadapan para Nabi kelak di hari kiamat”. (HR: Ahmad dan di shahihkan oleh Ibnu Hibban).
Pernah suatu ketika tiga orang shahabat datang bertanya kepada istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang peribadatan beliau, kemudian setelah diterangkan, masing-masing ingin meningkatkan peribadatan mereka. Salah seorang berkata: Adapun saya, akan puasa sepanjang masa tanpa putus. Dan yang lain berkata: Adapun saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan kawin selamanya …. Ketika hal itu didengar oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau keluar seraya bersabda, yang artinya: “Benarkah kalian telah berkata begini dan begitu, sungguh demi Allah, sesungguhnya akulah yang paling takut dan taqwa di antara kalian. Akan tetapi aku berpuasa dan aku berbuka, aku shalat dan aku juga tidur dan aku juga mengawini perempuan. Maka barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, maka ia tidak termasuk golonganku”. (HR: Bukhari dan Muslim).


Orang yang mempunyai akal dan bashirah tidak akan mau menjerumuskan dirinya ke jalan kesesatan dengan hidup membujang. Kata Syaikh Hussain Muhammad Yusuf: “Hidup membujang adalah suatu kehidupan yang kering dan gersang, hidup yang tidak mempunyai makna dan tujuan. Suatu kehidupan yang hampa dari berbagai keutamaan insani yang pada umumnya ditegakkan atas dasar egoisme dan mementingkan diri sendiri serta ingin terlepas dari semua tanggung jawab”.
Orang yang membujang pada umumnya hanya hidup untuk dirinya sendiri. Mereka membujang bersama hawa nafsu yang selalu bergelora, hingga kemurnian semangat dan rohaninya menjadi keruh. Mereka selalu ada dalam pergolakan melawan fitrahnya, kendatipun ketaqwaan mereka dapat diandalkan, namun pergolakan yang terjadi secara terus menerus lama kelamaan akan melemahkan iman dan ketahanan jiwa serta mengganggu kesehatan dan akan membawanya ke lembah kenistaan.
Jadi orang yang enggan menikah baik itu laki-laki atau perempuan, maka mereka itu sebenarnya tergolong orang yang paling sengsara dalam hidup ini. Mereka itu adalah orang yang paling tidak menikmati kebahagiaan hidup, baik kesenangan bersifat sensual maupun spiritual. Mungkin mereka kaya, namun mereka miskin dari karunia Alloh.
Islam menolak sistem ke-rahib-an karena sistem tersebut bertentangan dengan fitrah kemanusiaan, dan bahkan sikap itu berarti melawan sunnah dan kodrat Alloh Subhanahu wa Ta’ala  yang telah ditetapkan bagi makhluknya. Sikap enggan membina rumah tangga karena takut miskin adalah sikap orang jahil (bodoh), karena semua rezeki sudah diatur oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala  sejak manusia berada di alam rahim, dan manusia tidak bisa menteorikan rezeki yang dikaruniakan Alloh Subhanahu wa Ta’ala, misalnya ia berkata: “Bila saya hidup sendiri gaji saya cukup, tapi bila punya istri tidak cukup ?!”.
Perkataan ini adalah perkataan yang batil, karena bertentangan dengan ayat-ayat Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Alloh Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan untuk kawin, dan seandainya mereka fakir pasti Allah akan membantu dengan memberi rezeki kepadanya. Alloh Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan suatu pertolongan kepada orang yang nikah, dalam firman-Nya, yang artinya: “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS: An-Nur: 32).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menguatkan janji Allah itu dengan sabdanya, yang artinya: “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka, dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”.


 (HR: Ahmad 2: 251, Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits No. 2518, dan Hakim 2: 160 dari shahabat Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu).
Ibnu Mas’ud radliyallahu ‘anhu pernah berkata: “Jika umurku tinggal sepuluh hari lagi, sungguh aku lebih suka menikah daripada aku harus menemui Allah sebagai seorang bujangan”. (Tuhfatul ‘Arus hal. 20).


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/pernikahan-sebuah-fitrah-kemanusiaan.html

Renungan Para Muslimah

Ukhti Al-Muslimah ….. !
Wahai wanita yang tunduk di depan kekafiran, berkata : “Kamu adalah wanita terpelajar. Diantara kami ada seorang dokter, ada sastrawati, ada wartawati, ada dosen yang mengajar di negeri kalian. Islam tak pernah melarang sedikitpun hal itu, tak ada perbedaan lagi antara laki-laki dan wanita. Senangkah anda pada kami ?
Jawaban kami cukup menyitir Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. ” (QS. Al-Baqorah: 120).
Mereka berkata: “Cukup bagi saya dengan keIslamanmu terbatas pada ibadat ritual semata. Adapun ilmu anda, moral, tingkah laku, pakaian, ide, dan seluruh urusan dunia anda, wajiblah kamu mengikuti cara kami (kaum kafir)”
Sungguh telah nyata sabda Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Kamu akan mengikuti cara orang-orang sebelummu, sedikit demi sedikit, hingga andaikan mereka memasuki lobang biawak, kamu akan ikut masuk kedalamnya, kami berkata : Apakah mereka kaum Yahudi dan Nasrani ?, jawab Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Siapa lagi kalau bukan mereka.” (HR. Muslim)
Ukhti Al-Muslimah ……. !  
Kamu seharusnya memperhatikan pakaianmu dan berbuat serta wajib memiliki kepribadian Islam sebagaimana apa yang kamu dengar, lihat dan baca (ajaran Islam).
Sungguh sedikit orang yang berbuat dan mengajak kepada kebaikan, sebagaimana seruan seorang penyair Arab: “Wahai kamu yang selalu mengurusi badanmu. Betapa banyak usaha yang telah kamu lakukan. Apakah kamu mencari keuntungan dari sesuatu yang jelas rugi. Perhatikan jiwamu, sempurnakan keutamaannya, sebab kamu disebut manusia dengan jiwa, bukan karena tubuh jasadmu.”
Ukhti Al-Muslimah …….. !
Jadikan Khodijah, suri tauladan dan panutanmu dalam berjuang dengan harta dan jiwa. Jadikan Aisyah, tauladanmu dalam ilmu pengetahuan.


Jadikan keluarga Yasir, suri tauladan anti dalam kesabaran dan berpegang teguh pada agama Allah.
Wahai Ibu generasi mendatang,
perhatikan perkataan seorang penyair Arab: “Ibu adalah madrasah, jika anda persiapkan, berarti anda mempersiapkan generasi yang harum namanya.
Ibu adalah taman, jika ia selalu disiram, ia akan berdaun rindang. Ibu adalah ustadzah pertama, pengaruhnya sangat besar berbobot sepanjang masa.”
Ukhti Al-Muslimah …….. !
Andai mereka melihat bentuk tubuhmu tidak menarik lagi atau ketika usiamu telah senja, tua renta, apakah mereka masih memajang fotomu, di sampul-sampul majalah, buku dan semisalnya, walaupun kamu orang yang terpelajar ?. Masihkah mereka memintamu bekerja sebagai pramugari di salah satu pesawat, dengan dalih penghargaanmu terhadap wanita ?. Masihkah kamu temui orang yang memperjuangkan sempitnya ruang lingkup belajarmu ?.
Sesungguhnya mereka hanya ingin menikmati kecantikan wajah dan kemolekkan tubuh serta merdunya suaramu. Bila hal itu hilang darimu, maka merekapun pasti meninggalkanmu, seakan-akan kamu adalah sebuah barang yang sudah habis masa pakainya ( kata pepatah : habis manis sepah dibuang).

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu menunjuki kita ke jalan yang lurus. Amiin. Wallahu ‘Alam.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/renungan-para-muslimah.html

Untuk Perempuan

Perempuan…!!!
Dirimu tercipta dari tulang rusukku Adam. Benarkah?
anggukanlah kepadamu jika ya gelengkan pula bila tak sependapat
Perempuan...
Dirimu begitu sempurna dihadapan Tuhanmu
sempurna karena senyum mu, sempurna karena ikhlasmu mendidik putera puterimu
walaupun hal itu membunuh lambung dan tulang keringmu
Perempuan…!!
Sejatinya tempatmu adalah Mihrab yang lebar, luas dan suci
Namun tak jarang kaum mu sendiri yang meluncurkanmu
Sering pula kaum ku yang menyumpitkan mu


Perempuan…!!
Air matamu melahirkan kebohongan
Kau katakan dirimu bahagia, padahal sebaliknya
Kau katakan tidak apa-apa meski beban berat mendera
Perempuan…!!
Kau bohongi anakmu dengan sejuta kebohongan
Kau beri mereka makan, namun kau sendiri tak sempat mencicipinya
Kau beri suamimu kehangatan dan kenikmatan walau kau sendiri tak merasakannya
Kau biarkan perutmu bernyanyi asalkan anakmu tertawa dan tesenyum
Perempuan kau berdusta
Dusta yang menumpahkan airmataku
Dusta yang indah demi kebhagiaa
Dusta yang melahirkan tagisan anakmu yang berdharma

Tapi dibalik semua itu ada pengabdian yang tulus , , ,
Pengabdian yang semata mata demi ridho Allah

Wahai perempuan
aku mencintai dirimu akan tetapi, hatiku mencintai Allah
Aku mengharapkan kasih sayangmu, tetapi aku hatiku mengharapkan kasih sayang Allah
Aku inginhidup mati bersamamu, akan tetapi hatiku ingin mati di jalan yang diridhoi Allah


Maka dari semua itu sebelum kita saling menyayangi marilah sama-sama kita mencari jalan menuju pada ridhoi Allah supaya kasih sayang dan kerinduan semua insan akan diberi rahmat dan karunia di jalan yang benar, dan janganlah membiarkan kerinduanmu kepada yang bukan hakmu.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/untuk-perempuan.html

Cantiknya Wanita

Cantiknya seorang wanita itu sebagai GADIS
Bukan karena merah kilauan lipstik
Pada bibir memekar senyuman kosmetik
Tetapi pada kepribadian terpelihara
Kelembutan kesopanan menghiasi jiwa

Cantiknya seorang wanita itu sebagai REMAJA
Tidak pada kulitnya mulus menggebu
Untuk menggoda pandangan nafsu mata
Tetapi pada kehidupan terjaga
Dari menjadi mangsa dunia

Cantiknya seorang wanita itu sebagai HAWA
Tidak karena bijak meruntuhkan iman kaum Adam
Sehingga turunkan insan ke dunia
Tetapi menjdi pembakar semangat pejuang agama
Menjadi penunjang perjuangan syuhada

Cantiknya seorang wanita itu sebagai ANAK
Tidak menjerat diri pada lembah kedurhakaan
Mengalir mutiara di kelopak mata


Tetapi menjadi penyelamat ibu bapak
Pada hari kebangkitan bermula

Cantiknya seorang wanita itu sebagai ISTERI
Bukan hanya dalam rumahtangga
Tetapi sentiasa bersama
Menempuh badai disisi suami tercinta

Cantiknya seorang wanita itu sebagai MENANTU
Bukan karena kemewahan dimata
Menjadi penghibur hati permata kehidupan

Cantiknya seorang wanita itu sebagai IBU
Bukan terletak pada kebangkitan anak
Tetapi dibawah lembayung kejayaan
Membuai anak dikala suami menjalin impian

Cantiknya seorang wanita itu sebagai MERTUA
Tidak karena berjaya menjadi permaisuri istana
Tetapi jalinan kasih sayang
Tulus hati membagi kasih setara pada semua


Cantiknya seorang wanita itu sebagai NENEK
Bukan memberi harta dunia
Sehingga generasi lupa
Tetapi menjadi pada pembimbing
Menjaring teladan para anbiya pada anak bangsa

Cantiknya seorang wanita itu sebagai WARGANEGARA
Bukan karena menyandang puncak dunia
Tetapi bijak menangkis rintangan
Peka membela nasib dan harkat negara
Menjadi tulang belakang keteguhan semua

Cantiknya wanita itu sebagai INTELEKTUALIS
Bukan karena menjadi sebutan
Sehingga menjulang keegoan
Tetapi dalam mencari ilmu
Menyala obor mewangi setinggi profesi

Cantiknya wanita itu sebagai MUSLIMAH
Bukan karena keindahan paras rupa
Sehingga menjadi fitnah


Tetapi berpegang Akidah Solehah
Dibalik tirai jiwa
Menggenggam rindu kekasih pasrah di atas sajadah
Mengharap keridhaan kehidupan dunia akherat.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/cantiknya-wanita.html

Renungan Berhias Diri

Berhias adalah hal yang lumrah dilakukan oleh seorang manusia, entah lelaki atau wanita bahkan banci. Islam sebagai agama yang sesuai dengan naluri manusia tentu saj tidak menyepelekan masalh berhias.Sehingga masalh berhias ini tentu saja sudah di bahas dalam syariat Islam. Sehingga berhias ini bisa menjadi amal shaleh ataupun amalan salah, tergantung sikap kita mau atau tidak mengindahkan kaedah syariat tentang berhias.
Semoga memberikan manfaat bagi kita dengan adanya artikel ini, yang berupaya menuturkan beberapa kaedah dan disiplin dalam berhias yang dibolehkan, agar dapat menjadi barometer setiap kali wanita akan berhias, baik dengan menggunakan hiasan klasik maupun moderen, dimana para ulama belum menyebutkan pendapat tentang hiasan itu.
Kaedah pertama: Hendaknya cara berhias itu tidak dilarang dalam agama kita segala bentuk perhiasan yang dilarang oleh Alloh Azza wa Jalla dan Rasulnya, berarti haram, baik Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam telah menjelaskan bahayanya kepada kita maupun tidak.
Kaedah kedua: Tidak mengandung penyerupaan diri dengan orang kafir ini kaedah terpenting yang harus dicermati dalam berhias. Batas peyerupaan diri yang diharamkan adanya kecendrungan hati dalam segala hal yang telah menjadi ciri khas orang kafir, karena kagum dengan mereka sehingga hendak meniru mereka, baik dalam cara berpakaian, penampakan, dan lain-lain. kalaupun pelakunya mengaku tidak bermaksud menirukan orang kafir, namun penyebabnya tetap hanyalah kekerdilan dirinya dan hilangnya jati diri sebagai muslim yang berasal dari kelemahan dari akidahnya. Anehnya, seorang muslim terkadang mengamalkan suatu amalan yang memiliki dasar dalam ajaran syariat kita, tetapi kemudian ia berdosa dalam melakukannya, karena ia berniat menirukan orang kafir.
Kaedah ketiga: Jangan sampai menyerupai kaum lelaki dalam segala sisinya.
Kaedah keempat: Jangan berbentuk permanen sehingga tidak hilang seumur hidup
Kaedah kelima: Jangan mengandung pengubahan ciptaan Alloh Azza wa Jalla.
Kaedah keenam: Jangan mengandung bahaya terhadap tubuh.
Kaedah ketujuh: Jangan sampai menghalangi masuknya air ke kulit, atau rambut terutama yang sedang tidak berhaid
Kaedah kedelapan: Jangan mengandung pemborosan atau membuang-membuang uang.


Kaedah kesembilan: Jangan membuang-buang waktu lama dalam arti, berhias itu menjadi perhatian utama seorang wanita
Kaedah kesepuluh: Penggunaannya jangan sampai membuat si wanita takabur, sombong dan membanggakan diri dan tinggi hati dihadapan orang lain
Kaedah kesebelas: Terutama, dilakukan untuk suami. boleh juga ditampakkan dihadapan yang halal melihat perhiasannya sebagaimana difirmankan oleh Alloh Azza wa Jalla dalam Al-Qur''an ayat 31 dari surat An-Nur
Kaedah keduabelas: Jangan bertentangan dengan fitrah
Kaedah ketigabelas: Jangan sampai menampakan aurat ketika dikenakan. Aurat wanita dihadapan sesama wanita adalah dari mulai pusar hingga lutut namun itu bukan berarti seorang wanita bisa dengan wanita menampakan perut punggung atau betisny dihadapan sesama wanita tetapi maksudnya adlah bila diperlukan, seperti ketika hendak menyusukan anak atau mengangkat kain baju unutk satu keperluan sehinggan sebagian betisnya terlihat, dst. Adapu bila ia sengaja melakukannya karena mengikuti mode dan meniru wanita-wanita kafir, tidak dibolehkan. Wallahu''alam. Dan terhadap kaum laki-laki adalah seluruh tubuhnya tanpa terkecuali..
Kaedah keempat belas: Meskipun secara emplisit, jangan sampai menampakan postur wanita bagi laki yang bukan mukhrim menampakan diri wanita dan menjadikannya berbeda dari wanita lain, sehingga menjadi pusat perhatian. Itulah yang dinamakan: jilbab modis.
Kaedah kelima belas: Jangan sampai meninggalkan kewajibannya, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian wanita pada malam penggantin mereka atau pada berbagai kesempatan lainnya. Inilah beberapa kaedah penting bagi wanita dalam berhias sebatas yang nampak bagi penulis dari nash-nash syari'at dan pernyataan para ulama hendaknya setiap wanita menghadapkan diri kepada masing-masing kaedah ini ketika berhias. Satu saja yang hilang, maka berati ia dilarang berhias dengan cara itu. Wallahu 'alam .


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/renungan-berhias-diri.html

Renungan Pernikahan

Tidak ada yang salah manakala seorang muslimah merindukan cinta dan kasih sayang dari seseorang yang diharapkan akan menjadi pendamping hidupnya. Setiap insan termasuk seorang muslimah pun berhak dan lumrah untuk merasakan kerinduan semacam itu. Meskipun tak terungkap secara lisan, penantian dan impian untuk menggapai sebuah mahligai pernikahan adalah puncak gelisah dan kerinduan yang merupakan salah satu bentuk ujian seorang gadis muslim.
Ibarat sekuntum bunga yang sedang mekar atau bahkan telah mekar dan matang dalam waktu yang sudah cukup lama, adanya kecenderungan untuk disentuh oleh si kumbang jantan yang menawan dan memberikan sari madunya adalah adalah salah satu fitrah yang lumrah dirasakan oleh dirasakan oleh seorang gadis. Sayangnya, saat ini banyak sekali dan semakin banyak kumbang-kumbang jantan yang hanya mengobral rayuan gombal, kata-kata picisan, hanya menggoda, bahkan hanya ingin menghisap sari madu dari sang gadis saja, setelah dapat ia terbang dan menghilang entah kemana. Sedikit sekali kumbang-kumbang jantan yang bersedia berjuang untuk membawa sang gadis dengan jalan yang diridhoi oleh Allah swt, yaitu sebuah jalan pernikahan.
Pernikahan merupakan sebuah ikatan suci, maka sudah sepatutnyalah setiap langkah untuk mencapainya pun harus dilakukan dengan cara yang suci. Manakala seorang gadis telah merasakan kerinduan akan seorang pendamping hidup, artinya secara sadar maupun tidak ia telah melangkahkan kakinya pada salah satu jalan yang akan menghantarkan pikiran dan hatinya pada sebuah mahligai pernikahan. Untuk itu, hendaknya ia senantiasa berjaga dengan kuat dan berhati-hati dalam setiap langkah. Jangan sampai ada noda yang tercecer dan mengotori jalan yang suci ini hingga tiba saat yang dinanti-nanti, yaitu ketika Allah meridhoi dan mewujudkan sebuah pernikahan indah dan suci yang selama ini didambakan.
Memang, penantian tidaklah membutuhkan tenaga yang ekstra besar. Namun, sebagian besar manusia pun mengakui bahwa penantian adalah  salah satu pekerjaan yang sangat melelahkan. Terlebih lagi penantian untuk sebuah pernikahan, ini merupakan sebuah penantian besar yang sangat melelahkan. Karena, dalam penantian inilah syaithon-syaithon dalam bentuk nafsu dan syahwat senantiasa menghampiri. Manakala seorang gadis tengah berada dalam lelahnya sebuah penantian, maka pada saat itulah syaithon-syaithon sedang menatapnya sebagai sebuah sarapan pagi yang lezat dan siap untuk disantap. Oleh karena itu, seorang muslimah hendaknya benar-benar mengerti hal-hal yang sebaiknya ia lakukan dalam masa penantiannya. Dengan demikian, penantiannya untuk sebuah pernikahan yang indah dan suci tidak akan sia-sia, dan Allah akan memberikannya seorang pendamping Robbani dalam pernikahan yang telah menjadi impian.



Pernikahan adalah awal dari sebuah kehidupan dan perjalanan hidup yang baru. Idealnya, perjalanan panjang hendaknya disertai dengan bekal yang benar dan cukup. Demikian pula dengan pernikahan, membutuhkan bekal yang tidak sedikit dan sembarangan. Berikut ini adalah langkah-langkah yang sepatutnya dilakukan dan diistiqomahkan oleh seorang muslimah dalam penantiannya untuk menuju sebuah pernikahan yang diridhoi oleh Allah swt. Langkah-langkah inilah yang insya Allah akan menjadi bekal untuk berlayar di atas lautan dan gelombang kehidupan dengan ombak dan badai yang selalu mengintai. Langkah-langkah inilah yang akan menjadi kompas dan bahan bakar untuk perahu pernikahan.
1.    Meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah
Menantikan seorang lelaki sholih yang akan meminang dan menyandingnya dalam sakralnya pernikahan memang akan memancing datangnya berbagai bentuk godaan. Untuk itulah, seorang muslimah hendaknya terus meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya (baik ibadah fardhu maupun sunnah) untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Insya Allah, dengan peningkatan ibadah ini Allah akan memberikan kekuatan dan pertolongannya untuk menghadapi godaan-godaan yang mencoba untuk menggoyahkan dan memikatnya.
2.    Istiqomah dalam doa dan tawakal
Sesungguhnya, segala sesuatu yang terjadi maupun yang tidak terjadi adalah hanya atas kehendak Allah swt semata. Rizki, maut, dan juga jodoh, itu semua berada dalam genggaman Allah swt, tidak akan ada yang mampu merubahnya kecuali Dia. Dan sebagai manusia, yang diwajibkan hanyalah berusaha dan berdoa dengan sebaik-baiknya. Kemudian bertakwakallah kepada-Nya, serahkan dan percayakan segala keputusan final hanya kepada-Nya. Janganlah pesimis dan berburuk sangka kepada Allah, karena Allah akan mengikuti persangkaan hamba-Nya.
“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqoroh: 153)
Istiqomahlah dalam berdoa agar diberikan pendamping hidup yang sholeh, dan dikaruniakan sebuah pernikahan yang barokah sehingga membawa kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Yakinlah bahwa Allah lebih mengerti apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Dan yakinlah, bahwa Allah hanya akan memberikan yang terbaik kepada hamba-Nya.
3.    Mempersiapkan diri
Meskipun dinanti-nanti, namun pernikahan bukanlah hal sepele yang dapat dicapai dan dijalani dengan sembarangan atau asal mau saja. Ketika seorang wanita telah memasuki pintu pernikahan, maka secara otomatis kewajibannya pun telah bertambah (demikian pula halnya dengan laki-laki).


Maka dari itu, hendaknya seorang muslimah senantiasa mempersiapkan dirinya sebelum seorang pangerang yang diutus oleh Allah swt datang untuk menjemput dan membawanya menuju istana pernikahan yang sakral.
Teruslah membekali diri dengan ilmu, khususnya ilmu agama, dan terutama ilmu agama yang berkaitan dengan masalah kerumah tanggaan. Selain itu, seorang muslimah juga harus membekali dirinya dengan keterampilan berumah tangga. Dan bekal yang terakhir adalah mempersiapkan diri untuk menjadi seorang isteri sholihah yang taat dan senantiasa menyenangkan hati suami.
Saudariku, pernikahan adalah dambaan bagi setiap insan, tidak terkecuali seorang muslimah. Dan menunggu pangeran sholih yang akan menjemputnya menuju mahligai pernikahan yang sakral, bukanlah perjuangan yang ringan. Gelisah, gundah, tanda tanya, harap, cemas, semua membaur menjadi satu. Namun, sekali lagi pernikahan bukanlah ikatan yang dapat dijalin dengan “mau” saja. Untuk menuju pernikahan yang barokah, dibutuhkan bekal-bekal yang benar dan cukup. Jangan sampai kita kehabisan bahan bakar ataupun perbekalan ketikan sedang menyelami lautan pernikahan. Terlebih lagi menyelami lautan pernikahan tanpa membawa bekal, anda akan kelaparan dan kehausan. Jangan sampai anda melupakan peta dan kompas manakala hendak menjelajahi belantara pernikahan.
Saudariku, rindukanlah sebuah pernikahan sakinah, mawaddah, warrohmah. Rindukanlah seorang pendamping hidup yang akan membawa ikatan pernikahan mulia di dunia dan akhirat. Dan tidaklah sebuah pernikahan akan sakinah, mawaddah, warrohmah, melainkan dengan kita memperjuangkannya di jalan yang diridhoi oleh Allah, melainkan kita masuki pintu pernikahan tersebut dengan menyebut asma Allah. Dan tidaklah senuah pernikahan akan sakinah, mawaddah, warrohmah, kecuali kita menjalankannya dengan bekal yang cukup, dengan bekal yang benar. Allah, adalah pangkal tolak dan arah melangkah kita dalam menanti dan mengemudikan sebuah pernikahan.
Pernikahan yang barokah adalah pernikahan yang dilandasi dengan nilai-nilai iman dan takwa. Hanya pernikahan yang barokahlah yang akan memberikan kebagiaan dunia dan akhirat. Pernikahan dibawah naungan islam, pernikahan dibawah naungan Allah adalah pernikahan yang menjadi dambaan orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah. Tiga langkah di atas merupakan secuil ikhtiar yang jika direalisasikan dengan penuh keikhlasan, kesabaran, dan keistiqomahan, insya Allah akan menjaga diri kita dari godaan-godaan yang menerpa manakala berada disebuah jalan menuju pernikahan. Dan insya Allah akan menjadi bekal yang sangat bermanfaat dalam mengaruhi bahtera pernikahan kelak.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/renungan-pernikahan.html

== Semua itu Tidak Sama ==

Semua itu tidak sama Akhi.. Semua itu tidak sama Ukhti.. 
 Iya, setiap orang bebas mengungkapkan pendapatnya yang menurutnya ia Benar. Tapi, semua itu tidaklah sama.


Opini masyarakat yang telah terbentuk dan melekat seolah menjadi sebuah paradigma bahkan mitos yang turun-temurun bahwa pengalaman selalu menjadi guru yang terbaik. Walau terkadang sejarah pun pernah menceritakan hal yang tidak sejalan dengan paradigma dari opini masyarakat yang telah terbentuk dari sekian waktu dan sekian generasi temurun.
Hampir mayoritas masyarakat kerapkali mengetahui paradigma-paradigma bentukan hingga menjadi mitos yang kerap mempengaruhi pola pikir seseorang dalam menyikapi sesuatu. Aspek tersebut baik dari suku etnis tertentu jika disandingkan dengan etnis lainnya, sisi zodiak, sisi adat maupun budaya yang hingga sebagian terbentuk menjadi nilai keluhuran dalam suatu masyarakat. Boleh jadi hal tersebut jika disepadankan dengan unsur agama boleh jadi bernilai tidak syar’i. Wallahu a’lam.
kesemuanya itu saya menyebutnya hal ini dengan ”semua itu tidak sama”.
Berikut sedikit  penjabaran temuan analisis yang saya temukan dilihat dari berbagai aspek kehidupan.
Hampir sebagian umum masyarakat mengatakan manusia mengkonsumsi makanan yang baik & umum adalah 3x sehari. Apakah cukup benar pola makan itu yang terbaik?
Ternyata, semua itu tidak sama..
Pola Makan Terbaik, Dua Kali Sehari

Bahkan Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya terkait pola makan yang baik itu adalah:
“Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk bernafasnya.” (HR. Ahad, Ibnu Majah)
Di dalam Al-qur’an pun menjelaskan :
… Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya ALLAH tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-A’raaf [7]: 31)
Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan apabila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan). (Muttafaq Alaih)



Rata-rata waktu tidur yang dibutuhkan orang dewasa sekitar 8 jam per hari. Kalau jumlah ini tidak dipenuhi, setiap kekurangan waktu tidur akan menjadi utang. Dan utang, tentu akan menjadi beban bagi tubuh. Untuk melunasinya bisa dengan menyiasati waktu tidur.
Ternyata, Semua itu tidak sama.
Teori tidur 8 jam yang selama ini kita kenal tidak sepenuhnya benar. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa orang yang hanya tidur 4-5 jam sehari, bisa tetap sehat, energik, dan tidak terlihat seperti orang yang kurang tidur. Bahkan National Sleep Foundation (NSF) menemukan fakta bahwa 74 persen orang dewasa Amerika hanya tidur beberapa malam dalam sepekan, 39 persen di antaranya tidur kurang dari 7 jam tiap malam, walaupun juga lebih dari 37 persen mengantuk sepanjang hari hingga akhirnya mengganggu aktivitas seharian.
Tapi, Semua itu tidak sama.
“Bahwasanya Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam tidur pada awal malam dan bangun pada pengujung malam, lalu beliau melakukan shalat”.(Muttafaq `alaih)
Mandi Malam Bukan Penyebab Rematik
mandi malam hari dengan air dingin tidak akan menyebabkan rematik. Bahwa rematik adalah penyakit yang hanya menyerang orang lanjut usia juga ternyata pandangan yang salah. fakta-fakta lain seputar penyakit rematik yang dirangkum oleh para ahli dari Pfizer dengan membaca artikel ini.

Kaya = Bahagia
Mendapatkan banyak uang dan membuat seseorang lebih kaya, belum tentu membuat yang bersangkutan bahagia. Berdasarkan penelitian dari University of Warwick dan Cardiff University, Inggris Raya menemukan bahwa kebahagiaan seseorang ternyata tergantung pada tingkat sosialnya. Hasil penelitian itu menunjukkan, jika seseorang pendapatannya meningkat itu belum tentu membuatnya bahagia jika tak mengubah posisi sosialnya. Untuk membuatnya bahagia, pendapatan itu harus menjadikannya lebih kaya dari rekan-rekannya atau para tetangganya.
"Seseorang dengan pendapatannya 1 juta dolar AS (sekitar Rp 920 juta) setahun belum tentu bahagia jika ia tahu temannya berpendapatan 2 juta dolar AS (sekitar Rp1,8 miliar) setahun," ujar Chris Boyce, peneliti dari University of Warwick, yang meneliti masalah itu. Hasil penelitian itu menunjukkan, jika seseorang pendapatannya meningkat itu belum tentu membuatnya bahagia jika tak mengubah posisi sosialnya.


Untuk membuatnya bahagia, pendapatan itu harus menjadikannya lebih kaya dari rekan-rekannya atau para tetangganya.
Hasil penelitian itu menunjukkan, jika seseorang pendapatannya meningkat itu belum tentu membuatnya bahagia jika tak mengubah posisi sosialnya. Untuk membuatnya bahagia, pendapatan itu harus menjadikannya lebih kaya dari rekan-rekannya atau para tetangganya.
Hasil penelitian lain yang dipublikasikan pada 1 Juli 2010 menunjukkan hal yang mirip. Penelitian yang meliputi 136.000 orang dari 132 negara itu menunjukkan bahwa tidak berarti negara yang masyarakatnya lebih kaya, masyarakatnya lebih bahagia. Amerika Serikat yang penduduknya rata-rata paling kaya di dunia hanya menempati urutan ke-16 di antara 132 negara di dunia dalam soal kebahagiaan. Uang memang membuat mereka lebih kaya tetapi belum tentu membuatnya lebih bahagia.
Ada juga negara seperti Korea Selatan dan Rusia yang dari pendapatan masyarakatnya tinggi tapi mereka kurang menikmati hidup sehingga dalam urutan kebahagiaan itu mereka berada di bawah. Urutan pertama diduduki Denmark. Kuncinya karena masyarakat Denmark lebih berpikiran positif dan lebih bisa menikmati hidup sehingga mereka lebih berbahagia.
 
Semua itu tidak sama.
Yang lebih tua yang lebih bijak yang lebih berpengalaman..yang lebih benar??
Banyak Orang dewasa berkata bahwa semua orang yang lebih tua, tentunya lebih berpengalaman dan lebih bijak dalam menyikapi kehidupan. Walau mungkin hal tersebut ada benarnya,
Tapi, Semua itu tidak sama.
Sejarah telah mengungkapkan tidak semua seseorang yang lebih tua dan berpengalaman itu selalu benar hal ini dibuktikan oleh tokoh-tokoh besar dunia lalu seperti Albert Enstein yang saat kecil suka melamun. Menurut guru-gurunya di Jerman, Enstein akan gagal di bidang apapun, dan lebih baik tidak bersekolah. Namun Enstein berusaha hingga menjadi ilmuwan terbesar sepanjang sejarah.
Selain itu pula, Winston Churchil, pahlawan Inggris dan salah seorang orator ulung yang lemah dalam banyak pekerjaan di sekolah, dan kalau berbicara ia cadel dan gagap. Selain itu,Thomas Alfa Edison yang memiliki 1033 hak patern, juga pernah dipukul gurunya karena banyak bertanya, sehingga dianggap mempermainkan sang guru. Edison sering dihukum, hingga ia akhirnya hanya bisa mengenyam pendidikan sekolah selama tiga bulan saja.Bukankah secara psikis setiap orang harus serta memiliki semangat pantang menyerah.


Kala itu Thomas Alva Edison sempat ditanya tentang ribuan kegagalannya, Thomas Alva Edison menjawab, “Saya tidak gagal, tapi menemukan 9994 cara yang salah dan hanya satu yang berhasil. Saya pasti sukses karena telah kehabisan percobaan yang gagal.”
Cobalah kita refleksikan pula pesan tersirat dari seorang  Aa’ Gym itu sendiri dalam kesaksiannya tentang kedewasaan dalam menyikapi sesuatu.
Titik balik Aa’ Gym
Curhat Aa’ Gym tentang adik kandungnya yang juga merupakan titik balik Aa’Gym:

Curhat Aa’gym tentang perubahan titik balik dirinya :$0D

Yang berpendidikan itu lebih cerdas, lebih sukses dan lebih terhormat
Hampir semua manusia (orang bijak) di muka bumi ini sepakat berpendapat Pendidikan itu sangatlah penting. Namun, Tidak sedikit pula sebagian besar manusia di muka bumi ini yang beranggapan bahwa dengan orang yang memiliki Strata Pendidikan tersebut memiliki output jauh lebih cerdas, jauh lebih sukses (berhasil) dan jauh lebih terhormat..
Hmmfft..Semua itu tidak sama Akhi.. Semua itu tidak sama Ukhti...
Walaupun Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan ini, namun semua itu tidaklah menentukan bahwa seseorang tersebut pasti akan jauh lebih cerdas, jauh lebih sukses dan tentunya jauh lebih terhormat..
Mari kita berselancar menjelajahi pembuktikan paradigma yang sudah melekat ini..di mata masyarakat ini bahwa Yang berpendidikan itu lebih cerdas dan lebih sukses?? 
Pembuktian ini bukanlah mencari pembenaran, melainkan mengkaji penemuan bahwa semua itu tidaklah harus selalu sama dengan apa yang kita pikirkan...
Seperti kita ketahui, semua orang tua pastinya menginginkan anak-anak mereka untuk berhasil dalam hidup; Itu sebabnya orangtua yang bijak sudah selayaknya memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka.


Namun, terlepas dari keberhasilan atau tidak, kita kembalikan kembali dari potensi pola berpikir,kemampuan berusaha dengan sungguh-sungguh, memiliki ide dan tindakan kreatif, inovatif dan bertindak cepat dalam memutuskan masalah bagi sang anak hingga ia tumbuh menjadi dewasa sesuai dengan apa yang telah sang anak lakukan selama hidupnya hingga tumbuh dewasa.
Jika anda percaya bahwa gelar, ijazah, atau pendidikan tinggi bisa selalu menghantarkan anda pada kesuksesan dan kekayaan. Ternyata, sejarah pun telah menorehkan pembuktiannya bahwa masih terdapat sekumpulan orang yang tanpa harus memiliki pendidikan yang tinggi ia bisa meraih kecerdasan dan kesuksesan dalam hidup ini, mereka diantaranya adalah Bob Sadino (pengusaha agribisnis), Theresia Widia Soerjaningsih (rektor Ubinus), Purdi E. Chandra (grup Primagama), Sofia Achmad (direct seller), Andrie Wongso (pengusaha dan motivator), Ida Kuraeny (top agen asuransi dan public speaker), Liem Lie Sia (top agen asuransi dan public speaker), Lisa Kuntjoro (top agen asuransi), Sunarno (leader MLM), Gede Prama (inspirator dan public speaker), dan Billi P.S. Lim (motivator).
Purdi E. Chandra, Direktur Utama Yayasan Primagama mengungkapkan bahwa untuk menjadi seorang entrepreneur sejati, tidak perlu IP tinggi, ijazah, apalagi modal uang. “Saat yang tepat itu justru saat kita tidak punya apa-apa. Pakai ilmu street smart saja. Cerdas di lapangan, di jalanan.
Orang yang akademik, sekolahnya pintar, IP atau nilai tinggi, dia terkadang tidak berani menentang teori. Seolah menjadi robot. Padahal hidup dia itu bukan di masa lalu. Hidup dia itu kan di masa mendatang, dan itu serba berubah cepat. Tidak ada yang sama dengan teori yang dia pelajari. Teori itu kan hasil temuan. Kenapa kita tidak bisa menemukan sendiri? Ujarnya.
Yang lebih berpendidikan, lebih terhormat???
Sejarah di Indonesia pun telah membuktikan bahwa seseorang yang berpendidikan tidak semua terhormat maupun terpandang baik di sisi pandangan manusia maupun Alloh SWT. Wallahu a’lam.
Berapa banyak koruptor yang telah memiliki Pendidikan tinggi namun saat ini mengenyam pendidikan di balik jeruji. Bahkan seorang yang hafidz qur’an pun sekalipun..tanpa ada maksud menggurui ataupun membuka aib..semoga semua hal ini bisa menjadi ibroh bagi kita semua..bahwa sesungguhnya dalam hidup ini tidak ada manusia yang sempurna dan harus selalu sejalan dengan apa yang kebanyakan orang pikirkan..Saya menyebutnya hal ini, Semua itu tidak sama

Bukankah sesungguhnya tingkat kecerdasan dan kesuksesan seseorang ditentukan pula oleh gaya (pola) berpikir seseorang tersebut??? Pada saat seseorang melakukan sesuatu tindakan tentunya akan didasari dari cara seseorang tersebut berpikir. Hasil dari tindakan seseorang tersebut menyatakan buah dari pemikiran seseorang. Dari situlah sesungguhnya letak pentingnya bagaimana cara berpikir yang baik dan benar. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita sanggup memaksimalkan cara berpikir kita sebagai suatu anugerah yang sangat besar..
Pernahkah pula kita mengamati bagaimana gaya berpikir orang-orang yang jenius dan kreatif di ilmu pengetahuan, kesenian, dan industri-industri sepanjang sejarah??
Sedikit ilustrasi, Leonardo da Vinci percaya bahwa untuk menambah pengetahuan tentang suatu masalah dimulai dengan mempelajari cara menyusun ulang masalah tersebut dengan berbagai cara yang berbeda. Ia merasa bahwa pertama kali melihat masalah itu terlalu prubasangka. Seringkali, masalah itu dapat disusun ulang dan menjadi suatu masalah yang baru. Jadi, lihatlah persoalan anda dengan berbagai cara yang berbeda dan cari perspektif baru yang belum pernah dipakai oleh orang lain.
Albert Einstein ketika memikirkan suatu masalah, ia selalu menemukan bahwa perlu untuk merumuskan persoalannya dalam berbagai cara yang berbeda-beda yang masuk akal, termasuk menggunakan diagram-diagram. Ia membayangkan solusi-solusinya dan yakin bahwa kata-kata dan angka-angka tidak memegang peran penting dalam proses berpikirnya.
Thomas Alva Edison yang memegang 1.093 paten. Dia memberikan jaminan produktivitas dengan memberikan ide-ide pada diri sendiri dan asistennya. Dilain hal berbeda, dalam studi dari 2.036 ilmuwan sepanjang sejarah, Dekan Keith Simonton, dari University of California di Davis, menemukan bahwa ilmuwan-ilmuwan yang dihormati tidak hanya menciptakan banyak karya-karya terkenal, tapi banyak yang buruk. Mereka tidak takut gagal, atau membuat kesalahan besar untuk meraih hasil yang hebat. Yang terpenting adalah Produktivitas.
Bilamana kita mencoba sesuatu dan gagal, kita akhirnya mengerjakan sesuatu yang lain. Hal ini adalah prinsip pertama dari sebuah ke”kreatifan”.
Kegagalan dapat menjadi produktif hanya jika kita tidak terfokus pada satu hal sebagai suatu hasil yang tidak produktif. Sebaliknya, menganalisa proses, komponen-komponen dan bagaimana anda dapat mengubahnya untuk memperoleh hasil yang lain. Jangan bertanya, Mengapa saya gagal?? melainkan ?Apa yang telah saya lakukan??
Akhi & Ukhti..Semua permasalahan & kejadian tidaklah harus selalu diselesaikan dengan cara yang sama pula. Kesuksesan dan keberhasilan seseorang dalam kehidupan tidaklah selalu ditentukan dari pengalaman dan kenangan akan prestasi yang pernah ia raih. Melainkan berpikirlah dengan cara yang cerdas..karena,


Semua itu tidak sama
Let’s we’re think out of the box.
Semoga semua ini dapat menjadi hikmah bagi kita semua. Aku menyebutnya substansi hal ini bahwa Semua itu tidak sama.

***************
"Seberapa besar kesuksesan Anda bisa diukur dari seberapa kuat keinginan Anda, setinggi apa mimpi-mimpi Anda, dan bagaimana Anda memperlakukan kekecewaan dalam hidup Anda.” Robert Kiyosaki, motivator asal Amerika Serikat"
"Perlu 20 tahun untuk membangun reputasi dan cukup 5 menit untuk menghancurkannya. Jika Anda berpikir tentang hal ini, Anda akan melakukan sesuatu dengan cara berbeda.” Warren Buffett, investor dan pengusaha Amerika Serikat"
""Tanpa terus-menerus tumbuh dan berkembang, kata-kata seperti kemajuan, prestasi, dan sukses tak punya arti apa-apa.” Benjamin Franklin (1706—1790), ilmuwan, filsuf, penulis, dan penemu asal Amerika Serikat"
""Hidup tidak akan hidup jika Anda tidak membuat kesalahan.” Joan Collins, artis Inggris"
""Jangan biarkan keadaan mengontrolmu. Kamulah yang mengontrol keadaan.” Jackie Chan, aktor laga asal Hong Kong"
""Memahami orang lain adalah kearifan, memahami diri Anda sendiri adalah pencerahan.” Lao Tzu (600–531 SM), filsuf asal China"
"Kita sering berpikir terlalu sempit, seperti katak di dasar sumur yang mengira langit itu hanya sebesar lubang atas sumur. Jika katak itu muncul ke permukaan, dia akan melihat pemandangan yang berbeda.”  Mao Tse-Tung (1893–1976), tokoh terkemuka China"
"Inovasilah yang membedakan seorang pemimpin dan pengikutnya." Steve Jobs, pengusaha Amerika Serikat, pendiri Apple "
"Yang membedakan orang sukses dan orang gagal adalah bukan karena yang satu memiliki kemampuan dan ide lebih baik, tapi karena dia berani mempertaruhkan ide, menghitung risiko, dan bertindak cepat." Andre Malraux (1901-1976), sejarawan Prancis"


* Ketika kita merasa berjasa sedang orang lain merasa terhinakan, itu pertanda kita tengah gagal. Sukses itu juga diukur lewat kebersamaan ”Aa’ Gym”
* Tanda orang sukses itu adalah ketika ia diberi sesuatu (baik berupa kesempitan ataupun kelapangan) selalu membuatnya semakin dekat dengan Allah. ”Aa’ Gym”
* Orang yang sukses sejati adalah orang yang terus menerus berusaha membersihkan hati. ”Aa’ Gym”
* Dua upaya yang harus kita lakukan untuk mencapai kesuksesan, yaitu mencari dan memperbaiki kekurangan diri, serta menggali ilmu untuk meneladani Rasulullah. ”Aa’ Gym”
* Tatkala ujian kesusahan membuat kita bermaksiat kepada Allah, maka ujian itu menjadi musibah karena kita gagal dan salah menyikapinya. ”Aa’ Gym”
kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna spritual terhadap pemikiran, perilaku, dan kegiatan, serta mampu menyinergikan IQ, EQ, dan SQ secara komprehensif. (Ary Ginanjar)
melakukan apa yang diketahui jauh lebih penting dibanding mengetahui banyak hal tanpa aksi. ”Ahmad Zamhari Hasan, Penggagas & Pengelola Kuliah Alternatif Online (KAO)”
“Sungguh kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik ciptaan.” (Qs. at-Tîn; 4)
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno)
"Manusia hidup dengan tindakan, bukan dengan gagasan.” Anatole France (1844-1924), penulis Prancis"
"Saya tidak pernah khawatir dengan tindakan apa pun, saya hanya cemas dengan tindakan yang lamban." Winston Churchill (1874-1965), Perdana Menteri Inggris semasa Perang Dunia II
"Kecerdasan tanpa ambisi bagaikan burung tanpa sayap." Salvador Dal
"Banyak orang takut mengatakan apa yang mereka inginkan. Itulah mengapa mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan." Madonna, penyanyi dan aktris Amerika Serikat.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/semua-itu-tidak-sama.html