Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Sabtu, 14 April 2012

A2DC: Ada Apa dengan Cewek! [Part #4]

Wah, ternyata sekuel artikel A2DC -Ada Apa dengan Cewek, terus bersambung hingga part keempat!

Ehm, sekedar flash back, di part pertama, kita mengupas tuntas tentang kriteria cewek cantik. Lalu part kedua, tentang dua hadits -hadits pertama, yang mengatakan bahwa cewek itu kurang akal dan agamanya, dan hadits kedua yang mengatakan bahwa mayoritas penduduk neraka adalah cewek -sebuah hal yang 'gawat'. Dan part ketiga, tentang dua hadits -hadits pertama tentang pelarangan cewek untuk melakukan perjalanan jauh, dan hadits kedua tentang cewek itu seperti setan -lagi-lagi, persepsi yang salah tersebar di sebagian sahabat kita!
Dan sekarang part keempat, memahami sebuah hadits riwayat Alhakim yang artinya, "Siapapun cewek yang memakai parfum, lantas keluar untuk melewati sebuah kaum agar mereka mencium wanginya, maka ia adalah pelacur". [HR. Atturmudzi dan Abu Daud]
Wah, wah, gawat! Sebagian sahabat menganggap bahwa ini adalah pemojokan wanita, dan menganggap Islam tak adil -hei, kenapa hanya karena parfum, seorang cewek dihukumi berzina? Sebagian lagi mengartikan bahwa Islam melarang cewek memakai parfum!
Ehm.. Lagi-lagi, kita harus mengupas tuntas hadits ini, dan memahaminya lebih jauh. Ikut, yuk! Bismillah.
###
Sahabat, Islam sama sekali tak pernah mendiskreditkan cewek, atau menganak-tirikan cewek didepan cowok. Yah, saya yakin, kamu dapat memahami ini dari tiga part A2DC yang sebelumnya.
Begitu pula tentang parfum, Islam tak melarang cewek memakai parfum, kok. Rasulullah pernah menceritakan seorang wanita yang memberi parfum musk pada cincinnya, lantas Rasul berkata yang artinya, "Itu (parfum musk) adalah parfum paling harum". Ya, Rasul sama sekali tak melarang kaum hawa memakai parfum!
Nah, dari sini, memahami hadits yang menjadi tema tulisan ini, harus dilihat dari sisi lain -bukan difahami begitu saja.
Memahami hadits tersebut, saya harus menyebutkan beberapa poin:


Pertama. Memang, memakai parfum bagi cewek, sama sekali tak dilarang oleh Rasulullah. Kecuali, jika ia mempunyai maksud buruk saat menggunakan parfum tersebut: jika ia memakainya agar ketika ia melewati sekumpulan cowok, mereka dapat mencium harum parfumnya; hal ini dilarang! Karena dengan begitu, ia berarti bermaksud untuk menyulut api syahwat mereka, dan membuat mereka memperhatikannya.
Kedua. Nah, jika memang dia memang berniat buruk seperti itu, berati ia telah menyebabkan orang lain 'berzina dengan matanya' -ya, memandang lawan jenis dengan syahwat, dikategorikan sebagai dosa mata, atau diistilahkan dengan 'zina mata'. Dengan begitu, karena niat si cewek berhasil, maka ia telah berdosa!
Ketiga. Atau, kamu bisa mengartikannya kalimat 'Maka ia adalah pelacur' di hadits diatas, dengan kalimat 'Seakan dia adalah seorang pelacur'. Setidaknya, ada dua alasan mendasar atas pengartian ini. Satu, karena seorang pelacur, biasanya menggunakan parfum untuk menarik perhatian pelanggan -dan Islam tak menginginkan cewek menjadi seperti itu! Alasan kedua, karena sungguh tak masuk akal, bukan, jika kita menghukumi seorang cewek berdosa besar hanya gara-gara parfum?
Keempat. Lagi-lagi, Islam ingin menjaga harga diri seorang muslimah. Islam melarangnya menyerupai kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh pelacur. Hei, kamu adalah cewek mulia, mempunyai harga diri. Jangan jatuhkan harga dirimu sendiri, dengan niat burukmu! Kamu sendiri, tentu tak mau dianggap oleh khalayak sebagai pelacur, bukan?
###
Nah, sebagai tambahan, disana ada dua hal yang perlu kamu -sebagai seorang cewek, atau cowok untuk menambah wawasan- ketahui tentang minyak wangi.
Dalam salah satu hadits, Rasul berkata yang artinya, "Parfum bagi lelaki adalah yang warnanya tak nampak, dan baunya semerbak. Sedangkan parfum bagi wanita, adalah yang berwarna, tapi bau tak terlalu semerbak." [HR. Attirmidzi].
Ya, inilah anjuran Rasulullah untuk kita. Bagi yang cowok, tampakkan bahwa kamu -sebagai muslim- mencintai kebersihan, bukan orang yang jorok. Bagi yang cewek, sebagai muslimah, selalu tampakkan kesopananmu!
Tapi catat, hadits ini diterapkan saat kita berada diluar rumah. Berbeda hukum bagi istri saat berada didalam rumah bersama suaminya, ia boleh saja memakai parfum semaunya, agar sang suami bahagia.



Dan untuk sahabat cewek, ketika kamu ingin pergi ke masjid, jangan memakai parfum yang terlalu harum -Rasul melarang hal itu! [HR. Abu Daud dan Annasai]. Karena itu bisa menimbulkan sesuatu yang buruk didalam masjid.
Ya, karena masjid adalah tempat ibadah. Ayolah, jangan usik ketenangan saudaramu yang sedang asyik beribadah didalamnya.
###
Nah, sekarang kamu sudah faham, bahwa cewek sama sekali tak dilarang memakai parfum, kecuali jika berniat buruk. Bagi sahabat cewek, pakai saja parfummu, dengan niat mengikuti kesunnahan. Dan lebih baik, jika parfummu tak terlalu berbau semerbak. Juga, bagi sahabat yang cowok, jika memang mencium harum seorang cewek, jaga hati dan pandanganmu! Jangan sampai mata menuliskan segaris dosa dalam buku amalmu!
Insya Allah
###
Ehm, apakah nanti ada part kelima? Wallahu a'lam.
###
Ya Allah,
Tunjukkan kebenaran dimata kami dengan jelasnya,
Dan rizkikan kami untuk mengikutinya.
Dan tunjukkan kebatilan dimata kami dengan jelasnya,
Lantas rizkikan kami untuk menjauhinya.
Amin.




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/a2dc-ada-apa-dengan-cewek-part-4.html

(Ordinary Mom) Ibu,Lagu Rindu yang Selalu Terulang

Setiap menjelang tidur,sejak dulu,yang selalu melintas dalam benakku,adalah wajah teduh Ibuku. Masih terngiang jelas di telingaku,bisikan lembut itu. Bisikan yang menuntun bibir kecilku menguntai beberapa kalimat doa menjelang kupejamkan mataku.
Gema yang telah lewat lebih dari 22 tahun,masih saja berdengung indah dalam ingatanku. Suara syahdu ibuku yang selalu mendampingiku tiap kali aku akan tidur, mulai pertama kali aku mampu mengingat dan dengan cedal menirukan suara dari gerak bibir beliau.
"Robbigh firli waliwalidayya,warhamhuma kamaa Robbayani shoghiro".. doa pertama yang diajarkan ibuku padaku



"Ayo Nak,tirukan Umi', Robbana atina fid dun-ya hasanah,wa fil akhiroti hasanah,wa qina adzaban nar", aku pun dengan ceria menirukan ibuku.
"Robbisy-rohli shodri,wa yassirli amri wahlul uqdatan min lisaani,yafqohu qouli" aku melanjutkan sendiri doa ketiga,dan ibuku memujiku,"MasyaAllah,pinter",seraya tersenyum.
"Rodhitu Billahi Robba,wa bil islami diina wa bi Muhammadin Nabiyyan wa Rosula".. Eh,eh Umi',ceritakan Nabi Muhammad dong? Pintaku, "udah,besok saja,udah malam,tidur dulu",kata Ibuku sembari mengelus-elus punggungku..
Dan selalu,sebelum akhir aku memejamkan mataku cepat-cepat,sambil memeluk erat gulingku,bersama Ibu,aku baca doa tidur, "Bismikallahumma inni ahya wa amut".. Lantas aku rasakan ada kecupan lembut di pipi dan keningku..
Kuingat indah selalu memory masa kecilku itu. Itu yang kini selalu kurindukan setiap malamku. Tak akan kulupa pula,entah dengan tatacara apa,pelan-pelan setiap hari,dengan penuh kesabaran,beliau mendikteku satu-satu ayat-ayat pendek dalam al-Qur'an,sambil aku sibuk dengan mobil-mobilanku. Hingga tanpa terasa,usia 4 tahun aku hafal Juz Amma.. Ibuku sendiri yang telaten mendidikku.
Aku pun tak lupa,tiap usai mandi sore,sambil mendandaniku,mengoleskan Nivea di tangan dan kakiku,ibuku mengajakku bermain berhitung, "one,two,three,four.." dan aku kecil,dengan cerewet meneruskan sampai "one hundred" yang selalu kuakhiri dengan berteriak dan tepuk tangan ibuku sembari mengulas senyum indahnya padaku.
Waktu pun berjalan,aku mulai masuk sekolah,dan aku tak banyak lagi bersama ibuku,kecuali beliau mengawasiku. Sesekali menemaniku belajar. Sebab beliaupun juga sibuk merawat adik-adikku, dan seabreg kegiatan rumah tangga yang lain.
Namun kasih sayangnya tetap mengalir untukku,beliau lah pelindung utamaku tiap aku dimarahi ayahku. Beliau pula yang menghibur dan meredakan tangisku tiap aku terisak usai dibentak ayahku gara-gara kenakalan masa kecilku.
Hingga sampai beberapa tahun kemudian,di suatu sore,saat aku usai lulus SMP. Ayahku memanggilku,menanyakan keinginanku hendak melanjutkan studi ke mana,dan kujawab sesuai keinginan dan rencana yang tersusun di benakku,sambil menyebut nama universitas terkenal di Yaman.
Tetapi ayahku memberiku ide dan tawaran lain,beliau bilang, "Bagaimana jika kamu belajar Nahwu (1) denganku,dan menghafal Qur'an pada Umi'mu,lalu nanti aku antar kamu ke Makkah?" entah seketika itu saja aku setuju dengan tawaran ayahku.


Sejak itu,aku kembali lagi pada didikan ibuku. Tiap hari,menjelang ashar,aku menghafal lembar demi lembar kitab suci al-Qur'an pada Ibuku,dan tiap usai hafalan,beliau pasti memberiku cerita-cerita kehidupan sembari menunggu adzan ashar berkumandang.
Tak terasa 3 tahun aku dalam didikan ibuku,sampai pada suatu maghrib di September 2001,kala dengan kepala tertunduk,aku mengulang kembali hafalan juz Amma-ku pada Ibuku. Setelah lewat 14 tahun ibuku tak lagi menyimakku usai aku hafal di usiaku yang ke empat.
Dan tepat beberapa menit menjelang isya',selesai sudah masa pendidikan ibuku padaku,ya,atas anugerah Allah,aku sukses menghafal al-Qur'an seluruhnya di tangan ibuku. Aku masih tak lupa sengguk tangisku saat itu di pangkuan ibuku,dan beliau memelukku dengan penuh kasih sayang,mencium kedua pipiku, "Umi',terima kasih Umi',Awy' bisa balas apa Umi'",itu kalimat yang terbata-bata keluar dari bibirku.
Ibu, segalanya bagiku
Ibu, lagu rindu yang tak akan pernah terputus.
Ibu, nada indah yang selalu terulang-ulang
Ibu, doa kehidupan yang terus tersambung
Ibu, sinar mentari pagi nan hangat
Ibu... Ibu... Ibu....
Sejenak menjelang beliau melepasku merantau berpetualang mencari ilmu ke Makkah,dengan senyum di antara tangis bangganya,beliau berbisik padaku, "jangan pulang sebelum tumbuh jenggot di dagumu". Isyarat nyata,bahwa aku harus rajin-rajin belajar,agar menjadi Laki-laki pejuang sebagaimana harapannya...
Umi',doamu selalu ananda harap,doamu di sepertiga malammu,saat engkau bermunajat pada Allah Rabbul Izzati wal Jalal
Semoga Allah menjagamu selalu,memanjangkan usiamu dalam nuansa keberkahan.. Umi'ku... Amin ya Rabbal Alamin :)




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/ordinary-mom-ibulagu-rindu-yang-selalu.html

8 Kecantikan Seorang Muslimah

Bismillaahirrahmanirrakhiim....

8 Kecantikan seorang muslimah

1. Kecantikan perempuan ada dalam iman taqwanya yang menyejukkan
mata kaum laki-laki.
Seorang perempuan yang menghias jasmaninya dengan iman dan taqwa akan memancarkan cahaya surga.
Dengan kepatuhannya menjalankan ibadah, ia akan memesona. Yang kuasa akan memberikannya kecantikan abadi, magnet alami. Tak perlu kosmetik, parfum atau penampilan berlebih, laki-laki akan tertarik padanya.
2. Kecantikan perempuan ada pada kehangatan sikapnya yang mampu menggetarkan sensifitas dan kecintaan pria


Secara umum laki-laki memang responsif terhadap perempuan yang bagus fisiknya. Tapi ketertarikan itu tak kekal, bisa membuat laki-laki bosan. Kehangatan kasih sayang dan cinta kasih yang tuluslah yang akan membuat sang pria nyaman berada di sisinya. Tak bisa melupakannya.
3. Kecantikan Perempuan ada pada kelembutan sikapnya.
Kelembutan bukan berarti lembek dan manja. Kelembutan seperti roti. Meskipun sedikit, tapi mengenyangkan. Dari toko roti manapun roti berasal, ia tetap lembut. Jadi perempuan dari suku manapun bisa tetap lembut, pada pasangannya, pada anak-anaknya. Asalkan ia mau berusaha.
4. Kecantikan perempuan berada dalam pandangannya yang teduh dan suaranya yang hangat.
Walau mata tak seindah bintang kejora, setiap perempuan bisa memiliki mata embun. Teduh. Sejuk. Tak gampang emosi. Menyikapi tingkah laku
sekitarnya secara bijak. Ia selau berprasangka baik. Perkatannya bukan pisau yang menikam. Perkataannya adalah bara yang menyalakan semangat di dada. Tak ada kata sia-sia yang terucap dari bibirnya.
5. Kecantikan perempuan berada dalam senyumannya yang menambah kecantikannya dan membuat gembira hati orang yang melihatnya .
Senyum adalah sedekah. Murah senyum tanpa bermaksud menggoda apalagi berlebihan bisa membuat wajah indah. Meskipun berwajah rupawan, tapi jika malas tersenyum, hanya aura negatif yang akan ditangkap oleh orang-orang di sekitarnya
6. Kecantikan perempuan berada pada intelektualitasnya
Ukuran intelektual bukan pada gelar sarjananya atau di mana ia pernah menuntut. Banyak ilmu-ilmu yang bisa dipungut dari sekitar, yang membuat si perempuan mejadi cerdas. Kehidupan adalah sekolah yang tak pernah tamat sebelum ajal menjelang. Tak ada sekolah untuk menjadi istri yang baik. Tak ada universitas yang melahirkan ibu yang baik.
Ruang dan waktulah yang akan menempa perempuan mejadi istri dan ibu
yang baik.
7. Kecantikan perempuan berada pada seberapa jauh pengetahuannya akan tanggung jawabnya terhadap keluarga, rumah, anak-anak , masyarakat dan umat manusia



Perempuan adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Seberapa jauh pengetahuan seorang perempuan akan terlihat dari tingkah laku keluarganya. Ia selalu berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi sekitarnya. Mengambil peran penting dalam rangka memperbaiki lingkungan. Lihatlah laki-laki sukses di jagat raya. Dibalik kesuksesannya, pasti ada perempuan tangguh yangi menemani. Menjadi pendukung nomor satu, tempat kembali saat sang pahlawan lelah berjuang.
8. Kecantikan perempuan berada pada kemampuan dan keinginannya untuk memberi.
Orang bisa miskin harta, tapi ia bisa kaya hati. Selalu memberi, tanpa mengharap imbalan yang berarti. Ia senang ketika orang lain senang. Ia sedih ketika orang lain sedih. Kemurahan hatinya membuat wajahnya bersinar. Membuat ia selalu dirindukan, meskipun sosoknya biasa-biasa saja. Mungkin masih banyak kecantikan lain yang tercecer. Tapi dengan kecantikan-kecantik an ini, perempuan manapun bisa tampil memikat. Mudah caranya, murah biayanya. Satu hal yang paling penting, kecantikan-kecantik an ini sifatnya abadi. Akan dikenang meskipun si perempuan telah tiada. Tidak seperti kecantikan lahiriah yang sementara. Setelah tua, ketika senja menyapa, ia tak menarik lagi.
Manakah yang akan Anda pilih ? Kecantikan sementara atau kecantikan abadi?




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/8-kecantikan-seorang-muslimah.html

Puisi Untukmu, Wanita Teragung Dalam Hidupku

Saat ku tertatih dalam kelemahan
Engkau ada dengan segala kesabaran
Mengajariku  makna selaksa  ketabahan
Menuntunku tuk melangkah tak tergoyahkan
Kau ingin ku selalu tegar dan  teguh berjalan
Hingga kumampu bangkit dari keterpurukan
Kau tuntun aku dengan setulus bimbingan
Senyum ceriahmu selalu tersuguhkan.

Saat jiwaku terkulai dalam luka
Merintih atas segala duka dan lara
Menjerit merasakan kepedihan raga
Meringis  pilu di atas pusara bencana
Engkau hadir menghibur membawa ceria


Yang kau taburkan dengan sukacita
Walaupun lisan ini tiada meminta.
Namun nalurimu teramat peka

Saat aku lelah mengeluh
Diri letih bersimbah  peluh
Mengejar mimpi yang menjauh
Engkau ada dengan mata yang teduh
Memotivasi  agar imanku tidak runtuh
Meski diri ini kerap nakal bersikap acuh
Namun kasih sayang di hatimu tetap utuh.

Saat orang lain membuat ibunya bangga
Memberi  limpahkan  materi  dan harta
Mengukir  prestasi  setinggi  angkasa
Namun kumasih lemah tak berdaya
Tak kuasa memberimu permata
Belum  bisa membuatmu bahagia
Senantiasa sujudku berlinang air mata
Mengemis agar Allah memberimu kebaikan.



Duhai Ibu,
Aku sungguh malu
Kepada Ilahi juga terhadapmu
Selama ini ku kerap durhaka padamu
Tak pernah menyisihkan waktu di sisimu
Untuk berbakti dan menghibur hari-harimu.

Maafkan aku bunda,
Aku khilaf melupakan sejarah
Enggan memetik ibrah dari kisah Al-Qomah

Duhai ibu,
Terimalah maaf anakmu
Izinkan mencium tanganmu
Ku ingin menemani hari-harimu
Engkau wanita teragung dalam hidupku
Namamu abadi dalam palung sanubariku
Tak akan pupus hingga nyawa tinggalkan ragaku

Ya Allah, lindungi ibu dari segala mara bahaya
Bebaskanlah dia dari gundah gulana di qalbu


Lindungi dia dengan kasih dan rahmat-Mu
Jauhkanlah  dia dari siksa  api neraka-Mu
Mudahkan dia dalam meniti shirot-Mu
Naungilah dia  dengan maghfirah-Mu
Ridhailah setiap jengkal langkahnya.




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/puisi-untukmu-wanita-teragung-dalam.html

Fitnah Petunjuk Istikharah

“Ustaz, saya dan tunang saya sudah hampir ke tarikh pernikahan kami. Tetapi tunang saya telah secara mendadak memutuskan pertunangan kami. Beliau bermimpi melihat seorang perempuan lain dan setelah beristikharah, beliau yakin perempuan itu adalah pilihan sebenarnya kerana ia muncul dengan petunjuk Allah. Bagaimana pandangan ustaz? Saya dan keluarga saya serta keluarga tunang saya sangat terkilan. Apakah benar saya sudah dikeluarkan daripada petunjuk Allah? Di mana silap saya, ustaz?”
Sepucuk emel dihantar kepada saya.
Beristighfar dan mengurut dada.
Percaya atau tidak, gejala ini semakin menjadi-jadi.
Malah di kalangan pelajar universiti, Istikharah semakin popular di dalam trend yang tersendiri. Ia diamalkan bagi ‘memaksa’ Allah membuat pilihan untuk mereka. Berbekalkan kejadian persekitaran atau mimpi yang disangka petunjuk, kadang-kadang ‘pilihan Allah’ itu adalah tunang orang, suami orang, malah ada juga isteri orang. Bertindak atas nama ‘petunjuk Allah’, tercetus permusuhan sesama anak Adam.
Apakah Allah, atau Syaitan yang memberikan ‘petunjuk’ penuh mudarat dan zalim itu?
MEMBELAKANGKAN ILMU
Penyakit besar yang melanda anak-anak muda terbabit ialah beribadah tanpa ilmu. Mereka melaksanakan Solat Istikharah berdasarkan saranan rakan-rakan yang juga melakukannya atas saranan kawan-kawan yang lain. Berapa ramaikah yang membuka kitab Fiqh atau belajar mengenai Solat itu dan ibadah yang lain melalui para ustaz dan alim ulama’?
Keadaan ini menjadi lebih bermasalah apabila ada pula agamawan yang mengesyorkan panduan-panduan yang tidak berdasarkan keterangan al-Quran dan al-Sunnah malah diajar pula kaifiyat yang sangat membuka ruang manipulasi Syaitan dalam mengaburi pertimbangan anak Adam.
Mengira huruf tertentu di dalam Surah, menyelak secara rawak mushaf dan mencari petunjuk di muka surat yang terbuka, juga paling banyak meniti di minda ialah menanti mimpi yang menjawab permintaan.



Ia mengingatkan saya kepada pandangan Sheikh Saleem bin Eid al-Hilali di dalam kitab Bahjah al-Nadzireen syarah kepada Riyadh al-Sholiheen:
“Ada sesetengah orang berpendapat, “sesudah mengerjakan solat serta Doa Istikharah, akan muncullah nanti petunjuk dalam mimpinya, maka dia akan memilih sebagaimana yang ditunjukkan oleh mimpinya itu” Justeru ada sesetengah orang berwudhu’ dan kemudian melakukan Solat serta Doa Istikharah dan terus tidur (dengan meletakkan harapan  petunjuk datang melalui mimpi), malah ada juga mereka yang sengaja memakai pakaian berwarna putih kerana mengharapkan mimpi yang baik. Semua ini hakikatnya adalah prasangka manusia yang tidak berasas”
Menjadi satu keperluan yang sangat penting untuk kita kembali kepada maksud asal Solat Istikharah.
Istikharah itu bermaksud meminta bantuan daripada Allah untuk seseorang itu memilih di antara beberapa kemungkinan yang diharuskan oleh Syara’. Ada pun pilihan yang berada antara manfaat dan mudarat, apatah lagi Halal dan Haram hatta Makruh, maka tidak harus untuk Istikharah dilakukan kerana tindakan yang sepatutnya diambil sangat jelas iaitu pada meninggal dan menghindarkan pilihan yang tidak baik itu.
Sabda Rasulullah sallallaahu ‘alayhi wa sallam:
“Hadith yang dikeluarkan oleh al-Bukhari di dalam Sahihnya dengan sanadnya daripada Jabir radhiyallaahu ‘anhuma, beliau berkata:
Daripada Nabi sallallaahu ‘alayhi wa sallam Baginda bersabda:
Apabila sesiapa daripada kalangan kamu diberatkan oleh sesuatu maka hendaklah dia Rukuk dengan dua Rukuk (mengerjakan Solat dua rakaat) yang selain daripada Solat yang Fardhu (yakni mengerjakan Solat dua Rakaat dengan niat Istikharah).
Kemudian hendaklah dia berdoa: Ya Allah, aku beristikharahkan Engkau dengan ilmu-Mu dan aku juga memohon ketetapan dengan ketetapan yang bersandarkan kurniaan-Mu yang Maha Agung. Engkaulah yang Maha Menetapkan sedangkan aku tidak mampu untuk menetapkan. Engkau Maha Mengetahui dan aku pula tidak mengetahui. Engkaulah yang Maha Mengetahui akan perkara-perkara yang tersembunyi. Ya Allah, jika pada ilmu-Mu sesungguhnya urusan ini – harus disebut hajat tersebut atau cukup sekadar meniatkannya kerana Allah Maha Mengetahui akan hajat itu – adalah baik untukku pada agama, kehidupan dan kesudahan urusanku (kini dan datang), maka tetapkanlah ia untukku dan mudahkanlah ia bagiku. Kemudian berkatilah bagiku di dalam pilihan ini. Dan andaikata pada ilmu-Mu sesungguhnya hal ini adalah buruk bagiku pada agama, kehidupan dan kesudahan urusanku (kini dan akan datang), maka hindarkanlah ia daripadaku dan hindarkanlah aku daripadanya. Tetapkanlah bagiku kebaikan dan jadikanlah aku redha dengannya.
ANTARA ISTIKHARAH DAN ISTISYARAH
Istikharah itu mempunyai gandingan yang memberi tambahan kemudahan. Ia dikenali sebagai Istisyarah.
Istisyarah ini bermaksud meminta pendapat mereka yang boleh dipercayai untuk membantu seseorang itu membuat keputusan.
Sheikh al-Islam Ibn Taimiyyah rahimahullah pernah berkata:

“Tidak akan menyesal seorang yang beristikharah kepada al-Khaliq (Allah) serta bermesyuarat dengan para Makhluq, serta tetap pendirian dalam keputusannya”
Biar pun para Ulama berselisih pendapat tentang mana yang patut didahulukan antara Istisyarah dan Istikharah, ia tidak menjejaskan bahagian yang perlu dimainkan oleh seorang manusia dalam proses dirinya membuat keputusan.


 Sebelum sampai kepada pertimbangan memilih antara dua kebaikan, seseorang yang berhajat itu mestilah mempunyai asas dalam penilaiannya agar pilihan yang ada di depan matanya adalah antara dua perkara yang harus serta sama baik. Sudah tentu, hal ini juga memerlukan dirinya untuk mengambil bahagian dengan berusaha.
Setelah beristikharah, namun hati masih berada di dalam ketidak pastian, harus baginya untuk mengulangi Solat dan Doa Istikharah itu hingga beroleh ketetapan hati dalam membuat keputusan. Di samping itu juga, dia dianjurkan beristisyarah, yakni meminta pendapat individu-individu yang dipercayai integriti dan kemahirannya dalam urusan tersebut, agar keputusan boleh dibuat.
Titik pentingnya ialah, keputusan hendaklah kita yang berhajat itu melakukannya dan bukan menyerahkan kepada Allah untuk membuat keputusan itu dan menampakkanya melalui petanda-petanda yang dicari. Di sinilah ruang untuk fitnah berlaku apabila dalam suasana hidup kita yang dibelenggu oleh pelbagai maksiat serta Iman yang teruji, kita membuka suatu ruang kosong untuk dicelah oleh tipu helah Syaitan.
Tambahan pula dalam keadaan jiwa anak muda yang selalu lemah untuk menolak kehendak diri dan sering terdorong mengikut kemahuan. Jiwanya tidak bulat meminta kepada Allah, sebaliknya bermain helah untuk mengharapkan Allah menyokong kecenderungan dirinya sendiri.
Berhentilah mencari mimpi.
Berhentilah menunggu petanda.
Beristikharah memanggil kebersamaan Allah dalam keputusan yang kita buat. Kita yang membuat keputusan itu, dengan keyakinan hasil Istikharah, bahawa keputusan yang kita buat itu adalah dengan kebersamaan Allah. Jika di kemudian hari, pada pilihan yang dibuat itu, datang mehnah yang menguji kehidupan, kita tidak akan berfikiran negatif malah berusaha untuk mencari sisi-sisi positif pada apa yang berlaku kerana keputusan yang dibuat dahulu itu adalah dengan kelengkapan Syariatullah (Istikharah) serta Sunnatullah (Istisyarah – Ikhtiar Usaha).
Pertimbangkanlah… seandainya pilihan yang disangkakan petunjuk daripada Allah itu mencetuskan mudarat, permusuhan, meninggalkan yang afdhal dan mengambil yang mafdhul… berhati-hatilah.
Ia mungkin mainan Syaitan.
“Sebahagian (daripada umat manusia) diberi hidayah petunjuk oleh Allah (dengan diberi taufiq untuk beriman dan beramal soleh); dan sebahagian lagi (yang ingkar) berhaklah mereka ditimpa kesesatan (dengan pilihan mereka sendiri), kerana sesungguhnya mereka telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin (yang ditaati) selain Allah. serta mereka pula menyangka, bahawa mereka berada di dalam petunjuk hidayah” [Al-Aa'raaf 7: 30]
KESIMPULAN
  1. Hindarkan diri daripada kesukaran menetapkan pendirian dalam kehidupan. Was-was adalah permainan Syaitan dan penyakit jiwa yang mengundang bahaya.
  2. Dalam hal-hal yang tiada keraguan dalam membuat pilihan keputusan, ia tidak berhajatkan kepada Istikharah.
  3. Ketika berdepan dengan pilihan yang sukar ditentukan, gunakan pertimbangan diri untuk melihat buruk baiknya.
  4. Jika jelas mudarat atau sudah ditentukan Haram hukumnya, maka tidak harus beristikharah.
  5. Pada perkara yang sukar untuk dibuat keputusan, beristikharahlah kepada Allah mengikut kaifiyat Solat Istikharah dan Doa yang Ma’thur daripada Rasulullah sallallaahu ‘alayhi wa sallam.
  6. Istikharah boleh diulang beberapa kali hingga beroleh ketetapan hati untuk membuat keputusan.
  7. Di samping itu juga beristisyarahlah dengan meminta pandangan pihak yang boleh dipercayai kewibawaannya.
  8. Petunjuk daripada Allah ialah kemampuan hati untuk tetap pendirian membuat keputusan.
  9. Hindarilah perbuatan menunggu mimpi atau petanda berbentuk isyarat kerana ia sangat terbuka kepada belitan Iblis.
  10. Jauhi Bid’ah dan Syirik.
  11. Setelah keputusan dibuat, bertawakkallah kepada Allah dan tenang dengan keputusan itu.
  12. Seandainya timbul cabaran atau muncul sisi kekurangan pada pilihan yang dipilih, tiada fikiran negatif muncul kerana yakin adanya hikmah dan kebaikan daripada Allah.
  13. Istikharah terbuka kepada apa sahaja urusan kehidupan yang berada di dalam ruang lingkup keharusan Syara’ dan salah jika hanya dilihat sebagai mekanisme jodoh.
  14. Rujuklah kitab-kitab Fiqh serta panduan Sunnah dalam urusan Istikharah serta ibadah-ibadah yang lain.
  1. Melakukan ibadah dengan hanya berpandukan hearsay adalah pintu kebinasaan dalam beragama.   

Simple Penuh Makna…

Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.
Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.
Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tersebut. Selain memperbaiki sepeda tersebut, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.
Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja
Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.
Ibu menjawab: “Mengapa?
Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.
Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.
Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.


Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.
Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.
Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.
Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?
Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.” Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.” Dan ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi. Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana .
Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.
Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.”
Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.”
Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.
Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.
Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?”
Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”
Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/simple-penuh-makna.html

4 LILIN,,,,

Ada 4 lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh.
Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka
Yang pertama berkata: “Aku adalah Damai.” “Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.” “Sayang aku tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara: “Aku adalah Cinta.” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.” “Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.” “Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.
Tanpa terduga…
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”
Lalu ia mengangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:
Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:


“Akulah HARAPAN.”
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/4-lilin.html

Kisah Sedih Dari China

Kisah tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki
sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah
seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama
delapan tahun. Satu kata terakhir yang ia tinggalkan adalah 'saya
pernah datang dan saya sangat penurut'.Anak ini rela melepaskan
pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan
sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Chinese
seluruh dunia. Dia membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian,
yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang
menghadapi kematian, dan dia rela melepaskan pengobatannya.Begitu
lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia
hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya.

Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She


Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu.
Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan
hidupnya. Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin
tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya.

Pada tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat
dimana papanya menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan
rumput, disanalah papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang
kedinginan. Pada saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat
selembar kartu kecil tertulis, 20 November jam 12. Melihat anak
kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah,
papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka
kapan saja bayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya
memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata, "Saya
makan apa, maka kamu juga ikut apa yang saya makan". Kemudian
papanya memberikan dia nama Yu Yuan.

Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang
membesarkan seorang anak, tidak ada ASI dan juga tidak mampu
membeli susu bubuk, hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan
air tajin (air beras). Maka dari kecil anak ini tumbuh menjadi


lemah dan sakit- sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dan
sangat patuh. Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan
bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para
tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar walaupun dari kecil
sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan.

Ditengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan
tumbuh dewasa. Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar
biasa.

Mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan
pekerjaan rumah, mencuci baju, memasak nasi, dan memotong rumput.

Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan
anak-anak lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua,
sedangkan dia hanya memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya
mengandalkan dia dan papa yang saling menopang. Dia harus menjadi
seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat papa menjadi
sedih dan marah. Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri
sudah sangat mengerti, harus giat belajar dan menjadi juara di
sekolah.


Inilah yang bisa membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi
bangga di desanya.

Dia tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk
papanya. Setiap hal yang lucu yang terjadi di sekolahnya
diceritakan kepada papanya. Kadang-kadang dia bisa nakal dengan
mengeluarkan soal-soal yang susah untuk menguji papanya. Setiap
kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia.
Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi
bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia.

Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada
suatu pagi saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa
air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal
dari hidungnya. Dengan berbagai cara tidak bisa menghentikan
pendarahan tersebut sehingga papanya membawa Yu Yuan ke puskesmas
desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga
mengeluarkan darah dan tidak mau berhenti. Di pahanya mulai
bermunculan bintik- bintik merah. Dokter tersebut menyarankan
papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk diperiksa.
Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena


antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri di kursi
yang panjang untuk menutupi hidungnya.

Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir
dan memerahi lantai. Karena papanya merasa tidak enak kemudian
mengambil sebuah baskom kecil untuk menampung darah yang keluar
dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil
tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar dari hidung Yu Yuan.

Dokter yang melihat keadaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk
diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan
terkena Leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal
yang memerlukan biaya sebesar $ 300.000. Papanya mulai cemas
melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang. Papanya hanya
memiliki satu niat yaitu menyelamatkan anaknya. Dengan berbagai
cara meminjam uang ke sanak saudara dan teman dan ternyata, uang
yang terkumpul sangatlah sedikit. Papanya akhirnya mengambil
keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan harta satu
satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam waktu yang
singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli. Melihat mata papanya
yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus, dalam hati Yu Yuan


merasa sedih.

Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air mata pun
mengalir dikala kata-kata belum sempat terlontar. "Papa, saya
ingin mati". Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan,
"Kamu baru berumur 8 tahun kenapa mau mati?". "Saya adalah anak
yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga,
tidaklah cocok dengan penyakit ini, biarlah saya keluar dari rumah
sakit ini."

Pada tanggal 18 Juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal
huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak
yang berumur delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang
berhubungan dengan pemakamannya sendiri. Hari itu juga setelah
pulang ke rumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki
permintaan, hari itu meminta dua permohonan kepada papanya. Dia
ingin memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan berkata kepada
papanya, "Setelah saya tidak ada, kalau papa merindukan saya
lihatlah foto ini".

Hari kedua, papanya menyuruh bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota


dan membeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang
dibelinya. Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan
corak bintik-bintik merah. Begitu mencoba dia tidak rela
melepaskannya. Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto.

Yu Yuan kemudian memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin
berjuang untuk tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada
akhirnya juga tidak bisa menahan air matanya yang mengalir keluar.

Kalau bukan karena seorang wartawan Chuan Yuan yang bekerja di
surat kabar Cheng Du Wan Bao, Yu Yuan akan seperti selembar daun
yang lepas dari pohon dan hilang ditiup angin. Setelah mengetahui
keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian menuliskan
sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita
tentang anak yang berumur 8 tahun mengatur pemakamannya sendiri
dan akhirnya menyebar ke seluruh kota Rong Cheng.

Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang
sakit ini, dari ibu kota sampai satu negara bahkan sampai ke
seluruh dunia. Mereka mengirim email ke seluruh dunia untuk
menggalang dana bagi anak ini. Dunia yang damai ini menjadi suara


panggilan yang sangat kuat bagi setiap orang. Hanya dalam waktu
sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese di dunia saja telah
mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi.

Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih
semua orang. Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan
tetapi dana terus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah
tersedia dan para dokter sudah ada untuk mengobati Yu Yuan. Satu
demi satu gerbang kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua
orang menunggu hari suksesnya Yu Yuan. Ada seorang teman di email
bahkan menulis, "Yu Yuan, anakku yang tercinta. Saya mengharapkan
kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya mendoakanmu cepat
kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan
sehat.

Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yanf telah melepaskan pengobatan dan
menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang
sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan
alasan untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima
pengobatan dan dia sangat menderita di dalam sebuah pintu kaca
tempat dia berobat. Yu Yuan kemudian berbaring di ranjang untuk


diinfus. Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum
padanya.

Dokter yang menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalanan
proses terapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat.

Pada permulaan terapi Yu Yuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan
tidak pernah mengeluh. Pada saat pertama kali melakukan
pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari
depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak
berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Yu Yuan dari lahir
sampai maut menjemput tidak pernah mendapat kasih sayang seorang
ibu. Pada saat dokter Shii Min menawarkan Yu Yuan untuk menjadi
anak perermpuannya, air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung.
Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu
memanggil dengan sebutan Shii Mama.

Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget, dan kemudian
dengan tersenyum dan menjawab, "Anak yang baik". Semua orang
mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan
hidup dan sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk


Yu Yuan dan banyak orang menanyakan kabar Yu Yuan dari email.
Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi dan telah berjuang
menerobos sembilan pintu maut. Pernah mengalami pendarahan di
pencernaan dan selalu selamat dari bencana. Sampai akhirnya darah
putih dari tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol. Semua orang-orang
pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan.

Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi
sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak
leukemia yang lain fisik Yu Yuan jauh sangat lemah. Setelah
melewati operasi tersebut fisik Yu Yuan semakin lemah. Pada
tanggal 20 Agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan,
"Tante, kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya?". Wartawan
tersebut menjawab, "Karena mereka semua adalah orang yang baik
hati". Yu Yuan kemudian berkata, "Tante, saya juga mau menjadi
orang yang baik hati".

Wartawan itu pun menjawab, "Kamu memang orang yang baik. Orang
baik harus saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin
baik".



Yu Yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dan
diberikan kepada ke Fu Yuan. "Tante ini adalah surat wasiat saya."

Fu Yuan kaget sekali, membuka dan melihat surat tersebut. Ternyata
Yu Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri.
Ini adalah seorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang
menghadapi sebuah kematian dan diatas ranjang menulis tiga halaman
surat wasiat dan dibagi menjadi enam bagian, dengan pembukaan,
tante Fu Yuan, dan diakhiri dengan selamat tinggal tante Fu Yuan.
Dalam satu artikel itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih
ada sembilan sebutan singkat tante wartawan. Dibelakang ada enam
belas sebutan dan ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal. Dia
juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada
orang- orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat
kabar. "Sampai jumpa tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong
jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa
dibagikan kepada sekolah saya. Dan katakan ini juga pada pemimpin
palang merah.

Setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada
orang- orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh".


Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang
membasahi pipinya. "Saya pernah datang, saya sangat patuh",
demikianlah kata-kata yang keluar dari bibir Yu Yuan. Pada tanggal 22 Agustus, karena pendarahan di pencernaan hampir satu bulan, Yu
Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk
bertahan hidup. Mula-mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan
mengambil mie instant dan memakannya. Hal ini membuat pendarahan
di pencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan perawat pun
secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberi infus dan
transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yang sangat
hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis. Semua orang
ingin membantu meringankan pederitaannya. Tetapi tetap tidak bisa
membantunya.

Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnya
meninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan
ini melihat malaikat kecil yang cantik yang suci bagaikan air
sungguh telah pergi ke dunia lain. Di kecamatan She Chuan, sebuah
email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak
yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan bunga
yang ditumpuk setinggi gunung. Ada seorang pemuda berkata dengan
pelan "Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil diatas


langit, kepakkanlah kedua sayapmu. Terbanglah....." demikian
kata-kata dari seorang pemuda tersebut.

Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan
gerimis. Di depan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan
menangis mengantar kepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa mama Yu
Yuan yang tidak dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan
yang menderita karena leukemia dan melepaskan pengobatan demi
orang lain, maka datanglah papa mama dari berbagai daerah yang
diam-diam mengantarkan kepergian Yu Yuan. Di depan kuburannya
terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Diatas batu
nisannya tertulis, "Aku pernah datang dan aku sangat patuh" (30
November 1996 - 22 Agustus 2005). Dan dibelakangnya terukir perjalanan
singkat riwayat hidup Yu Yuan.

Dua kalimat terakhir adalah disaat dia masih hidup telah menerima
kehangatan dari dunia. Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana
540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita
leukimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan dana Yu Yuan
itu adalah :



Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian,
Wang Jie. Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari
keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang
melawan kematian. Pada tanggal 24 September, anak pertama yang
menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil
melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis diraut
wajah anak tersebut. "Saya telah menerima bantuan dari kehidupan
Anda, terima kasih adik Yu Yuan kamu pasti sedang melihat kami
diatas sana.

Jangan risau, kelak di batu nisan, kami juga akan mengukirnya
dengan kata-kata 'Aku pernah datang dan aku sangat patuh'".

Demikianlah sebuah kisah yang sangat menggugah hati. Seorang anak
kecil yang berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus menghadapi
kematian akibat sakit yang dideritanya. Dengan kepolosan dan
ketulusan serta baktinya kepada orang tuanya, akhirnya mendapatkan
respon yang luar biasa dari kalangan dunia. Walaupun hidup serba
kekurangan, dia bisa memberikan kasihnya terhadap sesama. Inilah
contoh yang seharusnya kita pun mampu melakukan hal yang sama,
berbuat sesuatu yang bermakna bagi sesama, memberikan sedikit


kehangatan dan perhatian kepada orang yang membutuhkan. Pribadi
dan hati seperti inilah yang dinamakan pribadi seorang pengasih.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/kisah-sedih-dari-china.html 

Tulang Rusuk Yang Hilang

Mungkin tema kali ini agak berbeda dari cerita cerita saya sebelumnya,tapi saya ingin mengangkat tema yang setiap hari kita merasakan dan menjalani nya,," CINTA"

cerita ini untuk kita semua yang sering kali membuat sedih hati orang yang kita sayang
…..semoga kisah ini membuat perubahan akan perasaan pada sang kekasih….terima kasih untuk penulis cerita ini
Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih? Raka dan Dara duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Dara pun memulai meminta kepastian. ya, tentang cinta.
Dara : Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?
Raka : Kamu dong?
Dara : Menurut kamu, aku ini siapa?
Raka : (Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti) Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati.”
Setelah menikah, Dara dan Raka mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kain mendera. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain.
Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas.
Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, Dara lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak, “Kamu nggak cinta lagi sama aku!”
Raka sangat membenci ketidakdewasaan Dara dan secara spontan balik berteriak, “Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!”


Tiba-tiba Dara menjadi terdiam , berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Raka, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar.
Raka menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, Dara kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. “Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing. ”
Lima tahun berlalu…..
Raka tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Dara. Dara pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota semula. Dan Raka yang tahu semua informasi tentang Dara, merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi kesempatan untuk kembali, Dara tak menunggunya.
Dan di tengah malam yang sunyi, saat Raka meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Dara.
Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.
Raka : Apa kabar?
Dara : Baik… ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?
Raka : Belum.
Dara : Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut.
Raka : Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan adayang berubah.
Dara tersenyum manis, lalu berlalu.
“Good bye….”
Seminggu kemudian, Raka mendengar bahwa Dara mengalami kecelakaan, mati. Malam itu, sekali lagi, Raka mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Dara, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan.


“Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal”




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/tulang-rusuk-yang-hilang.html