Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Minggu, 17 Juni 2012

4 Rahasia Wanita Muslimah

Duhai saudariku, kupersembahkan senandung gerakan ujung penaku ini untukmu yang ingin merasakan indah dan paripurnanya risalah langit dari Allah ‘azza wajalla agar bertambah dan semakin kokoh hasratmu dalam menikmati posisimu sebagai kaum hawa..
Segala puji bagi Allah ‘azza wajalla yang telah menyempurnakan langit tanpa tiang dan menjadikan taburan bintang sebagai pelengkap indah dan pesonanya.
Semoga shalawat dan salam tetap tercurah teruntuk sosok yang begitu mulia dan dicinta penduduk bumi dan langit, dialah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam..
Inilah kupersembahkan padamu duhai ukhti fillah, 4 kelebihan wanita muslimah sepertimu:
1. Makhluk Mulia nan Penuh Misteri….
Hal pertama yang kukabarkan padamu bahwa engkau adalah sosok yang dimuliakan oleh Allah dan Rasul-Nya. Namun kukatakan pula bahwa engkau adalah makhluk nan penuh misteri. Lihatlah disana literatur-literatur bertumpuk membahas tentangmu sebagai makhluk yang berbeda dengan kaum adam.
Engkaulah topik yang menjadi inspirasi sekaligus menjadi kuncup-kuncup nan mempesona dalam menggerakkan pena dan tinta para penulis. Sekiranya seluruh pendapat dan pandangan yang tertuju padamu dihimpun menjadi satu maka tidak akan pernah tertampung dalam buku tebal nan berjilid-jilid. Dan tentu saja wahai belahan jiwa kaum adam, pembicaraan tentangmu tidak akan pernah gersang atau pun usang seiring musim silih berganti..
2. Pecahan-pecahan Emosional yang Menenteramkan….
Duhai saudariku yang mulia..
Ketika aku berbicara tentang kaum hawa maka aku sedang menyelami sisi emosional yang umumnya dijadikan pijakan dalam berpikir oleh kaum hawa sendiri, bukan dengan nalar. Kukatakan demikian karena Allah telah menganugerahkanmu sisi emosional yang lebih dominan daripada nalar. Sisi emosional ini pun bereaksi lebih cepat dari nalar. Porsi emosional yang ada pada kaum hawa pula lebih besar dibanding yang ada pada kaum kami laki-laki. Adakah Allah ‘azza wajalla menzalimi kita dengan perbedaan porsi tersebut??
Aku harap engkau mampu menemukan jawabannya dengan menyusuri untaian kalimatku sehingga bertambah kecintaanmu pada Allah. Bertambah kekuatanmu dalam manghadapi ganasnya badai di samudera kehidupan dan bertambah pula kekokohan pribadimu bak karang yang tak goyah dihempas ombak..
3. Curahan Kasih Sayang yang Mengharukan…
Penaku selanjutnya akan mengajakmu berkunjung ke negeri Mesir di zaman Fir’aun. Dialah seorang raja yang memerintahkan pengawalnya untuk membunuh seluruh bayi laki-laki yang lahir saat itu. Maka ibunda Musa khawatir akan putranya yaitu nabi Musa kecil nan mungil. Lalu, Najiyah, ibunda musa menuliskan kalimat-kalimat pada setiap pojok peti berbentuk kubus yang didalamnya berisi musa kecil. Peti itu akan dihanyutkan di sungai guna menyelamatkan anaknya.
Di sisi pertama ia menulis: “duhai Rabb, kuletakkan sambungan jiwaku dalam peti ini, seperti yang Kau perintahkan.”
Di sisi kedua ia menulis: ”ya Rabb, kuhanyutkan buah hatiku ke sungai, seperti yang Kau perintahkan.”
Di sisi ketiga ia menulis: ”ya Rabb, arus sungai akan membawa jantung hatiku ke tepian, seperti yang Kau perintahkan.”
Pada sisi keempat ia menulis: ”ya Rabb, kembalikanlah dia kepadaku, seperti yang Kau perintahkan.”
Selanjutnya pada sisi penutup peti, ia menulis: ”ya Rabb, jadikanlah ia rasul-Mu, seperi yang Engkau janjikan.” Lalu berlinaglah air mata cinta. Berdukalah hati yang tengah tersayat. Duh penaku tak sanggup lagi berkisah.
Saudariku,..
Lihatlah Najiyah, ibunda Musa, dengan perasaan keibuannya yang begitu tinggi, ia rela menghanyutkan sang putra di sungai agar selamat dari kekejaman Fir’aun. Tentulah gesekan-gesekan gelombang cinta dalam jiwanya sedang berkecamuk untuk menolak tindakannya itu. Namun apalah daya. Akankah naluri keibuannya tega melihat leher putranya mengalirkan darah??? Tidak, tidak, tidak.. Musa kecil harus seger diselamatkan.
Itulah salah satu luapan sisi emosional kaum hawa yang Allah anugerahkan dengan porsi yang dominan daripada kaum adam.
4. Percikan Bahagia Penuh Cinta…
Dengan anugerah sisi emosional yang dominan, engkau akan mampu bersikap penuh perasaan dan kasih sayang terhadap suamimu. Engkau mampu mengusap air mata suamimu yang berlinang karena sedih lalu menggantikannya dengan senyum dan tawa bahagia, menghilangkan duka dan lara,. Engkau mampu memberikan sentuhan lembut kala raga begitu lelah berterik mentari di arena kehidupan, lalu menggantikan dengan sejuk jiwamu. Engkau akan cantik dan bak permata akan menyenangkan mata suamimu terkasih dan tentu saja menjadi perhiasan terindah yang menjadi dambaan lelaki, lalu surgapun engkau dapatkan.
Engkau pula (dengan sisi emosionalmu) akan mendidik makhluk Allah yang mungil baik dari kaummu sendiri maupun dari kaum lelaki. Engkau akan mendidik mereka menjadi kesatria-kesatria tangguh dan berilmu syar’i. Mereka akan berteriak dari masa depan yang cerah dengan berkata :
“ibuuuuuu, aku telah menghafal al-qur’an,”
“Buuuundaaaa, anakmu ini udah menghafal hadist-hadist nabi-Nya,”
“aku sudah fasih berbicara bahasa arab, mamaaaa.”
“Umiiiii, aku ingin tinggal di surga..”
Subhanallah ukhtiku.., engkau begitu agung. Namun ma’afkan aku, tarian penaku harus terhenti disini karena hitam bola mataku mulai berkaca.




http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/4-rahasia-wanita-muslimah.html

Sebuah RENUNGAN

Setelah Qiyammul lail tadi malam…, ditengah keheningan malam…coba diri ini merenung…tentang :

1. Kepala kita!
Apakah ia sudah kita tundukkan, rukukkan dan sujudkan dengan segenap kepasrahan seorang hamba yang tiada daya di hadapan Allah Yang Maha Perkasa, atau ia tetap tengadah dengan segenap keangkuhan, kecongkakan dan kesombongan seorang manusia?

2. Mata kita!
Apakah ia sudah kita gunakan untuk menatap keindahan dan keagungan ciptaan-ciptaan Allah Yang Maha Kuasa, atau kita gunakan untuk melihat segala pemandangan dan kemaksiatan yang dilarang?

3. Telinga Kita!
Apakah ia sudah kita gunakan untuk mendengarkan suara adzan, bacaan Al Qur’an, seruan kebaikan, atau kita gunakan utk mendengarkan suara-suara yang sia-sia tiada bermakna?

4. Hidung Kita!
Apakah sudah kita gunakan untuk mencium sajadah yang terhampar di tempat sholat, mencium anak-anak tercinta serta mencium kepala anak-anak yatim piatu yang sangat kehilangan kedua orangtuanya dan sangat mendambakan cinta bunda dan ayahnya?

5. Mulut kita!
Apakah sudah kita gunakan untuk mengatakan kebenaran dan kebaikan, nasehat-nasehat bermanfaat serta kata-kata bermakna atau kita gunakan untuk mengatakan kata-kata tak berguna dan berbisa, mengeluarkan tahafaul lisan alias penyakit lisan seperti: bergibah, memfitnah, mengadu domba, berdusta bahkan menyakiti hati sesama?

6. Tangan Kita!
Apakah sudah kita gunakan utk bersedekah kepada dhuafa, membantu sesama yang kena musibah, membantu sesama yang butuh bantuan, mencipta karya yang berguna bagi ummat atau kita gunakan untuk mencuri, korupsi, menzalimi orang lain serta merampas hak-hak serta harta orang yang tak berdaya?

7. Kaki Kita!
Apakah sudah kita gunakan untuk melangkah ke tempat ibadah, ke tempat menuntut ilmu bermanfaat, ke tempat-tempat pengajian yang kian mendekatkan perasaan kepada Allah Yang Maha Penyayang atau kita gunakan untuk melangkah ke tempat maksiat dan kejahatan?

8. Dada Kita!
Apakah didalamnya tersimpan perasaan yang lapang, sabar, tawakal dan keikhlasan serta perasaan selalu bersyukur kepada Allah Yang Maha Bijaksana, atau di dalamnya tertanam ladang jiwa yang tumbuh subur daun-daun takabur, biji-biji bakhil, benih iri hati dan dengki serta pepohonan berbuah riya?

9. Perut kita!
Apakah didalamnya diisi oleh makanan halal dan makanan yang diperoleh dengan cara yang halal sehingga semua terasa nikmat dan barokah. Atau didalamnya diisi oleh makanan yang diperoleh dengan cara yang tidak halal, dengan segala ketamakan dan kerakusan kita?

10. Diri kita!
Apakah kita sering tafakur, tadabur, dan selalu bersyukur atas karunia yang kita terima dari Allah Yang Maha Perkasa?

Hatim Al-Asham Rahimahullah berkata; Barangsiapa yg hatinya tidak mengingat empat bahaya, maka dia akan tertipu dan tidak ada harapan untuk bisa sembuh:

Pertama: Bahaya hari pengambilan sumpah ketika Allah Ta’Ala berfirman ( dalam hadist Qudsi ): “ Mereka di surga dan AKU tidak mempedulikannya, mereka di neraka dan AKU pun tidak mempedulikannya. Sementara dia tidak mengetahui di golongan manakah dia akan berada?”
Kedua: Ketika diciptakan dalam kegelapan yang tiga: Malaikat diseru untuk menuliskan kesengsaraan dan kebahagiaan, dan dia tidak tahu apakah dari golongan yg celaka ataukah dari golongan yg bahagia?
Ketiga: Disebutkan kedahsyatan Hari Kebangkitan, sementara dia tidak tahu apakah diberi kabar gembira dengan keridhoan Allah atau dengan murkaNya?
Keempat: Pada hari manusia bangkit dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, sedangkan dia tidak mengetahui jalan mana yg harus ditempuhnya?
Wahai manusia..
Jadilah kamu merasa diawasi oleh Dzat yang kamu tidak bisa bersembunyi dariNya !
Persembahkan syukurmu kepada yang membantumu dengan nikmat-nikmatNya !
Jadikanlah tangismu sesuai dengan yang hilang darimu !




http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/sebuah-renungan.html

Suka Malu Sendiri Atas Doa Yang Kita Panjatkan

"Mengapa doa-doa saya belum terkabulkan setelah sekian lama?" tanya
seorang jemaah kepada gurunya. Sang guru berdehem. Ia bukannya gak mau
jawab, tapi pertanyaan ini sudah berulang kali ia terima dari jemaah
pengajian seputar masalah yang tidak jauh berbeda, yakni tentang kapan
Allah mengijabah doa.
Rasanya sudah banyak jawaban yang pernah diutarakan oleh sang ustadz,
namun kali ini ia harus mencari cara lain untuk bisa membuat jemaah ini
mengerti, paham dan selalu husnuzhon kepada Allah Swt.
"Memang
sering kita berdoa kepada Allah, namun sepertinya Allah Swt belum juga
memenuhi hajat kita" jelas sang ustadz membuka jawaban.
"Namun
ketahuilah bahwa banyak orang meminta harta yang banyak kepada Allah
Swt dalam doanya. Ada juga yang minta agar naik jabatan. Ada pula yang
berdoa agar diberikan jodoh yang cantik, sholihah, dan lain sebagainya.
Belum lagi permintaan ini dan itu sepuas hati mereka! Tidak sedikit
manusia yang berdoa kepada Allah Swt dengan nafsu syahwat mereka...
Segala hal terbaik ingin mereka minta, sebab ia percaya bahwa Allah
Sang Pemberi Anugerah akan sangat mudah mengabulkan permintaan
mereka.... Namun sayang mereka maunya menang sendiri. Selalu minta,
namun jarang memberi! Minta yang manis, tidak mau yang pahit! Padahal
mereka belum mengerti bahwa kalau saja Allah Swt memberi apa yang
mereka inginkan, belum tentu hal itu membawa kebaikan untuk mereka...."
jelas pak ustadz.
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui. (QS. 2:216)
Itulah sifat manusia yang mengira bahwa
mereka suka berdoa untuk diberikan anugerah apa yang mereka kira baik,
padahal Allah Swt mengijabah doa mereka dengan tidak mengabulkan
permintaannya!
Coba anda bayangkan, apabila setiap makhluk Allah
Swt ciptakan semuanya kaya raya seperti yang mereka inginkan, apa
jadinya dunia ini?!
Betapa banyak manusia yang ingin mendapatkan
jabatan. Ia mengira bahwa bila ia menjabat ia akan banyak melakukan
kebaikan, namun begitu diberikan rupanya ia tidak siap menerimanya
sehingga jabatan bukan lagi sebagai anugerah, namun menjadi musibah.
Maka
makna yang terpenting yang harus menjadi pelajaran bagi kita adalah
bagaimana kita bisa senantiasa menyetel hati & pikiran kita untuk
senantiasa ridha atas keputusan Allah Swt.
Mau Allah Swt buat
hidup kita lapang atau sempit, kita selalu berucap hamdalah. Mau Dia
Swt bikin hidup kita senang or susah, gak ada masalah. Atau Allah Swt
angkat derajat kita kemudian ia jatuhkanpun juga gak apa-apa. Yang
penting asal Allah Swt ridho kepada kita, maka kita pun juga akan
selalu ridha kepada-Nya.




http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/suka-malu-sendiri-atas-doa-yang-kita.html

MENJOMBLO ADALAH PILIHAN,,( Terkait Agar Jomblo Tetap PD)

kebanyakan manusia tidak begitu saja
menempuh jalan yang disyariatkan
penciptanya. kadang mereka membuat
aturan sendiri pada beberapa masalah.
pada masalah menjalin hubungan dengan
lawan jenis ini kebanyakan manusia
menepuh jalan awal pernikahan dengan
pacaran, sesuatu yang tidak disyariatkan
sang pencipta.

Melalui pacaran, pasangan yang
berpacaran berharap bisa mengenal
kepribadian dan seluk-beluk pasangannya
sebelum akhirnya memutuskan untuk
menempuh hidup bersama.

walaupun lazim dilakukan manusia saat
ini, ada juga yang tidak mengambil jalan
pacaran ini, mereka menjadi generasi
muda tanpa pacar dan hidup tanpa
pacaran, bahasa gaul saat ini mencap
mereka dengan gelar jomblo. beberapa
macam alasan saat orang mengambil
pilihan untuk menjadi jomblo.


1. Studi dulu
sebagian anak muda merasa sadar akan
pentingnya ilmu yang harus ia pelajari,
sehingga mereka menunda masalah hubungan
dengan lawan jenis dengan alasan karena
masih sekolah/kuliah.
tidak bisa dipungkiri hubungan dengan
lawan jenis berpotensi untuk mengganggu
konsentrasi, apalagi jika hanya sekedar
pacaran.


2. Kerja dulu
kebanyakan orang tua juga setuju dengan
alasan ini jika anaknya menjomblo. biar
kerja dulu, (agak) mapan dulu, biar bisa
memberi makan anak orang, setelah itu
silahkan pacaran!, demikianlah.
orientasi bekerja tentu saja mencari
penghasilan. dengan demikian, yang belum
bekerja dan tak ingin merepotkan orang
tuanya mengambil alasan ini untuk tidak
berpacaran.

3. Tidak laku-laku
orang yang seperti ini termasuk kategori
menjomblo tidak sengaja, biasanya mereka
tidak memilih untuk menjomblo. jadi
jangan terkejut jika yang seperti ini
masih giat mencari lawan jenis untuk
dijadikan pacar, kalau ada yang mau,
ya… ayo…!.

4. Malu kepada lawan jenis
ini alasan yang berhubungan dengan
kepribadian, pada dasarnya malu adalah
sikap terpuji, dalam banyak hal
seharusnya kita mempunyai akhlak malu
ini.
dalam pergaulan dengan lawan jenis, malu
seharusnya lebih dikedepankan dan inilah
sifat yang terpuji di mata syariat.
namun, adanya malu pada seseorang bisa
jadi bukan karena orang itu sadar
syariat, tetapi karena merasa tidak
percaya diri, malu yang seperti ini bisa
hilang ketika suatu saat
kelemahan-kelemahan diri bisa diatasi.
jadi jangan heran jika tiba-tiba si
pemalu menjadi pemberani dalam pergaulan
lawan jenis setelah kelemahannya
teratasi.

5. Karena ALLOH subhanahu wata’ala
Alhamdulillah inilah alasan yang tepat,
mengapa menjomblo? karena pacaran tidak
disyariatkan dan sarat maksiat.
memang ketika ingin menikah harus
mengenal dan mengetahui calon pasangan
hidup, namun pacaran bukanlah cara yang
mesti ditempuh. informasi mengenai calon
pasangan hidup bisa diperoleh lewat
sumber yang terpercaya; keluarganya,
teman dekat maupun saudaranya tanpa
harus mendekati si dia.

Anda Termasuk Yang Mana..???




http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/menjomblo-adalah-pilihan-terkait-agar.html

AGAR JOMBLO TETAP PD (Percaya Diri)

. Niatkan karena Alloh subhanahu
wata’ala
inilah yang menyebabkan kita jadi
percaya diri dalam status jomblo,
ditengah-tengah kerumunan muda-mudi yang
terjerumus dalam pacaran. insyaalloh
dengan berbekal niat seperti ini kita
memperoleh pahala dari alloh subhanahu
wata’ala, sebab, kita meninggalkan
perbuatan maksiat dalam rangka
mendapatkan keridhoannya.

2. Yakini bahwa aktivitas pacaran adalah
maksiat
di dalam pacaran ada serangkaian
aktivitas maksiat yang mengantarkan
pelakunya pada perbuatan zina. mulai
dari melihat, memegang, bersepi-sepi,
dst. yakini bahwa pacaran adalah
perbuatan munkar, sehingga kita pun
tenang mengatakan “alhamdulillah , aku
jomblo”.

3. Tenang dengan takdir Alloh subhanahu
wata’ala
fitrah manusia memang selalu tertarik
dengan lawan jenisnya, keinginan untuk
menyalurkan ketertarikan kepada lawan
jenis adalah sesuatu yang manusiawi.
namun jangan sampai hal ini membuat kita
menempuh jala yang dilarang alloh
subhanahu wata’ala. yakinlah dengan
takdir alloh subhanahu wata’ala, bahwa
masa-masa itu akan datang (pernikahan).

4. Banyak-banyak melakukan amalan sholih
gunakan setiap waktu yang diberikan oleh
alloh subhanahu wata’ala dengan
memperbanyak amalan sholih yang sesuai.
misalnya puasa sunnah, sholat malam,
menghafal al-qur’an, birrul walidain
dsb. kesibukan dalam hal kebaikan ini
akan memupus keinginan hati terhadap
hal-hal yang dimurkai oleh alloh
subhanahu wata’ala.

5. Gunakan waktu dengan sehebat mungkin
jangan sampai waktu yang ada kita
gunakan untuk hal-hal yang tidak
bermanfaat bagi dunia dan akhirat kita,
waktu luang yang tidak dimanfaatkan
dengan baik merupakan penyakit berbahaya
bagi pemikiran, akal dan badan.

6. Jauhi tontonan, bacaan dan hal-hal
yang mendorong untuk berpacaran
hati manusia itu lemah, bila dorongan
untuk melakukan maksiat begitu besar
maka seseorang akan mudah terpengaruh
dalam perbuatan maksiat, dorongan itu
bisa berasal dari tontonan, bacaan,
lingkungan, yang dorongan tadi mesti
ditepis jauhjauh dengan menghindari
sebab.

disisi lain, sepantasnya kita berusaha
untuk mencari bacaan, tontonan dan
lingkungan yang mendorong kita untuk
semakin taat kepada alloh subhanahu
wata’ala.




http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/agar-jomblo-tetap-pd-percaya-diri.html

TIPS “PACARAN YANG ISLAMI”

1. Jangan berduaan dengan pacar di tempat sepi, kecuali ditemani mahram dari sang wanita (jadi bertiga)

“Janganlah seorang laki-laki berkholwat (berduaan) dengan seorang wanita kecuali bersama mahromnya…”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341, Lihat Mausu’ah Al Manahi Asy Syari’ah 2/102]

“Tidaklah seorang lelaki bersepi-sepian (berduaan) dengan seorang perempuan melainkan setan yang ketiganya“ (HSR.Tirmidzi)

2. Jangan pergi dengan pacar lebih dari sehari semalam kecuali si wanita ditemani mahramnya

“Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian sehari semalam tidak bersama mahromnya.” [HR Bukhori: 1088, Muslim 1339]

3. Jangan berjalan-jalan dengan pacar ke tempat yang jauh kecuali si wanita ditemani mahramnya

“…..jangan bepergian dengan wanita kecuali bersama mahromnya….”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341]

4. Jangan bersentuhan dengan pacar, jangan berpelukan, jangan meraba, jangan mencium, bahkan berjabat tangan juga tidak boleh, apalagi yang lebih dari sekedar jabat tangan

”Seandainya kepala seseorang di tusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (Hadits hasan riwayat Thobroni dalam Al-Mu’jam Kabir 20/174/386 dan Rauyani dalam Musnad: 1283, lihat Ash Shohihah 1/447/226)

Bersabda Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wassallam: “Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan wanita.” [HR Malik 2/982, Nasa’i 7/149, Tirmidzi 1597, Ibnu Majah 2874, ahmad 6/357, dll]

5. Jangan memandang aurat pacar, masing-masing harus memakai pakaian yang menutupi auratnya

“Katakanlah kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya..” (Al Qur’an Surat An Nur ayat 30)

“…zina kedua matanya adalah memandang….” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i)

6. Jangan membicarakan/melakukan hal-hal yang membuat terjerumus kedalam zina

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek” (Al Qur’an Surat Al Isra 32)

“Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium.” (H.R. Muslim dan Abu Dawud)

7. Jangan menunda-nunda menikah jika sudah saling merasa cocok

“Wahai para pemuda ! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).

“Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan.” (H.R. Turmudzi dan dia berkata hadits ini shahih.)

WARNING:

sebenarnya banyak ulama dan ustadz yang mengharamkan pacaran, misalnya saja ustadz Muhammad Umar as Sewed. jadi sebaiknya segera menikahlah dan jangan berpacaran…

Bagi yang sudah terlanjur berbuat dosa maka bertaubatlah dan jangan putus asa, Allah pasti mengampuni hambanya yang bertaubat dan memohon ampun…




http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/tips-pacaran-yang-islami.html

Renungan untuk Para Wanita dan Lelaki

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Jangankan lelaki biasa, Nabi pun terasa sunyi tanpa wanita. Tanpa mereka, hati, pikiran, dan perasaan lelaki pun akan resah. Masih mencari, walaupun sudah ada segala-galanya. Apalagi yang tidak ada di syurga, namun Nabi Adam a.s. tetap merindukan Siti Hawa.
Kepada wanitalah lelaki memanggil ibu, istri ataupun puteri. Dijadikan mereka dari tulang rusuk yang bengkok untuk diluruskan oleh lelaki, tetapi kalau lelaki sendiri yang tidak lurus (baca; bengkok), tidak mungkin mampu hendak meluruskan mereka.
Tak logis memang, kayu yang bengkok menghasilkan bayang-bayang yang lurus. Luruskanlah wanita dengan cara petunjuk Allah SWT, karena mereka diciptakan begitu rupa oleh Allah. Didiklah mereka dengan panduan dari-Nya.
Jangan coba menjinakkan mereka dengan harta, nanti mereka semakin liar. Jangan hibur mereka dengan kecantikan, nanti mereka semakin menderita. Yang sementara itu tidak akan menyelesaikan masalah, maka kenalkanlah mereka kepada Allah, Dzat yang kekal. Disitulah kunci utamanya.
Akal mereka setipis rambutnya, maka tebalkan dengan ilmu. Hati serapuh kaca, maka kuatkanlah dengan iman. Perasaan mereka selembut sutera, maka hiasilah dengan akhlak mulia. Suburkanlah karena dari situlah nanti mereka akan nampak penilaian dan keadilan Allah. Akan terhibur dan berbahagialah mereka, walaupun tidak jadi ratu cantik dunia, presiden ataupun perdana mentri negara ataupun women gladiator.
Bisikkanlah ke telinga mereka, bahwa kelembutan bukan suatu kelemahan diri. Hal itu bukanlah diskriminasi Allah SWT. Sebaliknya, disitulah kasih sayang Allah padanya, karena dari rahim wanita yang lembut itulah yang mengandungkan laki-laki berwajah negarawan, karyawan, jutawan dan wan-wan lainnya.
Tidak akan lahir “Superman” tanpa “Superwoman”. Wanita yang lupa hakikat kejadiannya, pasti tidak terhibur dan tidak menghiburkan. Tanpa ilmu, iman dan akhlak, mereka bukan saja tidak bisa diluruskan, bahkan mereka sendiri pula yang membengkokkan.
Lebih banyak lelaki yang dirusakkan oleh perempuan, daripada perempuan yang dirusakkan oleh lelaki. Sebodoh-bodohnya seorang perempuan, bisa menundukkan sepandai-pandainya seorang lelaki. Itulah akibatnya apabila wanita tidak kenal Tuhannya.
Mereka tidak akan kenal diri mereka sendiri, apalagi mengenal lelaki. Kini, bukan saja banyak boss telah kehilangan sekretarisnya, bahkan anakpun akan kehilangan ibu, suami kehilangan istri dan bapak akan kehilangan putrinya.
Bila seorang wanita durhaka, dunia akan huru-hara. Bila tulang rusuk patah, rusaklah jantung, hati dan limpa. Dan, wahai para lelaki, jangan hanya mengharapkan ketaatan dari seorang wanita, namun binalah kepemimpinan dalam dirinya terlebih dahulu. Pastikan, sebelum memimpin wanita menuju Allah, pimpinlah diri sendiri terlebih dahulu kepadaNya. Jinakkanlah diri menuju Allah, niscaya jinaklah segala-galanya dibawah pimpinan kita. Jangan mengharap istri seperti Siti Fatimah, jika pribadi belum lagi seperti Ali bin Abi Thalib. Wallahualam Bishawwab
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥




http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/renungan-untuk-para-wanita-dan-lelaki.html

Beri Tahu Aku, Apa Makna Cinta.. ..

Ya Allah.. .. ..
Jika aku ditakdirkan jatuh cinta..
Cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya padaMu..
.. .. .. ♥ aamiin ya Robb
Cinta adalah kekuatan yang mampu,
merubah duri jadi mawar
merubah cuka jadi anggur
merubah sedih jadi riang
merubah amarah jadi ramah
merubah musibah jadi muhibbah
itulah cinta.. ..

Sekalipun cinta telah kuraikan dan kujelaskan panjang lebar, namun jika cinta kudatangi aku jadi malu pada keteranganku sendiri..
Meskipun lidahku telah mampu menguraikan, namun tanpa lidah cinta ternyata lebih terang, sementara pena begitu tergesagesa menuliskannya..
Katakata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta,
dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya bagaikan keledai berbaring dalam lumpur..
Cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan..
Ya Wadudu Ya Latif betapa manis jika cita berada dalam jiwa yang mampu menikmati keindahan rasaNya..
Cinta itu:
“tatapannya yang hangat”
Cinta itu:
“ketika dia mau memberikan payung ketika hujan membasahiku, meskipun tubuhnya basah karena hujan”
Cinta itu:
“saat dia menjemputku sepulang dari kampus, yang aku tau dia sangat lelah dari kerja, namun dia mau menjemputku sepulang kuliah, ohh suamiku”
Cinta itu:
“genggaman eratnya ketika aku kesakitan melahirkan buah hati kita”
Berribu-ribu definisi tentang cinta, cinta yang tak terurai jika dituliskan dengan kata-kata.. .. ..
Bagaimana dengan definisi anda??




http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/beri-tahu-aku-apa-makna-cinta.html

Bayangkanlah Bila,,,

♥●♥_◕_♥●♥
"Bu, kenapa sih kok bapak kerjanya di pasar, temen-temen Aa bapak nya kerja nya dikantor, katanya enak bu, kalo dikantor itu bersih, ada komputer terus ada buku-buku, ntar kalau Aa maen ke kantor bapak, Aa bisa maen komputer..." Itu pertanyaan polos dari keponakan saya yang baru berumur 5 tahun dan masih duduk di bangku TK.
Mungkin karena faktor teman- temannya di sekolah yang sering bercerita tentang ayah-ayah mereka yang kebanyakan memang pegawai kantoran dan bercerita tentang segala "keistimewaan" bekerja di kantor sehingga muncul pertanyaan tersebut. Tentu saja sang ibu keponakan saya itu berusaha dengan "bahasa yang dapat dimengerti anak-anak" menjelaskan dengan lugas tentang apa itu pekerjaan.
Yang pasti dari sejak kecil, anak-anak memang harus ditanamkan bahwa pekerjaan itu cakupannya luas dan amat luas seluas samudera kalau memang kita bisa mencari, menggali dan mewujudkan walaupun dengan perjuangan yang amat panjang.. apapun bentuk pekerjaan itu, asalkan halal. Dan tentu saja bagi orang-orang yang beruntung mempunyai pendidikan yang tinggi dan pekerjaan yang bagus bukan berarti harus berbesar kepala seolah tidak membutuhkan lagi orang - orang disekelilingnya, terutama orang - orang yang karena pendidikannya terbatas dan hanya berkesempatan untuk menjadi pedagang asongan, pembantu rumah tangga dan lain sebagainya.
Karena semua pekerjaan adalah mata rantai yang tak terputus seperti simbiosis mutualisma yang saling menguntungkan satu sama lain tanpa harus korupsi, tanpa harus sikut sana sikut sini. Dan pekerjaan itu bukan terbatas hanya dikantor saja. Kalau semua orang bekerja dikantor, kita dapat bayangkan betapa sulit ruang gerak kita. Bukan begitu?
♥●♥_◕_♥●♥
Bayangkanlah bila para penumpang bis, angkot dan sebagainya yang akan kelimpungan tujuh keliling bila para supir "ngambek" tidak mau menyupir.
Bayangkanlah bila orang-orang di dalam mobil yang kehausan tapi dia tidak menemukan satupun pedagang asongan yang menjual minuman karena semua pedagang asongan "ngambek" untuk berdagang. Dan saya pernah merasakan tersiksanya kehausan setelah berpeluh keringat mengejar bis sementara pedagang asongan tak kunjung muncul. Ketika itu saya hanya bisa membayangkan betapa indahnya meminum seteguk air yang ditawarkan pedagang asongan andai saja mereka muncul dihadapan saya saat itu.
Bayangkanlah bila murid2 ketinggalan banyak pelajaran karena guru mereka "bosan" mengajar.
Bayangkanlah bila para kontraktor perencana gedung yang "hilang" tender karena buruh2 bangunan "enggan" bekerja.
Bayangkanlah bila para karyawan digedung-gedung perkantoran yang kelaparan saat makan siang.. karena pedagang-pedagang makanan disekitar kantor mereka "mogok" jualan.
Bayangkanlah bila ibu-ibu dirumah yang harus "berpeluh keringat " mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang tiada habis-habisnya karena para khadimat mereka "pulang kampung" dan tidak mau lagi bekerja.
Bayangkanlah bila kantor-kantor, mall-mall ataupun perusahaan-perusahaan yang gedungnya kotor tak terurus karena para petugas cleaning service nya "tidak mau" lagi bekerja.
Ternyata...kita butuh mereka...para supir, pedagang asongan, pedagang makanan, para pembantu rumah tangga dan lain sebagainya. Mereka amat berjasa bagi kita walaupun kadang keberadaan mereka tidak kita hargai.
Keramahan dan penghargaan terhadap orang - orang kecil dan hal - hal kecil amat sangat dibutuhkan, apapun status dan pekerjaan orang tersebut.
Seperti raut muka ceria anak anak ditempat saya mengajar tiap sabtu dan Minggu yang dengan semangatnya menceritakan pekerjaan ayah mereka yang hanya seorang pemulung dimata orang lain. Tetapi dimata mereka ayah mereka lah pahlawan dikeluarga, yang dengan tegarnya menghadapi tantangan hidup, walaupun hanya bisa memberi tempat tinggal sebuah petakan ukuran 3x4 m dengan harga sewa Rp. 70.000 ribu perbulan.
Dan tidak ada salahnya kita bergaul dengan mereka, untuk mengingatkan agar selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan.
Dan anak-anak yang beruntung karena keluarga mereka berkecukupan pun harus tahu dan diajarkan bahwa disekitar mereka masih banyak anak-anak yang kurang beruntung. Indahnya bila hidup ini saling mengasihi dan menghargai.
Satu hal lagi dari sekian banyak PR yang harus kita bayangkan, yaitu...
Bayangkanlah bila para istri "berhenti total" untuk mengurus anak-anak, suami dan rumah tangga nya karena terlalu jenuh dengan rutinitas seputar dapur, sumur dan kasur. Mengenai hal satu ini ada satu pertanyaan dari salah seorang teman saya, "Lalu kami ini para lelaki harus bagaimana? Membiarkan para istri bekerja dikantor dan anak-anak serta keluarga terbengkalai?"
Ups...tentu saja tidak. At least memberi ruang gerak bagi para istri untuk maju bersama. Intinya maju bersama dalam artian dalam rumah tangga. Kalau suami maju dan berkembang, dia juga harus berfikir dan bertindak untuk membuat istrinya maju juga. Sehingga proses pembelajaran di rumah tangga terus menerus berlangsung, long life learning, sehingga istri bisa mengaktualisasikan diri.Sehingga konteks rumah tangga itu bukan berarti "memperbantukan" istri ibarat pembantu yang harus stay tune 24 jam sehari dengan tanpa adanya proses pembelajaran buat si istri. Menjadi ibu rumah tangga secara full pun tidak masalah apalagi bila dibarengi dengan kegiatan - kegiatan yang manfaat di sekitar lingkungannya. Menjadi ibu bekerja pun juga tidak masalah asalkan balance antara keluarga dan pekerjaan. Karena yang terpenting dalam keluarga adalah kualitas komunikasi yang intens bukan kuantitasnya, dan saling berbagi tugas dengan suami dalam mengurus rumah tangga.
♥●♥_◕_♥●♥
Dan bagi para ibu, tentu saja bekerja bukan hanya dikantor saja, nanti kalau semua ibu - ibu bekerja dikantor, lalu siapa nanti yang akan sabar mengajar anak - anak TK, SD, SMP, SMU sampaiUniversitas? Siapa yang akan memeriksa ibu - ibu hamil jika saja tidak ada dokter kandungan perempuan? Siapa yang akan berjualan masakan untuk disantap para karyawan?Dan tentu saja masih banyak lagi profesi - profesi lainnya bagi para ibu yang bekerja.
Saya masih ingat dulu saat SD, dibuku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia sering terdapat contoh - contoh kalimat seperti :
"Ibu pergi ke pasar, bapak pergi kekantor..", kalau boleh merevisi nya sih... rasa-rasanya tidak ada salahnya kalau konteks kalimat itu ditambahkan lagi menjadi :
"Ibu pergi mengajar, bapak pergi kekantor"
Atau konteks itu bisa berubah total secara situasional dan kondisional..:
"Pada hari Minggu ... ayah pergi ke pasar, ibu istirahat di rumah..."
Asik kan? Bila saling berbagi tugas di hari-hari yang semoga penuh berkah ini...




http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/bayangkanlah-bila_24.html