Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Sabtu, 05 Mei 2012

Jomblo, Get Married…?

Akhir2 ini, sering banget denger kata yg satu ini. Dimulai dari undangan2 sahabat yg mulai berdatangan... temen se-kerja yg selalu cerita ttg rancangan masa depan.. ikhwah kampus yg sekarang saling panggil pake ummu2an… Liqo’ materinya : “kiat2 ta’aruf” plus “komunikasi dg suami”. Maen MP, baca blognya dudung.net,  kaya’nya dah ngebet bgt pengin merit tuh ( ampe T_T segala..) Si Nenti juga… isinya artikel tentang nikaaaahhh mulu.. bilangnya siy, ngomongin bukan berarti ingin.. (ah, masa nen??) sampe2 Farida yg punya panggilan 'si ukhty tangguh' juga gak ketinggalan, ngambil kesimpulan: Nikah emang harus disiapkan!!
Huhuhu… apa gara2 dah semester akhir mau skripsi anak2 jadi kena sindrom ini ya?? hiiiiiyyyy… geli banget deh rasanya… gak kebayang gimana… ngeri deh.. kaya’nya di kampus ini anak2 kelas Informatika emang sengaja dicuci otaknya (atw emang mrk yg nyuci otak sendiri?) tuk dijejali dgn : nikah, married, walimah, dll…
Menikah tanpa pacaran…??!!
Mengerikan sebenarnya membayangkan bahwa kita akan menikah dg orang yg gak kita kenal (secara dalem) sebelumnya… tapi itulah tuntunan yg Islami… Cinta yg mungkin belum tumbuh pada sang suami, yakinlah itu bisa diupayakan selama kita masih berada dalam jalur, mindset, dan tujuan yg sama, yakni memperoleh ridho-Nya..
Tanpa pacaran, CINTA itu tetap akan tumbuh...!! Percayalah..,Cinta itu bisa ditumbuhkan ketika sudah berumah tangga dan hidup bersama. Bukankah mereka yg Pacaran itu ada cinta dalam hati mereka karena terbiasa bersama, terbiasa jalan bareng, terbiasa makan bareng, dll..??? Nah, apalagi kalau nanti sudah menikah, apapun yg dilakukan terbiasa dilakukan sama-sama, maka cinta itu akan tumbuh lebih cepat, insaAllah.



Oia, ada lagi buku-nya Pak Cahyadi Takariawan yg judulnya "Di Jalan Dakwah Aku Menikah".. duh, lengkaplah sudah bab menikah di minggu ini… Mau gak mau jadi mau juga… * maksudnya mau yg kedua kali wkwkwkkk*…. Tapi, apakah itu hanya sebuah keinginan, atau memang sudah berupa kesiapan??
Bagi sahabat2 yg masih jomblo, bisa saja berkata: Hmmm… I don’t think I’m ready yet…
Masih terlalu banyak di dalam diri ini yg butuh perbaikan.. Masih terlalu banyak ilmu yg belum dipahami dan amal yg belum dijalankan.. Menikah memang bisa menggenapkan separuh Dien, tapi inget, masih separuh aja lohhh… klo tanpa persiapan mateng, yg separuhnya lagi bakal susah juga nggenepinnya.. Trus baca kisah2 nyata tentang ikhwan yg gagal pernikahannya, padahal mereka sama2 paham agama, lewat proses yg bersih pula… jadi ngeri…
Lagian, kenapa juga terlalu berorientasi ke masalah ini?? Penginnya sih bilang ke sekitar.. “STOP IT..!!! Cha dah bosen ma bahasan ini..!”  tapi mana bisaa… hak orang donk mw ngomong apa…
Yah, yang jelas klo ada yg bergumam, “Pangeran, kapan kau datang…?”
klo dirimu masih jomblo ukh, benar2 merasa belum siap lahir batin, gak perlu malu, jawab saja, “Pangeran, jangan dateng dulu yaaakk…” hiihhh.. pede abisss, syapa pula yg mw sama kau, cha!! Kholash..jodoh rahasia Allah.



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/jomblo-get-married.html 

Pelangi Di Matamu

Ada yang lain disenyummu,
yang membuat lidahku gugup tak bergerak..
Ada pelangi di bola matamu..
dan memaksa diri tuk bilang “aku sayang padamu”
---------------------------------------------------------
BUKAN..!, petikan lagu itu aku ambil bukan karena hari ini daku lagi jatuh cinta, karena aku TIDAK pernah merasakan jatuh cinta kepada makhluk selain kepada suami hehe..:p, lirik ini aku ambil karena mengingatkan icha kepada Mb.Ifta di Istana Pelangi dan para sahabat-sahabat pelanginya..*diriku iri tidak masuk daftar pelanginya.. hikz :'(*.
Icha suka kata pelangi dengan warna cerahnya ia akan hadir setelah hujan reda mengguyur bumi, seolah memberi hiburan tersendiri pada bumi, ia hadir saat gelap telah berlalu seolah berkata kepada bumi bahwa derita itu tak akan abadi …
Kembali ke syair tadi, “ada pelangi di matamu” yang terlintas di pikiranku kemudian adalah ketika sang jejaka melihat mata sang gadis yang kembali bercahaya setelah duka menyelimutinya, hidupnya kembali penuh warna, hidupnya tak lagi hitam dan putih, dah apa yang redup di indah bola matanya kini tak lagi terlihat redup … ah,



 inikah yang orang orang diluar sana menyebut cinta akan membuat hidup seseorang menjadi berwarna merah, kuning, hijau dilangit yang biru *jadi ingat lagu taman kanak kanak dulu yah* mungkin ini yang mereka bilang..:))
Dan ketika pagi ini aku melihat pelangi dari ujung jendela kamarku yang luas, menikmati warna warna suguhan ILLAHI maka yang terlintas di benakku adalah bahwa ALLAH sedang berkata:
“Cha, keluarlah dari kamar ini, bergeraklah menuju teras dan lihatlah diluar sana bahwa hidup itu berwarna, ada langit yang biru, ada awan yang berarak arak berwarna putih, ada daun yang hijau, ada dahan pohon yang coklat, ada warna warni bunga yg merah, jingga, kuning, nila, dan ungu...”
Subhanallah… iya, hidup ini memang berwarna, bukan hanya hitam dan putih seperti yang selama ini Icha kenal, ah Maha Besar ALLAH dengan segala keindahan ciptaannya.
Romantis banget sih Cha ?? … iya, daku memang perempuan yang sangat romantis *narsis mode ON :p*
Selamat beraktivitas yah saudara dan saudariku seiman, selamat menikmati pelangi, Hari ini akan aku habiskan diteras rumah berteman sepi ( kerja lagi break ), secangkir teh hangat dan pisang goreng buatan ibu, semoga ada bintang diujung langit sana yang tak pernah lelah menemaniku :).
selamat beraktivitas saudariku semua, semoga selalu dalam rahmat dan ridho Allah..:)
Maha Besar ALLAH dengan segala ciptaanNYA, semoga pagi ini ada yang mengatakan padaku: “Cha, ada pelangi di matamu “.  Aih icha...;)  
Pandangmu menerawang nun jauh disana
Menatap hampa…
Sunyi menyelimuti hati..
terdiam termangu..
Diberanda rumah terdiam memandang pelangi.
Hhhh….
Seolah dirimu berkata dalam hati..


Pelangi, andai kau bisa menyeberangkan aku dengan cahayamu menuju ke taman – taman surga..
Ingin ku kesana menikmati surga firdaus
Menemuui kekasih yang telah lama kurindu..
Aku disini dengan hati berkarat menanti perjumpaanku dengan-Nya..
Andai kau bisa pelangiku..
Menjadi jembatan pertemuanku dengan-Nya..
Masih kurasa cahaya-Nya menghangatkan tubuh ku melalui mentari
Masih kurasa indah pelangi-Nya yang membiusku ke alam lain terpesona keindahannya..
Sampaikan pada-Nya pelangiku salam rinduku..
Rindu yang seolah aku enggan hidup lama dibumi ini..
Hmm..
Aku hanya bisa memandangmu gadis…
Merasakan rindumu akan kekasih-Mu..
Kebahagiaan jiwa – jiwa yang rindu perjumpaan dengan-Nya
Andai aku bisa merasa sejumput dari rasa yang kau rasakan gadis..
Aku akan menukar dengan umur dari nyawaku..
Rasa yang hilang terbuai oleh kenikmatan nafsu...



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/pelangi-di-matamu.html

Ibu.., Madrasah Cintaku !

Ada sebutir kristal bening menetes luruh disudut mata ini ketika note ini tertulis. Ada satu keajaiban yg tak sanggup saya ungkap disini. Sebuah gelegak hati yg senantiasa bergumam hanya karena satu nama : IBU.
Apa yang paling dinanti seorang wanita yang baru saja menikah? Sudah pasti jawabannya adalah kehamilan.


Seberapa jauh pun jalan yang harus ditempuh, seberat apa pun langkah yang mesti diayun, seberapa lama pun waktu yang kan dijalani, tak kenal menyerah demi mendapatkan satu kepastian dari seorang bidan; “positif”.
Meski berat, tak ada yang membuatnya mampu bertahan hidup kecuali benih dalam kandungannya. Menangis, tertawa, sedih dan bahagia tak berbeda baginya, karena ia lebih mementingkan apa yang dirasa si kecil di perutnya. Seringkali ia bertanya; menangiskah ia? Tertawakah ia? Sedih atau bahagiakah ia di dalam sana? Bahkan ketika waktunya tiba, tak ada yang mampu menandingi cinta yang pernah diberikannya, ketika mati pun akan dipertaruhkannya asalkan generasi penerusnya itu bisa terlahir ke dunia. Rasa sakit pun sirna sekejap mendengar tangisan pertama si buah hati, tak peduli darah dan keringat yang terus bercucuran. Detik itu, sebuah episode cinta baru saja berputar.
Tak ada yang lebih membanggakan untuk diperbincangkan selain anak-anak. Tak satu pun tema yang paling menarik untuk didiskusikan bersama rekan sekerja, teman sejawat, kerabat maupun keluarga, kecuali anak-anak. Si kecil baru saja berucap “Ma…” segera ia mengangkat telepon untuk mengabarkan ke semua yang ada didaftar telepon. Saat baru pertama berdiri, ia pun berteriak histeris, antara haru, bangga dan sedikit takut si kecil terjatuh dan luka. Hari pertama sekolah adalah saat pertama kali matanya menyaksikan langkah awal kesuksesannya. Meskipun disaat yang sama, pikirannya terus menerawang dan bibirnya tak lepas berdoa, berharap sang suami tak terhenti rezekinya. Agar langkah kaki kecil itu pun tak terhenti di tengah jalan.
“Demi anak”, “Untuk anak”, menjadi alasan utama ketika ia berada di pasar berbelanja keperluan si kecil. Saat ia berada di pesta seorang kerabat atau keluarga dan membungkus beberapa potong makanan dalam tissue. Ia selalu mengingat anaknya dalam setiap suapan nasinya, setiap gigitan kuenya, setiap kali hendak berbelanja baju untuknya. Tak jarang, ia urung membeli baju untuknya dan berganti mengambil baju untuk anak. Padahal, baru kemarin sore ia membeli baju si kecil. Meski pun, terkadang ia harus berhutang. Lagi-lagi atas satu alasan, demi anak.
Disaat pusing pikirannya mengatur keuangan yang serba terbatas, periksalah catatannya. Di kertas kecil itu tertulis: 1. Uang sekolah anak, 2. Beli susu anak, … nomor urut selanjutnya baru kebutuhan yang lain. Tapi jelas di situ, kebutuhan anak senantiasa menjadi prioritasnya. Bahkan, tak ada beras di rumah pun tak mengapa, asalkan susu si kecil tetap terbeli. Takkan dibiarkan si kecil menangis, apa pun akan dilakukan agar senyum dan tawa riangnya tetap terdengar.
Ia menjadi guru yang tak pernah digaji, menjadi pembantu yang tak pernah dibayar, menjadi pelayan yang sering terlupa dihargai, dan menjadi babby sitter yang paling setia. Sesekali ia menjelma menjadi puteri salju yang bernyanyi merdu menunggu suntingan sang pangeran. Keesokannya ia rela menjadi kuda yang meringkik, berlari mengejar dan menghalau musuh agar tak mengganggu. Atau ketika ia dengan lihainya menjadi seekor kelinci yang melompat-lompat mengelilingi kebun, mencari wortel untuk makan sehari-hari.


Hanya tawa dan jerit lucu yang ingin didengarnya dari kisah-kisah yang tak pernah absen didongengkannya. Kantuk dan lelah tak lagi dihiraukan, walau harus menyamarkan suara menguapnya dengan auman harimau. Atau berpura-pura si nenek sihir terjatuh dan mati sekadar untuk bisa memejamkan mata barang sedetik. Namun, si kecil belum juga terpejam dan memintanya menceritakan dongeng ke sekian. Dalam kantuknya, ia terus pun mendongeng.
Tak ada yang dilakukannya di setiap pagi sebelum menyiapkan sarapan anak-anak yang akan berangkat ke kampus. Tak satu pun yang paling ditunggu kepulangannya selain suami dan anak-anak tercinta. Serta merta kalimat, “sudah makan belum?” tak lupa terlontar saat baru saja memasuki rumah. Tak peduli meski si kecil yang dulu kerap ia timang dalam dekapannya itu sudah menjadi orang dewasa yang bisa membeli makan siangnya sendiri di kampus.
Hari ketika si anak yang telah dewasa itu mampu mengambil keputusan terpenting dalam hidupnya, untuk menentukan jalan hidup bersama pasangannya, siapa yang paling menangis? Siapa yang lebih dulu menitikkan air mata? Lihatlah sudut matanya, telah menjadi samudera air mata dalam sekejap. Langkah beratnya ikhlas mengantar buah hatinya ke kursi pelaminan. ia menangis melihat anaknya tersenyum bahagia dibalut gaun pengantin. Di saat itu, ia pun sadar buah hati yang bertahun-tahun menjadi kubangan curahan cintanya itu tak lagi hanya miliknya. Ada satu hati lagi yang tertambat, yang dalam harapnya ia berlirih, “Masihkah kau anakku?”
Saat senja tiba. Ketika keriput di tangan dan wajah mulai berbicara tentang usianya. Ia pun sadar, bahwa sebentar lagi masanya kan berakhir. Hanya satu pinta yang sering terucap dari bibirnya, “bila ibu meninggal, ibu ingin anak-anak ibu yang memandikan. Ibu ingin dimandikan sambil dipangku kalian”. Tak hanya itu, imam shalat jenazah pun ia meminta dari salah satu anaknya. “Agar tak percuma ibu mendidik kalian menjadi anak yang shalih sejak kecil,” ujarnya.
Duh ibu, semoga saya bisa menjawab pintamu itu kelak. Bagaimana mungkin saya tak ingin memenuhi pinta itu? Sejak saya kecil ibu telah mengajarkan arti cinta sebenarnya. Ibu lah madrasah cinta saya, sekolah yang hanya punya satu mata pelajaran: cinta. Sekolah yang hanya ada satu guru: pecinta. Sekolah yang semua murid-muridnya diberi satu nama: yang dicinta.
Maka tidak heranlah jika Rasulullah bersabda:" Surga berada di telapak kaki ibumu".



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/ibu-madrasah-cintaku.html

Ukhti, Kemana Jilbabmu ?

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Qs. Al-A’raaf:26)
Ukhti-ukhtiku yang sangat saya sayangi,
Uhibbuki Fillah ya ukhti…
Aku ingin menyampaikan sebuah pesan untukmu…
Tentang jilbab..
Dunia telah bersaksi, sejarah telah mengakui, bahkan peradaban tak memungkiri bahwa wanita berjilbab telah ada sejak dulu, mereka adalah wanita pandai, mandiri, dan berprestasi.
Lihatlah para intelektual kampus, para pelajar Indonesia di luar negeri dan wanita-wanita dengan segudang prestasi yang kebanyakan dari mereka para muslimah yang kecantikannya tersembunyi di balik jilbabnya..
engkau tahu siapa Asma Nadea, Helvi Tiana Rosa,..??
Mereka para pengarang muda islam yg karya2nya melegenda di indonesia, dan beliau2 berjilbab !
atau Ibunda Khadijah, Fatimah, apalagi Aisyah...??
Mereka istri2 dan puteri rasulullah yg ketakwaannya kepada Allah tak diragukan lagi, wanita2 terpilih dan ahli surga, dan beliau2pun berjilbab..!
Siapakah dulu kabari aku


Tentang keindahan yang semu
Hingga aku berpaling asa
Dari mutiara yang terpenda
Siapakah kini kabari aku
Tentang mutiara yang nampak
Yang berkilau cahayanya
Dibalik jeruji keimanannya
Keraguan akan jilbab..
Mungkin para akhwat banyak yang berpikiran seperti ini
Bila diobral ria saja seorang wanita sulit ditengok peminat, apalagi ia menutup diri?
Bila serba terbuka saja tak ada yang sudi berlabuh, apalagi mengunci mati?
Memang butuh keyakinan tingkat tinggi untuk menembus batas ketidakmungkinan
Mungkinkah seorang dungu dalam beragama bisa menutup aurat?
Mungkinkah menutup aurat ditengah komunitas anti jilbab?
Mungkinkah dengan rambut yang halus, kulit yang mulus, dan badan yang seksi harus tersembunyi di balik jilbab?
Mungkinkah tak rajin ibadah, bukan anak santri, mampu berjilbab dengan istiqamah? Mungkinkah ?
Jawabannya Ya, itu sangat mungkin sekali!
Yang penting hatinya baik, akhlaknya baik, rajin ibadah, dan hatinya berjilbab.
Masih banyak saudariku yg berkata:
Buat apa pakai jilbab kalau pacaran?


Buat apa pakai jilbab kalau akhlaknya rusak?
Buat apa pakai jilbab kalau suka ngomongin orang?
Yang penting hati kita yg berjilbab, jilbab di kepala gak penting,
Buat apa???
STOPPPP..!!!! Hentikan..!!
Setidaknya salah satu kewajiban sebagai hamba Allah telah tertunaikan, dan yang lain mengenai akhlak, ibadah, status, itu urusan lain… itu urusan masing2 kelak kepada Allah, bukan untuk saling melempar kekurangan.
Lalu bagaimana dengan para lelaki??
Tanyalah pria shalih di rumah sebelah, tanyalah lelaki gaul di kelas tempat kamu kuliah, tanyalah preman di pasar terdekat, tanyalah cowok keren di pojok kampus..
Bila mereka harus memilih :
Wanita taat, baik, dan shalihah atau
Wanita gaul, yang cantik, dan seksi
Mereka pasti memilih wanita taat beribadah, yang kehormatannya terjaga.
Dan sedungu-dungu laki-laki, pasti merindukan wanita baik-baik. Hanya laki-laki yang bengal saja lebih memilih wanita nakal, itu karena keciutan nyalinya untuk mengejar wanita baik-baik.
(Lihatlah surat An-Nuur ayat 26)
Ku persembahkan sebuah puisi untukmu ukhti..
Kutitipkan surgaku, dalam dekapan kasihmu sayang
Bawalah asmaku dalam doa kerinduanmu pada-Nya
Dekap erat diriku dalam ketaatanmu pada-Nya
Dan cintailah diriku atas dasar cinta kepada-Nya


Oke ukhtiku, ini kesimpulannya:
Percayalahhh!!!
Kecantikanmu takkan pudar hanya karena jilbab yang berkibar
Keseksian tubuhmu takkan surut hanya karena berjilbab panjang
Kemulusan dan keputihan kulitmu akan lebih terjaga karena jilbab
Dan cinta seorang hamba terhadapmu takkan mungkin terhalang oleh ribuan helai kain jilbab
Saat cinta berlabuh, disanalah tangan Allah berperan...



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/ukhti-kemana-jilbabmu.html 

"Kisah Sebatang Bambu"

Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya. Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu. Dia berkata kepada batang bambu," Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi pipa saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?"
Batang bambu menjawabnya, "Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu."
Sang petani menjawab, "Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah itu.


Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawahku sehingga padi yang kutanam
dapat tumbuh dengan subur."
Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam....., kemudian dia berkata kepada petani, "Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini, dan pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat
melalui semua proses itu, Tuan?"
Petani menjawab batang bambu itu, " Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah."
Akhirnya batang bambu itu menyerah, "Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna bagimu. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki."
Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah banyak.
Pernahkah kita berpikir bahwa dengan masalah yang datang silih berganti tak habis-habisnya, mungkin Allah sedang memproses kita untuk menjadi indah di hadapan-Nya? Sama seperti batang bambu itu, kita sedang ditempa, Allah sedang membuat kita sempurna untuk di pakai menjadi penyalur berkat. Dia sedang membuang kesombongan dan segala sifat kita yang tak berkenan bagi-Nya. Tapi jangan kuatir, kita pasti kuat karena Allah tak akan memberikan beban yang tak mampu kita pikul. Jadi maukah kita berserah pada kehendak Allah, membiarkan Dia bebas berkarya di dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna bagi-Nya?
Seperti batang bambu itu, mari kita berkata, " Ini aku Allah, perbuatlah sesuai dengan yang Kau kehendaki."



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/kisah-sebatang-bambu.html 

Tidur Cantik Sesuai Tuntunan Rasulullah...

Tidur bagi muslimah merupakan saat yang sangat penting. Karena dalam tidurnya ia mengumpulkan tenaga untuk beribadah kepada Allah. Selain itu, ketika tidur hati seorang muslimah di antara jemari Allah. Seorang muslimah cantik karena agamanya. Jadi tidurnya pun harus cantik. Hendaknya seorang muslimah menjaga adab-adab dalam tidur dengan adab yang diajarkan dalam agama Islam. Bagaimana adab-adabnya?
Tidak tidur terlalu malam setelah sholat isya kecuali dalam keadaan darurat seperti untuk mengulang (muroja’ah) ilmu atau adanya tamu atau menemani keluarga, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu:
“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” [Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]
Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana hadits: “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)
Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)
Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam atau pun tidur siang. “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain:
a) Membaca ayat kursi.
b) Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh.
c) Mengatupkan dua telapak tangan lalu ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas kemudian dengan dua telapak tangan mengusap dua bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan, hal ini diulangi sebanyak 3 kali (HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari XI/277 No. 4439, 5016 (cet. Daar Abi Hayan) Muslim No. 2192, Abu Dawud No. 3902, At-Tirmidzi)


Hendaknya mengakhiri berbagai doa tidur dengan doa berikut:
باسمك ربيوضعت جنبي وبك أرفعه إن أ مسكت نفسي فا ر حمها و إ ن أ ر سلتها فاحفظها بما تحفظ به عبادك الصا لحين
“Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin.”
“Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Al-Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, Abu Dawud No. 5050 dan At-Tirmidzi No. 3401)
Disunnahkan apabila hendak membalikkan tubuh (dari satu sisi ke sisi yang lain) ketika tidur malam untuk mengucapkan doa:
لا إ له إ لاالله الواحدالقهاررب السماوات واﻷذض ومابينهماالعز يزالغفار
“laa ilaha illallahu waahidulqahhaaru rabbussamaawaati wal ardhi wa maa baynahumaa ‘aziizulghaffaru.”
“Tidak ada Illah yang berhak diibadahi kecuali Alloh yang Maha Esa, Maha Perkasa, Rabb yang menguasai langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.” (HR. Al-Hakim I/540 disepakati dan dishohihkan oleh Imam adz-Dzahabi)
Apabila merasa gelisah, risau, merasa takut ketika tidur malam atau merasa kesepian maka dianjurkan sekali baginya untuk berdoa sebagai berikut:
أعوذ بكلمات الله التامات من غضبه و شرعباده ومن همزات الشيا طين وأن يحضرون
“A’udzu bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi wa syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisysyayaathiin wa ayyahdhuruun.”
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaitan dan dari kedatangan mereka kepadaku.” (HR. Abu Dawud No. 3893, At-Tirmidzi No. 3528 dan lainnya)
Memakai celak mata ketika hendak tidur, berdasarkan hadits Ibnu Umar: “Bahwasanya Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa memakai celak dengan batu celak setiap malam sebelum beliau hendak tidur malam, beliau sholallahu ‘alaihi wassalam memakai celak pada kedua matanya sebanyak 3 kali goresan.” (HR. Ibnu Majah No. 3497)


Hendaknya mengibaskan tempat tidur (membersihkan tempat tidur dari kotoran) ketika hendak tidur. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR. Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050)
Jika sudah bangun tidur hendaknya membaca do’a sebelum berdiri dari tempat pembaringan, yaitu:
الحمد لله الذي أحيانابعدماأماتناوإليه النشور
“Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilayhinnusyuur.”
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan.” (HR. Al-Bukhari No. 6312 dan Muslim No. 2711)
Hendaknya menyucikan hati dari setiap dengki yang (mungkin timbul) pada saudaranya sesama muslim dan membersihkan dada dari kemarahannya kepada manusia lainnya.
Hendaknya senantiasa menghisab (mengevaluasi) diri dan melihat (merenungkan) kembali amalan-amalan dan perkataan-perkataan yang pernah diucapkan.
Hendaknya segera bertaubat dari seluruh dosa yang dilakukan dan memohon ampun kepada Alloh dari setiap dosa yang dilakukan pada hari itu.
Setelah bangun tidur, disunnahkan mengusap bekas tidur yang ada di wajah maupun tangan.
“Maka bangunlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya.” [HR. Muslim No. 763 (182)]
Bersiwak.
“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255)
Beristinsyaq dan beristintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan air dari hidung). “Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya.” (HR. Bukhari No. 3295 dan Muslim No. 238)



Mencuci kedua tangan tiga kali, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali.” (HR. Al-Bukhari No. 162 dan Muslim No.278)
Anak laki-laki dan perempuan hendaknya dipisahkan tempat tidurnya setelah berumur 6 tahun. (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi)
Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa. (HR. Muslim)
Jika bermimpi buruk, jangan sekali-kali menceritakannya pada siapapun kemudian meludah ke kiri tiga kali (diriwayatkan Muslim IV/1772), dan memohon perlindungan kepada Alloh dari godaan syaitan yang terkutuk dan dari keburukan mimpi yang dilihat. (Itu dilakukan sebanyak tiga kali) (diriwayatkan Muslim IV/1772-1773). Hendaknya berpindah posisi tidurnya dari sisi sebelumnya. (diriwayatkan Muslim IV/1773). Atau bangun dan shalat bila mau. (diriwayatkan Muslim IV/1773).
Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut. (HR. Muslim)



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/tidur-cantik-sesuai-tuntunan-rasulullah.html

Sang Pembangun Cinta

Dear Dee ...
Di antara sejuta impian dan Harapan tentang cinta yang kita bisa temui kapanpun dan di manapun. Bicara tentang cinta ibarat goresan pena yang tak pernah kehilangan tetesan tintanya. Namun sayang dari semua hal yang menamakan atas nama cinta. Sedikit sekali kita bisa menemui sosok Pembangun Cinta.
Kita memang tidak bisa membanding dua hal yang memiliki sudut pandang yang berbeda, karena akan memerlukan perlakuan yang berbeda karena kebutuhan yang berbeda.
sama seperti kisah Pria-pria yang sedang menemukan cintanya. Ada yang ingin hanyut dalam genangan makna Jatuh cinta atau bisa menjadi Pria tahu apa yang dia butuhkan akan sebuah cinta dan berusaha membangunnya menjadi bangunan kokoh nan bermakna, tak hanya untuk dirinya, tapi juga tuk keluarga, putra-putri dan semua hal yang ia cintai...
Dan ini sebuah kisah nyata tentang sebuah kisah Cinta Seorang Pria yang Ingin membangun Cintanya..
Bermula di sebuah kampus di salah satu universitas negeri di surabaya, seorang Pria hatinya tertarik terhadap pesona kecantikan seorang gadis yang juga kebetulan satu fakultas dengannya. dalam pandangan mahasiswa ini, si gadis tak hanya memiliki pesona kecantikan luar tapi juga memiliki kelembutan & kebaikan hati yang tercermin dalam sikap dan tingkah lakunya.
Tak heran bila si Gadispun banyak yang memperebutkan, namun pria ini berazzam dalam hatinya, Jika saatnya tiba, insyaAllah dia akan memberikan sebuah kehormatan pada gadis pujaan hatinya, dan akan meminta pada orang tua gadis tuk mengijinkan dirinya menjadi Imam bagi Putri mereka. tanpa sikap yang bisa mengotori makna cinta tsb.
Waktu pun berjalan tanpa terasa ...
Si Pria ini telah memperoleh pekerjaan yang mapan, dan ia merasa siap untuk meminta si gadis yang kini telah menjadi wanita yang matang nan penuh pesona.
walau jujur bukan hal yang mudah memperoleh gadis yang istimewa karena harus bersaing dengan pria - pria lain yang memiliki niat yang sama menjadikan gadis ini sebagai pendamping hidup.
Saat menghadap orang tua si gadis, orang tua si gadis mengatakan kalau putri mereka selain memiliki kelebihan juga memiliki kekurangan. namun dengan sopan dan tegas di Pria ini mengatakan kalau dia yakin dengan pilihan hatinya, dan siap dengan segala konsekuensinya termasuk kelebihan dan kekurangan di gadis..
akhirnya keyakinan si pria ini berbuah manis dan akhirnya mereka berdua mengukuhkan ikatan cintanya dalam sebuah moment bernama pernikahan
cerita ini tak berakhir di sini ...
namun dari sinilah sebuah bukti akan sebuah proses bernama keyakinan...
pada awalnya si gadis ini tidak begitu pandai dalam urusan rumah tangga, namun di pria ini dengan sabar mendampingi istrinya dari yang kurang bisa menjadi luar biasa. tak hanya sebuah tanggung jawab tapi juga komitmen tuk saling mendukung & memperbaiki ikatan cinta di antara mereka berdua.
dari dua insan ini Allah menganugrahkan seorang bayi perempuan mungil, cerdas dan cantik.
dan kini bayi tsb berusia sekitar 20 bln.
dari cara mereka mendidik putri kecilnya aku juga mendapat masukan.
si kecil di ajari tuk bisa memahami sebuah keadaan dan bisa menyelesaikan masalahnya (Problem Solving)
Pernah suatu ketika si kecil ini jatuh terpeleset karena lantai licin habis di pel.
dan sejak itu kalo ayahnya sedang mengepel lantai dan si kecil duduk di sofa, ayah ato bundanya bilang "Licin dan si kecil balas dengan katanya "icin..icin dan dia gak turun kelantai karena dia tahu kalau sakit karena jatuh dari lantai yang licin.
atau kisah tentang cabe waktu bundanya menghaluskan sambal. si kecil ikut menyicipin padahal oleh bundanya di larang, akhirnya dia tahu kalau cabe itu pedas, jadi tiap bundanya buat sambal dia bilang dengan logatnya yang polos..
"abe.. ha .. ha.. maksudnya cabe pedas...
dan banyak lagi kisah yang lain dari keluarga kecil ini.
si bunda yang bercerita padaku dia ingin putri bisa mengetahui kehidupan ini dengan mengikuti proses yang ada..
dalam hatiku subhanallah cinta suci, yang membangun dan menciptakan sebuah proses dari sesuatu yang biasa menjadi luar biasa..
Dee ...
Itulah salah satu kisah tentang sebuah cinta yang membangun keadaan
Bagi para wanita ( yg belum nikah ) temukan pria yang ingin membangun cinta yang kokoh bersama kalian, dan bukan seorang pria yang jatuh karena pesona sesaat yang kita miliki.
Bagi para Pria ( yg belum nikah ) kalian pasti bisa membuktikan bahwa kalian layak di sebut sebagai seorang Imam...

Menangislah!

*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Menangislah!
Ketika diri tidak ringan bergerak dalam berbuat taat.


Menangislah!
Ketika kenikmatan dunia senantiasa menghujani namun amal soleh tidak berbanding lurus dan meningkat dengan kenikmatan yang diterima. Dimanakah letak kurangnya kasih sayang Allah SWT kepada kita? Kita senantiasa menuntut hak kita terhadap Allah SWT, namun rasa syukur kita ketika mendapat nikmat-Nya tak pernah kita tunjukan dihadapan-Nya walau hanya sekedar ucapan “Alhamdulillah”.
Kita malah terlupa dan kadang lupa diri, bahwa apapun nikmat yang kita terima sesungguhnya berasal dari Allah SWT. Terkadang, kebanyakan dari kita hanya ingat kepada-Nya sewaktu diri tertimpa musibah dan kesempitan dalam hidup. Padahal, dengan mengingat Allah SWT disaat lapang dan kebahagiaan hidup menghampiri akan mendatangkan kecintaan Allah SWT dan insya Alloh di saat kesusahan menghampiri kehidupan, Allah SWT akan berbalik mengingat kita.

Menangislah!
Untuk mengharapkan datangnya pertolongan Allah SWT terhadap diri kita, sehingga Dia mengaruniakan kekuatan dan pertolongan untuk memudahkan kita dalam rangka mendekat kepada-Nya.

Menangislah!
Untuk setiap dosa yang pernah kita rajut dalam kehidupan walau kita tak akan mampu menghitung betapa besarnya keingkaran diri melebihi ketaatan kita kepada-Nya.
Pernahkah kita menangis atas kurangnya bekal persiapan untuk akhirat kita? Tempat yang kekal dan tujuan puncak kehidupan yang bekalnya kita persiapkan melalui dunia ini.

Menangislah!
Sebagai tanda kelembutan dan hidupnya hati yang senantiasa siap untuk menerima nasehat dan kebenaran yang datang.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan pertolongan-Nya dalam setiap hal-hal baik yang kita usahakan serta menjauhkan kita dari sifat sombong dan merasa diri bersih, karena tanpa pertolongan dari-Nya,

 tak seorangpun yang sanggup melakukan kebajikan di atas permukaan bumi ini.
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/menangislah.html 

Pelajaran Hidup ...

*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Saat kau berumur 1 tahun dia menyuapi dan memandikanmu, sebagai balasannya “KAU, MENANGIS SEPANJANG MALAM.” Saat kau berumur 2 tahun dia mengajarimu bagaimana caranya berjalan, sebagai balasannya “KAU KABUR SAAT DIA MEMANGGILMU.”



Saat kau berumur 3 tahun dia memasakkan semua makananmu dengan penuh kasih sayang, sebagai balasannya “KAU BUANG PIRING BERISI MAKANAN KE LANTAI.”Saat kau berumur 4 tahun dia memberimu pensil warna, sebagai balasannya “KAU CORAT-CORET DINDING RUMAH DAN MEJA MAKAN.”Saat kau berumur 6 tahun dia mengantarkanmu pergi ke sekolah, sebagai balasannya “KAU BERTERIAK NGGA MAU.” Saat kau berumur 7 tahun dia memberikanmu bola, sebagai balasannya “KAU LEMPARKAN BOLA ITU KE JENDELA TETANGGA.”
Saat kau berumur 8 tahun dia membelikanmu ice cream, sebagai balasannya “KAU TUMPAHKAN HINGGA MENGOTORI SELURUH BAJUMU.”
Saat kau berumur 13 tahun dia membayar mahal untuk Les private dan Mengaji, sebagai balasannya “KAU SERING BOLOS DAN JARANG BELAJAR.”
Saat kau berumur 14 tahun dia mengantarkanmu dan teman-temanmu ke bioskop, sebagai balasannya “KAU MEMINTA DIA DUDUK DI BARIS YANG LAIN KARENA MALU.”
Saat kau berumur 15 tahun dia melarangmu melihat acara khusus orang dewasa, sebagai balasannya “KAU TUNGGU DIA SAMPAI KE LUAR RUMAH.” Saat kau berumur 16 tahun dia menyarankanmu untuk memotong rambut, sebagai balasannya “KAU KATAKAN BAHWA DIA GA TAHU MODEL.”
Saat kau berumur 17 tahun dia membayar biaya sekolah, sebagai balasannya “KAU GUNAKAN UANGNYA UNTUK FOYA FOYA DAN MABUK MABUKAN.” Saat kau berumur 18 tahun dia ajarkan kau mengemudi mobil, sebagai balasannya “KAU PAKAI MOBILNYA SETIAP ADA KESEMPATAN TANPA PEDULI KEPENTINGANNYA.”Saat kau berumur 18 tahun dia sedang menunggu telepon yang penting, sebagai balasannya “KAU PAKAI TELEPON SEMALAM SUNTUK.”
Saat kau berumur 18 tahun dia menangis terharu karena kau lulus SMU, sebagai balasannya “KAU BERPESTA DAN MABUK MABUKAN DENGAN TEMANMU SAMPAI PAGI.” Saat kau berumur 19 tahun dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarkanmu ke kampus pada hari pertama masuk, sebagai balasannya “KAU MINTA DITURUNKAN JAUH DARI PINTU GERBANG AGAR KAU TIDAK MALU DI DEPAN TEMAN-TEMANMU.”Saat kau berumur 20 tahun dia bertanya dari mana saja seharian ini,Apa sudah sholat? sebagai balasannya “KAU MENJAWAB, ‘AH IBU CEREWET AMAT.’”
Saat kau berumur 21 tahun dia bertanya ingin seperti apa karirmu di masa depan, sebagai balasannya “KAU BERKATA, AKU TIDAK INGIN SEPERTI IBU.’”
Saat kau berumur 23 tahun dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi, sebagai balasannya “KAU TIDAK USAH DATANG KARENA SAYA HANYA LULUS D3.”


Saat kau berumur 25 tahun dia memelukmu dengan haru saat kau diterima bekerja, sebagai balasannya “KAU HABISKAN UANG GAJIMU UNTUK TEMAN2 TANPA TERPIKIR UNTUK MEMBANTUNYA.”
Saat kau berumur 30 tahun dia membantu membiayai pernikahanmu, sebagai balasannya “KAU PINDAH KE KOTA LAIN YANG JARAKNYA LEBIH DARI 500 KM.”
Saat kau berumur 31 tahun dia menitipkan uang warisan hasil penjualan rumah, sebagai balasannya “KAU PAKAI UNTUK MODAL USAHA TANPA MEMBERITAHUNYA”
Saat kau berumur 32 tahun dia menelepon untuk memintamu untuk mengantarkan ke undangan salah satu kerabatnya, sebagai balasannya “KAU JAWAB, ‘IBU SAYA SIBUK SEKALI.’”
Saat kau berumur 50 tahun dia terbaring sakit sehingga perlu perawatanmu, sebagai balasannya “KAU BACA SEBUAH ARTIKEL TENTANG PENGARUH NEGATIF ORANG TUA YANG MENUMPANG TINGGAL DI RUMAH ANAK-ANAKNYA.”
DAN HINGGA SUATU HARI DIA MENINGGAL DENGAN TENANG DAN TIBA-TIBA KAU TERINGAT BANYAK HAL YANG BELUM KAU LAKUKAN UNTUK DIA, PERASAAN BERSALAH DATANG MENGHANTAM HATIMU TANPA AKHIR.** 



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/pelajaran-hidup.html