Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Sabtu, 28 Januari 2012

Ibakan Hatimu ♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥

Suatu hari saya menancapkan sebuah paku panjang ke batang anak pohon pisang hingga menelusup ke jantungnya. Esoknya kembali saya menancapkan satu paku ke pohon yang sama. Setelah beberapa hari saya melihat bekas membusuk di sekitar paku yang tertancap di batang tersebut.  Saya pun menambahkan paku lainnya untuk ditancapkan di sekitar batang yang mulai membusuk itu. Esoknya saya bisa melihat luka membusuk di batang itu semakin besar, mungkin karena ditambah satu paku kemarin.
Saya terus membiarkan beberapa hari dan melihat kembali batang pohon pisang itu, ternyata busuk di batangnya tak juga hilang. Saya tak segera mencabut paku-paku yang telah menyebabkan kebusukan itu, justru saya menambahkannya dengan beberapa paku lain yang tak kalah panjangnya. Beberapa paku yang tertancap bahkan sudah berkarat sebelum saya hujamkan ke dalam jantung pohon pisang itu, saya pikir mungkin karat itu lah yang membuat batang itu membusuk. Ia seperti terluka, dan lukanya semakin membesar karena semakin banyak paku yang tertancap. Tak sebatas luka, bahkan batang itu terus membusuk.
Semakin penasaran, saya menancapkan lagi sepuluh paku besar ke sekeliling batang pohon pisang itu, hingga terlihatlah barisan paku yang kini sudah lebih mirip kalung yang menghiasi leher seorang gadis. Saya biarkan paku tajam dan berkarat itu terus bersemayam di jantung pohon pisang, tak ada sedikit pun niat untuk mencabutnya meski satu paku pun. Bahkan tak seorang pun saya izinkan untuk mencabutnya.
Puas dengan tancapan demi tancapan di satu batang pohon, batang pohon pisang di sebelahnya pun menjadi sasaran berikutnya. Setelah menguliti sebagian pelepahnya, mulailah satu persatu paku ditancapkan di batang pohon hingga mengenai jantungnya. Seperti batang pohon sebelumnya, setelah beberapa hari bekas luka dari tusukan paku terlihat membusuk di batang itu. Kemudian saya tambahkan lagi beberapa paku persis seperti yang saya lakukan pada batang pohon pertama.
Pagi hari ketika sudah siap dengan beberapa paku di tangan untuk ditancapkan, saya melihat pohon pertama yang sekeliling batangnya sudah tertancap paku selama beberapa pekan itu akhirnya mati.
Teramat banyak paku tajam dan berkarat yang bersarang di jantungnya, tidak hanya menyakitkan dan membusukkan, bahkan paku-paku itu membuatnya mati.
Segera saya mencabuti beberapa paku yang terlanjur menancap di pohon yang belum mati, berharap luka membusuknya segera membaik. Agar ia tak mati seperti pohon di sebelahnya.
***
♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥
Ada jutaan kata hilir mudik mampir di telinga ini, entah itu penuh makna atau pun nirmakna. Entah membuat segar atau justru memerahkan telinga. Tapi seburuk apa pun kata-kata yang terdengar, biarkan ia hanya mampir di telinga saja. Jangan izinkan ia singgah di hati.
Tak terbilang peristiwa dan adegan berlangsung di pelupuk mata ini, entah membuat kita tersenyum atau sebaliknya. Entah menyenangkan atau membuat mata ini seperti dilempari pasir. Aneka kejadian yang berlangsung dan sering kali tak bisa kita pilih itu memang teramat sering tak menyedapkan pandangan. Namun hentikan itu hanya di pelupuk mata saja, dan jangan biarkan ia menelusup ke dada hingga memenuhi setiap inci ruang dalam hati.
Ada banyak hal yang tak berkesesuaian dengan pikiran dan harapan kita, namun sering kali tak mampu kita tolak kejadian dan peristiwanya. Tapi tahukah kita apa yang terjadi atas diri ini jika terus menerus menyimpan sakit dan kecewa itu dalam hati? Sungguh melelahkan dan menyakitkan terus menyimpannya dalam hati. Satu-satunya orang yang paling merugi setiap kita menanam sakit hati, iri, dengki, kecewa, kesal, adalah diri ini sendiri.
Ibakan hati ini dengan tak menyimpan segala penyakit itu dalam hati. Luaskan ruang dalam hati agar cukup tersedia permaafan untuk segala kata dan peristiwa yang menyakitkan itu. Satu-satunya orang yang paling luas hatinya dan langkahnya seringan awan ialah yang tak menyimpan satu pun dendam dan sakit di hatinya. Saya belajar untuk menjadi seperti ini, semoga bisa.
 
 

Time To Change ●●●●

♥♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Berhasil mengatasi masalah akan mengantarkan kita pada posisi yang bagus untuk mengatasi masalah berikutnya. Kesuksesan kita akan menjadi bekal yang sangat baik untuk mencapai kesuksesan2 berikutnya.
Orang yang kaya menjadi lebih kaya bukan karena harta yang dimilikinya, namun karena arah yang benar dalam usaha dan kehidupannya; tindakan yang benar dalam langkah-langkahnya, sehingga kesuksesan itu akan muncul ber-ulang2!
Kalau dalam kehidupan, kita melihat yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Memang itu yang terjadi. Sekarang lihatlah kehidupan kita. Apakah kita makin kaya atau makin miskin? Jika kita makin miskin, maka segeralah berbalik arah. Kita pasti melakukan kesalahan yang mungkin tidak kita sadari. Jika kita tetap menjalani apa yang kita lakukan sekarang ini, maka kemungkinan kita akan semakin terpuruk. Namun jika kita merasa makin kaya, maka melangkahlah makin cepat. Berlarilah! Karena arah Kita sudah benar.
Jika kita cenderung mengalami kemerosotan dalam taraf kehidupan, maka saatnya sekarang berbalik arah! Ubah arah kita karena itu tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kita telah melakukan kesalahan!
Sekaranglah saatnya KITA berubah! Kemalasan kita ubah menjadi ketekunan. Kesombongan kita harus diubah menjadi keramahan. Kesederhanaan kita dalam berpikir harus kita ubah dengan kreativitas yang genius. Kelalain Kita harus kita ubah dengan kewaspadaan yang tajam. Waktu kita harus diisi penuh dengan aktivitas, detik demi detik. Pikiran negatif kita harus diubah dengan pikiran positif.
Apakah mudah? Jangan bertanya lagi! Begitu kita ingat maka lakukan perubahan itu, terus menerus, hingga kita tidak akan merasakan itu, dan kita sudah berbalik arah. Ya, sekaranglah saatnya kita banting setir!
Rasakan perubahan itu. Bila kehidupan kita sudah mulai membaik, maka semangati untuk melakukan lebih kencang, bergerak lebih cepat, berpikir lebih taktis dan lakukan terus hal-hal baik yang sudah membuat kehidupan kita menuju arah yang benar.
Ingat! Orang yang kaya semakin kaya, bukan karena dia memiliki harta lebih banyak, namun karena dia sudah berada diarah yang benar. Kesuksesan yang dia capai telah membuat efek domino untuk kesuksesan berikutnya!


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/time-to-change.html

Saya ini sedang FUTUR ●●●●

♥♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Bismillahirrohmaanirrohiim.
Saya ini sedang futur...
Terbukti dengan ogah-ogahan datang ke pengajian tiap pekan.
Dengan alasan klasik...
kuliahlah, lelahlah, kerjalah, sibuklah, inilah, itulah.
Saya ini sedang futur...
Jarang baca buku tentang Islam,
lagi demen baca koran.
Dulu tilawah tidak pernah ketinggalan,
sekarang satu lembar udeh lumayan.
Tilawah sudah tidak berkesan,
nonton layar emas ketagihan.
Saya ini sedang futur...
Mulai malas sholat malam, jarang bertafakkur.
Ba'da shubuh, kanan kiri salam, lantas kembali mendengkur.
Apalagi waktu libur, sampai menjelang dzuhur
Saya ini sedang futur...
Lihat perut semakin buncit, karena junkfood dan pangsit.
Kalo infaq mulai sedikit dan mulai pelit.
Apalagi shaum sunnah, perut rasanya ogah.
Saya ini sedang futur...
Tak lagi pandai bersyukur.
Seneng disanjung, dikritik murung...
Saya ini sedang futur...
Malas ngurusin da'wah, rajin bikin ortu marah.
Sedikit sekali muhasabah, sering kali meng-ghibah.
Ya... saya memang sedang futur....
Mengapa saya futur...???
Mengapa tidak ada satu ikhwah pun yang menegur dan menghibur???
Kenapa batas-batas mulai mengendur???
Kepura-puraan, basa basi dan kekakuan subur???
Kenapa di antara kita sudah tidak jujur???
Kenapa ukhuwah di antara kita sudah mulai luntur???
Kenapa di antara kita hanya pandai bertutur???
Ya Allah... berikan hambaMu ini pelipur...
Agar saya tidak semakin futur.
Apalagi sampai tersungkur....
Kalian tau saya sedang futur....
Sedikit dzikir, banyakan tidur.
Sahabat-sahabat tidak ada yang negur.
Kalian tau saya sedang futur....
Hati beku, otak ngelantur mikirin orang se-dulur,
Diri sendiri kagak pernah ngukur.
Kalian taulah saya sekarang....
Seneng duduk di kursi goyang,perut kenyang hati melayang.
Mulut sibuk ngomongin orang,aib sendiri nggak kebayang.
Kalian tau saya bengal....
Bangun malem sering ditinggal.
Otak bebal banyak mengkhayal,
sudah lupa yang namanya ajal.
Kalian tau saya begini...
Udah sok tau, seneng dipuji, ngomong sok suci kayak murrabi,
kagak ngaca diri sendiri.
Kalian tau saya gegabah...
Petantang-petenteng merasa gagah,
diri ngaku-ngaku ikhwah kalo mo muhasabah.
Diri ini nggak beda sama sampah.
Kalian tau saya sekarang sudah kalah di medan perang.
Saya pengen pulang kandang....
Ke tempat saya dulu datang.
Wallohu'alam bis showab
Nb: Dalam Lisanul Arab, arti futur adalah : diam setelah giat, dan lemah setelah semangat.
Futur ialah kendala yang menimpa para aktivis dakwah. Efek terburuknya berupa, ‘ingitha’ (terputusnya aktivitas) setelah istimrar (kontinyu) dilaksanakan. Sedangkan efek minimalnya adalah timbulnya sikap acuh, berkembangnya rasa malas, berlambat-lambat dan bersantai-santai, dimana sikap tersebut datang setelah sikap giat bergerak.


*** Karena Dia Lelaki ***

Karena Dia Lelaki
Aku adalah senjata ampuh
peruntuh tembok nafsunya
Karena Dia Lelaki
Kelunakan suaraku luar biasa
mampu menggoncang imannya
Karena Dia Lelaki
Gerak gerikku yang manja
Racun berbisa untuknya
Karena Dia Lelaki
Santun budiku perhatian utama
namun batasnya perlu ada
Dan..
Karena Dia Lelaki
egonya tinggi,
fahamilah,
ada saatnya perlu demi kehormatan dirinya,
ada saatnya tersalah tempatnya
tapi ingatlah,
dia juga manusia.
Karena Dia Lelaki
akal logikanya mengawali perasaan
fahamilah,
sifatnya perlu untuk memimpin,
maka ada saatnya,
emosiku sukar ditafsirnya.
Karena Dia Lelaki,
masalahnya sering terpendam,
tiada diluapkan,
fahamilah,
dia mau menyelesaikan sendiri,
berikan ruang dan masa untuknya,
setelah beberapa lama,
bantulah dia.
Karena Dia Lelaki
dia seorang manusia,
maka fahamilah,
bukan mudah mencari insan kamil,
seperti Rasul tercinta,
setidak-tidaknya dia mengikut jejak Rasulnya,
sekurang-kurangnya dia telah berusaha.
  
WAHAI HAWA,
 jika kau fikir 'usaha' nya tanda dia menyukaimu,
fikirkanlah semula,
apakah dia hanya menguji dirimu?
sebelum kau rasa pinangan cinta lelaki
berjaga-jagalah diri
andai kau rasa bersifat 'dearing' mampu menarik perhatiannya
kau kan berjaya
tetapi kau sebenarnya hanya menghancurkan dia
kau kan merusakkan pewaris bangsa
kalau kau rasa dengan memakai baju 'adik' mu dia akan tergoda,
tidakkah kau fikir?
kau hanya menambahkan dosa zina pada matanya
tanyakan saja pada lelaki ciri-ciri calon isteri
maka baginya,
isteri adalah ibu untuk anak-anaknya
teman susah senangnya
yang mampu memberi contoh
penyejuk mata
dan pendamai jiwa
Itulah istri sholekhah
Maka wanita,
bukalah mata dan hatimu
Untuk bisa menjadi
Wanita idaman sholekhah...


●●Langkah Setan Menelanjangi Wanita●●

Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang. QS. Al-Ahzab (33) : 59.
Katakanlah kepada wanita yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. QS. An-Nur (24) : 31.
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. QS. Al-Baqarah (2) : 208.



Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi. QS. Al-Mujadilah (58) : 19.
Setan dalam menggoda manusia memiliki berbagai macam strategi, dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su). Setan tahu persis kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah Subhanahu Wa Ta ala, termasuk melepaskan hijab atau pakaian muslimah. Berikut ini tahapan-tahapannya.
I. Menghilangkan Definisi Hijab (Strategi 1)
Dalam tahap ini setan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekedar pakaian atau mode hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar i, pakaian ya pakaian, apa pun bentuk dan namanya.
Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.
Berbeda halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode. Biarpun hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab syar i tetap dipertahankan.
Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya ?
1. Membuka Bagian Tangan
Telapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan membisik kan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan). Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang ? Begitu bisikan setan. Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakain model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki yang melihat nya juga biasa-biasa saja. Maka setan berbisik, Tuh tidak apa-apa kan ?
2. Membuka Leher dan Dada
Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal baru lagi. Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas dada kamu.


 Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekedar sedikit untuk mendapatkan hawa atau udara, agar tidak gerah. Cobalah ! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bagian kecil saja yang terbuka.
Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf V yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitif lagi dari dadanya.
3. Berpakaian Tapi Telanjang
Setan berbisik lagi, Pakaian kok hanya gitu-gitu saja, cari model atau bahan lain yang lebih bagus! Tapi apa ya ? Sang wanita bergumam.... Banyak model dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang, setan memberi ide baru.
Maka tergodalah si wanita, di carilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. Nggak apa-apa kok, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin, begitu dia menambahkan. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat ariyat (berpakaian tetapi telanjang).
Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian. (HR. Muslim no. 2128)
4. Agak di Buka Sedikit
Setelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka setan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang sepertinya segar dan enak, yakni dibisiki wanita itu, Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa nggak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha? Dengan itu kamu akan lebih leluasa, lebih kelihatan lincah dan enerjik.
Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih enak dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik ke jok mobil. Yah tersingkap sedikit nggak apa-apa lah, yang penting enjoy, katanya.
Inilah tahapan awal setan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar i yang sebenarnya. Maka kini mulailah setan pada tahapan berikutnya.


II. Terbuka Sedikit Demi Sedikit (Strategi 2)
Kini setan melangkah lagi, dengan trik dan siasat lain yang lebih ampuh, tujuannya agar para wanita menampak kan bagian aurat tubuhnya.
1. Membuka Telapak Kaki dan Tumit.
Setan Berbisik kepada para wanita, Baju panjang benar-benar membuat repot, kalau hanya dengan membelah sedikit bagiannya masih kurang leluasa, lebih enak kalau di potong saja hingga atas mata kaki. Ini baru agak longgar. Oh ada yang kelupaan, kalau kamu bakai baju demikian, maka jilbab yang besar tidak cocok lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan gaul, toh orang tetap menamakannya dengan jilbab.
Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini buru-buru mencari model pakaian yang dimaksudkan. . Tak ketinggalan sepatu hak tinggi, yang kalau untuk berjalan mengeluarkan suara yang menarik perhatian orang.
2. Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis
Terbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang orang yang melihat juga tidak begitu peduli. Maka setan kembali berbisik, Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakujan, buktinya mereka tidak bereaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari model lain yang lebih enak, bukankah kini banyak rok setengah betis dijual di pasaran ? Tidak usah terlalu mencolok, hanya terlihat kira-kira sepuluh senti saja. (naik sedikit) Nanti kalau sudah terbiasa, baru kamu cari model baru yang terbuka hingga setengah betis.
Benar-benar bisikan setan dan hawa nafsu telah menjadi penasehat pribadinya, sehingga apa yang saja yang dibisikkan setan dalam jiwanya dia turuti. Maka terbiasalah dia memakai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.
3. Terbuka Seluruh Betis
Kini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, setan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang sang wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun buru-buru bisikan setan dan hawa nafsu menyahut, Ah jelas enggak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak laki-laki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki,



maka wanitanya harus menyelisihi mereka yaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya.
Tetapi apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum laki-laki,.. gumamnya. Fitnah ? Ah itu kan zaman dulu, di masa itu kaum laki-laki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeda, kini kaum laki-laki kalau melihat bagian tubuh wanita yang terbuka malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka? Lihat saja model pakaian di sana-sini, dari yang di emperan hingga yang yang bermerek kenamaan, seperti Cristian Dior, semuanya menawarkan model yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikuti model itu akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman.
Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis biasa dia kenakan, apalagi banyak para wanita yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempermasalahkan itu. Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari siasatnya untuk melucuti hijab wanita.

III. Serba Mini (Strategi 3)
Setelah pakaian yang menampak kan betis menjadi pakaian sehari-hari dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan setan yang lain. Pakaian membutuhkan variasi, jangan itu-itu saja, sekarang ini modelnya rok mini, dan agar serasi rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah.
Maka akhirnya rok mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian dada sekaligus bagian punggung nya dan berbagai model lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian pesta, berlibur, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, sore, musim panas, musim dingin dan lain-lain, tak ketinggalan celana pendek separuh paha pun dia miliki, model dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicoba.
Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.
Hingga suatu ketika, muncul ide untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bagian paling rawan saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan bikini. Karena semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na udzu billah bisikan setan berhasil, tujuannya tercapai, Menelanjangi Kaum Wanita. Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan laki-laki lain, di tempat umum.


Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu, Setan tak mau ambil resiko.
Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu. Sesungguhnya orang-orang yang lalim itu mendapat siksaan yang pedih. QS. Ibrahim (14) : 22.
Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan ke luar dari api neraka. QS. Al-Baqarah (2) : 167
Demikian halus, cara yang digunakan setan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama orang tua jika melihat gejala menyimpang pada anak-anak gadis dan para wanita kita sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan. Jangan biarkan berlarut larut, karena kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sangat sulit bagi kita untuk mengatasinya.
Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka mendapatkan laknat Allah Subhanahu Wa Ta ala, kasihanilah mereka, mari selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyengsarakan, baik di dunia maupun di akhirat.

Wallahu a lam bis shawab.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/langkah-setan-menelanjangi-wanita.html

*L*O*W*O*N*G*A*N*

Kesempatan ini akan diberikan kepada Semua orang tanpa pengecualian.
Anda hanya perlu membaca dan mengerti.


LOWONGAN UNTUK POSISI :
A. Staff Syurga Dari Awal.
B. Staff Neraka Dari Awal.
C. Staff Neraka temporer Kemudian ditransfer ke Syurga.

Untuk Posisi A: 4 KEUNTUNGAN LUMAYAN:
a. Nikmat kubur.
b. Perlindungan di Padang Mahsyar.
c. Keselamatan Meniti Sirath-al mustaqim.
d. Syurga yang kekal abadi.

WAKTU WAWANCARA/INTERVIEW
Kapan saja secara adhoc mulai dari saat membaca iklan ini.

LOKASI WAWANCARA/INTERVIEW:
Dalam kubur (alam barzakh).

SYARAT:
- Tidak diperlukan ijazah
- Tidak diperlukan pangkat atau sertifikat.
- Tidak perlu bawa harta (yang banyak)


- Tidak perlu berwajah cantik, ganteng, berbadan tegap atau seksi

Hanya diperlukan bawa dokumen asli Iman dan Amal.
Yang melakukan interview; Mungkar dan Nangkir.

INI NIH BOCORAN PERTANYAAN INTERVIEW (6 Soal)
1. Siapa Tuhanmu ?
2. Apa Agamamu ?
3. Siapa Nabimu?
4. Apa Kitabmu?
5. Dimana Kiblatmu ?
6. Siapa Saudaramu?

CARA MELAMAR:
Tak perlu kemana-mana dan bersusah payah, Anda hanya menunggu jemputan yang berkaliber untuk menjemput anda. Ia akan menjemput anda kapan dan dimana saja (mungkin sebentar lagi), namanya Izrail.

TIPS UNTUK BERHASIL DALAM WAWANCARA TERTUTUP INI:
Hadist Hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal, yang bermaksud;
 Sabda Rasulullah SAW:



"Sesungguhnya! bila jenazah seseorang diletakkan didalam kubur, sesungguhnya jenazah itu mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya ke kuburan pada saat mereka meninggalkan tempat itu.
 Jika mayat itu seorang muslim, maka sholat yang dilakukannya ketika beliau masih hidup akan diletakkan di kepalanya, puasanya diletakkan di sebelah kanannya, zakatnya diletakkan di sebelah kirinya dan amalan kebajikan sedekah, silaturrohim, masalah kebajikan dan ihsan diletakkan diujung kedua kakinya.
 Ia akan didatangi malaikat dari bagian kepala, maka sholat itu berkata kepada malaikat: dari bagianku tidak ada jalan masuk. Kemudian malaikat berpindah ke sebelah kanan, maka puasa berkata kepadanya: dari bagianku tidak ada jalan masuk. Kemudian malaikat berpindah ke sebelah kiri, maka zakat berkata kepadanya: dari bagianku tidak ada jalan masuk. Kemudian dia didatangi dari arah ujung kakinya dan berkatalah amal kebajikan: di bahagianku tidak ada jalan masuk.
 Maka malaikat berkata kepadanya: Duduklah kamu! Kepadanya (mayat) diperlihatkan matahari yang sudah mulai terbenam, lalu malaikat bertanya kepada mayat itu: Apakah pandangan kamu tentang seorang laki-laki (Muhammad SAW) yang kamu dahulu sentiasa berbicara tentang dia, dan bagaimana kesaksian kamu kepadanya? Maka mayat itu berkata: Tinggalkan aku sebentar, aku hendak sembahyang. Malaikat berkata: sesungguhnya engkau akan mengerjakan sholat (boleh saja) tetapi jawab dahulu apa yang kami tanyakan ini. Apakah pandangan kamu tentang seorang laki-laki (Muhammad SAW) yang dahulu kamu selalu berbicara tentang dia; dan bagaimana kesaksian kamu kepadanya?
 Maka berkata mayat itu: Laki-laki itu Nabi Muhammad SAW dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad SAW itu ialah utusan Allah SWT yang membawa kebenaran dari Allah SWT.
 Maka malaikat berkata kepada mayat itu; Demikianlah kamu dihidupkan dan begitu juga kamu dimatikan dan dengan demikian juga kamu dibangkitkan semula di akhirat, Insya Allah.
 Kemudian dibukakan baginya satu pintu disyurga, maka dikatakan kepadanya itulah tempat kamu dan itulah janji Allah pada kamu dan kamu akan berada di dalamnya. Maka bertambah gembiralah mayat itu. Kemudian dilapangkan kuburnya seluas 70 hasta dan disinari cahaya baginya.
 Wah..Nampaknya pertahanan kita perlu kuat nich...dari semua penjuru (kepala, kanan, kiri dan ujung kaki).
 Untuk posisi B:
Tidak diperlukan belajar, gak usah berpikir, hiduplah sesuka anda...Wallahu- a'lam.


Untuk posisi C:
Hanya diperlukan ibadah ala kadarnya (asal ucapin kalimat Tauhid), dan hidup sesuka anda...


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/lowongan.html

Sebuah Renungan untuk yang mengatakan sedang Berjuang (Just Kidding)

 ikhwan apa bakwan
wajah penuh jerawatan


katanya karena mikirin ummat yang jutaan
tidak tahunya mikirin akhwat idaman

ikhwan apa bakwan
dari jauh nampak sopan
berjalan gagah pengen jaga pandangan
ternyata mata juga jelalatan

ikhwan apa bakwan
kalo taklim serius tahan godaan
liat ustad penuh perhatian
tapi sama akhwat kelepek-kelepek belingsatan

ikhwan apa bakwan
wajah santun jenggotan
pengen nyunah rosul tauladan
apa daya cuman bergaya biar terlihat tampan...

 PENGEN NGINGETIN AZA WAN!

ada apa dengan ikhwan


mau nikah malah kelamaan
akhwatnya sudah menanti ampe jamuran (ups)
tapi tuh ikhwan gak juga khitbah akhwat idaman

ada apa dengan ikhwan
mau nikah mikirnye kelamaan
mikir makan, anak dan kontrakan
tenang Wan ente kan punya Allah yang bisa kasih bantuan

ada apa dengan ikhwan
mau nikah banyak aturan
harus cantik, putih, kaya dan menawan
inget dong apa yang rosul telah katakan

ada apa dengan ikhwan
mau nikah banyak alasan
gaji, kuliah, sampe ortu jadi sasaran
kasihan kan akhwat yang cantik nunggu kelamaaan

ada apa dengan ikhwan
baca beginian sampe marah dan menaruh dendam


peace Wan, peace Wan
cuman mengingatkan Wan(nyok makan Bakwan)..hehe

 IKHWAN : APA HANYA SEBUTAN

oh.. ikhwan
apa bedanya dengan si marwan
si ali, palijo, atau si iwan
oh ternyata cuma sebutan

oh.. ikhwan
walaupun tidak rupawan
alias modal tampang pas-pasan
tetep aja tebar senyuman

oh.. ikhawan
gayanya sih bisa ketebak dan keliatan
jenggot melambai, baju koko, dan sendal jepit usang
sesekali komat-kamit sambil jalan

oh.. ikhwan


nyarinya susah-susah gampang
kadang di mesjid, kampus or sekolahan
mungkin juga lagi nyari sampingan
ngga taunya buat biaya walimahan :)

oh.. ikhwan
ngomonginnya masalah aksi dan kepartaian
juga liqo'an dan hafalan
kata orang "ngga ada bahasan lain, Wan?"

oh.. ikhwan
anehnya kalo lagi jalan
ngukurin tanah apa ngitung lantai sih, Wan?
oh.... ternyata dia lagi jaga pandangan !!!

ikhwan.. ikhwan..
lucunya kalo akhwat sedang berpapasan
langsung minggir!, acuh tak acuh kaya' musuhan
(gubrak!!! apaan tuh Wan?)
eh... dia jatuh,kagak ngeliat selokan :))



oh.. ikhwan, apa semuanya begitu, Wan?
ada ngga yang masih tebar pesona dan jelalatan?
berarti itu bukan ikhwan, (kan cuma sebutan?!!)
nah para akhwat,hati-hati mungkin dia nyari pasangan...

-the end-

semoga bisa menjadi bahan perenungan, bahwa 'ikhwan' dan
'aktivis' bukan hanya sekedar sebutan saja, melainkan sesuatu yang memiliki konsekwensi besar
yang harus dilaksanakan layaknya seorang ikhwan...


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/sebuah-renungan-untuk-yang-mengatakan.html

Bahaya Syirik

بسم الله الرحمن الرحيم

Tradisi LABUHAN MERAPI yang pernah dipimpin MARIDJAN untuk menghormati KYAI SAPU JAGAT [Iblis penghuni Merapi, semoga Allah Ta'ala melaknatnya] yang mereka yakini sebagai penjaga keselamatan dan ketentraman Kesultanan dan warga Jogya, adalah bentuk SYIRIK kepada ALLAH TA'ALA dalam ULUHIYYAH dan RUBUBIYYAH sekaligus dan SEBAB TERBESAR bencana Merapi.
Betapa Allah Ta'ala tidak murka, ibadah yang seharusnya hanya dipersembahkan kepada-Nya mereka persembahkan kepada IBLIS PENGHUNI GUNUNG MERAPI. Mereka persembahkan beberapa bentuk ibadah kepadanya:
1. Memohon keselamatan kepadanya [Du'aul Mas'alah]


2. Harap kepadanya [ibadah hati]
3. Takut kepadanya [ibadah hati]
4. Tawakkal kepadanya [ibadah hati]
5. Biasanya ditambahi dengan sesajen berupa hewan sembelihan dan berbagai jenis makanan sebagai persembahan kepadanya
Ini dalam uluhiyyah [ibadah]. Adapun dalam rububiyyah, mereka yakini iblis tersebut sebagai penyelamat mereka, pelindung dan pemberi rasa aman kepada mereka. Demi Allah, tidak ada sebab bencana yang melebihi kezaliman terbesar ini. Allah Ta'ala telah mengingatkan
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا
“Dan mereka berkata, “(Allah) Yang Maha Penyayang mempunyai anak.” Sesungguhnya (dengan perkataan itu) kamu telah mendatangkan suatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi terbelah, serta gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Penyayang mempunyai anak”.” (Maryam: 88-91)
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga telah mengingatkan
اجتنبوا السبع الموبقات قالوا يا رسول الله وما هن قال الشرك بالله والسحر وقتل النفس التي حرم الله إلا بالحق وأكل الربا وأكل مال اليتيم والتولي يوم الزحف وقذف المحصنات المؤمنات الغافلات
“Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan”, Beliau ditanya, “Wahai Rasulullah apakah tujuh perkara yang membinasakan itu?” Beliau menjawab: “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan haq, memakan harta anak yatim, memakan riba’, lari dari medan perang (jihad), menuduh berzina wanita mu’minah padahal dia tidak tahu menahu (dengan zina tersebut)”.” (HR. Al-Bukhari, no. 2615 dan Muslim, no. 272)
Lebih parah lagi, ketika mereka ditimpa musibah, bukannya kembali kepada Allah Ta'ala, bertaubat kepada-Nya dam memurnikan ibadah hanya kepada-Nya, malah mereka kembali kepada juru kunci pewaris Maridjan dan kepada benda-benda [jimat] yang mereka yakini itulah yang bisa menyelamatkan mereka dari bencana.
Maka dalam hal ini, kesyirikan mereka lebih buruk dari syiriknya orang-orang musyrikin Jahiliyah dahulu [yang Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam diutus untuk MENDAKWAHI dan MEMERANGI mereka], dimana mereka (sebagian musyrikin Jahiliyah) hanya menyekutukan Allah Ta’ala ketika mereka dalam keadaan aman dan tantram, namun ketika ditimpa bencana dan membutuhkan pertolongan, mereka kembali mentauhidkan Allah


Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana firman-Nya
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
“Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdo’a kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka menyekutukan-Nya.” (Al-‘Ankabut: 65)
Jika mereka mengatakan, "Kami mempersembahkan upacara kepada KYAI SAPU JAGAT [maupun bertawasul dengan para nabi dan wali] hanyalah agar beliau menjadi WASILAH atau perantara untuk mendekatkan diri kami kepada Allah Ta'ala, atau agar beliau memintakan keamanan untuk kami kepada Allah Ta'ala".
JAWABANNYA: Kesyirikan ini sama persis dengan yang dilakukan oleh kaum musyrikin di zaman jahiliyah dahulu, dimana mereka memohon kepada berhala-berhala juga agar bisa lebih dekat dengan Allah Ta'ala atau mendapat syafa'at di sisi-Nya. Sebagaimana firman Allah Ta'ala:
وَالّذِينَ اتّخَذُواْ مِن دُونِهِ أَوْلِيَآءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلاّ لِيُقَرّبُونَآ إِلَى اللّهِ زُلْفَىَ
Dan orang-orang mengambil penolong selain Allah mereka berkata: “Kami tidaklah meng`ibadati mereka melainkan supaya mereka betul-betul mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya".” [Az-Zumar: 3]
Juga firman Allah Ta'ala
وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ
“Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak pula kemanfa’atan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah.” [Yunus: 18]
Namun jika kenyataannya mereka berkeyakinan bahwa KYAI SAPU JAGAD yang memberikan keamanan kepada mereka [bukan sebagai wasilah untuk beribadah kepada Allah Ta'ala dan mendapatkan keamanan dari-Nya], maka dari sisi ini pun kesyirikan mereka lebih buruk dari kesyirikan kaum musyrikin Jahilyah. Wallahul Musta'an.
Oleh karenanya kami katakan, membantu korban bencana dengan materi sangat penting. Namun sungguh jauh lebih penting dari itu adalah membantu mereka dengan MENGAJAK mereka kepada TAUHID dan SUNNAH.



Sebab, musibah yang menimpa mereka di dunia ini tidaklah seberapa jika dibandingkan dengan adzab Allah Ta'ala di akhirat kelak jika mereka mati dalam keadaan menyekutukan Allah Ta'ala. Allah Jalla wa 'Ala berfirman
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.” (Al-Maidah: 72)
Juga firman Allah Ta'ala
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluq.” (Al-Bayyinah: 6)


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/bahaya-syirik.html

Gunung Jangan Pula Meletus

Khusus untuk*bencana Aceh, saya terpaksa menemui Kiai Sudrun. Apakah kata mampu mengucapkan kedahsyatannya? Apakah sastra mampu menuturkan kedalaman dukanya? Apakah ilmu sanggup menemukan dan menghitung nilai-nilai kandungannya?
Wajah Sudrun yang buruk dengan air liur yang selalu mengalir pelan dari salah satu sudut bibirnya hampir membuatku marah. Karena tak bisa kubedakan apakah ia sedang berduka atau tidak. Sebab, barang siapa tidak berduka oleh ngerinya bencana itu dan oleh kesengsaraan para korban yang jiwanya luluh lantak terkeping- keping, akan kubunuh.
“Jakarta jauh lebih pantas mendapat bencana itu dibanding Aceh!” aku menyerbu.
Kamu juga tak kalah pantas memperoleh kehancuran,” Sudrun menyambut dengan kata-kata, yang seperti biasa, menyakitkan hati.
“Jadi, kenapa Aceh, bukan aku dan Jakarta?”
Karena kalian berjodoh dengan kebusukan dunia, sedang rakyat Aceh dinikahkan dengan surga.”
“Orang Aceh-lah yang selama bertahun-tahun terakhir amat dan paling menderita dibanding kita senegara, kenapa masih ditenggelamkan ke kubangan kesengsaraan sedalam itu?”
“Penderitaan adalah setoran termahal dari manusia kepada Tuhannya sehingga derajat orang Aceh ditinggikan, sementara kalian ditinggalkan untuk terus menjalani kerendahan.”
“Termasuk Kiai….”
Cuh! Ludahnya melompat menciprati mukaku. Sudah biasa begini. Sejak dahulu kala. Kuusap dengan kesabaran.
“Kalau itu hukuman, apa salah mereka? Kalau itu peringatan, kenapa tidak kepada gerombolan maling dan koruptor di Jakarta? Kalau itu ujian, apa Tuhan masih kurang kenyang melihat kebingungan dan ketakutan rakyat Aceh selama ini, di tengah perang politik dan militer tak berkesudahan?”
Sudrun tertawa terkekeh-kekeh. Tidak kumengerti apa yang lucu dari kata-kataku. Badannya terguncang-guncang.
“Kamu mempersoalkan Tuhan? Mempertanyakan tindakan Tuhan? Mempersalahkan ketidakadilan Tuhan?” katanya.
Aku menjawab tegas, “Ya”


“Kalau Tuhan diam saja bagaimana?”
“Akan terus kupertanyakan. Dan aku tahu seluruh bangsa Indonesia akan terus mempertanyakan.”
“Sampai kapan?”
“Sampai kapan pun!”
“Sampai mati?”
“Ya!”
“Kapan kamu mati?”
“Gila!”
“Kamu yang gila. Kurang waras akalmu. Lebih baik kamu mempertanyakan kenapa ilmumu sampai tidak mengetahui akan ada gempa di Aceh. Kamu bahkan tidak tahu apa yang akan kamu katakan sendiri lima menit mendatang. Kamu juga tidak tahu berapa jumlah bulu ketiakmu. Kamu pengecut. Untuk apa mempertanyakan tindakan Tuhan. Kenapa kamu tidak melawanNya. Kenapa kamu memberontak secara tegas kepada Tuhan. Kami menyingkir dari bumiNya, pindah dari alam semestaNya, kemudian kamu tabuh genderang perang menantangNya!”
“Aku ini, Kiai!” teriakku, “datang kemari, untuk merundingkan hal- hal yang bisa menghindarkanku dari tindakan menuduh Tuhan adalah diktator dan otoriter….”
Sudrun malah melompat- lompat. Yang tertawa sekarang seluruh tubuhnya. Bibirnya melebar-lebar ke kiri-kanan mengejekku.
“Kamu jahat,” katanya, “karena ingin menghindar dari kewajiban.”
“Kewajiban apa?”
“Kewajiban ilmiah untuk mengakui bahwa Tuhan itu diktator dan otoriter. Kewajiban untuk mengakuinya, menemukan logikanya, lalu belajar menerimanya, dan akhirnya memperoleh kenikmatan mengikhlaskannya. Tuhan-lah satu-satunya yang ada, yang berhak bersikap diktator dan otoriter, sebagaimana pelukis berhak menyayang lukisannya atau merobek-robek dan mencampakkannya ke tempat sampah.



Tuhan tidak berkewajiban apa- apa karena ia tidak berutang kepada siapa-siapa, dan keberadaanNya tidak atas saham dan andil siapa pun. Tuhan tidak terikat oleh baik buruk karena justru Dialah yang menciptakan baik buruk. Tuhan tidak harus patuh kepada benar atau salah, karena benar dan salah yang harus taat kepadaNya."
"Ainun, Ainun, apa yang kamu lakukan ini? Sini, sini…” -ia meraih lengan saya dan menyeret ke tembok- “Kupinjamkan dinding ini kepadamu….”
“Apa maksud Kiai?” aku tidak paham.
“Pakailah sesukamu”
“Emang untuk apa?”
“Misalnya untuk membenturkan kepalamu….”
“Sinting!”
“Membenturkan kepala ke tembok adalah tahap awal pembelajaran yang terbaik untuk cara berpikir yang kau tempuh.”
Ia membawaku duduk kembali.
“Atau kamu saja yang jadi Tuhan, dan kamu atur nasib terbaik untuk manusia menurut pertimbanganmu?” ia pegang bagian atas bajuku.
“Kamu tahu Muhammad?” ia meneruskan, “Tahu? Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam, tahu? Ia manusia mutiara yang memilih hidup sebagai orang jelata. Tidak pernah makan kenyang lebih dari tiga hari, karena sesudah hari kedua ia tak punya makanan lagi. Ia menjahit bajunya sendiri dan menambal sandalnya sendiri. Panjang rumahnya 4,80 cm, lebar 4,62 cm. Ia manusia yang paling dicintai Tuhan dan paling mencintai Tuhan, tetapi oleh Tuhan orang kampung Thaif diizinkan melemparinya dengan batu yang membuat jidatnya berdarah. Ia bahkan dibiarkan oleh Tuhan sakit sangat panas badan oleh racun Zaenab wanita Yahudi. Cucunya yang pertama diizinkan Tuhan mati diracun istrinya sendiri. Dan cucunya yang kedua dibiarkan oleh Tuhan dipenggal kepalanya kemudian kepala itu diseret dengan kuda sejauh ratusan kilometer sehingga ada dua kuburannya. Muhammad dijamin surganya, tetapi ia selalu takut kepada Tuhan sehingga menangis di setiap sujudnya. Sedangkan kalian yang pekerjaannya mencuri, kelakuannya penuh kerendahan budaya, yang politik kalian busuk, perhatian kalian kepada Tuhan setengah-setengah, menginginkan nasib lebih enak dibanding Muhammad? Dan kalau kalian ditimpa bencana, Tuhan yang kalian salahkan?”


Tangan Sudrun mendorong badan saya keras-keras sehingga saya jatuh ke belakang.
“Kiai .. ” kata saya agak pelan, “Aku ingin mempertahankan keyakinan bahwa icon utama eksistensi Tuhan adalah sifat Rahman dan Rahim….”
“Sangat benar demikian,” jawabnya, “Apa yang membuatmu tidak yakin?”
“Ya Aceh itu, Kiai, Aceh…. Untuk Aceh-lah aku bersedia Kiai ludahi.”
“Aku tidak meludahimu. Yang terjadi bukan aku meludahimu. Yang terjadi adalah bahwa kamu pantas diludahi.”
“Terserah Kiai, asal Rahman Rahim itu….”
“Rahman cinta meluas, Rahim cinta mendalam. Rahman cinta sosial, Rahim cinta lubuk hati. Kenapa?”
Aceh, Kiai, Aceh.”
“Rahman menjilat Aceh dari lautan, Rahim mengisap Aceh dari bawah bumi. Manusia yang mulia dan paling beruntung adalah yang segera dipisahkan oleh Tuhan dari dunia. Ribuan malaikat mengangkut mereka langsung ke surga dengan rumah-rumah cahaya yang telah tersedia. Kepada saudara- saudara mereka yang ditinggalkan, porak poranda kampung dan kota mereka adalah medan pendadaran total bagi kebesaran kepribadian manusia Aceh, karena sesudah ini Tuhan menolong mereka untuk bangkit dan menemukan kembali kependekaran mereka. Kejadian tersebut dibikin sedahsyat itu sehingga mengatasi segala tema Aceh Indonesia yang menyengsarakan mereka selama ini. Rakyat Aceh dan Indonesia kini terbebas dari blok-blok psikologis yang memenjarakan mereka selama ini, karena air mata dan duka mereka menyatu, sehingga akan lahir keputusan dan perubahan sejarah yang melapangkan kedua pihak”
Tetapi terlalu mengerikan, Kiai, dan kesengsaraan para korban sukar dibayangkan akan mampu tertanggungkan.”
“Dunia bukan tempat utama pementasan manusia. Kalau bagimu orang yang tidak mati adalah selamat sehingga yang mati kamu sebut tidak selamat, buang dulu Tuhan dan akhirat dari konsep nilai hidupmu. Kalau bagimu rumah tidak ambruk, harta tidak sirna, dan nyawa tidak melayang, itulah kebaikan; sementara yang sebaliknya adalah keburukan? berhentilah memprotes Tuhan, karena toh Tuhan tak berlaku di dalam skala berpikirmu, karena bagimu kehidupan berhenti ketika kamu mati.”



“Tetapi kenapa Tuhan mengambil hamba-hambaNya yang tak berdosa, sementara membiarkan para penjahat negara dan pencoleng masyarakat hidup nikmat sejahtera?”
“Mungkin Tuhan tidak puas kalau keberadaan para pencoleng itu di neraka kelak tidak terlalu lama. Jadi dibiarkan dulu mereka memperbanyak dosa dan kebodohannya. Bukankah cukup banyak tokoh negerimu yang baik yang justru Tuhan bersegera mengambilnya, sementara yang kamu doakan agar cepat mati karena luar biasa jahatnya kepada rakyatnya malah panjang umurnya?”
“Gusti Gung Binathoro!” saya mengeluh, “Kami semua dan saya sendiri, Kiai, tidaklah memiliki kecanggihan dan ketajaman berpikir setakaran dengan yang disuguhkan oleh perilaku Tuhan.”
“Kamu jangan tiba-tiba seperti tidak pernah tahu bagaimana pola perilaku Tuhan. Kalau hati manusia berpenyakit, dan ia membiarkan terus penyakit itu sehingga politiknya memuakkan, ekonominya nggraras dan kebudayaannya penuh penghinaan atas martabat diri manusia sendiri- maka Tuhan justru menambahi penyakit itu, sambil menunggu mereka dengan bencana yang sejati yang jauh lebih dahsyat. Yang di Aceh bukan bencana pada pandangan Tuhan. Itu adalah pemuliaan bagi mereka yang nyawanya diambil malaikat, serta pencerahan dan pembangkitan bagi yang masih dibiarkan hidup.”
“Bagi kami yang awam, semua itu tetap tampak sebagai ketidakadilan….”
“Alangkah dungunya kamu!” Sudrun membentak, “Sedangkan ayam menjadi riang hatinya dan bersyukur jika ia disembelih untuk kenikmatan manusia meski ayam tidak memiliki kesadaran untuk mengetahui, ia sedang riang dan bersyukur”
“Jadi, para koruptor dan penindas rakyat tetap aman sejahtera hidupnya?”
“Sampai siang ini, ya. Sebenarnya Tuhan masih sayang kepada mereka sehingga selama satu dua bulan terakhir ini diberi peringatan berturut-turut, baik berupa bencana alam, teknologi dan manusia, dengan frekuensi jauh lebih tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. Tetapi, karena itu semua tidak menjadi pelajaran, mungkin itu menjadikan Tuhan mengambil keputusan untuk memberi peringatan dalam bentuk lebih dahsyat. Kalau kedahsyatan Aceh belum mengguncangkan jiwa Jakarta untuk mulai belajar menundukkan muka, ada kemungkinan….”
“Jangan pula gunung akan meletus, Kiai!” aku memotong, karena ngeri membayangkan lanjutan kalimat Sudrun.
“Bilang sendiri sana sama gunung!” ujar Sudrun sambil berdiri dan ngeloyor meninggalkan saya.


“Kiai!” aku meloncat mendekatinya, “Tolong katakan kepada Tuhan agar beristirahat sebentar dari menakdirkan bencana-bencana alam….”
“Kenapa kau sebut bencana alam? Kalau yang kau salahkan adalah Tuhan, kenapa tak kau pakai istilah bencana Tuhan?”

Sudrun benar-benar tak bisa kutahan. Lari menghilang.
Dan kini gunungpun benar" meletus...


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/gunung-jangan-pula-meletus.html