Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Minggu, 25 Maret 2012

Gibah Sumber Segala Keburukan......benarkah?

Rasulullah SAW bersabda “Muslim dengan Muslim lainnya bersaudara. Tidak boleh mengkhianati, mendustakan, dan menghina. Setiap Muslim dengan Muslim lainnya haram kehormatan, harta dan darahnya. Seseorang layak dikatakan jahat jika ia mencaci saudaranya sesama Muslim.
 “Merendahkan derajat kemanusiaan dengan cara menggunjingkannya termasuk perbuatan yang dicela dalam Islam. Inilah pemaknaan gibah yang sesungguhnya; menjatuhkan kemuliaan manusia dengaan menceritakan aibnya. Perbuatan gibah erat kaitannya dengaan interaksi sesama manusia, dan dosa pelakunya tidak akan diampuni selama belum mendapatkan pemaafan dari korbannya. “Hidup hanya sekejap, kenapa repot dengan urusan orang lain?“ kilah Ustad Budi Prayitno, penulis Spiritual Tipping Point.


”Gibah itu akar dari segala kejahatan,“ ujar Astie Ivo, artis. Gibah adalah membincangkan saudaramu dengan cara tertentu sehingga dia tidak akan senang bila mendengar hal itu. Apa pun yang kau bincangkan mengenai cacat fisik, asal usul silsilah, tingkah laku, akhlak, keyakinan atau bahkan pakaian, rumah atau kendaraannya, semua itu merupakaan gibah. Gibah dikategorikan sebagai dosa yang paling dibenci dan kotor. Karena alasan inilah gibah disebut sebagai dosa yang lebih buruk daripada perzinaan dan pencabulan.
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penberimatobat lagi Maha Penyayang.“ (Al -Hujurat (49) : 12).
Tukang gibah melakukan dua pelanggaran. Pertama, ia berdosa kepada Allah, dan sudah semestinya ia menunjukkan penyesalan dengan bertobat. Kedua, ia menzalimi hak saudara seimannya. Jika kabar mengenai pergunjingan sampai kepada pihak yang digunjingkan, sang penyebar gossip harus meminta maaf kepada yang bersangkutan, dan mengungkapkan penyesalaan telah mengatakan kabar tak sedap itu. (Buku Gibah oleh Shakil Ahmad Khan & Wasim Ahmad). Terkait ini, Ibnu Katsir menulis “Orang –orang menyatakan bahwa memohon maaf kepadanya bukanlah sebuah kondisi (pertobatan akan gibah), karena jika Anda mengatakan kepadanya tentang hal ini, mungkin lebih menyakitkan baginya daripada jika ia tak mengetahuinya.” Namun jika orang tidak khawatir timbulnya kemudaratan akibat permintaan maaf kepada orang yang dipergunjingkan, disarankaan untuk meminta maaf.
Ijma’para ulama telah menetapkan gibah sebagai perbuatan terlarang, dan termasuk dosa besar, karena bertentangan dengan perintah Allah. “Dan ucapkaanlah kata-kata yang baik kepada manusia“ (Al Baqarah (2) : 83). Walaupun para ulama berbeda pendapat dalam memutuskan hukuman terhadap penggunjing, tetapi mereka sepakat bahwa sebagai langkah awal si penggunjing harus bertobat. Mujahid berkata, “Pertobatan atas memakan bangkai saudaramu adalah engkau memuji dan mendoakan kebaikan atasnya. Demikian pula jika yang kau gunjingkan telah meninggal.“ Kita semua pernah berbuat dosa. Mengapa kita tidak saling memaafkan satu sama lain, sehingga kita meraih ampunan Allah atas segala dosa kita? Dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Setiap Bani Adam mempunyai kesalahan dan yang paling baik dari mereka adalah yang bertaobat “ (HR.Turmuzi ).
Nabi SAW menjelaskan bahwa orang yang doyan menggibah, di akhirat akan bangkrut. Karena pahalanya digunakan untuk diberikan kepada orang digibahi. Bahkan kalau pahalanya ludes, maka dosa orang digibahi akan berpindah kepada si penggibah. Dikisahkan, bahwa satu hari ada seseorang menggibahi Al Hasan Al Basri. Bagaimana reaksi sang ulama besar kota Basrah ini? “Beliau mengirimi si penggibah itu sepiring buah palem dengan pesan,


Aku mendengar bahwa kamu telah memberiku hasanah-mu sebagai sebuah hadiah, dan aku ingin mengembalikan kebaikan itu. Mohon maaf karena aku tidak mampu mengembalikannya secara utuh.“ Gibah pada kenyataannya adalah kebaikan dari pelakunya. Dari ‘Amrs bin Al ‘Ash bahwa ia melalui bangkai keledai, dan berkata kepada beberapa temannya, “Lebih baik jika seseorang makan daging ini sekenyangnya-kenyangnya daripada makan daging bangkai saudaranya sesama Muslim.”
Seorang lelaki menyebutkan esuatu yang buruk tentang seseorang kepada temannya. Temannya itu berkata, “Apa kamu pergi dan memerangi bangsa Romawi?” Ia menjawab, “Tidak!“ Temannya bertanya “Apakah kamu pergi dan memerangi bangsa Turki?” Ia menjawab, “Tidak.“ Lalu temannya itu berkata, “Bangsa Romawi selamat darimu, dan orang-orang Turki selamat darimu, tapi saudara-saudaramu umat Muslim tidak selamat darimu!” Jabir bin Abdullah RA berkata, “Kami bersama-sama Rasulullah, kemudian tercium bau busuk. Rasulullah SAW. bersabda, ‘Tahukah kamu bau apakah ini ? Ini bau busuk orang-orang yang menggunjingkan orang beriman.“ (Musnad Ahmad).
Jangankan menggibah, bahkan mendengar dan atau memperhatikan gossip saja, adalah sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan manusia dihadapan Allah. Adalah terlarang untuk duduk bersama orang yang bergosip dan bergunjing. Menolak mendengarkan gibah dan ucapan yang buruk adalah salah satu ciri orang beriman. Kehormataan orang beriman harus dibela dengan mengkritik perkataan tukang gossip atau dengan mengatakan hal-hal yang baik dan benar adanya tentang orang yang digunjingkan. Rasul SAW berpesan, “Barangsiapa melihat kejahatan, hendaknya dia mengubah dengan tangannya; jika tidak mampu, lakukan dengan lidahnya; atau jika ia tidak melakukannya,hendaknya ia menetangnya dalam hati, dan itulah selemah-lemahnya iman.“ (HR.Muslim)
Menyendiri akan membantu kita untuk mengingat Allah sehingga terbaca hikmah kehadiran tanda-tanda-Nya. Juga akan menjauhkan kita dari gunjingan, karena bergunjing hanya akan menuntun kita pada dosa-dosa lainnya. Menyibukkan diri dalam usaha mencegah gibah adalah jihad, bahkan termasuk jihad terbesar. Jihad melawan musuh-musuh Allah mungkin hanya untuk waktu tertentu dalam kehidupan seseorang. Tetapi pertarungan mengendalikan ego hanya akan berakhir ketika hidup orang tersebut berakhir. Usaha untuk membebaskan ego dari kemunafikan, prsasangka, dan bangga diri merupakan sebuah misi kehidupan yang panjang dan terus menerus.Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW,bersabda,
 “Orang kuat itu bukanlah orang yang menang bergulat, tetapi orang yang dapat menahan dirinya ketika marah “(HR.Muslim). Juga Rasulullah SAW mengingatkan, “Tidak lurus keimanan seorang hamba hingga kalbunya lurus, dan tidaklah lulus kalbunya hingga lisannya lurus. Dan seseorang tidak akan masuk surga bila tetangganya tidak merasa aman dari berbagai kejahatannya “ (HR.Ahmad). Wallahualam



Doa: "smoga Allah mengampuni atas ketiidaktahuan yang pernah  Ku  lakukan, smoga dimudahkan Allah dalam meminta maaf dengan orang yang pernah ku sakiti baik secara sengaja maupun tidak disengaja semakin mencari ilmu agama smakin malu memandangi diriku di cermin...betapa pahalaku habis dengan Gibah, ya Allah hamba sungguh malu .....karna Azab-Mu sangatlah pedih ,janji-Mu adalah benar dan Hari pembalasan pasti akan tiba ,hamba sangat takut terimalah do'a hamba jadikan hamba wanita muslim seutuhnya.....amin"
Tanpa maksud apapun hanya ingin membuka hati yang terkunci mari kita sama2 saling ingat mengingatkan dalam kebaikan dan meninggalkan sifat Gibah(bergunjing)...lebih baik menyendiri daripada berkumpul bila itu bisa menyakiti sodara kita juga , Insya Allah wahai para wanita wanita penghuni surga...amin.
Karna Hanya Allah yang tau apa yang terbaik untuk hambanya dan hanya Allah yang berhak mengadili hambanya....




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/gibah-sumber-segala-keburukanbenarkah.html

MUNAFIK SEJATI

Berikut akan kami paparkan ciri ciri dari para munafik sejati,kurang lebbihnya adalah sbb :

1.Dusta
Hadith Rasulullah yang diriwayatkan Imam Ahmad Musnad dengan sanad Jayid: Yaitu SESEORANG YANG BERDUSTA AGAR ORANG-ORANG TERTAWA. Di dalam kitab Shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim), Rasulullah SAW bersabda: "Tanda orang munafik ada 3, salah satunya adalah jika berbicara dia dusta."

2. Khianat
sabda Rasulullah SAW: "Dan apabila berjanji, dia berkhianat." Barangsiapa memberikan janji kepada seseorang, atau kepada isterinya, anaknya, sahabatnya, atau kepada seseorang dengan mudah kemudian dia mengkhianati janji tersebut tanpa ada sebab uzur syar'i maka telah hinggap pada dirinya salah satu tanda kemunafikan.

3. Fujur dalam pertikaian
sabda Rasulullah SAW:"Dan apabila bertengkar (bertikai), dia melampaui"

4. Ingkar Janji
sabda Rasulullah SAW:"Tanda orang munafik ada 3: jika berbicara dia dusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dipercaya (diberi amanat) dia berkhianat." (HR. Bukhari Muslim)

5. Malas Beribadah
Firman Allah SWT:"...Dan apabila mereka berdiri untuk solat,

mereka BERDIRI DENGAN MALAS..."(An-Nisa': 142)


Jika orang munafik pergi ke masjid/surau, dia menyeret kakinya seakan-akan terbelenggu rantai. Oleh karena itu, ketika sampai di dalam masjid/surau dia memilih duduk di shaf yang paling akhir. Dia tidak mengetahui apa yang dibaca imam dalam solat, apalagi untuk menyemak dan menghayatinya.

6. Riya'
Di hadapan manusia dia solat dengan khusyuk tetapi ketika seorang diri, dia mempercepatkan solatnya. apabila bersama orang lain dalam suatu majlis, dia tampak zuhud dan berakhlak baik, demikian juga pembicaraannya. Namun, jika dia seorang diri, dia akan MELANGGAR HAL-HAL YANG DIHARAMKAN Allah SWT.

7. Sedikit Berzikir
Firman Allah SWT:"...Dan apabila mereka berdiri untuk bersolat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan solat) di hadapan manusia. dan tidaklah mereka menyebut Allah SWT kecuali sedikit sekali.(An-Nisa': 142)

8. Mempercepat Solat
Mereka (orang2 munafik) adalah orang yang mempercepatkan solat tanpa ada rasa khusyuk sedikit pun. Tidak ada ketenangan dalam mengerjakannya, dan hanya sedikit mengingat Allah SWT di dalamnya. Fikiran dan hatinya tidak menyatu. Dia tidak menghadirkan keagungan, kehebatan, dan kebesaran Allah SWT dalam solatnya.
Hadith Nabi SAW: "Itulah solat orang munafik...lalu mempercepat empat rakaat (solatnya)"
9. Mencela orang-orang yang Taat dan Soleh
Mereka memperolokkan orang-orang yang Taat dengan ungkapan yang mengandung cemoohan dan celaan. Oleh kerananya, dalam setiap majlis pertemuan sering kali kita temui orang munafik yang hanya MEMBINCANGKAN SEPAK TERJANG ORANG-ORANG SOLEH dan orang2 yang konsisten terhadap Al-Quran dan As-Sunnah. Baginya seakan-akan tidak ada yang lebih penting dan menarik selain memperolok-olok orang2 yang Taat kepada Allah SWT



10. Memperolok-olok Al-Quran, As-Sunnah, dan Rasulullah SAW
Termasuk dalam kategori Istihzaa' (berolok-olok) adalah memperolok-olok hal2 yang disunnah Rasulullah SAW dan amalan-amalan lainnya. Orang yang suka memperolok-olok dengan sengaja hal-hal seperti itu, JATUH KAFIR.Firman Allah SWT:"...Katakanlah: 'Apakah dengan Allah SWT, Ayat-Ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?' Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman..."(At-Taubah: 65-66)

11. Bersumpah Palsu
Firman Allah SWT:"Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai..."(Al-Munafiqun: 2, Al-Mujadilah: 16)Jika seseorang menanyakan kepada orang munafik tentang sesuatu, dia langsung bersumpah. Apa yang diucapkan orang munafik semata-mata untuk menutupi kedustaannya. Dia selalu mengumpat dan memfitnah orang lain. Maka jika seseorang itu menegurnya, dia segera mengelak dengan sumpahnya: "Demi Allah, sebenarnya kamu adalah orang yang paling aku sukai. Demi Allah, sesungguhnya kamu adalah sahabatku.
Padahal itu hanyalah dusta belaka.

12. Enggan Berinfak
Orang2 munafik memang selalu menghindari hal2 yang menuntut pengorbanan, baik berupa harta maupun jiwa. Apabila menjumpai mereka berinfak, bersedekah, dan mendermakan hartanya, mereka lakukan karena riya' dan sum'ah. Mereka enggan bersedekah, karena pada hakikatnya, mereka tidak menghendaki pengorbanan harta, apalagi jiwa.

13. Tidak menghiraukan nasib Kaum Muslimin
Mereka selalu menciptakan kelemahan2 dalam barisan muslimin. Inilah yang disebut At Takhdzil. yaitu, sikap meremehkan, menakut-nakuti, dan membiarkan kaum muslimin. Orang munafik berpendapat bahwa orang2 kafir lebih kuat daripada kaum muslimin.

14. Suka menyebarkan Khabar Dusta


Orang munafik senang memperbesar peristiwa/kejadian. Jika ada orang yang tergelincir lisannya secara tidak sengaja, maka datanglah si munafik dan memperbesarkannya dalam majlis2 pertemuan. "Apa kalian tidak mendengar apa yang telah dikatakan si fulan itu?" Lalu, dia pun menirukan kesalahan tersebut. Padahal, dia sendiri mengetahui bahwa orang itu mempunyai banyak kebaikan dan keutamaan, akan tetapi si munafik itu tidak akan mau mengungkapkannya kepada masyarakat.

15. Mengingkari Takdir
Orang munafik selalu membantah dan tidak ridho dengan takdir Allah SWT. Oleh karenanya, apabila ditimpa musibah, dia mengatakan: "Bagaimana ini. Seandainya saya berbuat begini, niscaya akan menjadi begini." Dia pun selalu mengeluh kepada sesama manusia. Sungguh, dia telah MENGKUFURI DAN MENGINGKARI QADHA DAN TAKDIR.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/munafik-sejati.html

Ketika Allah Menjawab Doamu dengan Berkata : TIDAK !

Aku berdoa: 'Ya Allah ambillah kesombongan dalam diriku..!'
Allah menjawab, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya."
Aku berdoa: 'Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat..!'
Allah menjawab, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."
Aku berdoa: 'Ya Allah beri aku kesabaran..!'
Allah menjawab, "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahanmu dalam menghadapi cobaanKU. ketabahan tidak AKU berikan, kau harus meraihnya sendiri."
Aku berdoa: 'Ya Allah beri aku kebahagiaan..!'
Allah menjawab, "Tidak. Kuberi engkau keberkahan dengan harta, anak, dan ternak ladang. Kebahagiaanmu tergantung kepadamu sendiri bagaimana untuk menghargai keberkahan itu. engkau akan mensyukuri semua itu atau tidak.."
Aku berdoa: 'Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan..!'
Allah menjawab, "Tidak. Penderitaan dan kesusahan akan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu kepadaKu."
Aku berdoa: 'Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat..!'
Allah menjawab, "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau bisa menikmati segala hal dari nikmatKU.."
Aku berdoa: 'Ya Allah berilah aku jodoh yang terbaik dan sempurna..!'
Allah menjawab, " Tidak. Aku tidak akan memberimu jodoh yg sempurna karena engkau sendiri tidak sempurna. Kesempurnaan hanya milikKU..".
Aku berdoa: 'Ya Allah berikan aku istri yg sholehah, baik hati dan rupawan..!'
Allah menjawab, "Tidak. Jodohmu berbanding lurus dengan kualitas dirimu. Bagaimana AKU memberimu jodoh yg sholehah sedangkan engkau sendiri gemar bermaksiat..".
Aku berdoa: 'Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku..!'
Allah menjawab,  "Akhirnya engkau mengerti hambaKu..!"
==0000==*****==000==****===
Penjelasan dari analogi diatas adalah:
Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali -- sedangkan orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya-tanpa susah payah.
Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.
Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es.
Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit demam kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu. Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya. Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam" itu... dan terus berdoa.
Barakallahufikum..
 
 

Cinta dan Umur

Hem! Mencoba bercerita akan hari-hari beberapa tahun lalu ketika daku masih berstatus ‘SingleҀ�, yang well cukup menarik untuk diceritakan, sebenernya mo dari kemarin-kemarin ceritanya, apa daya tugas kuliah bejubel dan kerjaan yang seabrek menghambat jari ini untuk menulis dan bercerita.
Sekarang aku mau cerita tentang percakapanku yang cukup menarik dengan 2 temen sekelasku, Fara dan Dhea. Entah bagaimana bisa percakapan kami ini berawal, ya ujug-ujug aja kita ngomongin masalah ginian. Ok lah, pertamanya Fara pamer katanya dia punya kenalan orang asing di sebuah situs internid yang jadi penyedia pertemanan dengan foreign alias orang asing dari negeri antah berantah sonoh. Dia dengan semangadh empat limanya mempromosikan 'keasyikan' berteman dengan para bule-bule itu,
"Bikin penpalsblahblahblahdotkom deh, seruuu tauuu..", ampe ujan lokal dah tuh mulutnya berbusa saking semangadhnya. Padahal waktu itu udah hampir tengah hari di mana matahari lagi garang-garangnya.
"Oh, temenan ama bule gitu ya.. pernah denger sih..", aku nanggepin dengan acuh tak acuh. Gak minat banget juga sih, for what? Yang ada ntar malah kagak jelas juntrungannya lagi. Dhea yang les inggris-nya begitu masuk langsung level 10 aja cuma adem ayem ajah, nampak mimik mukanya berkata: "Kagak tertarik, gw tertarik ama anak cina yang ada di korea sonoh ”. Entah maksud dia 'To Ming Se' atau 'Tom n Jerry' daku kagak ngerti..:D. . Kami pun berada dalam keheningan sesaat.
"Aku kemaren liat kamu wall-wallan di FB ama siapa tuh namanya? Panji Katrok Batok Golok apaaa gitu...", aku membuka percakapan lagi, ngomong ke Fara menanyakan nama cowoknya yang entah kenapa aku selalu salah nyebutinnya :D.
"Panji Kartiko Bagol Blook, Ichaaaaa...", si Fara histeris, mencak-mencak karna aku untuk keseribu sekian kalinya salah mengucapkan nama cowoknya. Ya maap, abis nama meuni susah gitu, yakin dah itu bukan nama aseli hheu...
Keheningan menyergap kami lagi.
Fara pun angkat bicara lagi, "Gw di penpals itu dapet temen cowok dari turkey, ganteeeenggggg banget tauuuukkkk...", masya ALLAH nih anak, histerisnya kagak nahan dah. Ultrasonik abis suaranya. Lebih dari 20 KHz, hanya dapat dimengerti lumba-lumba dan kelelawar, [lah kok aku bisa denger, berarti aku........? ] hehe.. pissdotyeah. "Wew...", aku menanggapi biasa. Dhea apalagi. Masih melamunkan kecengan cinanya *dipeuncit*.
Dia sibuk ngotak-ngatik HP Nokia Touchscreennya, warna HP-nya asik punya, merah, aku hanya menatap mupeng dari kejauhan. Ngeliatin HP-nya loh bukan ngeliatin Fara-nya, hehe *hey, i'm still normal! :D*.
"Niiiiiiiiiih, liaaaaaaaaaatttttttttttt.....", masya ALLAH *lagi-lagi aku hanya bisa beristighfar dalam hati*, manteb abis dah tuh suaranya, menggaung sampai kaki-kaki langit!
Di HP-nya terpampang sesosok lelaki berkacamata, bertampang campuran antara arab dan eropa *maksudnya cha...?* Aku langsung berkomentar, "Yang kayak gitu mah di Jogja juga banyak!"
Dezigh! Ih waw, nohok banget ya Farrr, duh maap.. maap.. itu kan hanya opiniku. hehe.. "Ya beda lah chaaaa..", kata Fara masih membela sang lelaki gantengnya itu. "Iya.. iya dah.. di Jogja kan cowok pake kacamata juga banyak..", tukasku mengakhiri debat kusir.
Entah kenapa kalo ngeliat laki-laki ato perempuan pake kacamata aku selalu berpikiran, "Pasti orang jogja..", udah ter-setting secara otomatis dalam benakku, hehe..
"Tapi umurnya udah 20, cha...", wajahnya menunjukkan air muka yang kecewa.
"Oooo...", aku nanggepin biasa. Sebenernya pinginnya cuap-cuap "Pacaran tuh blahblahblahblah...", tapi yang ada ntar kena semprot. Slow but sure yang penting, haaaaaaaaaaaaaaah... *lelah aku melihat orang pacaran bertebaran di mana-mana *elap peluh* .
Krik krik krik krik....:D
Kita pun terdiam lagi, dilamunkan pikiran masing-masing...
"Aku malah nggak suka yang seumuran...", tukasku mengundang tatap 2 temanku itu. "Soalnya aku kan anak sulung, jadi pinginnya yang lebih tua, biar bisa ngimbang sifatnya, kalo laki-laki seumuran kita pan masih dibawah rata-rata dewasanya..", lanjutku lagi. Berusaha meralat (baca : Ngeles) .
"Aku juga sih... minimal 3 taun lebih tua...", kata Fara sepaham. "Yap, aku malah kalo bisa yang beda 5 taun ato lebih, hehe...", aku nyengir-nyengir kuda nggak karuan.
"Iiiih, gw malah gak mau yang lebih dari 3 taun... Pinginnya yang setaun aja...", Dhea yang dari tadi bengong kayak sapi ompong akhirnya angkat bicara juga. Fiuh, finally dheeee kau ngomong juga ....
Persepsi masyarakat kan kebanyakkan emang menganggap yang umurnya beda jauh tuh terasa gimanaaaa gitu. Padahal aku malah pingin jarak umurku dengan suamiku ntar agak jauh, biar ada panutan dewasa yang bisa ku contoh *hoho, ngomongku udah kayak udah tua ajeh :p*.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam aja ama Bunda Khodijah 15 tahun bedanya. Dengan bunda Aisyah apalagi itu. Tapi keluarganya bahagia, sakinah mawaddah warahmah. Hayooohhh....? mau ngomong apa ente coba..? :D
Pernah sharing juga dengan beberapa teman, setidaknya bukan aku duluan yang mancing pembicaraan, hehe, biasa lah, pikiran mereka masih berkisar PACARAN, bukan BERSUAMI atau MENIKAH, terpaut berapa jauh kah jarak di antara mereka? rata-rata menjawab setahun atau 2 tahun, malah banyak juga yang jawab seumuran.
Ketika bagianku ditanya, aku jabarkan pikiranku dan nyebutinnya SUAMI ya bukan PACAR, mereka langsung tertawa termehek-mehek *halah, ngeri*. Dan kerap kali kata, "Suka om-om ku terima..", well, aku ditanya kan? Ya ku jawab apa adanya :
"Yang penting bagaimana kita bisa saling mengisi, bukan saling menumpahkan. Bagaimana kita saling menyeimbangi, bukan saling memberatkan. Bagaimana kita saling menerima dengan penuh keikhlasan, bukan saling memaksa untuk suatu perubahan. Bagaimana kita saling berproses, bukan saling mengejar nilai akhir ".
Yang pasti kalau saya pribadi, Say no pacaran sebelum nikah sampai kapan pun! Karena sesuatu yang diharamkanNya pasti akan jatuh kepada sesuatu yang tidak baik. Dan aku nggak mau pacaran kelak bisa berdampak buruk kepada keluargaku kelak, bahkan sampai pada keturunan.. Wa iyadzubillah..
Soal umur mah, haa, manusia bisa berencana ALLAH jua lah yang menentukan semua taqdir hamba-hambaNya. Kholaaaasss. 50 ribu tahun sebelum penciptaan alam semesta. Jadi bukan berarti doyan daun tua, om-om, atau apa... Tapi aku butuh seseorang yang sudah jauh lebih dewasa, untuk membimbingku yang belum dewasa, menjadi semakin dewasa di sampingnya..
Andai pikiranku ini bisa ditransfer ke seluruh remaja Indonesia, alangkah bahagianya.. Well, setidaknya, aku menulis di note ini dunia sudah bisa melihatnya, walau hanya sekedar lirikan mata...
 
 

Cinta Itu Tak Terlihat

Kenapa kita menutup mata kita ketika kita tidur? ketika kita menangis? ketika kita membayangkan ? itu karena hal terindah di dunia ini tidak terlihat…
Ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya SEJALAN dengan kita… kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keindahan yang serupa yang dinamakan CINTA?
Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan Orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan…. tapi ingatlah…..melepaskan BUKAN akhir dari dunia..Melainkan awal kehidupan baru
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang telah mencari…..dan mereka yang telah mencoba,
Karena MEREKALAH yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka…..
CINTA yang BENAR..?
adalah ketika kamu menitikkan air mata dan MASIH peduli terhadapnya…
adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH menunggunya dengan setia...
adalah ketika dia mulai mencintai yang lain dan kamu MASIH bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku turut berbahagia untukmu’...
Apabila cinta tidak berhasil….BEBASKAN dirimu.
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas LAGI
Ingatlah…. bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya… tapi ketika cinta itu mati, kamu tidak perlu mati bersamanya….
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang, MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.
Entah bagaimana dalam perjalanan kehidupan, Kamu belajar tentang dirimu sendiri dan menyadari Bahwa penyesalan tidak seharusnya ada, HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah kau buat
TEMAN SEJATI…
mengerti ketika kamu berkata ‘aku lupa….’
menunggu selamanya ketika kamu berkata ‘tunggu sebentar’..
tetap tinggal ketika kamu berkata ‘tinggalkan aku sendiri’ ..
membuka pintu meski kamu belum mengetuk dan berkata ‘bolehkah saya masuk?’
MENCINTAI…..
Bukanlah bagaimana kamu melupakan, Melainkan bagaimana kamu memaafkan..
Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan, melainkan bagaimana kamu mengerti..
Bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu rasakan..
Bukanlah bagaimana kamu melepaskan, melainkan bagaimana kamu bertahan..
Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati dibandingkan menangis tersedu-sedu..
Air mata yang keluar dapat dihapus, sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang….
Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang….. tapi ketika cinta itu TULUS, meskipun kalah, kita tetap MENANG. hanya karena kamu berbahagia…….. dapat mencintai seseorang…… LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri…..
Akan tiba saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang, BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita, MELAINKAN karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.
Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang PALING menyakiti hatimu, dan kadang kala teman yang menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari…
Tahukah kamu kenapa banyak orang SERING jatuh cinta meski cinta itu sakit rasanya..?? Karena cinta itu hanya permulaannya saja yg menarik sehingga banyak yg suka memulainya kembali. Ketika awal2 jatuh cinta: Ada rindu, ada kangen, ada rasa ingin terus didekatnya, ada sms2 indah, ada telpon2 mesra..dll
Sehingga dengan alasan tersebut banyak yg suka jatuh cinta kembali..
Dan tahukah kamu bahwa banyak juga orang yang TAKUT jatuh cinta lagi..? Karena pada saat ia patah hati, ia membiarkan luka itu mengiris hatinya sedalam ia membiarkannya, krn itu sakitnya akan terus membekas.
Kalau kau sudah terlanjur sakit hati, sudah terlanjur terluka dan patah hati..,Tantangannya sekarang bukanlah bagaimana mengatasi rasa sakit itu, tapi apa yg bisa diambil sebagai PELAJARAN DAN HIKMAHNYA..!!!
Bunga cinta yang tumbuh memang tidak selamanya indah. Suatu saat ia akan tumbuh dengan segala duri yang dibawanya, mencipta luka demi luka, hingga setiap langkah selalu terasa nyerinya. Kembang2 berduri itu sesekali juga menebarkan wewangian, hingga kerinduan untuk memetik selalu menggoda Iman. Menjadi pahit dan getir untuk dikecap dalam kehidupan kita.
Tapi bukankah pahit getir kehidupan adalah warna yg indah..??
Bukankah kegagalan adalah simponi kedewasaan..??
Bukankah luka itu tercipta karena kecewa demi kecewa..??
Maka JANGAN pernah berharap kelewat tinggi pada seseorang jika harapan itu hanya akan membuatmu jatuh dan terluka. Hanya Ketulusan lah yg mampu mencipta dan mengubah rasa sakit hati dan kecewamu menjadi kematangan dan kepribadian diri dalam bersikap. Karena UNTUK ITULAH KAMU HIDUP..!
Maka ingatlah.. CINTA selain kepada Allah dan Rasulnya hanya akan membuat kamu jatuh sakit dan terluka.. Belive me !
Yak, silahkan tertawa sekeras-kerasnya dan sepuas-puasnya, karna aku juga pingin ketawa bacanya, lagi kesambet apa si icha nulis kayak gitu, hhe...aneh ah aneh..gajebo kau, cha..!
Boleh komentar asal jangan dikritik, lagi nggak bisa nampung kritikan... :P
Yuk ah marii...^. ^
 
 

Sebingkai Catatan Kertas Untuk Fahri

Hari itu awan sangat berat, pertanda sebentar lagi hujan yang lebat akan mengguyur bumi ini. Terlihat Aya asik termenung ditepi meja belajar kamarnya, Intan tengah menyelesaikan pekerjaan kampusnya, dan Rahmi tenggelam dalam musiknya.
“Hei Aya, kenapa kamu selalu melihat langit dikala awan hitam tengah menyelimuti?” Intan sedikit kelelahan dengan tugasnya.
“Aku sendiri tidak tahu In, kenapa awan hitam itu begitu menarikku? Hanya saja aku sempat mengalami beberapa kejadian disaat awan mulai hitam dan menyelimuti langit,” Aya terlihat sedikit sedih, dan mulai mengalihkan pandangannya dari langit tersebut. “hari itu, aku sedang berjalan menuju perkampungan, tiba-tiba aku melihat seorang kakek berjalan menuju mesjid, tapi alangkah sedihnya, sebelum kakek itu sampai ke mesjid Allah telah memanggilnya terlebih dahulu, beliau terserempet motor dan meninggal di tempat In.” Aya seperti mengulang kejadian itu di dalam benaknya.
“Innalillahiwainnailaihi roji’un. Semoga Allah menerima amalannya selama hidup ya Ya. Lalu, apakah kamu tidak trauma dengan kejadian tersebut. Padahal kamu melihat sendiri kejadiannya kan Ya?” kali ini Rahmi ikut berkomentar, dia mematikan musiknya saat Aya mulai bercerita tadi.
“Awalnya iya, aku jadi takut untuk berjalan sendirian apalagi disekitar mesjid itu. Tapi kemudian saat trauma itu sedikit mulai menghilang, terjadi lagi kejadian yang sama tapi di jalan raya, saat aku ingin membelikan obat untuk Shafa, adik kecilku, aku melihat seorang anak pengamen jalanan ditabrak mobil dan meninggal saat itu juga,” Wajah Aya mulai mendung dan bersedih, “dan kedua kejadian tersebut terjadi saat awan ini mulai hitam menyelimuti langit, yang kemudian disusul oleh hujan.”
“ kamu mengalami kejadian yang sangat tragis.” Intan ikut bersimpati dengan kejadian-kejadian tersebut.
“Karna itu, setiap langit berubah jadi kelam, aku seperti dipanggil untuk melihat nya, entah kejadian apa yang sedang terjadi diluar sana hingga langitpun menangis olehnya.” Aya, menutup matanya seperti tidak mampu membayangkannya.
Tidak lama kemudian mereka bertiga segera tidur, hanya Aya yang masih terbayang akan tragedi yang membuat nya takut untuk keluar terlalu lama.
************************
Kampus tempat Aya dan teman-temannya menimba ilmu digemparkan oleh Fahri, mahasiswa yang terkenal tidak tahu aturan dan suka meliburkan diri dari pelajaran, saat itu mendapat nilai tertinggi se fakultasnya. Sungguh tidak biasa.
Beberapa hari yang lalu, Fahri yang adalah seniornya Aya di Fakultas Ekonomi itu menyatakan perasaan nya untuk menikahi Aya. Hanya mereka yang tahu, bahkan Intan dan Rahmi tidak mengetahui hal ini. Karena Fahri berterus terang, maka Aya pun terbuka saja, jelas dalam sekali ucapan Aya menyebutkan TIDAK. Saat itu Fahri tidak bertanya apa-apa kenapa Aya menolaknya, dia hanya tersenyum dan pergi berlalu. Dan sampai saat inipun Aya tidak pernah memikirkan Fahri sedikitpun, apalagi dibawa pusing tentang pengakuan Fahri. Tetapi tetap saja, Aya masih ikut heran dan penasaran kenapa dalam beberapa hari itu Fahri telah menunjukkan prestasinya, tidak hanya kepada Aya tetapi keseluruh kampus. SUBHANALLAH. Aya tersenyum dalam hati, dan mengucap syukur atas keberhasilannya membuat gempar para mahasiswa.
Ketika istirahat berlangsung, Aya menemukan selembar surat di dalam tasnya. Dia sendiri terkejut, kenapa kertas itu tiba-tiba muncul di tasnya, sedangkan tas itu dari pagi tidak pernah dia tinggalkan, kecuali saat dia ke WC tadi dan tas itu dipegangkan pada Intan. Apa mungkin ini kertasnya Intan?
“Kepada Raudatul Fahra Aya. Ini pertama kalinya aku mendapat nilai tertinggi se kampus, dan tidak aku sangka para mahasiswa lain membuat berita ini menjadi semakin besar, aku tidaklah sepintar itu, kamu tahu jelas kemampuanku. Ini aku persembahkan untukmu. Tidak ada maksud lain, hanya ingin kamu menyimpan barang yang sangat berharga bagiku. Berharap kertas ini jangan kau buang atau dikembalikan. Terimakasih” di balik tulisan itu ada nilai bertuliskan A+, yang ternyata adalah kertas hasil ujiannya sendiri untuk mata kuliah Kalkulus, Aljabar Linear, dan Bahasa Inggris.
Lama Aya memegang dan membaca tulisan itu, kemudian dia tersenyum, dan menyimpan kertas itu kembali ke dalam tasnya.
---------------------------------------------
Keesokan harinya, Fahri kembali menyatakan perasaannya untuk menikahi Aya. Kali ini pernyataannya lebih serius daripada yg pertama. Namun Aya tetap berkata TIDAK dalam sekali ucap. Sebenarnya Aya sangat menghargai pengakuan fahri, dia lain dari teman2 lelakinya yg sering meyatakan agar mau menerimanya menjadi pacarnya. Tapi Fahri tidak, dia langsung menginginkannya menjadi istrinya. Begitu mendengar penolakannya, Fahri tetap tersenyum dan berlalu begitu saja. Dan kali ini Intan dan Rahmi melihat kejadian tersebut dan langsung bertanya kepada Aya, kenapa Fahri pagi-pagi sekali sudah datang dan menemui Aya.
Aya hanya menjawab dengan senyuman dan berkata “tidak ada apa-apa kalian tenang saja” dan berlalu begitu saja. Terang saja Intan dan Rahmi masih penasaran, apalagi Intan yang kemaren menerima permintaan Fahri untuk memasukkan sebuah kertas ke dalam tas Aya. Meski begitu kedua sahabat Aya tidak mendesakknya untuk memberitahu mereka, jika Aya berkata begitu berarti memang tidak ada apa-apa, mereka percaya dan mulai menenangkan diri dari rayuan syetan, dengan dzikir.
Berbulan-bulan setelah kejadian tersebut, Fahri tetap mendapat peringkat terbaik diangkatannya, bahkan sekarang dia menjadi Presma (Presiden Mahasiswa). Jabatan yang diterima oleh Fahri membuatnya semakin terkenal dikalangan kampus, dan sangat banyak akhwat-akhwat yang menanti Fahri untuk menyatakan perasaan pada salah satu diantara mereka, namun itu hanyalah mimpi bagi mereka, satu-satunya akhwat yang Fahri pernah menyatakan perasaannya hanyalah Aya. Raudatul Fahra Aya.
Kembali muncul selembar kertas di dalam tas Aya. Dia membuka dan membacanya.
“Kepada Raudatul Fahra Aya. Tidak pernah ku menyangka hal ini akan terjadi. Cita-citaku untuk menjadi ketua Presma akhirnya terwujudkan. Dan ini adalah bukti bahwa semua yang pernah mereka cap padaku tidak benar, aku bukanlah anak yang payah. Dan hari ini, kembali aku persembahkan ini padamu. Tidak ada maksud lain, hanya ingin kamu menyimpan barang yang sangat berharga bagiku. Berharap kertas ini jangan kau buang atau dikembalikan. Terimakasih” di belakang tulisan itu ada pengumuman tentang diangkatnya Fahri Rahmat sebagai ketua Presma. Aya Tersenyum dan memasukkannya kembali ke dalam tas.
Seminggu kemudian, kembali Fahri menemui Aya untuk yg ketiga kalinya dan menyatakan perasaannya yg sama, ingin menikahi Aya. Dan tetap satu ucapan tegas Aya, TIDAK. Fahri tersenyum dan berbalik arah meninggalkan Aya.
Dan untuk ketiga kalinya Fahri tidak mendapatkan hasil apa-apa. Dia bingung kenapa Aya masih menolaknya padahal prestasi-prestasinya telah jelas nampak. Apa Aya tidak menyukainya? Pertanyaan itu terbersit dibenak Fahri.
Lebih dari satu bulan Fahri terus memikirkan kenapa Aya tidak pernah menerimanya, apa yang salah pada dirinya?
Padahal dia telah membuktikan bahwa dia bukanlah seperti dulu yang selalu di cap sebagai seorang anak yang payah, boros dan suka libur dari pelajaran demi bermain-main dan hanya bisa membuang uang orang tua yang telah susah payah menyekolahkannya hingga tingkat perguruan tinggi.
Tapi sekarang dia bukanlah anak yang payah lagi, nilainya selalu tertinggi seangkatannya bahkan anak-anak tidak memangilnya dengan sebutan anak mami atau anak payah melainkan mereka hormat padanya karna dia telah menjabat sebagai seorang ketua Presma. Lalu apalagi yang diinginkan Aya? Apakah Aya menginginkan materi? Materi untuk bisa membawanya keluar pergi berbelanja sesuai keinginannya?
----------------------------------------------
Dan Fahripun ikut berkerja dengan ayahnya. Walaupun gajinya tidak seberapa, tapi dia sangat giat untuk bekerja agar bisa menyenangkan Aya dan diterima oleh Aya. Hingga dia terpaksa sering libur dan cuti dari kegiatan kemahasiswaan untuk menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda. Kabar inipun cepat menyebar hingga sampai ketelinga Aya, namun Aya tetap tidak bergeming, dia tidak pernah memikirkan Fahri hingga memusingkan dirinya. Hingga 4 bulan kemudian dia telah kembali eksis dengan kampus dan kegiatannya.
Dengan kembalinya keberadaan Fahri di kampus, dan muncullah kembali selembar kertas di dalam tas Aya.
“Kepada Raudatul Fahra Aya. Selama beberapa bulan ini aku tidak pernah eksis dalam kegiatan kemahasiswaan, aku rasa dirimu tahu. Tapi alasannya karna aku ingin mencari materi, aku berkerja dengan ayahku dan mendapatkan gaji yang lumayan cukup. Dan hanya ini yan bisa aku persembahkan untukmu. Tidak ada maksud lain, hanya ingin kamu menyimpan barang yang sangat berharga bagiku. Berharap kertas ini jangan kau buang atau dikembalikan. Terimakasih” dibalik tulisan tersebut adalah sebuah piagam, piagam yang dipersembahkan untuk karyawan teladan. Aya tersenyum, dan menyimpannya lagi dalam tas.
Beberapa minggu kemudian Fahri kembali menemui Aya, namun hari itu dengan seikat mawar putih dia kembali menyatakan perasaannya kepada Aya,masih dgn tujuan yg mulia, menikahi Aya. Saat itu Aya sedikit lama untuk menjawab, lalu kemudian mengatakan TIDAK untuk keempat kalinya kepada Fahri. Dan untuk pertama kalinya Fahri tidak tersenyum namun menundukkan pandangannya sambil menitikkan sedikit air mata dan kemudian membawa pulang mawar putih dengan beribu kesedihan.
Aya tidak pernah mengatakan apa alasannya menolak Fahri, bahkan setelah keempat kalinya. Fahri kebingungan, dia sangat menyayangi Aya dan tidak ingin Aya direbut oleh ikhwan lain. Fahri sangat-sangat kebingungan, hingga setiap hari dia tidak pernah lagi ikut kerja dengan ayahnya, dan kegiataan kemahasiswaannya pun terbengkalai,
 bahkan nilainya juga banyak yang anjlok, meski tidak separah dulu. Hidup Fahri serasa tidak ada semangat lagi, dia sungguh tidak mengerti, dan diapun tidak ingin menanyakan hal ini pada Aya, takut membuat Aya tambah membencinya.
Hingga satu kali, dia berpikir untuk tidak ingin terus-terusan bersedih di dalam kebingungannya, dan Fahripun mencari tahu apa alasan Aya tidak pernah mau menerimanya.
Sekarang setiap hari dia selalu mengikuti Aya, dia mencari tahu apa saja kegiatan Aya, apa saja yang membuat Aya semakin menutup dirinya dikalangan para ikhwan, bahkan Fahri sempat bertanya kepada Intan, sahabat Aya, dan baru dia ketahui bahwa Aya pernah mengalami kejadian yang sangat membuatnya trauma. Kemudian Fahri mencari kegiatan apa saja yang diikuti oleh Aya, dan sungguh terkejut Fahri, ternyata di kampus Aya mengikuti kegiatan rohis, dan sepulang kuliah dia mengajar di TPA dekat tempat kostnya. Bacaan ayat Al-Quran Aya ternyata sangat menyentuh Fahri, dan juga keakraban Aya dengan para santrinya membuat Fahri semakin mengagumi Aya, dan menginginkan Aya menjadi ibu dari anak-anaknya nanti.
Kembalilah Fahri ke rumahnya dan terrmenunglah ia, menangisi semua dosa-dosanya selama ini kepada Allah, dia tidak pernah melaksanakan kawajiban shalatnya, ia tidak pernah berzakat dan berpuasa dengan sempurna, sungguh sangat hinanya dirinya. Dia lebih suka tidur daripada mengerjakan shalat, meski ayah dan ibunya telah berulang kali untuk mengingatkannya. Fahri menangis dan bersujud kepada Allah dalam shalat malamnya, ia menangis dan berdoa memohon ampunan Sang Penguasa Hati. Hingga malam itu penuh dengan doa dan tangisan seorang Fahri Rahmat.
------------------------------------------------------------------------------
1bulan lagi adalah acara wisuda, angakatan ’02, angkatan Fahri. Sejak pernyataan terakhir Fahri kepada Aya, dia tidak peernah tampak lagi disekitar Aya, dia kembali sibuk dengan segala kegiatan yang pernah ditinggalkannya, hingga sampai 1bulan lagi acara wisuda. Dia melepaskan tanggung jawabnya dan diserahkan kepada junior yang lebih pantas. Dan memulai untuk serius menyusun Tugas Akhirnya.
Setelah lulus dari Universitas yang telah mengajarkannya tanggung jawab, selama kurang lebih 3,5 tahun ia tidak pernah tampak lagi di sekitar kampus. Entah kenapa Aya mulai memikirkan Fahri, setelah kurang lebih 1tahun, ia tidak pernah melihat Fahri yang selalu mencoba untuk merebut hatinya dengan berbagai lembar kertas pembuktian. Tiba-tiba hati Aya terasa kosong, dan mulai merasakan sedih.
“Lho, kenapa aku sedih? Harusnya aku senang karna dia tidak lagi menggangguku dengan berbagai kertas-kertasnya.” Aya mencoba menenangkan dirinya.
Seminggu kemudian, kost-kostan Aya kedatangan pak pos. Biasanya yang suka dikirimi paket adalah Rahmi, Ayapun memanggil Rahmi untuk menerima paketnya, namun ketika dibukakan pintu nama yang ditanyakan oleh pak pos adalah Raudatul Fahra Aya. Kontan Aya kaget, kenapa ada kiriman untuknya? Pak pospun menyerahkan selembar amplop untuk Aya, dan meminta Aya untuk menandatangi buktinya.
Di kamar Aya mencari tahu siapa pengirimnya, FAHRI RAHMAT. DEG, “astagfirullah, ada apa dengan ku? Kenapa tiba-tiba saja terasa ada yang berdesir yang sangat menyakitkan? Ya Allah, jauhkan aku dari segala yang batil ya Rabb. Amin ya Rabb.” Dengan perlahan Aya membuka surat dari Fahri, dan membacanya dengan pelan.
“Assalamu’alaikum ukhti Aya.
Afwan, jika tiba-tiba aku menulis surat ini pada ukhti. Aku tidak ada maksud lain, aku hanya takut jika seandainya ukhti menunggu tulisan dariku, tapi tidak pernah datang.
Aku sekarang telah menjadi karyawan tetap di perusahaan ayahku, dan mencoba untuk meneruskan perkerjaan ayah, agar beliau bisa istirahat dan tidak perlu lagi bersusah payah mencari nafkah untuk kami sekeluarga, aku tidak ingin membebani ayah lagi.
Ibuku sudah lebih dulu dipanggil oleh Allah SWT, karna itu sejak ibu meninggal aku harus mengurus adik-adikku sendirian. Selama ini aku banyak belajar ilmu agama, aku sadari bahwa diri ini sangat lemah akan pengetahuan islam, karna itu sebelum lulus aku sedikit banyak telah belajar dari ustadz yg tinggal dekat rumah ku. Dan alhamdulillah semua kebiasaan buruk telah ku buang, sekarang di hati ini hanya ada Allah, kekasihNYA Rasulullah yg aku cintai, keluargaku, juga RAUDATUL FAHRA AYA. Dan kata ayah akupun sudah cukup umur untuk mengikuti sunnah nabi junjungan kita, Muhammad SAW. Secara materi, insya Allah aku telah siap, juga secara batinniyah.
Dengan menyebut nama Allah, Bismillahirrahmaanirahiim..aku ingin mengkhitbahmu ukhti, jika ukhti izinkan aku akan segera melamarmu pada orang tuamu.
Sekian surat ini aku tuliskan, semoga ukhti memikirkannya terlebih dahulu,saya beri waktu paling lama dua minggu untuk istikharah sebelum memberi jawaban. insya Allah hari ke enam belas setelah surat ini sampai ditanganmu aku akan menemui ukhti. Ukhti Raudatul Fahra Aya, jika jalan yg aku tempuh ini diridhoi Allah, semoga Allah menyatukan kita. Amin.
Wassalamualaikum.
Fahri Rahmat”
------------------------------------------------------------
Hanya tetesan air mata yang mewakili Aya unutk menjawab semua pertanyaan yang menganjal di hatinya. Kembali ia buka laci tempat penyimpanan kertas-kertas yang diberikan Fahri padanya dulu.
Dan sesuai janjinya, hari keeanam belas Fahri pun menemui Aya meminta jawaban atas pinangannya. “Aku masih memiliki ayah dan Ibu, aku tidak berhak langsung menjawabnya. Antum tanyakan saja terlebih dahulu kepada orang tuaku, apapun keputusan mereka, itulah keputusanku, dan berharap antum bisa menerima apa adanya”
“Insya Allah” hanya singkat ucapan Fahri, namun menambah keyakinan dalam hati Aya.
Selama 3hari berturut-turut Fahri mendatangi rumah Aya sesuai permintaan ayahanda Aya, dan dia mampu untuk melalui ujian dan cobaan dari ayahanda Aya, hingga beliau dan istrinya menerima Fahri sebagai menantu dirumah itu. Alhamdulillah.
Esoknya, Fahri datang bersama ayahnya untuk mengkitbah Aya secara resmi. Keluarga Aya menerima dengan tangan terbuka. dan Acara akadpun dirancang secepatnya.
Proses akad nikah dan walimah, tidak perlu terlalu lama,hanya selang sebulan setelah Fahri mengkitbah Aya. Semuanya terselesaikan dengan sempurna.
“Bunda, Fahri adalah ikhwan yang sering Aya ceritakan, dan alhamdulillah dia kembali ke jalan Allah dengan penuh perjuangan. Aya mencintainya bunda.” Dengan berlinangan air mata Aya memeluk ibunya setelah akad nikah yang sempurna itu terjadi. Dan walimahnya segera dilaksanakan dengan sederhana.
Hingga akhirnya mereka memasuki malam peraduan Adam dan Hawa.
“Alhamdulillah, aku sangat bersyukur bisa menikahi wanita shalihah sepertimu istriku. Allah telah menunjukkan jalanNya. Dirimu yang selama ini aku kagumi dan aku sayangi, sekarang telah sah dan halal menjadi istriku dimata hukum dan agama. Mendekatlah istriku, ijinkan aku mencium kepalamu dan mendoakan pernikahan kita ini. Semoga kita bisa menjadi keluarga sakinah, mawaddah warahmah ya Istriku”, dengan senyum bahagia Fahri memeluk istrinya tercinta.
“Abi, aku ingin memberikanmu sesuatu.” Sambil berjalan mengambil sebungkus kado yang berbungkus rapi.
“Apa ini Aya?” Fahri bingung dengan kado yang diberikan Aya padanya.
“Bukalah abi.” Dengan penuh senyum Aya memberikan Fahri kado tersebut.
Dan ternyata isinya adalah, sebuah kertas yang dibingkai kecil, ada empat bingkai kertas. Fahri memeriksanya dengan seksama, dan ternyata kertas itu adalah kertas-kertas yang pernah diberikannya dulu kepada Aya.
“Abi memintaku untuk menyimpan barang yang sangat berharga bagimu, dan aku telah menyimpannya untukmu.” Senyum tulus Aya membucahkan airmata Fahri dan memeluknya dengan penuh rasa cinta dan kagum.
“Istriku, istriku, istriku..Aku mencintaimu karena Allah..”
 
 

Menyerah Sebelum Perang...?

TERJADI dialog antara pembuat jam dengan jam yang sedang dibuatnya.
Pembuat jam berkata, “Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak sebanyak 31.536.000 (Tiga puluh satu juta lima ratus tiga puluh enam ribu) kali dalam setahun?”, jam itu tersentak, “Enggak mungkinlah saya berdetak sebanyak itu!?”
“Baiklah, bagaimana kalau 86.400 (delapan puluh enam ribu empat ratus) kali dalam sehari?” tawar pembuat jam.
“Delapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang kecil-kecil begini?” jawab jam penuh keraguan.
“Kalau begitu cukup berdetak 3.600 (tiga ribu enam ratus) kali dalam satu jam, pasti kamu sanggup!” pinta si pembuat jam lagi.
“Sepertinya saya masih belum sanggup berdetak sebanyak itu dalam sejam.” Jam masih saja bimbang dengan kemampuannya.
Akhirnya si pembuat jam berkata, “Sudahlah, sanggupkah kamu berdetak satu kali saja setiap detik?” Jam itu sontak menjawab, “Naah, kalau cuma sekali sedetik sih aku sanggup, kapan aku mulai bekerja?”. “Sekarang!”, seru pembuat jam.
Setelah selesai dibuat, jam itu pun berdetak satu kali setiap detik. Lalu berdetak terus sampai 3.600 kali dalan satu jam. Berlanjut lagi sampai 86.400 kali dalam sehari. Dan tanpa terasa jam itu telah berdetak 31.536.000 kali dalam setahun.
Hikmah dan Pelajaran
Belajar dari jam, kadangkala kita ragu terhadap tugas dan pekerjaan yang kita anggap terlalu berat untuk dilakukan, padahal kita belum mencobanya. Karena itu jangan pernah berkata ‘tidak bisa’ terhadap setiap pekerjaan yang kita anggap berat dan sulit. Sebenarnya kita hanya butuh keberanian untuk mencoba, selanjutnya semua berjalan dan mengalir seperti air.
Banyak gagasan dan pekerjaan besar yang terasa berat untuk dimulai. Maka cobalah memulai dari hal yang kecil dan ringan. Kemudian mulailah membangun sistem dan mekanisme kerja yang baik agar segala sesuatunya berjalan dengan maksimal dan agar keberhasilan itu juga berguna bagi orang-orang di sekitar kita.
 
 

Tukang Kayu dan Arlojinya

 Ada seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu.
Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya.
Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu.Teman-teman pekerja yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia saja. Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan.
Tibalah saat makan siang. Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut.
Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji itu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut. Ia menjongkok dan mencari. Tak berapa lama berselang ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang kayu tersebut.
Tentu si tukang kayu itu amat gembira. Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukan serbuk namun sia-sia.
Tapi anak ini cuma seorang diri saja, dan berhasil menemukan arloji itu."Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini ?", tanya si tukang kayu."Saya hanya duduk secara tenang di lantai.
Dalam keheningan itu saya bisa mendengar bunyi tik-tak, tik-tak. Dengan itu saya tahu di mana arloji itu berada", jawab anak itu.Keheningan adalah pekerjaan rumah yang paling sulit diselesaikan selama hidup. Sering secara tidak sadar kita terjerumus dalam seribu satu macam "kesibukan dan kegaduhan".
Ada baiknya kita menenangkan diri kita terlebih dahulu sebelum mulai melangkah menghadapi setiap permasalahan."Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin."  
 
 

"Bersabarlah"

Manusia hidup dalam dunia ini tentu tak pernah luput dari masalah, masalah dan masalah, sekecil apapun itu tetaplah masalah. Sejak kita lahir kemuka bumi ini sampai ajal menjemput kita, selama itu juga lah masalah selalu mengintai dan menghadang kita.
Terkadang kita tidak selalu mendapat apa yang kita inginkan, dan Terkadang kehidupan ini tak selalu berjalan sesusai dengan kemauan dan kehendak kita, ada kalanya masalah datang dalam hidup kita. Yaa..itulah namanya kehidupan, tidak pernah bisa kita duga kemana arahnya.
Apabila ketika suatu masalah datang kedalam hidup kita, ketika suatu masalah menimpa kita, trus apa yang bisa kita lakukan ??, tapi jangan pernah berusaha untuk menghindari apalagi berlari dari masalah itu, karena itu bukan jalan keluarnya.
Jalan terbaiknya adalah dengan menyelesaikan masalah itu sendiri dan bersabarlah.Iya..hanya bersabar yang dapat menenangkan hati yang gundah dan pikiran yang kacau.
Jangan sampai masalah itu membuat kita menjadi lupa segalanya, jangan sampai masalah mengacaukan otak sehat kita. Kita cenderung mengatakan kalau kita lagi ditimpa masalah maka kita sedang mendapat cobaan dan ujian dari Allah. Tidakkah kita sadar bahwa sebenarnya Allah telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita, dengan memberikan peringatan kepada kita dengan masalah tersebut. Begitu besarnya kasih sayang Allah kepada kita, hamba-hambaNya. Pastilah ada suatu hikmah yang bisa kita petik dan menjadi pelajaran bagi kita dibalik setiap masalah.
Ada di antara kita yang tak sanggup menghadapi ujian itu dan boleh jadi ada pula di antara kita yang tegar menghadapinya.Ingatlah bahwa Allah tidak pernah memberikan cobaan yang melebihi kemampuan hambanya, jadi jangan terlalu larut dalam kesedihan bila ditimpa sebuah masalah besar, karena bagi Allah kita mampu menyelesaikannya. Bukankah kita hebat dimata-Nya. Subhanallah..
Memang mengucapkan lebih mudah daripada berbuat, begitu juga dengan saya pribadi, namun bersabarlah namun bila belum mampu belajarlah untuk bersabar walaupun berat, karena orang sabar akan selalu mendapat rahmat dan karunia Allah.
Tiada masalah yang selesai tanpa bantuanNya, jadi mintalah bantuan Allah, memohonlah pertolonganNya, karena tiada daya upaya selain dengan pertolongan Allah. Supaya hati kita bisa tenang dan lebih ikhlas menghadapi setiap masalah yang ada.
Jadi Bersabarlah...