Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Sabtu, 02 Juni 2012

Duhai Hati....Tetaplah Istiqomah

Seorang anak kecil datang menghampiri ibunya. Ia merengek minta dibelikan sepatu baru. Di sekolah ia diejek karena sepatunya sudah usang dan banyak tambalan. Dengan berbagai alasan ia utarakan agar ibunya mau membelikan sepatu baru.
Dengan mata berkaca-kaca, sederet kalimat ini keluar dari mulut ibunya, “Nak, kamu kan sudah besar. Kamu harus mengalah dengan adik-adikmu. Mereka butuh uang untuk sekolah mereka nanti. Uangnya ibu tabung untuk mereka. Kalau ibu pakai uang itu untuk membelikan kamu sepatu baru, lalu adik-adikmu sekolah pakai uang siapa? Apa kamu mau adik-adikmu tidak bersekolah?”
Anak kecil tadi tiba-tiba terdiam. Ia terlihat seperti anak remaja yang sudah bisa berpikir cukup berat dan bijak. Digoyang-goyangkan kepalanya sambil mengusap air mata yang tadi keluar deras dari kelopak matanya. Lalu ia berkata, “Bu, kalau nanti adik-adik sudah bisa sekolah. Terus kalau ada sisa uang, belikan sepatu ya..”Anak itu mengatakan kalimat itu dengan terbata-bata, seperti ia tidak rela dengan hal itu tapi ia dipaksa oleh kondisi untuk mengikhlaskan apa yang menjadi kehidupannya. Mendengar itu sang ibu memeluk anaknya dengan erat. Ia tidak menyangka anaknya dapat memahami apa yang terjadi hari ini dengan keluarga mereka. Ia heran anaknya sudah mampu berkata bijak seperti yg ia dengar barusan.
*****************************************************
Duhai hati....
Letih yang engkau rasakan selama ini mungkin tak sebanding dengan letihnya hati mereka dalam menapaki kehidupan ini. Di dalam keletihan itu, mereka memahami bahwa letihnya mereka akan membuat mereka menjadi orang-orang seperti yang dicitakan. Lalu bagaimana denganmu wahai hatiku.. Baru sebentar saja engkau merasa letih tapi kau sudah merintih bagai seribu tahun kau mengalaminya.. Malulah pada mereka yang merasa letih tetapi mereka mem`knai letihnya sebagai sesuatu yang dapat mengantarkannya pada sebuah kebahagiaan.. Bukankah orang yang berjuang dan berkorban itu letih? Bukankah akhir dari perjalanan orang yang berjuang dan berkorban itu sebuah kebahagiaan jika dijalani dengan ikhlas dan penuh kesungguhan??
Duhai hati....
Lelah memang terus menerus hal-hal kurang mengenakkan itu menerpa hidupmu. Tetapi jika kau renungi kembali kisah di atas, perjuangan mereka tidak mengenal lelah. Setiap lelah menghinggapi mereka, mereka beristirahat dan kemudian bangkit berjuang kembali. Mereka paham kalau diamnya mereka tak dapat membuahkan hasil apapun bagi kehidupannya. Mereka yakin perjuangan dan pengorbanannya selama ini, berlelah-lelahan, akan berbuah sebuah kebahagiaan yang tak dapat tergantikan nikmatnya. Lalu bagaimana denganmu wahai hatiku.. Baru sebentar saja kau diberi cobaan dan ujian tapi kau sudah merasa lelah dan menyerah.. Malulah kau pada mereka yang tak punya apa-apa tapi mereka tetap istiqamah berjuang dan berkorban hingga cita-cita mereka tercapai.. Bukankah orang yang berjuang dan berkorban itu lelah? Bukankah akhir dari kelelahan orang yang berjuang dan berkorban itu sebuah kebahagiaan jika dijalani dengan ikhlas dan penuh kesungguhan??
Duhai hati....
Sakit yang terus menyapamu selama ini adalah ujian dan cobaan dari Allah seberapa kokohnya engkau menjalani apa-apa yang engkau yakini atas-Nya. Dia ingin tahu seberapa seriuskah engkau dalam menapaki jalan kehidupan yang sudah Dia gariskan. Sakit yang Dia berikan adalah sebuah perhatian khusus-Nya kepadamu. Dia masih sayang kepadamu dengan memberikan ujian dan cobaan. Andai saja kau tak merasa diuji dan diberi cobaan, maka kau akan merasa aman-aman saja, padahal kau sedang berada di tepian jurang yang menganga lebar dan siap menerkammu kapan saja kau lengah..
Duhai hati....
Capeknya dirimu menghadapi segala permasalahan yang engkau temui di sekitarmu, itulah yang terus mengajarkanmu untuk dapat memahami sekelilingmu dengan lebih baik lagi. Di kananmu ada orang-orang yang engkau sayangi dan kasihi. Di depanmu ada orang-orang yang engkau hormati. Di kirimu ada orang-orang yang engkau senantiasa bercengkerama dengannya. Di belakangmu ada orang-orang yang selalu mendukungmu dalam tiap doanya meski kau tak pernah tahu.
Duhai hati....
Seorang ustadz pernah menyampaikan, jika tak senang dengan sepatumu yang lusuh, ingatlah mereka yang tak berkaki namun tak mengeluh. Semoga kita selalu dapat mengingatnya duhai hati.. Seberapa letih, lelah, dan sakitnya engkau.. Masih ada orang-orang yang merasakan itu lebih dari kita tetapi mereka tetap tak mengeluh.. Ada saja cara mereka untuk menyemangati diri.. Ada saja sugesti untuk membuat diri mereka semangat.. Ada saja pemikiran positif yang
mereka punya hingga mereka tetap bersemangat.. Ada saja cita-cita yang ingin mereka gapai hingga semangat itu tetap terpatri di dada mereka..
Duhai hati..
Tetaplah istiqamah..
Walau itu berat bagimu..
Percayalah kau mampu menjalaninya..
Asalkan kau selalu menyertai Allah dalam segala hal..
Terpautnya kau duhai hati pada Sang Khalik..
Akan membuatmu semakin cantik dan tangguh..
Karena kau adalah mutiara di lautan..
Yang akan terus terjaga sampai masa memisahkan..
Duhai hati.. Tetaplah istiqamah..



http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/duhai-hatitetaplah-istiqomah.html

Apakah Cinta Hanya Milik Orang Tampan dan Cantik ( ? )

Hey,hey, dah lama akuh gak nulis tentang lopeh2an..
Salah satu kakak di dunia maya pun sering menanyakan, kapan icha nulis tentang lopeh2an lagih?? kata dia kalo daku nulis tentang lopeh2an ituh lucu… tapi aku kan masih trauma gara2 blog icha tentang love-love-an dikomen abis2an,,dan akuh musti belajar untuk tahan banting…hhe…^_^
Mungkin membaca judul di atas, udah gak asing lagih, APAKAH CINTA HANYA MILIK ORANG CANTIK ATAU TAMPAN??
Sekarang Icha nanya dulu deh, menurut kamu cinta ituh punya siapa sih
Yup! Betul bangedh kalo kitah ngejawab, milik Allah SWT, tetapi kepada siapa cinta harus kitah curahkan?
Icha nulis note tentang ini, karena beberapa pertanyaan yang terus2an ditanyakan ke aku dari adek kelas..
APAKAH ORANG CANTIK HANYA UNTUK ORANG TAMPAN, DAN SEBALIKNYAH?
Nanya lagih deh akuh (banyak nanya bangedh sih….kan malu bertanya sesat di jalan katanyah juga…hhe..),,menurut kamuh jawaban yang tepat buat pertanyaan akuh di atas tuh apa?
Mungkin ada benarnyah juga sih, dengan bukti, banyak kan kitah melihat orang tampan mempunyai kekasih yang memiliki kecantikkan luaaarrrr biasa,, mungkin mereka menganggapnyah ‘BIAR PANTAS’, hah?! Maksudnyah apa tuh, berarti kalo punya kekasih yang bertampang pas2an kayak kita2 *kita..?kamu kali cha! hehe…* ‘TIDAK PANTAS’ gituh? (duh jadi emosian deh..hhe…) ;D
Eit, eit, eit, bukan berarti akuh setuju ama yang namanya pacaran yah, tapi kan kebanyakan pasangan2 di luar nikah yang masih berpikir demikian..ya gak? :P
Sapa mereka coba, enak2nya bilang antara PANTAS dan TIDAK PANTAS, jadi bagi mereka2 yang berwajah TAMPAN, mereka hanya pantas disandingkan dengan wanita2 yang berwajah CANTIK, sedangkan wanita2 yang berwajah PAS2AN,,lewat aja deh! Bukan level mereka, begituh juga dengan wanita2 CANTIK, mereka berpikir hanya pria2 berwajah TAMPAN yang pantas mendampingi mereka, hah?! Maksud kamuuuuh....??????
Yaa Allah, innalillahi bangedh kan kalo dah kayak gituh, kan bukan berarti wanita2 cantik, atau pria2 tampan yang mendampingi mereka ituh lebih baik dari wanita2 dan pria2 yang berwajah biasa ajah, malah mungkin kita2 (pria2 atau wanita2 yang berwajah pas2an) lebih mulia dari mereka2 ituh, yang sombong atas kecantikkan dan ketampanannya, padahal siapa mereka? kecantikkan dan ketampanan mereka ituh kan hanya hadiah sekaligus ujian dari Allah, sejauh mana mereka bisa mensyukuri dan tidak menyombongkannyah *waduh, aku kok jadi emosi kieu (gini), hhe..*
KECUALI…....
Akhwat2 dan Ikhwan2 Islam, Insya Allah mereka tahu lah batasan mana yang seharusnyah dilakukan dan tidak dilakukan, dan bagi akuh Ikhwan dan Akhwat islam ituh semuanyah Tampan dan Cantik,kok bisa?
Karena hati mereka sudah disinari dengan cahaya Rabbani yang tak kunjung padam (Ummul Quro bangedh nih..hhe..),,jadi mereka mau tampan, cantik, atau biasa2 ajah mah enjoy ajah, biasa ajah..toh masalah jodoh kan Allah yang pegang, sapa tau kitah malah dapat Ikhwan atau Akhwat yang lebih dari sekedar Tampan atau Cantik…
Kan Allah juga udah berfirman: "Wanita2 yang baik hanya untuk pria2 yang baik, serta sebaliknya, dan Wanita2 yang kurang baik hanya untuk pria2 yang kurang baik (pula)…"
Tuuuhhhhh dengerin ! inget yach..BUKAN wanita2 yang cantik atau pria2 yg tampan, TAPI wanita2 yg baik dan pria2 yg baik...!!!
So,,wajah cantik atau tampan gak akan menjamin kitah dapat pasangan yang lebih baik, karena Allah menjodohkan kita dengan pasangan kita berdasarkan keimanan, bukan fisik atau materi…(cieeeh…icha ngomongnyah dah kyak orang dewasa beranak tiga..eheuuuy…khekhekhe… ;p)
Jadi yang punya pasangan cantik atau tampan, ati2 tuh, ups! Maaf nih bukan berarti akuh bilang semua orang yang cantik dan tampan itu buruk hatinyah, bukan gituh, sueeer dah, tapih kan orang cantik atau tampan yang gak melandasi hatinyah berdasarkan islam, sunah, Al-quran, dan hadist, bisa2 ajah terjerumus, karena mereka kepedean dengan apa yang Allah sudah berikan kepada mereka...innalillahi, moga2 kitah nggak menjadi manusia seperti ituh...
So, kesimpulannyah... CINTA BUKAN HANYA MILIK ORANG CANTIK ATAU TAMPAN...
Semua insan berhak mempunyai cinta, entah cinta kepada Allah, Rasul, Ibu Bapak, Saudara, Teman, Guru, dan semua orang yang kita kenal...
Kayak lagunyah sapaa gituh yang suka akuh denger...

Mari, kita semua...
Cinta 5 perkara...

Cinta kepada Allah...
Cinta Rasul...
Cinta Ibu Bapak..
Cinta kepada umat..
Cinta kepada kecemerlangan...

Jadi, kitah2, atau akhwat yang punya tampang biasa ajah, tenaaaang...
Allah maha baik kok, dia bakal ngasih kitah yang terbaik kalo kitanya pun juga baik, tetep bersyukur dan trus berdoa kepadaNya...
Sapa tau kan kitah2 yang biasa2 ini, malah dapet yang Baik, Tampan, Mapan, dan Shalih pula...dan yang pasti mengerti dan menerima apa adanya...wuiiiih....komplit deh! Hhe...
Gitu pun Ikhwan yang biasa2 ajah, sapa tau malah dapet yang Baik, Cantik, Pintar, Sabar, Penurut, Lembut, Shalihah, dan menerima apa adanya pula...subhanallah kan? (yah semua orang juga mau kaleee...hhe..)
Ya, memang begitulah...
Karena cinta tak memandang fisik dan materi...
Cinta hanya berdasarkan keimanan...
Cinta itu suci, tulus, dan menerima apa adanya...
Percayalah, Allah akan memberi kita yang terbaik, jika kitanya pun menjadi hambaNya yang baik...
So.....................................
Ya gitu deh! hehehe...



http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/apakah-cinta-hanya-milik-orang-tampan.html

SYAHADAT KEDUA CINTA TERLARANG

Cinta, suka di awal namun duka di akhir. Mungkin itulah yang aku rasakan saat mengalaminya dulu. Berawal dari cinta palsu yang dihembuskan setan padaku hingga berakhir hampir dengan kemurtadan. Sebuah tipu daya setan yang sangat halus. Tapi untunglah Allah menolong dan menyelamatkan aku, walau dengan cara yang menyakitkan, tapi aku sadar itulah yang terbaik untukku.
Pertemuan kami bermula saat perjalananku ke sebuah toko buku ternama untuk mencari buku materi ujian adikku. Tak kusangka, di situ aku bertemu dengan seorang gadis muda yang cantik dan mempesona. Nike, namanya. Seorang mahasiswi tingkat akhir program diploma sebuah universitas negeri yang menyambi kerja sebagai pramuniaga di toko buku tersebut.
Melalui seorang teman yang saat itu bersamaku, aku berkenalan dengan Nike. Dari informasi yang kudapat, Nike berbeda keyakinan denganku, dia lebih memilih ikut ayahnya yang nonmuslim daripada ikut ibunya yang muslimah. Entah apa alasannya sehingga dia lebih condong kepada ayahnya daripada ibunya itu.
Perlu kujelaskan sedikit tentang diriku di sini. Kenalkan, namaku Didik, seorang laki-laki muda asal Semarang, Jawa Tengah. Saat pertama kali mengenal Nike, aku adalah mahasiswa tingkat empat di sebuah kampus negeri ternama di Jakarta. Namun sekarang aktivitasku tak lagi di sana, melainkan di kota lain yang jauh dari keramaian ibu kota sambil coba mengadu nasib dengan berwirausaha.
Selama kuliah, aku aktif di berbagai kegiatan, mulai dari badan eksekutif mahasiswa (BEM), unit kegiatan mahasiswa (UKM), hingga aktif di lembaga dakwah kampus (LDK). Khusus yang terakhir aku sebut, yaitu lembaga dakwah kampus, aku benar-benar tertarik menerjuninya hingga dari situlah aku mengerti tentang aneka ragam pergerakan dakwah (harokah), beserta karakteristik dan seluk-beluknya.
Tidak cukup sampai disitu, berbagai kajian keislaman pun aku ikuti, tausiah-tausiah para da’i ternama, ta’lim-ta’lim rutin dan berbagai pengajian kelompok tak jarang aku datangi demi sebuah ilmu yang ingin kupahami. Tapi dari semua kajian tersebut, ada kajian yang benar-benar membuatku tertarik, yaitu kajian tentang cinta dan rindu, serta kaitannya dengan tipu daya setan atau jin di dalamnya. Sungguh suatu ilmu yang sangat bermanfaat sekali bagiku.
“Cinta itu indah, tapi tidak setiap cinta mengandung keindahan. Berhati-hatilah terhadap cinta palsu yang menjanjikan keindahan, karena hakikatnya ia hanya melenakan dan menghancurkan. Bila tidak pada tempatnya, cinta akan menjadi senjata setan untuk mengelabui manusia. Apalagi jika cinta melampaui batas-batas yang dibenarkan, pasti bukanlah cinta namanya, melainkan nafsu yang ditunggangi setan. Dan kalau dibiarkan, cinta yang berbalut nafsu tidak akan membuat sang pecintanya menjadi lebih baik, tapi justru akan menjerumuskan sang pecintanya dalam kemungkaran dan kebatilan yang menyesatkan.
Maka untuk itulah Rasulullah mengajarkan cinta yang suci dengan menganjurkan umatnya untuk menikah, bukan mengumbarnya dengan cinta palsu. Rasul juga menyuruh umatnya untuk menundukkan pandang ketika bertemu lawan jenis, bukan menatap sepuasnya. Semua itu dilakukan untuk menjaga agar umatnya tidak mendekati zina dan menjaga cintanya yang murni sesuai dengan koridor syariah. “
Kira-kira seperti itulah ilmu yang kudapatkan tentang cinta dan rindu dari kajian yang kuikuti beberapa kali itu.
Bukanlah seorang muslim namanya jika hidup tanpa ujian. Hal itu dibenarkan oleh firman Allah dalam Al-Qur’an yang mengatakan bahwa apakah seorang muslim dianggap telah beriman padahal belum ditimpakan suatu ujian kepadanya, dan melalui Nike inilah Allah hendak menguji aku setelah aku mendapatkan ilmu tentang cinta dan rindu. Ibarat anak sekolah, setelah diberi ilmu dan pelajaran, pasti ada sederet ujian yang harus diikuti, agar diketahui layak atau tidakkah anak tersebut naik ke kelas berikutnya. Seperti itulah yang aku hadapi, dan ternyata aku gagal dalam ujian tersebut!
Awal mula kedekatanku dengan Nike hanya ingin mengajaknya untuk bisa mengenal Islam lebih jauh. Pelan-pelan aku coba mengenalkan istilah-istilah Islam sambil kutunjukkan pula penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebisa mungkin aku selalu menjaga pandang dan jarak saat berkomunikasi dengannya, agar setan tak mudah mengambil celah dari setitik lemah iman dalam hatiku.
Tak terpikir sedikitpun olehku untuk bisa bermain hati dengannya. Hingga suatu ketika perasaan suka dan kagum bermetaforfosis menjadi cinta. Suatu perasaan yang tak seharusnya aku turuti karena hanya akan mengundang murka Allah dalam kehidupanku selanjutnya.
Sungguh pintar setan dalam menyesatkan manusia. Pelan-pelan diajaknya manusia dalam kebaikan, tapi pelan-pelan pula setan menggiringnya dalam kesesatan, menyelipkan keburukan dalam kebaikan. Halus, benar-benar halus tipu dayanya, nyaris tak terlihat. Padahal sejatinya itu adalah perangkap setan untuk menjerumuskan manusia. Dan itulah yang aku alami. Bermula dari niat untuk mengajak Nike pada kebaikan, tapi justru berakhir dengan kesesatan pada diriku.
Dengan dalih agar aku bisa menjelaskan Islam lebih dalam ke Nike, tanpa kusadari intensitas pertemuan kami makin hari makin meningkat, terlebih setelah kami sama-sama saling mencintai. Dilema yang kurasakan, satu sisi aku seorang aktivis dakwah yang tahu tentang hukum-hukum berkomunikasi dengan lawan jenis, tapi di sisi lain aku ingin mengajaknya agar bisa memahami Islam lebih jauh lagi.
Aku tahu bahwa cinta harus diraih dengan perjuangan. Cinta harus tumbuh menembus semua penghalang yang menghadang. Kelopaknya tak boleh mekar mewangi jika hanya untuk menjadi layu dan pupus. Ia harus selalu disiram agar akar-akarnya kuat menghujam jiwa. Ia harus dirawat agar bunga-bunga rindunya selalu merekah indah laksana mawar merah nan anggun, dan ia harus dijaga agar rimbun daun kasih sayangnya selalu sejuk diterpa angin asmara yang menghembusnya. Cinta harus dipupuk sepanjang masa dengan pupuk perhatian dan kesetiaan. Dan cinta harus dipelihara dengan embun kepedulian dan ketulusan, bukan dengan kebohongan dan pengkhianatan. Tentu cinta tersebut adalah cinta yang hakiki, cinta sejati yang berada dalam naungan ridho ilahi, bukan cinta palsu yang kurasakan saat itu.
Niatku benar, tapi carakulah yang salah. Aku tahu bahwa cinta suci seharusnya terbingkai indah dalam satu ikatan pernikahan. Tapi aku terjebak dalam lingkaran setan yang menyesatkanku. Aku ingin mengajaknya segera menikah, tapi di sisi lain aku terkendala dengan perbedaan keyakinan di antara kami. Pernah kuajak dia untuk menjadi muallaf, tapi dia belum siap, karena masih harus belajar lebih banyak lagi. Pernah juga dia berucap bahwa tak ingin dia pindah keyakinan hanya karena alasan pernikahan, tapi dia ingin pindah keyakinan karena memang ada kemantapan dalam hati, bukan yang lain. Akupun tak bisa memaksa atau menyalahkannya.
Dengan sabar aku coba menunggunya hingga ia siap, namun kesabaranku ternyata dalam koridor yang salah. Lagi-lagi dengan dalih karena ingin mengajarkan Islam kepadanya, akhirnya kamipun sering diskusi dan berbincang bersama seputar masalah agama, bahkan lebih dari itu, kami jadi sering bercerita, bercanda dan memadu kisah, meskipun mulanya aku minta agar didampingi pihak ketiga, tapi ternyata hal itu tak berlangsung lama. Aku pun berpikir, sudahlah tak mengapa tak didampingi, yang penting aku tidak berbuat yang tak semestinya dengannya. Sehingga kamipun jadi semakin akrab, akrab dan akrab.
Agar tidak jenuh kalau hanya lewat telepon atau di rumah saja dalam berkomunikasi, aku jadi sering pergi berdua dengannya. Masih dengan dalih mengajarkan Islam padanya, aku coba ajak dia ke masjid, karena ingin mengenalkan fungsi masjid dan menunjukkan ibadah-ibadah yang biasa dilakukan di masjid, agar dia menjadi lebih paham. Di sinilah pintarnya setan menjebakku. Membungkus kesesatan dalam kebaikan melalui kebodohanku. Padahal seharusnya hal demikian tidak boleh kulakukan mengingat hubungan kami yang masih harom karena belum menjadi mahrom.
Bahkan demi menjaga perasaan Nike dan menghormatinya, tak jarang pula aku antar dia ke tempat peribadatannya. Aku hanya berprinsip untukmu agamamu dan untukku agamaku. Toh aku berkeyakinan, bahwa kelak dia pasti akan menjadi muallaf kalau aku sabar membimbingnya, jadi kubiarkan saja dia menjalani ritual ibadahnya sebelum akhirnya dia memeluk Islam nantinya. Dan tanpa kusadari, dari situlah aku mulai terjerumus dalam jebakan setan.
Cinta yang kurasakan lama-lama semakin terpatri kuat dalam lubuk hatiku. Pelan-pelan aku jadi berubah. Sholat yang dulu rajin kulaksanakan di awal waktu, kini molor bahkan mulai sering kutinggalkan. Al-Qur’an yang dulu selalu kubaca, kini hampir tak pernah lagi terjamah olehku. Dan puasa yang seharusnya kulakukan untuk mengekang nafsu liarku, justru kini aku abaikan. Aku benar-benar menjadi laki-laki yang kufur. Aku berubah. Aku terpengaruh oleh keadaan karena kebodohan dan kelemahan imanku sendiri.
Hingga suatu ketika ibuku mengetahui hubunganku dengan Nike. Aneh, ibu mengetahuinya bukan dari siapa-siapa, tapi justru dari mimpi dalam tidurnya. Pernah suatu siang, tiba-tiba ibu bertanya padaku, “Nike nggak sholat ya?”, bagai disambar petir, pertanyaan ini tentu mengagetkanku. Aku diam tak berkutik, hanya bisa menjawab, “Ya”, karena memang itulah kenyataannya. Tentu hal ini membuat ibu kecewa padaku.
Perlu diketahui, bahwa ibu adalah sosok wanita yang taat, hari-harinya selalu diisi dengan kebaikan dan ibadah pada Allah. Sehingga dengan perubahan yang kualami, tentu ibu mengetahui gelagat buruk yang terjadi padaku itu.
*****
“Lamar aku mas!” pinta Nike suatu hari kepadaku.
Permintaan Nike tersebut tentu memberi kebahagiaan tersendiri bagiku. Tak sabar rasanya aku meminangnya, tapi lagi-lagi kendala agama menghalangi langkahku. Nike masih belum siap untuk menjadi muallaf, bahkan dengan tegas dia malah berani memintaku untuk pindah dan mengikuti keyakinannya. Cinta harus berkorban, dan aku harus tunjukkan pengorbananku kalau memang aku mencintai dia, begitu yang pernah dia ucapkan padaku.
Sebuah permintaan yang berat, bahkan sangat-sangat berat. Permintaan Nike sungguh memporakporandakan hatiku, hingga tak sanggup kuberkata apa-apa. Aku terdiam. Aku membisu. Mau menangis tak bisa, mau berontak pun tak kuasa. Cinta telah membelengguku dan menghilangkan akal sehatku. Dan hampir saja aku menjadi murtad hanya karena cinta palsu yang kurasakan. Bodoh, benar-benar bodoh yang telah kulakukan itu!
Karena kompleksnya masalah yang kami alami, aku jadi sering bertengkar hebat dengannya, entah di rumah, di jalan atau dimanapun kami berada. Jika selisih paham muncul, pasti pertengkaran hebatlah yang terjadi. Tak tanggung-tanggung sampai banyak orang yang melihat lalu berusaha meleraikan kami. Hampir-hampir tak ada rasa malu yang kumiliki. Tak ada yang mengalah karena jiwa muda kami yang sama-sama keras dan temperamen. Padahal sejatinya setanlah yang pasti berada di tengah-tengah kami saat emosi membakar jiwa kami, tapi aku tak mau peduli akan hal itu.
Kami stress. Kami sama-sama tertekan dengan keadaan yang kami hadapi. Dia belum merasa mantap untuk menjadi muallaf dan aku juga tak merasa mantap untuk melepaskan Islam dari hidupku. Kata seorang teman, hubungan kami tak lebih dari cinta yang dipaksakan. Tapi aku tak mau mendengar pendapat itu. Bagiku, cinta harus diperjuangkan dan dipertahankan, apapun konsekuensinya. Aku juga tak mau tahu, bahwa ada orang tua di belakang kami. Aku seperti tak mau tahu dengan perasaan mereka yang tentu tak ingin anaknya menikah dengan orang yang beda agama. Tidak dengan orang tuaku, tidak pula dengan orang tua Nike. Orang tua kami sama-sama tak merestui hubungan kami, tapi aku terus memaksakan kehendak, bahwa cinta harus diperjuangkan.
Tak tahu apa yang harus kulakukan, aku jadi terpuruk, benar-benar terpuruk. Walau laki-laki, aku sempat menangis pula pada Allah sambil meminta petunjuk dan pertolonganNya untukku. Aku berdoa yang sekilas mirip dengan doa istikhoroh, meskipun dengan doa yang agak memaksa dan tidak seharusnya aku panjatkan,
“Ya Allah, karena kebodohan hamba, hamba kini terperangkap dalam duka dan nestapa. Karena kesalahan hamba pula, kini hamba terjebak dalam luka dan gelisah. Hamba mohon padaMu ya Robb, agar Engkau tenangkan hati hamba, Engkau bantu selesaikan masalah yang hamba alami.
Ya Allah, sekiranya Nike baik untuk hamba, maka dekatkan dia untuk hamba, satukan hidup kami dalam ikatan suci pernikahan. Jadikan dia wanita yang Engkau beri hidayah sehingga dia menjadi wanita muslimah yang taat kepadaMu. Percantik dirinya dengan akhlak mulia duhai Robb, dan perindah hatinya dengan iman dan Islam yang Engkau hembuskan di kalbunya.
Ya Robb, namun sekiranya ia buruk untuk hamba, maka rubahlah keburukan itu menjadi kebaikan untuk hamba. Dan sekiranya dia bukan jodoh hamba, maka jadikan dia jodoh hamba untuk menemani hidup hamba. Hamba butuh Kun fayakunMu ya Robb, karena Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan hamba yakin bahwa Engkau sanggup merubah dirinya dan mengabulkan doa hamba.”
Doa tersebutlah yang selalu aku panjatkan. Ibu yang mendengar doaku hanya bisa mengingatkanku, bahwa kalau berdoa jangan mendikte dan memaksa Allah. Memang Allah Maha atas segala sesuatu, tapi bukan berarti kita, manusia, berdoa dengan memaksakan kehendak, karena Allah jauh lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba-hambaNya.
Mendengar ibu berkata demikian, aku sempat emosi dan menegur ibu. Salah yang kulakukan tapi aku tak sadar bahwa aku salah dan akupun tak mau disalahkan, baik salah dalam doaku maupun salah karena telah emosi kepada ibu.
Sungguh aku telah menjadi laki-laki yang durhaka dan bodoh. Bodoh dalam ilmu yang kumiliki dan bodoh dalam cinta yang menyesatkanku. Seolah percuma ilmu tentang cinta dan rindu yang kudapatkan tempo hari dalam kajian-kajian yang pernah kuikuti.
Dalam tangis doaku, aku coba kembali menjadi aku yang dulu, tapi semua sia-sia, aku tak bisa. Aku selalu kalah dengan perasaanku apalagi saat bayangan wajah Nike selalu menghantuiku. Aku ternoda oleh cinta, aku terkekang oleh hawa nafsuku sendiri.
Aku menjadi orang yang putus asa. Ilmu agama yang kupunya seolah tak bisa lagi membendung sikap burukku. Aku terkalahkan oleh hawa nafsu dan kebodohanku sendiri. Cinta yang merasuk di jiwaku, benar-benar membuatku gelap mata. Ingin rasanya aku akhiri semuanya tapi aku tak kuasa.
Begitu juga dengan Nike, ingin rasanya Nike akhiri semuanya, tapi diapun tak kuasa. Mau melangkah tak bisa, mau mundur pun tak mampu. Semua benar-benar membuat kami tak berkutik. Sekali lagi kami terjebak dalam lingkaran setan yang sangat menyesatkan.
Lelah yang kami rasakan, hingga akhirnya membuat hubungan kami mulai renggang. Walau demikian kami masih tetap berkomunikasi meski dengan frekuensi yang sangat jarang, dan sekalinya berkomunikasi pasti pertengkaran yang selalu terjadi di antara kami. Tak kuat menghadapi semua itu, aku pun pasrah dan menyerah pada takdir.
Puncaknya, entah firasat apa yang kurasakan, di suatu malam aku bermimpi akan hal yang sangat aneh. Aku melihat Nike begitu mesra hingga melakukan hubungan suami istri dengan seorang laki-laki. Tak lama lalu kulihat pula ibunya begitu sibuk menyiapkan beraneka ragam makanan yang tertata rapi di teras rumah Nike, seolah siap dihidangkan untuk para tamu.
Merasa bermimpi yang tak wajar, aku terbangun. Aku terkejut dengan mimpi tersebut, karena memang seumur hidupku baru kali itu aku bermimpi aneh begitu. Aku yakin bahwa ada hal buruk yang sedang terjadi di belakangku, sepertinya Nike sedang menyembunyikan sesuatu dariku. Pagi tiba, aku beranikan diri untuk menelepon ke rumah Nike dan menanyakan apa yang telah terjadi. Ayah Nike yang mengangkat telepon dan berkata,
“Maaf Mas Didik, Nike sudah menikah dengan teman kantornya, semoga mas Didik bisa menerima keadaan ini. Terima kasih atas kebaikan Mas Didik selama ini, semoga Mas Didik menemukan wanita yang terbaik untuk mas Didik nantinya.”
Tak sanggup aku mendengar apa yang baru saja disampaikan ayah Nike. Telepon kututup dan kumatikan. Aku
menangis. Aku hancur, sangat-sangat hancur. Seolah hidupku tak berarti lagi. Kuliahku berantakan. Pekerjaanku pun kacau. Hari-hariku penuh dengan duka dan air mata.
Hingga akhirnya dua hari kemudian,
Brrraaaakkkk…
Aku kecelakaan. Masih dalam duka yang kurasakan karena kehilangan Nike, aku tertimpa musibah. Sebuah mobil antar jemput menabrakku dari belakang . Wajahku luka penuh darah, kakiku bengkak tak bisa berjalan, dan sepeda motor yang kukendarai pun hancur diterkam mobil. Aku pingsan tak sadarkan diri dan harus segera dioperasi di bagian wajah serta kepalaku.
Kini setelah sadar, aku berusaha ikhlas atas apa yang kualami, seraya memohon ampun pada Allah atas apa yang telah kulakukan selama ini.
Mungkin inilah akibat dosa yang seringkali kukerjakan, melalaikan Allah dalam kehidupanku. Allah menegur serta menyelamatkanku dengan kasih sayangNya agar aku kembali padaNya. Ya, aku ditegur dengan cara Allah yang tak pernah kusangka sebelumnya, yaitu dengan kecelakaan. Dan aku diselamatkan Allah juga dengan caraNya yang luar biasa, menikahkan Nike dengan laki-laki lain, sehingga imanku tetap terjaga, walau akhirnya aku mesti mengulang kembali syahadatku, syahadat penyesalan.
Kini aku harus merangkai kembali puing-puing nafasku yang terseok. Menata kembali hari-hariku yang tersisa dan menyusun kembali masa depanku yang hancur karena kebodohanku sendiri. Sungguh aku harus berbenah, menjadikan masa laluku sebagai pelajaran untuk tak kuulang kembali di masa yang akan datang dan menjadikan pengalaman burukku sebagai hikmah berharga dalam setiap sisa-sisa keping kehidupanku . Berharap bahwa Allah berkenan ampuni setiap langkah kelamku.
Dalam penyesalan hidup yang kurasakan kini, aku hanya bisa berkata,

“Maafkan hamba duhai Robb…”



http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/syahadat-kedua-cinta-terlarang.html

Sebuah Pelajaran Berharga

Secuil kisah nyata yang kualami kemarin siang, dan ingin kubagi buat sahabat2 RDM yg kucintai..
Kemarin siang sehabis mengajar seorang temanku tiba-tiba menghampiriku,”Makan siang yuk," ajaknya. “Oke,” jawabku. Akhirnya dia mengajakku makan di sebuah warung bakso dekat Stadion 'Trikoyo' di kotaku tercinta. Sampai di warung bakso tersebut suasana masih sepi. Baru ada beberapa orang. Kami masih memilih tempat duduk yang enak. Mungkin karena masih pada Jumat'an. Begitu parkir, seperti biasa, pelayannya sudah menanyakan mau makan apa, minum apa. Kami pesan dua porsi bakso + teh botol (karena ada pepatah "apapun makanannya, minumnya selalu teh botol ---promosi hehehehe).
Sambil menunggu pesanan, kami pun ngobrol. Tiba-tiba ada seorang pemuda berpakaian lusuh, seorang pedagang asongan nongol di samping kami, kami agak kaget.
" Tisu mbak..?" tanyanya menawarkan dagangan. Aku sedikit cuek. Ugh, tapi sedetik kemudian aku menoleh kearahnya, dia manusia sepertiku, tidak pantas aku sombong mengacuhkannya, pikirku. Tanpa sadar tanganku merogoh tas kecil yg kubawa.
" Tisu yg kering 1 ya dek.." kataku kepadanya sambil menyodorkan uang 2 ribuan.
" Wah..tidak ada kembalian mbak, cukup seribu saja" sahutnya.
" Kembaliannya buat adek aja yach.." jawabku singkat.
Bocah itupun pergi tanpa berkata apa-apa.
Pesanan kami pun datang. Kami makan sambil ngobrol. Sambil memperhatikan lalu lalang kendaraan dijalan. Pembicaraan pun bergeser ke pemuda itu. Umur sekitar 20-an. Bagi kami ia terlalu pemalas utk bekerja. Ah tidak, buru-buru kutepis rasa suudzon itu. Menjadi pedagang asongan bukanlah pekerjaan hina, itu adalah pekerjaan halal. Biasanya pemuda umur segitu kalo tidak jadi tukang parkir atau jadi kernet, atau yah jadi pak ogah yang suka malakin cepek atau gopek kepada anak2 sekolah dijalan.
Perbincangan kami mulai ngelantur ke mana-mana. Tentang kira-kira umur dia berapa, pagi tadi dia mandi apa nggak, kenapa dia jadi pedagang asongan dan lain lain. Kami masih makan saat kami melihatnya diseberang jalan menawarkan dagangan.
Mata kami lekat padanya. Kami melihatnya mendekati sebuah mobil di lampu merah. Menawarkan dagangannya. Ditolak. Nyengir. Kelihatannya dia memendam kesedihan. Pergi ke mobil satunya. Ditolak lagi. Melangkah lagi dengan gontai ke mobil lainnya. Menawarkan lagi. Ditolak lagi. Dan setiap kali dia ditolak, sepertinya kami juga merasakan penolakan itu.
Sepertinya sekarang kami jadi ikut menyelami apa yang dia rasakan. Tiba-tiba kami tersadar. Konyol ah. Bagaimanapun juga siapa yang bilang hidup ini adil? Kenapa jadi kita yang mengharapkan bahwa semua orang harus menjadi pedagang asongan? Hihihi...
Perbincangan pun bergeser ke topik lain. Di kejauhan aku masih bisa melihat pemuda tadi, masih menenteng kotak dagangannya di satu tangan, mendapatkan penolakan dari satu mobil ke mobil lainnya, juga penolakan dari para pejalan kaki dan orang2 yg kebetulan ditemuinya berpapasan dijalan. Bahkan, selain penolakan, di beberapa mobil, dia juga mendapat pandangan curiga. Akhirnya dia kembali ke bawah pohon. Duduk di atas tanah. Tertunduk lesu...
Kami pun selesai makan. Aku dan temanku membayar makanan dan bergegas menuju tempat parkir motorku. Ketika tanganku baru saja meraih helm yg akan kupakai, tiba-tiba disampingku telah berdiri pemuda si pedagang asongan tersebut.
"Mbak, ini bukan hak saya. Ini uang kembalian mbak membeli tisu tadi. Maaf ya mbak harus menunggu lama karena hanya mbak satu2nya orang yg membeli dagangan saya sejak pagi tadi..." katanya sambil menyodorkan kembalian uang seribuan kepadaku waktu membeli tisu tadi. Dan dia langsung melangkah pergi.
BOOM.....! Jawaban itu tiba-tiba serasa petir di hatiku.
Ini tidak dapat kupikir dengan logika!
Bayangkan, orang seperti dia masih berani menolak uang yang bukan haknya. Aku masih terbengong-bengong sewaktu menerima uang Rp. 1.000,- yang dia kembalikan. Padahal aku benar-benar ikhlas memberikannya tadi.
Se-ri-bu Ru-pi-ah. Bisa buat apa sih sekarang? Tetapi, dia merasa cukup dibayar segitu. Bahkan dia bilang tadi dagangannya dari pagi hanya saya satu-satunya pembeli, berarti seharian tadi dagangannya belum laku sama sekali. Pikiranku tiba-tiba melayang. Tiba-tiba aku merasa ngeri. Betapa aku masih sedemikian kerdil. Betapa aku masih suka merasa kurang dengan gajiku. Padahal keadaanku sudah - sangat jauh - lebih baik dari dia. Allah sudah sedemikian baik bagiku, tapi perilakuku belum seberapa dibandingkan dengan pemuda itu, yang dalam kekurangannya, masih mau memberi, ke aku, yang sudah berkelebihan.
Diatas motor dalam perjalanan pulang itu kejadian barusan masih melekat dibenakku. Aku terharu dan airmata menitik. Allah..maafkan hamba yg masih kurang bersyukur atas segala nikmatMu kepadaku. Maafkan hamba yg tadi sempat bersuudzon kepada pemuda itu. Ternyata, soal kejujuran..aku tidak lebih baik dari dia....T.T
"Fabiayyi alaa i robbikumaa tukadzibaan"... ini adalah ayat alquran favoritku. Tapi ternyata aku bener2 belum bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan keseharianku. Hikz..
Siang itu aku merasa mendapat pelajaran berharga. Siang itu aku seperti diingatkan. Bahwa kejujuran itu langka. Bahwa kepuasan hati itu ada didalam rasa syukur.
"Dan jika engkau mensyukuri nikmatKU, maka Aku akan menambah nikmatKu kepadamu. Tapi jika engkau mengingkari nikmatKu, maka sesungguhnya azabKu sangat pedih" ( QS.Ibrahim , 7 ).



http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/sebuah-pelajaran-berharga.html

Be a Best Friend

Ehem….
Mo mulai dari mana neh ya..???
Gini deh, kali ini topik yang bakal kita bahas adalah kiat-kiat atw lebih tepatnya tips biar bisa jadi best friend buat semua orang -khususnya saudara-saudara seakidah.
Tulisan ini saya tujukan khusus bagi temen wanita alias ukhti alias akhwat ( untuk yg ikhwan nanti menyusul notenya, insaAllah )
Mantep gak tuh topik…. *Hehehe…..
Oke, balik ke pokok permasalahan. Sebelum kita mengetahui gimana sih caranya buat jadi best friend yang tetep syar’i kita terlebih dahulu harus tau perbedaan antara temen, sahabat n sodara. Gitchu!
Pertama: Temen.
Temen adalah orang-orang yang intensitas pertemuan dengan kita masih sangat terbatas. Tanpa adanya rasa saling keterikatan antar hati antara orang-orang tersebut. *Ceile, serius pisan bahasanya Mbak, dah kyak icha aje yee..^.^
Contohnya aja neh, temen kuliah. Ya.., intensitas pertemuannya paling dikampus atw dikelas aja. Gak lebih.
Yang kedua: sahabat.
Kalo yang ne udah ada rasa saling ngebutuhin diantara keduanya. Rasanya bedaaa aja kalo si ukhti yang jadi sahabat terdekat kita gak ada. Bahkan sampe-sampe ketika dua orang nih udah terlampau deket orang lain bakal sulit buat ngebedain antara akhwat A dengan akhwat B *maap buat yang ikhwan gak saya kasih contoh disini karena saya gak berkecimpung di dunia ke-ikhwan-an ^_^Tapi disini gak menutup kemungkinan lho 2 orang yang bersahabat tsb akan selalu satu keyakinan (akidah). Banyak kasus ditemui dilapangan tentang persahabatan seorang muslimah dengan gadis non muslim.
Gak masalah sih, tapi dengan catatan kita yang muslimah harus bener-bener bisa ngejaga akidah.
Ketiga: Saudara.
Saudara disini bukan berarti hanya orang-orang yang satu hubungan darah dengan kita. Tapi perlu diingat: semua orang yang satu akidah dengan kita (Islam) adalah termasuk sodara kita juga. N karena mereka juga termasuk sodara kita maka udah menjadi kewajiban buat kita untuk saling tolong-menolong.
Nah! Setelah kita sama-sama mengetahui perbedaannya, marilah kita sama-sama simak (???) apa sih tips-tipsnya biar kita bisa jadi best friend n akhirnya jadi best partner buat dakwah ilallah ini, amiiiiin……
Yuuuuuuk…….
Be a Best Friend
1. Memberitahukan bahwa kita mencintai saudara kita
Misalnya nih, diakhir SMS kita padanya gak ada salahnya kan kita sisipin kata-kata “Ana Uhibbuki Fillah” atw “i MisS U”. Pasti bakal seneng tuh ukhti yang nerima.
Apabila berpisah hendaklah mendoakan n minta didoakan.
Indah banget yak kalo sesama akhwat ( saudara atau temen ) saling mendoakan buat keselamatan saudaranya. Ehm…. So Sweet ^_^
Apabila bertemu hendaklah dengan wajah ceria n berjabat tangan dengan hangat. Malah ada haditsnya Rasulullah yang mengatakan, “Ketika dua orang saudara berjabat tangan maka para malaikat akan tetap mendoakannya sampai jabatan tersebut dilepaskan”
Tapi dengan catatan lho pren, CUMA BUAT SESAMA MAHRAM ! Kalo bukan mah malah tambah dosa atuh….
2. Memperbanyak silaturahmi
Mengucapkan selamat n menggembirakannya
Ikut berbela sungkawa n menghiburnya jika dia dalam keadaan sedih
Membantu nmenolongnya saat membutuhkan
Kan sama-sama sodara, so ayo saling tolong!
3. Saling memberi hadiah
Gak perlu mahal kok. Bagi yang ngerasa sebagai mahasiswa tentunya uang yang kita miliki pun terbatas. lha wong masih nadah keortu juga. Sebuah permen kalo diberi dengan cinta tentu akan jadi berarti baginya dibanding hadiah yang mahal tapi dikasih dengan hati yang gak ikhlas. but walo gitu, kalo seandainya kita punya kemampuan why not?
4. Saling menasihati
Ada sebuah kata mutiara yang sangat indah dari ibu saya:
“Seorang saudara tidak hanya membuatmu tertawa. Tetapi saudara yang baik juga membuat saudaranya menangis karena mengingat akhirat (kematian).”
Terakhir, saya bakal maparin tentang buah dari indahnya ukhuwah islamiyah
Merasakan manisnya iman
Allah SWT memberi rahmat dan terhindar dari kengerian hari kiamat
Merasa aman dan gembira
Merasakan kecintaan Allah dan RasulNya
Memperoleh derajat yang tinggi disurga
Salah satu amalan yang shalih
Asyik kan kalo kita udah mampu buat jadi best friend buat semua saudara-saudara kita ????
Untuk itu, yuk kita sama-sama berdoa n berusaha buat selalu jadi orang-orang yang paling bermanfaat buat orang-orang disekitar kita karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.
"Tidaklah beriman seseorang diantara kalian sebelum ia mencintai saudaranya seebagaimana mencintai dirinya sendir"i (HR. Bukhari dan Muslim).
Wallahu a’lam bish-shawab



http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/be-best-friend.html

Mentari Hati

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Mencari Mentari di Malam hari, hanya akan sia-sia, tetapi bukan berarti matahari itu hilang atau lenyap, ia hanya terlihat di balik sisi bumi yang lain sampai waktunya tiba mentari pun akan muncul kembali.
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Mencari kebahagiaan pada saat penderitaan datang, juga bukan tidak mungkin, karena bahagia tidak pernah meninggalkanmu. Dengan membalikan kondisi yang ada, kita baru mampu mendapatkan kebahagiaan itu, cobalah mengubah cara berpikir dan cara pandang kita dalam melihat persoalan yang ada, maka bahagia akan kembali menjadi milikmu. Ibarat rotasi yang dipercepat, maka mentari pun akan kembali terlihat sebelum waktunya (umpama bisa dipercepat).
Perputaran siklus perasaan juga, hanya diri sendiri yg punya kuasa untuk mempercepat atau memperlambatnya, bila kita ingin bahagia, jgn lama-lama menderita. Karena sesugguhnya bentuk2 pikiran inilah yg membuat perubahan ke arah positif terasa lambat.
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Bila di hati kita terdapat mentari yang selalu memberi kehangatan dan ‘kehidupan’, maka tidak perduli siang atau malam, kita akan dapat melihat dengan jelas. Bathin ini tidak akan lagi berada di dalam kegelapan. Selama Mentari hati ini adalah Mentari yg penuh cinta kasih, welas asih, rasa simpati dan kebijaksanaan, Demi kebaikan, Mentari ini akan bersinar dengan lembutnya. Tugasnya adalah membakar sifat-sifat buruk kita. Tentunya Mentari yang mampu seperti itu semua hanyalah “Mentari Hati” anda.
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Untuk menghubungi dua hati, yang sedang berselisih, hanya ada ucapan kata maaf dan ketulusan untuk kembali menjalani hubungan yang baik.



http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/mentari-hati.html

Nasehat Ibu pada Anak Gadisnya

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Masa anak2 cuma sebentar..rasanya baru beberapa waktu yang lalu ibu melahirkan kamu nak,mengajari kamu berjalan,mengenalkan kamu pada lingkungan..
baru kemarin ibu menggendong mu dengan nyanyian2 merdu,matamu mengejap2 bahagia,tertawa bermain bersama ibu.Baru saja ibu antar kamu masuk sekolah Taman Kanak-kanak..kau genggam erat tangan ibu..sangat erat hingga ibu dapat merasakan kekhawatiranmu berada di lingkungan baru,punya teman2 baru,belajar bernyanyi dan menari..
Rasanya baru kemarin nak,tak terasa sekarang kamu sudah menjadi gadis remaja yang cantik,ibu tak pernah membayangkan akan secepat ini waktu berlalu..
Pada saatnya nanti kamu akan bertemu seseorang yg kamu sayangi selain ibu dan bapak,kamu akan lebih memilih menghabiskan waktu mu dengan org yg kamu cintai nak..
Tidak apa2,kami orang tua cukup memahami kondisi ini karena kami juga dulu pernah muda..tapi hanya satu pesan ibu nak
Pandai2lah membawa diri,diluar sana banyak sekali org2 yg tidak kamu kenal dengan baik, kalaupun kamu merasa 'mengenal' laki2 yg kamu cintai jangan sampai kamu serahkan dirimu padanya sebelum pernikahan terjadi..
Anak ku sayang,atas nama cinta seorang perempuan bisa menyerahkan kegadisannya pada laki2 yg dicintainya,atas nama sayang seorang perempuan bisa melupakan dosa atau tidak suatu perbuatan..jangan nak..ada Allah yg Maha melihat..
Kenikmatan itu hanya sekejap engkau rasakan,hanya sebentar..tapi akibat yg kamu tanggung adalah untuk seumur hidupmu.
Untuk laki2 yg kamu cintai?dia akan pergi dan tak ada yg bisa membuktikan bahwa dia sudah tidak perjaka lagi,tapi kamu nak?
Keperawanan yg terenggut dapat diperiksa di dokter kandungan,belum lagi jika engkau hamil..sementara bapak si jabang bayi pergi menghilang,kamu harus mengandung anak itu selama 9 bulan!..ya 9 bulan 10 hari tepatnya..selama itu kamu akan merasakan proses pembentukan bayi yg membuat kita merasa kurang nyaman,mual,muntah,pusing akan datang silih berganti,pada saat itu kamu akan sangat membutuhkan banyak perhatian dan kasih sayang,ibu akan ada disamping mu nak itu pasti..bapak akan selalu mendapingimu sayang..tapi laki2 yg menghamilimu?
Anak gadisku sayang..
kita ini perempuan,harus bisa menjaga kesucian diri,jika kita biarkan orang lain merenggutnya,maka derita itu akan kita bawa seumur hidup kita..
Berikanlah kegadisanmu pada suamimu seorang,karena dengannya kamu akan membangun mahligai rumah tangga,dengannya kamu akan mendidik anak2mu,dengannya kamu akan menggapai surga Illahi..
Berfikirlah panjang sebelum berbuat nak,semua ini ibu sampaikan karena ibu tak ingin anak ibu menderita,ibu ingin engkau bahagia..
sehingga jika Allah memanggil ibu..ibu dapat meninggalkanmu dengan senyum kebahagiaan..
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥



http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/nasehat-ibu-pada-anak-gadisnya.html

10 Karakteristik Muslim Sejati

Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.(QS.Huud:112)
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Karakteristik ini seharusnya yang menjadi ciri khas dalam diri seseorang yang mengaku sebagai muslim, yang dapat menjadi furqon (pembeda) yang merupakan sifat-sifat khususnya (muwashofat).
Karakter ini merupakan pilar pertama terbentuknya masyarakat islam maupun tertegaknya sistem islam dimuka bumi serta menjadi soko guru peradaban dunia (Ustadziyatul 'alam). Kesepuluh karakter itu adalah :
1 ) Salimul Aqidah, Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yang mendekatkan dan menjerumuskan dirinya dari lubang syirik.
2 ) Shahihul Ibadah, Benar Ibadahnya menurut AlQur'an dan Assunnah serta terjauh dari segala Bid'ah yang dapat menyesatkannya.
3 ) Matinul Khuluq, Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin).
4 ) Qowiyul Jismi, Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Alloh Azza Wa jalla.
5 ) Mutsaqoful Fikri, Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya.
6 ) Qodirun 'alal Kasbi, Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
7 ) Mujahidun linafsihi, Bersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain.
8 ) Haritsun 'ala waqtihi, Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh Azza Wa Jalla.

9 ) Munazhom Fii Su'unihi, Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya. Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan cara yang baik.
10 ) Naafi'un Li Ghairihi, Bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan. Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan Ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain.
Mudah-mudahan dengan kesepuluh karakter yang dikemukakan diatas menjadikan kita termotivasi untuk dapat merealisasikannya dalam diri kita...Baarakallohu fiikum ..Amin ya Rabbul 'alamiin.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ،لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْك
Perindu Syuhada.



http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/10-karakteristik-muslim-sejati.html

karena Menggunakan Burqa di Tolak Naik Bis

Seorang wanita Chicago yang berusaha untuk menggunjungi kerabatnya di Arkansas telah diduga di larang untuk naik bis Greyhound akhir bulan lalu karena menggunakan Burqa.
Menurut kantor berita NBC Chicago, Jacqueline Pasha datang untuk naik sebuah bis ketika dia di beritahu oleh pegawai Greyhound bahwa burqanya “Menakutkan”.
“Pegawai wanita itu berkata, anda tampak menakutkan, begitu banyak hal terjadi di dunia ini dan anda memakai pakaian seperti itu. aku tidak dapat melihat wajah anda.” Pasha bercerita pada NBC.
Pasha berusaha menawarkan untuk menunjukkan wajahnya kepada pegawai bis wanita dalam ruangan tertutup, tapi ternyata dia di kirim pulang bersama tiket-tiketnya dan koper yang penuh dengan hadiah yang akan di berikan untuk ketiga anaknya.
Pasha berkata dia tidak pernah mendapat masalah bepergian dengan bis Greyhound sebelumnya dan mengharapkan perusahaan Greyhound mengganti untuk uangnya dan uang suaminya yang telah di bayarkan untuk Hotel dan biaya makan di Chicago akibat pembatalan perjalanannya itu.
Dewan hubungan Islam Amerika yang berada di Chicago berusaha dengan Pasha untuk mendapatkan kembali Uangnya dari Greyhound, yang telah mengingkarinya tanpa bukti.
“ tidak ada maksud kami menolaknya untuk berpergian dengan menggunakan bis kami,” kata manager Greyhound dari media Bonnei Bastian di Terminal.



http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/karena-menggunakan-burqa-di-tolak-naik.html