Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Kamis, 22 Maret 2012

"Apakah Ukuran Baik dan Buruk Sesuatu?"

Setiap mahluk dalam menjalani hidup ini pastilah tidak akan lepas dari apa yang disebut dengan baik dan buruk. Namun apakah kebaikan itu? Dan apakah keburukan itu? Lalu apakah kebaikan yang ada pada manusia dan mahluk yang lain itu sama? Dan Apakah kebaikan pada posisi materi dan imateri ( Jiwa ) itu sama?
Di dalam note ini, kebaikan di definiskan dengan segala sesuatu yang menunjang hidup, keberadaan dan kesempurnaan.
Sedangkan keburukan adalah segala sesuatu yang menerangkan atau menyebabkan ketiadaan dan ketidak sempurnaan.
Ukuran umum kebaikan dan keburukan disini akan di bagi pada 3 ( tiga ) bagian wujud mahluk, yaitu : Manusia, Hewan dan Golongan yang tidak memiliki rasa.
 1.Manusia
Sesuatu yang dianggap baik bagi manusia adalah apa saja yang di butuhkan dan di senangi manusia maka akan di katakana baik.
Contoh : Hidup, Kaya, Mata, Ilmu, makanan dan lain sebagaianya.
Dan apa saja yang merugikan dan tidak di sukai maka akan dikatakan buruk.
Contoh : Mati, Buta, Miskin, Jahil, Kelaparan dan lain sebagaianya.
 2. Hewan
Bagi hewan kebaikan adalah apa saja yang sesuai dengan Hewan secara umum, maka akan dikatakan Baik.
Contoh : Rumput baik untuk Sapi
               Jagung baik untuk Burung
               Dll
Dan segala sesuatu yang tidak sesuai dengan Hewan secara umum, maka akan di katakana Buruk.
Contoh : Bakteri merugikan, Penyakit, Patah kaki, dan lain sebagainya.
 3. Golongan yang tidak punya rasa ( Tumbuhan dll )
Disini yang di katakana baik bagi Golongan ini adalah apa saja yang tidak merusak dengannya, maka akan di katakana baik.
Contoh : Dedaunan di katakana baik untuk Pohon ataupun tanah.
Dan apa saja yang dapat merusak golongan ini maka akan masuk dalam kategori Buruk.
Dengan ini maka kebaikan pada setiap dari ketiga golongan wujud ini ternyata berbeda dan kadang suatu hal yang merupakan kebaikan bagi satunya namun merupakan keburukan bagi selainnya, seperti Ikan adalah kebaikan bagi manusia untuk menjadi makanan tapi bagi ikan sendiri itu merupakan keburukan dan begitu juga dedaunan merupakan kebaikan untuk kambing tapi merupakan keburukan bagi pohon dan begitulah seterusnya.
Akan tetapi apakah berhenti sampai di sini saja kah kebaikan dan keburukan itu?
Ya, bagi selain manusia.
Namun bagi manusia selain kebaikan dan keburukan yang telah disebutkan diatas ternyata masih ada jenis kebaikan dan keburukan yang lain lagi bagi manusia yang membedakannya dengan golongan yang lain.
Yaitu kebaikan dan keburukan secara spiritual. Sebab apa yang di sebutkan di atas adalah kebaikan dan keburukan dari sisi materi.
Sedangkan manusia menyadari adanya realita spiritual di dalamnya, tidak seperti Hewan atau golongan yang tidak memiliki rasa, mereka tidak menyadari adanya realita spiritual di dalam dirinya sehingga segala kebaikan dan keburukan hanyalah sebatas materi saja.
Dan sisi spiritual manusia ini pun tidak akan terlepas dari baik dan buruk.
Sehingga ada sesuatu yang menunjang kebaikan pada sisi spiritual manusia dan ada juga sesuatu yang menunjang keburukan pada sisi spiritual manusia, sehingga bagaimanakah kita tahu sesuatu itu menunjang kebaikan spiritual bagi manusia atau sesuatu itu menunjang keburukan bagi manusia?
Untuk itulah kemudia Allah mengirim para Rosulnya ke muka bumi ini untuk mendidik manusia mencapai kesempurnaan secara spiritual yang kemudia ajarannya kita kenal dengan sebutan Agama. Jadi tolak ukur kebaikan dan keburukan secara spiritual bagi manusia adalah terletak pada aturan-aturan Agama yang di sampaikan oleh para Rosul Allah dan hal inilah yang membedakan antara manusia dan dua golongan lainnya.
Maka apabila ada manusia yang hanya mencapai kebaikan dan kesempurnaan secara materi dan tidak berusaha mencapai kebaikan dan kesempurnaan secara sepiritual sekaligus, dapat di katakana tidak ada pembeda antara ketiga wujud tersebut, yaitu wujud  manusia, hewan dan golongan tidak memeliki rasa.
 
 

Teman, Bangunlah! Bertahajudlah!

Merapatkan kaki disisi Allah pada pertengahan malam. Tidak ada seorangpun mengetahui kecuali Allah. Air mata mengalir membasahi pipi dan mencuci bersih hati yang terkotori. Berlindung dan berharap kepada Allah memenuhi segala kebutuhan mendambakan ridha Allah meridhai kita dengan kilauan cahaya disetiap wajah, anggota tubuh, istiqomah dalam beramal, ikhlas dalam hati dan senantiasa berpikir positif.
Nikmatilah! sholat malam melebihi dalam tidur lelap, sholat malam menjadikan berarti dalam hidup kita sebagai amal yang konsisten. Bahkan menjadi bagian yang tak terpisahkan. jadikan hati senantiasa gelisah karena merindukan sholat malam dan senang menyambut malam karena berdiri dihadapan Allah dengan tenang dan khusyuk.
Teman, hidupkanlah malam dengan tahajud dan berdzikir kepada Allah. Allah menggambarkan dengan indahnya bagi hamba-hambaNya yang senantiasa menunaikan sholat tahajud. 'Orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami adalah yang apabila diingatkan dengannya mereka tersungkur sujud, bertasbih, memuji Tuhan, serta tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidur mereka.' (QS. Al-Sajadah : 15-16).
 
 

Rendah Diri, Rendah Hati atau Direndahkan?

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥


“Jangan pernah merendahkan dirimu, sekalipun orang-orang merendahkanmu.” Sepenggal kata-kata yang pernah saya dengar dan tetap saya simpan sebagai bekal dalam melangkah menyusuri jalan kehidupan yang tidak menentu ini.
Jalan kehidupan yang kadang keras, kadang lembut, kadang lancar kadang tersendat, membutuhkan kesabaran sampai ketidaksabaran pun datang menerpa kita semua. Rendah diri tidak sama dengan rendah hati, juga tidak sama dengan direndahkan derajat atau harga diri ini.
Rendah diri membuat seseorang berasa minder dan tidak memiliki keyakinan pada dirinya sendiri, membuat segalanya berantakan karena tidak berani tampil kepermukaan. hasilnya orang yang minder tidak bisa maju ke depan, tetapi selalu berada di belakang orang yang terdekatnya. selalu bersembunyi di balik orang lain dan tidak bisa menampilkan jati dirinya. Orang seperti ini bukan berarti ia tidak memiliki kemampuan atau keahlian, justru banyak diantara orang yang rendah diri memiliki bakat yang terpendam, hanya saja tidak ada kesempatan untuk ditampilkan.
Rendah hati, sangat penting dan membutuhkan sebuah kebijaksanaan untuk menjadi orang yang rendah hati, tiada sombong mudah disokong dan bersahabat dengan siapa saja, ramah dan bersikap terbuka kepada siapapun yang datang kepadanya.

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Rendah hati tidak berarti rendah derajatnya. justru sebaliknya orang-orang yang mulia kebanyakan memiliki sifat rendah hati. semakin tinggi kedudukannya semakin besar jiwanya, dan tidak sombong.
Sebaliknya bila direndahkan dan diinjak-injak harga diri ini, sudah sebaiknya berpikir dengan positif. Bila memang kita memiliki harga diri, berapakah harganya? ternyata tidak ada ukuran apapun untuk menilai harga diri seseorang. Harga diri sesungguhnya hanya EGO saja. EGOSENTRIS seseorang yang merasa perlu dihargai, merasa perlu ditinggikan dan di hormati. sesunguhnya sampai dimana ke”EGO”an itu menjadi-jadi? biasa di kenal juga sebagai ke”AKU”an. Bila kita mampu menaklukan si ‘EGO’ atau si ‘AKU’ itulah baru dikatakan mereka yang berhati mulia yang nilainya luar biasa tidak ada sesuatu yang dapat menghargainya.
Siapa yang merendahkan maka ia akan direndahkan, hukum sebab akibat yang umum. Tetapi selama kita mampu bertahan dalam “kerendahan” itu sendiri dan dapat bangkit untuk melayani semua tanpa pamrih, maka Ia sudah belajar ilmu “TANAH”.
Tanah yang selalu diinjak-injak, selalu menampung dan menerima apa pun yang diberikan olehnya, diludahi, disiram apapun, dilindas apapun, dibebani sampai dipancang oleh tiang pancang sekalipun, Ia tetap menerima dan selalu memberikan yang terindah bagi semuanya.


Pohon yang tumbur subur, rumput yang menghijau, buah-buah yang ranum dan bunga-bunga yang mekar setiap harinya karena TANAH yang memberikan semuanya tetap tumbuh subur. Bumi tidak marah tetapi memberikan yang terindah untuk semuanya. Tetapi tetap harus hati-hati suatu saat bisa juga terjadi ‘gempa bumi’ atau ‘tanah longsor’.
Semua orang dilahirkan dengan derajat yang berbeda, itu bukan kehendaknya, karena mengikuti orang tua yang melahirkannya. Tetapi derajat bukan ukuran sesoerang mampu atau tidak mampu untuk menjadi sukses dan berhasil. Derajat juga bukan berarti menjadi penghalang seseorang untuk berubah dan mengubah keadaan dan kondisi hidupnya. Karena tidak ada ukuran yang tepat juga untuk menilai seseorang karena derajatnya. Mereka yang meningkatkan pengetahuan, kerja keras, kesabaran dan kebijaksanaan dirinya sudah tentu akan mengangkat derajat dirinya, derajat keluarganya dan orang tuanya. Seseorang yang berhasil dan bermanfaat bagi banyak orang dan bagi negaranya sudah pasti akan dikenang banyak orang. tentu saja banyak pengorbanan dan perjuangan yang dilakukannya.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Marilah kita meningkatkan kualitas diri untuk menjaga kejernihan hati agar memiliki kerendahan hati dan tidak menjadi orang yang rendah diri, meningkatkan jati diri dan eksistensi diri agar memiliki kualitas hati sehingga tidak mungkin ada yang merendahkan, malah mungkin dapat meningkatkan derajat hidup orang banyak.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/rendah-diri-rendah-hati-atau.html

Kerisauan Hati Seorang Ibu

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ 

Pagi-pagi Sang Ibu sulit sekali membangunkan anaknya untuk sekolah, Dengan sedikit suara keras, akhirnya terbangun pula sang anak dari ranjang terbangun dari buaian mimpi indahnya,
Dengan cinta dan kasih sayangnya memasak hidangan pagi untuk sarapan sang buah hati tersayang, tapi sang anak tidak sedikitpun menyentuhnya dan seraya bergegas berangkat ke sekolah.
Dengan tatapan cinta sang ibu menghantar anaknya sampai depan pintu rumah, tetapi tak ada salam apapun yang keluar dari mulut sang anak, hanya doa sang ibu menghantar kepergian anaknya ke sekolah.
Dengan peluh di wajah menghela nafas yang berat kembali melanjutkan tugas dan kerjaan rumahnya, menanti waktu yang segera berganti siang.
Sarapan Pagi pun dinikmati seorang diri, sarapan pagi dimakan siang, dan kembali memasak masakan untuk buah hati tercinta selepas pulang sekolah.
Terdengar pintu rumah terbanting keras, Sang anak bergegas masuk kamar, dan tidak ada kata-kata manis untuk ibunya yang menantinya makan siang.


Hanya ucapan ketus “Aku Sudah Kenyang pergi Makan bersama Teman-teman”… Kembali Sang Ibu dengan sabarnya melanjutkan pekerjaan rumahnya. Sang anak tidak keluar dari kamarnya, asik bermain game dan berchating ria di depan komputernya.
Hati Sang Ibu hanya merintih: “sudah sedemikian jauhnyakah jarak antara aku dan anakku?”
Semua Sapaan dan Pertanyaan Sang Ibu selalu dijawab ketus dan tanpa ada arti. bathin sang ibu merintih tersenyum pahit dan sang anak tertawa tak mengerti apa yang terjadi….
Makanan siang dimakan malam hari oleh Sang Ibu. Kembali sang ibu tak berjumpa dengan anaknya yang telah keluar rumah dan baru pulang tengah malam nanti…
Tertidur di sofa menanti kembalinya buah hati, dengan kerisauan dan kekhawatiran di rauh wajahnya, tetapi sang anak tidak pernah melihat kerut di dahinya dan sembab di matanya karena bergadang karena menunggu anaknya kembali ke rumah. Sang anak dengan santainya masuk kamar tanpa perasaan apapun, dan meninggalkan sang ibu tanpa kata-kata….
Siapapun orang tuanya, dan siapapun anaknya, sadarkah kita kejadian ini mungkin sering terjadi atau pernah terjadi pada diri setiap orang, tetapi ada satu hal yang perlu diingat. cobalah luangkan waktu untuk orang yang kita cintai selagi mereka masih hidup, selagi kita masih memiliki orang yang kita sayangi. jangan sampai penyesalan datang belakangan.
Untuk orang tua Sayangilah anak anda, Kasihilah mereka bukalah jalur komunikasi dengan baik, jadilah teman anda. Dan Untuk anak, tataplah wajah orang tua anda, peluklah mereka rasakan jeritan hati mereka, dan katakan sayang kepada mereka sebelum semua itu menjadi penyesalan.

Ucapkan terima kasih pada apa yang telah diberikannya padamu.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/kerisauan-hati-seorang-ibu.html 

Allah Mengenalkan DiriNya

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Kapan pun Allah memberikan sesuatu padamu, dalam rangka Dia memperlihatkan kebajikanNya padamu, dan kapan pun Dia menghalangi keinginanmu dalam rangka Dia memperlihatkan sifat Maha MemaksaNya. Dua hal di atas, masing-masing dalam rangka mengenalkan padamu sekaligus menghadapkan sifat Maha Lembutnya padamu.
Sesuatu yang berbeda dalam perjalanan takdir Allah, naik turun dan bahkan bergolak dalam diri kita, sesungguhnya itu semua merupakan cara Allah mengenalkan ma'rifatNya, dan keduanya adalah rahmat dan kelembutan dariNya. Tidak bisa kita sebutkan dibalik sifat perkasaNya  lalu kita merasa terjauhkan dari Maha LembutNya? Bukan begitu. Namun dibalik sifat perkasaNya yang bisa menghalangi kehendak kita pun, sesungguhnya tersembunyi Sifat Rahmat dan LembutNya.
Orang yang beriman, baik diberi atau dihalangi apa yang diinginkan, mestinya sama saja nilainya. Orang beriman harus disibukkan memuji kepada Allah, baik dalam kondisi suka maupun duka. Namun hawa nafsu kita serta ketidakfahaman jiwa kita, membuat kita merasa pedih terhadap hal-hal yang kita rasakan gagal.
Banyak orang yang memahami bahwa Kelembutan Ilahi serasa hilang ketika Allah memberikan cobaan yang bertubi-tubi. Salah faham yang luar biasa manakala kita memahaminya sedemikian sempit. Karena pada saat yang sama ia merasa su'udzon kepada Allah Ta'ala, dan cintaNya tak berpihak padanya.
Padahal sesuatu yang terhalang, gagal, atau pun hal-hal yang tak memenuhi tarjet cita-cita anda, adalah anugerah Allah pula. "Keterhalangan itulah hakikat pemberianNya."
Allah Maha Tahu kondisi dan situasi batin kita, apakah Allah harus membentak kita, karena kita banyak lalai dan sering meremehkanNya, ataukah Allah harus memberikan "bisikan halus" yang indah karena jika "dibentak" Allah, si hamba malah celaka? Inilah yang harus difahami dengan benar.


Bagaimana Allah mendidik kita dengan PengetahuanNya Yang Paripurna agar kita mengenal DiriNya, dan caranya hanya Allah yang menginteraksikan bentuk, ruang waktu dan metode yang "langsung" dariNya melalui kebahagiaan dan kepahitan.

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/allah-mengenalkan-dirinya.html

keTAKUTan........Perlukah???

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥ҙ�♥♥♥♥♥♥



Sesungguhnya setiap manusia memiliki ketakutan, dan kadang bentuk ketakutan itu ada yang beralasan dan yang tidak beralasan. Banyak sekali orang yang hidup dihantui ketakutan itu sendiri. Bila kita bisa melihat kenyataan dan bentuk-bentuk ketakutan dari cari berpikir kita, ada kalanya kita akan tertawa, ataupun menangis.
ada halnya ketakutan itu tidak menjadi kenyataan, karena kenyataan yang terjadi malah sebaliknya tidak seperti apa yang kita bayangkan inilah yang menyebabkan kita masih bisa tertawa. dan hebatnya pikiran kita telah menghabiskan banyak energi untuk merekayasa hal-hal yang belum terjadi.

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Ada juga mereka yang karena ketakutan yang luar biasa itu akhirnya menjadikan dirinya penuh dengan kesedihan dan ratap tangis. dan sudah pasti kenyataan yang terjadi yah sudah dapat ditebak penuh dengan air mata dan dunia yang kelam. Ketakutan yang sudah menghantui dan membayang-bayangi kita inilah menyebabkan kondisi-kondisi baru tercipta sehingga apa yang kita takutkan segera terjadi. bahkan tanpa disadari kita sudah menciptakan penderitaan baru sendiri dari apa yang seharusnya terjadi.
Jadi gimana dong untuk mengatasi ketakutan kita? cukup satu kata: “realistislah!” siap menerima apa yang menjadi bagian dari hidup kita, siap belajar apa yang harus di rubah dari pola pikir kita, siap menjalani kenyataan hidup dengan sukha dan dukhanya, hidup saat ini, jangan habiskan pikiran kita untuk memikirkan yang belum terjadi di depan. masa lalu menjadi pelajaran berharga untuk saat ini dan masa depan. tetapi jangan biarkan bayang-bayang gelap masa lalu menghantui kita, dan masa depan ditentukan dari USAHA saat ini, masa depan akan menjadi indah bila kita mengisinya dengan keindahan tetapi akan menjadi buram bila kita tdiak mengerti menjalankan hidup ini.

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

"Segala yang terjadi biarlah terjadi yang belum terjadi tidak perlu ditakutkan. bila ada rasa takut itu hal yang wajar tetapi tidak perlu hidup dalam ketakutan. hiduplah realistis. Sebarkan cinta ke penjuru dunia, maka dunia akan mencintaimu."




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/ketakutanperlukah.html

^^ Jiwa Ini Di Hadapan MuYa Robb ^^

Begitu banyak kasih sayang yang Engkau berikan padaku...

Tapi mengapa aku justru mencari kasih sayang pada yang lain?

Mengapa begitu bodohnya aku sebagai manusia?

Engkau berikan aku orang tua, saudara, kerabat, persahabatan dan ukhuwah islamiyah...

Tapi aku masih merasa kekurangan...

Begitu rakus dan serakahnya jiwaku ini...

Bukannya aku sepenuh hati menyayangi mereka yang Engkau berikan padaku, tapi aku malah meminta kasih sayang dari yang lain melaluiMU...

Maafkan aku yang kurang menghargai pemberianMu ya Robb...

Dan ampuni aku yang kurang bersyukur kepadaMU ya Robb...



Yang selama ini hanya melakukan ibadah sebagai kewajiban dan bukan atas dasar rasa sayang ku padaMU...

Maafkan dan ampuni aku ya Robb, yang masih kurang menyayangi dan mencintaiMU...

Hingga terus merasa kosong dan hampa sampai menginginkan kasih sayang dari yang lain...

Ajari aku ya Robb untuk selalu menyayangiMU...

Bimbinglah aku ya Robb untuk bisa lebih mencintaiMU...

Dan tuntunlah aku agar selalu berada di jalanMU dan mendapatkan ridhoMU...

ALLAH AZZA WA JALLA...




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/jiwa-ini-di-hadapan-muya-robb.html

Bahagia dan Menderita Seperti Koin

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Kebahagiaan memang datang hanya sesaat… tapi mengapa penderitaan datang itu dirasakan sangat ‘lama’ sekali dan terus menerus hadir dalam setiap moment? Padahal itu hanyalah gerak-gerik pikiran kita. Pikiran kita selalu lebih mudah me’nandai’ kesedihan, kekesalan, kebencian, ketidakbahagiaan. dan agak lambat untuk me’nyensor’ kebahagiaan. Seperti kita ketahui sessungguhnya dalam pedihan ada pengalaman berharga. dalam kepahitan ada kesembuhan yang berarti. dalam kekacauan sekalipun ada ketegaran dan usaha untuk keluar dari semua itu. Demikianlah mengapa hanya kebahagiaan yang ‘luar biasa’ yang baru terekam dengan baik dalam  memori kesadaran kita.
Kebahagiaan yang biasa-biasa saja tidak terlalu di’tandai’ oleh bentuk pikiran kita. Mungkin karena sudah dianggap sesuatu yang biasa.
Jadi ingatlah kondisi kehidupan ini adalah satu paket adanya. Bahagia dan Menderita itu saling membelakangi, seperti dua sisi koin, hanya saja bedanya pada saat kebahagiaan datang, penderitaan ada di sisi bawahnya yang tertutup, tapi pada saat penderitaan itu datang bahagia juga berada di sisi yang tertutup. Hanya orang yang bijaksana akan mau dan dapat melihat koin dengan dua sisi itu dari sudut berdiri, sehingga dapat dengan jernih melihat keduanya.
Hidup dengan penderitaan sesungguhnya hidup dengan kebahagiaan, hanya saja kebahagiaan yang intensitasnya sangat lemah. Hidup dengan kebahagiaan sesungguhnya juga hidup dengan penderitaan yang intensitasnya lemah. jadi dengan mengerti hakekat yang sesungguhnya maka senang bahagia akan saling mengisi satu dan lainnya. Lupakan penderitaan, berjuanglah untuk mengubah keadaan dengan sekuat tenaga membalikan keadaan. Mereka yang memiliki sense of humor dapat melihat sesuatu dengan sisi yang indah. menjadikan kesedihan menjadi gelak tawa. membuat air mata kepedihan menjadi air mata bahagia.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/bahagia-dan-menderita-seperti-koin.html

Kisah Pencerahan ‘Siput Kecil’

Namaku Siput, bukan karena putih maka dipanggil siput. Aku juga bukan putri raja, walaupun cara berjalan, bergerak aku seperti putri yang sedang memasuki tempat dimana singasana kebesaran berada.
Sejak aku dilahirkan, aku sudah harus membawa rumah ku sendiri, dengan beban di pundakku… aku berjalan tertatih-tatih, aku bergerak kesana-kemari dengan perlahan, seperti layaknya kaum bangsawan..
Pernah aku bertanya pada orang tuaku: “mengapa kalian melahirkan aku dengan beban yang berat yang harus ku bawa kemana-mana?” “Rumahmu adalah tempat perlindunganmu, rumahmu adalah satu-satunya yang dapat menyelamatkanmu dari serangan apapun juga, sudah seharusnya kau bersyukur, dan sudah sepantasnya kamu menjaganya” Jawaban yang menurut aku tidak masuk akal…
Bagaimanapun orang tua dan teman2ku menasihati aku, aku tetap tidak sabaran, aku ingin gerakku gesit dan cepat seperti semut-semut yang setiap hari berlomba marathon, seperti ikan-ikan di aquarium yang berenang dengan bebas……
Aku merasa harus berkorban untuk menjalani hidupku dalam dunia yang begitu lambat, dalam ritme keseharian yang membosankan dan menjenuhkan, makan dari sisa-sisa makanan yang ada, tubuhku paling takut dengan yang namanya garam, yang dapat membunuhku… aku tidak menyadari arti pentingnya rumah siput yang ku bawa kemana-mana. aku juga tidak merasakan ada bahaya disekitarku… Aku lelah… lelah karena terus berjalan dan bergerak dengan lambat… entah sampai kapan ku jalani seperti hidup ini…. sudah beban yang harus ku panggul begitu menyulitkanku, ditambah lagi dengan beban pikiranku yang tidak pernah berhentinya mengeluh, komplain, dan marah-marah….



Aku marah.. karena aku merasa tidak berguna, aku marah karena aku tidak dapat berlari cepat, aku marah karena hidupku begini-gini saja, aku marah karena tidak ada yang mengerti aku…
Walau ada yang bilang tubuh kami adalah tubuh yang paling lentur di dunia, tubuh yang paling indah bila bergerak, tubuh yang transparan yang bisa menempel di kaca-kaca aquarium, dan meliuk-liuk dalam pesona keindahannya… antena dikepala kami menjadikan kami begitu terlihat indah…tetapi aku tetap tidak menyukai semua itu…
Mengapa aku terlahir sebagai seekor siput? mengapa? mengapa? mengapa?… sampai suatu saat keluarga ku diserang oleh pasukan kelomang yang jahat, capitannya memaksa keluargaku untuk meninggalkan rumah siputnya, dan mereka dibunuh dengan keji… untung saja aku dapat bersembunyi di tempat yang aman… Kelomang juga membawa rumahnya kemana-mana, tetapi mengapa dapat berjalan begitu cepat, dan begitu berkuasa dengan capitnya yang berbahaya, begitu buas dan berbahaya bagi kami……….
Saat itulah aku mengerti, disaat perasaan kehilangan begitu dalam, disaat aku terluka dan hancur karena kekejaman pasukan kelomang, aku terdiam… membisu… dan mengerti… keluarga kami keluarga siput sesungguhnya adalah keluarga beradab… kami tidak pernah menyusahkan siapapun, kami hidup dengan tenang, dengan penuh keanggunan, dan memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri. Rumah siput yang ku bawa setiap harinya adalah perlindungan bagi diri kami sendiri, tanpa harus bergantung pada mahluk lain. Sikap kami yang pelan tapi pasti, ternyata adalah pelajaran berharga tentang kesabaran, kesabaran yang tidak bisa dibeli oleh apapun. karena kami sudah biasa bersabar, maka nilai lebihnya adalah kami seharusnya menikmati hidup ini dengan tenang dan damai.
Tetapi mengapa aku baru menyadarinya sekarang? mengapa setelah semua terlambat? Kini aku baru mengerti apa yang dikatakan orang tuaku, ternyata aku adalah mahluk yang anggun, aku mahluk yang penuh dengan kesabaran, dan aku adalah mahluk lemah yang ‘kuat’ karena aku memiliki tempat perlindungan yang selalu tidak pernah meninggalkanku dalam keadaan bahaya apapun. aku adalah aku aku siput kecil yang indah. aku Si Putri yang penuh pesona…
Terima kasih mama dan papaku, semoga engkau bahagia dalam kelahiran berikutnya, semoga dapat dilahirkan sebagai manusia yang memiliki kesabaran, kebijaksanaan, dan ketulusan.
Terima Kasih pada kalian semua yang telah memberikan semangat untukku dengan membaca kisah ini…..


http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/kisah-pencerahan-siput-kecil.html