Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Senin, 06 Februari 2012

Nikmatnya..kenikmatan..

  "Berpikir akan melahirkan pengetahuan, pengetahuan akan melahirkan perubahan keadaan hati, perubahan keadaan hati akan melahirkan kehendak, kehendak akan melahirkan perbuatan. Jadi, berpikir adalah asas dan kunci semua kebaikan” (Ibnul Qayyim).
Jadi begini..setiap bencana yang menimpa negeri atw suatu daerah, akan menjadi kesengsaraan panjang, khususnya bagi orang-orang yang mengabaikan potensi akalnya untuk berpikir alias lemot..  Padahal kalau dipikir lebih dalam, bencana itu bisa bermakna dicabutnya beberapa "kenikmatan sesaat" oleh Allah Azza wajalla dari sebahagian manusia.  Meskipun sudah dicabut, bukan berarti semua kenikmatan telah dicabut sehabis-habisnya.
Buktinya, masih begitu banyak kenikmatan yang disisakan untuk manusia baik yang berada di daerah yang sedang terjadi bencana, maupun yang berada di daerah yang sedang tidak terjadi bencana.buktinya.. antum masih bisa bernafas dan membaca tulisan ini dan di beri kesempatan untuk mengubah atw memperbaiki kembali yang telah rusak baik materi atw rohani umat. 
Masih ada kenikmatan berupa pikiran sehat, juga kenikmatan dalam bentuk kepedulian atau solidaritas yang ditunjukkan sesama manusia.  Juga ada kenikmatan dalam bentuk harapan baru, yaitu munculnya harapan akan bangkit lagi menjadi lebih baik setelah terpuruk atau terkena bencana. Dan berbagai kenikmatan lain yang kadangkala tak terpikirkan dan tak terhitung oleh manusia, meskipun dinikmati terus-menerus.dan teruuss..
 Lebih istimewa lagi bagi orang-orang beriman, ada kenikmatan iman (so sweet), meskipun di saat menghadapi musibah.  Yaitu, orang-orang tertentu itu masih merasa nikmat dalam menjalankan ketaatannya kepada Allah, sehingga tak dirundung putus asa.  Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an,..Bismillahirohmanirohim.. “Akan tetapi Allah itulah yang membuat iman terasa menyenangkan bagi kalian, membuatnya tampak indah di dalam hati kalian, dan yang membuat kalian benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan. Mereka itulah orang-orang yang lurus. Sebuah keutamaan dan kenikmatan yang datang dari Allah, Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. al-Hujurat: 7-8).
  Dengan demikian, bila belum merasa senang dalam beribadah, juga belum merasa benciiiii..bangeet kepada kemungkaran, jangan harap..jangan harap " kenikmatan iman" akan dirasakan.  Karena itu, perlu selalu berusaha meningkatkan keimanan, agar sempat merasakan kenikmatannya dalam keadaan apa saja.mau kan mendapatkan kenikmatan yang tiada taranya dari Allah..???


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/nikmatnyakenikmatan.html