Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Minggu, 08 April 2012

Jika Si dia Lebih Dulu Menikah

Ketika bayangan wajahnya sering hadir di pelupuk mata..
Ketika derap langkahnya senantiasa menggetarkan jiwa..
Ketika kesempatan bersanding sudah tiada lagi..
Maka Lupakan dirinya..Cari yang lebih sempurna 
------------------------------------------------------
Aku telah dewasa. Aku pasti bisa menerimanya. Aku yakin mampu menghadapinya. Sepahit apapun akan kutelan, kan kujadikan obat yg menyehatkan.


Ketika harapan sudah tidak ada lagi. Ketika jalinan cinta dan taaruf yg demikian kuat ternyata tidak membawa ke gerbang pernikahan, maka berhentilah meratap dan menangis sahabatku. Justru mari sekarang kita berlomba sahabat. Tentu saja berlomba utk mendapatkan pasangan pengganti yg lebih baik. Ketika berhasil lebih dulu mendapatkan, engkau bisa mengatakan,"Aku duluan ya?". Namun bila ternyata dirinya yg lebih dulu mendapatkan, kita pun harus iklas, ridha, tetap tersenyum dan lapang dada.
Ketika bertemu dia dijalan, sapa dan tersenyumlah. Tunjukkan bahwa engkau pribadi yg dewasa. Allah Yang Maha Menggenggam hati pasti tidak akan pernah lalai, ukhtiku. Pertemuan kita dengannya dijalan atau di mall, atau disuatu tempat, bukanlah pertemuan yg tidak disengaja atau kebetulan. Semua itu sudah merupakan kehendak Allah. DIA-lah yg merencanakan itu. Pertemuan itu akan mengandung hikmah dan pelajaran berharga buatmu diantaranya:
1. Bahwa kita tidak diperkenankan memutus ukhuwah dengannya.
2. Allah hendak melatih mental kita untuk siap menghadapi realita.
 Jadi bersikaplah wajar dan proporsional. Jangan biarkan perasaanmu yg mendominasi hati, krn itu akan membuat dirimu lemah.
Ketika kita telah mendapatkan pengganti dia, pastilah mudah utk mengatakan apapun. Namun bgmn bila engkau berada pada posisi telah disalip oleh dia? yang prnh menolak engkau? bisakah kita melakukan hal yg sama..??
Jelas..semua butuh proses, tidak bisa langgsung instan dan selesei. Tapi sy akan mengutip kata bijak dari Sayyib Qutub seorang sastrawan dari mesir yg jatuh cinta kpd gadis kairo.." Kepada seseorang yg prnh menempuh jalan berdiri bersamaku hingga ia dan aku berdarah dan merasa perih. Namun, kemudian ia menuju suatu jalan, sementara ak meniti jalan yg lain."
Aku mengambil hikmah dari kisah ini, bahwa kegagalan cinta bukanlah kehancuran. Oleh karena itu, tidak terus berusaha melupakannya..tetapi jg menjalin silaturahmi dengannya. Dan tidak kalah penting, harus menggali hikmahnya. Kalopun hikmah blm terungkap, jangan sampai hal itu menjadikan beban trauma yg justru akan menghalangi prestasi2mu dimasa mendatang.
Sekali lagi, jangan lama-lama tampakkan sedihmu. Boleh engkau tampakkan sedihmu, tp jangan berlarut-larut, krn itu akan mengganggu mentalmu dan mempengaruhi aktivitas belajar dan pekerjaanmu. Bagaimana kita bisa belajar dan bekerja dgn maksimal kalau yg ada di otak kita adalah bayangan si dia yg seolah-olah terus menghantui. Dan itu terjadi karena engkau sendiri yg membiarkannya bayangan si dia masuk kedalam otakmu berlama-lama.
Jadi..,mulai sekarang tata dan perbarui lagi hatimu. Tunjukkan sikap tegar bahwa engkaupun turut berbahagia.


 Dan engkaupun berharap suatu saat nanti kau akan menyusul seperti dirinya –bila saat ini engkau belum menikah.
Jangan sampai hanya karena satu orang yg tidak engkau dapatkan cintanya, lantas menyebabkan engkau berlarut-larut dalam kesedihan. Tanamkan dalam diri, tiada dendam, tiada sakit hati, walaupun rasanya menyiksa hati. Kalau hatimu dipenuhi dendam, maka percayalah engkau yg akan menjadi korban pertamanya.
Sakit, pedih, dan hati tersiksa, adalah hal yg wajar saat kita melihat orang yg kita cintai, yg kita harapkan menjdi pujaan hati belahan jiwa, ternyata bersanding dgn orang lain. Taaruf kita yg sudah bertahun-tahun seakan amblas ditelan bumi, habis tak bersisa. Tapi akankah hal itu menjdikan kau sempit pikiran dan picik pandangan, seakan-akan dunia sudah runtuh? Lantas, apkh bila undangan pernikahannya datang..engkau akan berdalih pergi keluar kota, tidak enak badan atau sedang ada acara lain, dan semua itu kau lakukan hanya utk menghindar dari realita??
Duh ukhti fillah, ...inilah kenyataan Sahabatku, bukan mimpi ! Kenyataan yg harus dihadapi dg kacamata IMAN dan REALITA, bukan dgn kacamata PERASAAN. Tunjukkan bhw kita adalah pribadi yg dewasa, pribadi yg tangguh, pribadi yg tegar dan kokoh. Tersenyumlah bila bertemu dengannya dijalan. Dan datanglah ke pesta walimahnya, bila dia memang mengundangmu datang. Bukankah itu salah satu kewajibanmu dan hak dia sbg sesama muslim utk didatangi jamuannya..?
Tentu akan lain ceritanya, bila engkau telah mendapatkan gantinya, apalagi dgn pengganti yg lebih baik. Dengan bangga akan kau gandeng pasanganmu, seolah-olah engkau ingin berkata, "Inilah aku. Akupun mampu mendapatkan yg lebih baik dari dirimu! ". Tapi akankah hal itu akan kau tunjukkan agar engkau disebut hebat krn mampu mendapat yg lebih baik dari dia? Da jika itu kau lakukan, bukankah itu berarti sifat kekanak-kanakanmu masih ada? bukankah anak kecil paling suka menunjukkan mainan miliknya?
Sahabatku..,seandainya dia ( yg pernah menolak cintamu ) tidak mengundangmu dipesta pernikahannya, beranikah engkau berkata "teman, saya diundang kan?" atau "mengapa sy tidak diundang teman?''.
Klo memang dia tdk mengundang dgn alasan menjaga perasaanmu, bukan masalah. Tp bila justru sebaliknya, dia mengundangmu krn menghormatimu, tanpa membeda-bedakan dg yg lain, beranikah engkau datang ke pesta pernikahannya? Jiwa besar dan sikap dewasa harus kita tunjukkan. Menganggap hal itu biasa dan tidak berlebihan dalam mensikapinya. Datanglah dan tunjukkan bahwa engkau pribadi yg dewasa !
Keresahan dan kegelisahan itu pasti menghampiri hatimu. Tapi jangan sampai hal itu mengubah pandanganmu kpd Sang Pemilik Cinta. Kalaulah rasa itu datang menghampiri, usah kau lara sendiri, duhai ukhti.


Jika dulu engkau taaruf  kpd manusia ternyata tidak berbalas, maka sekaranglah saatnya engkau taaruf kepada Allah, dan dapat dipastikan taarafmu pasti akan terbalas. Kembalikan segala urusan hnya kepadanya. Bukankah hanya DIA Yang Maha Memberi dan Maha Pengasih. Ikhtiar, munajat serta untaian doa tiada habisnya curahkanlah kepada Sang Pemilik Hati. Tak usah diri ini membandingkan dgn wanita lain yg beruntung krn mendapatkan cintanya, krn itu akan menjadikan dirimu tidak iklas dalam cobaan cintaNya.
Usahlah dirimu menangis di penghujung malam karena tak kunjung usai memikirkan siapa kiranya pasangan jiwamu kelak. Menangislah karena air mata permohonan kepadaNya disetiap sujudmu dan di keheningan pekat malam menjelang subuh. Jadikan hidup selalu penuh dgn Qusnudzon dan harapan baik kepadaNya. Bersiaplah menghadapi putaran waktu selanjutnya, hingga setiap helaan nafas dan gerak langkah kita akan bernilai ibadah. Tausyiahilah selalu hati dgn tarbiyah Ilahi agar diri ini tidak sepi dalam kesendirian.
Bukankah kalau sudah saatnya tiba, jodohmu tak akan lari kemana. Karena sejak ruh ditiupkan kedalam jasad, siapa belahan jiwamu sudah tertulis disana ( Lauh Mahfuzh ). Masih yakin dgn kalimat ini kan : SEMUA  AKAN  INDAH  PADA  WAKTUNYA !
Jadi..sabarlah ukhtiku…
Sabarlah akhi saudaraku…
Hapus airmata di pipi dan hilangkan lara dihati. Terimalah semua sebagai bagian dari perjalanan hidup ini. Dengan kebesaran hati dan jiwa, dirimu akan menemukan apa rahasia dibalik titian kehidupan yg telah engkau jalani. Hingga kelak akan engkau rasakan tak ada lagi kegelisahan dan keresahan saat sendiri.
Karena bagaimanapun..ketika kita mendapatkan cinta sejati kita, kitapun akan tetap bersedih. Dan jika engkau kehilangan cinta, engkaupun lebih bersedih.
Tidak percaya..? Saya kutipkan syair Ibnu Qayyim Al-Jauziyah ini:
“Tidaklah didunia ini ada orang yg lebih menderita dari pecinta meski ia mendapatkan cinta itu manis rasanya. Engkau lihat ia selalu menangis disetiap keadaan, krn takut berpisah atau krn rindu dendam. Ia menangis jika mereka jauh, sebab didera kerinduan. Tapi ia menangis pula saat berdekatan,sebab takut perpisahan. Air matanya mengalir saat bertemu.. Air matanya mengalir saat berpisah.. !!!
Nah lho.. saat berpisah dan bertemupun, akan menyisakan kesedihan. Jadi untuk apa engkau bersedih. Lupakan dirinya..dan yakinlah Allah sudah menyiapkan untukmu dgn pengganti yg lebih baik !




http://romdani45498.blogspot.com/2010/12/jika-si-dia-lebih-dulu-menikah.html