Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Jumat, 11 Mei 2012

Emak Sederhana

 mak,
tak pernah aku mengira
tak pernah aku meraba
              
bahwa, hijaumu kini menua
aku pucuk waktu itu
kala kau rawat dari biji dan benih
kala kau semat dari hati nan putih
aku kau ibaratkan pualam
ditimang disayang
dikekang dari malang
dilekang dari gemilang
harta dunia yang demikian panjang yang kelak kan hilang
karena katamu
"harta ada disini nak" sembari kau usap lembut tepat di dadaku
hati maksudmu
sayu dan lembut kasihmu
saat ucap itu
mak,
daun itu aku
kini mengembang
aku telah terbang
ikuti irama yang kau pendam
dalam dada dan jiwa ini
dalam riwayat kertas yang kau toreh
aku ikuti apa katamu
berjajar dibarisan Tuhan
semoga tetap jadi terdepan
dan kini
aku bisa mengimami
meski belum berimam dalam biduk bahtera
mak,
daunmu meski terbawa angin
warnanya tetap hijau mak
kuucap syukur pada Robb Kita
aku mengasihimu mak
seperti kesederhanaan yang kau ajarkan
aku tetap biasa
seperti saat aku membantumu macul  di sawah atau berdagang di pasar bayah
aku pahami ini
aku jalani dengan cinta
kasih sederhana untukmu
~~@~~
‎::ini kisahku::
Waktu itu aku sepulang sekolah. Sambil membawa kambing piaraan tetangga. Aku disambut Emak dengan tawa bahagia.
Tak seperti biasanya Emak menyambutku demikian gembira.
Setelah mengantarkan kambing piaraan, aku ikuti kemana Emak membawaku.
"Aa, Emak dapet uang lebih hari ini. Tadi ada seorang yang kayak bos keluar dari mobil bagus, ngeborong dagangan Emak." Aku masih kurang mengerti waktu itu.
Sambil berjalan. Emak terus bercerita tentang ramainya pasar Bayah dan pemborong dagangan emak. Ternyata aku dibawa ke tempat tukang jahit baju.
Emak mengambil baju sekolah seukuran aku. Lalu, ia menyuruh aku untuk memakainya. Aku menurut saja.
"Aa, alhamdulillah akhirnya Emak bisa bayar jahitan ini. Sebenarnya udah lama. Tapi, Emak baru bisa sekarang melunasinya."
Dan...
Teman-teman. Baju bekas bapak sekolah yang kupakai sampai kelas tiga SD diganti hasil keringat Emak. Karena, aku tak pernah mau minta jajan, apalagi merepotkan Emak.
Dengan segala cinta yang meluruh, dibarengi airmata tiada henti aku pakai dengan kesungguhan. Baju seragam pengorbanan emak.