Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Senin, 18 Juni 2012

== I'm Different ==

Setiap orang yang dilahirkan di muka bumi ini pasti memiliki perbedaan. Terlepas ia dilahirkan kembar ataupun melahirkan karena perbedaan rentang beberapa waktu.
Berbeda..
Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu bersinggungan dengan perbedaan. Perbedaan seringkali menjadi pemicu masalah yang berlanjut menjadi konflik bila kita memahami, mengatasi dan menyikapinya dengan cara yang tidak tepat.
Walaupun secara hakikat, manusia itu sama, tetapi tak pernah ada manusia yang benar-benar sama dalam segala hal. Kemiripan wajah, kesamaan hobi, bahkan ikatan batin dan pertautan rasa yang kuat pun tidak menjadikan kita sama dengan mereka atau aku adalah dia dan kamu adalah saya. Kita berbeda dan memiliki perbedaan karena perbedaan adalah harmoni yang membuat hidup kita lebih berarti.
Di dalam perbedaan, tersimpan arti yang pantas untuk dimengerti. Dengan perbedaan, kita mampu merasakan makna kebersamaan, sehingga kita bisa memahami bahwa perbedaan adalah alasan untuk sebuah pengertian.
Perbedaan merupakan keadaan, sifat dan karakter yang diciptakan Tuhan dengan tujuan agar manusia saling mengenal, berinteraksi, saling memahami dan memberi manfaat satu sama lain. Memahami dan menyikapi perbedaan dan memang bergantung kepada cara pandang kita terhadap perbedaan tersebut.
Alloh SWT menciptakan alam semesta dengan segala keunikan perbedaan. Alloh menciptakan pula keanekaragaman dalam satu jenis penciptaan semisal spesies katak. spesies burung, tanaman, dan bahkan ras manusia.
Dia menciptakan perbedaan agar ciptaan dapat saling mengenal dan membentuk harmoni.
Perbedaan ditinjau sisi ragam usul, pendapat, bahkan hingga doktrin terkadang jika kita tidak cerdas dalam menyiasati dan menyikapinya akan berujung konflik. Sikap saling menentang dan menantang ini mudah sekali memicu pertengkaran. Walaupun pertengkaran itu hanya terjadi di meja makan ataupun di meja diskusi. Tetap saja hanya akan menciptakan efek kelelahan. Lelah hati, lelah pikiran. Kelelahan dapat memicu kekecewaan. Kekecewaan adalah medan magnet bagi kedengkian.
Di dalam kumpulan suatu Masyarakat terkadang Perbedaan pendapat kerapkali dianggap sebagai Musuh dan belum menjadi sebuah kebiasaan dalam suatu masyarakat.
Pengalaman adalah sebagai guru yang terbaik. Hampir selalu dijadikan faktor terdepan segala sesuatu sudah pasti.
Pengalaman kerap selalu dijadikan faktor terdepan dalam menentukan sebuah keputusan, walau ada benarnya. Namun semua itu tidaklah selalu. Faktor pengalaman selalu merujuk kepada faktor budaya, adat, Masa lalu, Orang yang lebih dituakan, Faktor Usia yang dijadikan standar ukuran dalam menentukan sebuah keputusan, serta kenyataan hidup yang pernah dialami maupun dikisahkan oleh seseorang agar menjadi pertimbangan dalam menentukan maupun mengambil sikap dan keputusan.
Namun, semua itu tidaklah selalu menjadi ukuran. Masih ada faktor lain, Faktor ditinjau dari sisi religi (Agama, Syar'i/tidaknya), Faktor Dasar Hukum, Faktor dari unsur/hal yang tak terduga. Sehingga menjadikan kita selalu dan terus selalu berpikir melingkar. Karena pada dasarnya kita belum terbiasa menerima segala sesuatu perbedaan itu dengan sepenuh hati. Semua Usul harus selalu diutamakan. Walau terkadang, yang menjadi pengambil keputusanlah yang berhak menentukan usul tersebut diterima atau tidaknya. atau kesepakatan dalam voting lah yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan.

So, let's we're Think Out of The Box.
Oleh karena itu, Tahap Awal yang harus kita miliki. Wahai Akhi dan Ukhti belajarlah dalam berbeda pendapat. dan carilah persamaannya.
Bukankah Orang yang berbeda pendapat itu bagus. ( jika tutur kata, penyampaian lisan,ekspresi yang dilakukan dengan baik, bijak, dan santun) Kalau semua pendapatnya sama..buat apa dilakukan berkumpul.
Sebagai contoh Jika di dalam suatu rapat berkumpul. dan semua pendapatnya sama. Buat apa kita dilibatkan ikut& dilaksanakan rapat!! Cukup seorang saja.
Bukankah..
Kita butuh pendapat yang berbeda supaya bisa menambah wawasan kita.
Kita butuh pendapat yang berbeda supaya bisa mengukur pendapat kita (Benar atau tidaknya)
Kita butuh pendapat yang berbeda supaya kita bisa makin kokoh & Kuat
Contoh lain di dalam balutan sebuah keluarga:
*
Ayah ingin kursi putih
Ibu ingin kursi biru
Anak ingin kursi hijau.
Solusi yang terpenting tinggal ganti-ganti kursi. Persamaannya, yang terpenting kursi.
Perbedaan pendapat Orangtua dengan Anak adalah sebuah kewajaran. Yang harus diperhatikan adalah Etika-nya. Tidak mungkin semuanya harus selalu persis sama karena ukurannya saja sudah berbeda, Umurnya beda, statusnya pun juga berbeda. Yang terpenting bagaimana tujuannya adalah SAMA.
Contoh lain dalam sebuah bangunan. jika tidak ada yang beda-beda komponennya, maka sebuah bangunan tidak akan terjadi semisal jika hanya didominasi berupa pasir saja.
Contoh lain dalam toko besi. Ada semen, pasir, bata, kloset, keramik. Namun tidak tertata dengan rapi. Maka, tidak Indah.
Jika seseorang mules naik di kloset A. mau ambil gayung ada di rak B, mau ambil Air ada bak C..semua itu menjadi tidak tertata,tidak indah dan tidak praktis.
Carilah ilmu yang baik. Beda pendapat boleh. namun, janganlah menimbulkan permusuhan.
Menurut penjelasan Aa' Gym dalam suatu kesempatan sebuah majelis keilmuan. ada Beberapa Solusi yang dapat kita tempuh untuk menyatukan, yaitu :

Pertama, Jangan menonjolkan perbedaan.
Seseorang bahkan suatu bangsa akan rapuh jika tidak bisa menyikapi perbedaan. ''Jangan sibuk melihat perbedaan sebelum sibuk melihat persamaan. Jika kita terus-terusan mempermasalahkan perbedaan maka semua akan jadi musuh.
Beda pendapat adalah wahana saling melengkapi
Kedua, jangan sibuk menonjolkan diri sendiri. Makin sibuk seseorang menonjolkan diri sendiri dia akan makin tidak disukai oleh lingkungannya dan tidak akan bersatu. Oleh karena itu berhentilah menyebut kebaikan-kebaikan diri sendiri dan merasa berjasa.
''Semakin ingin kita dipuji, semakin ingin dihormati, makin sering sakit hati. Kalau ingin dihargai jangan overacting.
Jika didalam suatu bangunan, bahan bangunan saling menonjolkan diri.. Semen merasa menonjolkan diri, Besi merasa menonjolkan diri, begitupun pasir juga dan lain-lain..Maka, bangunan tidak akan bisa bersatu.
Belajarlah untuk tidak harus saling menonjolkan diri dan tidak merasa paling penting, jadilah seperti Besi beton. yang saling melengkapi dan menguatkan.
Jadilah seperti Jantung. Tidak pernah banyak omong. Namun, jantung selalu bekerja setiap hari tanpa henti.
Jadilah seorang yang Ikhlas. Orang yang ikhlas itu pandai menyembunyikan kebaikannya sebagaimana menyembunyikan keburukannya.
Imam Ali RA pernah mengatakan bahwa Orang yang ikhlas sekecil apapun kebaikannya, Maka Alloh yang membesar-besarkannya. Tapi Orang yang riya (pamer) maka Alloh yang akan menghinakan orang yang riya tersebut.
Dikisahkan Asshiddiq Abu Bakar Ra. selalu gemetar saat dipuji orang. “Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka, janganlah Engkau hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran ketidaktahuan mereka”
"Tempatkanlah sesuatu pada tempatnya dan sesuai porsinya.
Hal ini merupakan realisasi dari bersikap dan bertindak adil. Bersikap wajar dan bertindak benar merupakan cara tepat menyikapi perbedaan".
Ketiga, jangan meremehkan orang lain. Seseorang, menurutnya, tidak akan bisa berprestasi jika tidak mampu menghargai prestasi orang lain.
Ketika Nabi Isa AS dihina oleh orang lain. Nabi Isa menjawab dengan perkataan yang baik, beliau berkata "Setiap orang akan menafkahkan apa yang dimilikinya"
Sedangkan Keempat, Memulai segala sesuatunya dari diri sendiri.
''Kalau ingin sukses, berhentilah berharap dari orang lain. Bersandarlah hanya pada Allah semata.''
Berbuatlah untuk orang lain. Seikhlas dan semampu yang kita lakukan walaupun bernilai kecil dan jangan pula lah selalu menuntut terhadap orang lain.
Jika diri kita diibaratkan sebagai jari kelingking. Jika kita disuruh memindahkan meja. yang terjadi, maka jari kelingking kita akan patah. Sadar bahwa diri kita hanyalah sebagai kelingking, janganlah selalu terlalu berharap dan menuntut kepada yang lain.
Orang yang terlalu sibuk menuntut orang lain, tanpa berbuat sesuatu. Dia lah yang akan dibinasakan oleh tuntutannya itu sendiri.
Yang namanya Ukhuwah itu tidak bisa didapat dengan menuntut orang lain. Ukhuwah dan persatuan itu syaratnya menuntut diri.
Contoh di dalam suatu majelis :
Sudahkah kita memulai salam terlebih dahulu terhadap seseorang yang berada disamping kita??
Sudahkah kita mengenal nama seseorang yang berada di samping kita??
Mengucapkan salam adalah satu dari sekian banyak penyebab seseorang bisa masuk surga. Beliau Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:”Wahai manusia, sebarkanlah ucapan salam, hubungkanlah tali kekerabatan, berilah makanan, dan sholatlah pada waktu malam ketika orang-orang tengah tertidur, engkau akan masuk surga dengan selamat” (HR. Muslim).
Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:”Maukah kamu aku kutunjukkan kepada sesuatu yang apabila kamu lakukan kamu akan saling mencintai? Yaitu sebarkanlah salam di antara kamu” (HR. Muslim).
“sesungguhnya seseorang itu akan mendapat balasan sesuai apa yang telah diniatkannya” (HR. Bukhori dan Muslim).
" Jika kalian diberi salam penghormatan,balaslah dengan cara yang lebih baik atau dengan yang serupa " ( QS An Nisa :86 )
Ukhuwah itu bukan terletak pada pertemuan dan bukan juga ucapan manis di bibir tapi pada ingatan seseorang terhadap saudaranya dalam do'anya.
"Jadilah PERBEDAAN itu menjadi SINERGI selalu Saling Melengkapi dan Saling Menguatkan"
***
Katakanlah: Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku (QS. Al-Kaafiruun [109]: 1-6)
Tidaklah sama antara orang beriman yang duduk (yang tidak turut berperang) tanpa mempunyai uzur (halangan) dengan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan derajat orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak ikut berperang tanpa halangan). Kepada masing-masing, Allah menjanjikan (pahala) yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar.” (Q.S An-nisa ayat 95).
"Sesungguhnya agama Allah tidak akan bisa dikenali dari pribadi-pribadi, tetapi akan dapat dikenali dari tanda-tanda kebenarannya. Kenalilah kebenaran maka engkau akan mengetahui siapa penganutnya" (Ali bin abi thalib ra)
Al-Imam Ali bin Abi Thalib RA. Berkata : ''Dunia itu selalu bergerak menjauh dari kehidupan manusia, sedangkan akhirat selalu bergerak mendekatinya. Masing-masing dari keduanya mempunyai budak yang setia kepadanya. Maka, jadilah kamu sekalian rebagai budak akhirat dan janganlah kamu sekalian menjadi budak dunia. Sesungguhnya di dunia inilah tempat beramal dan tidak ada penghisaban, sedangkan di akhirat nanti adalah saat penghisaban dan bukan tempat beramal.''
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)




http://romdani45498.blogspot.com/2011/02/im-different.html