Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Rabu, 15 Februari 2012

Cinta Dan Jodoh (2)

Suatu ketika saya pernah mendengar sebuah joke tentang wanita. Kurang lebih begini jokenya, kalau  wanita berumur 0 – 18 tahun dia akan berkata, “siapa aku”. Kalau berumur 18 – 25 tahun dia akan berkata, “siapa kamu” dan kalau berumur lebih dari 25 tahun dia akan berkata, “siapa saja”, maksudnya siapa saja yang mau sama dia. Hahaha…Geli juga saya mendengar joke itu. Konyol memang, tapi tentu itu hanya sebuah joke kecil yang tidak perlu diperdebatkan.
Sebagai contoh, banyak kasus wanita yang kalap karena bingung belum dapat jodoh, lalu jika ada pria yang berpangkat, tanpa iman yang melekat, datang mendekat, dengan pesona memikat serta  bujuk rayu manis yang membakat, diterima begitu saja tanpa sekat, lama-lama semakin rekat, tak tanggung-tanggung zina juga disikat, lalu dengan alasan tugas sang pria harus segera berangkat, dan hancurlah semua dalam waktu yang singkat. Apakah hal ini yang ingin dilakukan? Tentu tidak kan?
Seringkali orang pada usia-usia tertentu, terutama kaum wanita, akan mengalami kebimbangan karena belum menemukan jodohnya. Karena tidak mau “dengan siapa saja” seperti joke di atas, lalu beragam cara dia lakukan demi terpenuhinya hasrat untuk mendapatkan seorang jodoh. Nah disini yang perlu kehati-hatian, jangan-jangan yang dilarang agama pun dilakukannya juga, karena ini merupakan cara-cara halus setan dalam menyesatkan manusia.


Dia tidak sadar bahwa jodoh sudah Allah tetapkan, tapi karena ketidaktahuan dan ketidaksabarannya sehingga bisikan-bisikan setanpun mau-maunya dia ikuti.
Tak jarang orang datang dan minta pertolongan ke ahli nujum sekedar menanyakan seputar jodoh yang menjadi permasalahannya, misalnya dukun, peramal, paranormal, atau bahkan ustadz, kyai dsb, yang dalam penerapan ajarannya, bisa jadi melenceng dari yang diajarkan oleh Rasulullah SAW alias syirik. Seringkali mandi kembang, ruwatan, tabur bunga, dan sejumlah amalan lain yang jelas-jelas tidak ada tuntunannya dari Rasul, dilakukan tanpa ia sadari bahwa itu adalah suatu kesyirikan. Akibatnya jika suatu amalan tertolak maka sesungguhnya setanlah yang akan menerimanya.
Contoh amalan yang diperintahkan oleh ahli nujum yang seolah-olah sesuai dengan syariat islam, misalnya diperintahkan untuk membaca QS Al-Ikhlas 1000 kali atau lebih di tengah malam, atau puasa 40 hari berturut-turut, atau meletakkan ayat Al-Qur’an di dompet atau tempat lain sebagai pemikat hati lawan jenis atau penolak bala. Nah jika diperhatikan sekilas, semua hal ini seolah-olah terlihat baik padahal sebenarnya tidak, di sinilah pintarnya setan dalam mengelabui manusia.
Membaca QS. Al-Ikhlas-nya memang betul, tapi 1000 kali atau lebih di tiap malamnya itu yang kurang betul karena tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Puasa memang betul, tapi puasa 40 hari berturut-turut itu yang kurang betul karena tidak ada dalilnya. Al-Qur’an memang betul diturunkan Allah, tapi kan untuk dibaca (QS Al-‘Alaq : 1) dan diamalkan, bukan untuk dijadikan jimat pemikat hati lawan jenis atau penolak bala dengan tulisan ayatnya yang ditempelkan atau dibawa ke mana-mana, apalagi kalau ayat Al-Qur’an tersebut dimasukkan dalam dompet dan tanpa disadarinya saat ke kamar mandi dompet itu ikut terbawa masuk, masya Allah, alangkah hinanya ayat-ayat Allah diperlakukan seperti itu. Dan jika itu semua dilakukan maka setanlah (jin) yang akan membimbing setiap langkah kehidupannya.
Tipu daya setan dalam menjerumuskan manusia memang sangat halus serta tidak terbatas sampai di situ saja. Di kalangan anak muda, bahkan di kalangan orang berumur sekalipun, setan masih berupaya untuk menipu daya manusia, misalnya menyusup ke relung cinta dan rindu hati manusia. Sungguh halus tipu dayanya. Pelan-pelan setan masuk dalam jiwa manusia dan mendompleng atas nama cinta.
Memang benar rasa cinta itu dari Allah, tapi kalau cinta itu dimanifestasikan dengan cara yang batil, maka setanlah yang akan berperan di dalamnya. Kita ambil contoh, pacaran misalnya.
Banyak orang beranggapan bahwa pacaran merupakan cara yang tepat untuk mengetahui karakter calon pasangannya, idealkah atau tidak. Padahal banyak sekali keburukan yang dihasilkan sebagai akibat dari pacaran. Tak jarang dari pihak wanita yang hilang kesucian, kehormatan dan harga dirinya karena terperdaya oleh bujuk rayu laki-laki pasangannya, dijanjikan akan dinikahi tapi ternyata malah ditinggal.


Atau sebaliknya tak jarang dari pihak laki-laki yang hancur dan merugi karena terperdaya bujuk rayu wanita pasangannya, minta dibelikan ini dibelikan itu padahal masih banyak kebutuhan lain yang masih harus dipenuhi, sehingga berantakanlah hidupnya.
Lewat hubungan haram tanpa mahrom ini (pacaran), tak jarang orang banyak melakukan dosa yang dapat berakibat buruk untuk kehidupannya. Mulai dari remaja, orang dewasa hingga orang tua sering terjebak dengan hubungan semacam ini, yang jika dibiarkan akan menghancurkan hidupnya sendiri. Gadis remaja kehilangan masa depannya karena hamil muda diluar nikah, dan yang orang tua hancur rumah tangganya karena perselingkuhan. Bahkan lebih parahnya lagi, setan membisiki dia agar nekat bunuh diri setelah semua kejadian buruk ini menimpanya, padahal semua adalah akibat kesalahannya sendiri. Padahal bagi pelaku bunuh diri, sudah pasti neraka tempatnya, karena dianggap mendahului takdir Allah. Lalu apakah ini yang kita inginkan, tentu tidak kan?
Di tulisan berikut, insya Allah kembali akan saya lanjutkan tentang bahaya cinta palsu yang disusupi setan dalam hati manusia. Yang dengan akal busuknya setan mengatakan bahwa seolah-olah cinta adalah segala-galanyanya. Sehingga segala-galanya pun rela dipersembahkan untuk pasangannya yang belum sah secara agama. Selain itu akan kita bahas juga lebih dalam lagi bagaimana peran setan (jin) dalam memperdayakan manusia melalui pengenalan karakter palsu atau pacaran, bahkan yang mengatasnamakan ta’aruf bagi para aktivis dakwah padahal hakikatnya itu adalah perangkap setan melalui pacaran yang terselubung. Jadi kita tunggu saja, insya Allah…


Walloohu a’lam bishshowab.


http://romdani45498.blogspot.com/2010/11/cinta-dan-jodoh-2.html