Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Sabtu, 19 Mei 2012

Belajar Dari Cicak

Aneh sekali, makanan cicak ialah serangga yang bisa terbang. Lalat, kumbang kecil dan lain-lain yang mempunyai sayap. Kalau difikirkan secara logika, mana mungkin cicak yang hanya ada kaki yang melekap di dinding dan di atap itu mampu ‘memburu’ mangsanya yang bisa terbang. Tentulah begitu sulit bukan? Bukankah lebih sesuai jika Allah kurniakan untuk cicak sepasang sayap yang juga mampu terbang  bagi memburu mangsanya? Barulah adil.
Tapi Allah SWT Maha Mengetahui, walaupun cicak tidak dikaruniakan sayap tetapi Allah karuniakannya lidah yang panjang, mata yang tajam dan kecepatan yang luar biasa untuk mendapat rezkinya. Seolah-olah cicak tidak ‘mengeluh’ karena tidak bersayap, sebaliknya menggunakan lidah, mata dan kakinya dengan penuh kesungguhan untuk mencari rezki. Secara mudah, bolehlah dikatakan cicak tidak fokus pada kekurangannya, sebaliknya berfokus pada kelebihannya. Hasilnya, cicak tetap dijamin rezekinya.
Anak-anak juga perlu belajar dari kegigihan cicak ini. Sebagai manusia, kita juga ada kelebihan, dan kita juga ada kekurangan. Untuk belajar kita perlu tumpukan pada kekuatan kita. Mungkin kita pelajar miskin, tapi itu bukan penghalang untuk belajar. Tumpukan pada kerajinan kita. Mungkin fisik kita agak lemah, tetapi pertajamkanlah fikiran kita. Mungkin kita anak yatim, tetapi kita masih boleh membina hubungan yang baik dengan ibu saudara, bapa saudara, guru-guru dan teman-teman kita.intinya, jangan jadikan kekurangan sebagai satu alasan… tetapi tukarkan ia menjadi satu kelebihan!


Jadi bila anak-anak melihat cicak, jangan pandang begitu saja. Jangan hanya berimajinasi minta diberi sepasang kaki dan tangan seperti cicak… sedarlah kita lebih mulia daripada cicak. Sebaliknya pandang kelebihan yang ada pada kita manusia. Pandanglah kekuatan kita sebagai seorang individu yang punya berbagai keistimewaan. Allah Maha Kaya, pasti ada kelebihan pada setiap manusia yang diciptakan-Nya termasuk diri kita. Ingatlah ungkapan yang berbunyi:
“Tuhan tidak menciptakan manusia bodoh. DIA hanya menciptakan manusia dengan kebijaksanaan berbeda.”



http://romdani45498.blogspot.com/2011/01/belajar-dari-cicak.html