Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Sabtu, 19 Mei 2012

"Iman Adalah Fondasi Dan Amal-Amal Adalah Bangunannya"

Siapa saja yang ingin bangunannya tinggi dan kokoh, ia harus membuat fondasi yang kuat. Amal adalah bangunannya, sedangkan iman adalah fondasinya. Jika fondasi tersebut kokoh, maka bangunanpun akan tegak kuat menjulang, sebaliknya kalau fondasinya lemah atau rapuh, maka bangunan pun akan runtuh.
Orang yang mengenal  hakikat ini, ia akan lebih memperhatikan fondasi daripada bangunan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:

Afaman assasa bunyaanahu 'alaa taqwaa mina allaahi waridhwaanin khayrun am man assasa bunyaanahu 'alaa syafaa jurufin haarin fainhaara bihi fii naari jahannama waallaahu laa yahdii alqawma alzhzhaalimiina
Artinya:
" Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
(QS. At-Taubah [9]:109).
Oleh karena itu, dirikanlah bangunan amal di atas fondasi iman yang kokoh sehingga apabila di antara bangunan amal ada yang retak, atau rusak, maka akan dapat diperbaiki dengan mudah dan bahaya pun lebih kecil.
Fondasi bagi amal yang bernama iman ini terdiri atas dua hal:
1. Benarnya makrifat tentang Allah, tentang asma dan sifat-sifat-Nya.
2. Kepatuhan totalitas kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya.


Inilah fondasi terkuat bagi bangunan amal si hamba, maka lindungi dan peliharalah ia. Kemudian sempurnakanlah bangunan dengan akhlak karimah dan berbuat ihsan kepada yang lain, dan pagarilah dengan dinding waspada sehingga tidak diterjang musuh dan cacatnya tidak kelihatan. Berilah pintunya dengan kunci berupa diam menahan diri dari hal-hal yang ditakuti akibatnya.

Wallahu'alam…