Mengenai Saya

Foto saya
Pangandaran, West Java, Indonesia
Simple

Kamis, 12 Juli 2012

Menanam Kebaikan

Pada suatu hari seorang kakek tua yang bijaksana berjalan melalui hutan bersama seorang anak muda yang terkenal tidak bertanggung jawab dan kepala batu.Setelah melakukan perjalanan sekian jam kakek tua itu menghentikan langkahnya, lalu menunjuk sebuah pohon yang masih kecil.
"Cabutlah pohon itu," kata sang kakek tua.
Segera pemuda itu membungkuk, dan hanya dengan dua jari saja ia dengan mudah dapat mencabut pohon itu.Setelah berjalan lebih jauh lagi, orang tua itu berhenti di depan sebuah pohon yang agak besar.
"Coba cabut pohon ini," kata sang kakek tua.Sekali lagi pemuda itu menuruti perintahnya, namun kali ini dia menggunakan kedua tangannya dan dengan sekuat tenaga mencabut akar pohon itu.Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan kembali dan akhirnya mereka berhenti di depan sebuah pohon yang sangat besar.
"Sekarang, cabutlah pohon ini!" perintah sang kakek tua.
"Wah itu tidak mungkin!" protes pemuda itu. 
"Aku tidak mungkin dapat mencabut pohon sebesar ini. Untuk memindahkannya diperlukan sebuah buldoser". lanjut anak muda itu.
"Engkau benar sekali," jawab kakek tua itu seraya tersenyum.Dan begitulah sahabat, maka dari kisah diatas dapat ditarik kesimpulan, "Kebiasaan", entah baik ataupun buruk, sama seperti pohon-pohon itu:Kebiasaan yang belum berakar dalam, seperti pohon yang masih kecil. Dapat dicabut dengan sangat mudah.Kebiasaan yang akarnya mulai mendalam, seperti pohon yang sudah agak besar. Untuk mencabutnya di perlukan usaha dan tenaga yang sangat kuat.Kebiasaan yang sudah berakar kuat, seperti pohon besar yang menjulang tinggi kokoh.
Bahkan orang itu sendiri tak lagi mampu untuk mencabutnya.Maka dari itu sahabat, jagalah diri kita agar kebiasaan yang sedang kita tanamkan adalah kebiasaan-kebiasaan yang baik.Coba ambil waktu, lalu selidiki hatimu sahabat.
Adakah kebiasaan buruk yang masih sangat kecil tertanam di hatimu? Atau mungkin 'pohon buruk' yang sudah agak besar? Dan yang lebih penting, adakah 'pohon besar' yang tertanam begitu lama? Jika ada, segera carilah penyelesaian masalah atas kebiasan burukmu sahabat.
Tanya orang lain yang menurut sahabat bisa dipercaya dan mampu untuk membantu menyelesaikan masalah itu.Dan tidak hanya itu, berdo'a dan meohonlah kepada Allah agar dapat di berikan kemudahan dan petunjuk. Lalu cobalah untuk mengubah sedikit demi sedikit perilaku yang buruk menjadi lebih baik. Walau mungkin sesekali kita akan gagal, terus coba dan ulangi lagi. Dengan sikap yang ingin berubah dengan total.
Insya Allah.. kita akan lebih mudah untuk membuang 'akar jelek' tersebut.Marilah sama-sama kita mencoba untuk menjadi hamba-hamba yang lebih baik lagi. Jikapun memang benar keburukan kita tak tampak dimata manusia, tapi janganlah sampai kita lupa, ada Yang Maha Melihat atas apa-apa yang telah kita kerjakan, yaitu Allah SWT.
Janganlah sampai kita menyesal, karena setiap perbuatan pasti akan ada balasannya. Baik dan buruk? Ada syurga dan neraka yang telah menanti. Dan di mana tempat kita nanti? Itupun dapat di pengaruhi oleh 'pohon' yang kita tanam di hati. Pohon yang 'baik' ataukah Pohon yang 'buruk'? Semua itu adalah pilihan kita sendiri.
"Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka jahanam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruknya tempat bagi orang yang sombong." (Qs. Al-Mu' min : 76) 
"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang sholeh, sesungguhnya akan kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam syurga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal didalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal, (yaitu) yang bersabar dan bertawakal kepada rabbinya." (Qs. Al-Ankabut : 58-59)




http://romdani45498.blogspot.com/2011/03/menanam-kebaikan.html