SEBUT saja Ami, dia mempunyai
pengalaman luar biasa mengenai sedekah. Ami telah lama mengidap penyakit kulit
yang tidak jelas, dalam suatu waktu penyakit bisa kambuh, gatal-gatal di
seluruh badan. Banyak dokter telah dia kunjungi, obat-obatan telah dia beli,
namun seakan tidak mempan, sakit itu tidak kunjung sembuh. Ami enggan lagi ke
dokter, dalam keadaan hampir frustasi tersebut Ami berkeinginan menyedekahkan
uang yang seharusnya untuk berobat, anak yatim dia pilih untuk menerima
sedekahnya.
Tidak ada niat lain Ami selain mencari ridha
Allah saat bersedekah. Namun sebuah keajaiban Allah muncul, dari hari ke hari
setelah bersedekah, sakitnya pelan-pelan membaik, Subhanallah. Kini Ami tidak
perlu lagi mengeluhkan sakitnya, karena sudah sembuh total karena berkah
sedekah dan atas izin Allah.
Di tempat yang lain, kisah menakjubkan terjadi,
sebut saja namanya Vivi. Vivi dilanda gundah karena tidak kunjung mendapatkan
kerja, padahal tidak sedikit usaha yang dilakukan. Bingung mendera hati Vivi.
Waktu shalat tiba, Vivi segera menunaikan kewajibannya. Selesai shalat, seakan
ada petunjuk kuat dari Allah, sebuah ayat terlintas di kepalanya, “Kamu
sekali-kali tidak akan sampai pada kebajikan (yang sempurna) sebelum
menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan,
maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui” (Ali Imran 92).
Vivi lalu mengingat-ingat uang di tabungannya,
kemudian mengingat-ingat siapa dalam waktu dekat yang membutuhkan bantuannya.
Ingatannya langsung tertuju pada saudaranya yang membutuhkan bantuan.
‘Bismillah, kucari ridha-Mu ya Allah,’ batin Vivi saat itu, bukan mengharap
apa-apa selain ridha Allah. Uang di tabungannya ia sedekahkan pada saudaranya
yang terbelit kesulitan dikarenakan keluarganya dirawat di rumah sakit. Lega
yang dirasakan Vivi, ada kekuatan iman di hatinya, berkah sedekah mampu
menenangkan keresahannya. Tidak lama kemudian, dalam hitungan hari, sebuah
telpon dari kantor yang dia ajukan lamaran kerja menelponnya, mengabarkan pada
Vivi bahwa Vivi diterima kerja, dan agar datang memenuhi panggilan bos
perusahaan di kantornya. Saat itulah Vivi langsung sujud syukur.
Sedekah itu perlu keikhlasan, bukan mengharap
balasan, sesulit apapun yang terjadi, hendaknya sedekah dilandasi iman dan
harapan yang dalam akan ridha Allah.
Balasan sedekah tidak berarti berupa materi,
namun bisa saja berkah sedekah tersebut berimbas pada ketenangan hati,
khusyuknya ibadah, terjaganya diri dari belanja sia-sia.
....sSedekah menjadikan manusia sebagai pribadi yang mampu ikhlas kapan saja
harta titipan Allah itu harus lepas dari tangannya....
Selain itu manfaat sedekah juga mampu menjadikan
manusia sebagai pribadi yang mampu ikhlas kapan saja harta titipan Allah itu
harus lepas dari tangannya.
Abu baker RA adalah sahabat Rasulullah yang
sangat ringan dalam kebaikan, tanpa pertimbangan menggunakan seluruh hartanya
untuk menebus budak yang disiksa kaum Quraisy. Begitupun Khadijah, wanita kaya
raya yang sangat peduli terhadap kaum tertindas, tidak pernah memperhitungkan
ataupun menimbang-nimbang harta yang diinfakkan di jalan Allah.
Sedekah itu memang berat jika tidak dilandasi
iman yang kuat, padahal Allah menjanjikan balasan yang luas bagi insan yang
menyedekahkan hartanya untuk kepentingan agama Allah.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tuju bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-NYA) lagi Maha Mengetahui” (Al Baqarah 261).
....balasan dan berkah melimpah bagi harta yang disedekahkan. Mari
berlomba-lomba meraih ridha Allah dengan sedekah....
Subhanallah, melimpahnya balasan dan berkah bagi
harta yang disedekahkan, apalagi saudaraku yang kalian tunggu?
Mari berlomba-lomba meraih ridha Allah dengan
sedekah, semarakkan dunia kita dengan usaha sedekah, agar harta yang Allah
titipkan menjadi berkah.